BAB III
SUMBER AJARAN ISLAM
Nilai dan sumber nilai Islam yaitu Al-Quran, As Sunnah, dan Ijtihad. Penggunaan
tiga sumber nilai itu hendaknya diprioritaskan yang pertama, kemudian yang kedua
dan selanjutnya yang ketiga. Apabila bertentangan yang satu dengan yang lain,
maka hendaknya dipilih Al-Quran terlebih dahulu kemudian yang kedua, Al Hadist.
Meskipun ketiganya adalah sumber nilai, akan tetapi antara yang satu dengan yang
lainnya mempunyai kualitas dan bobot yang berbeda-beda dengan pengaruh hukum
yang berbeda-beda pula.
II. Al-Qur an
1. Pengertian Al-Quran :
1) Menurut Lughat.
Bacaan atau yang dibaca.
Al-Quran adalah masdhar yang diartikan denagn arti isim maful, yaitu
maqru = yang dibaca.
2) Menurut istilah : nama bagi kalamullah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang ditulis dalam mushaf.
2. Nama-nama Al-Quran :
1) Al-Kitab : tulisan yang lengkap (2:2)
2) Al-Furqon : memisahkan yang hak dan yang batil (25:1)
3) Al-Mauidhoh : nasihat (10:57)
4) As-Syifa : obat (10:57)
5) Al-huda : yang memimpin (72:13)
6) Al-Hikmah : kebijaksanaan (17:39)
7) Al-Hukmu : keputusan (13:37)
8) Al-Khair : kebaikan (3:103)
9) Ad-Dzikru : peringatan (15:9)
10) Ar-Ruh : roh (42:52)
11) Al-Muttaharah : yang disucikan (80:14)
15
MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
16
MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
III. Al-Hadist
1. Pengertian Al-Hadist.
Menurut Bahasa (lughat), Jadid lawan qadim: yang baru, Qarid: yang dekat(yang
belum lama terjadi), Khabar: warta.
Menurut istilah ahli hadist: segala ucapan Nabi, segala perbuatan beliau, dan
segala keadaan beliau.
17
MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
d) Apabila Al-Quran membicarakan aqidah dan hal-hal yang ghaib maka setiap
mukmin wajib mengimaninya. Sedangkan hadist ada yang wajib diimani dan
ada yang tidak wajib.
5. Klasifikasi Hadist Dari Segi Sedikit/ Banyaknya Rawi.
a. Hadist Mutawatir: Hadist yang diriwayatkan banyak rawi mencapai suatu
batas jumlah yang mana mereka mustahil sepakat berdusta.
Syarat mutawatir:
1) Pewartaan yang disampaikan oleh rawi-rawi tersebut harus
berdasarkan tanggapan panca indera yakni warta yang mereka
sampaikan itu herus benar-benar asli pendengaran atau penglihatan
sendiri.
2) Jumlah rawi-rawinya harus mencapai suatu ketentuan yang tidak
memungkinkan mereka bersepakat untuk bohong.
3) Adanya keseimbangan antara rawi-rawi dalam thabaqah(lapisan)
pertama dengan jumlah rawi-rawi dalam thabaqah berikutnya.
Faedah hadist mutawatir:
Suatu keharusan untuk menerimanya bulat-bulat sesuatu yang diberitakan
oleh hadist mutawatir, hingga membawa kepada keyakinan yang qath i
(pasti).
c. Hadist Dhaif: Hadist yang kehilangan satu syarat atau lebih dari syarat-
syarat atau Hadist hasan.
Macam Hadist dhaif berdasarkan rawi-rawinya tercatat keadilan dan
kedlabitannya:
18
MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
19
MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
IV. Ijtihad
1. Pengertian Ijtihad
Menurut Harfiah: dari kata ijtihada, yang artinya mencurahkan tanaga,
memeras pikiran, berusaha sungguh-sungguh, bekerja semaksima mungkin.
Menurut istilah: suatu pekerjaan yang mempergunakan segala kesanggupan daya
rohaniah untuk mengeluarkan hukum syara: menyusun suatu pendapat dari suatu
masalah hukum berdasar Quran dan Sunnah.
2. Kedudukan Ijtihad.
Al-Quran dan As-Sunnah merupakan dua sumber ajaran Islam. Sedangkan
Ijtihad berfungsi sebagai alat penggerak, tanpa adanya Ijtihad kedua sumber
itu akan lumpuh.
3. Cara berIjtihad
a) Qiyas : resoning by analogy, yaitu menetapkan suatu hukum terhadap suatu
hal yang tidak diterangkan oleh Al-Quran dan As-Sunnah, dengan
dianalogikan kepada hukum sesuatu yang sudah diterangkan hukumnya oleh
Al-Quran/ As-Sunnah. Karena ada sebab yang sama.
b) Ijma : Konsensus (Ijtihad kolektif), yaitu persepakatan ulama-ulama Islam
dalam menentukan sesuatu masalah ijtihadiyah.
c) Istihsan : Preference. Yaitu menetapkan sesuatu hukum terhadap sesuatu
persoalan ijtihafiayah atas dasar prinsip-prinsip umum ajaran Islam
seperti keadilan, kasih sayang, dll. Oleh para ulama disebut juga sebagi
Qiyas Khafi (analogy samar-samar).
d) Mashalihul Mursalah : utility. Yaitu menetapkan hukum terhadap sesuatu
persoalan ijtihadiyah atas pertimbangan kegunaan dan kemanfaatan yang
sesuai dengan tujuan syariat.
5. Stratifikasi Mujtahid
Tingkatan mujtahid :
20
MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
6. Syarat-syarat Mujtahid
a) Mengetahui nasakh mansukh Al-Quran, munfashal mujmalnya, amm
khasnya.
b) Bisa membedakan antara hadist yang shahih dan yang tidak.
c) Mengerti letak ijma dan khilafiah ulama.
d) Mengetahui dimensi qiyas.
e) Bisa meletakkan dalil secara proporsional.
f) Menguasai ilmu bahasa sehingga kontekstual pernyataannya bisa dipahami.
Allah mencela orang-orang yang taqlid sebagimana banyak ayat Al-Qur an:
- Qs. At-Taubah : 31
- Qs. Al-Zukhrut : 23-24
- Qs. Al-Anfal : 22
21
MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
BAB IV
AQIDAH ISLAM
A. AQIDAH ISLAM.
1. Pengertian Aqidah.
- Etimologi : Dari kata bahasa Arab Aqoda , masdarnya Aqiidatan artinya
ikatan.
- Terminologi : Segi teoritis yang dituntut pertama-tama dan terdahulu dari
segala sesuatu untuk dipercayai dengan suatu keimanan yang tidak boleh
dicampuri oleh keragu-raguan dan dipengaruhi persangkaan.
Aqidah disebut juga dengan iman atau kepercayaan.
- Iman suatu yang tidak dapat dilihat oleh indera, tetapi dapat dilihat dari
indikatornya yaitu amal, ilmu, dawah dan sabar.
- Sedangkan yang dimaksud :
a. Iman yaitu meyakini Islam
b. Amal yaitu melaksanakan Islam
c. Ilmu yaitu mempelajari Islam
d. Dawah/ jihad yaitu menyebarluaskan dan membela Islam
e. Sabar yaitu tabah dalam menjalani Islam.
22
MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
yang membuktikan dia memiliki Aqidah atau menunjukkan kualitas iaman yang
ia miliki.
- Tinggi rendahnya nilai kehidupan manusia tergantung kepercayaan yang ia
miliki.
- Aqidah atau iman merupakan pelita hidup, tanah berpijak dan tali untuk
bergantung dalam menghadapi seribu satu masalah manusia.
3. Ruang Lingkup Aqidah dalam Rukun Iman, meliputi :
- Iman kepada Allah WST.
- Iman kepada para malikat Allah SWT.
- Iman kepada kitab-kitab Allah SWT.
- Iman kepada Rasul-rasul Allah SWT.
- Iman kepada hari akhir/ Qiamat.
- Iman kepada Qodho dan Qodar.
4. Mengesakan Allah
Sekedar percaya akan wujudnya Tuhan belum cukup untuk menjadikan seseorang
itu Islam dan itu bukan prestasi.
Sebab kepercayaan itu sudah ada dengan sendirinya tertanam dalam hati sejak
menusia lahir, walaupun kedang-kadang tertutupi atau tidak.
Mengakui adanya Tuhan, tapi kadang dia sadar dalam keadaan kritis, diancam
maut, terterpa badai topan lantas dia mohon perlindungan Tuhan.
Watak seperti ini digambarkan dalam Al-Quran :
1. Qs. Yunus (10) : 22-23
2. Qs. Lukman (31) : 31-32
Bahkan ayat-ayat seperti ini diulang smapi 10 kali walaupun redaksinya berbeda :
1) Qs. Al-Anam (6) : 63-64 5) Qs. Ar-Ruum (30) : 33
2) Qs. Al-Nahl (16) : 53-54 6) Qs. Az-Zumar (41) : 8 & 49
3) Qs. Al-Isra (17) : 67 7) Qs. Fuslihat (41) : 51
4) Qs. Al-Ankabut
Bahkan dalam ayat lain lebih ditegaskan bahwa manusia dengan sendirinya sudah
mengakui akan wujud dan kekuasaan Allah SWT.
Firman Allah : Qs. Al-Ankabut (29) : 61
Kalau kamu tanyai manusia, siapakah yang telah mencipatakan langit dan bumi
dan menundukkan matahari dan bulan mereka menjawab Allah .
Ayat-ayat semacam itu berulang kali disebutkan :
1) Qs. Al-Ankabut (29) : 63 4) Qs. Lukman (31) : 25
2) Qs. Ayunus (10) : 31 5) Qs. Az-Zuhruf (43) : 9 & 87
3) Qs. Al-Muminun (23) : 84-89 6) Qs. Az-Zumar (39) : 38
Jadi kepercayaan akan wujudnya Allah, Maha pencipta segalanya, sudah sejiwa
dengan manusia karena sudah ditanamkan Allah sebelum kita dilahirkan ke muka
bumi.
Contoh-contoh tanggapan yang berbeda tentang Tuhan :
1) Pandangan Primitif : Adanya tahayul, klenik, sihir. Dll.
2) Pandangan yang berkembang : Tuhan seperti manusia atau binatang.
23
MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
Rasa kibir (membesarkan diri) ini adalah penyakit jiwa yang sengaja ditularkan
iblis kepada manusia sesuai dengan tekadnya yang disebutkan dihadapan Allah
SWT.
Kehidupan yang demikian banyak berkembang pada sikap manusia. Sikap
mengagungkan dan membanggakan nenek moyang, bangsawan, dll.
Sikap mengagungkan tanpa kritis sangat dicela oleh Allah Qs. Al-Maidah (5) :
104.
Inilah sebabnya barangkali orang yang mampu berfikir scientific dan betul-betul
menguasai science tidak akan percaya tahayul, klenik, dll. Karena itu hanyalah
ilmu iblis.
Jadi yang paling utama dalam hubungan makhluk dengan Allah, bukan hanya
percaya akan wujud Allah saja tetapi ialah kepatuhan yang bulat hanya kepada
Allah SWT saja.
Inilah inti ajaran Islam yaitu mentauhidkan Allah atau mengesakan Allah.
Mentauhidkan ialah : meletakkan kedudukan Allah dan semua perintah-
perintahnya di atas segala-galanya terutama di atas kepentingan dan keinginan
pribadi.
Oleh karena itu mentauhidkan jauh lebih sukar daripada sekedar mempercayai
akan wujud Allah. Mentauhidkan Allah membutuhkan suatu perjuangan yang
berat dan kemampuan menghayati sikap bertauhid secara tetap merupakan
prestasi yang paling mulia, maka pantas mendapat pahala yang besar.
24
MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
BAB V
MERAIH QALBU CERDAS HIDUP MULIA DENGAN 7B
Kiat meraih qalbu cerdas hidup mulia dunia dan akhirat dapat ditempuh melalui 7B
(Berniat, Bertaubat, Berdoa, Berdzikir, Beribadah, Berzuhud dan Bertafakur mengingat
mati).
Qalbu yang cerdas sangat dibutuhkan dalam upaya menggapai kemuliaan hidup di dunia
maupun di akhirat nanti. Karena Pada hakikatnya hidup ini adalah sebuah ujian untuk
menyeleksi siapa yang paling baik amalnya diantara manusia, firman Allah SWT
4.1. Berniat yang benar dalam segala aktivitas (QS. Al-Anam 7: 162)
“Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk
Allah, Tuhan semesta alam.”
Seseorang baru digolongkan sukses dunia akhirat sangat ditentukan dari segala aktivitas
kehidupan manusia yang diniatkan semata mata karena Allah SWT, sebab amal yang
diterima disisi Allah hanya yang berniat ikhlas karena Allah.Dengan niat semua aktifitas
menjadi terarah, amal tanpa niat tidak ada artinya disisi Allah, niat harus dilaksanakan
dihati dengan penuh keihklasan dan lillahitaala. QS Albaqarah (2:264) dan QS. Al Insan
(76:8-9)
25
MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
mereka Ini tidak mendapat manfaat di dunia dari usaha-usaha mereka dan tidak pula
*)
26
MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
mengatakan : "Sesungguhnya saya bertaubat sekarang". dan tidak (pula diterima taubat)
orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. bagi orang-orang itu Telah
kami sediakan siksa yang pedih.”
*)
Maksudnya ialah: 1. orang yang berbuat maksiat dengan tidak mengetahui bahwa
perbuatan itu adalah maksiat kecuali jika dipikirkan lebih dahulu. 2. orang yang durhaka
kepada Allah baik dengan sengaja atau tidak. 3. orang yang melakukan kejahatan Karena
kurang kesadaran lantaran sangat marah atau Karena dorongan hawa nafsu.
Maka segeralah bertaubat kepada Allah jangan sampai terlambat seperti terlambatnya
Firaun bertaubat kepada Allah SWT
Hal ini dikisahkan dalam QS. Yunus (10) : 90-92)
“Dan kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir'aun dan
bala tentaranya, Karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir'aun
itu Telah hampir tenggelam berkatalah dia: "Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan
melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang
berserah diri (kepada Allah)".
“Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal Sesungguhnya kamu Telah durhaka sejak
dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.”
“Maka pada hari Ini kami selamatkan badanmu **) supaya kamu dapat menjadi pelajaran
bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan Sesungguhnya kebanyakan dari manusia
lengah dari tanda-tanda kekuasaan kami.”
**)
yang diselamatkan Allah ialah tubuh kasarnya, menurut sejarah, setelah Fir'aun itu
tenggelam mayatnya terdampar di pantai diketemukan oleh orang-orang Mesir lalu
dibalsem, sehingga utuh sampai sekarang dan dapat dilihat di musium Mesir.
27
MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
Dan rahasiakanlah (sirri) perkataanmu atau nyatakanlah (jahri), sehingga Dia Maha
Mengetahui apa yang bergejolak di dalam dada (QS. 67: 13)
Contoh dzikir jahri dilakukan mulut dengan menyebut bacaan-bacaan (lafadz):
Istighfar ASTAGHFIRULLAHALADHIM
Tasbih SUBHANALLAH
Tahmid ALHAMDULILLAH
Tahlil LAAILAHAILLALLAH
Takbir ALLAHUAKBAR
Dan lain-lain
Karenanya dzikir jahri nyata terdengar suaranya dan nyata terlihat getar bibir
mengucapkannya. Bila dilakukan berjamaah suara dzikir jahri kadang menggemuruh
menimbulkan rasa mencekam dan rendah di hadapan Allah SWT.
Saat melakukan dzikir sirri orang mengaktifkan qalbunya mengingat Allah sehingga
dirinya on-line (tersambung, wushuf) dengan Allah SWT. Saat itulah terjadi penyerapan
Nur Ilahi (divine light) ke dalam qalbu sehingga terjadi proses pencerahan
(enilightenment). Nur Ilahi yang menembus qalbu akan terpantulkan ke otak yang
menjadi pusat kendali tubuh manusia. Mekanisme biokimia dan bioelektrik pada sel-sel
28
MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
otak akan dikendalikan oleh Nur Ilahi sehingga menimbulkan gelombang-gelombang alpha
yang menentramkan syaraf, membangkitkan kreativitas sekaligus rasa cinta ke sekujur
tubuh, menepis rasa takut dan cemas, mengganti kekecewaan dengan harapan, kemarahan
dengan kedamaian, malas dengan semangat.
Tersingkaplah tirai kebodohan (kayssyaf), terbukalah wawasan baru. Hadir di hadapan
teman kehidupan taqwa yang penuh pelangi mahabbah diharumi semerbak ridho illahi.
Energi
Mag
hfira
h
Energi
Him
Nur Ilahi mengandung: mah
1. Energi Maghfirah, yang membakar hangus dosa-dosa di qalbu, menepis sesal,
Energi
menjungkal kecewa dan malas. Hida
2. Energi Himmah, kemauan kuat yang mendorong orang
yah bekerja keras (work hard) penuh
semangat Energi
3. Energi Hidayah, petunjuk dan inspirasi kreatif Rah
yang mendorong orang bekerja dengan
cerdas (work smart) mah
Energi
4. Energi Rahman, energi cinta yang mendorong orang bekerja bersama dengan tulus
Baro
ikhlas (work heart) tanpa pamrih, terbatas dari nista moral
qah
5. Energi Barokah, semangat kemuliaan dengan harga diri, kemantapan pribadi yang
tangguh mengendalikan hawa nafsu dan godaan iblis
Maka jangan puas hanya dengan dzikir mulut, tembuskan dzikir ke dalam qalbu, getarkan
qalbu dengan rasa rindu kepada Allah, getaran yang juga menggoncang sel-sel kelenjar
hormon untuk aktif menjaga keseimbangan hormon di dalam tubuh.
Hormon adalah pengendali metabolisme tubuh. Dengan dzikir sirri metabolisme akan
berjalan lancar alamiah menimbulkan kehangatan dan daya tahan tubuh (immune)
terhadap berbagai penyakit.
Hidupkan qalbu dengan dzikir sirri.
29
MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
Pengertian Sholat
Sholat artinya doa, Ikatan (kata Silaturahmi) saling bertemu untuk mengikat kasih
sayang
Makna spiritual sholat:
1. Focus dan konsentrasi (Penyerahan diri kepada Allah SWT)
Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain aku, maka
sembahlah aku dan dirikanlah Shalat untuk mengingatku (Thoha (20):14
2. Latihan Disiplin
3. Doa Kepada Allah SWT
4. Ketenangan Batin
5. Latihan Hidup bersih
6. Latihan Hidup sehat
7. Hidup Bermasyarakat
8. Kepatuhan pada pemimpin ( Loyalitas )
9. Persamaan Derajat Manusia
B. PUASA
Pengertian Puasa : menahan diri/pengendalian diri (Imsak)
Makna spiritual puasa :
1. Manifestasi dari pernyataan iman
2. Menguasai hawa nafsu
3. Pelatihan disiplin
4. Pelatihan tabah dan sabar
5. Perisai dari godaan-godaan hidup
6. Menanamkan rasa persaudaraan, kekeluargaan dan sodaqah
7. Menanamkan perasaan kasih sayang kepada fakir miskin
8. Puasa adalah sehat dalam arti kesehatan
C. ZAKAT
Pengertian:
Menurut bahasa: Suci, subur dan berkah.
Menurut istilah: Zakat adalah pemberian sebagian harta yang telah nishab kepada
mustahiqnya (yang berhak) sesuai dengan peraturan syara.
Makna spiritual zakat:
1. Menolong yang lemah
2. Mewujudkan pemerataan
3. Membersihkan jiwa yang kikir
4. Mewujudkan persaudaraan
5. Membersihkan dari hak orang lain
6. Mencegah bala dan musibah
D. HAJI
30
MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
Pengertian:
Menurut bahasa: Menyengaja
Menurut istilah: Menyengaja mengunjungi baitullah untuk menjalankan ibadah.
Makna spiritual haji:
1. Pengabdian
2. Disiplin diri
3. Persaudaraan
4. Persamaan
5. Kesucian dan kebersihan
6. Pengorbanan
“Man ahabba syaian fahuwa abduuhu (barang siapa mencintai sesuatu maka dia akan
diperbudaknya)” (Al Hadist)
Berzuhud dapat dapat diamalkan dengan rumus seperti tukang parkir dimana dia tidak
merasa memiliki antara yang datang dan yang pergi.
Karena sesungguhnya semua hanya milik Allah dan akan kembali kepada-Nya. Sebagaiman
firman Allah:
“Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. dan jika
kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah
akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah
mengampuni siapa yang dikehandaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
31
MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
hidup yang diberikan oleh Allah SWT sangat berharga dan tidak akan lewat dengan sia-
sia. Manusia yang memiliki qalbu yang cerdas dia akan menggunakan waktu hidupnya
dengan perbuatan yang positif, produktif dan menjaga kemuliaannya dari dunia sampai
akhirat.
Sebagaiman hadist Nabi: Orang yang hatinya cerdas adalah orang yang selalu ingat mati
dan siap mati
Kematian adalah suatu yang pasti dialami seluruh yang berjiwa, firman Allah SWT QS.
Ali Imran (3):185
BAB VI
ETOS KERJA MULIA
32
MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
Motif individu
Majemuk
Dapat berubah-ubah
Berbeda-beda
Beberapa motif tak disadari
Job performance
Hasil capaian dengan ukuran tertentu
Tidak produktif
Standart
Produktif
Needs hierarchy
Physiological needs
Safety needs
Social needs
Esteem needs
Self Actualization
Physiological needs
Sandang, Pangan
Tempat berlindung
Sex
Kesejahteraan individu
Kebutuhan dasar manusia
Safety needs
Aman waktu kerja
Aman harta yang ditinggal
Aman masa depan karyawan
Social needs
Diterima orang lain (ling & kerja)
Dihormati (dirinya penting)
Berprestasi
Ikut partisipasi
33
MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
Esteem needs
Prestise
Prestasi
Simbol status
Self actualisation
Pengembangan diri
Mengejar prestasi
Berbuat yang terbaik
Optimalisasi kemampuan diri
Kebutuhan sekunder
Berprestasi (Achievement)
Bekerjasama (Affiliation)
Berkuasa (Power)
Model MARS
Perilaku Individu dalam Organisasi dan Kinerja
Nilai - nilai
Persepsi akan
peranan
Kepribadian Motivasi
Perilaku dan
Persepsi kinerja
Faktor – faktor
situasional
Tekanan
34
MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
35
MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
a. Menghadapi masalah
• Bertindak Positif
– Mencari akar masalah
– Bicara langsung dengan orang yang bersangkutan
– Bertindak menyelesaikan masalah
• Bertindak Negatif
– Negatif agresif:Marah, Emosional, Menghina,Melecehkan dan intimidasi
– Negatif pasif: Murung, sedih, kawatir, tertekan, mengurung diri dan menarik
diri
2. Jealous limiting (iri hati yang membatasi), memandang bahwa anugerah dalam
kehidupan ini terbatas:
• Sulit berbagi dengan orang lain
• Selalu ingin lebih bila dibandingkan dengan orang lain
• Selalu khawatir bila melihat orang lain sukses
c. Kedewasaan
Merupakan keseimbangan antara ketegasan dan kepedulian
KETEGASAN (pertimbangan akan pendapat dan perasaannya sendiri)
36
MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
d. Kepemimpinan
1. Kejujuran
2. Punya visi
3. Memberi inspirasi
4. Kompetensi
5. Keterbukaan
6. Kedewasaan
7. Konsisten/penuhi janji
8. Pelihara kepercayaan
e. Menabung hubungan
• Senyum
• Membantu orang lain aktualisasi
• Memahami orang lain seutuhnya
• Memberi penghargaan atas keberhasilan orang lain
• Memenuhi janji
• Rela menyatakan maaf
• Memberi kejutan yang menyenangkan
f. Menjaga integritas pribadi
• Integritas tinggi: Percaya A, katakan A dan tindakan A
• Integritas rendah, misal: Mengeluh dan menegur orang lain terlambat, diri sendiri
terlambat
Adalah sehimpunan PERILAKU KERJA yang lahir sebagai buah dari KEYAKINAN dan
total pada paradigma kerja tertentu (Jansen H. Sinamo- Pengembangan SDM Institut
Mahardika)
Pilihan hidup
MENCINTAI PEKERJAAN atau MENGELUH SETIAP HARI
Jika tidak bisa mencintai pekerjaan, maka hanya ada 5-ng :
– Ngeluh
– Ngedumel
– Ngegosip
– Ngomel
– Ngeyel
37
MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
38
Pulang keharibaan Allah
SWT
MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
DAFTAR PUSTAKA
39
MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
40