Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

DESAIN PRODUK

KELOMPOK 2
DISUSUN OLEH : 1. Stephen Hinca
2. Maryani
3. Nashirudin Faza
4. Bayu Agriya
5. Gusti Dwi
6. Fristy Amelia
7. Putra Ilhami
8. Marjan Saputra
9. Faiz Fahmi

CLASS : XI_TKJ 2

SMKN 3 KOTA SERANG


2023
JL. Kimara No. 1 Kel. Lebakwangi Kec, Walantaka Kota Serang 42183 Telp.
(0254) 7931311 Website: amankotaserang.sch.id E-Mail:
amintigaserang@yahoo.co.id

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah tentang  PRODUK KREATIF DAN
KEWIRAUSAHAAN. 
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa
disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta
saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang
lebih baik lagi.
Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada Guru Pembimbing yang
selalu memberikan dukungan serta bimbingannya sehingga Proposal yang
kami buat  ini dapat disusun dengan baik.
                                                                                                    

Serang,6 Januari,2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR…………………………................................................................
2
DAFTAR
ISI……………………………….................................................................... 3
BAB 1
Pendahuluan…………………………………………………………………
… 4
1.1 Latar
Belakang…………………………………………………………….. 4
1.2 Rumusan
Masalah……………………………………………………….. 4
BAB 2
Pembahasan……………………………………………………………………
5
2.1 Pengertian Desain Produk…………………………………….
……. 5
2.2 Tujuan Desain Produk………………………………………….
…….. 5
2.3 Fungsi Desain Produk………………………………………….
…….. 6
2.4 Kemasan Produk……………………………………………….
…........ 7
2.5 Fungsi Kemasan
Produk………………………………………………. 8

3
2.6 Tujuan Kemasan
Produk……………………………………………… 8
2.7 Klasifikasi Kemasan
Produk………………………………………… 9
2.8 Jenis-jenis Kemasan
Produk………………………………………… 10
2.9 Syarat Kemasan
Produk…………………………………………….... 12
2.10 Merancang Kemasan
produk………………………………………. 15
2.11 Standar Desain Kemasan Produk…………………………………
16
2.12 Model Kemasan
Produk………………………………………………. 17
BAB 3
Penutup…………………………………………………………………………
.. 19
3.1

Kesimpulan………………………………………………………………… 19
3.2

Saran…………………………………………………………………………..
19
Daftar
Pustaka…………………………………………………………………………
… 20

4
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam perencanaan suatu produk, perancangan dan desain yang baik
sangat diperlukan untuk menghasilkan suatu produk yang memiliki kualitas
yang dapat memenuhi standar dan spesifikasi produk yang diinginkan. Pada
aplikasinya, desain produk adalah suatu faktor penentu yang signifikan, kurang
sempurnanya suatu hasil produk dapat disebabkab oleh desain yang kurang
memenuhi spesifikasi perancangannya.
Namun dengan adanya perancangan dan desain maka kekurangan yang
terdapat pada suatu produk akan dapat disimulasikan dan dianalisa dapat
dimodifikasi dari gambar atau desain dari produk tersebut sebelum produk
diproses. Semua proses manufaktur diawali dari suatu perancangan atau desain
produk. Termasuk proses pengecoran yang memiliki beberapa tahapan dalam
perancangan dan desain produknya. Karena ada beberapa komponen
pengecoran yang memiliki perancangan dengan karakter berbeda yaitu: desain
produk cor dan desain pola (pattern) . Pola merupakan gambaran dari bentuk
produk yang akan dibuat. Pola dapat dibuat dari kayu, plastik, sterofoam atau
logam. Pemilihan material pola tergantung pada bentuk dan ukuran produk cor,
akurasi dimensi, jumlah produk cor dan jenis proses pegecoran yang digunakan.

1.2 Rumusan Masalah


 Apakah yang dimaksud dengan Desain Produk?
 Apasaja teori dan prinsip-prinsip dari Desain Produk?

5
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Desain Produk


Desain produk adalah sebuah proses mulai dari membayangkan sebuah
desain, menciptakan, dan memperbaikinya yang dapat menyelesaikan masalah
dari penggunanya secara spesifik. Kunci keberhasilan dari sebuah desain produk
adalah mengerti secara menyeluruh terkait user, karena mereka yang akan
menggunakan produk tersebut. Dalam sebuah desain produk, Anda juga akan
menggunakan kemampuan seperti empati dan observasi yang digunakan untuk
memahami customer seutuhnya mulai dari kebiasaan, tingkah laku, kebutuhan
dan keinginan. Selain itu, desain produk juga harus bermanfaat untuk
kelangsungan bisnis dalam jangka panjang.

2.2 Tujuan Desain Produk

Desain produk sebuah ilmu terapan kemudian memiliki tujuan-tujuan yang


spesifik sekaligus sangat rasional. Hal ini berkaitan dengan peran penting desain
produk dalam aktivitas industri. Tujuan utama dari desain produk dalam
konteks industri adalah membantu atau memudahkan pengembangan sebuah
produk agar sesuai dengan tujuan atau konsep pembuatannya. Konsep ini bisa
berkaitan dengan nilai fungsional yang dilihat dari sisi konsumen atau pengguna
hingga faktor perhitungan produksi dari sisi produsen.

Sehingga bisa disimpulkan bahwa maksud atau tujuan desain produk


berdasar segala aktivitas yang berkaitan dengan proses penciptaan suatu produk
adalah :

 Mencegah terjadinya kegagalan. Kegagalan ini dapat berupa kegagalan


fungsi produk ketika di tangan konsumen ataupun kegagalan produksi
ketika masih berada dalam proses produksi.

6
 Desain produk juga memungkinkan pihak produsen untuk merancang dan
mempertimbangkan metode produksi yang terbaik dari sudut pandang
kualitas maupun perhitungan ekonomi.
 Standarisasi serta spesifikasi sebuah produk dirancang dan di finalisasi
dalam proses desain produk. Sehingga bisa dilakukan perhitungan
ekonomi terkait kebutuhan biaya produksi hingga perkiraan harga jual
sebuah produk sebelum benar – benar diproduksi secara massal.

2.3 Fungsi Desain Produk

Dengan proses ini sendiri, sebuah barang atau layanan dipastikan memiliki
kualitas tinggi dengan menggunakan bahan baku dan metode yang tidak terlalu
mahal.Adapun fungsi dari desain produk sendiri, menurut Hashmicro, adalah
sebagai berikut.

 Meningkatkan kepuasan konsumen: Adanya proses desain produk


menjamin kualitas dari sebuah produk, sehingga membuat konsumen
memiliki pengalaman baik ketika menggunakannya.
 Meningkatkan penjualan suatu produk: Proses ini pun mendorong
terjadinya inovasi dan kreativitas dari sebuah desain. Keunikan dari hasil
produk dari proses ini pun dapat meningkatkan penjualannya.
 Penentu kesuksesan sebuah produk: Karena mendorong inovasi dalam
proses produksi, hal ini membantu sebuah perusahaan menentukan standar
dari produk lain yang akan dihasilkan.
 Meningkatkan kualitas perusahaan: Maksudnya, perusahaan pun akan
berhati-hati ketika akan memproduksi sesuatu. Dengan begitu, hal ini akan
mendorong perusahaan untuk menggunakan bahan baku secara optimal,
mengurangi biaya produksi dan juga limbah.
 Membantu perkembangan bisnis: Seiring penjualan produk yang
meningkat, hal ini juga turut membantu sebuah bisnis untuk terus
berkembang mencapai tujuan bisnisnya.

7
2.4 Kemasan Produk

Secara umum kemasan adalah desain kreatif yang di dalamnya berisi


bentuk, struktur, warna, citra hingga tipografi dari sebuah produk. Desain ini
dibuat agar produk memiliki kelayakan untuk diperjual belikan. Jika desain dari
kemasan produk dirancang dengan benar, konsumen akan berpikir jika produk
kita layak untuk dibeli.

Menurut Saryanto (2021) dalam bukunya yaitu, “Produk Kreatif dan


Kewirausahaan Teknik Kendaraan Ringan SMK/MAK Kelas XI”, kemasan
didefinisikan sebagai desain kreatif yang mencakup bentuk, struktur, warna,
tipografi, material, dan elemen lain agar produk bisa dipasarkan.

Menurut Kotler dan Keller, kemasan adalah kegiatan merancang atau


membuat wadah atau bungkus dengan desain tertentu yang akan digunakan
untuk membungkus produk. Sedangkan menurut Klimchuk dan Krasovec,
kemasan merupakan desain kreatif yang dijadikan sebagai pembukus,
pelindung, serta alat identifikasi sebuah produk. Pengertian dari Klimchuk ini
didasarkan dari sisi fungsinya. Jadi, selain sebagai visual luar produk yang
dikemas dengan baik mampu menarik perhatian konsumen, kemasan produk
juga berguna untuk melindungi isi utama dari produk yang dijual agar tidak
rusak. Bentuk yang bagus dan berkualitas akan mampu menjaga isi dari produk
utama produk anda. Seperti misalnya produk makanan, maka tidak akan mudah
melempem, busuk, atau tidak terkontaminasi bakteri yang berbahaya.

Product Marketing  • 30 Aug 2022 • 4 menit membaca

8
2.5 Fungsi Kemasan Produk

Informasi tentang kemasan pangan belum terlalu banyak diketahui masyarakat.


Perlu upaya untuk menyebarluaskan informasi terkait kemasan. Di dalam artikel
singkat ini akan dijelaskan berbagai informasi terkait kemasan antara lain,
persyaratan kemasan pangan, fungsi kemasan pangan, peraturan apa saja yang
sudah ada terkait kemasan pangan dan jenis kemasan apa saja yang perlu kita
ketahui, semoga bermanfaat.   Apa persyaratan mendasar dari kemasan
pangan? Kemasan pangan harus mampu melindungi dan mempertahankan
mutu pangan serta tidak boleh dipengaruhi maupun mempengaruhi biaya baik
selama pengangkutan maupun dalam masa penyimpanan.   Apa saja fungsi
kemasan pangan ? Secara umum kemasan pangan mempunyai fungsi sebagai
berikut yaitu:

1. Melindungi produk terhadap pengaruh fisik, seperti pengaruh mekanik,


dan cahaya
2. Melindungi produk terhadap pengaruh kimiawi (permiasi gas,
kelembaban udara/uap air)
3. Melindungi produk terhadap pengaruh biologik (bakteri, kapang)
4. Mempertahankan keawetan dan mutu produk
5. Memudahkan penanganan (penyimpanan, transportasi, penumpukan,
pindah tempat)
6. Sebagai media informasi produk dan media promosi
7. Memberikan informasi konsumen misalnya: penggunaan dan
penyimpanan
8. Memberikan bentuk dan daya tarik produk.

2.6 Tujuan Desain Produk

Selain memiliki fungsi, kemasan produk juga memiliki bermacam-macam


tujuan, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Physical Production yang artinya kemasan memiliki tujuan untuk


melindungi produk dari getaran, suhu, guncangan, atau tekanan.
2. Barrier Protection yang artinya penggunaan kemasan bertujuan untuk
melindungi dari hambatan, oksigen, uap air, atau debu.

9
3. Containment or Agglomeration adalah suatu benda yang dikelompokkan
dalam satu paket sehingga proses transportasi dan penanganannya lebih
efisien.
4. Reducing Theft, yaitu kemasan yang tidak dapat ditutup kembali atau
kemasan yang akan rusak secara fisik, ini digunakan untuk menghindari
tindakan pencurian ketika produk ada dalam perjalanan.
5. Convenience, yakni fitur yang menambah kenyamanan dalam proses
distribusi, penanganan, penjualan, pembukaan, penutupan kembali,
penggunaan, digunakan kembali, dan tampilannya.
6. Marketing yaitu kemasan dan label yang bertujuan untuk memasarkan
produknya dan mengajak konsumen membeli produk tersebut.

2.7 Klasifikasi Kemasan Produk

Kemasan dapat digolongkan atas beberapa hal antara lain :

 Berdasarkan frekuensi dari pemakaian

a. Kemasan sekali pakai (disposable)


Kemasan sekali pakai (disposable) yaitu kemasan yang langsung dibuang
setelah dipakai. Contoh bungkus plastik untuk es, bungkus dari daun-daunan,
kotak karton lipat minuman sari buah.

b. Kemasan yang dapat dipakai berulangkali (multitrip)


Kemasan yang dapat dipakai berulangkali (multitrip) seperti: botol minuman,
botol kecap, botol sirup.

c. Kemasan atau wadah yang tidak dibuang atau dikembalikan oleh konsumen
(semi disposable)

Wadah-wadah tersebut biasanya digunakan untuk kepentingan lain di rumah


konsumen, misalnya botol air mineral yaitu untuk tempat air minum di
rumah, kaleng susu untuk tempat gula, dan lain-lain. Penggunaan kemasan
untuk kepentingan ini berhubungan dengan tingkat toksikasi.

10
 Berdasarkan struktur sistem kemas

Klasifikasi kemasan berdasarkan kontak produk dengan kemasan atau


berdasarkan letak suatu bahan kemas di dalam sistem kemasan secara
keseluruhan, dapat dibedakan atas :

a. Kemasan primer
Kemasan primer yaitu kemasan yang langsung mewadahi atau membungkus
bahan pangan. Misalnya kaleng susu, botol minuman, bungkus tempe.

b. Kemasan sekunder
Kemasan sekunder fungsi utamanya melindungi kelompok-kelompok kemasan
lain. Misalnya kotak karton untuk wadah susu dalam kaleng, kotak kayu untuk
buah yang dibungkus, dan sebagainya.

2.8 Jenis-jenis Kemasan Produk

Terdapat jenis-jenis kemasan berdasarkan bahan pembuatnya, yang


paling umum seperti karton, plastik, dan alumunium foil. Selain itu, ada pula
bahan lain seperti kaca dan kaleng.

1. Karton
Karton adalah jenis packaging yang paling banyak digunakan karena
bahannya mudah dibentuk dan dapat dipakai untuk aneka macam produk. Mulai
dari produk makanan hingga barang elektronik.Umumnya, kertas karton dibuat
dari bahan daur ulang dengan banyak lapisan. Itulah yang membuatnya jadi
lebih kuat namun dapat dibentuk dengan mudah. Dari segi harga, kertas karton
dinilai tidak terlalu mahal sehingga sering dipakai sebagai bungkus produk yang
dijual eceran.
Selain itu, karton yang dibentuk menjadi hardbox biasanya dipakai
untuk packaging aneka produk premium. Sebut saja handphone, jam tangan,
kosmetik, hingga perhiasan. Bedanya, karton yang digunakan lebih tebal,
bahkan bisa empat kali lebih tebal daripada biasanya. Karena itulah strukturnya
jadi terasa lebih kaku, padat dan berat.
Hardbox dipakai untuk mengemas produk yang cenderung memerlukan
perlindungan ekstra.Bahan karton diminati karena sangat mudah dicetak dan

11
diberi aksen tambahan untuk menampilkan kesan eksklusif dan premium.
Misalnya, dengan laminasi glossy, matte, atau diberi stempel emas/perak.

2. Plastik

Berbeda dengan karton, plastik merupakan wadah yang tahan air. Oleh sebab
itu, plastik sering dipakai sebagai produk konsumsi seperti makanan yang
mengandung air.

Bahan plastik juga dianggap tahan lama dan dapat dibeli dengan harga
terjangkau. Kini tersedia jenis plastik yang dapat didaur ulang sehingga secara
tidak langsung dapat memberi dampak positif bagi lingkungan. Wadah plastik
daur ulang biasanya akan diberi tanda berupa nomor (seringkali berupa angka 1
hingga 7) dalam bentuk lingkaran kecil. Semakin rendah angkanya, semakin
mudah pula plastik tersebut didaur ulang.

Jenis plastik yang umum digunakan untuk bungkus atau wadah produk
cukup beragam, seperti PET, PVC, HDPE, Side Gusset Pouches, Stand Up
Pouches, dan LDPE. Masing-masing jenis plastik tersebut mempunyai sifat dan
ketahanan yang berbeda, sehingga Anda perlu menyesuaikannya dengan
kebutuhan.

3. Aluminium foil
Layaknya plastik, aluminium foil sering dipakai untuk mengemas makanan-
makanan kering. Aluminium foil juga kerap digunakan untuk produk pakaian
jadi, tekstil, hingga benda elektronik seperti chip silikon (seperti set RAM) serta
HDD komputer.

Keunggulan dari bahan aluminium foil adalah fungsi vakum yang dapat
menyegel seluruh udara dari luar. Hal ini membuat barang yang dikemas
terlindung dari kontaminasi jamur, debu, bakteri, panas, serta lembab. Selain
itu, harganya juga murah dan mudah dicetak sesuai keinginan.

12
2.9 Syarat Kemasan Produk
Kemasan tentu menjadi hal utama yang dilirik oleh konsumen. Tahukah
kamu apa syarat kemasan produk yang baik? Kemasan yang baik harus
memperhatikan keamanan isi di dalam kemasan. Konsumen dengan sendirinya
akan menilai produk tersebut. Kamu tidak boleh sembarangan dalam membuat
kemasan produk. Tampilan kemasan yang menarik dan bahan berkualitas baik
harus kamu utamakan. Kemasan menjadi cermin utama konsumen dalam
melihat isi produk. Pastikan cover pembukanya sudah tertata baik dan manis. 

Kemasan tentu menjadi hal utama yang dilirik oleh konsumen. Tahukah
kamu apa syarat kemasan produk yang baik? Kemasan yang baik harus
memperhatikan keamanan isi di dalam kemasan. Konsumen dengan sendirinya
akan menilai produk tersebut. Kamu tidak boleh sembarangan dalam membuat
kemasan produk. Tampilan kemasan yang menarik dan bahan berkualitas baik
harus kamu utamakan. Kemasan menjadi cermin utama konsumen dalam
melihat isi produk. Pastikan cover pembukanya sudah tertata baik dan manis. 

1. Memperhatikan Kemudahan Dan Keamanan

Kemasan tentu menjadi hal utama yang dilirik oleh konsumen. Tahukah
kamu apa syarat kemasan produk yang baik? Kemasan yang baik harus
memperhatikan keamanan isi di dalam kemasan. Konsumen dengan
sendirinya akan menilai produk tersebut. Kamu tidak boleh sembarangan
dalam membuat kemasan produk

Tampilan kemasan yang


menarik dan bahan
berkualitas baik harus kamu
utamakan. Kemasan
menjadi cermin utama
konsumen dalam melihat isi
produk tersebut.
Pastikan cover pembukanya
sudah tertata baik & manis.

Ilustrasi Penggunaan Kemasan Kosmetik (sumber: pexels)

13
2. Bahan Baku Kemasan Sesuai Dengan Produk

Kamu perlu melakukan pemilihan bahan baku kemasan secara tepat.


Kemasan yang baik wajib memperhatikan bahan baku sesuai produk.
Misalnya saja produk makanan yang menggunakan kemasan transparan.
Lalu produk kosmetik kemasan putih bening. Hal ini memiliki tujuan
tersendiri. Membuat kemasan perlu memperhatikan manfaat bagi sekitar. 

Konsumen akan mudah


mengetahui dan memahami isi
produk yang dipasarkan. Kamu
perlu menyesuaikan bahan baku
kemasan dengan produk yang
akan dipasarkan. Penggunaan
bahan baku kemasan transparan
dapat menggambarkan isi
Ilustrasi Kemasan Kosmetik (sumber: pexels) produk secara nyata.

3. Biaya Produksi Kemasan Rendah

Kemasan
menjadi sangat
penting bagi
sebuah bisnis.
Layaknya baju
yang menjadi
cerminan jati diri
pemakainya.
Kemasan juga
dianggap simbol
utama dalam menilai isi produk. Kamu harus jeli menentukan biaya
produk secara efektif. Jangan sampai perhitungan biaya kemasan lebih
tinggi dari isi produk yang dijual. Pahami perhitungan dalam sistem
produksi, ya. Kemasan harus mampu menekan biaya produksi. Namun,

14
kemasan juga dituntut mampu memberikan visual yang menarik bagi para
konsumen.

4. Ukuran,Berat Dan Bentuk Haruslah Sesuai

Dalam melakukan
pembuatan kemasan
yang baik wajib
mempertimbangkan isi
produk. Kemasan harus
memiliki kesesuaian
penuh dengan produk
yang akan dipasarkan.
Baik dalam segi bentuk
kemasan, ukuran yang digunakan, hingga berat kemasan harus
diperhitungkan dengan baik. Kamu tidak boleh sembarangan dalam
menentukan pembuatan kemasan. Syarat kemasan yang baik harus kamu
terapkan. Melalui perhitungan yang matang, kamu dapat menemukan
kemasan yang cocok bagi produk. Ukuran tidak boleh membohongi
konsumen terhadap penampakkan isi produk. Kemudian berat kemasan
juga harus stabil. Bentuk kemasan pun dapat dibuat sesuai dengan produk
yang ditawarkan. Buatlah konsumen senyaman mungkin akan kehadiran
produk kamu!

5. Kemudahan Pembuangan Kemasan

Dalam melakukan
pembuatan kemasan,
tahap pembuangan juga
tak luput dari
perhitungan. Jangan
hanya memikirkan
tentang visual kemasan
yang baik dan menarik.
Proses pembuangan
ataupun daur ulang kemasan juga perlu dipikirkan. Kamu perlu

15
menganalisis dampak kemasan bagi lingkungan sekitar. Pastikan kamu
menggunakan kemasan yang ramah lingkungan. Tujuannya agar kemasan
yang telah usai digunakan bisa didaur ulang kembali. Dan tentunya tidak
menyebabkan pencemaran lingkungan.

2.10 Merancang Kemasan Produk


Membuat kemasan produk yang bisa menarik minat pelanggan itu nggak
gampang. Sebab, selera tiap orang berbeda-beda. Mungkin ada yang lebih suka
kemasan berwarna kuning, tapi ada juga yang lebih suka kemasan warna merah.

 untuk membantumu menarik minat calon pelanggan lewat


tampilan packaging, yuk simak cara membuat kemasan produk berikut ini! 

1. Pertimbangkan sisi ergonomis, keamanan, dan estetika


Kemasan yang cantik tapi nggak ergonomis cuma bakal menyusahkan
konsumen saat harus membawa produk. Kemudian, kemasan yang nggak
terjaga keamanannya juga bisa memengaruhi kualitas produk di dalamnya.
Terakhir, produk yang ergonomis namun nggak estetik juga kurang bisa
menarik minat calon pelanggan.

2. Pilih desain yang sederhana

Simple is better! Slogan ini juga berlaku saat kamu memilih desain kemasan
produk. Pilihlah desain yang simpel dan sederhana. Jangan pakai desain yang
terlalu rumit. Desain yang rumit akan membuat calon pelanggan kesulitan
mengenali barang jualanmu. Selain itu, biasanya desain yang rumit juga perlu
biaya cetak lebih banyak.

3. Gunakan Warna Cerah

Cara paling mudah untuk menarik perhatian pelanggan adalah dengan


menggunakan warna-warna cerah yang mencolok. Warna-warna cerah yang
sering dijadikan sebagai warna dasar kemasan adalah merah dan kuning.  Cara
lainnya adalah dengan memilih warna yang senada dengan produk. Katakanlah
kamu menjual produk cokelat, maka bisa pilih kemasan dengan warna-
warna earth tone.

16
4. Tambahkan Informasi Produk

Cara membuat kemasan produk yang satu ini sangat penting dan jangan
sampai terlewat. Pastikan kemasan produk yang kamu pakai mencantumkan
informasi produk dengan jelas.

5. Pakai bahan yang berbeda dari biasanya

Agar memberikan kesan yang mendalam kepada calon pelanggan, kamu


bisa coba pakai bahan daur ulang. Kemasan dari bahan daur ulang jelas akan
mudah menarik perhatian karena tampilannya memang berbeda dari kemasan
biasa.

6. Cantumkan Legalitas Pemerintah

Pelanggan biasanya akan memperhatikan legalitas dari pemerintah seperti


keterangan aman dari BPOM atau label halal dari MUI. Jadi, pastikan untuk
selalu mencantumkan legalitas pada produkmu.

7. Manfaatkan Gambar Ynag Menarik

Cara membuat kemasan produk yang terakhir adalah dengan


menggunakan gambar atau ilustrasi unik. Hal ini sudah terbukti efektif
menarik minat pelanggan.

2.11 Standar Desain Kemasan Produk

Desain dan kemasan selain dibuat semenarik mungkin juga harus


memperhatikan ketentuan atau kaidah yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi
Nasional (BSN). Karena, para pembeli juga akan memperhatikan sejauh mana
produk Anda menjamin kesehatan mereka :

1. Nama Produk Dan Logo

17
Harus ada nama produk dan logo pada produk yang Anda jual.
Sekedar saran, usahakan nama produk yang dituliskan berbahasa
Indonesia. Tetapi apabila Anda ingin menamai produk Anda dengan
bahasa Inggris juga tidak masalah.

2. Keterangan Komposisi dan Bahan Tambahan

Keterangan tentang komposisi atau bahan tambahan yang digunakan


dalam sebuah produk juga harus dicantumkan. Dimulai dari bahan
pangan yang komposisinya paling banyak hingga bahan yang
komposisinya paling sedikit.

3. Keterangan Tanggal Kadaluarsa

Keterangan kadaluarsa juga harus dicantumkan secara lengkap, baik


tanggal, bulan ataupun tahun. Agar meminimalisir terjadinya sesuatu
yang tidak diinginkan, konsumen mengalami keracunan misalnya.

4. Berlogo Halal dan Berlogo SNI

Agar lebih dipercaya oleh konsumen, produk Anda juga harus berlogo
halal. Hal ini menandakan bahwa produk yang Anda jual boleh untuk di
konsumsi dan lolos standar ke halalalan yang diterapkan oleh MUI.

5. Kemasan Yang Tidak Mudah Rusak

Terakhir, usahakan kemasan yang Anda gunakan adalah kemasan


yang tidak mudah rusak. Dalam artian tahan panas, tahan banting juga
menyesuaikan dengan isi dalam produk itu sendiri.

2.12 Model Kemasan Produk

18
Terjun dalam dunia bisnis dengan pesaing yang banyak dan beragam,
membuat Anda harus dapat berpikir keras memajukan bisnis tersebut. Di mulai
dari beragam menu yang dihidangkan hingga merambat ke bagian kemasan.
Untuk itu, yang harus dilakukan adalah mencoba membuat kemasan produk
unik dengan tujuan menarik calon pembeli. Bahkan Anda dapat membuat
kemasan untuk menjadi identitas bisnis. Seperti berikut ini 4 model kemasan
produk unik yang dapat Anda coba:

1. Buatlah Kemasan Yang Berguna

Di zaman yang serba instan seperti sekarang ini, semakin banyak orang
ingin melakukan sesuatu secara cepat. Anda dapat membuat sebuah kemasan
yang berguna, seperti membuat kemasan untuk selai cobalah memanfaatkan
tutup kemasan agar menjadi sendok atau pisau oles. Dengan begitu pembeli
tidak harus kesulitan ketika hendak mengoleskan selai tersebut ke dalam roti.

2. Mainkan Imajinasi

Penjual membuat kemasan yang menarik dan unik, membuat seakan-akan


bulu pada kuas itu seperti kumis. Selain itu juga, penjual memberikan
beberapa ilustrasi mengenai wajah seseorang dengan beragam ekspresi dan
karakter. Kemudian juga, permainan warna pada kuas juga seperti seolah-
olah kumis dengan warna yang natural.

3. Membuat Sesuatu Yang Unik Dan Menarik

Membuat kemasan produk unik memang tidak semudah membuat


kemasan seperti biasa, sebab harus membuat kemasan dengan desain yang
lain dari biasanya. Seperti contoh kemasan teh celup yang dibentuk menjadi
sebuah hanger baju yang lucu dan imut. Selain itu juga dapat menjadikan
kotak kemasan seakan-akan sebuah lemari pakaian. Padahal itu sebuah teh
celup yang memang didesain sedemikian rupa sehingga membuat kemasan
teh celup menjadi lebih lucu dan unik.

4. Kemasan Yang Memiliki Dua Fungsi

19
Membuat sebuah kemasan dengan desain yang memiliki fungsi
merupakan suatu kelebihan tersendiri. Seperti sebuah kemasan kacang rebus
dengan dua fungsi ini, sebagian sisi lainnya untuk wadah kacangnya,
sedangkan sisi lainnya untuk membuang sampah kulit kacangnya. Kemasan
seperti ini dapat menyadarkan konsumen untuk tetap menjaga kebersihan
dengan tidak membuang sampah kulit kacang di sembarang tempat. Bahkan,
kemasan seperti ini juga dapat menjadi ide membuat kemasan produk unik.
Anda dapat mencoba membuat kemasan dengan dua fungsi yang berguna
sebagai wadah makanan dan minuman.

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari materi tersebut kita dapat simpulkan bahwa desain produk


adalah perancangan dan perencanaan suatu benda agar memiliki nilai lebih
dalam berbagai aspeknya seperti fungsi yang lebih efektif, tampilan yang
lebih indah hingga ke penggunaan yang lebih mudah dan nyaman serta
tidak sulit dirawat untuk kemudian diproduksi secara industri dengan lebih
efisien pula, baik secara ekonomi maupun teknis sehingga memberikan
keuntungan bagi konsumen (pengguna) dan produsen.

3.2 Saran

Dalam pembuatan desain kemasan seorang desainer tidak bisa


mendesain dan membuat konsep yang sembarangan, namun pembuatan
kemasan harus dilakukan riset pada pasar serta desainer harus memikirkan
secara matang intisari dari produk untuk dapat menuangkan ide dalam
bentuk visual yang nantinya juga akan ditangkap oleh target dari produk
tersebut yang mana pada nantinya desain pada kemasan tersebut
digunakan sebagai touching points untuk calon target. Wawasan desainer
dalam membuat sebuah kemasan juga diperlukan karena dalam sebuah

20
kemasan terdapat elemen-elemen visual yang keberadaanya dapat
berpengaruh terhadap sasaran target penjualan.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Nur. 2015. Kewirausahaan: Suatu Alternatif Lain Menuju


Kesuksesan. Surakarta: BPK FEB UMS.

Achmad, Nur., Saputro, Edy Purwo dan Handayani, Sih. 2016.


Kewirausahaan di Era Digital. Jakarta: Direktorat Penelitian Pengabdian
Masyarakat Dirjen Dikti.

Achmad, Nur dan Saputro, Edy Purwo. 2015. Isu Riset Kewirausahaan.
Jakarta: Direktorat Penelitian Pengabdian Masyarakat Dirjen Dikti.

Akintoye, A. S dan MacLeod, M. J. 1996. Risk Analysis and


Management in Contruction. International Journal of Project Management.
Vol. 15, No. 1, pp. 31-38.

Drucker.Peter.F.1993.Inovasi Dan Kewiraswastaan.Jakarta: Erlangga.

Effendy, Mochtar.2010.Kewirausahaan (Entrepreneurship) Tuntunan


Untuk Praktisi. Yayasan Penerbit Al-Mukhtar : Palembang.

Kao,Raymond Russel M. Knight. 1987. Enterpreneurship And New


Venture Management. Prentice-Hall Canada.Scarborough, Ontario.

21
Prasetyo,Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2005. Metode Penelitian
Kuantitatif; Teori Dan Aplikasi. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

Saputro, Edy Purwo., Achmad, Nur dan Handayani, Sih. 2016.


Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Sukses Wirausaha. Benefit, Jurnal
Manajemen dan Bisnis. Volume 1, Nomor 1.

Scarborough, Norman. 2006. Kewirausahaan The New Venture


Formation, Prentice- Hall International, Inc.

Peace II, 2009. Management. New York: McGraw-Hill Book.

22

Anda mungkin juga menyukai