Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Penyakit anemia


Sub Topik : Anemia pada anak masa sekolah
Hari/tanggal : Senin, 03 Desember 2011
Waktu : 65 menit
Penyuluh/ pembicara : Tim penyuluh
Pesarta/sasaran : Anak-Anak masa sekolah
Karakteristik : anak usia 13-15 tahun
Jumlah : 30 orang

I. Tujuan umum :
 meningkatkan pengetahuan anak mengenai anemia

II. Tujuan khusus :


Pada akhir pertemuan peserta dapat :
1. Menjelaskan tentang pengertian Anemia pada anak
2. Menjelaskan penyebab terjadinya Anemia pada anakl
3. Menjelaskan Gejala Anemia pada anak
4. Menjelaskan Dampak Anemia pada anak
5. Menjelaskan cara Pencegahan Anemia pada anak

III. Materi
1. Pengertian Anemia
2. Penyebab
3. Tanda dan Gejala
4. Pengobatan dan Penatalaksanaan
5. Diet anemia

IV. Metode : ceramah, Tanya jawab


V. Media : leaftlet, leptop LCD

VI. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi Struktur
 Peserta hadir ditempat penyuluhan
 Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruang kelas SMP N 1Pringgabaya
 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
 Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
 Peserta tdk meninggalkan tempat penyuluhan
 Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
3. Evaluasi Hasil
 Peserta mengetahui tentang jenis penyakit anemiai dan hal –hal apa saja yang dapat
dilakukan dalam mencegah dan menanggulangi penyakit anemia
 peserta hadir saat pertemuan

VII. Jadwal Kegiatan


No Tahapan Waktu Kegiatan
Penyuluh Peserta
1 I 09.00–09.15
a. Membuka pertemuan 1. Menjawab salam.
Pembukaan dengan mengucapkan 2. Memperhatikan
salam. 3. Memperhatikan dan
b. Menjelaskan tujuan umum mendengarkan.
dan tujuan khusus. 4. Memperhatikan
c. Menyampaikan kontrak
waktu yang akan digunakan
dan mendiskusikan nya
dengan peserta.
d. Memberikan sedikit
gambaran informasi yang
akan disampaikan.
2 II 09.20-09.45 Isi materi penyuluhan Memperhatikan dan
Penyajian a. Menjelaskan pengertian mendengarkan
Anemia pada anak
b. Menjelaskan penyebab
Anemia pada Anak.
c. Menjelaskan Gejala Anemia
pada anak
d. Menjelaskan Diagnosis
Anemia pada anak
e. Menjelaskan Dampak
Anemia pada anak
f. Menjelaskan Cara
Pencegahan Anemia pada
anak
g. Menjelaskan penanganan
Anemia pada anak
h. Menjelaskan pentingnya
tablet Fe untuk Anak yang
anemia
3 III 09.45-10.00a. Mengulang secara simultan1. Mengajukan
Evaluasi materi yang telah pertanyaan
disampaikan 2. Menjawab
b. Memberikan pertanyaan pertanyaan
kepada peserta secara lisan,
dan bergantian.
4 IV 10.00-slsai a. Penyuluh memberikan Menjawab salam
Penutup ucapan terima kasih atas
partisipasinya.
b. Mengucapkan salam
penutup

VIII. Pengorganisasian
Pembicara/Fasilitator : Haldien Arundyna
Observer/Supervisor : Pembimbing pendidikan.

LAMPIRAN MATERI
I. Pendahuluan
Pembangunan sumber daya manusia tidak terlepas dari upaya kesehatan khususnya
upaya untuk meningkatkan kesehatan masarakat Karena itu pembangunan sumber daya
manusia harus dimulai sejak dini yakni pada saat dini Dengan demikian maka kesehatan
generasi kita yang akan datang dalam keadaan sehat dan berkualitas serta mampu
menghadapi tantangan globalisasi .
ANEMIA didefinisikan sebagai penurunan volume/jumlah sel darah merah (eritrosit)
dalam darah atau penurunan kadar Hemoglobin sampai dibawah rentang nilai yang
berlaku untuk orang sehat (Hb<10 g/dL), sehingga terjadi penurunan kemampuan darah
untuk menyalurkan oksigen ke jaringan. Dengan demikian anemia bukanlah suatu
diagnosis melainkan pencerminan dari dasar perubahan patofisiologis yang diuraikan
dalam anamnesa, pemeriksaan fisik yang teliti serta pemeriksaan laboratorium yang
menunjang.
Tanda dan gejala yang sering timbul adalah sakit kepala, pusing, lemah, gelisah,
diaforesis (keringat dingin), takikardi, sesak napas, kolaps sirkulasi yang progresif cepat
atau syok, dan pucat (dilihat dari warna kuku, telapak tangan, membran mukosa mulut dan
konjungtiva). Selain itu juga terdapat gejala lain tergantung dari penyebab anemia seperti
jaundice, urin berwarna hitam, mudah berdarah dan pembesaran lien.
Untuk menegakkan diagnosa dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium seperti
pemeriksaan sel darah merah secara lengkap, pemeriksaan kadar besi, elektroforesis
hemoglobin dan biopsi sumsum tulang.
Untuk penanganan anemia diadasarkan dari penyakit yang menyebabkannya seperti
jika karena defisiensi besi diberikan suplemen besi, defisiensi asam folat dan vitamin B12
dapat diberikan suplemen asam folat dan vitamion B12, dapat juga dilakukan transfusi
darah, splenektomi, dan transplantasi sumsum tulang.

II. Materi Penyuluhan


1. Pengertian Anemia
Untuk penentuan apakah seseorang menderita anemia didasarkan pada kriteria WHO
(1968) iaIah bila kadar hemoglobin (Hb) darah dibawah nilai seperti yang tercantum di
bawah ini
 laki-laki dewasa 13 g %
 wanita dewasa 12 g %
 wanita hamil 11 g %
 anak sekolah 12 g %
 anak prasekolah 11 g %
2. Penyebab dan Faktor Anemia
Menurut Mochtar (1998) penyebab anemia pada umumnya adalah sebagai berikut:
1. Kurang gizi (malnutrisi)
2. Kurang zat besi dalam diit
3. Malabsorpsi (Gangguan pencernaan dan absorbs).
4. Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan lain-lain
5. Penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus, malaria dan lain-lain
6. Umur < 20 tahun atau > 35 tahun
7. Pendidikan rendah
8. Pekerja berat
9. Konsumsi tablet penambah darah < 90 butir
10. Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin
11. Pola makan ibu terganggu akibat mual selama kehamilan
12. Adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi (Fe)

3. Gejala Anemia pada anak


Dapat dilakukan dengan anamnesa pada anak dengan keluhan dari pasien seperti :
cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, dan keluhan mual muntah lebih hebat
gejala di antaranya terdapat pada anak :
 Lemas, pucat dan cepat lelah
 Sering berdebar-debar
 Sakit kepala
 Pucat pada bibir telapak tangan dan dasar kuku
 Jantung dapat cepat
 Penderita defisiensi besi berat mempunyai rambut rapuh, halus serta kuku tipis, rata,
mudah patah dan berbentuk seperti sendok.
4. Pencegahan
1. Makanlah makanan yang kaya akan sumber zat besi secara teratur yaitu dengan cara
mengonsumsi daging (terutama daging merah) seperti sapi, sayuran berwarna hijau gelap
seperti bayam dan kangkung, buncis, kacang polong, serta kacang- kacangan..
2. Makanlah makanan yang kaya sumber vitamin C untuk memperlancar penyerapan zat besi.
3. Jagalah lingkungan sekitar agar tetap bersih untuk mencegah penyakit infeksi dan penyakit
cacingan.
4. Hindari minum teh, kopi, susu coklat setelah makan karena dapat menghambat
penyerapan zat besi.
5. Minumlah pil penambah darah secara teratur.
5. Penanganan dan Terapi Anemia
Selain terapi obat penanganannya dapat dilakukan dengan terapi diet. Untuk
memenuhi asupan zat besi, tingkatkan konsumsi bahan makanan tinggi zat besi (Fe)
misalnya makanan hewani, kacang-kacangan, dan sayuran berwarna hijau tua.
Defisiensi besi bukan satu-satunya penyebab anemia, tetapi apabila prevalensi
anemia tinggi, defisiensi besi biasanya dianggap sebagai penyebab yang paling dominan.
Pertimbangan itu membuat suplementasi tablet besi folat selama ini dianggap sebagai
salah satu cara yang sangat bermanfaat dalam mengatasi masalah anemia. Anemia dapat
diatasi dengan meminum tablet besi atau Tablet Tambah Darah (TTD). Kepada anak
umumnya diberikan sebanyak satu tablet setiap hari berturut-turut selama 90 hari selama
masa kehamilan. TTD mengandung 200 mg ferrosulfat, setara dengan 60 miligram besi
elemental dan 0.25 mg asam folat. Pada beberapa orang, pemberian preparat besi ini
mempunyai efek samping seperti mual, nyeri lambung, muntah, kadang diare, dan sulit
buang air besar. Agar tidak terjadiefek samping dianjurkan minum tablet setelah makan
pada malam hari.
III. Kesimpulan dan Saran
a. Kesimpulan
Kejadian anemia pada anak harus selalu diwaspadai mengingat anemia dapat
meningkatkan risiko kematian. angka prematuritas, BBLR dan angka kematian bayi.Untuk
mengenali kejadian anemia pada kehamilan, seorang ibu harus mengetahui gejala anemia
pada anak, yaitu cepat lelah, sering pusing.
ANEMIA didefinisikan sebagai penurunan volume/jumlah sel darah merah
(eritrosit) dalam darah atau penurunan kadar Hemoglobin sampai dibawah rent Untuk
penangan anemia diadasarkan dari penyakit yang menyebabkannya ang nilai yang berlaku
untuk orang sehat (Hb<10 g/dL).
Dengan demikian anemia bukanlah suatu diagnosis melainkan pencerminan dari
dasar perubahan patofisiologis yang diuraikan dalam anamnesa, pemeriksaan fisik yang
teliti serta pemeriksaan laboratorium yang menunjang.
Tanda dan gejala yang sering timbul adalah sakit kepala, pusing, lemah, gelisah,
diaforesis (keringat dingin), takikardi, sesak napas, kolaps sirkulasi yang progresif cepat
atau syok, dan pucat (dilihat dari warna kuku, telapak tangan, membran mukosa mulut dan
konjungtiva).

b. Saran
anak, merupakan objek yang sempurna karena di masa ini adalah waktu seseorang
menemukan jadi diri dan sering berpergian ke luar rumah untuk itu anak sering kali
mendapat serangan penyakit oleh sebab itu dengan di berikan penyuluhan tentang anemia
pada anak, di harapkan anak dan orang tua mampu menjaga tubuhnya guna kesehatan
bersama. Semoga penyuluhan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
Evaluasi
1. Jelaskan yang dimaksud dengan anemia?
Jawaban :
ANEMIA didefinisikan sebagai penurunan volume/jumlah sel darah merah (eritrosit)
dalam darah atau penurunan kadar Hemoglobin sampai dibawah rent Untuk penangan
anemia diadasarkan dari penyakit yang menyebabkannya ang nilai yang berlaku untuk
orang sehat (Hb<10 g/dL).

2. Sebutkan gejala dari anemia?


Jawaban :
Dapat dilakukan dengan anamnesa pada anak dengan keluhan dari pasien seperti : cepat
lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, dan keluhan mual muntah lebih hebat pada
hamil muda.

3. Pengaruh anemia pada anak ?


Jawaban :
 Lemas, pucat dan cepat lelah
 Sering berdebar-debar
 Sakit kepala
 Pucat pada mukosa bibir dan faring, telapak tangan dan dasar kuku
 Jantung terasa cepat
 Penderita defisiensi besi berat mempunyai rambut rapuh, halus serta kuku tipis, rata,
mudah patah dan berbentuk seperti sendok.

4. Sebutkan cara mencegah anemia?


Jawaban :
 Makanlah makanan yang kaya akan sumber zat besi secara teratur yaitu dengan cara
mengonsumsi daging (terutama daging merah) seperti sapi, sayuran berwarna hijau gelap
seperti bayam dan kangkung, buncis, kacang polong, serta kacang- kacangan.
 Makanlah makanan yang kaya sumber vitamin C untuk memperlancar penyerapan zat
besi.
 Jagalah lingkungan sekitar agar tetap bersih untuk mencegah penyakit infeksi dan
penyakit cacingan.
 Hindari minum teh, kopi, susu coklat setelah makan karena dapat menghambat
penyerapan zat besi.
 Minumlah pil penambah darah secara teratur.

Anda mungkin juga menyukai