Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KEGIATAN MAGANG INDIVIDU

BISNIS PLAN

TERRACE GARDEN CONSULTANT


AND CONTRACTOR

Ni Komang Sintya
1606581009

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
ii
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN MAGANG MAHASISWA

JUDUL : Terrace Garden Consultant and Contractor


MAHASISWA
1. Nama : Ni Komang Sintya
NIM : 1606581009

PEMBIMBING
1. Nama : I Gusti Agung Ayu Rai Asmiwyati, S.P.,M.Si.,Ph.D.
NIP :197603082003122001
Jurusan : Arsitektur Lanskap
2. Nama : I Made Agus Dharmadiatmika, S.P.,M.T
NIP :1988090420181113001
Jurusan : Arsitektur Lanskap

Telah disahkan pada tanggal :

Mengetahui
Dosen Pembimbing Magang Pendamping Institusi Mitra

I Made Agus Dharmadiatmika, S.P., M.T. A.A Ngurah Agung Putra Pratama, S.P
NIP: 1988090420170612001

Mengesahkan :
Ketua BMM Wakil Dekan 1

Dr.Ir. I Wayan Diara, M.S. Dr. Ir. Ni Luh Kartini, M.S


NIP: 195912311986011004 NIP: 196204211988032001

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan individu Bisnis Plan
yang berjudul “Terrace Garden Consultant And Contractor”. Laporan bisnis plan
ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada program studi
Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana. Terimakasih penulis
ucapkan kepada beberapa pihak yang telah membantu sehingga kegiatan magang
ini dapat diselesaikan dengan baik. Pihak-pihak yang turut membantu dalam
penyelesaian magang ini antara lain :
1. I Gusti Agung Ayu Rai Asmiwyati, S.P.,M.Si.,Ph.D. dan I Made Agus
Dharmadiatmika, S.P.,M.T selaku dosen pembimbing magang atas
bimbingan, arahan, masukan, dan koreksi kepada penulis dalam masa
penyusunan usulan laporan kegiatan magang.
2. Konsultan PT. Tropical Line Design & Corp. yang telah mengizinkan
penulis untuk menjalankan kegiatan magang dan terimakasih atas
bimbingan dan bantuan yang telah diberikan selama ini.
3. Dosen-dosen serta para pegawai Program Studi Arsitektur Lanskap yang
telah membantu penulis dalam mengurus hal-hal yang berkaitan dalam
penyelesaian usulan laporan kegiatan magang.
4. Teman-teman seperjuangan ARL 16 yang selalu memberikan dukungan
semangat, keceriaan , dan kebahagiaan kepada penulis selama ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan usulan laporan bisnis plan ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk menyempurnakan penulisan usulan laporan bisnis plan.
Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak yang
membutuhkan.

Denpasar, September 2019

Penulis

iv
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................. v

I. PENDAHULUAN ......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................................1

1.2 Tujuan Usaha ........................................................................................................2

II. Gambaran Umum Bisnis Plan .................................................................................3

2.1 Manajemen Produksi .............................................................................................3

2.2 Manajemen Keuangan ...........................................................................................3

2.3 Manajemen Pemasaran ..........................................................................................4

2.4 Manajemen Resiko ................................................................................................4

III. METODE PELAKSANAAN ..................................................................................5

3.1 Lokasi dan Waktu ...............................................................................................5

3.1.1 Jadwal Kegiatan..............................................................................................5

3.1.2 Alur Kegiatan .................................................................................................5

3.2 Rencana Anggaran Biaya dan Perkiraan Profit .................................................6

3.2.1 Biaya Usaha ....................................................................................................6

3.2.2 Penerimaan Usaha...........................................................................................6

3.2.3 Pendapatan Usaha ...........................................................................................7

3.2.4 R/C Ratio........................................................................................................7

3.2.5 B/C Ratio........................................................................................................7

v
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ruang Terbuka Hijau (RTH) merupakan unsur utama tata ruang kota.
Menurut Direktorat Jendral Penataan Ruang (2006) RTH perlu ada diantara
struktur bangunan (hutan bangunan) sebagai pelunak atau penyejuk lingkungan.
Semakin sedikit RTH dapat berakibat fatal, yaitu dicirikan dengan naiknya suhu
bumi dan perubahan cuaca karena kenaikan suhu bumi. Pertumbuhan penduduk
yang semakin meningkat membuat berkurangnya luas Ruang Terbuka Hijau
(RTH) baik publik maupun privat. RTH privat meliputi pekarangan perumahan
pemukiman, halaman sekolah, pertokoan, perkantoran baik pemerintah maupun
swasta yang ditanami tumbuhan dan penggunaannya terbatas.
Berdasarkan Undang- undang penataan Ruang Nomor 26 Tahun 2007,
disebutkan bahwa proporsi RTH paling sedikit 30 % (Tiga puluh persen) dari
jumlah lahan daerah. Faktanya saat ini sebagian besar masyarakat yang
memanfaatkan lahan mereka lebih banyak sebagai bangunan dibanding Ruang
Terbuka Hijau Privat. Memiliki rumah yang layak adalah kebutuhan setiap
keluarga namun dengan kondisi lahan terbatas dan harga tanah yang mahal
membuat kebanyakan masyarakat hanya mampu membangun rumah di lahan
yang relatif kecil. Terkait dengan hal tersebut, saat ini banyak masyarakat yang
mengaplikasikan konsep rumah minimalis dengan memanfaatkan ruang yang
tersedia.
Dalam rangka untuk menciptakan bangunan yang asri dan alami di suatu
lahan yang kecil, maka pemanfaatan teras pada setiap rumah tangga sebagai
suatu bentuk lahan hijau menjadi sebuah solusi. Dengan adanya hal tersebut,
maka penulis merencanakan bisnis Terrace Garden sebagai suatu usaha yang
bergerak dalam bidang arsitektur lanskap. Terrace Garden merupakan suatu
bisnis sebagai konsultan sekaligus kontraktor yaitu perancang (designer) serta
pembuatan taman teras.

1
1.2 Tujuan Usaha
Adapun tujuan usaha Terrace Garden consultant and contractor
landscape diantaranya :
1. Untuk menciptakan peluang usaha dalam bidang lanskap konsultan dan
kontraktor khususnya teras bangunan.
2. Untuk menciptakan kesan alami dan estetika pada suatu bangunan.
3. Untuk memperoleh keuntungan maksimal dari hasil penjualan produk dan
jasa.
4. Untuk mengedukasi masyarakat mengenai arti penting RTH privat dengan
memanfaatkan secara maksimal teras pada suatu bangunan.
5. Untuk melatih kreativitas dan jiwa wirausaha.
1.3 Keunggulan / Keunikan produk
Usaha Terrace Garden consultant and contractor landscape memiliki
beberapa keunggulan / keunikan seperti :

1. Menyediakan jasa perencanaan dan perancangan suatu lahan hijau pada


teras rumah sesuai dengan keinginan klien.
2. Menciptakan kesan hijau pada lahan yang sempit.
3. Memiliki ciri khas perancangan design yang mengusung konsep natural
untuk keberlanjutan suatu bangunan.
4. Menyediakan elemen hardscape dan sofscape pada teras rumah yang
menyesuaikan dengan lingkungan, budaya, dan aktivitas pemilik rumah.
5. Menyediakan jasa maintenance untuk menjaga kualitas taman teras.
6. Menerima jasa perancangan taman teras pada bangunan rumah, villa,
restaurant, resort, dan lainnya.
7. Melayani jasa konsultasi secara online dan offline.
8. Melayani masyarakat bisnis regional, nasional, dan internasional.

2
II. Gambaran Umum Bisnis Plan

2.1 Manajemen Produksi


Terrace Garden Consultant and Contractor merupakan suatu
perusahaan yang bergerak dalam bidang lanskap yang menawarkan jasa
perencanaan, perancangan, pelaksana hingga maintenance taman teras pada
suatu bangunan. Dalam perancangannya, perusahaan ini lebih mengutamakan
penggunaan elemen dan pengaplikasian konsep nature (alami). Desain taman
teras meliputi vertical garden, taman gantung, dan lainnya. Pada
perancangannya, taman ini lebih banyak memanfaatkan tanaman rambat,
kaktus, gantung, dan tanaman indoor lainnya.

Tahap awal yang dilakukan dalam perancangan taman teras yaitu


melakukan survey, setelah itu melakukan inventarisasi dengan mengumpulkan
data-data yang berkaitan dengan taman teras yang akan dibuat, selanjutnya
membuat analisa mengenai potensi serta kendala. Apabila hal-hal tersebut
sudah dicatat dan dianalisa, maka kita dapat merencanakan bentuk design yang
sesuai dengan keinginan atau kebutuhan pemilik bangunan. Dalam pemilihan
gaya taman teras sebaiknya disesuaikan juga dengan konsep bangunannya, Hal
ini dilakukan sebagai penyelaras bentuk arsitektur bangunan. Agar taman tetap
terasa nyaman, maka sebaiknya pemilihan tanaman disesuaikan dengan
kebiasaan aktivitas penghuni bangunan. Adapun tahap akhir yang dilakukan
yaitu dengan melakukan maintenance setelah tahap pelaksanaan project telah
berakhir.

2.2 Manajemen Keuangan


1. Kebutuhan Investasi dan Modal Kerja
a. Investasi Peralatan
Tabel 1. Investasi Peralatan
No Peralatan Unit Harga (Rp) Total (Rp)
1. Komputer dan PC 4 4.000.000 16.000.000
2. Printer 2 3000.000 6.000.000
3. Kamera 1 5000.000 5000.000
4. Alat Tulis 1 650.000 650.000
5. Alat ukur 2 180.000 360.000

3
6. Alat Gambar 1 1.500.000 1.500.000
Total 29.510.000

Modal Kerja per Tahun

Tabel 2. Modal kerja per Tahun

No Jenis Pengeluaran Unit Harga (Rp) Total (Rp)


1. Kertas Hvs 25 rim 40.000 1000.000
2. Modal Proyek - 15.000.000 15.000.000
3. Keperluan kantor - 5000.000 5000.000
4. Keperluan perawatan - 6000.000 6000.000
Total 27.000.000

Total Biaya Usaha Rp. 29.510.000 + Rp.27.000.000 = Rp. 56.510.000

2.3 Manajemen Pemasaran


Pemasaran Terrace Garden Consultant and Contractor dilakukan
secara online dan offline. Promosi secara online melalui beberapa media sosial
seperti website, Instagram, facebook. Sedangkan promosi secara offline
dilakukan melalui pembuatan portfolio, brosur, dan poster. Selain itu, usaha ini
juga membuka kantor untuk melayani konsultasi design untuk memudahkan
klien melaksanakan meeting.

2.4 Manajemen Resiko


Resiko yang kemungkinan akan terjadi pada usaha ini diantaranya
keterlambatan pelaksanaan pembangunan proyek karena adanya tanaman yang
susah untuk dicari, adanya permintaan yang banyak dari klien membuat
pengerjaan gambar design menjadi semakin lama, selain itu adanya persaingan
dengan perusahaan sejenis atau perusahaan yang menyediakan pelayanan lebih
kompleks.

Adapun tindakan alternatif untuk meminimalisir dan mencegah resiko


yang mungkin terjadi diantaranya membentuk manajemen perusahaan yang
kuat sehingga, melakukan pengaturan sistem pada kontrak, serta peningkatan
kualitas sumber daya manusia dengan menciptakan tenaga yang professional.

4
III. METODE PELAKSANAAN

3.1 Lokasi dan Waktu


Terrace Garden Consultant and Contractor berlokasi di Jalan Tukad
Melangit, Gang III, Panjer, Denpasar Selatan. Lokasi ini cukup strategis karena
merupakan salah satu Kawasan pusat aktivitas di Kota Denpasar. Selain itu
pembeli dapat berkunjung ke Stand tanaman untuk melihat langsung tanaman
Spanish moss yang sudah dirangkai dengan bentukan yang unik. Waktu yang
diperlukan untuk perencanaan usaha ini yaitu 2 (dua) tahun.

3.1.1 Jadwal Kegiatan


No. Kegiatan Waktu (Tahun)
1 2
1. Persiapan kantor (studio)
2. Persiapan alat dan bahan
3. Mencari supplier dan
kerjasama
4. Promosi usaha
5. Prekrutan SDM professional
6. Pelaksanaan proyek
7. Controlling proyek
8. Evaluasi

3.1.2 Alur Kegiatan


Berikut ini alur kegiatan produksi Terrace Garden Consultant and
Contractor.

5
Persiapan Usaha

Mencari supplier dan


kerjasama

Tahap Perencanaan
(Planning)

Tahap Perancangan
(Design)

Tahap Pelaksanaan
(Construction)

Tahap Pemeliharaan
(Maintenance)

Gambar 1. Alur Kegiatan Usaha


3.2 Rencana Anggaran Biaya dan Perkiraan Profit
3.2.1 Biaya Usaha
Besar biaya yang diperlukan dalam usaha Terrace Garden Consultant
and Contractor ini pertahun yaitu Rp. 27.000.000

3.2.2 Penerimaan Usaha


Harga jual dari proyek usaha Terrace Garden Consultant and
Contractor berda-beda sesuai banyaknya elemen, luas site, service, dan
gambar yang diinginkan klien. Berikut ini merupakan tabel
perhitungan untuk mengetahui penerimaan usaha berdasarkan luas area
(permeter) dalam 1 are.

Jenis Kegiatan Biaya (Rp)


Tahap Perencanaan 10.000.000
Tahap Perancangan 15.000.000

6
Tahap Konstruksi 15.000.000
Tahap Pemeliharaan 2.500.000
Total 42.500.000

3.2.3 Pendapatan Usaha


Pendapatan usaha dari Terrace Garden Consultant and Contractor
yaitu sebesar Rp. 42.500.000- Rp. 27.000.000 = Rp. 15.500.000

3.2.4 R/C Ratio


R/C ratio merupakan besaran nilai yang menunjukan perbandingan
antara penerimaan usaha (Revenue=R) dengan total biaya (Cost=C).
Analisa kelayakan R/C ratio yaitu :
a. R/C>1,3 = layak/untung
b. R/C=1,3 = BEP
c. R/C<1,3 = tidak layak/rugi

Jadi R/C ratio usaha Terrace Garden Consultant and Contractor yaitu
sebesar Rp. 42.500.000 / Rp. 27.000.000 = Rp. 1,5 (layak/untung)

3.2.5 B/C Ratio


B/C ratio merupakan besaran nilai yang menunjukan perbandingan
antara laba bersih (Benefit=B) dengan total biaya (Cost=C).
Analisa kelayakan R/C ratio yaitu:
a. B/C>1,3 = layak/untung
b. B/C=1,3 = BEP
c. B/C<1,3 = tidak layak/ rugi

Jadi B/C ratio usaha Terrace Garden Consultant and Contractor yaitu
sebesar Rp.15.500.000 / Rp. 27.000.000 = 0,5 (tidak layak/ rugi).
Keuntungan dapat balik modal setelah 2 tahun usaha berjalan.

7
8

Anda mungkin juga menyukai