Susu atau produk susu (seperti keju dan yogurt) dapat mencegah penyerapan beberapa antibiotik,
seperti tetrasiklin dan ciprofloxacin. Kalsium dalam susu dan produk susu dapat mengikat
antibiotik pada lambung dan usus kecil bagian atas untuk membentuk senyawa yang dapat larut.
Sehingga, penyerapan antibiotik oleh tubuh dapat terganggu.
Untuk mencegah hal ini terjadi, Anda disarankan untuk minum antibiotik satu jam sebelum atau
dua jam setelah makan. Anda mungkin tidak perlu benar-benar menghindari susu.
Jeruk bali merah dapat berinteraksi dengan beberapa obat. Salah satunya adalah dengan statin (obat
penurun kolesterol). Jeruk bali merah dapat meningkatkan jumlah obat statin dalam darah,
sehingga dapat menyebabkan efek samping yang lebih besar.
Jeruk bali merah juga dapat berinteraksi dengan obat golongan calcium channel blockers (obat
untuk tekanan darah tinggi), seperti felodipine, nicardipine, nisoldipine, amlodipine, diltiazem, dan
nifedipine. Jeruk ini dapat mengganggu pemecahan obat-obat tersebut, sehingga malah dapat
menyebabkan tekanan darah menjadi lebih tinggi.
Beberapa jenis obat lain juga dapat berinteraksi dengan jeruk bali merah ini. Di antaranya adalah
antihistamin, obat pengganti tiroid, obat kontrasepsi, obat penghambat asam lambung, dan obat
penekan batuk dekstrometorfan. Anda disarankan untuk menghindari jeruk bali merah saat
mengonsumsi obat-obatan ini.
Senyawa yang disebut furanocoumarin dalam jeruk bali merah dapat mengubah karakteristik dari
obat. Sehingga, kadar obat dalam darah dapat lebih tinggi atau lebih rendah dan menimbulkan efek
samping.
Beberapa sayuran hijau yang mengandung vitamin K tinggi adalah bayam, kale, sawi, brokoli,
asparagus, lobak hijau, dan kol brussel. Namun, bukan berarti Anda harus benar-benar
menghindari sayuran ini. Justru, Anda harus secara konsisten mengonsumsi sayuran ini sesuai
kebiasaan makan Anda sehari-hari. Pengurangan atau peningkatan asupan sayuran hijau ini secara
tiba-tiba di luar kebiasaan makan Anda malah dapat menyebabkan masalah.
MAOI adalah obat untuk mengobati depresi dan penyakit Parkinson. Obat ini bekerja dengan cara
menghambat pemecahan asam amino tyramine dalam darah. Karena asam amino tyramine yang
tinggi dalam darah dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Sehingga, mengonsumsi
makanan yang mengandung kadar tyramine tinggi, seperti cokelat, dapat mengganggu kerja obat
ini. Selain cokelat, makanan lain yang tinggi tyramine adalah daging fermentasi, seperti
pepperoni, sosis, dan ham
INTERAKSI OBAT DENGAN HASIL LABORATORIUM
BILIRUBIN
FENOBARBITAL
Meningkatkan aktivitas glukoronil transferase (enzim yang digunakan pada konyugasi dengan
asam glukuronat shg dengan cepat diekskresi melalui empedu dan urin)
Akibatnya, kadar bilirubin menurun.
Estrogen, steroid anabolik
Hiperbiliruninemia, terjadinya gangguan transfer bilirubin melalui membran hepatosit yang shg
terjadi retensi bilirubin dalam sel à kadar bilirubin meningkat.
Obat dgn mekanisme sama = halotan (anestetik), isoniazid, dan klorpromazin.
GLUKOSA
ATENOLOL
Menurunkan konsentrasi glukosa.
Menghambat glikogenesin di sel hati dan otot rangka shg mengurangi efek hiperglikemia dari
epinefrin yang dilepaskan oleh adanya hipoglikemia shg kembalinya kadar gula pada hipoglikemia
diperlambat.
KOLESTEROL
Vitamin C dosis tinggi Menurunkan kadar kolesterol.
MK :
- Memperlebar arteri shg memperkecil deposit kolesterol pada dinding arteri
- meningkatkan aktifitas fibrinolisis, yang bertanggungjawab untuk memindahkan
penumpukan kolesterol dari arteri
- mengeliminasi kelebihan kolesterol dalam aliran darah dengan membawa ke empedu
Trigliserida
METFORMIN
- MK : metformin dapat menurunkan absorbsi glukosa dari saluran lambung-usus
- Metformin hanya mengurangi kadar glukosa darah dalam keadaan hiperglikemia serta tidak
menyebabkan hipoglikemia bila diberikan sebagai obat tunggal.
Kreatinin Serum
Kreatinin adalah produk sampingan dari hasil pemecahan fosfokreatin (kreatin) di otot yang
dibuang melalui ginjal. Normalnya kadar kreatinin dalam darah 0,6 – 1,2 mg/dl. Bila fungsi ginjal
menurun, kadar kreatinin darah bisa meningkat.
Transaminase
•Untuk mendeteksi adanya kerusakan hati, pemeriksaannya dengan pengukuran SGOT dan SPGT.
Keduanya terdapat dalam sel hati dalam jumlah yang besar dan ditemukan dalam serum dalam
jumlah yang kecil. Kadarnya dalam serum akan meningkat ketika sel rusak atau membran sel
terganggu.
SGOT (Serum Glutamat Oksaloasetat Trans)
- •Obat yang dapat meningkatkan nilai SGOT : antibiotik, narkotik, vitamin (asam folat, piridoksin,
vit.A), anti hipertensi (metildopa, guanetidin), teofilin, golongan digitalis, kortison, flurazepam,
indometasin, isoniasid, rifampisin, kontrasepsi oral, salisilat, injeksi intramuskular.
- Isoniazid
Isoniazid dapat menimbulkan ikterus dan kerusakan hati yang fatal akibat terjadinya nekrosis
multilobular. Sehingga hal ini menyebabkan peningkatan aktivitas enzim transiminase.
•Obat yang dapat meningkatkan nilai SGOT : antibiotik, narkotik, vitamin (asam folat, piridoksin,
vit.A), anti hipertensi (metildopa, guanetidin), teofilin, golongan digitalis, kortison, flurazepam,
indometasin, isoniasid, rifampisin, kontrasepsi oral, salisilat, injeksi intramuskular.
•Isoniazid
Isoniazid dapat menimbulkan ikterus dan kerusakan hati yang fatal akibat terjadinya nekrosis
multilobular. Sehingga hal ini menyebabkan peningkatan aktivitas enzim transiminase.
Obat yang dapat meningkatkan SGPT : antibiotik, narkotik, metildopa, guanetidin, sediaan
digitalis, indometasin, salisilat, rifampisin, flurazepam, propanolol, kontrasepsi oral, timah,
heparin.
Rifampisin
MK : rifampisin dapat meningkatkan hepatotoksik shg menyebabkan peningkatan aktivitas enzim
transaminase.