Oleh :
Sherlyana Effendi
NIM : P1337433216023
Disusun Oleh :
Sherlyana Effendi
Menyetujui
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Praktek
Kerja Lapangan dan sekaligus menyusun laporan ini.
Laporan Praktek Kerja Lapangan ini disusun berdasarkan data-data yang
diperoleh selama saya melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Balai Besar
Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP)
Yogyakarta.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa terwujudnya laporan ini berkat
adanya kerjasama serta adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu,
pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Marsum BE, S.Pd, MHP, selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Semarang
2. Bapak Asep Tata Gunawan SKM., M.Kes, selaku Ketua Jurusan Kesehatan
Lingkungan Purwokerto
3. Bapak Hari Rudijanto I.W, ST., M.Kes, selaku Ketua Program Studi Diploma
IV Kesehatan Lingkungan
4. Dr. dr. Irene, MKM Selaku Kepala Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan
dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta
5. Ibu Feri Astuti, ST. M.PH, selaku Kepala Bidang Analiasis Dampak
Kesehatan Lingkungan (ADKL)
6. Bapak Suharsa, S.ST, selaku Pembimbing PKL dari Balai Besar Teknik
Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta
7. Mieng Nova Sutopo, SKM, M.Kes dan Dr. Hadi Sumantra STP SKM, M.Kes,
selaku Pembimbing PKL dari Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan
Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta
8. Para pendamping dan staff karyawan di Bidang Analiasis Dampak
Kesehatan Lingkungan (ADKL), serta semua pihak yang tak dapat saya
sebutkan satu persatu atas segala bantuan, dukungan, dan dorongan
iii
sehingga kegiatan ini dapat selesai sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan
dengan segala kekurangannya. Untuk itu saya mengharapkan adanya kritik
dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan dari laporan praktek kerja
lapangan ini.
Akhir kata penulis berharap, semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi rekan-rekan mahasiswa-mahasiswa dan pembaca sekaligus demi
menambah pengetahuan tentang Praktek Kerja Lapangan.
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1
v
1. Contoh uji air bersih Daerah Istimewa Yogyakarta .......................... 16
2. Contoh uji air bersih Jawa Tengah ...................................................... 26
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................... 37
A. Kesimpulan ........................................................................................... 37
1. Kesimpulan Contoh Uji Air Bersih Daerah Istimewa Yogyakarta .. 37
2. Kesimpulan Contoh Uji Air Bersih Jawa Tengah .............................. 38
B. Saran .................................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 42
vi
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 Jumlah Contoh Uji Air Bersih Berdasarkan Parameter Contoh Uji di Daerah
Istimewa Yogyakarta Tri Wulan Pertama (Desember 2018-Februari 2019)
............................................................................................................................... 16
Grafik 2 Hasil Pemeriksaan Air Bersih Parameter Fisika-Kimia dan Biologi di
Daerah Istimewa Yogyakarta Tri Wulan PertamaJumlah Contoh Uji Air
Bersih Berdasarkan Asal Kabupaten/Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta
Tri Wulan Pertama (Desember 2018-Februari 2019) ................................... 17
Grafik 3 Gambaran Hasil Pemeriksaan Air Bersih Parameter Fisik
Kabupaten/Kota Daerah Istimewa Yogyakarta.............................................. 18
Grafik 4 Hasil Pemeriksaan Air Bersih Parameter Fisik Tidak Memenuhi Syarat
Bau di Daerah Istimewa Yogyakarta Tri Wulan Pertama (Desember 2018-
Februari 2019) .................................................................................................... 19
Grafik 5 Gambaran Hasil Pemeriksaan Air Bersih Parameter Kimia Tidak Memenuhi
Syarat Berdasarkan asal Kabupaten/Kota Daerah Istimewa Yogyakarta
Tri Wulan Pertama (Desember 2018-Februari 2019) .............................. 20
Grafik 6 Gambaran Hasil Pemeriksaan Air Bersih Parameter Biologi Tidak
Memenuhi Syarat Berdasarkan asal Kabupaten/Kota Daerah Istimewa
Yogyakarta .......................................................................................................... 24
Grafik 7 Parameter Biologi yang Tidak Memenuhi Syarat Kualitas Air Bersih
Daerah Istimewa Yogyakarta Tri Wulan Pertama (Desember 2018-
Februari 2019) .................................................................................................... 25
Grafik 8 Jumlah Contoh Uji Air Bersih Berdasarkan Parameter Contoh Uji di
Provinsi Jawa Tengah Tri Wulan Pertama (Desember 2018-2019) .......... 26
Grafik 9 Jumlah Contoh Uji Air Bersih Berdasarkan Asal Kabupaten/Kota Provinsi
Jawa Tengah Tri Wulan Pertama (Desember 2018-2019) .......................... 27
Grafik 10 Jumlah Contoh Uji Air Bersih Kualitas Fisik Tidak Memenuhi Syarat
Berdasarkan Asal Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tri Wulan
Pertama (Desember 2018-2019) ..................................................................... 28
Grafik 11 Hasil Pemeriksaan Air Bersih Parameter Fisik Tidak Memenuhi Syarat
Bau di Provinsi Jawa Tengah Tri Wulan Pertama (Desember 2018-
Februari 2019) .................................................................................................... 29
Grafik 12 Gambaran Hasil Pemeriksaan Air Bersih Parameter Kimia Tidak
Memenuhi Syarat Berdasarkan asal Kabupaten/Kota Provinsi Jawa
Tengah Tri Wulan Pertama (Desember 2018-2019) .................................... 30
vii
Grafik 13 Gambaran Hasil Pemeriksaan Air Bersih Parameter Biologi Berdasarkan
asal Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tri Wulan Pertama
(Desember 2018-2019) ..................................................................................... 34
Grafik 14 Parameter Biologi yang Tidak Memenuhi Syarat Kualitas Air Bersih
Provinsi Jawa Tengah Tri Wulan Pertama (Desember 2018-Februari 2019)
............................................................................................................................... 35
viii
DAFTAR TABEL
Table 1 Parameter Fisik dalam Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk
Media Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi.................................... .........7
Table 2 Parameter Biologi dalam Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan
untuk Media Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi.......................... .........8
Table 3 Parameter Kimia dalam Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk
Media Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi..............................................9
Table 4 Hasil Pemeriksaan Air Bersih Parameter Kimia Tidak Memenuhi Syarat di
Daerah Istimewa Yogyakarta Tri Wulan PertamaJumlah Contoh Uji Air
Bersih Berdasarkan Asal Kabupaten/Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta
Tri Wulan Pertama (Desember 2018-Februari 2019)....................... .......21
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BBTKLPP Yogyakarta merupakan Unit Pelaksana Teknis di
Lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan, sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 2349/Menkes/PER/XI/2011 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Teknis Kesehatan Lingkungan dan
Pengendalian Penyakit. Keputusan ini dikeluarkan dengan pertimbangan
adanya perubahan pada organisasi dan tata kerja Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan sehingga perlu
dilakukan penyesuaian pada Unit Pelaksana Teknis di bawahnya.
Perubahan ini juga mengingat Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Kesehatan.
Dipilihnya Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan
Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta sebagai tempat pelaksanaan
praktek kerja lapangan karena merupakan instansi pemerintah yaitu
Kementerian Kesehatan yang menangani masalah pencemaran lingkungan
dan teknik pengujiannya yang menerapkan ilmu yang diperoleh selama
perkuliahan. Masalah lingkungan tersebut meliputi pencemaran udara,
pencemaran air, pencemaran tanah, pencemaran oleh zat-zat kimia tertentu
serta kebisingan. Dimana semuanya ditinjau dari aspek biologis, kimiawi,
fisik, serta saling terkait dengan pemberantasan penyakit menular. Selain itu
BBTKLPP Yogyakarta merupakan salah satu lahan praktek yang dapat
dijadikan sarana belajar mengajar untuk mewujudkan mahasiswa yang siap
menghadapi dunia kerja dan meningkatkan keterampilan secara utuh
sebagai wujud penerapan mata kuliah di kelas, bengkel kerja dan
laboratorium.
2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan melakukan kegiatan pengolahan data pasif serta
inspeksi sanitasi kesehatan di bidang Analisis Dampak Kesehatan
Lingkungan (ADKL), di BBTKLPP Yogyakarta.
3
2. Tujuan Khusus
a. Dapat mengetahui gambaran umum air bersih Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah di bidang Analisis
Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL)
b. Dapat mengetahui kualitas air bersih di Provinsi Derah Istimewa
Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah di bidang Analisis Dampak
Kesehatan Lingkungan (ADKL)
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan kerja
mahasiwa.
b. Dapat mengaplikasikan materi dan pencapaian pembelajaran di
kampus pada bidang yang sesuai.
c. Mengenal dunia kerja di BBTKLPP Yogyakarta.
d. Meningkatkan kemampuan komunikasi mahasiswa dengan
masyarakat luas dan mampu bekerjasama dengan staff atau
karyawan di BBTKLPP Yogyakarta.
2. Bagi Jurusan Kesehatan Lingkungan
Menjalin hubungan baik dengan BBTKLPP Yogyakarta sehingga dapat
menunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi.
3. Bagi BBTKLPP Yogyakarta
Sebagai masukan terhadap instansi terutama di bidang Analisis Dampak
Kesehatan Lingkungan (ADKL).
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Gambaran Umum
Balai/Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian
Penyakit (B/BTKLPP) di seluruh Indonesia berjumlah 10, yang terdiri dari :
empat Balai Besar yaitu BBTKLPP Yogyakarta, Surabaya, Jakarta, dan
Banjarbaru; lima BTKLPP Kelas I yaitu BTKLPP Batam, Palembang,
Makassar, Manado, dan Medan; dan satu BTKLPP Kelas II yaitu BTKLPP
Ambon. Perjalanan menjadi organisasi seperti sekarang ini telah melewati
rentang waktu cukup panjang yang berawal sejak sebelum kemerdekaan
Republik Indonesia diproklamasikan.
Setelah proklamasi kemerdekaan RI, laboratorium ini diganti nama
menjadi Laboratorium Kesehatan Teknik (LKT) dibawah pimpinan Bapak
Kahar yang dalam pelaksanaan tugasnya bekerja sama dengan Sekolah
Tinggi Teknik (STT) yang dipimpin Prof. Ir. Rooseno sebagai
direkturnya. Pada tahun 1953 LKT berganti nama menjadi Lembaga Ilmu
Kesehatan Teknik Bandung Cabang Yogyakarta, selanjutnya pada tahun
1954 Departemen Kesehatan menyerahkan Lembaga Ilmu Kesehatan
Teknik Bandung kepada ITB, sedangkan Lembaga Ilmu Kesehatan Teknik
Bandung Cabang Yogyakarta pada tahun 1967 kembali bernama
Laboratorium Kesehatan Teknik Yogyakarta di bawah Biro V/Umum, Bagian
Teknik Umum dan Teknik Penyehatan, Sekretariat Jenderal Departemen
Kesehatan RI.
Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian
Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta merupakan Unit Pelaksana Teknis di
Lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan, sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 2349/Menkes/PER/XI/2011 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Teknis Kesehatan Lingkungan dan
5
B. Air Bersih
Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan menurut permenkes
no.32 tahun 2017 untuk media Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi
meliputi parameter fisik, biologi, dan kimia yang dapat berupa parameter
wajib dan parameter tambahan. Parameter wajib merupakan parameter
yang harus diperiksa secara berkala sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, sedangkan parameter tambahan hanya diwajibkan
untuk diperiksa jika kondisi geohidrologi mengindikasikan adanya potensi
pencemaran berkaitan dengan parameter tambahan. Air untuk
Keperluan Higiene Sanitasi tersebut digunakan untuk pemeliharaan
kebersihan perorangan seperti mandi dan sikat gigi, serta untuk
keperluan cuci bahan pangan, peralatan makan, dan pakaian. Selain
itu Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi dapat digunakan sebagai air
baku air minum.
Tabel 1 berisi daftar parameter wajib untuk parameter fisik
yang harus diperiksa untuk keperluan higiene sanitasi.
7
u
8
Wajib
1. pH mg/l 6,5 - 8,5
2. Besi mg/l 1
3. Fluorida mg/l 1,5
4. Kesadahan (CaCO3) mg/l 500
5. Mangan mg/l 0,5
6. Nitrat, sebagai N mg/l 10
7. Nitrit, sebagai N mg/l 1
8. Sianida mg/l 0,1
9. Deterjen mg/l 0,05
10. Pestisida total mg/l 0,1
Tambahan
1. Air raksa mg/l 0,001
2. Arsen mg/l 0,05
3. Kadmium mg/l 0,005
4. Kromium (valensi 6) mg/l 0,05
5. Selenium mg/l 0,01
6. Seng mg/l 15
7. Sulfat mg/l 400
8. Timbal mg/l 0,05
9. Benzene mg/l 0,01
10. Zat organik (KMNO4) mg/l 10
10
2) Pengamanan
3) Pengendalian
4) Investigasi
2. Penerapan ADKL
a. Pada rencana usaha atau kegiatan yang wajib AMDAL ADKL
diterapkan dalam menilai dokumen yang meliputi :
1) Kerangka Acuan (KA) AMDAL
2) Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL)
3) Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)
4) Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
b. Rencana usaha kegiatan tidak wajib AMDAL, meliputi
dokumen:
1) Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)
2) Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)
c. Pelaksanaan program-program kesehatan seperti Program
Penyehatan Lingkungan Permukiman, Program Penyediaan Air
Bersih, Program Pemberantasan Penyakit Menular, dan program
lain yang terkait.
BBTKLPP memiliki beberapa bidang diantaranya Bidang Analisis
Dampak Kesehatan Lingkungan yang terdiri dari :
1. Seksi Lingkungan Fisik dan Kimia yang mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perencanaan, evaluasi dan koordinasi pelaksanaan
analisis dampak lingkungan fisik dan kimia di bidang pengendalian
penyakit, kesehatan lingkungan dan kesehatan matra.
2. Seksi Lingkungan Biologi yang mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perencanaan, evaluasi dan koordinasi pelaksanaan analisis
dampak lingkungan biologi di bidang pengendalian penyakit, kesehatan
lingkungan dan kesehatan matra.
13
BAB III
METODOLOGI
B. Kegiatan
Metode pengumpulan data dan informasi dalam ADKL dibedakan
menjadi 2 cara pokok yaitu pengumpulan data primer dan data sekunder
(Ditjend PL.2002:2-15) :
1. Data primer
Metode pengumpulan data primer yang umum digunakan antara lain:
a. Wawancara,
b. Kuesioner (subyek mengisi sendiri),
c. Pengamatan terhadap subyek,
d. Pengukuran fisik atau kimiawi tentang subyek,
e. Pengukuran fisik atau kimiawi lingkungan atau dengan kunjungan
lapangan.
2. Data sekunder
14
Alat : 1) Laptop
2) Ms. Word
3) Ms.Excel
4) Aplikasi SPSS
Bahan : Data pemeriksaan laboratorium parameter
fisika, kimia biologi pada air bersih di
wilayah Jawa Tengah dan DIY
Prinsip : Entry data pemeriksaan laboratorium
parameter fisika, kimia, biologi pada air
bersih di wilayah Jawa Tengah dan DIY ke
dalam aplikasi Microsoft Excel secara
berurutan dan sesuai parameter yang
diuji.
Output : Data telah dientry
16
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fisika-
Kimia
39%
Biologi
61%
Bantul
Yogyakarta 22%
30%
Sleman
36% Kulon
Progo
6%
Yogyakarta Bantul
21% 19%
Gunungkidu
Sleman l
30% 14%
Kulon Progo
16%
18
Kualitas Fisik
TMS
Yogyakarta
17%
Bantul
22%
Gunungkidul
14%
Sleman
38%
Kulon Progo
9%
Bantul
18%
Yogyakarta
50%
Gunungkid
ul
18%
Kulonprogo
Sleman 5%
9%
Kualitas Kimia
TMS
Bantul
Yogyakarta 22%
36%
Gunungkidul
14%
Parameter TMS
No. Kab./Kota
pH Fe Mn Nitrat Nitrit Deterjen KMNO4
1 Bantul 4 0 3 0 0 2 0
2 Gunungkidul 1 0 0 0 0 0 3
3 Kulonprogo 0 0 0 0 0 4 0
4 Sleman 2 1 1 0 1 0 0
5 Yogyakarta 4 4 2 1 2 1 1
Jumlah 11 5 5 1 3 7 4
Kualitas Biologi
TMS
Yogyakart Bantul
a 22%
17% Gunungki
dul
14%
Sleman
38%
Kulon
Progo
9%
Kualitas Biologi
TC
Yogyakarta
17%
Bantul
24%
Gunungkidul
Sleman 19%
34%
Kulon Progo
6%
Fisika-
Kimia
35%
Biologi
65%
Sukoharjo
4% Klaten
8%
Sragen
5% Semarang
0% Kebumen
Purworejo Pamalang 4% Kota
2% Pangandaran 4% Pabelan
Mojayan Kab. Magelang Magelang
2% 3% 0% 3% 0%
28
Banjarnegara
7%
Jumlah Contoh Uji Biologi
Temanggung Wonosobo Banyumas Boyolali
3% 5% 3% 3%
Surakarta Wonogiri
5% 1%
Sukoharjo Cilacap
0% 23%
Sragen
5%
Semarang
5%
Purworejo Klaten
1% 8% Karanganyar
Kab. Magelang
3%
Pangandaran 19%
0% Kebumen
Pamalang 2%
2%
Pabelan Mojayan Kota Magelang
0% 1% 5%
Grafik 10 Jumlah Contoh Uji Air Bersih Kualitas Fisik Tidak Memenuhi
Syarat Berdasarkan Asal Kabupaten/Kota Provinsi Jawa
Tengah Tri Wulan Pertama (Desember 2018-2019)
29
Temanggung Karangan
33% 33%
Surakarta
0%
Sukoharjo Klaten Kebumen
0% 17% 17%
Pangandaran
Pemalang 0% Magelang
0% 0%
Kar
Wonosob Parameter Fisik TMS Bau ang
o
any
0%
ar
Temangg 0%
ung Kebumen
33% 34%
Klaten
33%
Wonosobo
Purworejo Kualitas Kimia TMS 4%
0%
Wonogiri
Sukoharjo 0%
Pemalang
Temanggung
4%
0% 0%
Surakarta Banyumas
Pangandaran 12%
0% 12%
Boyolali
Pabelan 16%
0%
Magelang Kebumen
8% Klaten 8%
Cilacap
0% 20%
Karanganyar
Sragen
16%
0%
Temanggung Banjarnegara
0%
Kualitas Biologi TMS
9%
Wonosobo
Wonogiri
Surakarta 2% 2% Banyumas
Sragen 6%
4%
7% Boyolali
Semarang 5%
7%
Purworejo
1% Cilacap
Pemalang 19%
3%
Magelang
Mojayan
17%
0% Klaten
7%
Karanganyar
5%
Kebumen
Kota Magelang 4%
2%
Semarang
0%
Kombinasi Total Coliform dan E. Coli
Purworejo Sragen Surakarta Wonogiri Wonosobo
0% 4% 5% 2% 0%
Pemalang Banyumas
4% Banjarnegara 4%
16% Boyolali
2%
Magelang
27%
Cilacap
24%
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan Praktek Kerja Lapangan yang saya lakukan di
BBTKLPP Yogyakarta pada tahun 2019 khususnya di Bidang ADKL pada
proses pengolahan data air bersih Daerah Istimewa Yogyakarta dapat
disimpulkan bahwa hasil pemeriksaan yang saya input dengan
menggunakan software Ms.Excel dan aplikasi SPSS versi 21 merupakan
data yang hasil akhirnya akan diolah lebih lanjut oleh pembimbing di bidang
ADKL. Praktek kerja lapangan yang saya lakukan di bidang Analisis Dampak
Kesehatan Lingkungan banyak mendapat pengetahuan baru dengan adanya
proses pengolahan data pasif serta inspeksi sanitasi kesehatan seperti
desiminasi arus mudik.
1. Kesimpulan Contoh Uji Air Bersih Daerah Istimewa Yogyakarta
a. Jumlah contoh uji air bersih Tri Wulan Pertama (Desember 2018-Februari
2019) yang diperiksa adalah 285 contoh uji yang berasal dari 21
Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Jawa Tengah.
b. Contoh uji air bersih parameter fisik kimia sebanyak 101 dan parameter
biologi sebanyak 184 contoh uji.
c. Gambaran kualitas air bersih dilihat dari parameter fisik, kimia dan biologi
adalah sebagai berikut:
1) Contoh uji yang tidak memenuhi syarat parameter fisik ada 6 dari 77
contoh uji yang terdiri dari bau, warna, kombinasi bau-keruh dan
kombinasi bau-rasa.
2) Contoh uji yang tidak memenuhi syarat parameter kimia ada 25 dari 101
contoh uji, penyebab tidak memenuhi syarat karena didapatkan adanya
beberapa parameter yang melebihi baku mutu yaitu pH, Fe, nitrat,
deterjen dan zat organik.
3) Contoh uji yang tidak memenuhi syarat kualitas biologi ada 109 dari 184
contoh uji yang terdiri dari kombinasi parameter Total Coliform dan E.
Coli, Total Coliform serta E. Coli.
39
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Sebaiknya mahasiswa PKL lebih aktif lagi dalam mengikuti kegiatan di
Bidang ADKL
2. Bagi Jurusan Kesehatan Lingkungan
Institusi tetap menjaga hubungan baik dengan BBTKLPP Yogyakarta
agar mahasiswa satu almamater yang akan PKL dipermudah dalam
urusan perizinannya
3. Bagi BBTKLPP Yogyakarta
a. Pada saat orientasi PKL, informasi yang disampaikan harus
secara rinci dan jelas. Hal tersebut bertujuan untuk memudahkan
mahasiswa dalam melaksanakan PKL
b. Bagi Bidang ADKL, sebaiknya dalam mempersiapkan salah satu
kegiatan dipersiapkan secara baik dikarenakan pada saat kegiatan
akan berlangsung tidak ada hal yang tertinggal
c. Sebaiknya disetiap bidang memiliki program kegiatan untuk
mahasiswa PKL
4. Hasil pengolahan data pasif contoh uji air bersih BBTKLPP Yogyakarta
ini memerlukan tindak lanjut, agar informasi ini tidak berhenti sampai
disini, disarankan:
a. Berikut upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk melindungi air tanah
kita dari pencemaran :
1) Lokasi resapan tangki-septik sebaiknya berjarak > 10 m dari
sumur bagi masyarakat pedesaan yang masih mempunyai
lahan yang cukup luas.
2) Pembuangan kotoran dari WC/toilet dialirkan ke riol kota bagi
masyarakat di perkotaan yang ada fasilitas riol kotanya
3) Perhatikan untuk selalu merawat dan memperhatikan kualitas
bangunan dari tangki septik agar tidak terjadi kebocoran
sehingga mencemari air tanah
4) Jangan membuang atau membersihkan tempat bahan-bahan
kimia dekat sumber air baku.
40
DAFTAR PUSTAKA
Suharsa. (2018). Contoh Hasil Uji Paramater Air Bersih Wilayah DIY dan Jawa Tengah.
Yogyakarta: Bidang ADKL BBTKLPP.
Admin Web BBPTKLPP Yogyakarta. (2018, Mei 27). Sejarah BBTKLPP. Diambil
kembali dari www.btkljogja.or.id: https://btkljogja.or.id/