1 PROSEPKTUS PT MAP BOGA ADIPERKASA TBK
1 PROSEPKTUS PT MAP BOGA ADIPERKASA TBK
Disusun oleh :
Dengan demikian, jumlah saham yang akan dicatatkan olehPerseroan di BEI adalah
sebanyak 2.170.922.900 saham, atausejumlah 100% dari modal ditempatkan atau
disetor penuh dalamPerseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana ini.
3. Bidang Usaha
Perseroan mengoperasikan kelompok usaha yang terutama bergerak dalam bidang
perdaganganberupa kafe dan restoran. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, kelompok
usaha perseroanmengoperasikan lima merek kafe dan restoran. Kelompok Usaha
Perseroan memiliki perjanjianlisensi atau waralaba eksklusif dengan merek-merek
internasional tersebut sehingga Kelompok Usaha Perseroan berhak untuk
mengembangkan dan mengoperasikan gerai-gerai tersebut di seluruhIndonesia.
Hingga saat ini, gerai milik Kelompok Usaha Perseroan memiliki lebih dari 300 gerai
yang tersebar di 20 kota di Indonesia. Bila dilihat dari jumlah gerai, Kelompok Usaha
Perseroan merupakan salahsatu pemain utama di bidang kafe dan restoran dalam pasar
kelas menengah dan atas di Indonesia. Sebagian besar gerai milik Kelompok Usaha
Perseroan terletak di pusat perbelanjaan kelasmenengah dan kelas atas di berbagai kota
tersebut. Selain itu, Kelompok Usaha Perseroan juga membuka gerai di lokasi lainnya,
seperti perkantoran, rumah sakit, universitas, tempat peristirahatan jalan tol, dan bandar
udara untuk menjangkau konsumen lebih luas.
Anggaran dasar Perseroan pada Akta Pendirian selanjutnya telah mengalami beberapa
kali perubahan dan terakhir diubah sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Map Boga Adiperkasa No. 8
tanggal 21 Maret 2017 yang dibuat di hadapan DR. Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo,
S.H., M.H., Notaris di Jakarta Pusat, yang telah mendapatkan persetujuan Menkumham
berdasarkan Keputusan Menkumham No. AHU0007085. AH.01.02.TAHUN 2017
Tanggal 23 Maret 2017 dan telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem
Administrasi Badan Hukum Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan
Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. AHU-AH.01.03-0120822 tanggal 23 Maret
2017, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai UUPT dengan No.
AHU0039356.AH.01.11.Tahun 2017 Tanggal 23 Maret 2017 (“Akta No.8/2017”).
Sejak pendirian, anggaran dasar dalam Akta Pendirian Perseroan telah beberapa kali
mengalami
perubahan sebagaimana tercantum dalam:
Akta Berita Acara Rapat PT Creasi Aksesoris Indonesia No. 60 tanggal 18 Maret
2016, dibuatoleh Hannywati Gunawan, S.H., Notaris di Jakarta yang telah
mendapatkan persetujuan berdasarkan Keputusan Menkumham No. AHU-
0005324.AH.01.02.TAHUN 2016 tanggal 18 Maret 2016, dan telah didaftarkan
dalam Daftar Perseroan sesuai UUPT dengan No. AHU0035286.AH.01.11. Tahun
2016 tanggal 18 Maret 2016 (“AktaNo.60/2016"). Berdasarkan Akta No.60/2016,
para pemegang saham Perseroan menyetujui untuk mengubah nama Perseroan
dari sebelumnya PT Creasi Aksesoris Indonesia menjadi PT Map Boga
Adiperkasa;
Akta Berita Acara Rapat PT Map Boga Adiperkasa No. 91 tanggal 24 Mei 2016,
dibuat oleh Hannywati Gunawan, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan
persetujuan berdasarkanKeputusan Menkumham No. AHU-0009978.
AH.01.02.TAHUN 2016 tanggal 26 Mei 2016 dan telah diterima dan dicatat di
dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Menkumham berdasarkan
Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No.
AHUAH.01.03-0051818 tanggal 26 Mei 2016, dan telah didaftarkan dalam Daftar
Perseroan sesuai UUPT dengan No.AHU-0064821. AH.01.11. Tahun 2016
tanggal 26 Mei 2016 (“AktaNo.91/2016"). Berdasarkan Akta No. 91 / 2016, para
pemegang saham Perseroan menyetujui untuk(i) meningkatkan modal dasar
Perseroan dari semula sebesar Rp50.000.000.000,-(lima puluh miliar Rupiah)
menjadi sebesar Rp1.000.000.000.000,-(satu triliun Rupiah) dan meningkatkan
modal di tempatkan dan disetor Perseroan dari semula sebesar Rp12.500.000.000
(dua belas miliar lima ratus juta Rupiah) menjadi sebesarRp600.000.000.000,-
(enam ratus miliar Rupiah).
Apabila dana yang diperoleh dari Penawaran Umum ini tidak mencukupi untuk rencana
Penggunaan dana sebagaimana dimaksud di atas, Perseroan akan membiayai tujuan
penggunaan dana tersebut melalui kas internal yang diperoleh dari kegiatan operasi serta
dengan pinjaman bank.
Sesuai dengan Peraturan OJK No. 30/2015, Perseroan akan menyampaikan laporan
Realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana ini kepada OJK dan
wajib mempertanggung jawabkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum
Saham Perdana ini dalam RUPS Tahunan Perseroan sampai dengan seluruh dana hasil
Penawaran Umum Saham Perdana telah direalisasikan. Laporan realisasi penggunaan
dana yang disampaikan kepada OJK akan dibuat secara berkala setiap 6 (enam) bulan
(Juni dan Desember) sampai dengan seluruh danhasil Penawaran Umum Saham Perdana
ini telah direalisasikan. Perseroan akan menyampaikan laporan tersebut selambat
lambatnya tanggal 15 bulan berikutnya.
Dalam hal Perseroan akan melaksanakan suatu transaksi dengan menggunakan dana hasil
PenawaranUmum yang merupakan transaksi afiliasi dan benturan kepentingan transaksi
tertentu dan/atau transaksi material, Perseroan akan memenuhi ketentuan sebagaimana
diatur dalam Peraturan No.IX.E.1 dan/atau Peraturan No. IX.E.2. Perseroan akan
menggunakan dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana ini dengan mengikuti
ketentuan pasar modal yang berlaku di Indonesia.
b. Prospek Usaha
Tren untuk kafe dalam industri jasa makanan dan minuman akan terus
berekspansi terutama melalui pembukaan gerai baru. Ekspansi tersebut tidak hanya
dilakukan di kota -kota besar saja, namun juga mulai melebarkan jangkauan ke kota-kota
kecil di Indonesia. Salah satu pendorong ekspansi tersebut adalah guna memenuhi gaya
hidup masyarakat Indonesia yang semakin banyak menghabiskan waktunya di luar rumah
dan untuk dapat menjangkau konsumen dengan rentang usia serta segmen pasar yang
lebih luas.
7. Resiko Usaha
Risiko-risiko berikut merupakan risiko-risiko yang material bagi Perseroan, serta telah
dilakukan pembobotan berdasarkan dampak dari masing-masing risiko terhadap kinerja
keuangan Perseroan, dimulai dari risiko utama Perseroan:
Risiko Terkait Kegiatan Usaha:
Risiko hubungan dengan pemilik merek
Risiko persaingan usaha
Risiko stabilitas ekonomi, kapasitas dan daya beli konsumen
Risiko stabilitas politik dan keamanan
Risiko perubahan nilai tukar mata uang asing
Risiko pemasok tunggal
Risiko pemilihan lokasi gerai dan perkembangan pusat perbelanjaan
Risiko distribusi dan logistik
Risiko sumber daya manusia
Risiko gugatan hukum
e. Risiko terkait penerbitan saham atau surat berharga bersifat ekuitas lainnya
Dalam rangka menghimpun tambahan modal untuk mendukung kegiatan
usahanya, Perseroan dapat mengakses pasar modal melalui penambahan modal tanpa
hak memesan efek terlebih dahulu atau penambahan modal dengan hak memesan efek
terlebih dahulu. Dalam hal dilakuk annya penawaran umum tanpa hak memesan efek
terlebih dahulu, persentase kepemilikan pemegang saham pada saat itu akan terdilusi
pada setiap peningkatan permodalan tersebut. Dalam hal dilakukannya penambahan
modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu, pe rsentase kepemilikan pemegang
saham yang ada pada saat itu akan terdilusi, kecuali pemegang saham tersebut memilih
berpartisipasi dalam penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu di
mana akan mengharuskan setoran tambahan modal dari pemegang saham tersebut
kepada Perseroan. Oleh karena itu, terdapat kemungkinan bahwa pemegang saham
Perseroan tidak bisa mempertahankan persentase kepemilikan mereka pada Perseroan
sama sekali atau tanpa pembayaran dana tambahan untuk berpartisipasi dalam
penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu.