Disusun oleh :
NAMA NIM
Rai mona F.19.041
Rival dyansyah F. 19.056
Sridian F. 19.052
Riska amanda F. 19.044
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa
atas segala karunia yang telah dilimpahkan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan jurnal untuk memenuhi tugas Praktikum teknologi sediaan
steril. Sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh nilai mata kuliah
Praktikum teknologi sediaan steril.
Dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih terdapat banyak
kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata penulis berharap
semoga jurnal ini dapat memberikan manfaat dan pengembangan wawasan
bagi mahasiswa dan pembaca pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………
DAFTAR ISI………………………………………..……………………
A. Pendahuluan...………………………………………………………..
B. Deskripsi umum zat aktif…………........…………………………….
C. Definisi bentuk sediaan........................................................................
D. Alasan pemilihan bentuk sediaan.........................................................
E. Alasan pemilihan bahan………………………………………………
F. Pengembangan Formula.......................................................................
1. Master Formula...............................................................................
2. Rancangan formula.........................................................................
3. kelengkapan formula.......................................................................
4. Uraian bahan...................................................................................
5. Perhitungan bahan...........................................................................
6. Prosedur Kerja.................................................................................
7. Evaluasi Sediaan.............................................................................
8. Kemasan..........................................................................................
9. Etiket................................................................................................
G. Hasil dan pembahasan……………………………………………….
H. kesimpulan……………………………………………………………
A. PENDAHULUAN
Obat merupakan sediaan atau paduan bahan bahan yang siap
digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau
keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan ,
penyembuhan , pemulihan peningkatan kesehatan, dan kontrasepsi, obat
didefinisikan sebagai suatu zat yang digunakan dalam diagnosis , mengurangi
rasa sakit , mengobati atau mencegah penyakit pada manusia atau hewan
(Ansel dan allen, 2014 ).
berdasarkan cara pemberiannya, obat dapat diklasifikasikan
kedalam 5 jenis yaitu oral, parektal, sublingual, parenteral serta langsung ke
organ seperti intrakardial ( Anief,2006 ), berdasarkan beberapa cara
pemberian obat diatas, pemberian obat secara oral merupakan yang paling
banyak digunakan, namun pemberian obat secara oral juga memiliki beberapa
kelemahan yaitu tidak dapat diberikan pada pasien yang tidak sadar dan efek
yang diberikan tidak segera karena harus diabsorbsi terlebih dahulu sebelum
masuk ke sistem sistemik, sehingga jika diberikan pada pasien dengan
penanganan gawat darurat pengobatan dengan sediaan oral tidak efektif, oleh
karena itu dibuat alternative sediaan optalmik, dimana sediaan optalmik dapat
memberikan efek lokal karena obat langsung digunakan pada organ yang
dikehendaki.
Sediaan tetes hidung adalah cairan, semisolid atau sediaan padat
yang digunakan pada rongga hidung untuk memperoleh suatu efek sistemik
atau lokal. Berisi satu atau lebih bahan aktif. Sediaan hidung sebisa mungkin
tidak mengiritasi dan tidak memberi pengaruh yang negatif pada fungsi
mukosa hidung dan cilianya. Sediaan hidung mengandung air pada umumnya
Komposisi :
Natrium Diklofenak 0,05 %
Indikasi :
Mengurangi peradangan pada hidung
Kontraindikasi
Jangan digunakan pada untuk penderita yang mengalami reaksi
hipersensitif terhadap kandungan dalam obat..
Dosis
Penggunaan obat harus sesuai petunjuk kemasan dan anjuran dokter, yaitu
1-2 tetes/hari
Efek samping
Efek samping yang sering dilaporkan akibat pemakaian obat adalah
adanya iritasi
Sediaan tetes hidung adalah cairan, semisolid atau sediaan padat yang
digunakan pada rongga hidung untuk memperoleh suatu efek sistemik atau
lokal. Berisi satu atau lebih bahan aktif. Sediaan hidung sebisa mungkin tidak
mengiritasi dan tidak memberi pengaruh yang negatif pada fungsi mukosa
hidung dan cilianya. Sediaan hidung mengandung air pada umumnya isotonik
dan mungkin berisi excipients, sebagai contoh, untuk melakukan penyesuaian
sifat merekat untuk sediaan, untuk melakukan penyesuaian atau stabilisasi pH,
untuk meningkatkan kelarutan bahan aktif, atau kestabilan sediaan itu.
Tetes hidung adalah Obat tetes hidung (OTH) adalah obat tetes yang
digunakan untuk hidung dengan cara meneteskan obat kedalam rongga
2. Rancangan Formula
e) No REG : DBL2112012547B1
f) No BATCH : 7131211
3. KELENGKAPAN FORMULA
4. URAIAN BAHAN
1. Zat aktif
Natrium Diklofenak( USP,2007 )
PH 6,2-7,1
Khasiat Zat aktif
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
2. Zat tambahan
a) perhitungan Liso
berat x 1000
Δtf = Liso x C dalam mol ( )
BM x V
1,86(o , oo 5 x 1000)
Δtf Natrium Diklofenak =
318,13 x 10
5
= 1,86 x ( )
3181,3
= 1,86 x 0,001
= 0,0018
Rumus PTB =
0,52−0,0018 x 0,05
=
0,576
0,52−0,00009
=
0,576
0,519
=
0,576
= 0,902 g/ mL
b) perhitungan bahan
c. Ditimbang bahan
1. Natrium Diklofenak 0.105
2. Benzalkanium klorida 0,011
3. Metil Selulosa 1,1
4. NaCl 0,1
5. A.P.I 9,585 mL
d. Dibuat larutan Metil selulosa, dengan menambahkan air panas 5 ml
kemudian didiamkan selama 10 menit, lalu masukkan natrium diklofenak
(larutan 1)
e. Dilarutkan Benzalkanium klorida dengan larutan Aqua Pro Injeksi lalu
masukkan ke larutan 1
f. Dimaskkan NaCl ke larutan 1, homgenkan dan add kan volume dengan
aqua pro injeksi
g. Dicek pH sediaan dan dilakukan uji evaluasi fisik sediaan
h. Dimasukkan kedalam botol dan diberi etiket,brosur dan kemasan.
7. EVALUASI SEDIAAN
a. Organoleptis
Pemeriksaan organoleptis meliputi warna dan bau yang diamati
secara visual.
b. Uji kejernihan
Uji kejernihan terhadap sediaan dilakukan dengan menentukan wadah
sediaan yang berisi cairan tetes mata didalam kotak dengan tetes hitam
dan putih didalamnya terdapat lampu yang menyinari wadah dari arah
samping, pertama, wadah didekatkan pada dengan tetes putih dengan
amati kejernihan cairan dengan melihat ada atau tidak ada kotoran
berwarna gelap, selanjutnya, wadah didekatkan pada lampu pada sisi
dengan tetes hitam, amati kejernihan kembali dengan melihat ada atau
tidak ada kotoran yang berwarna, kemudian dibandingkan dengan
perlakuan pertama pada tetes putih
c. Pengukuran pH
Alat pH meter kalibrasi menggunakan larutan dapar pH 7 dan pH 4.
Satu gram sediaan yang akan di periksa diencerkan dengan air suling
hingga 10 ml. elektroda ph meter dicelupkan kedalam larutan yang
diperiksa, arum pH meter dibiarkan bergerak sampai menunjukkan posisi
tetap, pH yang dittunjukkan jarum, pH meter dicatat,adapun pH dari
natrium Diklofenak yaitu berkisar diangka 6,2-7,1 (Anonim ,1995)
8. Etiket
9. Kemasan
2. Uji pH
No. Sediaan Ph
1 Flash nose drops 6
3. Uji kejernihan
4. Uji kebocoran
i. Pembahasan
Obat tetes hidung adalah obat yang digunakan untuk hidung
dengan cara meneteskan obat kedalam rongga hidung, dapat mengandung
zat pensuspensi, pendapar dan pengawet.
Dalam pembuatan sediaan ini hal yang digunakan adalah
melakukan sterilisasi untuk semua alat yang digunakan untuk mencegah
terjadinya kontaminasi karena sediaan ini merupakan sediaan steril. Pada
percobaan ini Momentason digunakan sebagai zat aktif karena sedikit
bersifat higroskopis dan memiliki indikasi dapat mengurangi peradangan
pada hidung (CODEX hal 835 dan Martindale edisi 35 hal 38). Obat tetes
hidung ini dibuat menggunakan cairan pembawa air yaitu Aqua Pro
Injeksi. Pembuatan obat tetes hidung ini harus mengandung bahan yang
sesuai untuk mengurangi peradangan pada hidung. NaCl digunakan
sebagai larutan pengisotonis agar sediaan tetes hidung yang akan dibuat
dapat setara dengan tekanan osmosis NaCl. Pada sediaan ini NaCl
digunakan untuk sebagai zat tambahan untuk memperoleh larutan yang
isotonis.
Pada pembuatannya ditimbang masing-masing bahan yang akan
digunakan. Kemudian dilarutkan metil selulosa dengan menambahkan 5
ml aquadest panas lalu didiamkan 10 menit sampai mengental
bahan aktif momentason dicampurkan dengan NaCl diaduk hingga
homogen kemudian dimasukkan benzalkonium klorida yang telah
dilarutkan dengan aquadest dan masukkan kedalam wadah botol tetes
telinga sampai tanda kalibrasi
pada sediaan tetes hidung ini dilakukan lima macam pengujian
yaitu uji organoleptik, uji pH, uji kejernihan, uji kebocoran dan uji
volume. Dimana uji organoleptik diperoleh warna bening, tekstur cair dan
tidak berbau. Pengujian pH menggunakan kertas pH diperoleh pH sediaan
zat aktif Momentason yaitu 6, dimana pH ini sudah masuk dalam rentan
pH yang telah ditentukan oleh farmakope indonesia 5,0-6,0. Pengujian
kejernihan, sediaan dinyatakan jernih dan bebas akan adanya partikel-
partikel asing, sehingga aman digunakan sebagai obat tetes hidung,
sedangkan uji kebocoran tidak terdapat kebocoran pada sediaan yang
dibuat dan uji volume ditetapkan 10,7 ml
H. KESIMPULAN
Tetes hidung adalah Obat tetes hidung (OTH) adalah obat tetes yang
digunakan untuk hidung dengan cara meneteskan obat kedalam rongga hidung,
dapat mengandung zat pensuspensi, pendapar dan pengawet, dan berdasarkan
hasil evaluasi yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa sediaan tetes
hidung yang telah dibuat elah memenuhi persyaratan berdasarkan dari uji pH,
dari uji pH diperoleh pH 6 dan berdasarkan pustaka (farmakope Indonesia)
bahwa sediaan tetes hidung mempunyai pH diantara 5-6.
DAFTAR PUSTAKA
LEMBAR KERJA