DESAIN PRODUK
KELOMPOK 2
DISUSUN OLEH : 1. Stephen Hinca
2. Maryani
3. Nashirudin Faza
4. Bayu Agriya
5. Gusti Dwi
6. Fristy Amelia
7. Putra Ilhami
8. Marjan Saputra
9. Faiz Fahmi
CLASS : XI_TKJ 2
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah tentang PRODUK KREATIF DAN
KEWIRAUSAHAAN.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa
disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta
saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang
lebih baik lagi.
Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada Guru Pembimbing yang
selalu memberikan dukungan serta bimbingannya sehingga Proposal yang
kami buat ini dapat disusun dengan baik.
Serang,6 Januari,2023
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR…………………………................................................................
2
DAFTAR
ISI……………………………….................................................................... 3
BAB 1
Pendahuluan…………………………………………………………………
… 4
1.1 Latar
Belakang…………………………………………………………….. 4
1.2 Rumusan
Masalah……………………………………………………….. 4
BAB 2
Pembahasan……………………………………………………………………
5
2.1 Pengertian Desain Produk…………………………………….
……. 5
2.2 Tujuan Desain Produk………………………………………….
…….. 5
2.3 Fungsi Desain Produk………………………………………….
…….. 6
2.4 Kemasan Produk……………………………………………….
…........ 7
2.5 Fungsi Kemasan
Produk………………………………………………. 8
3
2.6 Tujuan Kemasan
Produk……………………………………………… 8
2.7 Klasifikasi Kemasan
Produk………………………………………… 9
2.8 Jenis-jenis Kemasan
Produk………………………………………… 10
2.9 Syarat Kemasan
Produk…………………………………………….... 12
2.10 Merancang Kemasan
produk………………………………………. 15
2.11 Standar Desain Kemasan Produk…………………………………
16
2.12 Model Kemasan
Produk………………………………………………. 17
BAB 3
Penutup…………………………………………………………………………
.. 19
3.1
Kesimpulan………………………………………………………………… 19
3.2
Saran…………………………………………………………………………..
19
Daftar
Pustaka…………………………………………………………………………
… 20
4
BAB 1
PENDAHULUAN
5
BAB 2
PEMBAHASAN
6
Desain produk juga memungkinkan pihak produsen untuk merancang dan
mempertimbangkan metode produksi yang terbaik dari sudut pandang
kualitas maupun perhitungan ekonomi.
Standarisasi serta spesifikasi sebuah produk dirancang dan di finalisasi
dalam proses desain produk. Sehingga bisa dilakukan perhitungan
ekonomi terkait kebutuhan biaya produksi hingga perkiraan harga jual
sebuah produk sebelum benar – benar diproduksi secara massal.
Dengan proses ini sendiri, sebuah barang atau layanan dipastikan memiliki
kualitas tinggi dengan menggunakan bahan baku dan metode yang tidak terlalu
mahal.Adapun fungsi dari desain produk sendiri, menurut Hashmicro, adalah
sebagai berikut.
7
2.4 Kemasan Produk
8
2.5 Fungsi Kemasan Produk
9
3. Containment or Agglomeration adalah suatu benda yang dikelompokkan
dalam satu paket sehingga proses transportasi dan penanganannya lebih
efisien.
4. Reducing Theft, yaitu kemasan yang tidak dapat ditutup kembali atau
kemasan yang akan rusak secara fisik, ini digunakan untuk menghindari
tindakan pencurian ketika produk ada dalam perjalanan.
5. Convenience, yakni fitur yang menambah kenyamanan dalam proses
distribusi, penanganan, penjualan, pembukaan, penutupan kembali,
penggunaan, digunakan kembali, dan tampilannya.
6. Marketing yaitu kemasan dan label yang bertujuan untuk memasarkan
produknya dan mengajak konsumen membeli produk tersebut.
c. Kemasan atau wadah yang tidak dibuang atau dikembalikan oleh konsumen
(semi disposable)
10
Berdasarkan struktur sistem kemas
a. Kemasan primer
Kemasan primer yaitu kemasan yang langsung mewadahi atau membungkus
bahan pangan. Misalnya kaleng susu, botol minuman, bungkus tempe.
b. Kemasan sekunder
Kemasan sekunder fungsi utamanya melindungi kelompok-kelompok kemasan
lain. Misalnya kotak karton untuk wadah susu dalam kaleng, kotak kayu untuk
buah yang dibungkus, dan sebagainya.
1. Karton
Karton adalah jenis packaging yang paling banyak digunakan karena
bahannya mudah dibentuk dan dapat dipakai untuk aneka macam produk. Mulai
dari produk makanan hingga barang elektronik.Umumnya, kertas karton dibuat
dari bahan daur ulang dengan banyak lapisan. Itulah yang membuatnya jadi
lebih kuat namun dapat dibentuk dengan mudah. Dari segi harga, kertas karton
dinilai tidak terlalu mahal sehingga sering dipakai sebagai bungkus produk yang
dijual eceran.
Selain itu, karton yang dibentuk menjadi hardbox biasanya dipakai
untuk packaging aneka produk premium. Sebut saja handphone, jam tangan,
kosmetik, hingga perhiasan. Bedanya, karton yang digunakan lebih tebal,
bahkan bisa empat kali lebih tebal daripada biasanya. Karena itulah strukturnya
jadi terasa lebih kaku, padat dan berat.
Hardbox dipakai untuk mengemas produk yang cenderung memerlukan
perlindungan ekstra.Bahan karton diminati karena sangat mudah dicetak dan
11
diberi aksen tambahan untuk menampilkan kesan eksklusif dan premium.
Misalnya, dengan laminasi glossy, matte, atau diberi stempel emas/perak.
2. Plastik
Berbeda dengan karton, plastik merupakan wadah yang tahan air. Oleh sebab
itu, plastik sering dipakai sebagai produk konsumsi seperti makanan yang
mengandung air.
Bahan plastik juga dianggap tahan lama dan dapat dibeli dengan harga
terjangkau. Kini tersedia jenis plastik yang dapat didaur ulang sehingga secara
tidak langsung dapat memberi dampak positif bagi lingkungan. Wadah plastik
daur ulang biasanya akan diberi tanda berupa nomor (seringkali berupa angka 1
hingga 7) dalam bentuk lingkaran kecil. Semakin rendah angkanya, semakin
mudah pula plastik tersebut didaur ulang.
Jenis plastik yang umum digunakan untuk bungkus atau wadah produk
cukup beragam, seperti PET, PVC, HDPE, Side Gusset Pouches, Stand Up
Pouches, dan LDPE. Masing-masing jenis plastik tersebut mempunyai sifat dan
ketahanan yang berbeda, sehingga Anda perlu menyesuaikannya dengan
kebutuhan.
3. Aluminium foil
Layaknya plastik, aluminium foil sering dipakai untuk mengemas makanan-
makanan kering. Aluminium foil juga kerap digunakan untuk produk pakaian
jadi, tekstil, hingga benda elektronik seperti chip silikon (seperti set RAM) serta
HDD komputer.
Keunggulan dari bahan aluminium foil adalah fungsi vakum yang dapat
menyegel seluruh udara dari luar. Hal ini membuat barang yang dikemas
terlindung dari kontaminasi jamur, debu, bakteri, panas, serta lembab. Selain
itu, harganya juga murah dan mudah dicetak sesuai keinginan.
12
2.9 Syarat Kemasan Produk
Kemasan tentu menjadi hal utama yang dilirik oleh konsumen. Tahukah
kamu apa syarat kemasan produk yang baik? Kemasan yang baik harus
memperhatikan keamanan isi di dalam kemasan. Konsumen dengan sendirinya
akan menilai produk tersebut. Kamu tidak boleh sembarangan dalam membuat
kemasan produk. Tampilan kemasan yang menarik dan bahan berkualitas baik
harus kamu utamakan. Kemasan menjadi cermin utama konsumen dalam
melihat isi produk. Pastikan cover pembukanya sudah tertata baik dan manis.
Kemasan tentu menjadi hal utama yang dilirik oleh konsumen. Tahukah
kamu apa syarat kemasan produk yang baik? Kemasan yang baik harus
memperhatikan keamanan isi di dalam kemasan. Konsumen dengan sendirinya
akan menilai produk tersebut. Kamu tidak boleh sembarangan dalam membuat
kemasan produk. Tampilan kemasan yang menarik dan bahan berkualitas baik
harus kamu utamakan. Kemasan menjadi cermin utama konsumen dalam
melihat isi produk. Pastikan cover pembukanya sudah tertata baik dan manis.
Kemasan tentu menjadi hal utama yang dilirik oleh konsumen. Tahukah
kamu apa syarat kemasan produk yang baik? Kemasan yang baik harus
memperhatikan keamanan isi di dalam kemasan. Konsumen dengan
sendirinya akan menilai produk tersebut. Kamu tidak boleh sembarangan
dalam membuat kemasan produk
13
2. Bahan Baku Kemasan Sesuai Dengan Produk
Kemasan
menjadi sangat
penting bagi
sebuah bisnis.
Layaknya baju
yang menjadi
cerminan jati diri
pemakainya.
Kemasan juga
dianggap simbol
utama dalam menilai isi produk. Kamu harus jeli menentukan biaya
produk secara efektif. Jangan sampai perhitungan biaya kemasan lebih
tinggi dari isi produk yang dijual. Pahami perhitungan dalam sistem
produksi, ya. Kemasan harus mampu menekan biaya produksi. Namun,
14
kemasan juga dituntut mampu memberikan visual yang menarik bagi para
konsumen.
Dalam melakukan
pembuatan kemasan
yang baik wajib
mempertimbangkan isi
produk. Kemasan harus
memiliki kesesuaian
penuh dengan produk
yang akan dipasarkan.
Baik dalam segi bentuk
kemasan, ukuran yang digunakan, hingga berat kemasan harus
diperhitungkan dengan baik. Kamu tidak boleh sembarangan dalam
menentukan pembuatan kemasan. Syarat kemasan yang baik harus kamu
terapkan. Melalui perhitungan yang matang, kamu dapat menemukan
kemasan yang cocok bagi produk. Ukuran tidak boleh membohongi
konsumen terhadap penampakkan isi produk. Kemudian berat kemasan
juga harus stabil. Bentuk kemasan pun dapat dibuat sesuai dengan produk
yang ditawarkan. Buatlah konsumen senyaman mungkin akan kehadiran
produk kamu!
Dalam melakukan
pembuatan kemasan,
tahap pembuangan juga
tak luput dari
perhitungan. Jangan
hanya memikirkan
tentang visual kemasan
yang baik dan menarik.
Proses pembuangan
ataupun daur ulang kemasan juga perlu dipikirkan. Kamu perlu
15
menganalisis dampak kemasan bagi lingkungan sekitar. Pastikan kamu
menggunakan kemasan yang ramah lingkungan. Tujuannya agar kemasan
yang telah usai digunakan bisa didaur ulang kembali. Dan tentunya tidak
menyebabkan pencemaran lingkungan.
Simple is better! Slogan ini juga berlaku saat kamu memilih desain kemasan
produk. Pilihlah desain yang simpel dan sederhana. Jangan pakai desain yang
terlalu rumit. Desain yang rumit akan membuat calon pelanggan kesulitan
mengenali barang jualanmu. Selain itu, biasanya desain yang rumit juga perlu
biaya cetak lebih banyak.
16
4. Tambahkan Informasi Produk
Cara membuat kemasan produk yang satu ini sangat penting dan jangan
sampai terlewat. Pastikan kemasan produk yang kamu pakai mencantumkan
informasi produk dengan jelas.
17
Harus ada nama produk dan logo pada produk yang Anda jual.
Sekedar saran, usahakan nama produk yang dituliskan berbahasa
Indonesia. Tetapi apabila Anda ingin menamai produk Anda dengan
bahasa Inggris juga tidak masalah.
Agar lebih dipercaya oleh konsumen, produk Anda juga harus berlogo
halal. Hal ini menandakan bahwa produk yang Anda jual boleh untuk di
konsumsi dan lolos standar ke halalalan yang diterapkan oleh MUI.
18
Terjun dalam dunia bisnis dengan pesaing yang banyak dan beragam,
membuat Anda harus dapat berpikir keras memajukan bisnis tersebut. Di mulai
dari beragam menu yang dihidangkan hingga merambat ke bagian kemasan.
Untuk itu, yang harus dilakukan adalah mencoba membuat kemasan produk
unik dengan tujuan menarik calon pembeli. Bahkan Anda dapat membuat
kemasan untuk menjadi identitas bisnis. Seperti berikut ini 4 model kemasan
produk unik yang dapat Anda coba:
Di zaman yang serba instan seperti sekarang ini, semakin banyak orang
ingin melakukan sesuatu secara cepat. Anda dapat membuat sebuah kemasan
yang berguna, seperti membuat kemasan untuk selai cobalah memanfaatkan
tutup kemasan agar menjadi sendok atau pisau oles. Dengan begitu pembeli
tidak harus kesulitan ketika hendak mengoleskan selai tersebut ke dalam roti.
2. Mainkan Imajinasi
19
Membuat sebuah kemasan dengan desain yang memiliki fungsi
merupakan suatu kelebihan tersendiri. Seperti sebuah kemasan kacang rebus
dengan dua fungsi ini, sebagian sisi lainnya untuk wadah kacangnya,
sedangkan sisi lainnya untuk membuang sampah kulit kacangnya. Kemasan
seperti ini dapat menyadarkan konsumen untuk tetap menjaga kebersihan
dengan tidak membuang sampah kulit kacang di sembarang tempat. Bahkan,
kemasan seperti ini juga dapat menjadi ide membuat kemasan produk unik.
Anda dapat mencoba membuat kemasan dengan dua fungsi yang berguna
sebagai wadah makanan dan minuman.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
20
kemasan terdapat elemen-elemen visual yang keberadaanya dapat
berpengaruh terhadap sasaran target penjualan.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Nur dan Saputro, Edy Purwo. 2015. Isu Riset Kewirausahaan.
Jakarta: Direktorat Penelitian Pengabdian Masyarakat Dirjen Dikti.
21
Prasetyo,Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2005. Metode Penelitian
Kuantitatif; Teori Dan Aplikasi. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.
22