Anda di halaman 1dari 6

JMK, VOL. 2, NO.

1 Edisi Januari 2017: 27-32

PENGARUH KEPEMIMPINAN KONTINGENSI DAN


KOMUNIKASI TOP-DOWN TERHADAP
KINERJA KARYAWAN
Setiyo Rini
Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kediri
setiyorini409@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara kepemimpinan


kontingensi dan komunikasi top-down terhadap kinerja karyawan BRI Unit Pagerwojo
Tulungagung dan untuk mengetahui faktor yang paling dominan berpengaruh antara
kepemimipinan kontingensi dan komunikasi top-down terhadap kinerja karyawan BRI
Unit Pagerwojo Tulungagung. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sampling jenuh. Data diperoleh melalui angket, observasi dan
wawancara. Hasil uji signifikansi simultan menunjukkan nilai Fhitung sebesar 5,372 dengan
Sig. 0,046, yang berarti bahwa variabel kepemimpinan Kontingensi dan variable
kepemimpinan Top-Down, secara simultan atau bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap variabel kinerja. Hasil uji signifikansi parsial variabel kepemimpinan
Kontingensi (X1) nilai thitung sebesar 1.246 bernilai positif dengan signifikan sebesar
0,039. Karena nilai Sig-t yaitu 0,039 < 0,05, sementara variabel Kepemimpinan Top-
Down (X2) nilai thitung sebesar 2,645 bernilai positif dengan signifikan sebesar 0,046.
Karena nilai Sig-t < 0,05 yaitu 0,046 < 0,05.

Kata Kunci: kepemimpinan kontingensi, komunikasi top-down, kinerja karyawan

ABSTRACT

This study aim to know effect of contingency leadership and top-down


communication to employees performance of BRI Unit Pagerwojo Tulungagung and to
determine the most dominant factor between contingency leadership and communications
top-down on employee performance BRI Pagerwojo Tulungagung. The sampling
technique used in this study are saturated sampling. Data obtained through
questionnaires, observations and interviews. The test results demonstrate the value Fcount
simultaneous significance of 5.372 with Sig. 0,046, which means that the leadership
variable contingency and variable top-down leadership, simultaneously or jointly
significant effect on performance variables. Partial results of significance test of
variables of leadership Contingency (X1) tcount for 1246 is positive, with a significant
0.039. Because the value of Sig-t is 0.039 <0.05, while the Top-Down Leadership
variable (X2) tcount of 2.645 with a significant positive value of 0.046. Because the value of
Sig-t < 0.05 is 0.046 <0.05.

Keywords: contingency leadership, top-down communication, employee performance

PENDAHULUAN baik ditinjau dari sisi kuantitas dan


Bank Rakyat Indonesia adalah kualitas. Terlebih dengan adanya
salah satu bank milik BUMN yang kepemilikan satelit yang bersifat mandiri
memiliki perkembangan cukup bagus pada tahun 2016 nanti diharapkan akan

27
28 JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN, VOL. 2, NO. 1, Januari 2017: 27-32

semakin meningkatkan kinerja maupun khususnya pengaruh kepemimpinan


profesionalisme karyawan dan jajaran kontingensi dan komunikasi top down,
direksi BRI. terhadap kinerja karyawan. Disamping
Di dalam mewujudkan organisasi itu pembatasan masalah ini
yang profesional bentuk riilnya adalah dimaksudkan untuk membatasi agar di
memacu kinerja karyawan. Beberapa dalam penulisan skripsi ini agar lebih
asumsi dasar bahwa memacu kinerja mengenai sasaran dan tujuan yang di
karyawan adalah suasana kerja yang harapkan.
nyaman dibutuhkan komunikasi yang
baik dan lancar. Komunikasi yang Rumusan Masalah
efektif bagi pimpinan adalah 1. Apakah terdapat pengaruh antara
komunikasi yang menyediakan saluran kepemimpinan kontingensi dan
umum untuk merencanakan, komunikasi top-down terhadap
mengorganisasikan, memimpin, dan kinerja karyawan di BRI Unit
mengendalikan. Ketrampilan Pagerwojo Tulungagung.
komunikasi yang efektif dapat membuat 2. Faktor manakah diantara
pemimpin menggunakan berbagai bakat kepemimpinan kontingensi dan
yang tersedia pada karyawan untuk komunikasi top-down yang lebih
menjalankan organisasinya. dominan berpengaruh terhadap
Keberhasilan untuk organisasi yang baik kinerja karyawan di BRI Unit
secara keseluruhan juga sangat Pagerwojo Tulungagung.
tergantung pada mutu/gaya
kepemimpinan. Dengan peran/gaya Tujuan Penelitian
kepemimpinan yang pada umumnya 1. Untuk mengetahui pengaruh antara
partisipatif, berorientasi hanya struktural kepemimpinan kontingensi dan
dalam berorganisasi juga diharapkan komunikasi top down terhadap
adanya gaya kepemimpinan yang dalam kinerja karyawan BRI Unit
pengambilan keputusanya berdasarkan Pagerwojo Tulungagung.
situasional namun juga penuh rasa 2. Untuk mengetahui faktor yang
tanggung jawab maka diharapkan paling dominan berpengaruh antara
karyawan menyadari akan kewajiban kepemimipinan kontingensi dan
dan tugas–tugasnya untuk bekerja komunikasi top-down terhadap
dengan sebaik–baiknya. Sehingga akan kinerja karyawan BRI Unit
menghasilkan suatu yang sesuai dengan Pagerwojo Tulungagung.
harapan. Dari uraian tersebut diatas,
maka diperlukan adanya suatu penelitian METODE PENELITIAN
mengenai hal kepemimpinan Populasi dan Sampel Penelitian
kontingensi, dan komunikasi top-down. Populasi dalam penelitian ini adalah
Untuk itu kami (peneliti) mengadakan seluruh karyawan BRI Unit Pagerwojo
penelitian dengan judul “Pengaruh Tulungagung yaitu sebanyak 9 orang.
kepemimpinan kontingensi dan Sedangkan sampel yang digunakan
komunikasi top-down terhadap kinerja adalah seluruh populasi yang ada karena
karyawan BRI Unit Pagerwojo penelitian ini menggunakan teknik
Tulungagung. sampling jenuh.
Batasan Masalah
Agar pembahasan tidak terlalu Data dan Teknik Pengumpulannya
melebar dan lebih fokus pada topik 1. Pengamatan (Observasi)
permasalahan maka peneliti membatasi Pengamatan ini dilakukan dengan
ruang lingkup permasalahan pada cara mengamati aktivitas BRI Unit
Manajemen Sumber Daya Manusia,
Rini: Pengaruh Kepemimpinan Kontingensi Dan Komunikasi.... 29

 k    b 
Pagerwojo Tulungagung yang di 2
teliti secara langsung. r 
11
 1
2. Dokumentasi  k  1    12 
Pengumpulan data dengan mencatat Keterangan :
beberapa hal penting yang berasal r11 = reliabilitas instrumen
dari dokumen–dokumen yang di k = banyaknya butir pertanyaan
miliki BRI Unit Pagerwojo atau banyaknya soal

Tulungagung.
3. Wawancara (Interview)
b 2 = jumlah varias butir
Wawancara merupakan proses Tanya 1 2 = varians total
jawab langsung dengan responden di
BRI Unit Pagerwojo Tulungagung Analisa Korelasi Berganda
untuk mendapatkan data-data yang Analisa ini digunakan untuk mengetahui
diperlukan dalam penelitian. Proses hubungan antara variabel bebas yaitu
wawancara ini dilakukan di kepemimpinan kontingensi (X1) dan
lingkungan kerja karyawan BRI Unit komunikasi top down (X2) dengan
Pagerwojo Tulungagung. variabel terikat yaitu kinerja karyawan
4. Penyebaran Angket Penelitian BRI Unit Pagerwojo Tulungagung.
(Kuesioner) Menurut (Sugiyono, 2004) hubungan
Penyebaran angket merupakan proses antara kedua variabel tersebut dapat
yang dilakukan dengan cara diketahui dengan rumus sebagai berikut
membagikan angket (kuesioner). :
Teknik Analisis Data b1.  X1.Y  b 2 .  X 2 .Y
ry1,2 =
Uji Validitas  Y2
Uji penelitian valid apabila terdapat Keterangan :
kesamaan antara data sesungguhnya ry1,2 = koefisien korelasi
terjadi pada obyek yang diteliti. n = jumlah responden
Instrument valid berarti alat ukur yang X = jumlah jawaban variabel X
yang digunakan untuk mendapatkan data Y = jumlah jawaban variabel Y
tersebut valid.
Adapun rumus yang digunakan menurut Analisa Regresi Berganda
(Sugiyono 2009) adalah sebagai berikut Analisa regresi ini digunakan untuk
: mengetahui pengaruh variabel X
n xy   x y (kepemimpinan kontigensi dan
r
n x  ( x ) 2 ( n y 2  ( y ) 2 )
2 Komunikasi Top-donw) terhadap
variabel Y (kinerja). Menurut
Dimana :
(Sugiyono, 2004) Rumus perhitungan
r = Koefisien Korelasi
regresinya dengan menggunakan
n = Jumlah Responden
persamaan matematika, yaitu :
y = Jumlah jawaban Variabel Y
x = Jumlah jawaban Variabel X Y = a + b1 x1 + b 2 x 2
Keterangan :
Uji Reliabilitas Y = kinerja
Instrumen menunjukkan pada satu a = Konstanta
pengertian bahwa suatu instrumen cukup b 1 ,b 2 = Koefisien regresi masing-
dapat dipercaya untuk digunakan masing variabel
sebagai alat pengumpul data karena x 1 = kepemimpinan kontingensi
instrumen tersebut sudah baik. Untuk
mengukur realibilitas digunakan rumus x 2 = komunikasi top down
sebagai berikut : (Sugiyono 2009).
30 JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN, VOL. 2, NO. 1, Januari 2017: 27-32

HASIL DAN PEMBAHASAN maka variabel kinerja (Y) akan


mengalami kenaikan sebesar 0,450
Analisis Regresi Berganda dengan asumsi variabel yang lain
Analisis regresi berganda konstan.
digunakan untuk mengetahui pengaruh 3. Koefisien regresi kepemimpinan
antara variabel independen yang terdiri Top Down (X2) sebesar 0,408
dari kepemimpinan kontingensi (X1), bernilai positif, hal ini berarti jika
kepemimpinan Top Down (X2), dan variabel kepemimpinan Top Down
variable dependen kinerja (Y), sekaligus (X2) berubah sebesar satu satuan
untuk melihat hasil pengujian hipotesis maka variabel kinerja (Y) akan
yang diajukan. Dari perhitungan dengan mengalami kenaikan sebesar 0,408
menggunakan program SPSS 16.0 for dengan asumsi variabel yang lain
Windows hasil regresi diperoleh nilai konstan.
koefisien regresi berganda yang secara
keseluruhan tampak pada tabel 1 sebagai Tabel 2
berikut: Output Analisis Korelasi Berganda
Model Summary
Tabel 1 Model R R Adjusted R
Output Analisis Regresi Berganda Square Square
Coefficientsa 1 .801a .642 .522
Model Unstandardized Standard t Sig. a. Predictors: (Constant), X2, X1
Coefficients ized (Sumber: data diolah melalui SPSS)
Coeffici
ents Berdasarkan table 2. menunjukkan nilai
B Std. Beta R sebesar 0,801 yang artinya korelasi
Error atau hubungan antara variabel
(Con
independen yang terdiri dari
stant 3.670 10.067 .365 .728
1 ) kepemimpinan kontingensi (X1),
X1 .450 .361 .319 1.246 .039 kepemimpinan Top Down ( X2 ) dengan
X2 .408 .162 .645 2.516 .046 variabel dependen kinerja (Y)
a. Dependent Variable: Y mempunyai hubungan yang tinggi atau
(Sumber: data diolah melalui SPSS) sangat kuat. Nilai R Square
menunjukkan 0,642, ini berarti bahwa
Berdasarkan hasil analisis regresi pengaruh variabel independen yang
yang di dapat pada tabel 1. maka dapat terdiri dari kepemimpinan kontingensi
dituliskan persamaan regresinya sebagai (X1), kepemimpinan Top Down ( X2 )
berikut: dengan variabel dependen kinerja (Y)
Y = 3,670 + 0,450X1 + 0,408X2 adalah 64,2 % sedangkan sisanya
Persamaan regresi diatas menunjukkan dipengaruhi oleh faktor lain.
bahwa:
1. Nilai konstanta sebesar 3,670 Uji Hipotesis Menggunakan Uji
artinya perpotongan garis regresi Goodness of Fit
pada sumbu Y terletak pada niali Uji Hipotesis Secara Simultan atau
3,670, nilai ini bersifat konstan Bersama-sama (Uji F)
artinya tidak terikat pada variabel Pada uji hipotesis ini untuk
bebas maupun pada variabel terikat. mengetahui pengaruh yang bermakna
2. Koefisien regresi kepemimpinan antara variabel independen yang terdiri
kontingensi (X1) sebesar 0,450 dari kepemimpinan kontingensi (X1),
bernilai positif , hal ini berarti jika kepemimpinan Top Down (X2), secara
variabel kepemimpinan kontingensi simultan atau bersama-sama terhadap
(X1) berubah sebesar satu satuan variabel dependen kinerja (Y) maka
Rini: Pengaruh Kepemimpinan Kontingensi Dan Komunikasi.... 31

digunakan Uji F yaitu dengan SIMPULAN DAN SARAN


membandingkan Fhitung dengan Ftabel atau
signifikan Fhitung < 0,05. Berdasarkan Kesimpulan
hasil perhitungan menggunakan SPSS 1. Ada pengaruh antara kepemimpinan
16.0 for windows diketahui bahwa nilai kontingensi dan komunikasi top
Fhitung 5,372 > Ftabel 4.737 dengan Sig. down terhadap kinerja karyawan
0,046. BRI Unit Pagerwojo Tulungagung.
Jadi Sig. diperoleh 0,0460 < 0,05, 2. Faktor yang paling dominan
sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, berpengaruh antara kepemimipinan
artinya variabel kepemimpinan kontingensi dan komunikasi top-
Kontingensi (X1) dan variable down terhadap kinerja karyawan
kepemimpinan Top Down (X2), secara BRI Unit Pagerwojo Tulungagung.
simultan atau bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap Saran-saran
variabel kinerja (Y). Berdasarkan kesimpulan diatas
maka saran yang dapat peneliti berikan
Uji Hipotesis Secara Parsial atau kepada BRI Unit Pagerwojo
Individu (Uji t) Tulungagung. sebagai berikut:
Pada uji hipotesis ini untuk 1. Pihak pimpinan hendaknya lebih
mengetahui pengaruh yang bermakna meningkatkan lagi tingkat
antara variabel independen yang terdiri kepemimpinan kontingensi. Dengan
dari kepemimpinan kontingensi (X1), jalan lebih menekankan adanya
kepemimpinan Top Down (X2), secara kepemimpinan yang aktif dan
parsial atau individu terhadap variabel efektif dengan para bawahan untuk
dependen kinerja (Y) maka digunakan mengatasi permasalahan–
Uji t yaitu dengan membandingkan thitung permasalahan dan yang timbul.
dengan ttabel atau signifikan thitung < 0,05. 2. Pemimpin hendaknya mengetahui
Berdasarkan hasil perhitungan seberapa jauh petunjuk, pengarahan,
menggunakan SPSS 16.0 for windows dan hubungan sosioemosional yang
diketahui bahwa: ia berikan serta tingkat kematangan
1. Variabel kepemimpinan yang ada pada pegawai dalam
Kontingensi (X1) nilai thitung sebesar melaksanakan tugas agar mencapai
1.246 bernilai positif dengan hasil yang maksimal.
signifikan sebesar 0,039. Karena 3. Komunikasi yang ada hendaknya
nilai Sig-t yaitu 0,039 < 0,05 maka diperbaiki dengan melihat lebih jauh
secara parsial variabel karakteristik, watak serta ideologi
kepemimpinan kontingensi (X1) karyawan dalam menjalan tugas
berpengaruh signifikan terhadap sehingga justru tidak terjadi miss
variabel kinerja (Y) sehingga Ho komunikasi ditingkat middle
ditolak dan Ha diterima. pimpinan ke-karyawan.
2. Variabel Kepemimpinan Top Down
(X2) nilai thitung sebesar 2,645
bernilai positif dengan signifikan DAFTAR PUSTAKA
sebesar 0,046. Karena nilai Sig-t < Butchatsky, O. (1996). Leadership.
0,05 yaitu 0,046 < 0,05 maka Sydney: Harper-Colliins.
secara parsial variabel Siagian.
kepemimpinan Top Down (X2) Bennis, Warren & Michael Misvhe.
berpengaruh signifikan terhadap 1995. The 21st Century
variabel kinerja (Y) sehingga Ho Organization. Reventing
ditolak dan Ha diterima.
32 JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN, VOL. 2, NO. 1, Januari 2017: 27-32

Through Reengineering. Kula Sitio, Arifin, Tamba Halomoan, (2001)


Lumpur: Golden Books Koperasi: Teori dan Praktek,
Effendy, Onong Uchjana, 2005. Ilmu Jakarta: PT Erlangga.
Komunikasi Teori dan Praktek, Sudarsono, Edelius, (2005) Koperasi
Bandung: PT. Remaja dalam Teori dan Praktek,
Rosdakarya Cetakan ke-Empat, Jakarta: PT
Kartono, 2006. Pemimpin dan Rineka Cipta.
Kepemimpinan, Jakarta: PT.
Sugiono, 2006. Statistika, Bandung:
Rajagrafindo Persada
Alfabeta
Davis, Keith, and Newstrom, (1985)
------, 2010. Metode Penelitian
Perilaku dalam Organisasi,
Pendidikan, Bandung: Alfabeta
Edisi ke-Tujuh, Jakarta: PT.
Erlangga.
French, J. P. R. Jr., and Raven, B.
(1968). The bases of social
power. In D. Cartwright and A.
Zander (eds.), Group dynamics
(pp. 607-623). New York:
Harper and Row.
Hersey, Paul, and Blangchard, Kenneth,
(1982), Perilaku Organisasi:
Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia, Edisi ke-Empat,
Jakarta: PT. Erlangga.
http://www slideshare net/youlbee 82,
Kepemimpinan Presentasiprase,
17 Juli 2009.
http://kampus komunikasi /blogspot.com
(2008), Fungsi dan Tujuan
Komunikasi 17 Juli 2009.
http://Mulyono
.staff.Uns.ac.id/2009/06/03/mod
el ,The Top Down Approach
(Brian W. Hogwood dan Lewis
a. Gunn), 31 Juli 2009.
http://id.wikipedia.org/wiki, Kinerja ,18
Agustus 2009.
http://id.wikipedia.org/wiki, Koperasi,
18 Agustus 2009.
Purwanto, Djoko (2003), Komunikasi
Bisinis, Edisi ke-Dua, Jakarta:
PT. Erlangga.
P. Robbin, Stephen, and Jugde,
Timoothy, (2008), Perilaku
Organisasi, Edisi ke-Dua Belas,
Jakarta: PT. Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai