Investasi Berbagai PLT PDF
Investasi Berbagai PLT PDF
ABSTRAK
1. PENDAHULUAN
58
PengembanganSistem Kelistrikan Dalam Menunjang Pembangunan Nasional Jangka Panjang
59
PengembanganSistem Kelistrikan Dalam Menunjang Pembangunan Nasional Jangka Panjang
60
PengembanganSistem Kelistrikan Dalam Menunjang Pembangunan Nasional Jangka Panjang
Hal ini adalah agar model Markal dapat memilihkan teknologi yang
optimum untuk digunakan pada sektor tersebut, karena setiap
teknologi mempunyai biaya dan efisiensi penggunaan energi yang
berbeda. Walaupun demikian tidak seluruh kebutuhan akan dapat
dipenuhi secara demikian, misalnya transportasi udara akan
membutuhkan Aftur sebagai bahan bakar dan tidak mungkin
digantikan bahan bakar lain, untuk teknologi yang tidak dapat
dikompetisikan ini diberikan berupa energi final.
Pemakaian energi final juga dilakukan bila data yang tersedia kurang
lengkap, misalnya tidak adanya data tentang proses produksi industri
di Sumatera yang menyebabkan sulitnya memperhitungkan kebutuhan
akan panas secara langsung (tungku peleburan, pemanasan dan lain-
lan) maupun secara tidak langsung dengan ketel uap atau boiler.
Secara umum aliran perencanaan energi dibagi dalam tiga subsistem
besar yaitu sumberdaya energi primer, energi final serta kebutuhan
energi terlihat pada gambar 1.
61
PengembanganSistem Kelistrikan Dalam Menunjang Pembangunan Nasional Jangka Panjang
62
PengembanganSistem Kelistrikan Dalam Menunjang Pembangunan Nasional Jangka Panjang
Tabel 1 Biaya Investasi, Biaya Tetap dan Tak Tetap Operasi dan Perawatan,
Biaya Bahan Bakar, dan Umur Teknis (life time)
Jenis
Pembangkit Class EPC IDC Total Fuel Cost Fixed O&M Var O&M
Listrik (MW) ($/KW) ($/KW) ($/KW) (cents/kWh) ($/KWM) ($/MWh)
Jawa
Nuklir 900 1500 435 1935 0.5 2 2
PLTU-FGD 600 990 228 1218 1.22 2 1
Combined
Cycle 750 500 100 600 2.18 0.67 2
Gas Turbin 150 280 28 308 5.02 1 2.5
Pump
Storage 250 580 174 754 *) 0.55 -
Geothermal 60 950 133 1083 2.2 2.5 0.03
Kalimantan
CC66 66 823.31 162.69 986 2.1 1.2 2
G50 50 413.6 56.4 470 6.02 1.6 3
C-50 65 1078 322 1400 1.26 2 1.8
CC1H 132 1008 192 1200 2.03 1.6 2
CL1H 100 924 276 1200 1.26 2.1 2.2
Sumatra
GT 100 294 56 350 5.7 0.6 3
C-1H 100 1008 192 1200 1.12 2.6 2
CC 135 735 140 875 2.13 1.2 2
C-4H 400 800.8 239.2 1040 1.06 2 2
CC4H 400 630 120 750 2.03 2 1.8
Sulawesi
GT-50 50 413 56.4 470 6.02 0.89 3
C1H 100 1008 192 1200 1.21 2.2 1.8
Diesel 10 1000 200 1200 4.2 1.2 2.4
LNG 132 735 140 875 3.07 1.2 2
Sumber: Input model MARKAL
63
PengembanganSistem Kelistrikan Dalam Menunjang Pembangunan Nasional Jangka Panjang
40.00
35.00
30.00
Cost (cent/kWh)
25.00
20.00
15.00
10.00
5.00
0.00
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
Capaci ty Factor
Coal with FGD 600 MW Nuclear 900 MW Combined Cycle (CC) 750 MW
Gas Turbine (GT) 150 MW Pump Storage 250 MW Geothermal 60 MW
Oleh karena itu pembangkit yang beroperasi pada beban puncak dan
mempunyai faktor beban rendah akan memproduksi listrik dengan
biaya tinggi.
Dari Grafik 1 dapat diketahui bahwa pada faktor beban yang diatas
0,4, maka biaya pembangkitan PLTU Batubara lebih murah dari PLTGU
(Combined Cycle), PLTG, dan PLTP. Biaya pembangkitan PLTG akan
lebih rendah dari PLTGU pada faktor beban lebih kecil dari 0,4,
sedangkan pada faktor beban lebih dari 0,4 biaya pembangkitan
PLTGU akan lebih rendah.
Kondisi diatas menunjukkan juga bahwa PLTG dan PLTA akan lebih
ekonomis kalau dioperasikan pada beban puncak saja, padahal saat ini
sebagian besat PLTA dioperasikan sebagai pembangkit beban dasar.
Sedangkan PLTU Batubara karena kurang fleksible dalam pengaturan
daya akan lebih menguntungkan kalau dioperasikan sebagai
pembangkit beban dasar. Pada faktor beban yang rendah biaya
pembangkitan PLTU batubara akan sangat tinggi, tetapi faktor
pembebanan diatas 0,7 biaya pembangkitannya akan lebih rendah dari
PLTGU.
64
PengembanganSistem Kelistrikan Dalam Menunjang Pembangunan Nasional Jangka Panjang
65
PengembanganSistem Kelistrikan Dalam Menunjang Pembangunan Nasional Jangka Panjang
Dalam gambaran diatas yang dirun pada skenario dasar, PLTN tidak
dapat masuk kedalam sistem kelistrikan Jawa karena tidak dapat
bersaing dengan pembangkit listrik lain.
66
PengembanganSistem Kelistrikan Dalam Menunjang Pembangunan Nasional Jangka Panjang
67
PengembanganSistem Kelistrikan Dalam Menunjang Pembangunan Nasional Jangka Panjang
5. KESIMPULAN
KEPUSTAKAAN
68