Anda di halaman 1dari 31

MENIK SRI HASTUTI TUGAS MTBS

TUGAS MATA KULIAH ANAK


MTBS
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan anak

Disusun Oleh :

MENIK SRI HASTUTI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2019
1
MENIK SRI HASTUTI TUGAS MTBS

Seorang anak perempuan, gita, usia 7 bulan, berat badan 5,8 kg, panjang badan 59 cm, suhu badan 380 C. Ibu berkata
anaknya batuk selama 2 hari. Petugas kesehatan memeriksa tanda bahaya umum. Ibu berkata bahwa audi dapat
menyusu. Ia tidak muntah dan tidak kejang. Anak sadar dan tidak letargis.
Frekuensi pernafasan audi 58 kali per menit. Ia tidak melihat tarikan dinding dada kedalam dan tidak mendengar
stridor.Klasifikasikan dalam formulir pencatatan dan lakukan intervensi.

Seorang anak perempuan, Tina, usia 22 bulan, Berat badan 11 kg, panjang badan 85 cm dan suhu badab 370C. Ibu
berkata anak batuk selama 3 hari. Petgas kesehatan memeriksa tanda bahaya umum. Ibu berkata bahwa anak bisa
minum, tidak muntah dan tidak kejang. Anak sadar dan tidak letargis. Petugas kesehatan menghitung nafas 38 kali
per menit, tidak melihat tarikan dinding dada ke dalam dan tidak mendengar stridor ketika mendengarkan nafas anak
itu.
klasifikasikan dalam formulir pencatatan dan lakukan intervensi.

Seorang Anak perempuan, Cicih, usia 14 bulan, berat badan 12 kg, panjang badan 92 cm, suhu badan 37,50 C. Ibu
berkata bahwa anak menderita diare selama 3 minggu, tidak ada tanda bahaya umum, tidak batuk atau sukar
bernafas. Petugas kesehatan memeriksa diare ratri. Ibu mengatakan bahwa tidak ada darah dalam tinja, anak tampak
selalu rewel dan gelisah, matanya tidak cekung. Ia minum dengan lahap. Cubitan kulit perut kembali segera.
klasifikasikan dalam formulir pencatatan dan lakukan intervensi.

Seorang anak, laki-laki, Jono umur 3 tahun, berat badan 12,7 kg, tinggi badan 95 cm, suhu badan 370 C. Ibu datang
hari ini karena andi batuk dan diare. Andi tidak menunjukkan tanda bahaya umum dan batuk selama 3 hari. Ia
menghitung nafas 36 kali per menit. Tidak ada tarikan dinding dada ke dalam atau stridor.
Ibu mengatakan bahwa andi diare sudah 2 minggu lebih. Tidak ada darah dalam tinja.anak tampak rewel dan gelisah.
Mata tidak cekung, ia dapat minum tetapi tidak haus. Cubitan kulit perut segera kembali.
klasifikasikan dalam formulir pencatatan dan lakukan intervensi.

Seorang anak laki-laki, Budi, usia 24 bulan, berat badan 9,5 kg, tinggi badan 75 cm dan suhu badan 37, 30 C. Ibu
berkata anak tidak mau makan akhir-akhir ini. Petugas memeriksa tanda bahaya umum. Anak bisa minum, tidak
muntah, tidak kejang dan masih sadar serta tidak letargis.Anak tidak batuk dan tidak diare.
Ibu berkata aditya teraba panas selama 3 hari. Daerah risiko tinggi malaria. Anak tidak menderita campak dalam 3
bulan terakhir. Pada pemeriksaan RDT hasilnya positif.
Tidak ditemukan kaku kuduk, tidak pilek dan tak mempunyai ruam.

2
MENIK SRI HASTUTI TUGAS MTBS

Tidak ada perdarahan dari hidung maupun gusi, tidak muntah dan beraknya normal dan tidak ada tanda syok. Setelah
diperiksa dengan teliti petugas menemukan bintik perdarajan pada perut aditya. Selanjutnya petuga melakukan uji
tourniquet dan ternyata hasilnya positif.
klasifikasikan dalam formulir pencatatan dan lakukan intervensi.

Seorang anak perempuan, Nina, 7 tahun dibawa ibunya ke Puskesmas , karena panas sudah 4 hari. Hasil Pemeriksaan
suhu 38,50C, TB 115 cm, BB 26 Kg. hasil pemeriksaan Tes Tourniquet hasil positif.

klasifikasikan dalam formulir pencatatan dan lakukan intervensi.

Nabila, perempuan umur 3 tahun, berat badan 13 kg. Tinggi badan 86 cm, suhu 37,4 C. Ibu datang ke klinik karena
anak demam selama 2 hari terakhir. Ia menangis tadi malam dan berkata bahwa telinganya sakit. Hampir sepanjang
malam anak menangis karena telinganya sakit. Petugas tidak menemukan cairan/nanah yang keluar dari telinga anak.
Ia meraba bagian belakang telinga dan merasakan pembengkakan yang nyeri di belakang salah satu telinga.
klasifikasikan dalam formulir pencatatan dan lakukan intervensi.
Rafli, laki-laki, 18 bulan, berat 6 kg, panjang badan 68 cm dan suhu 38,5 C. Ibu membawanya hari ini karena anak
demam dan ada ruam. Petugas kesehatan melihat rafi kelihatan seperti tulang tertutup kulit, anak bisa minum, tidak
muntah, tidak kejang, sadar dan tidak letargis.
Ibu membawa anak mengunjungi keluarga yang tinggal di maluku sekitar 1 minggu yang lalu. Anak demam selama 5
hari. Lehernya tidak kaku dan tidak ada pilek.
Selanjutnya petugas memeriksa status gizi dan anemia. Rafli tampak sangat kurus, tidak pucat dan kedua kakinya
tidak bengkak. Pada pemeriksaan RDT hasilnya pisitif falsiparum.
klasifikasikan dalam formulir pencatatan dan lakukan intervensi.

3
MENIK SRI HASTUTI TUGAS MTBS

Seorang bayi perempuan, Susi, umur 3 minggu dibawa ibunya ke puskesmas karena diare selama 2 hari, berat
badan 3600 gram, suhu 36,3 C. Hani sadar dan tidak letargis, gelisah dan rewel serta matanya cekung. Pada
pemeriksaan didapat cubitan kulit perut kembali segera dan terdapat pustule di kulit. Hitung nafas 57 kali/menit.
klasifikasikan dalam formulir pencatatan dan lakukan intervensi..

Seorang Bayi perempuan, Dina, umur 5 hari, berat badan 2500 gr, suhu 36,1 C, mulai kemarin bayi tampak kuning.
Pada pemeriksaan, hitung pernafasan57 kali/menit, Petugas melihat warna kuning yang meluas sampai dada.
Bayi disusui 3-4 kali sehari dan mendapat susu formula 2 botol sehari. Ketika menilai cara menyusui, didapatkan :
badan bayi tersangga dengan baik, kepala dan tubuh bayi lurus, badan menghadap ke dada ibu dan dekat ke ibu.
Dagu bayi menempel payudara, mulut bayi kurang terbuka lebar, bibir bawahkurang membuka keluar dan areola
bagian atas tampak lebih banyak. Bayi menghisap dengan cepat dan dangkal. Eva sudah mendapat imunisasi
hepatitis B saat lahir. Ibu mengatakan payudara bengkak dan terasa sakit waktu disentuh. Pada pemeriksaan,
terlihat payudara ibu bengkak, kemerahan dan puting masuk kedalam.
klasifikasikan dalam formulir pencatatan dan lakukan intervensi.
Bayi perempuan, Mimi, umur 1 bulan dibawa ibunya karena diare selam 3 hari, berat badan 3700 gram, suhu 35,9
C. Hitung nafas 58 kali per menit. Erna masih bisa minum, tidak muntah dan tidak ada riwayat kejang. Pada
pemeriksaan tidak ditemukan tarikan dinding dada kedalam yang kuat, tidak merintih, mata tidak bernanah dan
pusarnya normal. Anak tampak letargis, matanya cekung, cubitan kulit kembali lambat.
klasifikasikan dalam formulir pencatatan dan lakukan intervensi.

4
MENIK SRI HASTUTI TUGAS MTBS

JAWAB

1. Seorang anak perempuan, gita, usia 7 bulan, berat badan 5,8 kg, panjang badan 59 cm, suhu badan 380
C. Ibu berkata anaknya batuk selama 2 hari. Petugas kesehatan memeriksa tanda bahaya umum. Ibu
berkata bahwa audi dapat menyusu. Ia tidak muntah dan tidak kejang. Anak sadar dan tidak letargis.
Frekuensi pernafasan audi 58 kali per menit. Ia tidak melihat tarikan dinding dada kedalam dan tidak
mendengar stridor.Klasifikasikan dalam formulir pencatatan dan lakukan intervensi.
Diketahui

Nama : An G

Usia : 7 Bulan

Jenis Kelamin: Perempuan

BB : 5,8 Kg

PB : 59Cm

PEMERIKSAAN GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN


 Ibu berkata  Ibu berkata PNEUMONIA  Berikan amoxicillin 2x
bahwa anak anaknya batuk (125 mg) atau 5ml
dapat menyusu. selama 2 hari sirup sehari selama 3
hari.
 muntah tidak  SB : 38 C
 Berikan kecap manis
ada  RR : 58x/menit dicampur dengan air
 kejang tidak ada jeruk nipis
 Anak sadar dan  Obati wheezing bila
tidak letargis. ada
 Ia tidak melihat  Apabila batuk > 14
tarikan dinding hari atau wheezing
berulang, RUJUK
dada kedalam
untuk pemeriksaan
lanjutan
5
MENIK SRI HASTUTI TUGAS MTBS

 tidak mendengar  Nasihati kapan


stridor kembali segera
 Kunjungan ulang 2
hari

 Demam 2 hari DEMAM


BUKAN  Berikan obat paracetamol
MALARIA 1/8 tablet atau 60 mg jika
suhu > 38ᵒc.
 Obati penyebab lain dari
demam
 Nasehati ibu untuk
segera kembali jika
adanya tanda-tanda
DEMAM perdarahan, ujung
BUKAN DBD ekstremitas dingin, nyeri
ulu hati, adanya
penurunan kesadaran,
muntah terus menerus.
 Kunjungan ulang 2 hari
jika tetap demam
 Status Gizi  -2 ≤ SD ≤2 STATUS GIZI  Berikan asi sesuai
NORMAL keinginan bayi
 Mulai berikan makanan
tambahan ketika anak
berusia 6 bulan.
 Mulai berikan makanan
yang dilumatkan dengan
halus, termasuk sumber
makanan hewani tinggi
zat besi dan buah-buahan
kaya vitamin A serta
sayuran.
 Mulai berikan dengan
memberikan 2-3 sendok
makan makanan, mulai
dengan pengenalan rasa.
Tambahan secara
bertahap sampai ½
mangkuk ( 1 mangkuk
250 ml).
 Konseling untuk
pemberian makan untuk
usia 7 bulan.
 Status Status  Tanyakan kembali kepada
imunisasi imunisasi orang tua untuk status
dasar hepatitis imunisasi
6
MENIK SRI HASTUTI TUGAS MTBS

B, BCG, DPT 1,  Ingatkan usia 9 bulan


polio 2, DPT 2, untuk imunisasi campak
polio 3, DPT 3,  skrining untuk imunisasi
polio 4 lengkap.

2. Seorang anak perempuan, Tina, usia 22 bulan, Berat badan 11 kg, panjang badan 85 cm dan suhu badan
370C. Ibu berkata anak batuk selama 3 hari. Petgas kesehatan memeriksa tanda bahaya umum. Ibu
berkata bahwa anak bisa minum, tidak muntah dan tidak kejang. Anak sadar dan tidak letargis. Petugas
kesehatan menghitung nafas 38 kali per menit, tidak melihat tarikan dinding dada ke dalam dan tidak
mendengar stridor ketika mendengarkan nafas anak itu.
DIKetahui
Nama : An T
Usia : 22 Bulan
Jenis kelamin: Perempuan
BB : 11 Kg
PB : 85cm

PEMERIKSAAN GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN


 Ibu berkata bahwa  batuk selama 3 hari. BATUK BUKAN  Berikan Kecap manis
anak bisa minum,  SB: 37
PNEUMONIA atau madu dicampur
dengan air jeruk nipis
 tidak muntah  Nafas: 38 kali  Obati wheezing bila ada
 tidak kejang. permenit  Apabila batuk > 14 hari
rujuk untuk pemeriksaan
 Anak sadar dan tidak
batuk karena sebab lain.
letargis.  Nasihati kapan kembali
 nafas 38 kali per segera
 Kunjungan ulang 2 hari
menit,
Napas cepa, Sukar
 tidak melihat tarikan bernapas.
dinding dada ke  Apabila batuk > 21 hari
rujuk untuk pemeriksaan
dalam dan TB.
 tidak mendengar  Apabila wheezing
stridor ketika
berulang rujuk untuk
pemeriksaan lanjutan.

7
MENIK SRI HASTUTI TUGAS MTBS

mendengarkan
nafas anak itu.

 Status Gizi -2 ≤ SD ≤2 STATUS GIZI  Berikan ASI sesuai


NORMAL keinginan bayi
 Berikan makanan
keluarga yang bervariasi,
makanan yang diiris iris
atau makanan keluarga
termasuk sumber
makanan hewani dan
buah-buahan kaya
vitamin A, serta sayuran
 Berikan 3/4 mangkuk
sampai 1 mangkuk setiap
makan (1 mangkuk = 250
ml)
 Berikan 3-4 kali setiap har
 Tawari 1 atau 2 kali
makanan selingan antara
waktu makan. Anak akan
memakannya jika lapar
 Lanjutkan memberi
makan anak dengan
pelan-pelan dan sabar.
 Dorong anak untuk
makan, tapi jangan
memaksa
 Status Imunisasi Status  Tanyakan kembali
imunisasi dasar kepada orang tua
hepatitis B, untuk status imunisasi
BCG, DPT 1,  skrining untuk
polio 2, DPT 2, imunisasi lengkap.
polio 3, DPT 3,
polio 4
Status imunisas
lanjutan DPT-
HB-Hib campak

3. Seorang Anak perempuan, Cicih, usia 14 bulan, berat badan 12 kg, panjang badan 92 cm, suhu badan
37,50 C. Ibu berkata bahwa anak menderita diare selama 3 minggu, tidak ada tanda bahaya umum,
tidak batuk atau sukar bernafas. Petugas kesehatan memeriksa diare ratri. Ibu mengatakan bahwa
tidak ada darah dalam tinja, anak tampak selalu rewel dan gelisah, matanya tidak cekung. Ia minum
dengan lahap. Cubitan kulit perut kembali segera

8
MENIK SRI HASTUTI TUGAS MTBS

Nama : An C
Usia : 14 bulan
jenis kelamin : Perempuan
BB: 12Kg
PB: 92cm

PEMERIKSAAN GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN


 tidak ada tanda bahaya Tanpa DIARE  Nasihati pemberian
umum Dehidrasi PERSISTEN makan untuk Diare
 diare selama 3 Persisten.
minggu,  Beri tablet zinc 1
 tidak batuk tablet/hari selama 10 hari
atau sukar berturut-turut, Dosis
bernafas tablet Zinc (1 tablet = 20
 tidak ada mg)
darah dalam  Cara pemberian tablet
tinja
Zinc :
 anak tampak
- Larutkan tablet dengan
selalu rewel
dan gelisah,
sedikit air atau ASI dalam
sendok teh (tablet akan
 matanya tidak
cekung. larut ± 30 detik), segera
 Ia minum berikan kepada anak.
dengan lahap. - Apabila anak muntah
 Cubitan kulit sekitar setengah jam
perut kembali setelah pemberian tablet
segera Zinc, ulangi pemberian
 sb 37,5 dengan cara memberikan
potongan lebih kecil
dilarutkan beberapa kali
hingga satu dosis penuh
- Ingatkan Ibu untuk
memberikan tablet Zinc
setiap hari selama 10 hari
penuh, meskipun diare
sudah berhenti
- Bila anak menderita
dehidrasi berat dan
memerlukan cairan infus,
tetap berikan tablet Zinc
segera setelah anak bisa
minum atau makan.
 Nasihati kapan kembali
segera jika ditemukan
Tinja campur darah Malas
minum

9
MENIK SRI HASTUTI TUGAS MTBS

 Kunjungi ulang 3 hari


 Sesudah 3 hari
 Tindakan :
 Jika diare belum
berhenti (anak masih
mencret 3 kali sehari
atau lebih), lakukan
penilaian ulang
lengkap. Beri
pengobatan yang
sesuai, selanjutnya
Tanyakan : RUJUK. Jika diare
 Apakah diare persisten
sudah berhenti ? berkelanjutan,
 Berapa kali anak pikirkan penyebab lain
mencret setiap hari misalnya HIV/AIDS.
?  Jika diare sudah
berhenti (anak
mencret kurang dari
tiga kali sehari),
nasihati ibu untuk
menerapkan Anjuran
makan untuk Anak
Sehat Maupun Sakit
sesuai dengan
kelompok umur.
Status gizi -2 ≤ SD ≤2
STATUS
GEJALA
NORMAL

Status Imunisasi Status  Tanyakan kembali


imunisasi kepada orang tua
dasar hepatitis untuk status imunisasi
B, BCG, DPT 1,  skrining untuk
polio 2, DPT 2, imunisasi lengkap
polio 3, DPT 3,  Ingatkan usia 18 bulan
polio 4 untuk DPT-HB-Hib dan
campak

4. Seorang anak, laki-laki, Jono umur 3 tahun, berat badan 12,7 kg, tinggi badan 95 cm, suhu badan 370 C.
Ibu datang hari ini karena andi batuk dan diare. Andi tidak menunjukkan tanda bahaya umum dan batuk
selama 3 hari. Ia menghitung nafas 36 kali per menit. Tidak ada tarikan dinding dada ke dalam atau
stridor.

10
MENIK SRI HASTUTI TUGAS MTBS

Ibu mengatakan bahwa andi diare sudah 2 minggu lebih. Tidak ada darah dalam tinja.anak tampak rewel
dan gelisah. Mata tidak cekung, ia dapat minum tetapi tidak haus. Cubitan kulit perut segera kembali.

Diketahui
Nama: An J
Usia: 3 Tahun
jenis kelamin : Laki-laki
TB: 95cm

PEMERIKSAAN GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN


tidak  BATUK BUKAN
batuk dan diare.  Berikan Kecap manis
menunjukkan  batuk selama 3
PNEUMONIA atau madu dicampur
dengan air jeruk nipis
tanda bahaya hari.  Obati wheezing bila ada
umum  nafas 36 kali per  Apabila batuk > 14 hari
rujuk untuk pemeriksaan
menit.
batuk karena sebab lain.
 Tidak ada tarikan  Nasihati kapan kembali
dinding dada ke segera
 Kunjungan ulang 2 hari
dalam
Napas cepa, Sukar
 stridor tidak ada bernapas.
 Apabila batuk > 21 hari
rujuk untuk pemeriksaan
TB.
 Apabila wheezing
berulang rujuk untuk
pemeriksaan lanjutan.

DIARE  Nasihati pemberian


 diare sudah 2 PERSISTEN
makan untuk Diare
minggu lebih.
Persisten.
 Tidak ada darah  Beri tablet zinc 1
dalam tinja. tablet/hari selama 10 hari
 anak tampak berturut-turut, Dosis
tablet Zinc (1 tablet = 20
rewel dan gelisah.
mg)
 Mata tidak cekung
 Cara pemberian tablet
 dapat minum Zinc :
tetapi tidak haus. - Larutkan tablet dengan
sedikit air atau ASI dalam
11
MENIK SRI HASTUTI TUGAS MTBS

 Cubitan kulit sendok teh (tablet akan


perut segera larut ± 30 detik), segera
berikan kepada anak.
kembali. - Apabila anak muntah
sekitar setengah jam
setelah pemberian tablet
Zinc, ulangi pemberian
dengan cara memberikan
potongan lebih kecil
dilarutkan beberapa kali
hingga satu dosis penuh
- Ingatkan Ibu untuk
memberikan tablet Zinc
setiap hari selama 10 hari
penuh, meskipun diare
sudah berhenti
- Bila anak menderita
dehidrasi berat dan
memerlukan cairan infus,
tetap berikan tablet Zinc
segera setelah anak bisa
minum atau makan.
 Nasihati kapan kembali
segera jika ditemukan
Tinja campur darah Malas
minum
 Kunjungi ulang 3 hari
 Sesudah 3 hari
 Tindakan :
 Jika diare belum
berhenti (anak masih
mencret 3 kali sehari
atau lebih), lakukan
penilaian ulang
lengkap. Beri
pengobatan yang
sesuai, selanjutnya
RUJUK. Jika diare
persisten
berkelanjutan,
pikirkan penyebab lain
misalnya HIV/AIDS.
 Jika diare sudah
berhenti (anak
mencret kurang dari
12
MENIK SRI HASTUTI TUGAS MTBS

tiga kali sehari),


nasihati ibu untuk
menerapkan Anjuran
makan untuk Anak
Sehat Maupun Sakit
sesuai dengan
kelompok umur.
Status Gizi  -2 ≤ SD ≤2 Status Gizi Anjuran makan untuk DIARE
Normal PERSISTEN
 Jika anak mendapat
ASI: Berikan lebih
sering dan lebih lama,
pagi, siang, dan
malam
 Jika anak mendapat
susu selain ASI :
- Ganti susu
dengan susu
formula untuk
diare kronis,
- Gantikan
setengah bagian
susu dengan
bubur nasi
ditambah tempe,
- Jangan diberi susu
kental manis
- Untuk makanan
lain, ikuti anjuran
pemberian makan
sesuai dengan
kelompok umur
Status Imunisasi  Status  Tanyakan kembali
imunisasi dasar kepada orang tua
hepatitis B, untuk status imunisasi
BCG, DPT 1,  skrining untuk
polio 2, DPT 2, imunisasi lengkap.
polio 3, DPT 3,
polio 4
Status imunisas
lanjutan DPT-
HB-Hib campak

13
MENIK SRI HASTUTI TUGAS MTBS

5. Seorang anak laki-laki, Budi, usia 24 bulan, berat badan 9,5 kg, tinggi badan 75 cm dan suhu badan 37,
30 C. Ibu berkata anak tidak mau makan akhir-akhir ini. Petugas memeriksa tanda bahaya umum. Anak
bisa minum, tidak muntah, tidak kejang dan masih sadar serta tidak letargis.Anak tidak batuk dan tidak
diare.Ibu berkata aditya teraba panas selama 3 hari. Daerah risiko tinggi malaria. Anak tidak menderita
campak dalam 3 bulan terakhir. Pada pemeriksaan RDT hasilnya positif.Tidak ditemukan kaku kuduk,
tidak pilek dan tak mempunyai ruam.Tidak ada perdarahan dari hidung maupun gusi, tidak muntah dan
beraknya normal dan tidak ada tanda syok. Setelah diperiksa dengan teliti petugas menemukan bintik
perdarahan pada perut aditya. Selanjutnya petuga melakukan uji tourniquet dan ternyata hasilnya
positif.

DIKETAHUI

Nama : An B

Usia : 24 Bulan

Jenis kelamin : 9,5 kg

TB : 75cm

PEMERIKSAAN GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN


Memeriksa tanda  tidak mau makan MALARIA  Beri obat anti malaria oral
bahaya umum  Anak bisa minum, pilihan pertama
 Pada  tidak muntah, Dihydroartemisinin dan
pemeriksaan  tidak kejang dan Piperakuin ½ karena BB
RDT hasilnya masih sadar serta <11 kg atau artesunat dan
positif. tidak letargis. amodiakuin ½ diberikan
 tidak  batuk dan tidak sesudah makan
ditemukan diare.  Beri satu dosis
kaku kuduk,
 teraba panas selama parasetamol SIRUP 120
3 hari mg/5 ml atau 1 sendok
 uji tourniquet  tidak menderita takar obat setiap 6 jam
dan ternyata campak dalam 3 jika demam ≥ 38,5 °C
hasilnya bulan terakhir.
 Nasihati kapan kembali
positif.  tidak pilek dan tak
segera
mempunyai ruam.
 Kunjungan ulang 3 hari
 Tidak ada perdarahan
dari hidung maupun
jika tetap demam
gusi,  Jika demam berlanjut
 tidak muntah dan lebih dari 7 hari, RUJUK
beraknya normal dan untuk penilaian lebih
 tidak ada tanda syok. lanjut.

14
MENIK SRI HASTUTI TUGAS MTBS

 bintik perdarahan  Jika ada tanda bahaya


pada perut . umum atau kaku kuduk,
 sb: 37,3 perlakukan sebagai
PENYAKIT BERAT DENGAN
DEMAM.
 Jika ada penyebab lain
dari demam selain
malaria, beri pengobatan
 Jika malaria merupakan
satu-satunya penyebab
demam, periksa hasil
sediaan darah
mikroskopis:
- Jika positif untuk
Falsiparum, Vivax,
atau ada infeksi
campuran (mixed),
beri obat anti malaria
oral pilihan Kedua.
- Jika tetap demam
Setelah 3 hari, jika setelah
tetap demam : menyelesaikan
Periksa : pengobatan dengan
 Lakukan anti malaria ini,
penilaian RUJUK untuk
ulang
pemeriksaan
lengkap
lanjutan.
 Cari
penyebab - Jika anak tetap
lain dari demam > 7 hari,
demam RUJUK untuk
pemeriksaan lebih
lanjut
DEMAM  jika ada syok, beri Oksigen
BERDARAH 2-4 liter/menit dan beri
DENGUE (DBD segera cairan intravena
sesuai petunjuk
 Jika tidak ada syok tapi
sering muntah atau malas
minum, beri Berikan infus
Ringer Laktat/Ringer
Asetat atau NaCl 0,9%
sesuai dosis, turunkan
bertahap setiap 2 jam
sesuai dengan perbaikan
klinis dan lab parameter
Ht (terapi cairan
diharapkan selesai dalam

15
MENIK SRI HASTUTI TUGAS MTBS

24-48 jam) 7 ml/kgBB/jam


(2 jam pertama)
 Jika tidak ada syok,
 Jika anak bisa minum
Beri minum apa saja
(oralit, susu, the manis,
jus buah, kaldu atau tajin)
sebanyak mungkin dalam
perjalanan ke tempat
rujukan.
 Beri dosis pertama
parasetamol parasetamol
SIRUP 120 mg/5 ml atau 1
sendok takar obat setiap 6
jam jika demam tinggi (≥
38,5 ° C)
 Jika tidak dapat memberi
cairan intravena, RUJUK
SEGERA, dalam perjalanan
beri Oralit/cairan lain
sedikit demi sedikit dan
sering.
 Jangan memberi
minuman yang berwarna
merah atau coklat tua
karena sulit dibedakan jika
ada perdarahan lambung.
Status Gizi -2 ≤ SD ≤2 Status Gizi  Berikan ASI sesuai
normal keinginan bayi
 Berikan makanan keluarga
yang bervariasi, makanan
yang diiris iris atau
makanan keluarga
termasuk sumber makanan
hewani dan buah-buahan
kaya vitamin A, serta
sayuran
 Berikan 3/4 mangkuk
sampai 1 mangkuk setiap
makan (1 mangkuk = 250
ml)
 Berikan 3-4 kali setiap hari
 Tawari 1 atau 2 kali
makanan selingan antara
waktu makan. Anak akan
memakannya jika lapar

16
MENIK SRI HASTUTI TUGAS MTBS

 Lanjutkan memberi makan


anak dengan pelan-pelan
dan sabar. Dorong anak
untuk makan, tapi jangan
memaksa
Status Status  Tanyakan kembali kepada
Imunisasi imunisasi orang tua untuk status
dasar hepatitis imunisasi
B, BCG, DPT 1,  skrining untuk imunisasi
polio 2, DPT 2, lengkap
polio 3, DPT 3,  Ingatkan usia 18 bulan
polio 4 untuk DPT-HB-Hib dan
campak

6. Seorang anak perempuan, Nina, 7 tahun dibawa ibunya ke Puskesmas , karena panas sudah 4 hari.Hasil
Pemeriksaan suhu 38,50C, TB 115 cm, BB 26 Kg. hasil pemeriksaan Tes Tourniquet hasil positif.
Nama : An N
Usia : 7 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
BB: 26 kg
TB: 115x/menit

PEMERIKSAAN GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN


 sb 38,5  panas 4 hari DEMAM Jika ada syok,
tes BERDARAH  jika ada syok, beri Oksigen
tourniquet DENGUE (DBD) 2-4 liter/menit dan beri
hasil positif segera cairan intravena
sesuai petunjuk
 Jika tidak ada syok tapi
sering muntah atau malas
minum, beri Berikan infus
Ringer Laktat/Ringer
Asetat atau NaCl 0,9%
sesuai dosis, turunkan
bertahap setiap 2 jam
sesuai dengan perbaikan
klinis dan lab parameter
Ht (terapi cairan
diharapkan selesai dalam
24-48 jam) 5 ml/kgBB/jam
(2 jam pertama)
 Jika tidak ada syok,

17
MENIK SRI HASTUTI TUGAS MTBS

 Jika anak bisa minum


Beri minum apa saja
(oralit, susu, the manis,
jus buah, kaldu atau tajin)
sebanyak mungkin dalam
perjalanan ke tempat
rujukan.
 Beri dosis pertama
parasetamol parasetamol
SIRUP 120 mg/5 ml atau 1
sendok takar obat setiap 6
jam jika demam tinggi (≥
38,5 ° C)
 Jika tidak dapat memberi
cairan intravena, RUJUK
SEGERA, dalam perjalanan
beri Oralit/cairan lain
sedikit demi sedikit dan
sering.
 Jangan memberi
minuman yang berwarna
merah atau coklat tua
karena sulit dibedakan jika
ada perdarahan
lambung.Beri dosis
pertama parasetamol, jika
demam tinggi (≥ 38,5 ° C),
tidak boleh golongan
salisilat dan ibuprofen
 RUJUK SEGERA
 Status Gizi -2 ≤ SD ≤2 Status Gizi  Berikan variasi makanan
Normal keluarga, termasuk
sumber makanan hewani
dan buahbuahan kaya
vitamin A, serta sayuran
 Berikan setidaknya 1
mangkuk setiap kali
makan (250 ml)
 Berikan 3-4 kali setiap hari
 Tawari 1-2 kali makanan
selingan di antara waktu
makan
 Jika anak menolak
makanan baru, tawari
untuk mencicipi beberapa
kali. Tunjukkan bahwa Ibu

18
MENIK SRI HASTUTI TUGAS MTBS

juga menyukai makanan


tersebut. Bersabarlah.
 Bicara pada anak selama
memberi makan dan jaga
kontak mata dengan anak.
 Status Status  Tanyakan kembali kepada
Imunisasi imunisasi orang tua untuk status
dasar hepatitis imunisasi
B, BCG, DPT 1,  skrining untuk imunisasi
polio 2, DPT 2, lengkap.
polio 3, DPT 3,
polio 4
Status
imunisas
lanjutan DPT-
HB-Hib
campak

7. Nabila, perempuan umur 3 tahun, berat badan 13 kg. Tinggi badan 86 cm, suhu 37,4 C. Ibu datang ke
klinik karena anak demam selama 2 hari terakhir. Ia menangis tadi malam dan berkata bahwa telinganya
sakit. Hampir sepanjang malam anak menangis karena telinganya sakit. Petugas tidak menemukan
cairan/nanah yang keluar dari telinga anak. Ia meraba bagian belakang telinga dan merasakan
pembengkakan yang nyeri di belakang salah satu telinga.

nama : Nabila

usia : 3 Tahun

BB : 13Kg

TB : 86cm

PEMERIKSAAN GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN


 Petugas tidak  Ibu datang ke klinik karena MASTOIDITIS  Beri dosis antibiotik
menemukan anak demam selama 2 hari Amoksilin
40mg/kgbb/hari
cairan/nanah terakhir. (SIRUP per 5 ml (125
yang keluar  telinganya sakit. mg) diberikan 2x12,5
ml diberikan selama 5-
dari telinga  Hampir sepanjang malam
7 hari
anak. anak menangis karena  Beri dosis pertama
 Ia meraba telinganya sakit. parasetamol SIRUP
120 mg/5 ml atau 1
bagian .
sendok takar obat
belakang setiap 6 jam jika

19
MENIK SRI HASTUTI TUGAS MTBS

telinga dan demam ≥ 38,5 °C


merasakan atau nyeri
 kunjungan ulang 5
pembengkakan hari kemudian
yang nyeri di  nasihati ibu kapan
belakang salah harus membawa
anaknya untuk
satu telinga pemberian vit A
 RUJUK SEGERA

  Sudah 5 Har  Jika ada pembengkakan


Periksa : yang nyeri di belakang
telinga atau demam
 Lakukan penilaian tinggi (suhu ≥ 38,5°C).
ulang masalah RUJUK SEGERA
 Infeksi telinga akut :
telinga
- Jika masih ada nyeri
 Ukur suhu tubuh atau keluar nanah,
anak obati dengan
antibiotik yang sama
5 hari lagi. Lanjutkan
mengeringkan
telinga. Kunjungan
ulang setelah 5 hari.
- Jika tidak ada lagi
nyeri telinga atau
keluar nanah, pujilah
ibu
  Status Gizi -2 ≤ SD ≤2  Berikan variasi makanan
keluarga, termasuk
sumber makanan
hewani dan buahbuahan
kaya vitamin A, serta
sayuran
 Berikan setidaknya 1
mangkuk setiap kali
makan (250 ml)
 Berikan 3-4 kali setiap
hari

20
MENIK SRI HASTUTI TUGAS MTBS

 Tawari 1-2 kali makanan


selingan di antara waktu
makan
 Jika anak menolak
makanan baru, tawari
untuk mencicipi
beberapa kali.
Tunjukkan bahwa Ibu
juga menyukai makanan
tersebut. Bersabarlah.
 Bicara pada anak selama
memberi makan dan
jaga kontak mata
dengan anak.
 Status Imunisasi Status  Tanyakan kembali
imunisasi kepada orang tua untuk
dasar hepatitis status imunisasi
B, BCG, DPT 1,  skrining untuk imunisasi
polio 2, DPT 2, lengkap.
polio 3, DPT 3,
polio 4
Status
imunisas
lanjutan DPT-
HB-Hib
campak

8. Rafli, laki-laki, 18 bulan, berat 6 kg, panjang badan 68 cm dan suhu 38,5 C. Ibu membawanya hari ini
karena anak demam dan ada ruam. Petugas kesehatan melihat rafi kelihatan seperti tulang tertutup
kulit, anak bisa minum, tidak muntah, tidak kejang, sadar dan tidak letargis Ibu membawa anak
mengunjungi keluarga yang tinggal di maluku sekitar 1 minggu yang lalu. Anak demam selama 5 hari.
Lehernya tidak kaku dan tidak ada pilek.Selanjutnya petugas memeriksa status gizi dan anemia. Rafli
tampak sangat kurus, tidak pucat dan kedua kakinya tidak bengkak. Pada pemeriksaan RDT hasilnya
pisitif falsiparum.
Nama : An R
Usia : 18 Bulan
BB: 6 kg
PJ: 68cm
SB: 38,5

PEMERIKSAAN GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN

21
MENIK SRI HASTUTI TUGAS MTBS

 demam dan MALARIA  Beri obat anti malaria oral


ada ruam. pilihan pertama
Dihydroartemisinin dan
 Petugas Piperakuin ½ atau
kesehatan artesunat dan amodiakuin
½ diberikan sesudah
melihat rafi
makan
kelihatan  Beri satu dosis
seperti parasetamol SIRUP 120
mg/5 ml diberikan 1/2
tulang
sendok takar obat setiap 6
tertutup jam jika demam ≥ 38,5 °C
kulit,  Nasihati kapan kembali
segera
 anak bisa  Kunjungan ulang 3 hari
minum, jika tetap demam
 tidak  Jika demam berlanjut
lebih dari 7 hari, RUJUK
muntah, untuk penilaian lebih
 tidak kejang, lanjut.
 Jika ada tanda bahaya
 sadar dan
umum atau kaku kuduk,
tidak letargis perlakukan sebagai
 sekitar 1 PENYAKIT BERAT DENGAN
DEMAM.
minggu yang  ika ada penyebab lain dari
lalu. Anak demam selain malaria, beri
demam
pengobatan
 Jika malaria merupakan
selama 5 satu-satunya penyebab
hari. demam, periksa hasil
sediaan darah mikroskopis:
 Lehernya
- Jika positif untuk
tidak kaku Falsiparum, Vivax, atau
dan tidak ada ada infeksi campuran
(mixed), beri obat anti
pilek. malaria oral pilihan
 Selanjutnya Kedua.
- Jika tetap demam
petugas
setelah menyelesaikan
memeriksa pengobatan dengan
status gizi anti malaria ini, RUJUK
untuk pemeriksaan
dan anemia.
lanjutan.
Rafli tampak  Jika anak tetap demam >
sangat kurus, 7 hari, RUJUK untuk
pemeriksaan lebih lanjut

22
MENIK SRI HASTUTI TUGAS MTBS

 tidak pucat
 kedua
kakinya tidak
bengkak.
 Pada
pemeriksaan
RDT hasilnya
positif
falsiparum.
 SB 38,5

 Status < -3 SD GIZI BURUK  beri antibiotik yang sesuai


Gizi TANPA selama 5 hari
Status gizi
KOMPLIKASI  Beri VIT A 100.000 IU
sangat kurus (kapsul biru)
 Cegah gula darah tidak
turun Mintalah kepada ibu
untuk menyusui anaknya
 Hangatkan badan
 Rujuk untuk penanganan
gizi buruk termasuk
kemungkinan adanya
penyakit penyerta
 Nasihati kapan kembali
segera Kunjungan ulang 7
hari

 Jika anak Gizi Buruk tanpa


Komplikasi (BB/TB atau
BB/PB < -3 SD atau LiLA <
11,5 cm) atau ada edema
pada kedua tungkai tanpa
mengalami komplikasi
 pemberi medis, konseling ibu dan
layanan tindak beri semangat untuk
lanjut setelah 7 melanjutkan pemberian
hari makanan. Minta ibu untuk
kembali setelah 14 hari
 Status Tidak anemia
Anemia

23
MENIK SRI HASTUTI TUGAS MTBS

 Status Imunisasi Status  Tanyakan kembali kepada


imunisasi orang tua untuk status
dasar imunisasi
hepatitis B,  skrining untuk imunisasi
BCG, DPT 1, lengkap.
polio 2, DPT  Tanyakan pada ibu status
2, polio 3, imunisasi lanjutan DPT-HB-
DPT 3, polio 4 Hib campak

9. Seorang bayi perempuan, Susi, umur 3 minggu dibawa ibunya ke puskesmas karena diare selama 2 hari,
berat badan 3600 gram, suhu 36,3 C. Hani sadar dan tidak letargis, gelisah dan rewel serta matanya
cekung. Pada pemeriksaan didapat cubitan kulit perut kembali segera dan terdapat pustule di kulit.
Hitung nafas 57 kali/menit.
Nama : An S
Usia : 3 Minggu
BB : 3600gram
jenis kelamin: Perempuan

PEMERIKSAAN GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN


 diare selama 2 hari, DIARE  Berikan oralit di klinik
 Padapemeriksaan  suhu 36,3 C.
DEHIDRASI sesuai yang dianjurkan
RINGAN / selama periode 3 jam
didapat cubitan  pasien sadar dan SEDANG 200-400ml
 kulit tidak letargis, gelisah  Pemberian tablet Zinc ½
tablet/hari
perutkembali dan rewel serta
 Jika terdapat klasifikasi
segera dan matanya cekung. berat lainnya:
 terdapat pustule  Pada pemeriksaan  RUJUK SEGERA setelah
memenuhi syarat
di kulit. didapat cubitan kulit
rujukan, dan berikan
 nafas 57 X/menit perut kembali segera oralit sedikit demi sedikit
dan terdapat pustule selama dalam perjalanan
 Nasihati agar ASI tetap
di kulit. diberikan
 nafas 57 kali/menit.  jika memungkinkan
Lakukan asuhan dasar
bayi muda
 Nasihati Ibu kapan untuk
kembali segera
Kunjungan ulang 2 hari

24
MENIK SRI HASTUTI TUGAS MTBS

 berikan juga 100-


200 ml air matang selama
periode ini.

CARA MEMBERIKAN
LARUTAN ORALIT Ÿ
- Minumkan sedikit-
sedikit tapi sering dari
cangkir/mangkuk/gelas
- jika anak muntah,
tunggu 10 menit.
Kemudian berikan lagi
lebih lambat.
- Lanjutkan ASI selama
anak mau.
- Bila kelopak mata
bengkak, hentikan
pemberian oralit dan
berikan air masak atau
ASI
 datang kembali setelah 2
hari apabila Tinja campur
darah Malas minum
 jika didapatkan klasifikasi
DIARE DEHIDRASI BERAT
atau berat badan turun ≥
10%, lakukan
tindakan/pengobatan
sesuai bagan
 Jika didapatkan
klasifikasi DIARE
DEHIDRASI
 Sesudah 2 hari
RINGAN/SEDANG,
Tanyakan : lakukan Rencana Terapi B
 Apakah diare  Jika didapatkan
klasifikasi DIARE TANPA
berhenti?
DEHIDRASI, lakukan
Periksa : Lakukan Rencana Terapi A
penilaian  Jika tidak ada diare,
pujilah ibu dan diminta
lengkap untuk melanjutkan
pemberian ASI
 Status Gizi > - 2 SD Status gizi  Berikan ASI sesuai
BB tidak keinginan bayi. Lihat
rendah tanda-tanda kelaparan,
seperti mulai rewel,
menghisap jari, atau

25
MENIK SRI HASTUTI TUGAS MTBS

menggerak-gerakan
bibir.
 Berikan ASI siang dan
malam, sesuai keinginan
bayi, sedikitnya 8 kali
dalam 24 jam. Menyusui
dengan sering,
menyebabkan produksi
ASI lebih banyak.
 Jangan berikan makanan
atau minuman lain
selain ASI. ASI lah yang
bayi perlukan
 Status Status  Tanyakan kembali
imunisasi imunisasi kepada orang tua untuk
dasar status imunisasi
hepatitis B, ,  skrining untuk imunisasi
polio 1, lengkap.
 Ingatkan usia 1 bulan
imunisasi BCG dan polio
2

10. Seorang Bayi perempuan, Dina, umur 5 hari, berat badan 2500 gr, suhu 36,1 C, mulai kemarin bayi
tampak kuning. Pada pemeriksaan, hitung pernafasan57 kali/menit, Petugas melihat warna kuning yang
meluas sampai dada Bayi disusui 3-4 kali sehari dan mendapat susu formula 2 botol sehari. Ketika
menilai cara menyusui, didapatkan : badan bayi tersangga dengan baik, kepala dan tubuh bayi lurus,
badan menghadap ke dada ibu dan dekat ke ibu. Dagu bayi menempel payudara, mulut bayi kurang
terbuka lebar, bibir bawah kurang membuka keluar dan areola bagian atas tampak lebih banyak. Bayi
menghisap dengan cepat dan dangkal. Eva sudah mendapat imunisasi hepatitis B saat lahir. Ibu
mengatakan payudara bengkak dan terasa sakit waktu disentuh. Pada pemeriksaan, terlihat payudara
ibu bengkak, kemerahan dan puting masuk kedalam.

Nama : By D
usia : 5 hari
Jenis kelamin : Perempuan
BB: 2500gr
Suhu 36,1
Nafas 57xx/menit

PEMERIKSAAN GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN


26
MENIK SRI HASTUTI TUGAS MTBS

 Petugas melihat  kemarin bayi tampak IKTERUS  Lakukan asuhan dasar


warna kuning kuning bayi muda
 Nasihati kapan kembali
yang meluas  suh 36,1 segera
sampai dada  Bayi disusui 3-4 kali  Menyusu lebih sering
 pernafasan sehari dan mendapat  Kunjungan ulang 1 hari

57kali/menit, susu formula 2 botol


sehari.
 cara menyusui,
didapatkan : badan
bayi tersangga
dengan baik, kepala
dan tubuh bayi lurus,
badan menghadap ke
dada ibu dan dekat ke
ibu.
 Dagu bayi menempel
payudara, mulut bayi
kurang terbuka lebar,
bibir bawahkurang
membuka keluar dan
areola bagian atas
tampak lebih banyak.
 Bayi menghisap
dengan cepat dan
dangkal.
 sudah mendapat
imunisasi hepatitis B
saat lahir.
 Ibu mengatakan
payudara bengkak
dan terasa sakit
waktu disentuh.
 Pada pemeriksaan,
terlihat payudara ibu

27
MENIK SRI HASTUTI TUGAS MTBS

bengkak, kemerahan
dan puting masuk
kedalam.

 Status gizi > - 2 SD BB tidak  Segera setelah lahir,


rendah letakkan bayi di dada ibu
(ada kontak kulit ibu dan
bayi)
 Berikan kesempatan
bayi untuk menyusu
dalam satu jam
pertama. Berikan
kolostrum, asi pertama
yang berwarna
kekuningan dan kental,
pada bayi. Kolostrum
dapat menjaga bayi dari
banyak penyakit
 Berikan ASI siang dan
malam, sesuai keinginan
bayi, sedikitnya 8 kali
dalam 24 jam. Menyusui
dengan sering,
menyebabkan produksi
ASI lebih banyak.
 Jika bayi kecil (berat
lahir rendah), susui
setidaknya setiap 2
sampai 3 jam. Jika bayi
tidur, bangunkan bayi
untuk menyusu setelah
3 jam.
 Jangan berikan makanan
atau minuman lain
selain ASI. ASI lah yang
bayi perlukan
Status Imunisasi Status  Tanyakan kembali
imunisasi kepada orang tua untuk
dasar status imunisasi
hepatitis B,  skrining untuk imunisasi
lengkap.
 Ingatkan usia 1 bulan
imunisasi BCG dan polio
1

28
MENIK SRI HASTUTI TUGAS MTBS

11. Bayi perempuan, Mimi, umur 1 bulan dibawa ibunya karena diare selam 3 hari, berat badan 3700 gram,
suhu 35,9 C. Hitung nafas 58 kali per menit. Erna masih bisa minum, tidak muntah dan tidak ada riwayat
kejang. Pada pemeriksaan tidak ditemukan tarikan dinding dada kedalam yang kuat, tidak merintih,
mata tidak bernanah dan pusarnya normal. Anak tampak letargis, matanya cekung, cubitan kulit kembali
lambat.
Nama : By M
Usia : 1 Bulan
BB : 3700gr
suhu : 35,9
nafas : 58x/menit

PEMERIKSAAN GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN


 Pada  diare selam 3 hari, DIARE  Berikan oralit di klinik
pemeriksaan  suhu 35,9 C.
DEHIDRASI sesuai yang dianjurkan
RINGAN / selama periode 3 jam 200-
tidak  nafas 58 kali per SEDANG 400ml
ditemukan menit.  Pemberian tablet Zinc ½
tablet/hari
tarikan  masih bisa minum,
 Jika terdapat klasifikasi
dinding dada  tidak muntah dan berat lainnya:
kedalam tidak ada riwayat  RUJUK SEGERA setelah
memenuhi syarat rujukan,
yang kuat, kejang.
dan berikan oralit sedikit
tidak  Pada pemeriksaan demi sedikit selama dalam
merintih, tidak ditemukan perjalanan
 Nasihati agar ASI tetap
mata tidak tarikan dinding diberikan
bernanah dada kedalam yang  jika memungkinkan
dan pusarnya Lakukan asuhan dasar bayi
kuat, tidak
muda
normal. merintih, mata  Nasihati Ibu kapan untuk
tidak bernanah kembali segera Kunjungan
ulang 2 hari
dan pusarnya
 berikan juga 100-200
normal. ml air matang selama
 Anak tampak periode ini.
letargis, matanya
CARA MEMBERIKAN
cekung, cubitan LARUTAN ORALIT Ÿ
kulit kembali - Minumkan sedikit-sedikit
tapi sering dari
lambat. cangkir/mangkuk/gelas

29
MENIK SRI HASTUTI TUGAS MTBS

Jika anak muntah, tunggu 10


menit. Kemudian berikan lagi
lebih lambat.
- Lanjutkan ASI selama anak
mau.
- Bila kelopak mata bengkak,
hentikan pemberian oralit
dan berikan air masak atau
ASI
 datang kembali setelah 2
hari apabila Tinja campur
darah Malas minum

 jika didapatkan
klasifikasi DIARE
DEHIDRASI BERAT
atau berat badan
turun ≥ 10%, lakukan
tindakan/pengobatan
sesuai bagan
 Jika didapatkan
klasifikasi DIARE
DEHIDRASI
RINGAN/SEDANG,
lakukan Rencana
Terapi B
 Jika didapatkan
klasifikasi DIARE
TANPA DEHIDRASI,
lakukan Rencana
Terapi A
 Jika tidak ada diare,
pujilah ibu dan
diminta untuk
melanjutkan
pemberian ASI

 Status Gizi > - 2 SD  Berikan ASI sesuai


keinginan bayi. Lihat
tanda-tanda
kelaparan, seperti
mulai rewel,
menghisap jari, atau
menggerak-gerakan
bibir.
 Berikan ASI siang
dan malam, sesuai

30
MENIK SRI HASTUTI TUGAS MTBS

keinginan bayi,
sedikitnya 8 kali
dalam 24 jam.
Menyusui dengan
sering,
menyebabkan
produksi ASI lebih
banyak.
 Jangan berikan
makanan atau
minuman lain selain
ASI. ASI lah yang
bayi perlukan

Status Imunisasi Status  Tanyakan kembali kepada


imunisasi orang tua untuk status
dasar hepatitis imunisasi
B,  skrining untuk imunisasi
lengkap.
 Ingatkan usia 1
bulan imunisasi BCG
dan polio 2 dan HBO
KE 2

31

Anda mungkin juga menyukai