2. Passage
Merupakan faktor jalan lahir, terbagi menjadi 2 yaitu :
Bagian keras : tulang-tulang panggul
3. Passanger
Meliputi ukuran kepala janin, presentasi, letak, sikap dan posisi janin.
4. Psikis Ibu
Psikis ibu dalam persalinan akan sangat mempengaruhi daya kerja otot –otot yang dibutuhkan
dalam persalinan baik itu yang otonom maupun yang sadar. Jika seorang ibu menghadapi
persalinan dengan rasa tenang dan sabar, maka persalinan akan terasa mudah untuk ibu
tersebut. Namun tentu akan menjadi berbeda jika ibu mengalami cemas.
Kecemasan menjelang persalinan umum dialami oleh ibu. Meskipun persalinan adalah suatu
hal yang fisiologis, namun dalam persalinan tentu terjadi serangkaian perubahan fisik dan
psikologis yang dimulai dari terjadinya kontraksi rahim, dilatasi/penipisan jalan lahir,
pengeluaran bayi serta plasenta yang diakhiri dengan bonding awal antara ibu dan bayi
(Syaifuddin, 2001). Dalam proses perubahan fisik dan psikologis saat bersalin, tentu dapat
terjadi gangguan yang bersumber pada rasa takut dan sakit pada fisik yang teramat sangat.
5. Penolong
Peran dari penolong persalinan adalah mengantisipasi dan menangani komplikasi yang
mungkin terjadi pada ibu dan janin. Diperlukan seorang mitra yang dapat membantunya
mengenali tanda gejala persalinan sangat dibutuhkan.
Bila persalinan dimulai, interaksi antara power, passage, passenger, psikis dan penolong
harus sinkron untuk terjadi kelahiran pervaginam spontan.
Secara epidemiologis, kecemasan dapat terjadi pada semua persalinan baik pada persalinan
primigravida maupun multigravida. Felman et al (dalam Aryasatiani, 2005) dalam
penelitiannya menemukan lebih dari 12 % ibu‐ibu yang pernah melahirkan mengatakan
bahwa mereka mengalami cemas pada saat melahirkan dimana pengalaman tersebut
merupakan saat‐saat tidak menyenangkan dalam hidupnya. Rasa takut dan sakit menimbulkan
stress yang mengakibatkan pengeluaran adrenalin. Hal ini mengakibatkan penyempitan
pembuluh darah dan mengurangi aliran darah yang membawa oksigen ke rahim sehingga
terjadi penurunan kontraksi rahim yang akan menyebabkan memanjangnya waktu persalinan.
Hal ini kurang menguntungkan bagi ibu maupun janin yang berada dalam rahim ibu
(Aryasetiani, 2005). Penelitian yang berkaitan dengan kejadian persalinan lama, 65%
disebabkan karena kontraksi uterus yang tidak efisien. Menurut Old et al (2000), adanya
disfungsional kontraksi uterus sebagai respon terhadap kecemasan sehingga menghambat
aktifitas uterus. Respon tersebut adalah bagian dari komponen psikologis, sehingga dapat
dinyatakan bahwa faktor psikologis mempunyai pengaruh terhadap terjadinya gangguan
proses persalinan. Hal inilah yang antara lain menyebabkan terjadinya gangguan
psikologis pada ibu yang baru melahirkan.
Pada dasarnya seorang ibu kurang persiapan mental karena kurangnya pengetahuan. Pada
primigravida tidak ada bayangan mengenai apa yang akan terjadi saat bersalin sehingga ibu
merasa ketakutan karena sering mendengar cerita mengerikan tentang pengalaman saat
melahirkan dan ini mempengaruhi ibu berfikiran proses persalinan yang menakutkan. Bisa
ibu belum mengerti dan belum pernah mengalami persalinan, ibu akan merasa cemas dan
gelisah, kalau ibu sudah punya pengetahuan mengenai hal ini, biasanya ibu akan lebih
percaya diri menghadapinya. Ketenangan jiwa penting dalam menghadapi persalinan, karena
itu dianjurkan bukan saja melakukan latihan-latihan fisik namun juga latihan kejiwaan untuk
menghadapi persalinan. Walaupun peristiwa kehamilan dan persalinan adalah suatu hal yang
fisiologis, namun banyak ibu-ibu yang tidak tenang, merasa khawatir akan hal ini. Untuk itu,
penolong persalinan harus dapat menanamkan kepercayaan kepada ibu hamil dan
menerangkan apa yang harus diketahuinya karena kebodohan, rasa takut, dan sebagainya
dapat menyebabkan rasa sakit pada waktu persalinan dan ini akan mengganggu jalannya
persalinan, ibu akan menjadi lelah dan kekuatan hilang. Untuk menghilangkan cemas harus
ditanamkan kerja sama pasien-penolong (dokter, bidan) dan diberikan penerangan selagi
hamil dengan tujuan menghilangkan ketidaktahuan, latihan-latihan fisik dan kejiwaan,
mendidik cara-cara perawatan bayi, dan berdiskusi tentang peristiwa persalinan fisiologis.
3. Kurang pendamping
Pada saat melahirkan tidak didampingi oleh keluarga dan suami, maka akan terjadi
stress pada pasien sehingga akan mempengaruhi stress pada janin yang berakibat
semakin lama proses pesalinan.Dukungan psikologis dari orang-orang terdekat akan
membantu memperlancar proses persalinan yang sedang berlangsung.