Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kegawatdaruratan
Disusun Oleh :
Kelas Transfer:
Abdul Latief 1814201113
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
FAKULTAS ILMU KESEHATAN JURUSAN KEPERAWATAN TAHUN 2019 KASUS
Seorang laki-lali 40 tahun mengalami kecelakaan motor, mengalami
benturan pada tubuh bagian belakang. Pada pemeriksaan didapatkan TD 85/50 mmHg, RR 32x/menit, mengeluh nyeri dada, HR 40x/menit, cyanosis atau perubahan warna biru pada jari dan bibir dan suhu tubuh 35oC, kesadaran compos mentis, pasien tidak dapat menggerakan kedua kakinya mulai dari selangkangan ke bawah.
PENATALAKSANAAN
Pengkajian Primer
Airway
Pasien bisa mengucapkan 1. Diagnosa Keperawatan
keluhannya dan tidak ada Airway Clear. suara tambahan.
Breathing
Look, listen and fill. 1. Diagnosa Keperawatan
Pola nafas tidak efektif (SDKI D.0005). RR: 32x/menit 2. Kriteria hasil: Pasien mengeluh nyeri Setelah dilakukan tindakan dada keperawatan selama 30 menit pola nafas lebih efektif dengan criteria hasil:
Pola nafas (SLKI L.01004)
- Dispneu menurun - Penggunaan otot bantu nafas menurun dari point 3 ke point 5. - Frekuensi nafas membaik dengan RR: 18-20x/menit. 3. Intervensi (SIKI) Pemantauan Respirasi (I.01014) - Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya nafas. - Monitor pola nafas. - Monitor saturasi oksigen. - Monitor hasil x-ray toraks. Dukungan Ventilasi (I.01002) - Identifikasi adanya kelelahan otot bantu nafas. - Monitor status respirasi dan oksigenasi. - Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan dengan nasal kanul 3 lpm. - Ajarkan melakukan teknik relaksasi nafas dalam.
Circulation
TD 85/50 mmHg. 1. Diagnosa Keperawatan
HR 40x/menit. Gangguan Sirkulasi Spontan (SDKI Cyanosis atau perubahan D.0007). warna biru pada jari dan 2. Kriteria hasil: bibir. Setelah dilakukan tindakan Suhu tubuh 35oC. keperawatan selama 30 menit sirkulasi spontan membaik dengan criteria hasil:
Sirkulasi Spontan (SLKI L.02015)
- Frekuensi nadi membaik 60- 100x/menit. - Tekanan darah membaik dengan sistolik 100mmHg dan diastolic 60mmHg. - Suhu tubuh normal 36,5-37,7oC. Perfusi Perifer (SLKI L.02111) - Warna kulit pucat atau cyanosis menurun. 3. Intervensi (SIKI) Resusitasi Cairan (I.03139) - Identifikasi kelassyok unutk estimasi kehilangan darah. - Monitor status hemodinamik. - Monitor kelebihan cairan. - Monitor output cairan tubuh. - Pasang jalur IV berukuran besar. - Berikan cairan kristaloid 1-2 L.
Disability
Pasien bisa mengucapkan 1. Diagnosa Keperawatan
keluhannya dan tidak ada Dibability atau tingkat kesadaran baik suara tambahan (Compos Mentis).
Eksposure
Benturan pada tubuh 1. Diagnosa Keperawatan
bagian belakang. Risiko Disfungsi Neurovaskuler Perifer pasien tidak dapat (SDKI D. 0167) menggerakan kedua 2. Kriteria Hasil kakinya mulai dari Setelah dilakukan tindakan selangkangan ke bawah. keperawatan selama 30 menit Disfungsi Neurovaskuler tidak terjadi dengan criteria hasil: Nuerovaskular Perifer (SLKI L.06051) - Pergerakan ekstremitas meningkat dari point 1 ke 3. 3. Intervensi (SIKI) Manajemen sensasi perifer (I.06195) - Identifikasi penyebab perubahan sensasi. - Periksa perbedaan sensasi tajam,tumpul, panas dan dingin. - Kolaborasi permberian analgesic bila perlu. Pengaturan posisi (I. 01019) - Tempatkan pada matras/tempat tidur yang tepat. - Imobilisasi dan topang bagian tubuh yang cedera dengan tepat. - Hindari menempatkan pada posisi yang dapat meningkatkan nyeri. - Ubah posisi setiap 2 jam dengan teknik log roll.