Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

IMUNOSEROLOGI I

PEMERIKASAAN VDRL (VENERAL DISEASES RESEARCH


LABORATORY)

OLEH
Nama : Thesa Alonika Gombo
Nim : 18071021
Prodi : Teknologi Laboratorium Medik
Hari / Tanggal :
Dosen Penggampu :

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABOLATORIUM MEDIK


UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL
DENPASAR
2019
PRAKTIKUM V
PEMERIKASAAN VDRL
(VENERAL DISEASES RESEARCH LABORATORY)

II. TUJUAN
Untuk menetapkan secara kualitatif dalam mendeteksi
adanya regain yaitu salah satu jenis antibody yang terdapat dalam
serum atau plasma penderita syphilis.

III. PRINSIP
Regain yang terdapat dalam specimen penderita syphilis
menyebabkan terjadinya flokulasi dari partikel karbon dalam
suspense RPR regain. Terjadinya aglutinasi ini bisa terlihaat oleh
mata telanjang sebagai gumpalan-gumpalan berwarna hitam yang
mengembang ke permukaan cairan. Spesimen yang tidak
mengandung regain akan menghasilkan cairan berwarna abu-abu
muda pada reaksi ini.

IV. DASAR TEORI


Sifilis adalah penyakit menular seksual yang sangat infeksius,
disebabkan oleh bakteri berbentuk spiral, Treponema pallidum
subspesies pallidum. Schaudinn dan Hoffmann pertama kali
mengidentifikasi Treponema pallidum sebagai penyebab sifilis pada
tahun 1905. Schaudin memberi nama organisme ini dari bahasa
Yunani trepo dan nema, dengan kata pallida dari bahasa Latin
(Efrida ; 2014).
Penularan bakteri ini biasanya melalui hubungan seksual
(membran mukosa vagina dan uretra), kontak langsung dengan
lesi/luka yang terinfeksi atau dari ibu yang menderita sifilis ke
janinnya melalui plasenta pada stadium akhir kehamilan (Lukehart;
2005)
Pemeriksaan / Tes serologi terhadap sifilis (TSS), yaitu :
1. Tes nontreponemal / Tes cardiolipin (reagen): Venereal Disease
Research Laboratory test (VDRL), rapid plasma reagin (RPR).
2. Tes treponemal / Tes spesifik: Treponema pallidum
Haemaglutination Test (TPHA), Treponema pallidum Particle
Agglutination Test (TPPA), Fluorescent Treponemal Antibody
Absorption Test (FTA-abs), Microhemagglutination Assay for
Antibodies to Treponema pallidum (MHA-TP), Treponemal
Enzyme Immunoassay (EIA) untuk deteksi Imunoglobulin G
(IgG), Imunoglobulin G dan M (IgG dan Ig M), atau
Imunoglobulin M (IgM) (Young; 2000)
Pemeriksaan sifilis dengan metode VDRL mudah dilakukan,
cepat dan sangat baik untuk skrining. Uji VDRL dilakukan untuk
mengukur antibody IgM dan IgG terhadap materi lipoidal (bahan
yang dihasilkan dari sel host yang rusak) sama halnya seperti
lipoprotein, dan mungkin kardiolipin berasal dari treponema (Efrida;
2014).

V. METODELOGI
A. Alat :
1. Tip kuning
2. Batang pengaduk
3. Mikropipet 50 ul
4. Rotator /shaker (100rpm)
5. Kartu /slide tempt reaksi
6. Botol penetes suspense antigen dan jarum penetes nya

B. Bahan dan Reagen :


1. Serum/plasma dan cairan otak (LCS)
2. AIM RPR TM Test/Shield Diagnostick suspense RPR
carbon antigen : suspense kardiolopin yang
mengandung mikropartikel karbon.
3. RPR positif kontrol serum
4. RPR negative control serum

C. Prosedur kerja :
1) Teteskan 1 tetes specimen yang akan di uji pada
lingkaran di kartu reaksi yang tersedia. Gunakan pipet
yang berbeda untuk meneteskan specimen yang
berbeda.
2) Teteskan juga masing-masing 1 tetes serum positif
control dan serum negative control pada lingkaran lain
dikartu reaksi yang akan digunakan.
3) Sebarkan specimen memenuhi masing-msing lingkaran
dengan menggunakan sisi datar dari pipet pengaduk
yang disediakan, gunakan pengaduk yang berbeda
untuk setiap specimen untuk menghindari terjadinya
kontaminasi.
4) Kocok cairan suspense antigen RPR sebelum
digunakan. Pasang jarum yang tersedia pada botol
penetes suspense antigen. Kemudian pindahkan cairan
suspensi antigen dari botolnya kedalam botol penetes
dengan cara menyedot cairan itu melalui jarum yang
terpasang pada botol penetes ( ± 16 µl).
5) Teteskan 1 tetes suspensi antigen dari botol penetes itu
ke masing-masing lingkaran yang berisi specimen.
6) Letakan kartu reaksi pada rotator atau shaker pada
kecepatan 100 rpm selama 8 menit.
7) Baca hasil tes segera dibawah cahaya terang.

VI. DATA PENGAMATAN

Sampel Positif Negatif


Serum - 
Interprestasi hasil :
Hasil negatif (Non Reaktif) ditunjukan dengan
tidak terjadinya flokulasi partikel-partikel karbon
dalam suspense antigen. Cairan dalam lingkaran tes
terlihat berwarna abu-abu muda.

VII. PEMBAHASAN
Uji Venereal Disease Research Laboratory (VDRL)
merupakan pemeriksaan slide microflocculation untuk sifilis
yang menggunakan antigen yang terdiri dari kardiolipin,
lesitin, dan kolesterol. Antigen tersebut disuspensikan dalam
cairan bufer salin, membentuk flokulasi ketika digabungkan
dengan antibodi lipoidal pada serum atau cairan
serebrospinal pasien sifilis.
Pada tahapan uji kualitatif alat-alat dan bahan untuk
pemeriksaan VDRL disiapkan dan dikondisikan dengan
suhu ruang. Serum dipipet sebanyak 50 µl dengan
mikropipet, kemudian letakkan diatas slide test (berlatar
putih). Kemudian diteteskan reagen sebanyak satu tetes ke
slide test yang telah berisi sampel serum pasien. Dan
dihomogenkan selanjutnya digoyang-goyangkan selama 8
menit. Lihat hasilnya secara makroskopi ada tidaknya
flokulasi dibawah cahaya yang baik. Jika pada uji kualitatif
ini menunjukkan hasil yang positif, maka dapat dilanjutkan
ke uji kuantitatif.
Untuk mendiagnosis sifilis, hasil pemeriksaan
VDRL reaktif harus digabung dengan pemeriksaan
treponema reaktif lainya seperti Fluorescent Treponemal
Antibody Absorption dan Microhemagglutination Assay for
Antibodies to Treponema pallidum. Hasil VDRL reaktif
dapat bermakna infeksi baru atau lama dengan treponema
patogen, meskipun hasil reaksi positif palsu dapat juga
terjadi. Hasil reaksi positif palsu dapat disebabkan oleh
kesalahan laboratorium dan serum antibodi yang tidak ada
hubungannya dengan sifilis. Hasil VDRL non reaktif tanpa
gejala klinik sifilis dapat berarti tidak terinfeksi sifilis dan
pengobatan yang efektif. Apabila hasil VDRL non-reaktif
disertai dengan gejala klinik sifilis, dapat berarti sifilis
primer dini, reaksi prozone pada sifilis sekunder. Inkubasi
dari infeksi sifilis tidak dapat disingkirkan dari hasil VDRL
non-reaktif.
Pada pemeriksaan VDRL Carbon Antigen terhadap
pasien diperoleh hasil VDRL yang negative / non-reaktif
yaitu tidak terjadi flokulasi. Karena pada uji kualitatif
diperoleh hasil negative, maka tidak dilanjutkan ke uji
kuantitatif.

VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan pemeriksaan VDRL Carbon Antigen
terhadap pasien diperoleh hasil negative yaitu tidak terjadi
flokulasi.
IX. DAFTAR PUSTAKA
Efrida. 2014. Imunopatogenesis Treponema pallidum dan
Pemeriksaan Serologi. Jurnal Kesehatan Andalas. Vol.
3 No. 3.

Lukehart,SA. 2005. Syphilis. In: Spirochetal Diseases,


Harrison’s Principles of Internal Medicine. editors
Kasper DL, fauci AS, Longo DL, Braunwald E, Jameson
JL, 16th ed, McGraw Hills, New York. p: 977-988.
Young, H. 2000. Guidelines for serological testing for syphilis.
Transm Dis. 76: 403 -5.
X. LAMPIRAN
Gambar 1. Proses pengerjaan.

Gambar 2. Hasil pemeriksaan VDRL di bawah mikroskop


perbesaran 40x.

Gambar 3. Proses penhomogenkan sampel + kontrol positif +


kontrol Negatif

Anda mungkin juga menyukai