Laporan
Laporan
Disusun oleh:
Januari 2020
ABSTRAK
Makaroni merupakan makan ringan yang digemari oleh banyak orang. Makaroni biasa
dikonsumsi sebagai cemilan saat santai. Namun, kemasan makaroni yang terdapat di pasar
sekarang ini kebanyakan hanya menggunakan plastik flexible dengan desain yang sederhana.
Kemasan memiliki peranan yang penting dalam pemasaran sebuah produk serta dapat
memiliki nilai tambah yang baik di mata pelanggan. Tekstur makaroni yang mudah patah
atau hancur, tentu kemasan plastik flexible bukan pilihan yang tepat. Jika menggunakan
kemasan plastik flexible, ini juga akan berpengaruh pada saat pendistribusian dan
pemajangan produk. Proses pengembangan dan perancangan kemasan ini menggunakan
Kansei Engineering agar pengembangan produk yang dihasilkan sesuai dengan aspek
psikologis pelangaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan kemasan
makaroni yang ada dengan memperhatikan unsur estetika, fungsi serta citra yang sesuai
dengan keinginan pelanggan. Hasil wawancara dengan 15 responden, didapatkan 109 kata
kansei. Kata kansei tersebut kemudian direduuksi hingga menghasilkan 36 pasang kata
kansei. Tahap selanjutnya adalah membuat kuesioner semantic differential dengan 21 sampel
terpilih. Hasil dari kuesioner ini kemudian diolah menggunakan metode PCA untuk
mendapatkan konsep desain. Metode PCA ini mengasilkan 2 konsep desain yaitu “Praktis-
Natural” dan “Fresh-Modern”. Kedua konsep tersebut dianalisis menggunakan kuesioner
dengan skala likert(1-7). Data hasil kuesioner tersebut kemudian diolah menggunakan
metode QTT1 dengan software R. Berdasarkan hasil analisa software R didapatkan konsep
kemasan terpilih dengan spesifikasi kemasan menggunakan bahan metalize, berbentuk
standing pouch, menggunakan desain dengan kesan premium serta memiliki fitur tambahan
berupa window agar isi kemasan dapat terlihat.
ii
DAFTAR ISI
Abstrak .................................................................................................................... ii
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Contoh kuesioner Semantic Differential dengan skala 7 poin ............ 2
Gambar 2.4 Keseluruhan data evaluasi kata Kansei file Ms. Excel ..................... 13
Gambar 2.9 Persebaran kata kansei dan konsep desain yang terbentuk ................. 16
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
Kemasan merupakan salah satu faktor pencipta image yang ingin dibangun atau
dibuat oleh sebuah produk. Kemasan adalah desain kreatif yang mengaitkan bentuk,
struktur, material, warna, citar, tipografi dan elemen-elemen desain dengan informasi
produk agar produk dapat dipasarkan. Kemasan memiliki peran yang sangat penting
untuk suatu produk seperti mewadahi, melindungi, membungkus, mengirim, menyimpan,
mengidentifikasi dan membedakan sebuah produk dalam pemasarannya (Klimchuk dan
Krasovec, 2007) Salah satu peran penting kemasan adalah untuk membentuk citra atau
image pada pelanggan sehingga pelanggan tertarik untuk membeli produk tersebut.
Dalam hal produk makanan, maka kemasan yang digunakan harus sesuai dengan
karakteristik makanan yang akan dikemas, karena salah satu fungsi kemasan adalah untuk
melindungi isi kemasan.
Makaroni merupakan makanan ringan yang populer di kalangan anak muda. Makanan
ini disukai banyak orang dan dikonsumsi diwaktu santai. Makaroni memiliki tekstur yang
garing dan biasanya memiliki rasa yang pedas, asin serta gurih. Kemasan umum yang
digunakan untuk mengemas makaroni adalah kemasan plastik flexible biasa, dengan
desain yang sederhana. Dengan kemasan yang sangat umum ini, maka kemasan makaroni
tidak memiliki pembeda antara makaroni yang satu dengan yang lainnya. Dari
permasalahan tersebut, kami berinisiatif untuk membuat kemasan makaroni yang berbeda
dari yang sudah ada di pasaran.
1
melambangkan keinginan konsumen terhadap produk tersebut. Kata – kata kansei
tersebutlah yang akan menjadi pertimbangan dalam membuat kemasan makaroni.
1.2 Tujuan
Menghasilkan kemasan makaroni yang sesuai dengan keinginan konsumen menggunakan
kata – kata kansei pada metode kansei engineering serta supaya memiliki daya pembeda
terhadap kompetitor yang lainnya.
N Antonim Kata - - -
0 1 2 3 Kata Kansei
o Kansei 3 2 1
1
Tidak praktis Praktis
.
Gambar 1.1 Contoh kuesioner Semantic Differential dengan skala 7 poin
d. Identifikasi elemen kemasan
Proses identifikasi elemen kemasan dilakukan dengan berdiskusi dengan ahli yang
mengerti dan berpengalaman dibidang kemasan maupun desain kemasan. Dari
2
diskusi dengan para ahli dihasilkan morfologi kemasan. Kemudian morfologi
kemasan ini akan berisikan elemen apa saja yang akan menjadi referensi dalam
proses perancangan dan pengembangan produk makaroni ini.
e. Ekstraksi kata kansei
Metode yang digunakan untuk mengekstraksi kata kansei adalah Principal
Component Analysis(PCA). PCA merupakan teknik statistik yang digunakan
untuk mengekstrak informasi dari sejumlah besar variabel yang berkorelasi
menjadi beberapa komponen utama, tanpa mengurangi makna variabilitas yang
ada dalam kumpulan data (Dai et ak. 2011). Proses ekstraksi kata kansei diawali
dengan mengolah hasil kuesioner semantic differential tahap 1 pada ms excel
yang kemudian di simpan dalam format CSV(comma delimited). Kemudian, data
tersebut diolah menggunakan software R dengan bantuan coding. Proses running
software R menghasilkan data seperti standar deviasi, proporsi varian serta plot
scree. Hasil akhir dari pengolahan data ini ada beberapa alternatif konsep desain
f. Evaluasi korelasi elemen kemasan terhadap konsep desain
Pada tahap ini dilakukan kuesioner semantic differential tahap 2 untuk
mengevaluasi konsep desain yang di peroleh dengan sampel kemasan yang ada.
Data yang diperoleh dari hasil kuesioner kemudian dicari rata-rata dan standar
deviasinya dari masing- masing konsep. Hasil data ini kemudian digunakan untuk
pengolahan data menggunakan metode QTT 1.
g. Pengolahan data dengan metode Quantification Theory Type 1(QTT 1)
Pengolahan menggunakan metode QTT 1 ini dilakukan menggunakan software R.
Hasil akhir dari pengolahan data ini adalah konsep desain utama untuk merancang
kemasan baru produk makaroni serta spesifikasi kemasan yang dapat dilihat pada
grafik histogram setiap elemen kemasan.
h. Merancang kemasan
Realisasi kemasan makaroni dilakukan dengan membuat mock up berupa bentuk
serta desain kemasannya. Proses pembuatan mock up dilakukan menggunakan
software desain seperti adobe photoshop dan adobe illustrator. Hasil akhir pada
proses ini berupa mock up 3D dalam bentuk digital maupun fisik untuk bentuk
serta desain kemasan.
3
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Domain
Saat ini makanan ringan merupakan salah satu jenis makanan yang memiliki banyak
penggemar, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Untuk sebagian orang, makanan
ringan juga menjadi makanan yang harus tersedia di rumah. Hal ini dikarenakan makanan
ringan tersebut makanan yang praktis atau mudah untuk dikonsumsi. Makanan ringan
yang banyak digemari saat ini adalah makaroni. Makaroni memiliki tekstur yang renyah.
Selain itu, makaroni juga memiliki rasa yang gurih, asin dan pedas yang membuat
konsumen ingin terus mengonsumsinya sebagai cemilan disaat santai. Sehingga
diperlukan kemasan yang cocok. Kemasan makaroni umumnya menggunakan plastik
flexible. Sehingga diperlukan pengembangan kemasan makaroni dari kemasan yang
sudah ada tersebut.
4
Setelah memperoleh kata kansei dengan total 109 kata kansei, tahap selanjutnya
adalah mereduksi kata kansei tersebut hingga tidak memiliki pengulangan kata dan
makna yang sama. Hasil dari reduksi tersebut diperoleh 36 kata kansei yang memiliki arti
dan makna yang berbeda. Kemudian, kata kansei yang sudah direduksi tersebut
dipasangkan dengan antonimnya seperti yang dijabarkan pada Tabel 4.1
5
21 Memiliki identitas Tidak memiliki identitas
22 Kemasan warna merah Kemasan bukan warna merah
23 Terdapat komposisi Tidak terdapat komposisi
24 Disertai logo Tidak disertai logo
25 Desain tidak polos Desain polos
26 Disertai gambar mangkuk Tidak disertai gambar
berisi makaroni mangkuk berisi makaroni
27 Memiliki window Tidak memiliki window
28 Kemasan Wadah plastik Kemasan bukan wadah plastik
29 Ukuran kemasan besar Ukuran kemasan kecil
30 Mudah dibuka tutup Tidak mudah dibuka tutup
31 Memiliki zipper Tidak memiliki zipper
32 Material Aluminium Material bukan aluminium
33 Mudah dibawa Sulit dibawa
34 Terdapat kemasan sekunder Tidak terdapat kemasan
sekunder
35 Desain banyak warna Desain dengan sedikit warna
36 Desain terlihat enak Desain terlihat tidak enak
6
A B C D
E F G H
I J K L
M N O P
7
Q R S T
U
Gambar 2.2 Sampel Kemasan Produk
8
Sampel A
Nama:
Umur:
Pekerjaan:
N Antonim Kata - - -
0 1 2 3 Kata Kansei
o Kansei 3 2 1
1
Tidak praktis Praktis
.
2
Harga mahal Harga murah
.
.
.
. .......... ..........
.
.
3
Desain dengan Desain dengan
3
sedikit warna banyak warna
.
3
Desain terlihat tidak
4 Desain terlihat enak
enak
.
Gambar 2.3 Contoh kuesioner Semantic Differential pada Sampel A
Seluruh data yang telah diperoleh dari kuesioner Semantic Differential kemudian
diolah dengan menhitung rata-rata dari kata kansei serta antonimnya dari setiap sampel.
Hasil pengolahan data tahap pertama ditunjukkan pada Tabel 2.2. Kemudian data tersebut
disusun dalam sebuah matrik (n x m), dimana n adalah kata kansei sedangkan m adalah
sampel kemasan seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2.3 guna mempermudah proses PCA
selanjutnya.
9
Tabel 2.2 Data pengolahan Evaluasi Semantic Differential untuk Sampel Kemasan A
Sampel A
Total Responden Total
No Antonim Kata Kansei Kata kansei
(-) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 (+)
1 Tidak Praktis -0,50 2 -2 -1 -3 3 1 1 2 1 3 2 3 1,50 Praktis
2 Tidak dilengkapi sendok -2,00 3 -1 -2 -3 -1 -1 -2 -2 -3 -3 -3 -3 0,25 Dilengkapi sendok
3 Kemasan istimewa -0,34 2 3 1 3 1 -2 -1 1 -1 3 3 1 1,58 Kemasan biasa
4 Material tidak dapat didaur ulang -1,25 -2 -3 -3 -3 1 -1 -3 -1 -2 1 3 2 0,58 Material mudah didaur ulang
Desain tidak menggambarkan
5 -0,25 3 -3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2,25 Desain menggambarkan produk
produk
6 Tidak ada gambar taburan bumbu -1,17 3 -3 -2 1 3 2 2 0 2 -3 -3 -3 1,08 Disertai gambar taburan bumbu
7 Tidak ada gambar illustrasi pedas -0,50 3 3 1 2 3 2 2 1 2 -3 -3 3 1,84 Disertai gambar pedas
8 Hanya satu varian rasa -1,25 3 -3 -3 -3 3 2 3 2 1 -3 -3 2 1,34 Banyak varian rasa
9 Kemasan membosankan -0,25 2 3 3 1 2 2 2 1 -2 1 -1 3 1,67 Kemasan Lucu
10 Ukuran tidak sesuai isi -0,42 3 2 3 1 2 1 3 1 1 -3 -2 3 1,67 Ukuran sesuai isi
11 Kemasan tidak warna biru -2,17 -1 -3 -2 -2 0 -1 -3 -2 -3 -3 -3 -3 0,00 Kemasan warna biru
12 Desain biasa saja -0,47 2 3 3 -1 2 2 2 1 -2 1 -2 3 1,58 Desain menarik
13 Material kemasan bukan plastik -0,92 3 3 2 3 -2 2 3 3 -3 3 -3 -3 1,84 Material kemasan plastik
10
14 Tidak inovatif -0,34 2 3 3 -1 2 2 2 1 -1 -1 -1 2 1,42 Inovatif
Material tidak menggunakan
15 Material menggunakan plastik -1,97 -3 -3 -3 -3 -2 2 -3 -3 3 -3 3 3 0,92
plastik
16 Material bukan kertas -1,67 3 -3 -3 -3 3 -2 -3 -3 3 -3 3 3 1,25 Material kertas
17 Kemasan bukan kaleng -2,92 -3 -3 -3 -3 -3 -2 -3 -3 -3 -3 -3 -3 0,00 Kemasan kaleng
Tidak Memiliki Identitas yang
18 0,00 3 3 3 3 3 2 3 2 3 1 3 3 2,67 Memiliki Identitas jelas
jelas
19 Kemasan bukan warna merah -0,67 2 1 -1 1 0 -1 3 -1 1 -3 -3 3 0,92 Kemasan warna merah
20 Tidak terdapat komposisi -0,17 3 3 3 1 3 1 3 1 2 -2 3 3 2,17 Terdapat komposisi
21 Desain polos -0,25 3 3 2 3 3 2 3 2 1 -2 -1 3 2,42 Desain tidak polos
Tidak memiliki window(lubang Memiliki window(lubang agar
22 -0,08 3 -1 1 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2,42
agar produk terlihat) produk terlihat)
23 Kemasan flexible -1,92 -3 -3 -3 -1 -2 -1 -3 -1 -3 -1 -2 2 0,17 Kemasan kaku(rigid)
24 Ukuran kemasan kecil -0,50 2 2 1 2 -2 1 -2 -2 2 3 1 1 1,25 Ukuran kemasan besar
25 Tidak mudah dibuka tutup -0,47 3 1 -1 -1 3 2 -2 2 1 3 -2 3 1,50 Mudah dibuka tutup
26 Tidak memiliki zipper -1,67 3 -2 -1 -3 0 -2 -2 -3 -3 -3 -3 3 0,50 Memiliki zipper
27 Material bukan aluminium -1,41 2 -1 -1 -2 0 -2 -1 -3 -3 -3 1 -3 0,25 Material Aluminium
28 Sulit dibawa 0,08 3 2 -1 1 3 2 3 2 2 3 1 3 2,08 Mudah dibawa
29 Tidak terdapat kemasan sekunder -2,00 2 -1 -3 -3 0 2 -3 -2 -3 -3 -3 -3 0,34 Terdapat kemasan sekunder
30 Desain dengan sedikit warna -1,00 2 3 -2 1 1 -1 -1 -2 -2 -2 -2 1 0,67 Desain banyak warna
31 Desain terlihat tidak enak -0,08 3 3 1 3 3 2 2 2 1 -1 3 2 2,08 Desain terlihat enak
Tabel 2.3 Matrik data seluruh hasil evaluasi kata kansei
Sampel
No. Kata Kansei
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U
1 Praktis 1,50 2,25 1,91 2,50 2,83 1,41 1,66 1,91 1,33 1,66 1,66 2,42 1,83 2,08 1,92 0,00 2,08 1,92 1,42 1,50 2,17
2 Dilengkapi sendok 0,25 0,66 0,41 0,50 0,41 0,58 0,33 0,14 0,58 0,00 0,66 0,25 0,25 0,25 0,50 0,25 0,67 0,83 1,50 0,42 0,58
3 Kemasan biasa 1,58 0,75 0,25 0,91 0,58 0,33 1,41 0,91 0,41 1,41 1,08 0,42 0,5 0,50 0,75 0,58 0,00 1,00 1,75 1,08 0,17
4 Material mudah didaur ulang 0,58 1,25 1,66 0,33 0,16 0,25 0,33 0,91 1,08 0,25 0,41 0,17 0,17 0,17 0,92 0,33 1,08 1,67 1,00 1,00 0,75
5 Desain menggambarkan produk 2,25 1,91 1,50 2,41 2,33 1,75 2,25 1,50 1,41 2,50 1,75 1,58 1,58 1,83 1,50 1,75 0,42 1,92 1,25 1,17 1,92
6 Disertai gambar taburan bumbu 1,08 1,33 1,00 1,66 1,58 1,50 1,33 1,08 1,16 1,41 1,00 0,83 1,42 0,92 0,75 1,00 0,50 0,42 1,42 0,75 1,08
11
Sampel
No. Antonim Kata Kansei
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U
32 Tidak Praktis -0,50 -0,50 -0,25 0,00 0,00 -0,66 -0,58 -0,08 -0,58 -0,75 -0,58 0,00 -0,33 0,00 -0,50 0,00 -0,25 -0,42 -0,83 -0,67 -0,25
33 Tidak dilengkapi sendok -2,00 -1,91 -2,25 -1,91 -2,08 -1,83 -1,91 -2,08 -1,83 -2,66 -2,25 -2,08 -2,17 -2,25 -1,92 -2,17 -1,78 -1,58 -1,08 -2,00 -1,83
34 Kemasan istimewa -0,34 -1,50 -1,91 -0,75 -1,50 -1,33 -0,75 -0,83 -1,41 -0,66 -0,50 -1,50 -0,92 -1,75 -1,25 -1,00 -2,08 -1,08 -0,25 -0,83 -1,92
35 Material tidak dapat didaur ulang -2,00 -2,17
-1,25 -0,66 -0,33 -2,16 -1,91 -1,75 -1,75 -1,16 -1,16 -2,00 -2,08 -2,17 -1,42 -1,92 -0,92 -0,75 -1,42 -1,42 -1,42
Desain tidak menggambarkan
36 -0,42 -0,42
produk -0,25 -0,33 -1,25 -0,16 -0,25 -0,58 -0,08 -0,75 -0,83 0,00 -0,66 -0,33 -0,92 -0,67 -1,67 -0,33 -0,92 -0,50 -0,33
37 Tidak ada gambar taburan bumbu -1,58 -0,75
-1,17 -1,00 -1,33 -0,41 -0,83 -1,25 -1,16 -1,25 -1,25 -0,75 -1,41 -1,58 -1,67 -1,50 -1,92 -2,00 -0,83 -1,42 -1,25
2.5 Metode Principal Component Analysis(PCA)
Principal Component Analysis(PCA) digunakan untuk menemukan struktur kata
kansei(emosi) (Nagamachi dan Lockman, 2015). Metode ini dikenal mampu mengonpres
dimensi untuk memahami struktur data dengan mengurangi jumlah dimensi, tanpa banyak
kehilangan informasi keseluruhannya. Proses pengkompresan dimensi variable ini
menjadi komponen utama dengan dimensi yang lebih renda(komponen ortogonal).
Komponen utama yang terbentuk tidak berkorelasi satu dengan yang lainnya.
Penerapan metode PCA untuk mengolah dimensi data yang besar dilakukan
menggunakan Ms. Excel atau dengan bantuan sofftware seperti software R. Metode R
memungkinkan untuk melakukan analisis statistik dalam mode interaktiif, serta
memungkinkan pemrograman sederhana.
a. Langkah 1 : Menyiapkan file data yang akan digunakan untuk pengolahan PCA.
Kumpulan data yang akan digunakan digunakan pada Tabel 2.3 dibuat lebih
sederhana , hanya terdiri dari kata Kansei dan nilainya seperti Gambar 2.3.. misal file
tersebut diberi nama “datakansei”
12
Praktis 1,50 2,25 1,91 2,50 2,83 1,41 1,66 1,91 1,33 1,66 1,66 2,42 1,83 2,08 1,92 0,00 2,08 1,92 1,42 1,50 2,17
Dilengkapi sendok 0,25 0,66 0,41 0,50 0,41 0,58 0,33 0,14 0,58 0,00 0,66 0,25 0,25 0,25 0,50 0,25 0,67 0,83 1,50 0,42 0,58
Kemasan biasa 1,58 0,75 0,25 0,91 0,58 0,33 1,41 0,91 0,41 1,41 1,08 0,42 0,5 0,50 0,75 0,58 0,00 1,00 1,75 1,08 0,17
Material mudah didaur ulang 0,58 1,25 1,66 0,33 0,16 0,25 0,33 0,91 1,08 0,25 0,41 0,17 0,17 0,17 0,92 0,33 1,08 1,67 1,00 1,00 0,75
Desain menggambarkan produk 2,25 1,91 1,50 2,41 2,33 1,75 2,25 1,50 1,41 2,50 1,75 1,58 1,58 1,83 1,50 1,75 0,42 1,92 1,25 1,17 1,92
Disertai gambar taburan bumbu 1,08 1,33 1,00 1,66 1,58 1,50 1,33 1,08 1,16 1,41 1,00 0,83 1,42 0,92 0,75 1,00 0,50 0,42 1,42 0,75 1,08
Disertai gambar pedas 1,84 1,33 1,41 2,41 1,50 1,00 1,41 1,34 1,58 1,25 1,25 1,50 1,17 1,67 0,92 1,00 1,25 0,83 1,50 0,83 1,33
Banyak varian rasa 1,34 2,00 2,08 1,58 1,08 1,16 1,58 0,91 0,91 1,08 1,16 1,08 1,00 1,00 0,92 0,50 1,08 0,92 1,83 1,67 1,33
Kemasan Lucu 1,67 1,50 1,66 1,83 1,91 1,50 1,33 1,66 1,66 0,75 1,50 2,25 2,00 2,08 1,67 2,33 2,75 2,00 0,08 0,83 2,75
Ukuran sesuai isi 1,67 1,58 1,83 1,58 1,91 1,75 1,50 1,66 1,41 1,33 1,25 1,67 1,67 1,67 1,42 1,58 1,92 2,33 2,25 2,42 2,00
Kemasan warna biru 0,00 0,33 0,16 1,91 0,33 0,58 0,25 0,08 0,16 0,08 0,16 0,00 0,00 0,00 0,17 0,17 1,17 0,42 0,00 0,00 0,00
Desain menarik 1,58 1,91 1,33 1,91 1,83 1,58 1,66 1,41 1,83 0,83 1,66 1,67 1,92 2,00 1,83 2,33 2,75 1,83 0,08 0,83 2,42
Material kemasan plastik 1,84 0,00 0,00 2,33 2,41 0,83 2,16 0,25 0,25 2,75 2,66 2,50 2,42 2,67 1,42 2,58 0,75 0,42 2,17 2,33 0,00
Inovatif 1,42 2,00 2,00 1,91 1,75 2,00 1,58 1,16 1,91 1,00 1,41 1,67 1,50 2,08 1,33 2,00 2,17 1,75 0,42 1,33 2,17
Material tidak menggunakan
0,92 2,33 2,66 0,25 0,08 1,58 0,25 2,25 2,33 0,00 0,00 0,00 0,42 0,67 1,25 0,42 2,08 2,17 0,00 0,67 2,00
plastik
Material kertas 1,25 2,50 2,91 0,25 0,00 1,33 0,41 2,25 1,66 0,00 0,08 0,00 0,17 0,00 1,08 0,00 2,33 2,50 0,00 0,00 0,50
Kemasan kaleng 0,00 0,25 0,00 0,00 0,00 0,16 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,25 0,17 0,17 0,00 0,17 0,00 0,00 0,00 1,42
Memiliki Identitas jelas 2,67 2,58 2,33 2,33 2,58 2,08 2,41 2,41 2,25 2,25 2,25 2,17 1,92 2,33 2,17 2,25 2,50 2,08 2,67 2,08 2,42
Kemasan warna merah 0,92 0,91 2,33 2,41 1,08 0,91 0,58 0,58 0,66 1,00 0,83 2,75 0,17 0,83 1,33 0,42 0,33 0,42 0,75 0,58 0,67
Terdapat komposisi 2,17 2,25 2,00 2,16 2,50 2,25 1,91 1,58 2,33 2,00 1,91 2,25 2,08 2,25 1,83 2,58 2,08 1,67 1,50 1,58 1,92
Desain tidak polos 2,42 2,16 1,75 2,50 2,66 1,66 2,25 1,50 1,91 2,08 2,00 1,83 1,92 1,92 1,67 2,50 1,92 1,83 1,17 1,33 2,08
Memiliki window(lubang agar
2,42 0,33 0,25 0,83 0,50 1,16 1,41 0,33 2,41 0,33 1,66 0,75 1,42 0,00 0,17 0,67 0,50 1,75 1,00 0,83 1,75
produk terlihat)
Kemasan kaku(rigid) 0,17 0,66 0,66 0,08 0,50 1,16 0,16 0,58 1,16 0,16 0,00 0,67 0,58 0,17 0,58 0,75 0,75 1,83 1,92 2,67 2,25
Ukuran kemasan besar 1,25 1,00 0,91 2,16 1,50 1,33 1,08 1,08 2,08 1,16 1,41 1,00 1,00 0,83 1,42 1,33 1,92 1,42 2,42 2,58 2,33
Mudah dibuka tutup 1,50 2,33 1,75 2,16 2,58 1,00 1,33 2,00 2,16 1,25 1,08 2,75 1,33 2,25 1,33 2,00 2,00 2,08 2,83 2,83 2,92
Memiliki zipper 0,50 0,50 0,25 2,16 2,66 0,41 0,16 1,41 0,50 0,00 0,25 2,42 0,17 1,83 0,00 0,83 0,17 0,17 0,42 0,42 0,17
Material Aluminium 0,25 0,41 0,25 0,75 1,00 0,25 0,66 0,25 0,25 1,16 1,08 1,00 1,17 1,17 0,25 1,00 0,25 0,00 0,00 0,00 1,25
Mudah dibawa 2,08 2,25 2,83 2,25 2,33 1,66 2,25 2,25 2,00 1,50 1,91 2,17 2,42 2,58 2,42 2,42 2,58 2,17 1,50 1,17 1,33
Terdapat kemasan sekunder 0,34 0,50 0,66 0,66 0,41 0,41 0,50 0,58 1,75 0,25 0,41 0,00 0,17 0,17 0,75 0,33 0,92 1,42 0,83 0,17 0,00
Desain banyak warna 0,67 0,33 0,75 1,25 1,58 0,75 1,66 1,00 1,08 1,00 1,25 1,17 1,42 1,67 1,00 1,50 1,67 0,58 0,33 0,50 1,25
Desain terlihat enak 2,08 1,50 1,25 2,00 2,50 1,33 1,91 1,33 1,91 1,91 2,08 2,08 2,33 2,25 1,67 2,17 2,25 2,08 1,17 1,25 2,00
Tidak Praktis -0,50 -0,50 -0,25 0,00 0,00 -0,66 -0,58 -0,08 -0,08 -0,75 -0,58 0,00 -0,33 0,00 -0,50 0,00 -0,25 -0,42 -0,83 -0,67 -0,25
Tidak dilengkapi sendok -2,00 -1,91 -2,25 -1,91 -2,08 -1,83 -1,91 -2,08 -2,66 -2,66 -2,25 -2,08 -2,17 -2,25 -1,92 -2,17 -1,78 -1,58 -1,08 -2,00 -1,83
Kemasan istimewa -0,34 -1,50 -1,91 -0,75 -1,50 -1,33 -0,75 -0,83 -0,66 -0,66 -0,50 -1,50 -0,92 -1,75 -1,25 -1,00 -2,08 -1,08 -0,25 -0,83 -1,92
Material tidak dapat didaur ulang -2,00 -2,17
-1,25 -0,66 -0,33 -2,16 -1,91 -1,75 -1,75 -1,16 -1,40 -2,00 -2,08 -2,17 -1,42 -1,92 -0,92 -0,75 -1,42 -1,42 -1,42
Desain tidak menggambarkan
-0,42 -0,42
produk -0,25 -0,33 -1,25 -0,16 -0,25 -0,58 -0,08 -0,75 0,00 0,00 -0,66 -0,33 -0,92 -0,67 -1,67 -0,33 -0,92 -0,50 -0,33
Tidak ada gambar taburan bumbu -1,58 -0,75
-1,17 -1,00 -1,33 -0,41 -0,83 -1,25 -1,16 -1,25 -0,49 -0,75 -1,41 -1,58 -1,67 -1,50 -1,92 -2,00 -0,83 -1,42 -1,25
Tidak ada gambar illustrasi pedas -0,75 -1,08
-0,50 -0,75 -1,00 -0,16 -1,00 -1,66 -1,08 -1,00 -0,58 -1,25 -0,91 -1,00 -1,25 -1,33 -1,33 -1,42 -0,67 -1,25 -1,17
Hanya satu varian rasa -1,25 -0,50 -0,50 -1,16 -1,58 -1,41 -0,58 -1,66 -1,58 -1,58 -1,33 -1,75 -1,33 -1,67 -1,83 -1,67 -1,75 -1,92 -0,92 -1,17 -1,00
Kemasan membosankan -0,25 -0,16 -0,25 -0,41 -0,08 -0,16 -0,50 -1,00 -0,29 -0,75 -0,41 -0,08 0,00 -0,08 -0,42 0,00 0,00 -0,50 -2,17 -0,75 0,00
Ukuran tidak sesuai isi -0,42 -0,41 -0,33 -0,41 -0,33 -0,25 -0,75 -0,91 -0,91 -0,91 -3,07 -0,58 -0,50 -0,50 -0,92 -0,42 -0,67 -0,25 -0,42 -0,17 -0,50
Kemasan tidak warna biru -2,17 -1,75 -2,16 -2,66 -0,41 -1,50 -2,08 -1,83 -2,41 -2,41 -2,16 -2,50 -2,33 -2,42 -2,25 -2,00 -1,58 -2,00 -2,58 -2,50 -2,50
Desain biasa saja -0,47 -0,16 -0,25 -0,25 -0,08 -0,25 -0,58 -0,50 -0,66 -0,66 -0,25 -0,25 -0,08 -0,17 -0,17 0,00 0,00 -0,42 -2,17 -1,00 0,00
Material kemasan bukan plastik -0,17 -0,33
-0,92 -2,75 -2,75 -0,33 -0,25 -1,75 -0,33 -2,08 0,00 0,00 -0,16 -0,25 -1,25 -0,25 -1,92 -0,23 -0,42 -0,33 -2,75
Tidak inovatif -0,34 -0,08 -0,16 -0,25 -0,08 -0,25 -0,33 -0,58 -0,41 -0,41 -0,50 -0,34 -0,25 -0,17 -0,25 -0,08 -0,17 -0,25 -1,17 -0,42 0,00
Material menggunakan plastik -1,97 0,00 -0,25 -2,41 -2,58 -0,83 -2,00 -0,25 -2,66 -2,66 -2,66 -2,58 -2,42 -1,92 -1,42 -2,33 -0,67 -0,42 -2,42 -1,75 -0,42
Material bukan kertas -1,67 -0,25 0,00 -2,66 -2,91 -1,00 -2,00 -0,33 -2,83 -2,83 -2,66 -2,83 -2,67 -2,83 -1,58 -2,67 -0,50 -0,25 -2,75 -2,83 -1,67
Kemasan bukan kaleng -2,92 -2,50 -2,91 -2,91 -2,91 -2,75 -2,75 -2,75 -2,83 -2,83 -2,75 -2,83 -2,42 -2,67 -2,67 -2,75 -2,58 -2,67 -2,75 -2,75 -0,92
Tidak Memiliki Identitas yang
-0,25 -0,33
jelas 0,00 -0,16 -0,16 -0,25 -0,08 -0,16 -0,16 -0,33 -0,01 -0,25 -0,16 -0,17 -0,17 -0,08 -0,08 -0,08 -0,08 -0,17 -0,08
Kemasan bukan warna merah -0,67 -0,33 -1,50 0,00 -0,91 -1,50 -1,50 -1,83 -1,08 -1,08 -0,83 0,00 -2,00 -1,58 -1,17 -1,92 -2,25 -1,92 -1,00 -1,08 -1,50
Tidak terdapat komposisi -0,17 -0,33 -0,58 -0,16 -0,25 -0,50 -0,33 -0,91 -0,58 -0,58 -0,41 -0,33 -0,5 -0,67 -0,58 -0,25 -0,25 -1,00 -0,92 -0,75 -0,92
Desain polos -0,25 -0,08 -0,50 0,00 0,00 -0,58 0,00 -0,66 -0,08 -0,08 -0,16 -0,25 -0,25 0,00 -0,42 0,00 -0,17 -0,67 -1,08 -0,42 -0,08
Tidak memiliki window(lubang
-1,58 -1,08
agar produk terlihat) -0,08 -2,33 -2,25 -2,16 -1,58 -1,16 -1,00 -2,16 -2,33 -2,33 -1,00 -2,50 -2,08 -1,75 -2,08 -0,75 -1,33 -1,42 -0,67
Kemasan flexible -1,92 -1,16 -1,50 -2,16 -1,83 -1,33 -2,08 -1,66 -1,07 -2,25 -2,08 -1,50 -1,50 -1,75 -1,50 -1,17 -1,08 -0,33 -0,92 0,00 -0,25
Ukuran kemasan kecil -0,50 -0,58 -0,83 -0,25 -0,16 -0,04 -0,66 -0,50 -0,10 -0,75 -0,25 -0,33 -0,58 -0,75 -0,25 -0,33 -0,25 -0,75 -0,25 0,00 0,00
Tidak mudah dibuka tutup -0,47 -0,08 -0,41 0,00 0,00 -1,08 -1,00 -0,41 -0,91 -0,91 -0,91 0,00 -0,83 -0,42 -0,67 -0,25 -0,33 -0,50 0,00 0,00 0,00
Tidak memiliki zipper -1,67 -2,41 -2,25 -0,58 -0,25 -2,25 -2,25 -1,16 -2,41 -2,41 -2,16 -0,42 -2,25 -0,92 -2,08 -1,67 -2,50 -2,58 -2,42 -2,33 -2,50
Material bukan aluminium -1,41 -2,41 -2,50 -2,16 -1,58 -2,41 -2,25 -2,08 -1,41 -1,41 -1,41 -1,33 -1,42 -1,50 -2,14 -1,75 -2,58 -2,92 -2,92 -3,00 -1,50
Sulit dibawa 0,08 0,00 0,00 -0,25 0,00 -0,58 0,00 -0,16 -0,16 -0,16 -0,08 -0,17 0,00 0,00 0,00 0,00 -0,08 -0,25 -1,17 -1,00 -0,83
Tidak terdapat kemasan sekunder -2,58 -2,67
-2,00 -2,25 -1,50 -2,00 -2,33 -2,25 -2,16 -1,91 -2,33 -2,33 -2,08 -2,50 -1,92 -2,17 -1,50 -1,42 -1,75 -2,42 -2,58
Desain dengan sedikit warna -1,00 -1,25 -1,33 -0,58 -0,58 -1,41 -0,50 -1,33 -0,54 -0,50 -0,50 -0,50 -0,25 -0,50 -0,58 -0,33 -0,42 -1,83 -1,83 -1,58 -0,83
Desain terlihat tidak enak -0,08 -0,16 -0,50 -0,16 -0,08 -0,33 -0,25 -0,66 -0,05 -0,25 -0,16 -0,17 -0,08 0,00 -0,25 0,00 -0,08 -0,17 -0,50 -0,25 -0,08
Gambar 2.4 Keseluruhan data evaluasi kata Kansei file Ms. Excel
b. Langkah 2 : Ubah jenis file dari Ms. Excel menjadi CSV (Comma Delimited) dengan
cara meng-save As data dari Ms. Excel tersebut.
c. Langkah 3 : Data yang sudah di simpan dengan format CSV kemudian di ubah dalam
bentuk notepad dengan cara save As. Kemudian tambahkan “.DATA” dibelakang
nama file.
13
Gambar 2.5 Tampilan data pada notepad
d. Setelah data notepad siap, maka langkah selanjutnya adalah membuat coding R.
Coding R harus disesuaikan dengan nama file data kansei yang akan diolah dengan
PCA.
e. Kemudian buka software R yang telah didownload dan copy+paste coding R yang
telah dibuat pada software. Kemudian akan muncul hasil yang dibutuhkan dalam
analisis komponen utama berupa grafik .
14
Setelah muncul hasil yang dibutuhkan, kemudian dilakukan analisis untuk memahami
berapa PC yang terbentuk dan skor yang dihasilkan serta memahami posisi produk.
Untuk menentukan berapa banyak komponen utama yang harus digunakan dapat dilihat
dari standar deviasi masing-masing PC seperti pada Gambar 2.6. PCA menghitung
kombinasi variabel sehingga variabel baru mempunyai standar deviasi yang besar(≥ 1).
Semakin besar standar deviasinya artinya semakin bagus pula variabel tersebut.
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa standar deviasi PC1 dan PC2 memiliki nilai
≥1. Pada setiap PC terdapat 2 kesan yang terbentuk dari pembebanan positif dan negatif,
sehingga ketika disatukan setiap makna pada setiap PC dapat menjadi sebuah desain.
Sebaran grafik pada Gambar 2.7 menerima pembebanan positif dan negatif, dimana PC 1
dapat dilihat secara horizontal sedangkan PC 2 dilihat secara vertikal.
Persebaran kata kansei pada Gambar 2.7 menunjukkan bahwa PC1 negatif memiliki
kata-kata kesan kemasan mudah dibuka tutup, mudah dibawa dan ukuran sesuai isi.
Sementara disisi positif terdapat kata-kata tidak memiliki zipper, tidak memiliki window
15
dan material kemasan bukan aluminium. Sehingga dapat disimpulkan bahwa PC 1 negatif
memiliki kesan “Praktis” dan PC 1 positif dengan kesan “Natural”. Sedangkan PC 2
positif pada grafik menunjukkan kata-kata desain tidak polos, desain menggambarkan
produk dan desain istimewa. Sementara pada PC 2 negatif menunjukkan kata-kata tidak
terdapat kemasan sekunder, tidak dilengkapi sendok dan material kemasan bukan kertas.
Sehingga dapat disimpulkan bawa PC 2 negatif memiliki kesan “Fresh” dan PC 2 postif
dengan kesan “Modern”.
Gambar 2.9 Persebaran kata kansei dan konsep desain yang terbentuk
16
Elemen
Desain
Material Kemasan Bentuk Kemasan Desain Grafis Elemen Fungsional kemasan
Tipe 1 Metalize (M) Center seal (CS) Fun (F) Plus Handle (PH)
Tipe 2 Plastik Flaxible Standing Pouch Fun Clasic (FC) Plus Zipper (PZ)
(PF) (SP)
Tipe 3 Kertas Samson Gussetted Bag Modern (M) Plus Window (PW)
Kraf (KSK) (GB)
17
Tipe 4 KartonUlir (KU) Flat Bottom Natural (N)
Pouches (FBP)
Tidak memiliki fitur tambahan
18
Tipe 7 Tabung (T) Standar (S)
19
hubungan antara kansei elemen evaluasi dan desain. Penerapan metode QTT 1 dapat
menggunakan software R. Tahap pertama dalam melakukan metode ini adalah
menyelesaikan analisis morfologi seperti pada Tabel 2.4. Setelah analisis morfologi
selesai, tahap selanjutnya adalah membuat kuesioner Semantic Differential tahap-2 untuk
mengevaluasi dua pasang konsep yang telah didapat padatahap PCA dengan 21 sampel.
Contoh kuesioner Semantic Differential tahap-2 dapat dilihat pada Gambar 2.11. Data
yang diperoleh dari hasil kuesioner kemudian dilakukan perhitungan rata-rata dari
masing-masing konsep desain dan dihitung standar deviasinya seperti Tabel 2.5.
SAMPEL E
1 2 3 4 5 6 7
Praktis o Natural
Fresh Modern
20
Kode Praktis-Natural Fresh-Modern
X1 X2 X3 X4
Sampel Mean Min Max Stand. Dev Mean Min Max Stand. Dev
A 3 4 4 3 4,4 2 6 1,516 3,4 2 5 1,14
B 3 6 4 4 3,8 2 6 1,640 4,4 3 7 1,67
C 3 6 4 1 3,2 2 5 1,303 4,2 2 6 1,64
D 1 2 5 2 3,8 1 6 1,923 4,2 2 6 2,05
E 1 2 5 2 4 1 6 2,345 2,8 1 6 1,92
F 2 3 8 3 3,8 1 7 2,280 6,4 5 7 0,89
G 2 3 5 3 5,2 2 7 1,923 4,6 2 7 2,07
H 3 2 4 4 5,6 3 7 1,516 3,8 2 6 1,79
I 6 6 1 3 3,6 1 7 2,408 4,6 2 6 1,67
J 1 1 5 4 4,6 2 7 2,073 5 3 6 1,22
K 1 1 1 4 2,2 1 4 1,303 4,6 2 7 1,82
L 1 2 1 2 2,8 1 5 1,483 5 2 7 2,00
M 1 8 6 3 3,6 2 5 1,516 6,4 6 7 0,55
N 1 2 6 2 5,4 2 7 1,949 3,2 1 6 2,17
O 1 4 3 4 3,6 1 7 2,701 3,8 2 6 1,79
P 1 2 1 4 4,6 2 6 1,516 4,8 2 6 1,64
Q 6 6 1 1 2 1 4 1,224 5,4 4 6 0,89
R 6 5 2 3 3 1 5 1,581 5,8 5 7 0,84
S 5 5 7 4 2 1 5 1,732 4,6 3 6 1,34
T 5 7 4 4 3,2 1 6 2,167 5,8 3 7 1,64
U 4 7 1 4 1,8 1 3 0.836 6,2 5 7 0,84
Kolom pertama pada Tabel 2.5 menunjukkan kode sampel kemasan A – U, kolom ke-
2 sampai ke-5 menunjukkan kode elemen desain kemasan yang terdiri dari 4 buah yaitu :
X1, X2, X3 dan X4. Kemudian informasi data pada kolom 1 sampai 6 akan digunakan
sebagai input dalam proses pengolahan QTT 1 menggunakan software R. Pengaplikasian
metode QTT 1 ini dilakukan dengan menginput data seperti Gambar 2.12 yang
menginformasikan tentang morfologi kemasan, digabungkan dengan coding sehingga
menghasilkan nilai Multiple R-Squared untuk setiap konsep desain untuk morfologi
kemasan. Berdasarkan hasil nilai dari Multiple R-Squared, pilih konsep yang memiliki
nilai Multiple R-Squarednya lebi tinggi dibanding konsep lainnya.
a. Langkah 1: siapkan data input QTT1 seperti pada Gambar 2.12 yang
menginformasikan komponen dari morfologi kemasan “X1” sampai “X4” dan
komponen hasil “y” yang merupakan mean dari konsep desain “Praktis-Natural”
di Tabel 2.5. lakukan hal yang sama untuk membuat data input untuk konsep
desain “Fresh-Modern” dengan mengubah hasil “y”.
21
dat<- data.frame(x1=c(3,3,3,1,1,1,1,3,6,1,1,1,1,1,1,1,6,6,5,5,6),
x2=c(4,6,6,2,2,3,3,2,6,1,1,2,8,2,4,2,6,6,6,7,7),
x3=c(4,4,4,4,4,3,5,4,1,4,1,1,6,6,3,1,1,2,7,4,1),
x4=c(3,4,1,2,2,3,3,4,3,4,4,2,3,2,4,4,1,3,4,4,4))
y <-
c(4.4,3.8,3.2,3.8,4,3.8,5.2,5.6,3.6,4.6,2.2,2.8,3.6,5.4,3.6,4.6,2,3,2,3.2,1
.8)
summary(a)
plot(a)
a <- cov(x)
ndim <- nobe-ncat
if (match.arg(func.name) == "solve") {
inverse <- solve
B <- inverse(a[1:ndim, 1:ndim], a[ndim+1, 1:ndim])
}
else {
library(MASS)
inverse <- ginv
B <- inverse(a[1:ndim, 1:ndim]) %*% a[ndim+1, 1:ndim]
}
m <- colMeans(x)
const <- m[ndim+1]-sum(B*m[1:ndim])
prediction <- x[,1:ndim]%*%as.matrix(B)+const
observed <- x[,ndim+1]
prediction <- cbind(observed, prediction, observed-prediction)
25
c. Langkah 3 : Buka software R, lalu copy+paste coding fungsi QTT 1yang telah
dibuat pada langkah 2. Kemudian copy+paste data input QTT 1 yang telah dibuat
pada langkah 1. Maka secara otomatis software R akan mengolah data tersebut
dan menghasilkan informasi R-square dan Partial Correlation Coefficient(PCC).
Berikut tampilan hasil pengolahan QTT 1 untuk konsep “Praktis-natural”
1.
2. 3.
26
4.
1
.
27
2. 3.
28
Gambar 2.15 Hasil running untuk konsep desain “Fresh-Modern”
29
2.8 Proses analisis hasil pengolahan QTT 1
Setelah melakukan running QTT 1 di software R maka langkah terakhir adalah
melakukan analisis dari hasil tersebut untuk melakukan pengambilan keputusan dalam
pengembangan kemasan. Nilai R-square menunjukkan bahwa konsep “Praktis-Natural”
memiliki nilai yang lebih tinggi dari konsep “Fresh-Modern” 0,9793 > 0,9039. Jadi
konsep “Praktis-Natural” dipilih sebagai prioritas konsep desain untuk pengembangan
desain kemasan makaroni.
Variabel tertinggi dari Partial Correlation Coefficient(PCC) pada konsep “Praktis-
Natural” adalah “Desain Kemasan” (X3 = 0,98768). Sehingga variabel ini sangat
berpengaruh terhadap persepsi pelanggan. Tingkat kategori dari setiap sub-tipe pada
masing-masing elemen desain diinterpretasikan oleh software R dalam bentuk histogram
seperti berikut.
Gambar 2.16 Grafik tingkatan kategori setiap elemen berdasarkan konsep desain
Berdasarkan hasil interpretasi grafik diatas didapatkan tipe elemen yang mendukung
perwujudan dari konsep “Praktis-Natural” yaitu terdiri dari:
30
Element Desain Type
Bahan Kemasan(X1) Metalize (X1.1)
Bentuk Kemasan(X2) Standing Pouch (X2.2)
Tabel 2.6 Tingkatan kategori setiap item pada elemen desain untuk konsep desain “Natural”
31
Label pada sisi depan Label pada sisi belakang
32
BAB III
KESIMPULAN
1. Konsep desain dari evaluasi 36 pasang kata Kansei dengan 21 sampel dihasilkan 2
konsep menggunakan metode PCA yaitu “Praktis-Natural” serta “Fresh-Modern”.
Namun konsep yang digunakan untuk pengembangan kemasan makaroni adalah
“Praktis-Natural”. Hal ini dikarenakan pada proses pengolahan data mengggunakan
metode QTT 1 konsep “Prakti-Natural” memiliki nilai R-squared yang lebih besar
dibandingkan dengan konsep “Fresh-Modern” yaitu 0,9793 > 0,9039.
2. Morfologi kemasan terbagi atas 4 elemen, yaitu : Bahan Kemasan(X1), Bentuk
Kemasan(X2), Desain Grafis(x3) dan Elemen Fungsional Kemasan(X4).
3. Mock up hasil rancangan pengembangan kemasan makaroni memiliki konsep
“Natural” dengan morfologi kemasan berupa : Bahan Kemasan(X1) : Metalize(X1.1),
Bentuk Kemasan(X2) : Standing Pouch(X2.2), Desain Grafis(X3) : Premium(X3.6)
dan Elemen Fungsional Kemasan(X4) : Plus Window(X4.3).
33