BAHASA INDONESIA
OLEH
NAMA : GRACELLA
Kelas : XI IPA 1
Halaman Persetujuan
Nama : Gracella
NISN : 9976453352
Judul : Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap Bahasa Indonesia
Pada hari :
Tanggal :
Amsal 1 : 7
Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi
orang bodong menghina hikmat dan didikan
PERSEMBAHAN
Karya tulis ilmiah ini saya persembahkan kepada kedua orang tua saya
yang tercinta yang sudah dengan sepenuh hati menuangkan kasih
sayangnya untuk merawat dan mendidik saya sampai saat ini
( Gracella )
ABSTRACT
Gracella . , 2013. Effect of Gaul Against Indonesian Language
Palu . Scientific Writing . The Department of Natural Sciences . Study Program Indonesian
language and literature . XI IPA 1 . SMA N 3 PALU .
Factors causing the slang use among adolescents , among others, because it is unique , because
afraid to say out of date , because like slang . Of these factors many ways teenagers express
among others , Talking directly with others , the writings , through SMS , Facebook and Twitter .
The use of slang can be positive and negative impacts include:
o With the use Alay language is becoming more kreaif teens
o Indonesian teenagers no longer recognize the standard language .
o Youth Indonesia no longer wear Spelling Enhanced ( EYD ) .
o Indonesian Teen Indonesian underestimate and do not want to learn it because he felt he had
mastered the Indonesian is good and true .
o Used to children - small children can use the Indonesian language is good and true , but now
young children are using slang . For example, we used to call the old man as the father or mother
, but now the little boy calling his father or mother or a father as my mother .
o Writing Indonesian to be incorrect . Which in Indonesian is good writing and , only the initial
letters are given capital letters , and no replacement letters into numbers in a word or sentence .
ABSTRAK
Bahasa adalah suatu cara menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan. Dalam
studi sosiolinguistik, bahasa diartikan sebagai sebuah sistem lambang, berupa bunyi, bersifat
arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi. Dari pengertian tersebut, dapat
disimpulkan bahwa di antara karakteristik bahasa adalah abitrer, produktif, dinamis, beragam,
dan manusiawi.
Kata gaul bisa diartikan sebagai Anak Layangan, Anak Lebay, Anak Kelayapan dan lain
sebagainya. Dimana anak-anak tersebut sering didefinisikan sebagai anak-anak yang berkelakuan
‘tidak biasa’ atau dapat dikatakan berlebihanKarekteristik Bahasa gaul
a) Pemakaian huruf besar kecil yang berantakan dalam satu kalimat.
c) Penambahan atau pengurangan huruf-huruf dalam satu kalimat.
e) Penggunaan simbol-simbol dalam kalimat.
d) Menambahkan atau mengganti salah satu huruf dalam kalimat.
b) Penggunaan angka sebagai pengganti huruf.
Faktor penyebab penggunaan bahasa gaul di kalangan remaja antara lain yaitu karena
unik, karena takut dikatakan ketinggalan zaman, karena menyukai bahasa gaul. Dari faktor
tersebut banyak cara remaja mengekspresikannya antara lain, Berbicara langsung dengan orang
lain, tulisan-tulisan, melalui sms, Facebook dan Twitter. Penggunaan bahasa gaul dapat
berdampak positif dan negative antara lain:
o Dengan digunakannya bahasa Alay adalah remaja menjadi lebih kreaif
o remaja Indonesia tidak mengenal lagi bahasa baku.
o Remaja Indonesia tidak memakai lagi Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
o Remaja Indonesia menganggap remeh bahasa Indonesia dan tidak mau mempelajarinya
karena merasa dirinya telah menguasai bahasa Indonesia yang baik dan benar.
o Dulu anak – anak kecil bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tapi
sekarang anak kecil lebih menggunakan bahasa gaul. Misalnya dulu kita memanggil orang tua
dengan sebutan ayah atau ibu, tapi sekarang anak kecil memanggil ayah atau ibu dengan sebutan
bokap atau nyokap.
Penulisan bahasa indonesia menjadi tidak benar. Yang mana pada penulisan bahasa indonesia
yang baik dan, hanya huruf awal saja yang diberi huruf kapital, dan tidak ada penggantian huruf
menjadi angka dalam sebuah kata ataupun kalimat.
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena atas
bimbingan dan petunjuk serta kemudahan yang diberikan oleh-Nya, penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Karya tulis Ilmiah Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap Bahasa Indonesia tepat pada
waktunya tanpa ada hambatan yang berarti.
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dan motivasi dari berbagai pihak, penulis
tidak mungkin dapat menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah oleh sebab itu dalam
kesempatan ini penulis memberi penghargaan dan ucapan terimakasih yang tulus kepada :
1. Kedua orang tua (ayah : I Ketut Miasa, ibu : Ni Nengah Puji Astuti) yang penuh ketulusan dan
kasih sayangnya telah merawat dan membesarkan, memenuhi kebutuhan serta membimbing dan
mengarahkan penulis.
2. Pak Kasiludin sebagai guru mata pelajaran yang sudah membimbing dalam penyusunan karya
tulis ini
3. Ni Nengah Murni sebagai Orang tua wali penulis yang juga sudah menuangkan perhatian
kepada penulis. Demikian juga kepada kakak sepupu (Ni Nyoman Anna Andari, Ni Luh Yuni
Astiari, I Made Yosia) yang juga sudah memberikan semangat serta masukkan dalam penulisan
Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Ni Luh Minarria selaku kakak sepupu penulis yang sudah banyak membantu membimbing,
mengarahkan, memotivasi penulis untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
5. serta ucapan terimakasih kepada teman-teman kelas XI IPA 1 yang sudah menjadi objek
penelitian berkaitan dengan judul karya tulis yang disusun oleh penulis.
Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat sebagai mana mestinya. Terlebih karya
tulis ini bermanfaat dikalangan anak muda sebagai media pebelajaran untuk meningkatkan
kesadaran berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
Segala usaha telah dilakukan untuk selesainya karya tulis ilmiah ini. Namun, dalam usaha
yang maksimal itu penulis menyadari tentu masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis mohon
maaf dan mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan karya tulis penulis
berikutnya.
Akhirnya kiranya Tuhan menyertai kita semua dalam segala tugas dan kerja kita. Tuhan
memberkati.
Penulis
Daftar isi
Halaman Sampul………………………………………………………….. i
Halaman Judul ……………………………………………………………. ii
Halaman Persetujuan ……………………………………………………... iii
Motto ……………………………………………………………………… iv
Persembahan ……………………………………………………………… v
Pernyataan keaslian Tulisan ……………………………………………… vi
Translate abstrak .…………………………………………………………. vii
Abstrak ……………………………………………………………………. viii
Kata Pengantar ……………………………………………………………. ix
Daftar isi …………………………………………………………………… x
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah ……………………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………… 2
1.3 Tujuan Penelitian ………………………………………………………. 2
1.4 Manfaat Penelitian ……………………………………………………... 2
Bab V Pembahasan
5.1 Penggunaan Bahasa Gaul di Kalangan Remaja ……………………….. 13
5.2 Faktor Remaja Sering Menggunakan bahasa Gaul …………………… 13
5.3 Cara Remaja mengekspresikan Bahasa Gaul …………………………. 14
5.4 Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap Eksistensi Bahasa Indonesia ………. 15
Bab VI Penutup
6.1 Kesimpulan ……………………………………………………………. 17
6.2 Saran …………………………………………………………………... 17
Daftar Pustaka ……………………………………………………………. 19
Lampiran ………………………………………………………………….. 20
BAB I
PENDAHULUAN
Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928 dalam Sumpah Pemuda yang
berbunyi, ”Kami putera dan puteri Indonesia mengaku bertanah air satu,Tanah Air Indonesia.
Kami putera dan puteri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia. Kami
putera dan puteri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia”. Bahasa
Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945, pada
saat itu UUD 1945 disahkan sebagai UUD RI. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa ”Bahasa
Negara Adalah Bahasa Indonesia.” (pasal 36)
Sebagai bangsa Indonesia yang menghargai budayanya, maka kita memang sudah
seharusnya menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu dan menjadikan bahasa
Indonesia sebagai bahasa sehari-hari dalam kehidupan kita. Tentunya bahasa Indonesia yang
digunakan adalah bahasa Indonesia yang sesuai dengan EYD.
Pergesaran penulisan dan pengucapan bahasa Indonesia ini disebabkan oleh munculnya
bahasa baru dikalangan remaja yang membuat mereka lebih percaya diri ketika mereka
menggunakan bahasa baru yang mereka sebut sebagai bahasa gaul.
Remaja saat ini lebih cenderung menggunakan bahasa gaul yang tentunya mengikis
kebakuan yang dimiliki bahasa Indonesia. Dengan semakin berkembangnya bahasa gaul
dikalangan remaja, bisa jadi generasi selanjutnya tidak lagi bisa mengenal dan menggunaakan
bahasa Indonesia yang baku sesuai dengan EYD.
Bahasa gaul tersebut merupakan suatu pertanda bahwa perkembangan bahasa Indonesia
dikalangan remaja sangatlah buruk, kerena bahasa gaul juga tidak bisa dikatakan sebagai bahasa
yang baku dan tidak sesuai dengan EYD.
Jika hal ini terus berlanjut maka akan berdampak buruk bagi generasi muda dimasa
mendatang. Generasi muda nanti akan menjadi generasi yang tidak bisa berbicara bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Hal inilah yang melatarbelakangi saya untuk membuat karya tulis
ilmiah tentang pengaruh bahasa gaul terhadap bahasa Indonesia
Bertolak dari rumusan masalah di atas, penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan bahasa gaul di kalangan
remaja.
2. Untuk mengetahui cara remaja mengekspresikan penggunaan bahasa gaul?
3. Untuk mengetahui pengaruh bahasa gaul terhadap eksistensi bahasa Indonesia di kalangan
remaja.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Telah disebutkan di atas bahwa bahasa adalah sebuah sistem berupa bunyi, bersifat abitrer,
produktif, dinamis, beragam dan manusiawi. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
di antara karakteristik bahasa adalah abitrer, produktif, dinamis, beragam, dan manusiawi.
1. Bahasa Bersifat Abritrer
Bahasa bersifat abritrer artinya hubungan antara lambang dengan yang dilambangkan tidak
bersifat wajib, bisa berubah dan tidak dapat dijelaskan mengapa lambang tersebut mengonsepi
makna tertentu. Secara kongkret, alasan “kuda” melambangkan ‘sejenis binatang berkaki empat
yang bisa dikendarai’ adalah tidak bisa dijelaskan.
Meskipun bersifat abritrer, tetapi juga konvensional. Artinya setiap penutur suatu bahasa akan
mematuhi hubungan antara lambang dengan yang dilambangkannya. Dia akan mematuhi,
misalnya, lambang ‘buku’ hanya digunakan untuk menyatakan ‘tumpukan kertas bercetak yang
dijilid’, dan tidak untuk melambangkan konsep yang lain, sebab jika dilakukannya berarti dia
telah melanggar konvensi itu.
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa bahasa gaul sudah mulai berkembang pesat
seiring berkembangnya teknologi. Yang sebelumnya hanya digunakan oleh kalangan tertentu,
sekarang bahasa gaul sudah dapat digunakan oleh berbagai kalangan, tidak terkecuali anak-anak.
Yang semula hanya digunakan dalam bentuk tulisan, sekarang bahasa gaul sudah banyak
ditemukan dalam bentuk lisan.
Bagi mereka yang sudah terbiasa dan menyukai kebiasaan mereka berbahasa gaul, hal
tersebut merupakn kesenangan dan kebanggaan tersendiri. Mereka menginginkan untuk menjadi
yang paling “keren” dari teman-temannya. Mereka menganggap bahwa bahasa gaul merupakan
bentuk kreativitas yang harus mereka kembangkan untuk mencapai sebuah kepuasan dan untuk
mendapatkan pujian dari teman-temannya. Namun dalam pandangan orang lain yang tidak
terbiasa mendengar atau menggunakan bahasa gaul, hal ini justru sangat “norak” dan
kampungan. Mereka tidak mau menerima adanya bahasa gaul karena mereka terganggu dan
menganggap bahasa gaul adalah bahasa yang sangat sulit untuk dipahami serta tidak mudah
dimengerti.
Bab III
METODE PENELITIAN
P=
Keterangan : P = Proporsi
F = Jumlah jawaban dari setiap alternative jawaban
N = Jumlah sampel