I. FORMULA ASLI
R/ Neomisin sulfat 50 mg
Lidocain HCL 1%
NaCl 0.9%
Gliserin ad 10 ml
NEOTEL®
PT Master fomula Tanggal produksi : Dibuat Disetujui
Binhus 23 Desember 2019 oleh oleh
Farmasi Klpok : Eny
I nurhikm
a S.Si
MPH
Apt
a. Neomisin Sulfat
b. Lidocain HCL
V. URAIAN BAHAN
A. Neomycin sulfat
Ekivalen : 0,14
Cara sterilisasi : Filtrasi
fenitoin sodium
Sterilisasi : Autoklaf
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
C. NaCl (FI IV hal 584, martindale 28 hal 635, exipient hal 440)
0,52−𝑏1.𝐶
B = 𝑏2
0,52 −(0,0315) +(0,130 𝑥 1)
=
0,576
0,52−(0,0315+0,130)
= 0,576
0,52−0,1615
= 0,576
=0,62 (hipotonis)
= 0,062 gram/100 mL
= 0,062%
Kelebihan volume 5%
5
= 100 𝑥 0,062
= 0,0031 g
= 3,1 mg
B. Perhitungan Bahan
1. Neomisin sulfat
50 mg = 0,05 gram
5
Kelebihan volume = 100 x 0,05 g = 0,0025 mL
1
2. Lidocain HCL = 100 x 10 = 0,1 gram
5
Kelebihan volume = 100 x 0,1 = 0,005 gram
3. Gliserin
5
Kelebihan volume = 100 x 10 = 0,5 gram
=10,5 mL - (0,0525+0,105)
=10,5 mL – 0,15
=10,35 mL
b. Uji pH
Uji pH dilakukan dengan menggunakan pH stick. Sejumlah cairan
tetes mata diletakkan di dalam beacker gelas. pH stick dicelupkan kedalam
cairan tetes mata. Setelah beberapa saat warna yang terbentuk pada pH
stick,warna yang terbentuk pada pH stick kemudian di cocokkan dengan
rentan warna yang terdapat pada kemasan pH stick untuk mengetahui pH
dari sediaan.
c. Uji kejernihan
Uji kejernihan terhadap sediaan dilakukan dengan menentukan
wadah sediaan yang berisi cairan tetes mata didalam kotak dengan tetes
hitam dan putih yang di dalamnya terdapat lampu yang menyinari wadah
dari arah samping. Pertama, wadah di dekatkan pada dengan tetes putih
dengan amati kejernihan cairan dengan melihat ide atau tidak kotoran
berwarna gelap. Selanjutnya, wadah di dekatkan pada lampu pada sisi
dengan tetes hitam, amati kejernihan kembali dengan melihat ada atau
tidak kotoran yang berwarna, kemudian di bandingkan dengan perlakuan
pertama pada tetes putih.
DAFTAR PUSTAKA