Anda di halaman 1dari 255

MSW Fundamental

Material Training (Part 1)

Instructor Name : <>


Location : <>
Venue : <>

© 2014 Chevron
Persyaratan-persyaratan:
Mempelajari the “Big R’s”

1. Pekerjaan harus mematuhi semua standar Chevron dan persyaratan


(peraturan) perundangan yang berlaku.
2. Perencanaan kerja harus selalu disertai dengan tingkatan analisis
bahaya yang tepat, sesuai dengan prosedur U&G Hazard Analysis.
3. Pimpinan kerja (Leader) harus melakukan MSW leadership
engagements, sesuai dengan prosedur U&G MSW Leadership
Engagement, di tempat kerja dimana pekerjaan tersebut dilakukan
untuk:
– Meninjau pekerjaan yang sedang berlangsung (work in progress) untuk
memastikan pekerjaan konsisten dengan persyaratan IBU MSW.
– Memastikan bahwa ruang lingkup kerja dan kondisi kerja yang selamat
yang didokumentasikan pada izin kerja, rencana kerja dan analisis bahaya,
telah konsisten dengan persyaratan IBU MSW
– Memastikan bahwa prosedur diikuti.
– Memastikan bahwa bahaya tempat kerja ditangani dan/atau dihilangkan.
© 2014 Chevron 2
Persyaratan-persyaratan:
Mempelajari the “Big R’s”

4. IBU harus menetapkan kebijakan Stop Work Authority (SWA) yang:


– Memberikan wewenang dan tanggung jawab kepada semua pekerja
untuk "menghentikan pekerjaan" jika pekerjaan tidak dapat dilakukan
dengan selamat.
– Dikomunikasikan kepada semua pekerja.
– Ditegakkan dan didukung oleh pimpinan IBU.
5. IBU harus memiliki pengawasan kerja sistematis dengan pendekatan
berbasis risiko untuk memastikan perencanaan, perizinan,
pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan yang memadai dengan
menjalankan Proses IBU MSW.
6. Personil harus mematuhi tingkat wewenang yang disetujui sebelum
melakukan pekerjaan atau selalu berada dibawah arahan supervisor
atau mentor yang berpengetahuan.

© 2014 Chevron 3
Persyaratan-persyaratan:
Mempelajari the “Big R’s”

7. Personil yang memegang peranan MSW harus memahami Proses,


Prosedur, dan Standar MSW yang berlaku untuk pekerjaannya dan
harus menunjukkan kompetensi yang sesuai dengan peran mereka.
8. Standar dan praktik kerja selamat milik Kontraktor harus konsisten
dengan desain dan maksud dari persyaratan standar IBU MSW serta
selaras dengan proses OE Corporate Required Contractor Health,
Environment and Safety Management.

© 2014 Chevron 4
Proses Standar OE MSW
Alur Proses MSW

© 2014 Chevron 5
Proses Standar OE MSW
Peran-peran Khusus MSW

▪ Izin Kerja (PTW) ▪ Electrical Safe Work


– Area Controller – Authorized Electrical Person
– Authorized Remote Permit Approver – Electrical Standby Person
– Person Managing Control of Work – Qualified Electrical Person
– Permit Approver ▪ Commercial Diving
– Work Team Members (i.e. Field – Dive Supervisor
personnel)
– Dive Tender
– High Level Chevron Manager (e.g.
– Diver (Working)
facility mgr., operations mgr., etc.)*
– Standby Diver
– Qualified Person
▪ Excavation
▪ Ruang Terbatas
– Civil Engineer
– Authorized Confined Space Entrant
– Competent Person
– Confined Space Entry Supervisor
– Environmental Specialist
– Confined Space Entry Watch
Notes :
- Role dengan font merah adalah Critical Roles
- * memiliki role sebagai approver
© 2014 Chevron 6
Proses Standar OE MSW
Peran-peran Khusus MSW

▪ Bekerja di Ketinggian ▪ Hot Work


– Work at Height Safety Standby – Fire Watch
– Person Working at Height ▪ SIMOPS
– Scaffolding SME – SIMOPs Controller
▪ Lifting and Rigging – SIMOPs Representative
– Qualified (non-Crane) Lifting ▪ Portable Gas Detection
Equipment Operator – Qualified Gas Tester
– Qualified Assembly/
▪ Training & Competency
Disassembly Director
Verification
– Qualified Crane Operator
– Mentor
– Qualified Rigger
– Spotter/ Signalperson

© 2014 Chevron 7
Ikhtisar Proses MSW
Prosedur dan Standar

Prosedur Standar
▪ MSW Leadership Engagement ▪ MSW Training & Competency
Procedure Verification
▪ Hazard Analysis Procedure ▪ Bypassing Critical Protections
▪ Permit to Work Procedure ▪ Commercial Diving
▪ Confined Space Entry
▪ Electrical Safe Work
▪ Excavation
▪ Hot Work
▪ Isolation of Hazardous Energy
▪ Lifting and Rigging
▪ Portable Gas Detection
▪ Simultaneous Operations (SIMOPs)
▪ Work at Height
© 2014 Chevron 8
IBU MSW Hot Work Standard
(Pekerjaan Panas)

© 2014 Chevron
Jenis Pekerjaan Panas – Hot Work

Pekerjaan Hot Work


Hot Work adalah proses atau pekerjaan yang memiliki potensi besar untuk menimbulkan
kebakaran atau ledakan akibat terbentuknya api, panas dan / atau bunga api dalam area
dimana terdapat bahan mudah terbakar
Hot Work mencakup, namun tidak terbatas pada:
▪ Apa pun yang menggunakan api terbuka seperti:
– Las (welding), pembakaran (burning), mematri (brazing) atau memotong (cutting)
– Pembakaran asetilin atau gas lainnya yang mudah terbakar
▪ Apa pun yang menggunakan filamen panas seperti:
– Solder
▪ Apa pun yang dapat menimbulkan percikan api seperti:
– Mengerinda (grinding), chipping, pemanas (electrical resistance heaters), alat yang
menggunakan listrik atau udara-pendorong (misalnya, jack hammers, rattle guns)
▪ Apa pun yang menghasilkan panas akibat gesekan seperti:
– Abrasion blasting, high pressure hydro-blasting
▪ Menggunakan peralatan listrik yang non-intrinsically safe atau perangkat elektronik
berbatere (kamera, hand-phone, alat inspeksi / uji) di zona berbahaya (classified
hazardous zone).
▪ Portable internal combustion engines, mengendarai kendaraan ke zona berbahaya
(classified hazardous area)..
© 2014 Chevron 6
Persyaratan Umum

▪ Pertimbangkan semua alternatif pekerjaan dingin sebelum melakukan


pekerjaan panas.

▪ Pekerjaan panas dilarang dilakukan bila terdapat explosive atmospheres.

▪ Hazardous (classified) location dan safe hot work area harus ditentukan dan
disetujui manajemen.

▪ Lakukan Planning Phase Hazard Analysis – PPHA sesuai prosedur Hazard


Analysis ketika merencanakan pekerjaan yang melibatkan hot work

▪ Bahaya yang terkait dengan pekerjaan panas harus selalu diidentifikasi dan
dimitigasi sebelum pekerjaan dimulai.

© 2014 Chevron 8
Persyaratan Umum

▪ Personil yang terlibat dalam pekerjaan panas harus terlatih dan


kompeten dalam menjalankan peran yang menjadi tanggung jawab
mereka.

▪ Unit / fasilitas harus memelihara dokumentasi daftar pekerja yang


diberi wewenang melakukan pekerjaan beresiko besar (contoh
pengelasan di atas permukan cairan pada tangki) dan / atau kerja
panas dengan api terbuka.

▪ Job Safety Analysis –JSA dilakukan di lokasi kerja sesuai prosedur


Hazard Analysis sebelum dilakukan Hot Work.

▪ Jika pekerjaan diinterupsi oleh SWA, gangguan cuaca, alarm atau


kondisi yang tak terduga, maka Hot Work permit harus divalidasi ulang
sebelum pekerjaan dapat dimulai kembali.
© 2014 Chevron 9
Peran dan Tanggung Jawab

▪ Qualified Gas Tester


– Berpengetahuan mengenai kondisi
udara yang dizinkan dan keharusan
/ cara pengukuran gas di udara.
– Berpengetahuan mengenai teknik
pengukuran gas (misalnya,
pengukuran gas pada tangki -
vessel testing, pengukuran udara
secara berlapis, dll)
– Melakukan dan mendokumentasikan
hasil pengukuran gas
– Memverifikasi dan memvalidasi uji
lapangan dan kalibrasi peralatan
pendeteksi gas
– Mengerti kapan harus menghentikan
pekerjaan
© 2014 Chevron 11
Definisi

Zona bahaya (classified area)


▪ Suatu daerah yang diklasifikasikan sebagai menyimpan potensi
bahaya kebakaran atau ledakan karena adanya gas / uap / cairan yang
mudah terbakar, debu mudah meletup atau ignitable fibers and flyings.
Ini termasuk semua area yang diklasifikasikan sebagai hazardous
zone (zona 0, 1 atau 2 atau Class I, Divisi 1 atau 2) sesuai dengan API
RP 505 / API RP 500 atau setara standar lokal lainnya.
Area aman Kerja Panas (Safe Hot Work Areas)
▪ Penunjukan suatu area yang disetujui oleh manajemen yang bebas
dari bahan mudah meletup, ignitable, mudah terbakar (minimal 15
meter / 50 kaki) dan bebas dari bahan eksplosif / flammable
atmosphere. Piranti pengaman harus tersedia setara dengan layaknya
bila diperlukan Hot Work permit.

© 2014 Chevron 13
Definisi

Planning Phase Hazard Analysis (PPHA)


▪ Analisis bahaya yang dilakukan oleh project managemen dan Subject
Matter Expert pada fase perencanaan kerja, berdasarkan proses dan
dokumentasi operasi dan pengetahuan.

Job Safety Analysis (JSA)


▪ JSA adalah dokumen untuk menganalisis langkah kerja dan bahaya
terkait dengan langkah tsb serta upaya mitigasinya. JSA berisi langkah
kerja, bahaya dari langkah kerja tersebut, dan mitigasi / pengaman
untuk setiap langkah kerja tersebut. JSA adalah alat yang digunakan
untuk mendokumentasikan diskusi tentang bagaimana melakukan
pekerjaan dengan selamat (dilakukan di tempat kerja) oleh pekerja
sesaat sebelum pekerjaan dimulai.

© 2014 Chevron 14
Dapatkan Izin:
Kapan Diperlukan Permit ?

Kapan Hot Work Permit diperlukan?


▪ Ketika Hot Work dilakukan di hazardous (classified) location

Kapan Hot Work Permit tidak diperlukan?


▪ Ketika Hot Work dilakukan di lokasi Safe Hot Work Area

Kapan hanya diperlukan General PTW untuk kegiatan Hot Work?


▪ Semua jenis Hot Work membutuhkan General PTW (tidak dalam daerah
hazardous / classified location atau di dalam Safe Hot Work Area)

Hot Work Permit selalu diterbitkan melengkapi General PTW sesuai


dengan prosedur Permit to Work

© 2014 Chevron 30
Hot work Matrix

EXAMPLE OF HOT WORK MATRIX

© 2014 Chevron 31
Persiapan Tempat Kerja:
Jauhkan, tutup atau halangi bahan mudah terbakar

Jauhkan, tutup atau halangi bahan mudah terbakar


▪ Jauhkan bahan mudah terbakar diluar jarak 15 meter / 50 kaki dari area kerja
panas.
– Bahan mudah terbakar yang tidak dapat dipindahkan harus ditutupi dengan
penutup tahan api / perisai dan / atau harus tetap dibuat basah selama aktivitas
kerja panas.
▪ Panas, slag dan / atau bunga api yang dapat dihasilkan oleh aktivitas Hot
Work harus dikelola (contained).

Saluran
▪ Saluran dalam area aktivitas kerja panas harus ditutup.
Vents / ducts
▪ Vents di area aktivitas kerja panas harus diarahkan menjauh dari pekerjaan
panas atau sumber input ke vents harus diisolasi sesuai dengan standar
Isolation of Hazardous Energy.

© 2014 Chevron 38
Persiapan Tempat Kerja :
Pekerjaan panas di Tangki / Vessel / Pipa

Hot Work pada tangki / vessel / pipa


▪ Pipa harus selalu dilepaskan dan / atau di-blind dari tangki (atau peralatan
lainnya) sebelum melakukan pekerjaan panas di pipa.
▪ Perpindahan material, purging, pembilasan dan / atau draining harus dihentikan
sebelum melakukan aktivitas kerja panas.
▪ Hot work pada permukaan luar tangki, vessel atau pipa membutuhkan minimal
1 meter (3 kaki) “selimut” cair di atas area kerja panas.
▪ Bukaan dan lubang (gaps) ke peralatan, tangki atau pipa dalam jarak 15 meter
(50 kaki) dari area aktivitas kerja panas harus ditutup sebelum memulai
pekerjaan panas.
▪ Jangan melakukan kegiatan pekerjaan panas di atas permukaan cairan pada
permukaan tangki, kapal atau pipa yang tidak diisolasi dengan baik.

© 2014 Chevron 40
Persiapan Tempat Kerja :
Persyaratan Pengukuran Gas

Persyaratan pengukuran gas untuk Hot Work, termasuk tetapi tidak


terbatas pada:
▪ Pengukuran gas awal harus dilakukan setelah tempat kerja dan
peralatan sudah diisolasi dan dipersiapan.
▪ Aktivitas Hot Work harus dimulai tidak lebih dari 30 menit setelah
Qualified Gas Tester melakukan pengukuran di lokasi tersebut dan
menyatakan bahwa area siap untuk pekerjaan Hot Work.
– Jika aktivitas kerja panas dilakukan melebihi 30 menit dari saat dinyatakan
“siap” oleh Qualified Gas Tester, maka pengukuran gas harus diulang dan
permit harus direvalidasi sebelum pekerjaan dapat dimulai.
▪ Qualified Gas Tester akan menentukan frekuensi pengukuran gas
berdasarkan potensi bahayanya dan mendokumentasikannya pada hot
work permit.
▪ Pengukuran gas harus dilakukan di sekitar daerah pekerjaan panas
dilakukan dengan minimal jarak 15 meter (50 kaki).
© 2014 Chevron 41
Persiapan Tempat Kerja :
Persyaratan Pengujian Gas

Persyaratan pengukuran gas untuk Hot Work, termasuk tetapi tidak terbatas
pada (lanjutan):
▪ Ketika melakukan Hot Work pada atau dalam tangki, vessel atau pipa, maka
harus dilakukan pengukuran gas:
– Di semua bukaan dan ruang tertutup di atas dan di bawah lokasi dimana pekerjaan
panas dilakukan.
– Pada semua bukaan ≤ 15 meter horizontal (50 kaki) dimana pekerjaan panas
dilakukan.
▪ Pengukuran gas diharuskan manakala kendaraan bermotor (baterai atau
pembakaran internal) dioperasikan di wilayah mana uap-mudah-terbakar dapat
hadir.
▪ Pengukuran gas diharuskan manaka peralatan yang sifatnya non-intrinsically
safe atau non-explosion proof digunakan dalam Hazardous (Classified) Area.
▪ Personil yang menggunakan peralatan yang sifatnya non-intrinsically safe atau
non-explosion proof harus memakai personal gas monitor.

© 2014 Chevron 42
IBU MSW Confined Space
Standard
(Memasuki Ruang Terbatas)

© 2014 Chevron
Pengantar

Masuk Ruang Terbatas


Masuk Ruang Terbatas adalah tindakan memasukkan bagian tubuh
utama apa saja (misalnya kepala, tangan, kaki, dll.) dari tubuh pekerja
melalui lubang bukaan ke ruang yang tertutup/Terbatas. Proses masuk
dianggap telah terjadi segera setelah bagian tubuh apa saja dari peserta
masuk melewati bidang datar dari lubang ke dalam ruang tersebut..

© 2014 Chevron 23
Jenis Ruangan Terbatas

Sebuah ruang Terbatas:


▪ Terbatas atau dibatasi cara masuk atau keluar dan
▪ Cukup luas dan begitu dikonfigurasi sehingga seseorang dapat masuk dan
melakukan pekerjaan yang ditugaskan dan
▪ Tidak dirancang untuk dihuni manusia terus menerus.
Sebuah ruang Terbatas yang memiliki karakteristik berbahaya yang khusus:
▪ Adalah ruang Terbatas dengan satu atau lebih dari kondisi berikut :
– Berisi atau memiliki potensi untukmengandung atmosfir berbahaya.
– Berisi material yang memiliki potensi untuk menelan peserta.
– Memiliki bentuk internal seperti peserta yang dapat terjebak atau sesak nafas karena
masuk ke dinding yang bertemu atau karena lantai yang miring kebawah dan
meruncing ke penampang yang lebih kecil.
– Berisi bahaya kesehatan dan keselamatan serius yang diakui lainnya.

© 2014 Chevron 24
Diskusi:
Penggalian sebagai Ruangan Terbatas

▪ Bisakah penggalian menjadi ruangan Terbatas?


– Apakah penggalian memiliki kedalaman lebih dari 4 kaki(1.2 meter) ? Jika iya,
maka :
• Apakah penggalian memiliki potensi mengandung atmosfir yang berbahaya?
• Apakah penggalian memiliki material yang dapat menelan peserta ?
• Dapatkan penggalian memiliki bentuk internal yang dapat menjebak atau
membuat sesak nafas peserta?
• Dapatkan penggalian memiliki bahaya lainnya yang diakui?

© 2014 Chevron 25
Persyaratan Umum

▪ Pertimbangkan semua alternatif sebelum melakukan masuk ruang


Terbatas.
▪ Jika diperlukan, tahap perencanaan analisis bahaya dilakukan sesuai
dengan prosedur analisis bahaya hulu ketika merencanakan pekerjaan
yang melibatkan masuk ruang Terbatas.
▪ Bahaya yang terkait dengan masuk ruang Terbatas selalu diidentifikasi
dan dimitigasi sebelum memulai pekerjaan.
▪ Ruang Terbatas selalu jelas diidentifikasi oleh tenaga kerja( misalnya
tanda peringatan, barikade, dll).
▪ Review dari semua masuk ruang Terbatas dengan karakteristik khusus
yang berbahaya yang didokumentasikan tahunan harus dilakukan
untuk menilai kebutuhan untuk perbaikan pelaksanaan.

© 2014 Chevron 26
Persyaratan Umum

▪ Personil yang terlibat dalam aktifitas masuk ruang Terbatas selalu


terlatih dan kompeten dalam peran yang mereka pertanggung-
jawabkan.

▪ Analisis keselamatan kerja/Job Safety Analysis (JSA) selalu dilakukan


di tempat kerja sesuai dengan prosedur analisis bahaya hulu sebelum
memulai pekerjaan yang melibatkan masuk ruang Terbatas.

▪ Jika pekerjaan terganggu oleh otoritas berhenti bekerja (SWA), kondisi


alam, alarm, atau kondisi yang tidak terduga, izin masuk ruang
Terbatas harus divalidasi ulang sebelum pekerjaan dapat dimulai
kembali.

© 2014 Chevron 27
Definisi

Atmosfir berbahaya
▪ Atmosfir yang dapat membuat para pekerja terkena resiko kematian,
menderita cacat, penurunan kemampuan untuk menyelamatkan diri,
cidera atau penyakit akut dari hal berikut ini:
– Gas yang mudah terbakar, uap atau kabut yang lebih dari 10% dari batas
ledak rendah (LEL)
– Debu yang mudah terbakar diudara pada konsentrasi yang memenuhi
atau melebihi LEL nya
– Konsentrasi atmosfir oksigen yang <19.5% atau >23.5%
– Konsentrasi atmosfir dari zat lainnya yang melebihi batas yang diizinkan.
– Kondisi atmosfir yang segera membahayakan kehidupan dan kesehatan
Atmosfir lembam(Inert)
▪ Sebuah atmosfir yang terutama terdiri dari gas lembam (inert) seperti
nitrogen dan karbon dioksida yang efektif bebas dari oksigen

© 2014 Chevron 28
Plan Work:
Determine Hazards and Mitigations

Mempertimbangkan:
▪ Atmosfer dan kebutuhan untuk ▪ Kondisi dan konfigurasi permukaan
pengujian gas. kerja/berjalan
▪ Akankan ventilasi diperlukan? ▪ Perlengkapan untuk digunakan dan
bahaya yang berhubungan dengan
▪ Bagaimana cara untuk masuk dan
penggunaanya( misalnya tangga,
keluar dari ruang Terbatas.
sistem penangkap-jatuh pribadi).
▪ Apakah terdapat resiko jatuh,
▪ Bahaya yang diperkenalkan dengan
menjatuhkan obyek?
penggunaan tidakan pengendalian (
▪ Aktifitas kerja, lokasi, durasi misalnya perlengkapan ventilasi
pekerjaan dan lingkungan kerja diberi nilai untuk potensi bahaya
▪ Dekat dengan konduktor listrik. ledakan )

▪ Apa perlengkapan lainnya berada di ▪ Prosedur darurat jika terjadi insiden


atau dekat tempat kerja?

© 2014 Chevron 30
Mendapatkan Izin:
Jenis Ruang Terbatas

Ruang Terbatas dengan karakteristik bahaya khusus diturunkan menjadi ruang Terbatas
pada kasus per kasus.
Kondisi berikut harus dipenuhi untuk downgrade/menurunkan ruang Terbatas:
– Tidak terdapat atmosfer berbahaya
– Potensi atmosfer berbahaya tidak ada
– Tidak ada bahaya terperosok ada dalam ruang tertutup
– Tidak ada bahaya pada akses / jalan keluar
– Tidak ada potensi bahaya keselamatan atau kesehatan serius yang diakui
– Dokumentasi dari downgrade (yaitu tanggal downgrade dan tanda tangan
otorisasi.) Harus dijaga di tempat kerja dan melekat pada izin sesuai dengan
Prosedur Izin Kerja U & G.

Menurunkan ruang Terbatas dengan karakteristik bahaya khusus mempengaruhi


persyaratan untuk Pengawas masuk dan Tim Penyelamatan dilokasi saja

© 2014 Chevron 32
Persiapan Tempat Kerja:
Persyaratan pengujian gas.

Persyaratan pengujian gas ruang Terbatas termasuk namun tidak


terbatas pada:
▪ Pengujian gas awal harus dilakukan diluar ruang Terbatas segera
sebelum seorang pekerja masuk.
▪ Setelah pengujian gas awal dilakukan diluar ruang Terbatas, uji gas
harus dilakukan didalam ruang Terbatas.
– Tongkat tambahan harus digunakan untuk mengambil sampel kedalam
ruangan sejauh yang mungkin tanpa melanggar penghalang
– Ketika keseluruhan ruang Terbatas tidak dapat diambil sampelnya dengan
menggunakan tongkat tambahan, penguji gas berkualifikasi harus masuk
ruangan mengenakan alat bantu pernafasan untuk menguji gas ruangan.
• Penguji gas berkualifikasi harus memiliki surat izin masuk ruang
Terbatas (diterbitkan khusus untuk pengujian gas) sesuai dengan
prosedur izin kerja U&G.

© 2014 Chevron 33
Persiapan Tempat Kerja:
Persyaratan pengujian gas.

Persyaratan pengujian gas ruang Terbatas termasuk namun tidak


terbatas pada ( lanjutan ):
▪ Sistem ventilasi harus ditutup untuk minimal 30 menit sebelum melakukan
pengujian gas dari ruang yang besar.
– Ventilasi harus difungsikan kembali setelah menyelesaikan uji gas dan harus
tidak boleh berhenti selama pekerja berada didalam ruang Terbatas.
▪ Masuk ruang Terbatas harus terjadi tidak lebih dari 30 menit setelah
penguji gas berkualifikasi selesai menguji area dan dibersihkan untuk
masuk.
– Jika entri ini terjadi lebih dari 30 menit setelah area dibersihkan untuk masuk
oleh penguji gas berkualifikasi, uji gas harus dilakukan ualng dan izin
divalidasi kembali sebelum entri dapat dilakukan.
▪ Pengujian gas berkelanjutan harus dilakukan dan didokumentasi minumum
setiap 4 jam kecuali jenis pekerjaan yang dilakukan tidak memungkinkan
untuk pengawasan berkelanjutan (misalnya air pencucian tangki).
© 2014 Chevron 34
Persiapan tempat kerja
Rencana/perlengkapan penyelamatan

Setiap masuk ruang Terbatas dengan karakteristik bahaya khusus harus


memiliki rencana penyelamatan.
▪ Rencana penyelamatan harus meliputi, namun tidak terbatas pada:
– Lokasi responden terlatih (onsite dan/atau offsite)
– Perlengkapan penyelamatan
– Aksesbilitas ke ruang Terbatas
– Penggunaan sistem pengambilan (misalnya harness/pelana dada/seluruh
tubuh dengan tali pengambil, wristlets, perangkat mekanik untuk ruang
vertikal ≥ 1.52 meter (5 kaki), dll.) untuk menghilangkan kebutuhan untuk
penyelamatan entri yang diperlukan
– Membutuhkan latihan penyelamatan berkala( latihan harus dilakukan
setiap tahun minimal)

Selalu menunggu tim penyelamat tiba di situasi darurat sebelum


mencoba untuk memasuki ruang Terbatas.

© 2014 Chevron 35
Persiapan tempat kerja:
Tindakan Pencegahan Khusus
Atmosfer Inert / Lembam Tekanan Panas
▪ Masuk kedalam atmosfer inert selalu ▪ Pertimbangkan potensi dan manajemen
dipertimbangkan sebagai kegiatan yang tekanan panas selama masuk ruang
sangat berbahaya. Persyaratan masuk Terbatas.
atmosfer inert meliputi, namun tidak
Kebisingan
terbatas pada hal berikut:
– Selalu mempertimbangkan kegiatan
▪ Pertimbangkan potensi dan manajemen
alternatif sebelum memasuki atmosfer inert. kebisingan selama masuk ruang Terbatas.
– Selalu melakukan tahap perencanaan NORM
analisis hazard/bahaya dengan masukan
▪ Pertimbangkan potensi dan manaemen
dari Subject Matter Expert.
NORM selama masuk ruang Terbatas
– Selalu menggunakan prosedur masuk kedalam pipa, bejana/vessel dan tangki.
atmosfer inert tertulis.
– Selalu menggunakan alat bantu pernafasan Listrik
udara bertekanan posifit dilengkapi dengan ▪ Pastikan peralatan sesuai dengan kondisi
silinder mandiri (escape set) atau pasokan potensial dalam ruang Terbatas
cadangan udara independen lainnya or
▪ Pastikan isolasi peralatan yang tepat
other
dalam ruang Terbatas.
– Selalu membutuhkan persetujuan dari
manajer tingkat atas Chevron( misalnya
manajer fasilitas, manajer operasi, dll).
© 2014 Chevron 36
IBU Isolation of Hazardous
Energy
(Isolasi Energi Berbahaya)

© 2014 Chevron
7

Persyaratan Umum

▪ Energi harus diisolasi:


– Kapan saja ada potensi mengalirnya enerji secara tak terduga, start-up
atau pelepasan energi sisa atau enerji tersimpan dari peralatan dan
proses saat perbaikan dan pemeliharaan.
– Kapan saja pengaman atau alat pelindung (critical) di bypass, diubah
atau dicabut.
– Pekerja harus menempatkan bagian anggota tubuhnya kedalam
peralatan untuk melakukan pekerjaan atau dimana ada zona berbahaya
disekitar peralatan.
▪ Jika diperlukan, lakukan Planning Phase Hazard Analysis - PPHA
sesuai prosedur Hazard Analysis ketika merencanakan pekerjaan
terkait IHE.
▪ Bahaya terkait dengan pekerjaan Isolation of Hazardous Energy harus
selalu diidentifikasi dan dimitigasi sebelum pekerjaan dimulai.

© 2014 Chevron
25

Dapatkan Izin: Isi General PTW, IHE Permit, izin /


dokumen lainnya

Tidak diperlukan IHE Permit ataupun General PTW untuk:


– Perbaikan dan / atau pemeliharaan kabel dan steker ketika aliran listrik
telah dicabut dan di mendapat pengawasan kontinyu setiap saat dari tim
kerja.
– Isolasi sederhana yang dijelaskan dalam prosedur operasi dan prosedur
pemeliharaan.
– Operasional produksi normal-keseharian (contoh penyesuaian atau
perbaikan kecil) dengan ketentuan sebagai berikut:
• Alat pengaman / keselamatan tidak ada yang di-bypass, dirubah, atau
dicopot.
• Personil tidak perlu menempatkan bagian tubuh mereka ke peralatan
untuk melakukan pekerjaan pada titik / zona bahaya pada/disekitar
peralatan.

IHE Permit selalu diterbitkan melengkapi General PTW sesuai


dengan prosedur Permit to Work
© 2014 Chevron
26

Definisi

▪ Isolasi sederhana (Simple Isolation)


– Isolasi sederhana termasuk hal-hal berikut:
• Mesin atau peralatan bersumber energi tunggal yang dapat
dengan mudah dikenali dan diisolasi.
• Mengisolasi dan mengunci sumber energi yang benar-benar
akan memutus dan menonaktifkan mesin atau peralatan.
• Lokasi isolasi dengan jelas diketahui dan mudah dilakukan
oleh siapa saja.

© 2014 Chevron
36

Persiapan Tempat kerja:


Lockout / Tagout

Lockout (gembok) harus digunakan untuk mengamankan peralatan yang


diisolasi sehingga berada pada posisi off dan/atau aman.
▪ Perangkat lockout yang digunakan untuk mengisolasi energi berbahaya
harus:
– Hanya digunakan untuk tujuan IHE.
– Memenuhi persyaratan hukum yang berlaku, standar Chevron dan / atau
best practice di dunia industri
– Gembok, tag dan warna yang dipakai oleh setiap group harus distandarisasi
dan dikomunikasikan ke seluruh SBU.
– Tags harus terlihat dan terbaca, berisi nama orang yang menggembok dan
tanggal pemasangan gembok/tag.
– Harus tahan cuaca (contoh panas, hujan, angin, dll).
– Mudah dilihat dan kuat (agar tidak dirubah orang tak bertanggung jawab).
– Dipasang kuat pada titik isolasi (contoh jangan merekat tag ke peralatan).

© 2014 Chevron
37

Persiapan Tempat Kerja:


Lockout / Tagout

Personal locks/tags harus:


▪ Digunakan oleh satu orang sesuai ▪ Melepaskan gembok/tags oleh orang
wewenang yang diberikan. lain selain yang memasangnya, harus
▪ Dipasang dan dilepas sesuai aturan mencakup tapi tidak terbatas pada:
urutan yang berlaku, mengacu ke – Verifikasi bahwa pemilik gembok/tag
perundangan, standar Chevron dan / tidak berada di lapangan/aset.
atau best practice di industri. – Lakukan segala upaya menghubungi
– Gembok dari bag Operations harus orang tsb mengenai pelepasan
dipasang paling dahulu, dan dilepas gembok/tag untuk petugas lain
paling akhir. melepasnya.

– Jika berlaku, gembok/tags dari – Dokumentasikan persetujuan pada


bagian Instrumentasi & Listrik (I&E) IHE permit atau pada isolation
harus dipasang setelahnya, dan equipment checklist oleh Person
dilepas sebelum gembok/tags Managing Control of Work yang
bagian operations dilepas. bertanggung jawab di lokasi kerja.

– Selanjutnya gembok/tags bagian


lainnya.

© 2014 Chevron
38

Persiapan Tempat Kerja:


Lockout / Tagout

.
Isolation Points:
▪ Harus digembok, diberi tag dan
didokumentasikan pada IHE permit
atau pada equipment isolation
checklist sebelum dimulainya
pekerjaan yang membutuhkan IHE.
Figure 1. GO 1493 Figure 2. BradyTM Tag
▪ Bila tidak dapat digembok, maka
harus diberi tag dengan jelas dan
didokumentasikan pada IHE permit
atau pada equipment isolation
checklist sebelum dimulainya
pekerjaan yang membutuhkan IHE.

© 2014 Chevron
39

Persiapan Tempat Kerja:


Lockout / Tagout

▪ Group locks hanya diperbolehkan bila tidak praktis untuk pemasangan


beberapa kunci dan tag pada poin isolasi.
▪ Tatacara untuk multi-group isolation termasuk, namun tidak terbatas
pada:
– Satu individu bertanggung jawab dan akuntabel untuk group lock dan
harus ditulis di lembar permit.
– Satu individu bertanggung jawab dan akuntabel atas group lock dan
harus menguraikan dan mendokumentasikan semua nama yang
dilindungi oleh group lock pada IHE permit atau equipment isolation
checklist.

© 2014 Chevron
40

Persiapan Tempat Kerja:


Positive Physical Isolation

Positive Physical Isolation diperlukan untuk:


▪ Masuk kedalam vessel, tangki atau pipa terkait dengan aktivitas Hot Work.
– Satu-satunya pengecualian untuk persyaratan ini adalah:
• Tangki penyimpanan dan ballast pada kapal, Floating Production Storage
Offloading & Vessels (FPSO), Floating Storage Offloading & Vessels (FSO).
• Membuka pipa dimana positive physical isolation tidak mungkin dilakukan
karena desain dan / atau panjang rentang pipa.
• Membuka pipa bawah tanah dan / atau terendam.
• Gas pipeline metering stations.
• Oil well cellars.

© 2014 Chevron
41

Persiapan Tempat Kerja:


Positive Physical Isolation

Positive Physical Isolation diperlukan untuk memasuki vessel, tangki atau pipa
terkait dengan aktivitas Hot Work.
▪ Tambahan pengamanan diperlukan untuk pengecualian tsb (slide
sebelumnya) dan meliputi:
– Perlindungan alternatif (contoh mengeliminasi bahaya dengan melakukan
pekerjaan panas saat shutdowns turnarounds, dll).
– Approval dari manajer Chevron level atas (contoh manajer fasilitas,
manajer operasi, dll).
– Dokumen planning phase hazard analysis yang mencakup:
• Pemantauan pengukuran gas secara terus menerus.
• Dokumentasi training tambahan yang diperlukan untuk pekerjaan hot
work dan vessel entry.
• Dokumen prosedur operasi.

© 2014 Chevron
46

Verifikasi & Validasi: Pastikan semua sumber energi telah dide-


energized dengan cara pengujian dan / atau observasi

▪ Person Managing Control of Work harus memeriksa dan memverifikasi


isolasi dan memastikan proses de-energization peralatan sebelum pekerjaan
dimulai untuk pekerjaan yang membutuhkan isolasi energi berbahaya (yakni
verifikasi dan validasi visual ke lapangan bahwa isolasi sudah dilaksanakan).
– Verifikasi dan validasi isolasi harus didokumentasikan, melalui tanda
tangan basah, pada permit.

© 2014 Chevron
53

Penormalan Kembali

Cabut / lepaskan isolasi


▪ Isolasi (seperti blinding, isolasi listrik atau positive physical isolation) harus
dilepas dan diberi keterangan.
– Udara harus dikeluarkan (purge) dari peralatan (positive physical isolation)
sebelum memasukan kembali hidrokarbon untuk menghindari ledakan.

▪ Locks & Tag harus dicabut dalam urutan berikut:


– Pelaku kerja
– Petugas bagian I&E
– Operations personnel (selalu yang terakhir)

Jika ada personil tidak di tempat untuk melepas lock/tag mereka,


hal ini harus didiskusikan dalam bagian “Prepare for Work”.

© 2014 Chevron
IHE Lockout

Sebagai tambahan dari persyaratan IBU MSW IHE standard,


penggunaan gembok harus memenuhi persyaratan berikut :
▪ Perlatan Penguncian harus memenuhi persyaratan berikut :
– Tahan lama terhadap cuaca sekitar, Standar, kuat, dapat diidentifikasi.
– Cukup kuat untuk mencegah pelepasan/pemindahan tanpa menggunakan
kekuatan yang berlebihan atau teknik yang tidak biasa.
– Hanya digunakan untuk tujuan IHE dan memenuhi persyaratan standard IBUMSW
IHE
• Gembok harus memiliki kode
pewarnaan :
– Kuning untuk operator
– Merah untuk elektrician
– Hijau untuk teknisi instrument
– Biru untuk mekanik
– Setiap tambahan warna yang digunakan
(rekomendasi : ungu)

© 2014 Chevron
IHE Lockout (lanjutan)

▪ Pemasangan masing-masing gembok harus memenuhi urutan yang


sesuai dengan persyaratan IBU MSW IHE No. 12.
▪ Perangkat tambahan seperti barries, skillet/slip blind, rantai
metal/baja, pelindung perangkat kendali, pengait dan papan, box kunci
harus digunakan sesuai kebutuhan.
▪ Penggunaan rantai plastik tidak diperbolehkan. Hanya rantai metal
yang diperbolehkan sebagai perangkat isolasi.
▪ Peralatan penguncian yang akan digunakan hanya yang sesuai
dengan standard instruksi dan persyaratan standard IBU MSW IHE.
▪ Tim pengadaan dan tim lain yang terlibat dalam pengadaan peralatan
dan mesin harus mengkomunikasikan persyaratan penguncian ke
pemasok peralatan/mesin. Hanya peralatan/mesin yang memenuhi
spesifikasi penguncian yang akan diterima untuk penawaran.
▪ Pemasangan gembok kuning dan tag ke point isolasi harus
didokumentasikan di IHE log book. Pemasangan gembok dan tag
selain dari kuning didokumentasikan dalam IHE Permit.
© 2014 Chevron
IHE Tags

Sebagai tambahan dari persyaratan IBU MSW IHE standard, penggunaan tag
harus memenuhi persyaratan berikut :
▪ Tag yang digunakan memiliki minimum infomasi berikut :
– Kata “DANGER atau BAHAYA” and “Do Not Operate atau JANGAN DIOPERASIKAN”
– Nama personil yang berwenang memasang tag.
– Tanggal pemasangan tag oleh personil berwenang.
▪ Tag harus tahan terhadap lingkungan yang dihadapi untuk periode waktu maksimum paparan dimaksudkan.
▪ Tag tidak boleh menjadi rusak/buruk, dan pesan/informasi tidak boleh menjadi tidak terbaca bila terkena
cuaca, kondisi basah atau lembab, atau lingkungan kimia atau korosif.
▪ Tag harus ditandatangani dan diberi tanggal oleh pemasang tag.
▪ Dapat dibedakan dari tag yang digunakan untuk tujuan selain penguncian atau penandaan.
▪ Dapat dipahami oleh karyawan dan kontraktor.
▪ Mengidentifikasi individu yang memasang tag.
▪ Melakukan cara pemasangan yang cukup kuat untuk mencegah penghapusan disengaja.
▪ Alat yang digunakan untuk memasang harus dari jenis non-reusable, dapat terpasang dengan tangan, self-
locking, dan memiliki kekuatan unlocking minimal tidak kurang dari nilon.
▪ Memperingatkan terhadap kondisi berbahaya jika mesin atau peralatan energi

© 2014 Chevron
IHE Tags
Sample

▪ Berikut adalah contoh yang digunakan untuk tujuan IHE :


– Operation Tags: – Non-Operation Tags:

© 2014 Chevron
Jono melakukan pengechekan rutin di area operasi dan mendapati pompa transfer
dalam kondisi noise dan dia menduga ada kerusakan pada mechanical seal.

© 2014 Chevron 54
IBU MSW Excavation
(Penggalian)

© 2014 Chevron
Pendahuluan

Penggalian
Potongan, rongga, parit, atau depresi pada permukaan bumi yang
terbentuk karna pemindahan tanah yang dilakukan manusia.
Penggalian sebagai Confined Space
▪ Apa definisi dari Confined Space?
▪ Apakah penggalian bisa menjadi Confined Space?
– Apakah penggalian memiliki kedalaman lebih dari 4 kaki (1,2 meter)? Jika ya, maka:
• Apakah penggalian memiliki potensi untuk mengandung atmosfer berbahaya?
• Apakah penggalian berisi materi yang memiliki potensi untuk menelan pekerja?
• Apakah penggalian memiliki konfigurasi internal yang bisa menjebak atau
mengakibatkan sesak napas?
• Apakah terdapat penggalian memiliki bahaya lainya?

© 2014 Chevron
Rencana Kerja:
Kumpulkan Data Lokasi

Mengumpulkan data kondisi lokasi dan lokasi Peralatan


▪ Posisi dari peralatan didalam tanah harus diketahui ketika merencanakan
penggalian, lakukan penggalian pendekatan ke lokasi dengan aman dan dapat
diterima (misalnya hari-lighting, dll.).
▪ Penggalian di dekat bangunan, jalan, dinding penahan dan struktur lainnya
atau penggalian lebih dalam dari 6,1 meter (20 kaki) harus ditinjau dan
disetujui oleh seorang civil engineer atau Pihak lain yang berkualifikasi
(misalnya Profesional Engineer, dll).
▪ Selalu mempertimbangkan alternatif lain sebelum menggali di sebuah situs
arkeologi.
– Penggalian di situs arkeologi harus sesuai dengan persyaratan hukum yang
berlaku.

© 2014 Chevron 20
21

Rencana Kerja:
Identifikasi Jenis Tanah

▪ Seorang civil engineer, qualified person (misalnya Profesional


terdaftar, Engineer, dll) atau Competent person (misalnya ilmuwan
tanah, dll) harus menentukan kondisi tanah dan mengidentifikasi jenis
tanah sesuai dengan persyaratan yang berlaku hukum, standar
Chevron dan / atau Industrial best practice.
▪ Ketika menggali dalam jenis tanah campuran, tanah dengan stabilitas
terendah harus digunakan untuk menentukan metode untuk mencegah
longsoran atau runtuh.

© 2014 Chevron
23

Pelindung Sistem

Sistem perlindungan harus dirancang dan dibangun sesuai dengan standar


(misalnya OHSA) atau harus dirancang oleh seorang civil engineer atau qualified
person lainnya (misalnya Profesional Terdaftar).
▪ Bahan dan peralatan yang digunakan untuk sistem pelindung harus bebas dari
kerusakan dan / atau cacat dan harus diinstal dan dipelihara sesuai dengan
rekomendasi produsen.
▪ Sistem pelindung harus memiliki kapasitas untuk mendukung semua beban
yang ditahan oleh sistem
▪ Desain sistem pelindung harus memenuhi persyaratan hukum yang berlaku,
standar Chevron dan / atau industrial best practice.

© 2014 Chevron
24

Jenis Perlindungan Sistem

SHORING

toeboard
2 x 12 (50 mm x 305 mm)
minimum di mana diperlukan untuk stringer
perlindungan pekerja dari
sheet benda yang jatuh lbracing ateral
menumpuk sheet
(Uprights) stringer menumpuk
(Uprights)

cleats 24 "(610 mm) clearance


24 "(610 mm) clearance
2x6 minimum untuk tepi material
minimum untuk tepi material
(51 mm x 152 mm) lepas dari penggalian
lepas dari penggalian
48 "(1219 mm)
maksimum
48 "(1219 mm) kawat gigi kolom
maksimum 4 x 4 sampai 8 '
Jenis sistem menopang dapat (102 mm x 102 mm 1½" 2½"
untuk 2438 mm) (38 mm) (64 mm)
digunakan dalam hard, tanah
6 x 6 lebih dari 8 '
kompak untuk kedalaman tidak (152 mm x 152 mm ¾"
lbrace ateral lebih dari 7 kaki (2.134 mm) 1¼"
lebih dari 2.438 (19 mm)
(Jack baja (32 mm)
mm)
ditampilkan jika jack base blok
kayu yang digunakan)
blok acak W x L
2x4
(51 mm x 102 mm)
panjang acak

Menopang Hard Compact Tanah Menopang untuk Loose-Menjalankan


Sumber: Chevron Keselamatan di Desain Bahan
Pedoman Sumber: Chevron Keselamatan di Desain
© 2014 Chevron Pedoman
25

Jenis Perlindungan Sistem

Bentuk dasar dari Shield adalah


dua piring vertikal dipasang
terpisah untuk menyediakan tempat
kerja yang aman di antara
keduanya.
Shields:
▪ Mencegah runtuhnya tanah pada
pekerja dalam penggalian
▪ Tidak memberikan dukungan
kepada dinding parit
▪ Biasanya digunakan dalam
penggalian yang luas untuk
instalasi pipa besar di mana
terdapat gangguan yang lebih
besar dari tanah
© 2014 Chevron
26

Definisi

Protective Sistem
▪ Metode melindungi pekerja dari longsoran, dari bahan yang bisa jatuh
ke penggalian atau dari runtuhnya struktur yang berdekatan. Sistem
perlindungan termasuk sistem pendukung, sloping, benching, sistem
shield, dan sistem lain yang menyediakan perlindungan yang
diperlukan.
Benching
▪ Metode melindungi pekerja dari longsoran dengan menggali sisi
penggalian untuk membentuk serangkaian tingkat horizontal atau
langkah-langkah, biasanya dengan vertikal atau dekat permukaan
vertikal antara tingkat.
Sistem Shield
▪ Struktur yang mampu menahan kekuatan dari longsoran. disebut juga
trench box, dirancang untuk melindungi pekerja dalam struktur dan
dapat bersifat permanen atau dapat dirancang untuk menjadi portabel
dan bergerak sebagai pekerjaan berlangsung.
© 2014 Chevron
27

Definisi

Shoring
▪ Hidrolik, Mekanikal atau dari bahan kayu yang digunakan untuk
mendukung sisi penggalian untuk mencegah longsoran.
Sloping
▪ Menghilangkan tanah pada sisi penggalian, sehingga mereka miring
menjauh dari penggalian, sehingga cukup untuk mencegah longsor.
Sudut miring yang dibutuhkan bervariasi dengan perbedaan jenis
tanah, kondisi lingkungan paparan dan penerapan biaya tambahan
beban.

© 2014 Chevron
29

Dapatkan Izin
Mengisi PTW umum, Izin Penggalian, dan Dokumentasi Lainnya

Izin apa yang dibutuhkan?


▪ Izin Umum untuk Bekerja dan Izin Penggalian ketika:
– Menggali permukaan dengan alat-alat listrik dan / atau alat berat (misalnya
trencher, backhoe, bor, dll) terlepas dari kedalaman. Pengupasan permukaan
tanah tidak termasuk (misalnya penghapusan gulma, tumpahan minyak kecil, dll.)
– Menggali 1,5 meter (5 kaki) atau lebih menggunakan tangan alat
– Izin kerja khusus (misalnya Memasuki Confined space, Isolasi Energi Berbahaya,
dll) yang diperlukan untuk mengelola risiko dari penggalian
– Kapan saja pengujian gas diperlukan
Akankah izin tambahan menjadi diperlukan?
▪ Tergantung pada sifat dari pekerjaan dalam parit atau penggalian
– Sebagai contoh, pekerjaan panas, masuk Confined Space, listrik dan isolasi energi
yang berbahaya

© 2014 Chevron
35

Persiapan Tempat kerja :


Persyaratan Pengujian Gas

Persyaratan pengujian gas pada penggalian termasuk tetapi tidak


terbatas pada:
▪ pengujian gas Awal harus dilakukan jika terdeteksi:
– Bau tak terduga (misalnya asap knalpot, H2S bau, dll).
– Struktur bawah permukaan tak terduga (misalnya pipa, drum, tangki, dll).
– Bocoran tak terduga.
▪ Kegiatan Penggalian harus terjadi tidak lebih dari 30 menit setelah
qualified gas tester telah menguji daerah untuk bekerja.
– Jika kegiatan penggalian terjadi lebih dari 30 menit setelah daerah telah
dinyatakan aman untuk bekerja oleh qualified gas tester, tes gas harus
diulang sebelum kegiatan penggalian dapat melanjutkan.
▪ Qualified gas tester akan menentukan frekuensi untuk pengujian gas
lanjutan berdasarkan potensi bahaya diidentifikasi dan akan
mendokumentasikannya pada izin kerja umum.

© 2014 Chevron
36

PersiapanTempat kerja :
Siapkan Lokasi dan Peralatan Kerja

Potensi bahaya dan / atau penghalang permukaan


(misalnya pohon, tiang-tiang, batu, kedekatan
struktur, kendaraan / peralatan, dll) harus
dihilangkan dan / atau diamankan sebelum
memulai kegiatan penggalian:
▪ Utilitas atau instalasi bawah permukaan tanah harus
diidentifikasi.
▪ Pemberitahuan penggalian harus dilakukan untuk semua
bagian yang sesuai (misalnya perusahaan pipa, mitra aset,
perusahaan utilitas, dll) sebelum memulai kegiatan
penggalian.
▪ Pengaturan harus dilakukan dengan perusahaan utilitas
sesuai atau lembaga untuk perlindungan, dukungan,
shutdown, isolasi dan / atau relokasi utilitas atau instalasi
bawah permukaan.
▪ Utilitas yang tersisa di tempat harus dilindungi (misalnya
barikade, menopang, mendukung, dll).
▪ Saluran bawah tanah, kabel listrik, lini produk dan / atau
selokan dalam batas-batas penggalian harus diisolasi
sesuai dengan standar Chevron.

© 2014 Chevron
37

Tempat kerja Persiapan:


Siapkan Site Job dan Peralatan

Perlindungan masyarakat harus disediakan sesuai, termasuk namun tidak


terbatas ke:
▪ Barikade terlihat (misalnya pagar, selimut, pagar, dll)
▪ Jalur jalan kaki
▪ Pencahayaan
▪ Safety sign

Daerah galian harus diisolasi dan barikadeharus berada di tempat untuk


mencegah akses oleh kendaraan dan pekerja yang tidak terlibat dalam pekerjaan
penggalian.

Penggalian dengan kedalaman lebih besar dari 1,2 meter (4 kaki) harus
dilengkapi dengan sarana yang aman untuk akses masuk dan jalan keluar
(misalnya tangga, tangga, landai, dll) setiap 7,6 meter (25 kaki)

© 2014 Chevron
39

Tempat kerja Persiapan:


Rencana penyelamatan / Peralatan

▪ Rencana penyelamatan harus dikembangkan untuk penggalian yang


dianggap ruang terbatas dan harus mencakup, tetapi tidak terbatas pada:
– Lokasi responden terlatih.
– Peralatan penyelamatan.
– Aksesibilitas.

▪ Penggalian diklasifikasikan sebagai ruang terbatas (parit kedalaman ≥ 1,2


meter atau 4 kaki) harus dikelola sesuai dengan Standar Memasuki Confined
space dan Standar Portabel Gas Detektor (untuk kebutuhan Confined Space).

© 2014 Chevron
44

Pekerjaan:
Lakukan Kerja

▪ Langkah-langkah harus diambil untuk melindungi pekerja dari longsoran


termasuk, namun tidak terbatas pada:
– Ketika penggalian lebih dalam dari 1,5 meter (5 kaki).
– Ketika pemeriksaan oleh competent person menentukan ada potensi untuk sebuah
longsoran dalam sebuah penggalian kurang dari 1,5 meter (5 kaki).
▪ Penggalian yang memotong melalui firewall atau Burm/ Bund harus memiliki
metode alternatif yang selevel sebagai pelindung penahanan.
▪ Personil harus dilindungi dari akumulasi air dalam penggalian termasuk,
namun tidak terbatas pada:
– Permukaan air dan drainase harus dikumpulkan dan dibuang jauh dari wilayah
kerja melalui penutupan saluran air, selokan pengalihan, tanggul, tanggul, dll
– Competent person harus memantau air permukaan dan drainase untuk
memastikan sistem pembuangan beroperasi dengan benar.

© 2014 Chevron
46

Pekerjaan:
Perilaku Inspeksi

Competent person harus melakukan dan mendokumentasikan inspeksi


penggalian (Termasuk daerah/peralatan yang berdekatan dan sistem
pelindung), termasuk namun tidak terbatas pada:
▪ Sebelum setiap shift kerja
▪ Harian
▪ Setelah peristiwa alam (misalnya hujan, badai, tornado, gempa bumi, dll.)
▪ Ketika retakan, retak ketegangan, pengelupasan, pemotongan bawah tanah,
rembesan air, dll terjadi
▪ Ketika ada perubahan yang signifikan dalam ukuran dan / atau lokasi
tumpukan tanah
▪ Ketika ada perubahan atau gerakan di dekat struktur
▪ Seperti ditentukan oleh rencana kerja

© 2014 Chevron
IBU MSW Portable Gas
Detection Standard

© 2014 Chevron
Mengapa kita membutuhkannya?

© 2017 Chevron Indonesia Company 73


Apa itu pengujian gas?

• Pengujian Gas adalah pengukuran secara manual


ataupun sistematis kandungan dan konsentrasi gas
baik itu gas beracun maupun gas-gas yang mudah
terbakar dengan menggunakan peralatan-peralatan
pengujian gas lengkap dengan assesorisnya jika
diperlukan.

• Dalam pengukuran ini kita harus memastikan beberapa


hal penting yang harus di perhatikan, seperti :
– Alat yang di gunakan seperti gas detektor single
sensor atau multi sensor, personal gas detector
atau portabel
– Personil yang menggunakannya
– Karakteristik dan nilai ambang batas dari gas-gas
berbahaya
– Alat yang masih bekerja dengan baik
– Lingkungan yang akan di tes oleh gas detektor
tersebut

© 2017 Chevron Indonesia Company 74


Istilah-istilah umum

• LEL: Lower Explosive Limit – konsentrasi


terendah gas mudah terbakar dalam campuran
udara. Kita mengukurnya % LEL

• UEL: Upper Exposure Limit – konsentrasi


tertinggi gas mudah terbakar dalam campuran
udara

• PPM: Parts Per Million - satuan ukuran


konsentrasi gas beracun

• TWA: Time Weighted Average – adalah nilai rata-


rata paparan selama 8 jam kerja

• STEL: Short Term Exposure Limit adalah


konsentrasi maksimal yang diperbolehkan
terpapar, biasanya dalam satuan ppm di udara,
untuk waktu yang singkat (15 menit).

© 2017 Chevron Indonesia Company 75


Persyaratan MSW qualified gas tester

Siapa yang melakukan pengujian gas?


• Hanya karyawan / pekerja yang kompeten dan telah
ditunjuk sebagai Qualified Gas Tester (QGT) yang
diijinkan melakukan pengujian gas di fasilitas Chevron

Tanggung jawab QGT


• Memiliki pengetahuan tentang kondisi atmosfer kerja
yang dapat diterima dan urutan pengujian gas
• Memiliki pengetahuan tentang teknik pengujian gas
• Melakukan dan mendokumentasikan hasil pengujian
gas
• Menentukan frekuensi untuk tindak lanjut pengujian
gas berdasarkan potensi bahaya diidentifikasi
• Memverifikasi dan memvalidasi kalibrasi peralatan
pengujian gas di lapangan
• Memahami kapan harus menghentikan pekerjaan
(SWA)

© 2017 Chevron Indonesia Company 80


Persyaratan MSW qualified gas tester

Keahlian dan kompetensi yang harus di


miliki oleh Qualified Gas Tester (QGT)
di fasilitas Chevron:

• IBU PTW Procedure


• IBU HA Procedure
• IBU Portable Gas Detection
Standard
• IBU Confined Space Entry Standard
• IBU Hot Work Standard
• IBU Excavation Standard
• Chevron Stop Work application

© 2017 Chevron Indonesia Company 81


Kapan harus melakukan pengujian gas?

1. Confined space entry.


2. Kegiatan emergency response
(misal merespon kebocoran,
tumpahan,dll).
3. Kegiatan excavation (penggalian)
and trenching (parit).
4. Penanganan atau penyimpanan
bahan berbahaya atau kargo (mis.
Tangki penyimpanan/ storage tanks,
ships/shipyards, mobil tangker,
lokasi limbah berbahaya dan
beracun/ hazardous waste sites,
dll).

© 2017 Chevron Indonesia Company 82


Kapan harus melakukan pengujian gas?
(lanjutan)

5. Kegiatan hot work (kecuali


dilakukan di area yang ditunjuk
sebagai area selamat untuk hot
work).
6. Kegiatan isolation of hazardous
energy (IHE).
7. Kegiatan proses dan produksi
(misal operasi fasilitas pabrik,
drilling & operasi produksi, dll).
8. Kegiatan lain atau kondisi
sebagaimana yang didefinisikan
oleh unit/fasilitas

© 2017 Chevron Indonesia Company 83


Lokasi / area berbahaya

• Di MSW pembagian klasifikasi Hazardous Area


berdasarkan API RP 500/505
• IBU MSW Hot Work Standard – ayat 5: Hot work
permit diperlukan untuk pekerjaan hot work yang
dilakukan di dalam area hazardous (classified)*
• Area hazardous yang di maksud adalah :
– Class 1 Divisi 1
– Class 1 Divisi 2

© 2017 Chevron Indonesia Company 84


Wewenang Menghentikan Pekerjaan

Pekerjaan harus dihentikan, bahaya dinilai


dan dimitigasi, serta semua permit harus
divalidasi ulang sebelum melanjutkan
pekerjaan ketika, saat:

• Hasil pengujian gas melebihi kondisi


atmosfer kerja yang dapat diterima
• LEL ≥ 10% terdeteksi
• Peralatan pengujian gas portabel atau
kontinu mengalami kegagalan
(pembacaan tidak akurat, alarm mati,
visualisasi mati, dll)
• Baterai low
• Kalibrasi telah melewati batas
• Kegagalan sistem ventilasi
• Fasilitas/lokasi kerja/equipment belum
diisolasi dan dipersiapkan dengan layak
• Terjadi insiden dan/atau near miss
• dll

© 2017 Chevron Indonesia Company 85


Alat deteksi gas (gas detector)

• Gas Detector: alat yang digunakan untuk mendeteksi


(mengetahui) dan mengukur konsentrasi/kadar gas-
gas di udara

• Secara umum alat-alat pendeteksi gas-gas beracun


maupun gas-gas berbahaya ini dapat dikelompokan
menjadi tiga macam :
– Personal (wearable) Gas detector
• Single gas
• Multi gas monitoring
– Portable Gas detector
• Single gas
• Multi gas monitoring
– Fixed Monitoring system

© 2017 Chevron Indonesia Company 86


Klasifikasi Gas Detektor

© 2017 Chevron Indonesia Company 87


Alat deteksi gas (gas detector)

• Personal gas detector umumnya lebih kecil dan


dapat di pasang di sabuk, kerah, kantong baju
kerja. Umumnya hanya mampu mendeteksi satu
gas
• Portable gas detector umumnya lebih besar dan
mampu mendeteksi lebih dari satu gas (biasanya
4-6 gas) dan di lengkapi dengan pompa
internal/external.
• Fixed gas detector umumnya mampu mendeteksi
gas di lingkungan dan sering kali menjadi bagian
dari safety shutdown system. Yang apabila nilai
deteksi gasnya mencapai/melebihi ambang batas
dari gas maka mampu mematikan sistem proses

© 2017 Chevron Indonesia Company 88


Multi gas detector

• Multi gas detector merupakan suatu peralatan pendeteksi gas yang dapat membaca
beberapa jenis gas dalam waktu yang bersamaan. Satu alat ini dapat mendeteksi 1-6
jenis gas yang berbeda-beda tyergantung dari sensor yang digunakan.

• Sensor yang umum terdapat dalam alat ini yang dipasang secara bersamaan biasanya
H2S, CO, O2, dan LEL. Kombinasi sensor ini sangat ideal untuk memenuhi kebutuhan
khususnya untuk pendeteksian dalam ruang tertutup.

• Untuk brand-brand dan type tertentu sudah terdapat aspirated pump (pompa hisap)
sehingga dapat digunakan untuk mengambil sampel dari tempat-tempat yang jauh
dengan menggunakan bantuan tubing atau sampale hose.

© 2017 Chevron Indonesia Company 89


Contoh-contoh multi gas detector

Berikut SOP gas detektor di atas :


SOP ALTAIr.docx
SOP X-am7000.doc.docx

© 2017 Chevron Indonesia Company 90


Assesoris alat pengujian gas
hand aspirated pump

• Sampling pump berfungsi untuk mengalirkan


sampel dari ujung tubing pengukuran ke
sensor.
• Peralatan gas detector ada yang dilengkapi
dengan internal sampling pump dan external
sampling pump.
• Internal sampling pump sudah “built in” didalam
detector itu sendiri.
• Sedangkan external sampling pump bisa
dipasang dan dilepaskan sesuai dengan
kebutuhan.
• Ada kalanya pengukuran yang sifatnya
monitoring memerlukan sestem difusi saja
sehingga sampling pump tidak diperlukan.
• Pemakaian sampling pump akan
memperpendek waktu pakai baterai.

© 2017 Chevron Indonesia Company 91


Sampling probe/stick

• Sampling probe digunakan


sebagai assesories gas
detector untuk mengambil
sampel dari tempat yang
jauh.

• Sampling probe ini erat


kaitanya dengan motorized
sampling pump.

• Sampling probe tidak bisa


bekerja sendirian. Tetapi
harus dikombinasikan
dengan motorized sampling
pump.

© 2017 Chevron Indonesia Company 92


Mengartikan Hasil Pembacaan Gas

• Alat gas detektor bisa memberikan pembacaan skala angka. Contoh


pembacaan gas detektor :
• H2S dalam ppm - parts per million
• CO dalam ppm
• Atmosfir mudah terbakar dalam % LEL – persentase LEL
• Oksigen dalam % v/v – persentase volume per volume

• Penting untuk memahami skala pembacaan yang digunakan alat


detektor yang anda punyai dan pastikan bahwa hasil pembacaan
masih masuk dalam batas yang ditolerir.

© 2017 Chevron Indonesia Company 93


Mengatur setelan alarm

Jenis gas Setelan alarm rendah Setelan alarm tinggi


(low alarm setting) (high alarm setting)

Hydrogen Sulfide (H2S) 1 ppm 5 ppm


Carbon Monoxide (CO) 25 ppm 50 ppm
Oxygen (O2) 19.5% 23.5%
LEL TBA% 10%

Catatan: Setelan titik alarm dari gas detector dapat dirubah sesuai dengan standar MSW. Lihat buku panduan dari gas detector untuk
mengatur setelan alarm.

94

© 2017 Chevron Indonesia Company 94


Pengoperasian alat deteksi gas (1)
Verifikasi fungsi

Personal gas detector:


• Personal (wearable) gas detector harus di auto zero setiap
hari (sebelum digunakan).
• Personal (wearable) gas detector harus berfungsi dan/atau
di bump tested setiap bulan (harus di dokumentasikan).

Portable gas detector:


• Handheld/portable gas detector harus berfungsi dan/atau
di bump tested setiap hari (harus di dokumentasikan).

Personal dan portable gas detectors:


• Semua gas detector yang tidak digunakan secara regular
harus berfungsi dan/atau di bump tested setiap bulan
(tidak melebihi periode 30 hari; hasil bump test harus di
dokumentasikan).
• Semua gas detector must harus berfungsi dan/atau di
bump tested tambahan sesuai dengan instruksi pabrik
(bump test harus didokumentasikan).

© 2017 Chevron Indonesia Company 95


Pengoperasian alat deteksi gas (2)
Selalu lakukan Setting ‘Udara Besih’

• Monitor harus DI-NOL-KAN sebelum setiap


penggunaan (disebut juga “Fresh Air” atau
“Auto Zero”).
• Kalibrasi akan me-nol-kan oksigen ke
20.9%
• Hal ini harus selalu di lakukan di udara yang
BERSIH
• Hal ini juga akan menyesuaikan sensor CO
dan H2S ke nilai nol

© 2017 Chevron Indonesia Company 96


Pengoperasian alat deteksi gas (3)
Bump Test Kit Demand Flow
Regulator
400
600
200
800
0 1000

Tubing

NIST TRACEABLE

Callibration Cylinder
© 2017 Chevron Indonesia Company 97
Pengoperasian alat deteksi gas (5)
Merencanakan Pengujian Gas

• Lakukan penilaian bahaya terlebih


dahulu,kondisi pada saat
pengukuran harus aman.
• Pastikan gas detector yang kita
gunakan mempunyai response yang
bagus dan sudah terkalibrasi.
• Perhatikan cara-cara
mengoperasikan gas detector sesuai
dengan buku petunjuk
pengoperasian.
• Gunakan PPE dengan lengkap. Jika
diperlukan gunakan alat-alat
perlindungan pernafasan agar kita
terhindar dari paparan gas-gas yang
berbahaya.
• Lakukanlah dokumentasi atau
pencatatan untuk setiap hasil
pengukuran.

© 2017 Chevron Indonesia Company 100


Pengoperasian alat deteksi gas (6)
Persyaratan Kunci MSW – Ruang Terbatas

• Pengujian gas awal harus dilakukan hanya kalau lokasi kerja


sudah diisolasi dan dipersiapkan dengan layak dan
dilakukan di luar confined space segera sebelum pekerja
masuk ke dalam.
• Setelah pengujian gas awal dilakukan di luar confined
space, uji gas harus dilakukan di dalam confined space:
– Sebuah tongkat ekstensi harus digunakan untuk sampel
sejauh mungkin kedalam ruangan tanpa melanggar entry
barrier.
– Ketika ruang terbatas/ confined space tidak dapat disampel
menggunakan tongkat ekstensi, QGT harus memasuki ruang
memakai alat bantu pernapasan dengan pasokan udara
untuk menguji gas di ruangan terbatas.
• Sistem ventilasi harus ditutup/ dimatikan selama minimal 30
menit sebelum melakukan pengujian gas di ruang yang
besar
• Confined space entry harus dimulai tidak lebih dari 30 menit
setelah Qualified Gas Tester menguji area dan
diperbolehkan untuk masuk

© 2017 Chevron Indonesia Company 101


Pengoperasian alat deteksi gas (7)
Persyaratan Kunci MSW – Hot Work

• Pengujian gas awal yang harus dilakukan setelah


lokasi kerja dan peralatan diisolasi dan disiapkan.
• Aktivitas kerja panas harus dimulai tidak lebih dari 30
menit setelah QGT telah menguji gas di daerah
pekerjaan dan memperbolehkan untuk memulai
pekerjaan
• QGT akan menentukan frekuensi untuk tindak lanjut
pengujian gas berdasarkan potensi bahaya
diidentifikasi dan akan mendokumentasikannya pada
hot work permit.
• Pengujian gas harus dilakukan didaerah sekitar
aktivitas kerja panas pada jarak minimal 15 meter (50
kaki) – termasuk di semua bukaan
• Pengujian gas diperlukan bila kendaraan bermotor
(baterai atau pembakaran internal) sedang
dioperasikan didalam wilayah dimana uap mudah
terbakar mungkin ada

© 2017 Chevron Indonesia Company 102


Pengoperasian alat deteksi gas (8)
Persyaratan Kunci MSW – Penggalian

• Initial gas testing harus dilakukan apabila terdeteksi:


– Bau yang tidak diharapkan (misal exhaust fumes, bau
H2S, dll.).
– Ada struktur subsurface yang tidak diharapkan (misal.
Perpipaan, drum, tangki, dll.).
– Ada buangan yang tidak diharapkan.
• Kegiatan excavation harus dilakukan tidak lebih dari
30 menit sesudah Qualified Gas Tester melakukan
test area dan diperbolehkan untuk bekerja
• Qualified Gas tester akan menentukan frekuensi
untuk tindak lanjut pengujian gas berdasarkan potensi
bahaya diidentifikasi dan akan
mendokumentasikannya pada General Permit to
Work

© 2017 Chevron Indonesia Company 103


Pengoperasian alat deteksi gas (9)
Aturan 2 menit sampling

Langsung/tanpa stik
• Waktu untuk mencapai pembacaan 90%
adalah 30 detik.
• Untuk mencapai pembacaan 100%,
membutuhkan 1.5 menit lagi.
• Sehingga untuk mendapatkan pembacaan
100%. Gas detector perlu berhenti di satu
titik selama 2 menit.

Menggunakan stik/probe
• Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai
pembacaan 100% dari gas detector yang
menggunakan stik/probe lebih lama.
• Formula: 2 menit + (2x panjang hose
dalam (satuan feet) satuan detik)
• Misal panjang stick adalah 20 feet. Maka
waktu yang dibutuhkan adalah 2 menit 40
detik

© 2017 Chevron Indonesia Company 104


Pengoperasian alat deteksi gas (10)
Langsung (tanpa stick/probe) dan dengan stick/probe

Lakukan pengujian gas


• Di titik terendah
• Di titik tengah, dan
• Di titik tertinggi
Dari sebuah ruangan/tangki/vessel/pipa/pit/dll yang akan kita uji kandungan gasnya

© 2017 Chevron Indonesia Company 105


Hal penting yang harus diingat

• Pengetesan gas terus menerus atau berkala


harus dilakukan jika ada potensi perubahan
konsentrasi gas dan /atau jika ada bahaya besar
bagi para pekerja jika konsentrasi gas berubah
mendadak
• Pengetesan gas terus menerus harus dilakukan
ketika memasuki vessel/ruang terbatas

Berhati-hatilah terhadap hal berikut


• Kekurangan atau kelebihan oksigen dapat
menyebabkan pembacaan LEL yang keliru
• Kurang tenaga baterai sebelum penggunaan
• Jangan isi ulang atau mengganti baterai di daerah
berbahaya
• Jangan menyedot cairan ke saluran sampling
• Pastikan peralatan sudah dikalibrasi sesuai
panduan manufaktur

© 2017 Chevron Indonesia Company 106


Perawatan setelah penggunaan

• Visual cek warning pada layar


sebelum di matikan, pastikan tidak
ada warning yang tertera
• Bersihkan permukaan GD dengan
kain/majun yang bersih
• Visual cek filter pada sensor
• Hindari tempat penyimpanan yang
lembab/basah dan simpan pada
suhu ruang
• Cek kelengkapan GD
• Charging kembali dalam keadaan
mati (untuk memperpanjang daya
tahan baterre)
• Jangan mem bump test GD pada
saat charging di lakukan

© 2017 Chevron Indonesia Company 107


MSW Fundamental
Material Training (Part 2)

© 2014 Chevron
Simultaneous Operations
(SIMOPs)

IndoAsia Business Unit


Health, Environment and Safety

© 2014 Chevron
Pendahuluan

Simultaneous Operations (SIMOPs)


Persyaratan SIMOPs dirancang untuk :

Mengelola potensi konflik, risiko dan bahaya melalui perencanaan,


komunikasi dan eksekusi yang efektif dari dua atau lebih aktivitas kerja
yang berlangsung bersamaan pada lokasi, area kerja atau proses yang
sama atau berdekatan, dimana terdapat potensi terjadinya unplanned
shutdown, pengurangan proses, cedera personil, kerusakan aset dan
dampak lingkungan yang merugikan.

© 2014 Chevron 110


Contoh-contoh SIMOPs

Contoh Aktivitas Kerja Kompleks:


▪ Commissioning dan decommissioning
▪ Operasi lapangan dengan beberapa kapal atau unit kerja
▪ Operasi di area kerja terlarang
▪ Kegiatan seismik
▪ Turn around

Contoh Aktivitas Kerja yang memerlukan beberapa Multi-disiplin Tim Kerja:


▪ Pengeboran sumur atau pekerjaan perbaikan didekat operasi produksi
▪ Produksi dan konstruksi
▪ Tanggap darurat dan operasi

Contoh Aktivitas Kerja yang memerlukan komunikasi dan koordinasi yang signifikan
▪ Operasi laut dan menyelam bersamaan
▪ Pengeboran dan operasi produksi di lokasi yang sama
▪ Perforasi

© 2014 Chevron 111


Persyaratan Umum

▪ Selalu pertimbangkan alternatif lain sebelum memulai operasi simultan


(bersamaan).
▪ Lakukan Planning Phase Hazard Analysis sesuai dengan IBU Hazard
Analysis Procedure saat merencanakan aktivitas kegiatan SIMOPs.
▪ Rencana SIMOP tertulis (SIMOP Plan), sesuai dengan IBU Permit to
Work Procedure, diperlukan untuk:
– Kegiatan pekerjaan yang kompleks (misalnya commissioning dan
decommissioning, operasi lapangan dengan beberapa kapal atau unit
kerja, operasi di area kerja terlarang, kegiatan seismik, turn around, dll).
– Pekerjaan yang memerlukan beberapa multi-disiplin tim kerja (misalnya
pengeboran sumur atau pekerjaan perbaikan didekat operasi produksi,
produksi dan konstruksi, tanggap darurat dan operasi, dll).
– Pekerjaan yang membutuhkan komunikasi dan koordinasi yang signifikan
(misalnya operasi laut dan menyelam bersamaan, pengeboran dan
operasi produksi di lokasi yang sama, perforasi, dll)

© 2014 Chevron 112


Persyaratan Umum

▪ Bahaya yang terkait dengan SIMOPs harus selalu didentifikasi dan


dimitigasi sebelum memulai pekerjaan.
▪ Personil yang terlibat dalam kegiatan SIMOPs harus selalu terlatih dan
kompeten dalam peran yang mereka pertanggungjawabkan.
▪ Job Safety Analysis (JSA) harus selalu dilakukan di tempat kerja
sesuai dengan Hazard Analysis Procedure sebelum memulai kegiatan
SIMOP.
▪ Jika pekerjaan dihentikan karena Stop Work Authority, kondisi cuaca,
alarm atau kondisi tak terduga, maka rencana SIMOPs harus divalidasi
ulang sebelum pekerjaan dapat dimulai kembali.

© 2014 Chevron 113


Peran dan Tanggung Jawab

▪ SIMOPs Controller ▪ SIMOPs Representative


– Harus pegawai Chevron – Berpartisipasi dalam pertemuan
– Melakukan koordinasi kegiatan SIMOPs
SIMOP bersama dengan SIMOPs – Mengkomunikasikan rencana
representatives SIMOPs kepada tim kerja dalam
– Memastikan kegiatan SIMOPs area tanggung jawabnya
dilakukan sesuai dengan dokumen – Memastikan kegiatan didalam area
rencana SIMOPs, izin kerja dan tanggung jawabnya dilakukan
analisis bahaya sesuai dengan dokumen rencana
– Menetapkan protokol komunikasi SIMOPs, izin kerja dan analisis
sebelum dan selama kegiatan bahaya
SIMOPs
– Melakukan jadwal pertemuan ▪ Person Managing Control of Work
SIMOPs (PMCoW)
– Membuat SIMOPs logs
– Memastikan kegiatan kerja masing-
masing dilakukan sesuai dengan
▪ Subject Matter Expert dokumen rencana SIMOPs, izin
– Keahlian dalam hal teknis dan HES kerja dan analisis bahaya.
yang terkait dengan proses atau
prosedur yang diidentifikasi
© 2014 Chevron 114
Merencanakan SIMOP:
Dokumentasikan Rencana Anda

▪ Waktu dan Jarak


– Buatlah jadwal untuk kegiatan.
– Menentukan dan mendokumentasikan
batasan-batasan aktivitas kerja
bersamaan.
▪ Prosedur dan Standar
– Menentukan dan mendokumentasikan
semua proses, prosedur dan standar
yang harus diikuti (misalnya, operasi,
perawatan, prosedur drilling, safety
procedures and standards, etc.).
▪ Communication
– Tentukan dan dokumentasikan
bagaimana anda akan
mengkomunikasikan rencana kerja
kepada mereka yang harus
mengetahuinya.

© 2014 Chevron 115


Merencanakan SIMOPs :

Pastikan bahwa Rencana SIMOPs (SIMOPs Plan) termasuk:


▪ Pertimbangan dan dokumentasi dari batasan-batasan rencana.
▪ Menentukana pihak yang bertanggung jawab untuk setiap pekerjaan yang
akan dilakukan.
▪ Mengembangkan rencana kontingensi.
▪ Identifikasi kebutuhan tanggap darurat.
▪ Daftar semua proses U&G, prosedur dan standar (misalnya prosedur operasi,
prosedur perawatan, prosedur pengeboran, MSW Standar, U&G Hazard
Analysis dan Prosedur Izin Kerja, dll) yang harus diikuti.

© 2014 Chevron 116


Dapatkan Izin :
Komunikasi

Komunikasi
▪ Harus ada sarana untuk komunikasi dan koordinasi kerja untuk mengatasi
potensi konflik izin dan/atau operasi simultan.
▪ Komunikasi dan dokumentasi izin harus tersedia dalam bahasa yang sesuai
untuk personil yang terlibat dalam pekerjaan.
▪ Rencana SIMOP harus dikomunikasikan kepada semua personil yang
terpengaruh oleh aktivitas kerja bersamaan. Hal ini harus mencakup:
– Komunikasi dengan pihak ketiga sebelum melakukan pekerjaan yang diperlukan
(misalnya, kapal, perusahaan lain, dll)
– Menjaga komunikasi yang terus berlangsung diseluruh kegiatan bersamaan
– Pergantian Shift Harian (termasuk semua pihak yang terkena dampak)

© 2014 Chevron 117


Persiapan untuk SIMOP

Mengadakan pertemuan komunikasi dengan semua personil/pihak yang


terlibat dan terpengaruh oleh SIMOP:
▪ Pertemuan harus ditetapkan sebelum memulai kegiatan SIMOPs.
▪ Pertemuan harus dilakukan secara teratur oleh Chevron SIMOPs Controller.
– Rapat harus menyertakan pihak ketiga (jika sesuai)
– Isi pertemuan harus mencakup tinjauan lingkup SIMOP, update rencana
pelaksanaan, diskusi bahaya, rencana darurat dan review dari prosedur kunci dan
standar
– Rapat harus dilakukan setiap hari dan mencakup pertukaran/serah terima shift
▪ Semua komunikasi SIMOP harus didokumentasikan. Dokumentasi dapat
dilakukan melalui log harian SIMOP, checklists harian SIMOP, log shift
turnover, dll)

© 2014 Chevron 118


Bypassing Critical Protections

© 2014 Chevron
Pendahuluan & Lingkup

Bypassing Critical Protections


Bypass merupakan proses menghalangi, mengisolasi,
menon-aktifkan, merintangi, memaksa, memutus atau
melumpuhkan perangkat atau system agar tidak dapat
berfungsi sebagaimana mestinya untuk tujuan
pengujian, pemeliharaan dan startup atau
mempertahankan keselamatan, kehandalan operasi.

Lingkup Bypass Critical Protections termasuk:


▪ Setiap pekerjaan yang membutuhkan bypass critical protection, termasuk
namun tidak terbatas pada:
• Pengujian
• Pemeliharaan
• Instalasi
• Commissioning atau decommissioning dari perubahan enjinering
• Startup fasilitas atau peralatan
▪ Setiap peralatan atau fasilitas perlindungan kritis yang memungkinkan untuk
dipasang perangkat lunak/keras bypass.
© 2014 Chevron 122
Tipe-tipe Bypass

Perlindungan kritikal yang dapat di-bypass, namun tidak terbatas pada:


▪ Perangkat/sistem shutdown
– Cth, Pressure Safety Low Low (PSLL), Pressure Safety High High (PSHH),
Emergency Shutdown Devices (ESDS), dll.
▪ Perangkat deteksi api dan gas serta perangkat pemadam api
– Cth: fire pumps, deluge systems, fusible loops, CO2 fire extinguishing systems, dll.
▪ Katup kritikal manual yang (dalam keadaan normal) dikunci terbuka, atau
tertutup
– Cth: back pressure control valves, dll
▪ Peralatan pengamanan, over speed trips, peralatan pendeteksi kebakaran, dll.
▪ Pressure safety valves (PSV), blow down valves (BDV), thermal relief devices,
vacuum breakers, dll.
▪ Process controls
– Cth: alarm, selama flushing water atau oil boots, tes fungsi
▪ Sistem Instrumentasi Keselamatan
– Cth: control system programming, perangkat yang dapat memicu aktivasi
© 2014 Chevron perangkat keselamatan otomatis, dll. 123
Pemakaian

Standar Bypass Critical Protections tidak dapat digunakan untuk:


▪ Startup overrides
– Di desain untuk mengaktifkan secara otomatis setelah jeda waktu.
▪ Bypass Permanen
– Eliminasi atau bypass perangkat keselamatan jangka panjang di kelola
dengan U&G Management of Change Process. Penentuan perangkat
pelindung kritis pengganti harus dikelola dan diidentifikasi di system
MOC.

Standar ini tidak dimaksud untuk mengganti Standar Isolasi Energi


Berbahaya (IHE).

© 2014 Chevron 124


Critical Protection Pada Tangki

© 2014 Chevron 125


Deluge system

© 2014 Chevron 126


Persyaratan Umum

JANGAN PERNAH
▪ Menon-aktifkan perangkat pelidung kritis untuk mematikan alarm yang
mengganggu atau shut-ins
▪ Bypass, isolasi dan/atau menghilangkan proteksi kritis selama kondisi
upset/abnormal
▪ Bypass critical protections untuk menunda inspeksi.
▪ Bypass critical protections untuk mempertahankan produksi.

Membypass critical protections selama kondisi darurat hanya diizinkan


untuk melindungi manusia, lingkungan dan properti.

© 2014 Chevron 127


Start

MULAI
START
▪ Pertimbangkan dampak pekerjaan
Lakukan
▪ Siapkan sistem pelindung alternatif
▪ Tinjau prosedur, standar, dan
(safeguard tambahan atau redundant –
instruksi operator surveillance)
▪ Unit tanggap darurat (sistem proteksi
kebakaran – bila diperlukan)
▪ Siapkan semua dokumen yang
Jangan Lakukan dibutuhkan:
▪ Bypass sampai anda memiliki safeguard • Prosedur (SOP)
tambahan/serupa di tempat • PPHA
• Onsite JSA
▪ Bypass dengan cara tidak benar (shortcut)
untuk mempertahankan operasi • BCP Register
• Dokumen lain – bila perlu (Cth:
▪ Bypass tanpa dokumentasi dan persetujuan P&ID, rescue plan)
yang benar (PPHA, onsite JSA, BCP Register,
General PTW, MOC bila lebih dari 72 jam.

© 2014 Chevron 128


Stop

Pertimbangan Pekerjaan Spesifik


Apakah anda…
▪ Mengetahui peran Anda pada pekerjaan yang
sedang dilakukan?
▪ Memahami lingkup pekerjaan?

STOP Apakah anda telah…


▪ Terlatih melakukan pekerjaan yang diminta
Apakah Anda (cth. Kelelamatan operasi)
terlatih dan
yakin? Pertimbangan Kinerja Manusia
Apakah anda…
Memiliki dokumentasi, waktu, sumber daya dan
orang untuk melakukan pekerjaan?
Apakah anda telah…
Pertimbangkan potensi error traps?

© 2014 Chevron 129


Plan Work

Tentukan lingkup pekerjaan :


RENCANA KERJA ❖ Berapa waktu yang diperlukan untuk bypass
▪ Harus dibawah 72 jam, lengkapi dengan
▪ Apa yang akan anda lakukan dokumen-dokumen seperti:
✓ PPHA & Onsite JSA
▪ Siapa dan apa yang ✓ SOP Spesifik
berdampak ✓ BCP Register
✓ General PTW
▪ Tentukan bahaya dan mitigasi ▪ Lebih dari 72 jam, harus diatur dalam MOC,
lengkap dengan dokumen seperti:
▪ Prosedur khusus lainnya ✓ PPHA & Onsite JSA
✓ SOP Spesifik
✓ BCP Register untuk jangka panjang
✓ General PTW
Penilaian Safeguards : ❖ Mengembangkan rencana alternatif bila
▪ Selalu bypass safegurads sedikit pekerjaan melebihi waktu yang direncanakan
mungkin yang diperlukan untuk (mis: MOC sementara)
bekerja. ❖ Pertimbangkan cara mengkomunikasikan
▪ Ketika bypass, harus selalu ada rencana kerja kepada orang yang relevan
minimal satu safeguard tambahan (melalui hand over BCP register, flag dan
tag)
di tempat untuk mencegah
berkembangnya risiko.
© 2014 Chevron 130
Get Permission

Ijin Kerja:
MENDAPATKAN IJIN ▪ Ijin kerja umum diperlukan untuk
semua aktivitas bypass critical
▪ Mengisi PTW, ijin protection dan ijin kerja khusus
(bila diperlukan)
kerja/dokumentasi lainnya ▪ BCP Register dengan persetujuan
▪ Pengesahan yang benar dan proses hand over
▪ Komunikasi
Analisa Bahaya:
▪ PPHA & Onsite JSA
Hirarki Persetujuan
▪ Dibawah 72 jam: PTW, Ijin Kerja
Khusus dan BCP register harus Dokumen Lainnya :
disetujui TM ▪ Data Pengujian gas (bila perlu)
▪ Lebih dari 72 jam : PTW, ijin kerja ▪ MOC*
MOC hanya diperlukan untuk bypass lebih dari
khusus, BCP register disetujui 72 jam, pekerjaan yang direncanakan melebihi
melalui Manager & MOC 72 jam. Jika ternyata pekerjaan dibawah 72
jam, MOC dapat dibatalkan..
© 2014 Chevron 131
Prepare for work

PERSIAPAN AREA Paket Dokumentasi:


▪ Copy dari PTW asli dan ijin kerja
KERJA khusus
▪ Copy dari BCP register
▪ Lakukan Onsite JSA ▪ SOP atau Prosedur Kerja Spesifik
(persiapan kru bekerja)
▪ Bypass(es) Analisa Bahaya
▪ Siapkan dokumentasi ▪ PPHA & Onsite JSA
▪ Tindakan pencegahan lainnya
Dokumen Lainnya :
▪ Data Pengujian gas (bila perlu)
Flag & Tag ▪ MOC*
▪ Bypass flag (hardware or software) MOC hanya diperlukan untuk bypass
▪ Secondary flag must be installed lebih dari 72 jam, pekerjaan yang
direncanakan melebihi 72 jam. Jika
on the control panel and devices
ternyata pekerjaan dibawah 72 jam, MOC
dapat dibatalkan.

© 2014 Chevron 132


1st Verify

Verifikasi:
▪ Kurang dari 72 jam:
– Bypass registers harus ditinjau
VERIFIKASI & harian. Tinjauan ini harus
VALIDASI didokumentasikan melalui tanda
tangan pada BCP register.
▪ Verifikasi semua bypass ▪ Lebih dari 72 jam :
– BCP register di tinjua mingguan
teridentifikasi, berlabel dan atau bulanan
terdokumentasi. – Ditambah dengan MOC
▪ Verifikasi safeguards yang
dibutuhkan berada ditempat dan Validasi
velidasi mereka berfungsi efektif – Memastikan safeguard atau
system atau safeguard
tambahan sesuai dengan
kebutuhan (Cth: kefektivitasan
safeguards)

© 2014 Chevron 133


Work

Monitoring
BEKERJA ▪ Setiap perangkat perlindungan kritis yang
▪ Memantau operasi tidak memiliki perangkat setara dan / atau
▪ Melakukan pekerjaan perangkat ganda untuk menjalankan
fusngsi yang sama, harus terus dimonitor
▪ STOP jika ada yang oleh orang yang kompeten di tempat kerja
berubah saat perangkat tsb sedang di bypass.
▪ Revalidasi/shift ▪ Area Controller harus menentukan proses
handover/pembatalan dan frekuensi monitoring untuk setiap
perangkat perlindungan kritis yang sedang
di bypass (Tentukan di SOP or PPHA).

Inspeksi
Semua dokumentasi BCP (Bypass register)
yang aktif dalam bypass register harus
diinspeksi setiap minggu.

© 2014 Chevron 134


Pengembalian

Work Completion
MENGEMBALIKAN Personil yang bertanggung tajam harus memastikan
perangkat siap beroperasi kembali dengan:
▪ Pastikan perangkat telah • Melepas semua bypass flags/tags
dikembalikan pada • Melepas bypass
kondisi normal operasi Melepas Isolasi dan Perangkatnya
▪ Penyelesaian pekerjaan Isolasi (seperti blinding, isolasi listrik atau isolasi fisik
positif) harus di lepas dan dipastikan ulang.
▪ Pembersihan
Restart Mesin dan Perangkat
▪ Periksa hasil dan area
Sebelum menghidupkan peralatan, personil operasi
kerja
harus mengkonfirmasi dengan Subject Matter Expert
bahwa peralatan ini telah siap & aman untuk
beroperasi
Membersihkan Area Kerja
Pastikan area kerja kerja aman, bersih dan teratur.
Memeriksa Hasil dan Area Kerja
Mengembalikan peralatan/mesin dan area kerja seperti
kondisi semula.

© 2014 Chevron 135


Menghubungkan Pernyataan

▪ Bypasses melebihi 72 jam ▪ Ditentukan oleh Area Controller


▪ Tipe analisa bahaya adalah ▪ Ketika mem-bypass
▪ General permit to work ▪ Harus di kelolas sesuai dengan U&G
MOC process
▪ Bypassing to maintain production
▪ Dibutuhkan untuk semua bypass
▪ Bypassing untuk kondisi darurat
▪ Hanya diijinkan untuk melindungi
▪ Bypasses harus terdokumentasi manusia, lingkungan dan properti
▪ Minimal satu tambahan ▪ Tidak diijinkan
safeguards harus tersedia ▪ Di dalam bypass register
▪ Proses pemeriksaan dan ▪ PPHA & Onsite JSA
frekuensi tiap-tiap bypassed
critical protections merupakan

© 2014 Chevron 136


Bypass Tag & Flag

Tag
Flag

Dipasang di panel
lokal atau annunciator
panel

Dipasang di
© 2014 Chevron device/perangkat 137
IBU MSW Work at Height
Standard
(Bekerja di Ketinggian)

© 2014 Chevron
Rencana Kerja:
Tentukan Bahaya dan Mitigasi

Lakukan Planning Phase Hazard Analysis (PPHA)


Personil terlatih melakukan Planning Phase Hazard Analysis untuk
mengidentifikasi potensi bahaya terkait pekerjaan di ketinggian dan untuk
menentukan tindakan pencegahan, perlindungan, dan mitigasi yang diperlukan
agar pekerjaan dapat dilakukan dengan selamat.
Bahaya sumber energi yang umum
terkait pekerjaan di ketinggian meliputi:
▪ Gravitasi
▪ Gerakan
▪ Mekanikal
▪ Listrik

© 2014 Chevron 21
Rencana Kerja:
Tentukan Bahaya dan Mitigasi

Pertimbangkan:
▪ Kemungkinan jatuh dan risiko cedera ▪ Kondisi dan stabilitas permukaan
pada seseorang jika jatuh terjadi kerja yang ada
▪ Potensi jalur jatuh ▪ Kapasitas dukung beban dari atap
▪ Risiko objek yang jatuh bagi pekerja ▪ Peralatan yang akan digunakan dan
di bawah bahaya yang terkait berhubungan
dengan penggunaannya (seperti,
▪ Aktivitas kerja, lokasi, durasi kerja
MEWPs, tangga, perancah, personal
dan lingkungan kerja
fall-arrest system)
▪ Untuk mendapatkan akses masuk ke
▪ Bahaya yang ditimbulkan oleh
atau jalan keluar dari lokasi
penggunaan tindakan pengendalian
▪ Jarak dengan konduktor listrik
▪ Prosedur darurat jika terjadi insiden

© 2014 Chevron 22
Rencana Kerja:
Tentukan Bahaya dan Mitigasi

Personel yang melaksanakan


pekerjaan di ketinggian harus
menggunakan perangkat pencegah
jatuh (seperti guard rail, platform kerja,
scaffolding, dll.) atau memakai sistem
pelindung jatuh (seperti personal fall
arrest system).

▪ Jika memungkinkan, perangkat


pencegah jatuh harus digunakan
sebagai pengganti sistem pelindung
jatuh.

Apakah Anda tahu perbedaan antara


pencegahan jatuh dan perlindungan
jatuh?

© 2014 Chevron 23
Rencana Kerja:
Tentukan Risiko, Bahaya dan Mitigasi

Perangkat Pencegah Jatuh


▪ Sebuah perangkat yang dirancang
untuk mencegah seseorang dari
jatuh.
▪ Biasanya melibatkan penggunaan
safeguad (pelindung), seperti:
– Pagar (railing)
– Perancah
– Mobile Elevated Work Platform
(MEWPs)
– Barikade dan guardrail

© 2014 Chevron 24
Rencana Kerja:
Tentukan Risiko, Bahaya dan Mitigasi

Perlindungan Jatuh Sistem penahan jatuh (fall-arrest system):

▪ Sebuah metode untuk mengurangi ▪ Dirancang untuk membantu dan


dampak terhadap orang yang menahan seseorang ketika sudah
terjatuh
jatuh.
▪ Biasanya terdiri dari:
▪ Perlindungan jatuh biasanya ▪ Full body harness yang disetujui
didapat melalui penggunaan ▪ Shock absorbing lanyard atau
system penahan jatuh (fall- short restraining lanyard atau self-
arrest system) personal dan restricting lifeline
selalu melibatkan penggunaan ▪ Self-locking snap hook (atau
carabineer tipe cincin)
body harness
▪ Sejumlah titik anchor yang aman.
– Penggunaan body belt tidak
dibolehkan sebagai perangkat
perlindungan jatuh
– Jangan bekerja sendirian saat
mengenakan sistem
perlindungan jatuh

© 2014 Chevron 25
Definisi

▪ Belt Tubuh
– Sebuah tali dengan cara baik untuk mengamankan itu di atas pinggang dan untuk melampirkan ke lanyard,
garis hidup, atau perangkat deselerasi.
▪ Body harness
– Sebuah komponen dari sistem perlindungan jatuh pribadi, yang mencakup tali, yang dapat dijamin tentang
pekerja dengan cara yang akan mendistribusikan kekuatan penangkapan jatuh di atas setidaknya paha,
panggul, pinggang, dada dan bahu dengan sarana untuk melampirkan ke lain komponen sistem perlindungan
jatuh pribadi.
▪ Fall Arresst System (sistem penahan jatuh)
– Sebuah sistem yang dirancang untuk mendukung terus seseorang dalam hal jatuh. Sebuah sistem
penangkapan jatuh biasanya terdiri dari tubuh penuh memanfaatkan disetujui, penyerap goncangan lanyard
atau lanyard pendek menahan atau membatasi diri buat, kait jepret self-locking (atau jenis carabineer cincin)
dan sejumlah titik pelabuhan aman.
▪ Fall Prevention Devices
– Sebuah perangkat yang dirancang untuk mencegah seseorang dari jatuh. Pencegahan jatuh biasanya
melibatkan penggunaan perlindungan rekayasa seperti pagar.
▪ Fall Protection
– Sebuah metode mengurangi dampak dari seseorang yang telah jatuh. Perlindungan jatuh biasanya dicapai
melalui penggunaan sistem perlindungan jatuh pribadi.
▪ Fall Protection System
– Sebuah sistem yang digunakan untuk menangkap seorang pekerja jatuh dari tingkat kerja. Ini terdiri dari
anchorage, konektor, memanfaatkan tubuh dan mungkin termasuk lanyard, perangkat deselerasi, garis hidup,
atau kombinasi yang cocok dari ini.
▪ Fall Restraint System
– Mencegah pekerja dari mencapai bahaya jatuh melalui sistem dasi off.

© 2014 Chevron 26
Gambar yang Terkait dengan Istilah dan Definisi

Mobile Elevated Working Fall Arrest System


Platform

Fall Restraint System

Man Basket

© 2014 Chevron 26
Rencana Kerja:
Mengidentifikasi Izin

Izin apa yang dibutuhkan?


▪ Izin Umum untuk Bekerja ketika:
– Mendirikan, mengubah dan / atau pembongkaran scaffolding
– Pekerjaan yang membutuhkan penggunaan sistem perlindungan jatuh
pribadi (misalnya memanfaatkan, jalur hidup, dll.)
• Satu-satunya pengecualian untuk persyaratan ini adalah tugas
Derrickmen dari menempel dan membuka pengait rantai
pengamannya lift dari monkeyboards.
Akankah izin tambahan diperlukan?
▪ Tergantung pada sifat dari pekerjaan di ketinggian
– Sebagai contoh, pekerjaan panas, masuk ruang tertutup, listrik dan isolasi energi
yang berbahaya, Penggalian

© 2014 Chevron 28
Persiapan tempat kerja :
Siapkan tempat kerja dan peralatan

Scaffolds / Perancah
▪ Scaffolding harus dirancang, dibangun, diperiksa, diberi label / tag, dimodifikasi
dan dibongkar di bawah pengawasan langsung dari Scaffolding Subjek Matter
Expert (SME) Kompeten.
▪ Perancah harus didirikan dengan pemasangan papan kaki, layar, pagar, jaring
puing-puing, platform penangkap dan / atau struktur kanopi untuk mengandung
dan / atau membelokkan benda jatuh ketika orang bekerja di bawah perancah
dan / atau dalam jalur potensial jatuhnya objek dari struktur.
▪ Perancah tidak harus memblokir akses / jalan keluar untuk rute masuk / keluar
dan pintu keluar darurat di area kerja.
▪ Komponen perancah harus aman didukung.
▪ Perancah tidak boleh dimuat melebihi maksimum beban yang dimaksudkan atau
kapasitas yang dinilai.
▪ Tag inspeksi / pemeliharaan yang dapat terlihat harus melekat pada setiap unit
scaffolding.

© 2014 Chevron 34
Persiapan tempat kerja :
Siapkan tempat kerja dan peralatan

Sistem Proteksi Jatuh Pribadi


– Ketika bekerja pada / dengan
▪ Sistem proteksi jatuh harus dikenakan perancah yang ≥ 3.05 meter (10
oleh pekerja yang berpotensi terkena kaki) tingginya, termasuk namun
jatuhan (termasuk di bawah grade) dan tidak terbatas pada:
tidak dilindungi dengan cara apapun • Mendirikan, mengubah atau
pencegahan jatuh. Ini termasuk, namun membongkar perancah.
tidak terbatas pada: • Bekerja pada perancah yang tidak
– Ketika pekerja membuat sebuah benar-benar tertutup oleh pagar.
lubang di permukaan pada • Bekerja di luar pagar perancah.
ketinggian (misalnya deck, bukaan • Bekerja pada / dengan perancah
lantai, dll.). yang tidak disetujui / ditag hijau.

– Ketika bekerja dari MEWP ketika


ledakan berada dalam posisi tinggi

Personil memakai sistem perlindungan jatuh harus 100% terikat setiap


saat ketika bekerja di tinggi

© 2014 Chevron 35
Persiapan tempat kerja:
Siapkan tempat kerja dan peralatan

Barikade dan Sistem Perjaga


▪ Selalu barikade, tutup dan / atau bukaan
permukaan pada ketinggian (misalnya
lubang di kisi-kisi, skylight, dll.).

▪ Peringatan tanda-tanda dan barikade


yang diperlukan:
– Ketika mendirikan, mengubah atau
pembongkaran scaffolding
– Sekitar lengkap scaffolding
– Ketika perancah terkena pejalan kaki
atau alat berat lalu lintas
– Untuk daerah di bawah perancah di
mana ada potensi untuk turun benda

© 2014 Chevron 36
Persiapan tempat kerja :
Siapkan tempat kerja dan peralatan

Tangga
▪ Tangga Stand-alone portabel hanya diperbolehkan
untuk pekerjaan jangka waktu pendek (yaitu 30 menit
atau kurang).
– Tangga Stand-alone portabel harus memenuhi
persyaratan hukum yang berlaku, standar Chevron dan /
atau praktek terbaik industri yang berlaku.

▪ Tangga yang digunakan untuk pekerjaan listrik harus


memiliki komponen vertikal (anak tangga mendukung
sisi) terbuat dari bahan non-konduktif sesuai dengan
semua persyaratan hukum yang berlaku, standar
Chevron dan / atau industri praktik terbaik.
▪ Tangga cacat, rusak atau tidak aman dari jenis apa pun
harus terlihat ditandai dan dihapus dari layanan.

© 2014 Chevron 37
Persiapan tempat kerja :
Siapkan tempat kerja dan peralatan

Mobile Elevated Work Platforms(MEWPs)


▪ Mobile Elevated Work Platforms(MEWPs) (misalnya
gunting lifts, pemetik ceri, lift manusia, crane
pengangkat platform, dll) harus dioperasikan oleh
orang yang kompeten.
– Sistem perlindungan jatuh harus dipakai saat melakukan
pekerjaan dari MEWP dalam posisi kerja tinggi.
– Jangan mendorong MEWP ketika tiang/boom meningkat
pada posisi kerja.
– MEWPs harus digunakan, dipelihara dan diperiksa
sesuai instruksi pabrik.

▪ Jarak antara bekerja di peralatan tinggi (misalnya


MEWPs, perancah, dll) dan kabel listrik harus sesuai
dengan Standard U & G Kerja Listrik Aman.

© 2014 Chevron 38
Persiapan tempat kerja :
Siapkan rencana penyelamatan darurat

Penyelamatan Sumber Daya


Suspensi Trauma
▪ Rencana penyelamatan harus
▪ Berpotensi konsekuensi fatal yang
dikembangkan untuk semua terkait dengan pekerja yang telah
pekerjaan di ketinggian ketika para jatuh ketika menggunakan sistem
pekerja mengenakan sistem penangkap jatuh. Setelah jatuh,
perlindungan jatuh dan mencakup, seorang pekerja dapat tinggal di
dalam baju zirah. Imobilitas
tetapi tidak terbatas pada: berkelanjutan dapat menyebabkan
– Keamanan yang Siaga. keadaan tidak sadarkan diri.
Tergantung pada panjang waktu
– Lokasi responden terlatih (onsite pekerja ditangguhkan tidak sadar /
dan offsite). tidak bergerak dan tingkat pooling
– Peralatan penyelamatan. vena, kondisi yang dihasilkan,
intoleransi ortostatik, juga disebut
– Pengakuan trauma suspensi sebagai "harness-induced
potensial. patologi," dapat menyebabkan
kematian.

© 2014 Chevron 39
IBU MSW Lifting and
Rigging Standard

© 2014 Chevron
Pengenalan

Lifting and Rigging


▪ Lifting and Rigging adalah proses
dimana muatan dipasang/ diikat
(rigged), diangkat (lifted), dan
dipindahkan menggunakan alat
mekanik.

© 2014 Chevron 154


Peran dan Tanggung Jawab

▪ Qualified (No-crane) Lifting Equipment Operator


– Membuat dan/atau meninjau ulang lift plan khusus untuk peralatan yang
digunakan
– Berpengetahuan mengenai hand signal dan komunikasi radio
– Membangun komunikasi antara lifting equipment operator dan signalman
(misalnya hand signal, komunikasi radio, dll.)
– Memeriksa secara visual peralatan lifting and rigging sebelum digunakan.
– Memeriksa secara visual rute pengangkatan terhadap bahaya (misalnya kabel
listrik, penghalang, dll.)
– Memastikan kondisi lokasi sesuai dengan izin, rencana pengangkatan dan
dokumen Hazard Analysis.
– Mengerti kapan harus menghentikan pekerjaan (melakukan SWA)
▪ Qualified Assembly/ Disassembly Director
– Memastikan crane dirakit sesuai dengan spesifikasi pabrik.
– Memastikan crane cocok dengan lingkup dan lokasi pekerjaan
– Mengerti kapan harus menghentikan pekerjaan (melakukan SWA)

© 2014 Chevron 155


Peran dan Tanggung Jawab

▪ Qualified Operator
– Membuat dan/atau meninjau ulang lift plan
– Berpengetahuan tentang hand signal dan komunikasi radio
– Membangun komunikasi antara operator crane dan signalman (misalnya hand
signal, komunikasi radio, dll)
– Memeriksa secara visual crane dan perlengkapan rigging sebelum digunakan
– Memeriksa secara visual rute pengangkatan terhadap bahaya (seperti kabel
listrik, penghalang, dll)
– Memastikan kondisi lokasi sesuai dengan izin, lift plan dan dokumen hazard
analysis
– Mengerti kapan harus menghentikan pekerjaan (melakukan SWA)
▪ Qualified Rigger
– Berpengetahuan tentang peralatan lifting and rigging
– Berpengetahuan mengenai muatan yang akan diangkat, area paparan, dll.
– Mengikat muatan dengan selamat dan aman
– Mengerti kapan harus menghentikan pekerjaan (melakukan SWA)
© 2014 Chevron 156
Peran dan Tanggung Jawab

▪ Spotter/ Signalperson
– Mengerti ruang lingkup pekerjaan dan komunikasi yang dibutuhkan ketika
bekerja.
– Berpengetahuan mengenai hand signal dan komunikasi radio.
– Memperhatikan jalur pengangkatan dan operasi pengangkatan untuk
memastikan pengangkatan yang aman.
– Memastikan personil yang tidak memiliki izin berada diluar radius area alat
angkat
– Menjaga komunikasi dengan operator peralatan pengangkat dan mengarahkan
pergerakan pengangkatan.
– Mengerti kapan harus menghentikan pekerjaan (melakukan SWA)

© 2014 Chevron 157


Rencana Kerja
Identifikasi Permit / Lift Plan

Apa rencana kerja yang dibutuhkan ?


▪ Lift Plan ketika :
– Blind lifts
– Pengangkatan yang kompleks (complex lift)
– Pengangkatan yang rumit (complicated lift)
– Heavy lift
– Pengangkatan yang melibatkan orang menaiki keranjang kerja
– Pengangkatan jenis lain yang ditujukan oleh Qualified Lifting Operator
karen keunikan mereka
Akankah permit / work plan tambahan dibutuhkan?
▪ Bergantung pada sifat dari pengangkatan
– Sebagai contoh, electrical, work at height, SIMOPS, bypassing critical protection,
dll

© 2014 Chevron 158


Rencana Kerja
Lift Plan

Lift plan tertulis harus dikembangkan atau ditinjau oleh Competent


Person sebelum melakukan pengangkatan.
▪ Lift plan tertulis harus menjelaskan bagaimana pengangkatan akan
dilakukan termasuk, namun tidak terbatas pada:
– Peralatan lifting and rigging khusus yang digunakan
– Personil dan pelatihan yang dipersyaratkan
– Dimensi, berat dan titik pusat beban yang dinilai oleh Qualified Rigger
– Verifikasi oleh Qualified Lifting Operator bahwa peralatan lifting yang
sesuai telah dipilih untuk tugas yang akan dilakukan
❖ Kapasitas muatan harus berada dalam spesifikasi peralatan dari
pembuat peralatan.
– Verifikasi oleh Qualified Rigger bahwa peralatan rigging yang sesuai telah
dipilih untuk tugas yang akan dilakukan
❖ Kapasitas muatan harus berada dalam spesifikasi peralatan dari
pembuat peralatan.
© 2014 Chevron 159
Rencana kerja
Permit/Lifting Plan

▪ Persyaratan Lift Plan tertulis (lanjutan) :


– Pemeriksaan peralatan
– Identifikasi potensi kejatuhan barang
– Persyaratan komunikasi (misalnya komunikasi lift plan kepada anggota
tim kerja, komunikasi selama pengangkatan seperti radio dan hand
signal, dll)
– Identifikasi dan mitigasi potensi bahaya ketika mengangkat, termasuk
pertimbangan lingkungan (misalnya kondisi angin, kondisi laut, dll)
– Rencana darurat
– Persetujuan yang dibutuhkan untuk lift plan

© 2014 Chevron 160


MENDAPATKAN IZIN:
Lengkapi lift plan, permit dan dokumentasi lainnya

Lengkapi dokumentasi yang dibutuhkan :


▪ Lift plan
▪ SIMOPs Plan
▪ Hal lainnya pada resiko kerja yang mungkin berlangsung ketika kegiatan lifting
and rigging terjadi. Dalam skenario tersebut, standar lainnya dapat diterapkan
dengan tambahan perizinan, pengenalan dan analisis bahaya.

© 2014 Chevron 161


PERSIAPAN TEMPAT KERJA:
Melakukan Inspeksi

Inspeksi
▪ Seluruh peralatan lifting and rigging harus diperiksa dan
didokumentasikan oleh qualified personnel sesuai dengan spesifikasi
pabrik, persyaratan hukum yang berlaku, dan standar Chevron,
termasuk namun tidak terbatas pada:
– Sebelum setiap penggunaan( misalnya diparaf dan/atau dicentang dalam
JSA oleh Qualified Lifting Operator/ Qualified Rigger)
– Bulanan (pada crane dengan pemakaian berat saja)
– Setiap tahun sesuai dengan spesifikasi pabrik
– Setelah ada modifikasi, perbaikan atau penyesuaian.
– Pada waktu lain yang ditentukan oleh individu yang berkualifikasi

© 2014 Chevron 162


PERSIAPAN TEMPAT KERJA:
Melakukan pemeriksaan

Inspeksi
▪ Pemeriksaan lifting and rigging bulanan dan tahunan harus
didokumentasikan dan minimum meliputi :
– Jenis peralatan yang diperiksa
– Hasil inspeksi
– Tanggal inspeksi
– Nama dan tandatangan Competent/Qualified Inspector

© 2014 Chevron
Verifikasi dan Validasi

Keselamatan dalam Pengoperasian Crane


▪ Peralatan keselamatan crane dan alat
bantu operasional (misalnya boom / jib
stop, two-anti block device, indikator berat,
stingers, pembatas beban, dll) digunakan
dan berfungsi sesuai dengan rekomendasi
pabrikan dan standar Chevron.

© 2014 Chevron 164


Verifikasi dan Validasi

Keselamatan dalam pengoperasian crane


Informasi berikut harus terlihat oleh operator
crane didalam kabin:
– Kapasitas pembebanan dari crane
– Radius pengangkatan dari crane
– Kecepatan operasi yang direkomendasikan
oleh pabrikan ( untuk land lift)
– Pengendali harus ditandai dengan jelas sesuai
fungsinya
– Pedoman operasi pabrik ( misalnya operation
manual)

© 2014 Chevron 165


Verifikasi dan Validasi

▪ Sebelum meninggalkan alat angkat (lifting equipment) tanpa penjagaan


berapapun lamanya, Qualified Operator harus:
– Menurunkan setiap muatan yang terpasang
– Melepaskan kopling utama (pada setiap peralatan yang digunakan)
– Fungsikan semua perangkat pengunci
– Tempatkan pengendali di posisi mati atau netral

© 2014 Chevron 166


Bekerja
Hentikan Pekerjaan Jika Kondisi Berubah

Situasi berhenti bekerja – Kecelakaan dan/atau nearmiss


▪ Hentikan pekerjaan, nilai kembali dan – Melebihi kondisi yang ditetapkan
memitigasi bahaya ketika: dalam permit
– Kilat / petir berada disekitar lokasi kerja – Ditemukan kondisi tidak selamat
– Kecepatan angin melebihi instruksi pabrikan – Pergantian seluru kru kerja
atau ketika kecepatan angin mencapai – PMCoW tidak ada di tempat kerja
batas maksimum yang diijinkan (angin ≥
– Perubahan kondisi tempat kerja
56,3 kph (35 mph; 15,6 m / s))
(misalnya , kebocoran, tumpahan,
– Tinggi ombak ≥ 3,7 meter (12 kaki) ketika alarm, cuaca, atau kondisi yang
melakukan pengangkatan dinamis ditetapkan dalam permit terlampaui
– Peralaran lifting dan / atau rigging rusak dan (periode waktu, persyaratan
/ atau cacat pengujian gas, dll)
– Seorang pekerja memberikan sinyal – Adanya ,aslaha keselamatan
berhenti darurat (emergency stop) – Situasi darurat
– Seorang pekerja non-esensial memasuki
batas line of fire

© 2014 Chevron 167


Bekerja:
Operasi Lifting

Operasi Lifting

Jangan pernah menggunakan peralatan lifting and rigging buatan


atau modifikasi yang tidak bersertifikat

▪ Peralatan lifting and rigging harus :


– Direkayasa dan bersertifikat sesuai maksud penggunaan.
– Berada dalam dapat kondisi dapat digunakan dan baik sebagaimana
diverifikasi pada saat inspeksi sebelum penggunaan dan inspeksi
berkala.
– Dipasang dengan benar dan dilengkapi dengan support.
– Apakah semua perangkat keselamatan terpasang dan dalam kondisi
kerja yang tepat.
– Digunakan dan disimpan sesuai dengan spesifikasi produsen peralatan,
persyaratan perundangan yang berlaku dan standar Chevron.
© 2014 Chevron 168
Bekerja :
Operasi Lifting

Operasi Lifting
▪ Crane harus dirakit dan dibongkar dibawah arahan Qualified Assembly/
Disassembly Director dan harus dirakit/dibongkar sesuai dengan persyaratan
perundangan yang berlaku, standar Chevron dan petunjuk pabrikan.
▪ Jangan gunakan sling sintetis dalam operasi laut. Satu-satunya pengecualian
untuk persyaratan ini adalah jika spesifikasi produsen sling sintetis tersebut
memperbolehkan untuk penggunaan laut.
▪ Jangan pernah berdiri atau lewat di bawah beban yang tergantung.
▪ Alat/ sistem perlindungan peralatan lifting and rigging (misalnya proteksi
kritikal) tidak boleh di-bypass atau dihambat kecuali secara khusus dirancang
untuk tujuan bypass.
▪ Jangan memindahkan peralatan lifting ketika boom/lengan diangkat keatas
atau dalam posisi kerja. Satu-satunya pengecualian untuk persyaratan ini
adalah jika alat angkat tersebut diproduksi khusus untuk maksud “pick and
carry“.

© 2014 Chevron 169


Bekerja:
Operasi Lifting

Operasi Lifting
▪ Selalu gunakan dua sling dengan panjang yang sama dan beban
kerja aman yang sama (SWL) ketika mengangkat tubular.
– Sling harus ditempatkan pada jarak yang sama dari masing-masing ujung
beban.
– Sling harus di “double wrap” dan diikatkan disekeliling tubular.
– Tubular dengan diameter yang lebih dari 14 cm (5.5 inches) harus
dibundel dalam jumlah ganjil.
▪ Bila menggunakan tagline, selalu tautkan tagline langsung ke beban
(jangan pernah menautkan tagline pada sling atau struktur peralatan
lainnya).
– Jangan melingkarkan tagline di sekitar pergelangan tangan, lengan atau
bagian tubuh lainnya.
▪ Hooks yang digunakan dalam operasi lifting and rigging harus
dilengkapi dengan kait pengaman (safety latch).

© 2014 Chevron 170


Pekerjaan:
Operasi Lifting

Operasi Lifting
▪ Ketika melakukan operasi lifting and rigging di dekat jaringan kabel listrik di udara,
perlindungan tambahan berikut dibutuhkan:
– Energized electrical permit diperlukan
– Batasan zona kerja harus diidentifikasi
– Pendekatan dari setiap bagian dari alat angkat, beban atau jalur beban yang berada dalam
minimum clearance distance terhadap jaringan listrik bertegangan (lihat slide berikutnya)
memerlukan berikut ini:
• Personil yang bekerja di lokasi kerja harus diberitahu tentang lokasi jaringan listrik dan potensi
bahaya yang berhubungan dengan bekerja di dekat jaringan listrik.
• Batas zona pekerjaan harus terlihat diidentifikasi
• Peralatan lifting harus ditandai dengan jelas dengan (bahaya listrik) peringatan decals, label
atau tanda-tanda.
• Spotter (Signalperson) yang didedikasikan, proximity alarm, range limiter, atau perangkat
insulator harus digunakan.
• Orang yang bertanggung jawab di lokasi (misalnya electrical engineers, Instrumentation and
Electrical (I&E) specialist, utility company, dll) harus diberitahu minimal 24 jam sebelum
melakukan pekerjaan yang membutuhkan identifikasi tegangan, de-energisasi, aplikasi
keselamatan penmbumian atau relokasi kabel listrik.
• Semua tagline yang digunakan harus terbuat dari bahan non-konduktif.
© 2014 Chevron 171
Bekerja:
Operasi Lifting

Tabel 12 Jarak Aman Minimum Terhadap Tenaga


Listrik Bertegangan
Tegangan Minimum Jarak Aman
0 - 50 kV 3,1 meter (10 kaki)
51- 200 kV 4,6 meter (15 kaki)
201-350 kV 6.1 meter (20 kaki)
351-500 kV 7,6 meter (25 kaki)
501-750 kV 10,7 meter (35 kaki)
751 - 1000 kV 13,7 meter (45 kaki)
Sebagaimana ditentukan oleh pemilik /
operator atau insinyur profesional utilitas
≥ 1001 kV yang merupakan Qualified Person
sehubungan dengan transmisi dan
distribusi tenaga listrik.

© 2014 Chevron 52
Bekerja:
Operasi Lifting
Operasi Pengangkatan Personil
▪ Hanya gunakan crane dan derek
untuk mengangkat personil pada
platform yang menggantung
(misalnya man riding baskets, dll)
ketika:
– Mekanisme transfer lainnya
(misalnya perancah, tangga, lift
udara, kerekan orang, dll) yang
memiliki potensi lebih berbahaya.
– Kendala fisik area kerja membuat
penggunaan mekanisme transfer
lain tidak praktis/ tidak dapat
dilakukan.

© 2014 Chevron 173


Bekerja:
Operasi Lifting

Operasi Pengangkatan Personil


▪ Operasi pengangkatan personil harus mencakup, tetapi tidak terbatas
pada:
– Peralatan angkat yang digunakan untuk penanganan personil (misalnya personnel
platform, perangkat pengalihan personil, sistem tautan / suspensi, dll) harus bersertifikat
untuk penggunaan ini.
– Peralatan lifting yang digunakan untuk penanganan personil harus diberi label sebagai
“personnel handling".
– Peralatan lifting yang digunakan untuk penanganan personil harus dirakit, diikat, dimuat
dan digunakan sesuai dengan persyaratan perundangan yang berlaku, standar Chevron
dan instruksi pabrik.
– Personnel platform yang digunakan untuk penanganan personil harus diperiksa dan diuji
sesuai dengan berat pengangkatan yang akan dilakukan oleh qualified personnel segera
sebelum penggunaan pertama dari setiap shift.
– Pengujian pengangkatan dengan 125% dari kapasitas personnel platform dan
perlengakapan riggingnya harus dilakukan untuk personnel platform dan perlengkapan
rigging yang digunakan untuk operasi pengangkatan personil di lokasi kerja dan setelah
ada perbaikan atau modifikasi.

© 2014 Chevron 174


Bekerja:
Operasi Lifting

Operasi Pengangkatan Personil (sambungan…)


▪ Operasi pengangkatan personil harus mencakup, tetapi tidak terbatas
pada:
– Tagline harus digunakan dengan alat angkat dan peralatan yang digunakan
untuk penanganan personil, sesuai instruksi pabrikan
– Sistem perlindungan jatuh pribadi (personal fall arrest system) harus
dikenakan selama pemindahan / transfer personil (satu-satunya
pengecualian untuk persyaratan ini adalah transfer laut).
– Perangkat pengapungan pribadi (life jacket) harus digunakan selama
transfer laut.

© 2014 Chevron 175


Bekerja:
Operasi Lifting

Operasi Lifting
▪ Crane terapung atau crane darat yang diletakkan pada perangkat
pengapungan harus digunakan sesuai dengan rekomendasi pabrikan,
persyaratan perundangan yang berlaku dan standar Chevron.
▪ Tower crane harus digunakan sesuai dengan rekomendasi pabrikan,
persyaratan perundangan yang berlaku dan standar Chevron.
▪ Truk pickup / vehicle mounted crane harus digunakan sesuai dengan
rekomendasi pabrikan, persyaratan perundangan yang berlaku dan
standar Chevron.

© 2014 Chevron 176


Bekerja :
Operasi Lifting

Operasi Lifting
▪ Hanya Certified Cargo Carrying Unit (CCUs) yang dapat digunakan
dalam operasi pengangkatan (misalnya tangki transit bahan kimia; rak
drum, rak silinder, tote tank, dll).
– CCUs harus memiliki berat maksimum yang diijinkan, berat tara dan berat
bersih tampak ditandai pada CCU.
– Jangan menumpuk CCUs. Satu-satunya pengecualian untuk persyaratan
ini adalah jika CCU yang dirancang khusus untuk disusun ganda dan
dinyatakan dalam instruksi penyimpanan pabrikan.

© 2014 Chevron 177


IBU MSW Electrical Safe
Work Standard

© 2014 Chevron
Pendahuluan

Pekerjaan Listrik
▪ Pekerjaan listrik adalah setiap
pekerjaan yang melibatkan bekerja
pada atau dekat (pada sebagian
besar kasus dalam 3,2 meter [10
kaki]) dari peralatan atau sistem
listrik yang beroperasi pada tegangan
50 volt atau lebih, terbuka dan
berenergi, termasuk bekerja pada
peralatan tanpa listrik yang berada di
dalam 3,2 meter (10 kaki) dari
peralatan atau sistem listrik yang
beroperasi pada tegangan 50 volt
atau lebih, terbuka dan berenergi

© 2014 Chevron 4
Cakupan

Kode keamanan / persyaratan peraturan


▪ Standar, peraturan, kode keselamatan listrik ditempat kerja lokal yang
diharapkan memenuhi atau lebih ketat dari “The Standard for Electrical
Safety in the Workplace” (NFPA 70E, 2012)

▪ Jika Standar, peraturan, kode keselamatan listrik ditempat kerja lokal


tidak ada, maka yang berlaku adalah “The Standard for Electrical
Safety in the Workplace” (NFPA 70E, 2012)

▪ Walau begitu, Standar, peraturan, kode keselamatan listrik ditempat


kerja lokal dapat mensyaratkan praktis tambahan atau lebih konserfatif
dari yang dijelaskan di standar

© 2014 Chevron 6
Penerapan / Pengecualian

Standar Kerja Listrik Selamat berlaku untuk:


▪ Pekerjaan pada atau dekat peralatan listrik yang beroperasi pada atau
diatas tegangan 50 volt (dc atau ac)
▪ Pekerjaan listrik yang dilakukan di permukaan tanah, pada permukaan
yang ditinggikan, di bawah level permukaan tanah dan di dalam
confined space

Standar Kerja Listrik Selamat tidak berlaku untuk:


▪ Tegangan rendah/ sisteminstrumentasi arus yang bertegangan rendah
– Peralatan pada kelas ini beroperasi pada tegangan 50 volt dan tidak perlu
dibuat dalam kondisi electrically safe work condition ketika akan
melakukan pekerjaan.

© 2014 Chevron 7
Persyaratan Umum

▪ Selalu pertimbangkan alternatif sebelum memulai aktivitas kerja listrik.

▪ Selalu menganggap sistem listrik, saluran listrik, peralatan listrik dan /


atau bagian listrik berada dalam keadaan berenergi sampai mereka
diverifikasi berada dalam kondisi electrically safe work condition .

▪ Jika diperlukan, lakukan Hazard Analysis Tahap Perencanaan sesuai


dengan Upstream Hazard Analysis Procedure ketika merencanakan
pekerjaan listrik

© 2014 Chevron 8
Persyaratan Umum

▪ Semua sistem listrik, saluran listrik, peralatan listrik atau bagian listrik
(lebih dari 50 volt) harus ditempatkan ke dalam kondisi electrically safe
work condition sebelum personel melakukan pekerjaan dalam situasi
berikut:
– Pekerja berada dalam limited approach boundary(untuk proteksi
sengatan listrik).
– Seorang pekerja berinteraksi dengan peralatan listrik (misalnya,
mengaktifkan / menonaktifkan switch) dimana konduktor atau bagian
sirkuit tidak terbuka namun risiko cedera dari bahaya arc flash
meningkat.
– Pengecualian :
• Elemen isolasi atau peralatan untuk mendiskoneksikan yang
bertujuan mencapai kondisi electrically safe work condition terpasang
dan terawat dengan benar (de-energized)
• Ketika peralatan terkoneksi yang berada dalam kondisi electrically
safe work condition akan dikembalikan untuk bekerja, analisa resiko
© 2014 Chevron harus dilakukan dan dialamnya tidak boleh terdapat unacceptable 9
Persyaratan Umum

▪ Pada pekerjaan berikut analisa bahaya sengatan dan arc flash harus
dilakukan dan di review oleh Qualified Electrical Person sebelum
pekerja mendekati konduktor listrik yang terbuka dan berenergi yang
belum berada dalam kondisi electrically safe work condition:
– Ketika akan mengkondisikan peralatan ke kondisi electrically safe work condition
– Me re-energisasi peralatan untuk digunakan kembali
▪ Analisis bahaya sengatan dan arc flash harus meliputi:
– Tegangan yang mungkin mengenai pekerja
– Garis batas-garis batas terkait bahaya sengatan dan arc flash
– PPE yang dibutuhkan untuk karyawan yang bekerja di dalam garis batas-garis
batas sengatan dan arc flash
▪ Kondisi di mana analisis bahaya arc flash tidak diperlukan harus
didokumentasikan oleh Qualified electrical person pada formulir PPHA
▪ Bahaya arc flash dalam confined space harus dipertimbangkan
sebelum otorisasi pekerjaan confined space diberikan.
© 2014 Chevron 10
Persyaratan Umum

▪ Job Safety Analysis (JSA) harus selalu dilakukan di tempat kerja oleh
Qualified electrical person sesuai dengan Prosedur Hazard Analysis
Upstream sebelum pekerjaan listrik dimulai.
▪ Jika pekerjaan terinterupsi oleh Stop Work Authority, kondisi cuaca,
alarm atau kondisi yang tak terduga, Izin Elektrikal harus divalidasi
ulang sebelum pekerjaan dapat dimulai lagi.
▪ SBU harus memelihara dokumentasi dari semua pekerja yang memiliki
otorisasi untuk melakukan pekerjaan listrik.
▪ Personil yang terlibat dalam kegiatan listrik harus selalu terlatih dan
kompeten dalam menjalankan perannya dalam pekerjaan listrik
▪ Pekerja tidak berkualifikasi, yang pekerjaanya dapat mengakibatkan
kontak dengan tegangan > 50 volt, harus terlatih dan familiar dengan
praktek-praktek keselamatan yang dibutuhkan untuk keselamatan
mereka.

© 2014 Chevron 11
Definisi

Listrik
▪ Listrik adalah energi yang melibatkan pergerakan elektron sepanjang
konduktor- juga disebut sebagai arus.
Electrocution
▪ Manusia yang terkena energi listrik dalam jumlah yang mematikan.
Sengatan listrik
▪ Sengatan listrik adalah arus listrik melalui tubuh: reaksi fisik tiba-tiba yang
menyakitkan yang terdiri dari stimulasi saraf dan kontraksi otot, yang
disebabkan oleh arus listrik mengalir
Arc Flash
▪ Arc Flash pada dasarnya adalah korsleting melalui udara yang berkedip dari
satu konduktor hidup ke konduktor lainya atau ground

http: //www.youtube.com/watch?v=P00WE7z9tu4&feature=player_profilepage

© 2014 Chevron 12
Definisi

Limited approach boundary


▪ Garis batas dimana pada jarak tersebut terdapat potensi bahaya sengatan
listrik dari konduktor atau sirkuit listrik
Bahaya Arc Flash
▪ Kondisi berbahaya yang terkait dengan kemungkinan pelepasan energi yang
disebabkan oleh arc flash.
Analisis bahaya Arc flash
▪ Sebuah studi yang menganalisa potensi terpaparnya pekerja terhadap energi
arch flash, dilakukan untuk tujuan pencegahan cedera dan penentuan praktek
kerja yang aman, garis batas arc flash, dan spesifikasi yang tepat dari APD.
Analisis bahaya sengatan listrik
▪ Sebuah studi yang menganalisa potensi terpaparnya pekerja terhadap energi
listrik, Dilakukan untuk tujuan pencegahan cedera dan penentuan praktek kerja
yang aman, syok batas, dan spesifikasi yang tepat dari APD.

© 2014 Chevron 13
Peran dan Tanggung Jawab

Qualified Electrical Person


▪ Memiliki pengetahuan tentang konstruksi dan pengoperasian peralatan
listrik dan instalasi (misalnya pekerja bersertifikat, dll)
▪ Melakukan analisis bahaya Arc Flash dan bahaya sengatan listrik
▪ Mereview analisa bahaya Arc Flash dan bahaya sengatan listrik
▪ Memasang garis batas/barikade area pekerjaan listrik
▪ Melakukan isolasi energi yang berbahaya (listrik)
▪ Melakukan pekerjaan listrik dalam limited approach boundaries
▪ Mengerti kapan harus berhenti bekerja

© 2014 Chevron 15
Peran dan Tanggung Jawab

Authorized Electrical Person


▪ Memiliki pengetahuan tentang potensial bahaya listrik
▪ Melakukan isolasi energi yang berbahaya (listrik)
▪ Memahami pekerjaan yang direncanakan dan prosedur pemberitahuan
keadaan darurat
▪ Hanya melakukan pekerjaan listrik dalam lingkup kewenangan
(misalnya listrik vs mekanik vs operator, dll)
▪ Mengerti kapan harus berhenti bekerja

© 2014 Chevron 16
Peran dan Tanggung Jawab

Electrical Standby Person


▪ Memiliki pengetahuan tentang potensial bahaya listrik
▪ Melakukan isolasi energi yang berbahaya (listrik)
▪ Memahami pekerjaan yang direncanakan dan prosedur pemberitahuan
keadaan darurat
▪ Mengobservasi orang-orang yang melakukan pekerjaan listrik dan
membantu saat keadaan darurat
▪ Memahami kapan harus menghentikan pekerjaan
▪ electrical standby person haruslah Qualified atau Authorized Electrical
person yang terlatih dan memenuhi syarat

© 2014 Chevron 17
Persyaratan listrik untuk Peralatan Spesifik
GFCIs dan RCD

▪ Ground-Fault Circuit Interrupters (GFCIs) dan / atau residual current


devices (RCDs) harus disediakan pada peralatan power tool dan
peralatan berkabel lainya yang digunakan diluar ruangan dan di
lingkungan lembap.

▪ "Best Practice "- Gunakan GFCIs kapan saja Anda menggunakan


kabel ekstensi atau perangkat yang terhubung kabel listrik.

© 2014 Chevron 18
Persyaratan listrik untuk Peralatan Portabel Spesifik
dan Generator yang ditempatkan pada kendaraan

▪ Portabel dan generator yang terpasang pada kendaraan yang


menyediakan listrik harus memenuhi persyaratan-persyaratan berikut
ini:
– Generator lebih besar dari 5 kW fase tunggal harus memiliki koneksi ke
tanah (grounding).
– Hanya colokan (plug soket) yang terpasang pada generator yang
diperbolehkan digunakan untuk memberikan listrik untuk perangkat
terhubung kabel dan peralatan.
– Bagian metal non konduktor dari peralatan dan konduktor grounding
peralatan harus dihubungkan dengan frame generator
– Frame dari generator yang ditempatkan pada kendaraan harus
dihubungkan dengan frame dari kendaraan
– Semua konduktor netral harus terhubung dengan frame generator

© 2014 Chevron 19
Rencana Pekerjaan
Apa yang Anda Butuhkan?

Sumber daya dan alat apa yang diperlukan?

▪ Peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam limited approach barrier


harus terisolasi dan memiliki rating tegangan di mana mereka dapat dengan
aman digunakan.
▪ Tangga digunakan untuk pekerjaan listrik harus memiliki komponen vertikal
yang terbuat dari bahan non-konduktif.

© 2014 Chevron 30
Rencana Kerja
Kewaspadaan:Hazard Listrik Batas Pendekatan

Hazard Approach Boundary


▪ Hazard Approach Boundary harus ditentukan oleh Qualified electrical
person

Bagian
yang
“hidup”

Batas mendekat “dilarang

Batas mendekat terbatas

Batas mendekat tertentu

Batas Perlindungan
Flash

© 2014 Chevron 34
Definisi

Flash Protection Boundary


▪ Jarak batas di mana kulit manusia yang tidak dilindungi dapat terkena
luka bakar tingkat dua. Jarak di mana seseorang perlu memakai alat
pelindung diri yang sesuai untuk mencegah bahaya potensi energi arc
flash mengenai tubuh mereka
Restricted Approach Boundary
▪ Sebuah batas perlindungan tersetrum yang hanya boleh dimasuki oleh
Qualified Electrical Person, batas ini tidak boleh dilewati orang lain
tanpa pengecualian kecuali dikawal oleh Qualified Electrical Person
Limited Approach Boundary
▪ Sebuah batas perlindungan tersetrum yang hanya boleh dilewati oleh
Authorized electrical person, batas ini karena kedekatannya dengan
bahaya sengatan listrik, memerlukan penggunaan teknik perlindungan
tersetrum dan peralatan bila dilewati.
© 2014 Chevron 35
Rencana Kerja
Kewaspadaan: Electrical Hazard Protection Boundary

Electrical Hazard Protection Boundary


▪ Minimal dua pekerja diperlukan untuk semua pekerjaan yang
melibatkan masuk kedalam batas di mana bahaya sengatan listrik ada.
– Pekerja di dalam batas harus dilakukan qualified electrical person dan
harus dilakukan pengujian tegangan dengan menggunakan sarung
tangan karet yang memiliki rating sesuai untuk nilai nominal peralatan
yang akan dikerjakan.
– Pekerja kedua harus bertindak sebagai Stand by electrical person dan
harus tetap berada di luar batas kecuali untuk membantu dalam situasi
darurat.

© 2014 Chevron 39
Rencana Kerja
Kewaspadaan: Electrical Hazard Protection Boundary

Electrical Hazard Protection Boundary


▪ Jika petugas bekerja dalam batas pendekatan maka semua perhiasan
dan bahan konduktif lainnya harus dilepaskan.
▪ Hanya qualified electrical person yang diperbolehkan untuk bekerja di
dalam Restricted approach boundary

© 2014 Chevron 40
Dapatkan Izin
Kapan Izin atau Rencana Kerja Diperlukan
Apakah pekerjaan memerlukan Ijin?
▪ Sebuah ijin kerja energi listrik harus digunakan saat melakukan pekerjaan
(misalnya pekerjaan fisik seperti mengganti sekering, pengetatan baut, dll)
dalam limited approach bondary atau arc flash protection boundary, konduktor
listrik berenergi atau bagian sirkuit yang tidak dalam kondisi electrically safe
working condition dengan pengecualian berikut harus dilakukan oleh qualified
electrical person:
– Tes diagnostik Listrik dan trouble shooting maintenance di mana tidak ada
perubahan fisik peralatan (misalnya pengujian untuk tegangan, pengujian untuk
elemen permisif, dll).
– Peralatan dalam kondisi electrically safe working condition
– Melakukan operasi menggunakan live line tool
– Melakukan pengamatan perawatan pencegahan dan prediktif dan inframerah dari
luar limited approach boundary
– Mengatur ulang perangkat overload.
Selalu gunakan izin umum untuk bekerja sesuai dengan Izin IBU
Permit to Work ketika melakukan pekerjaan pada peralatan listrik
© 2014 Chevron energi dan / atau bagian listrik. 42
Tempat kerja Persiapan:
Barricade dan Mark Lokasi

Barricade dan Mark Lokasi


▪ Zona kerja yang aman seperti yang didefinisikan oleh Approach
boundary baik flash protection ataupun limited approach boundary,
mana yang lebih besar, harus diberikan barikade dan ditandai dengan
label peringatan.
▪ Tindakan (tanda-tanda misalnya tag keselamatan, barikade, dll) harus
berada di tempat untuk mencegah atau membatasi akses tidak
berkepentingan ke area kerja listrik mengandung konduktor berenergy
atau bagian sirkuit.

© 2014 Chevron 49
Tempat kerja Persiapan:
Pertimbangan khusus

▪ Peralatan listrik yang dapat mengekspos pekerja dengan tingkat energi


insiden lebih besar dari 167,4 J / cm2 (40 kal / cm2) hanya boleh
dikerjakan pada saat rangkaian berada dalam electrical safe working
condition. Tingkat energi insiden harus ditentukan oleh qualified
electrical person

▪ Grounding diperlukan (termasuk pada peralatan terisolasi) untuk


mencegah back-feed pada peralatan, termasuk namun tidak terbatas
pada:
– Bus switchgear.
– Feeders dari sub-stasiun.
– Sirkuit konduktor terbuka.
– Sirkuit motor> 690 volt, nominal.

© 2014 Chevron 51
Tempat kerja Persiapan:
Pengujian Tegangan

Pengujian Tegangan
▪ Pengujian Tegangan harus dilakukan untuk mengkonfirmasi isolasi listrik
▪ Persyaratan untuk pengujian tegangan meliputi berikut ini:
– Rating PPE sesuai (misalnya sarung tangan, pakaian, lengkungan dinilai face
shield, kelas E keras topi, dll).
– Instrumen uji dalam kondisi baik dan dikalibrasi dan disetujui untuk pengujian
tegangan. kalibrasi Instrumen harus dilakukan setiap tahun dan didokumentasikan.
– Pastikan alat tes dalam kondisi kerja yang tepat sebelum dan sesudah pengujian.
– Setiap konduktor dan / atau sirkuit yang teridentifikasi dalam rencana kerja
(misalnya fase ke fase dan fase ke tanah untuk ketiga sistem fase) harus diuji.
– Kapan saja terjadi perubahan tempat kerja atau tempat kerja dibiarkan tanpa
pengawasan, tegangan harus diuji ulang.

© 2014 Chevron 53
Tempat kerja Persiapan:
Peralatan, Mobile Equipment dekat Listrik Work Persyaratan

Peralatan
▪ Peralatan (termasuk peralatan bergerak) Harus menjaga jarak
minimum untuk jaringan listrik sesuai Tabel 11.
– Perancah
– Cranes
– Truk Bucket (tidak dinilai untuk pekerjaan listrik)
– Pumpers Semen
– Truk Fork
– Dan lain-lain

© 2014 Chevron 54
Tabel 11 Minimum Jarak Jarak di Tegangan Tertentu

Tegangan Minimum Jarak Jarak


0 - 50 kV 3,1 meter (10 kaki)
51- 200 kV 4,6 meter (15 kaki)
201-350 kV 6.1 meter (20 kaki)
351-500 kV 7,6 meter (25 kaki)
501-750 kV 10,7 meter (35 kaki)
751 - 1000 kV 13,7 meter (45 kaki)

Sebagaimana ditentukan oleh utilitas pemilik /


operator atau insinyur profesional terdaftar yang
≥ 1001 kV
adalah Pihak Berkualitas sehubungan dengan
transmisi tenaga listrik dan distribusi.

Diketahui 6.1 meter (20 kaki)

© 2014 Chevron 55
Tempat kerja Persiapan:
Persyaratan untuk Mobile Equipment Digunakan untuk Pekerjaan
Listrik

Peralatan
▪ Persyaratan untuk peralatan bergerak yang digunakan untuk pekerjaan
listrik termasuk, namun tidak terbatas pada:
– Boom peralatan Mobile dan ember harus terisolasi dan diuji setiap tahun
– Peralatan bergerak hanya dapat dioperasikan oleh tenaga terlatih dan
berkualitas dalam penggunaan peralatan
– Peralatan bergerak harus di grounded kecuali jika konduktor listrik /
bagian sirkuit yang terkait dengan kabel listrik overhead telah grounded
dengan benar
– Qualified electrical person harus membangun barikade di sekitar
peralatan mobile untuk dioperasikan dengan jarak 3,1 meter (10 kaki)
– Sebuah spotter khusus harus digunakan saat peralatan dioperasikan di
dekat kabel listrik overhead

© 2014 Chevron 56
Tempat kerja Persiapan:
PPE

▪ kabel Energi dan / atau konduktor dengan perlindungan kesalahan


tanah terisolasi (yaitu sirkuit dilindungi oleh sensitif Ground Fault
Circuit Interrupters atau Residual Current Device (RCD GFCIs atau))
hanya boleh ditangani saat mengenakan PPE dengan rating yang
sesuai

▪ Personel yang melaksanakan pekerjaan listrik harus dilengkapi


dengan APD sesuai dengan standar industri (misalnya ANSI, ASTM,
NFPA 70 E dll.).

© 2014 Chevron 58
Back up slide

© 2014 Chevron 207


Hazard Analysis
Procedure

IndoAsia Business Unit


Health, Environment and Safety

© 2014 Chevron
209

Pendahuluan

Analisis Bahaya
▪ Analisis bahaya merupakan prosedur untuk
penilaian bahaya di tempat kerja dengan
mempertimbangkan potensi bahaya yang
terkait dengan pelaksanaan pekerjaan dan
tugas khusus, termasuk identifikasi bahaya,
identifikasi safeguard, dan komunikasi.
▪ Analisis Bahaya terdiri dari 3 aktivitas:
– PPHA
– JSA
– IHA
▪ Jenis-jenis kegiatan Analisis Bahaya yang
diperlukan tergantung pada potensi bahaya
dari aktivitas pekerjaan.

© 2014 Chevron
210

Pendahuluan

Tujuan Analisis Bahaya


▪ Mengidentifikasi bahaya kegiatan
pekerjaan khusus.
▪ Menentukan pelindung
(safeguard) / mitigasi yang
diperlukan untuk melakukan
pekerjaan dengan selamat.
▪ Mengkomunikasikan bahaya dan
pengaman (safeguard) kepada
seluruh tim kerja dan personil lain
yang berpotensi terkena dampak.

© 2014 Chevron
13

PPHA Adalah…

▪ PPHA adalah alat Analisa Bahaya


pada Fase Perencanaan.
▪ PPHA BUKAN:
– Operating procedure (OP or SOP)
– Instruksi Kerja Terperinci
▪ PPHAs dimaksudkan untuk “high
level” Analisa Bahaya.
▪ Langkah Kerja yang spesifik
dituangkan dalam JSA dan bukan
PPHA

© 2014 Chevron
212

Definisi

Pengaman (safeguard)
▪ Mengendalikan bahaya dan mencegah atau
mengurangi terjadinya suatu insiden.
Contohnya termasuk:
– Elemen rancangan fasilitas
– Perangkat mekanikal
– Sistem
– Proses
– Prosedur
Pengurangan (mitigasi)
▪ Tindakan yang diambil untuk meminimalkan
konsekuensi dari sebuah insiden yang telah
terjadi

© 2014 Chevron
213

Persyaratan Analisis Bahaya

Persyaratan Analisis Bahaya termasuk:


▪ Sebuah Analisis Bahaya harus dilakukan sesuai dengan fase pekerjaan
▪ Sebuah Analisis Bahaya harus mempertimbangkan tindakan serta kondisi fisik dan
lingkungan
▪ Personil yang melakukan Analysis Bahaya harus terlatih dan kompeten dalam
peranan yang berada dibawah tanggung jawabnya
▪ Sebuah PPHA dilakukan ketika merencanakan pekerjaan
▪ Semua JSA harus dibuat atau direvisi di lapangan oleh personil yang melakukan
pekerjaan untuk memastikan identifikasi dan mitigasi secara sistematis terhadap
bahaya spesifik dari tugas dan lokasi kerja sebelum sebelum pekerjaan dimulai
▪ Isi dari JSA harus segera dikomunikasikan kepada tim kerja dan pihak lain yang
terkena dampak sebelum mulai bekerja. Komunikasi harus dilakukan dalam
bahasa yang sesuai untuk tim kerja sehingga mereka dengan jelas mengerti
bahaya pekerjaan, pengaman (safeguard) dan tindakan yang diperlukan untuk
melakukan pekerjaan dengan aman
▪ Setiap individu harus melakukan IHA sebelum memulai dan selama bekerja
© 2014 Chevron
214

Planning Phase Hazard Analysis (PPHA)

Ruang Lingkup
Ruang Lingkup PPHA adalah untuk mengevaluasi potensi bahaya dan
pengaman bahaya terkait dengan tugas pekerjaan pada saat
perencanaan.
Bagaimana melakukan PPHA
▪ PPHA hendaknya dilakukan sedini mungkin selama fase perencanaan pekerjaan
▪ PPHA biasanya dilakukan oleh manajemen proyek, perwakilan HES , subject
matter expert (SME), dan/atau personil lain yang relevan (spt. perwakilan
kontraktor, anggota tim lapangan, personil operasi, dll.) menggunakan informasi
tentang ruang lingkup proyek, aktivitas kerja, tempat kerja, dan peralatan yang
digunakan serta dokumentasi proses dan operasional
▪ PPHA dapat dilakukan secara remote atau di lokasi kerja
▪ Apabila Person Managing Control of Work (PMCoW) tidak ikut terlibat dalam
pembuatan PPHA, maka minimal dia harus mengakui isi PPHA dengan tanda
tangan basah.

© 2014 Chevron
215

Peran dan Tanggung Jawab

Person Managing Control of Work ▪ Memantau tempat kerja untuk


▪ Memahami pekerjaan yang memastikan bahwa area kerja
direncanakan, prosedur operasi, selamat
perawatan dan pemberitahuan ▪ Memfasilitasi penyelesaian
keadaan darurat pekerjaan (yaitu, diskusi lesson
▪ Meninjau PPHA learned, penutupan izin kerja, dll.)
▪ Memfasilitasi, meninjau dan ▪ Memahami kapan harus
mendokumentasikan onsite JSA menghentikan pekerjaan (SWA)
▪ Membuat dan/atau membantu Subject Matter Expert
penyusunan izin dan rencana kerja – Keahlian khusus tentang HES dan
teknis terkait dengan area proses
▪ Mengkomunikasikan lingkup
atau prosedur sudah diidentifikasi
pekerjaan, potensi bahaya,
mitigasi, kondisi izin/rencana kerja
kepada tim kerja

© 2014 Chevron
216

Potensi Bahaya

Kategori Potensi Bahaya


▪ Tinggi
– Aktivitas pekerjaan yang diperbolehkan telah terjadi beberapa insiden
yang berakibat cedera serius dan/atau kematian
– Aktivitas kerja yang telah terjadi beberapa insiden yang berakibat
kerugian (significant loss of containment) yang signifikan (tumpahan,
pengeluaran)
• Ledakan, kebakaran yang menyebabkan kerusakan > $500,000,
pelepasan uap berbahaya > 5,000 kg gas buangan mudah menyala,
tumpahan hydrocarbon > 50 bbl ke tanah, tumpahan hydrocarbon
>10 bbl ke air (Kriteria yang ditetapkan dalam II&R Process, Table 6)

© 2014 Chevron
217

Potensi Bahaya

▪ Menengah
– Aktivitas pekerjaan yang diperbolehkan telah
terjadi beberapa insiden yang berakibat
recordable injuries
– Aktivitas kerja telah terjadi insiden yang berakibat
kerugian/loss of containment (spills, releases)
• Ledakan, kebakaran yang menyebabkan
kerusakan < $500,000, pelepasan uap
berbahaya < 5,000 kg gas buangan mudah
menyala, tumpahan hydrocarbon < 50 bbl ke
tanah, tumpahan hydrocarbon < 10 bbl ke air
(Kriteria yang ditetapkan dalam II&R Process,
Table 6)
▪ Rendah
– Aktivitas pekerjaan yang tidak memerlukan permit
tidak menyebabkan cedera serius atau kematian

© 2014 Chevron
Planning Phase Hazard Analysis (PPHA)
Potentsi Bahaya: Tinggi

Potensi Persyaratan
Aktivitas
Bahaya Analisis Bahaya
▪ SIMOPs ▪ Dokumentasi PPHA
▪ 1 aktivitas memerlukan 2 atau lebih ipermit khusus dan/atau ▪ Dokumentasi onsite
dokumentasi rencana kerja JSA
▪ Bypassing critical protections ▪ Individual Hazard
▪ Commercial diving Assessment tanpa
▪ Ruang terbatas dengan kondisi bahaya tertentu dokumentasi
▪ Bekerja pada peralatan bertegangan > 50 volts (seperti, Think Incident
▪ Penggalian yang memerlukan sistem pelindung Free (TIF);
▪ Hot work dalam area berbahaya (Classified) Personal Safety Plan,
▪ Hot work didalam tangki atau bejana (vessel) dan/atau tool lain dalam
Tinggi
▪ Hot tapping Human Performance
▪ Kegiatan yang memerlukan Positive Physical Isolation (PPI) (HP) toolbox)
▪ Complicated, complex, heavy, blind dan/atau personnel lift
yang menggunakan man riding basket
▪ Kegiatan yang memerlukan pemantauan/pengujian gas
dengan peralatan portabel secara terus menerus
▪ Setiap kegiatan yang melibatkan bahan peledak
▪ Setiap kegiatan yang memerlukan persetujuan Manager
Chevron (seperti: Facility Manager, Operation Manager, dll.)

© 2014 Chevron 218


Planning Phase Hazard Analysis (PPHA)
Potensi Bahaya: Menengah

Potensi Persyaratan
Aktivitas
Bahaya Analisis Bahaya
▪ Kegiatan yang memerlukan satu izin kerja ▪ Dokumentasi onsite
umum (general permit to work) dan satu izin JSA
kerja khusus (specialized permit) atau rencana ▪ Individual Hazard
kerja (work plan), kecuali aktivitas tersebut Assessment tanpa
dispesifikasikan mempunyai potensi bahaya dokumentasi
yang tinggi. (seperti, Think Incident
▪ Kegiatan yang hanya memerlukan izin kerja Menengah Free (TIF);
umum/general permit to work (seperti: Personal Safety Plan,
pengoperasian vacuum truck, pengujian gas dan/atau tool lain
dengan peralatan portabel, mendirikan, dalam Human
memodifikasi atau membongkar perancah, Performance (HP)
kegiatan yang memerlukan system pelindung toolbox)
jatuh personal, dll.)

© 2014 Chevron 219


Planning Phase Hazard Analysis
Hazard Potential: Low

Potensi Persyaratan
Aktivitas
Bahaya Analisis Bahaya
▪ Kegiatan yang tidak memerlukan ▪ Verbal (tanpa dokumentasi)
permit dan berpotensi kecil onsite JSA
menimbulkan kecelakaan serius ▪ Individual Hazard Assessment
(seperti yang disampaikan melalui tanpa dokumentasi
IMS IT Tool; Safety alert & Bulletin, Rendah (seperti, Think Incident Free
MIS; Incident Share, dll.) (TIF);
Personal Safety Plan, dan/atau
tool lain dalam Human
Performance (HP) toolbox)

High Medium Low

• Documented PPHA • Tailgate Meeting (verbal


• Documented JSA
• Documented JSA JSA)
• IHA
• IHA • IHA

© 2014 Chevron 220


221

Bagaimana Melakukan PPHA

Formulir standar U&G PPHA harus selalu digunakan untuk semua PPHA.

© 2014 Chevron
222

Informasi Umum yang diperlukan pada form PPHA

Informasi berikut ini diperlukan untuk dokumentasi form PPHA:


▪Uraian singkat pekerjaan
▪Identifikasi peralatan yang akan dikerjakan
▪Identifikasi lokasi pekerjaan
▪Identifikasi Alat Pelindung Diri (APD) umum, tindakan pencegahan dan
pengaman yang sesuai dengan pekerjaan
▪Tuliskan perkakas/peralatan yang diperlukan untuk melakukan
pekerjaan
▪Tuliskan prosedur operasi dan/atau perawatan yang diperlukan untuk
pekerjaan
▪Tuliskan izin (permit) dan/atau rencana kerja yang didokumentasikan
yang diperlukan untuk pekerjaan
▪Tuliskan semua rencana penyelamatan yang diperlukan pekerjaan
▪Tuliskan jika operasi simultan sedang berlangsung (SIMOP)
▪Tuliskan sumber daya tambahan jika dibutuhkan
▪Anggota tim PPHA
© 2014 Chevron
223

Dokumentasikan Bahaya Terkait Dengan tiap Tugas

Pertimbangkan hal berikut ketika


mendokumentasikan bahaya:
▪Dapatkah anggota tim cedera serius atau fatal?
Bagaimana dan kenapa? (misalnya, kegagalan
sistem, prosedur yang tidak lengkap, kesalahan
manusia, dll.)
▪Apa yang bisa rusak? (misalnya, fasilitas,
peralatan, bejana, dll.)? Bagaimana dan kenapa?
(misalnya, kegagalan sistem, prosedur yang tidak
lengkap, kesalahan manusia, dll.)
▪Potensi loss of containment (misalnya,
tumpahan/pelepasan gas atau cairan?
Bagaimana dan kenapa? (misalnya, kegagalan
sistem, prosedur yang tidak lengkap, kesalahan
manusia, dll.)

© 2014 Chevron
Tabel Kriteria Keputusan Pengendalian Bahaya

Probable Severity
Minor Moderate Major
Likelihood of Incident with Safeguards in Place to Control Hazards

(e.g., first aid, spills < 5 (e.g., recordable injury, (e.g., multiple injuries,
bbl to land or spills < 1 fire, spills 5-50 bbl to injury/illness requiring
bbl to water, etc.) land or spills 1-10 bbl to hospitalization, fatality,
water, etc.) explosion, spills > 50
bbl to land or spills > 10
bbl to water, etc.)
Likely
(e.g., incident has occurred at this
facility and/or is reasonably likely
to occur at any time at this or
another facility)
Occasional
(e.g., incident has occurred at a
similar facility and may reasonably
occur at this or another facility)

Unlikely
(e.g., Given current practices and
procedures, this incident is not likely
to occur at this or another facility)

© 2014 Chevron 224


225

Menafsirkan Potensi Bahaya Akhir Dengan Pengaman


di Tempat

Hijau Pekerjaan dapat dilakukan sesuai rencana

Kuning Pekerjaan dapat dilakukan dengan hati-hati

Merah Pekerjaan tidak dapat dilakukan sampai:


▪Pertama, tambahan pengaman telah dipenuhi
▪Kemudian, Tabel 8 telah digunakan untuk menilai ulang PPHA
– Jika masih ‘merah’ atau tambahan pengaman tidak dapat dipasang,
pekerjaan hanya dapat dilakukan setelah PPHA disetujui (tandatangan
basah) oleh Person Managing Control of Work dan Chevron high level
manager (seperti, manager facility, manager operation, dll.)

© 2014 Chevron
226

Persetujuan Chevron High Level Manager

Hot tapping, hot work saat


penyelaman, penggunaan
bahan peledak saat menyelam,
menyelam di ruang tertutup/
terbatas, masuk ke suasana
atmosfer inert selalu
membutuhkan persetujuuan dari
Chevron high level manager
(seperti manager fasilitas,
manager operasi, dll)

© 2014 Chevron
227

Job Safety Analysis (JSA)

Ruang Lingkup:
Ruang lingkup JSA termasuk
mengevaluasi potensi bahaya
terkait dengan langkah-langkah dari
sebuah tugas (task) dan
pengurangan bahaya serta
pengaman (safeguard) sebelum
melakukan pekerjaan.
▪JSA harus dilakukan di lapangan,
segera sebelum memulai pekerjaan
▪JSA dilakukan oleh Person
Managing Control of Work di
lapangan dan anggota tim kerja

© 2014 Chevron
228

Bagaimana Melakukan JSA

Formulir standar U&G PPHA harus selalu digunakan untuk semua


PPHA.

© 2014 Chevron
229

Informasi Umum yang diperlukan pada formulir JSA

Informasi berikut ini diperlukan untuk dokumentasi formulir JSA:


▪ Uraian singkat langkah kerja yang akan dilakukan
▪ Tanggal
▪ Lokasi tugas yang akan dilakukan
▪ Tentukan alat pelindung diri (APD) khusus yang diperlukan untuk
melakukan tugas
▪ Anggota tim yang mempersiapkan JSA
▪ Daftar prosedur operasi dan/atau pemeliharaan yang diperlukan untuk
melakukan tugas
▪ Daftar izin dan/atau dokumentasi rencana kerja yang diperlukan untuk
melakukan tugas
▪ Daftar perkakas dan/atau peralatan penting yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas

© 2014 Chevron
230

Dokumentasikan Bahaya terkait masing-masing


Langkah

Pertimbangkan hal-hal berikut sewaktu mendokumentasikan bahaya:


▪ Dapatkah anggota tim mengalami cedera serius atau fatal? Bagaimana dan
mengapa? (misalnya, kegagalan sistem, prosedur yang tidak lengkap, kesalahan
manusia, dll)
▪ Apa yang bisa rusak? (misalnya, fasilitas, peralatan, bejana, dll.)? Bagaimana dan
mengapa? (misalnya, kegagalan sistem, prosedur yang tidak lengkap, kesalahan
manusia, dll.)
▪ Potensi loss of containment? (misalnya tumpahan/pelepasan gas atau cairan)
Bagaimana dan mengapa? (misalnya, kegagalan sistem, prosedur tidak lengkap,
kesalahan manusia, dll)
▪ Potensi bahaya benda jatuh yang berhubungan dengan setiap langkah

© 2014 Chevron
231

Dokumentasikan Pengaman untuk Setiap Langkah

Menguraikan Pengaman (Safeguard)


▪ Dokumentasikan petugas yang bertanggung jawab melaksanakan setiap
pengaman
▪ Dokumentasikan petugas yang bertanggung jawab untuk memverifikasi
bahwa semua pengaman sudah ada sebelum melaksanakan tugas

© 2014 Chevron
232

Dokumentasikan Langkah-langkah Penting

Identifikasi langkah-langkah penting di dalam JSA yang


mengharuskan penghentian pekerjaan ketika ada perubahan
dan/atau penyimpangan dari langkah kerja yang direncanakan.

© 2014 Chevron
233

Dokumentasikan Potensi Sekenario Penghentian


Pekerjaan

Uraikan potensi skenario yang mengharuskan penghentian


pekerjaan dan gunakan Stop Work Authority ketika:
▪ Satu atau lebih Tenets of Operation tidak diikuti
▪ Seseorang dalam tim kerja memiliki kekhawatiran tentang tugas yang
sedang dilakukan
▪ Setiap saat lingkup pekerjaan berubah

© 2014 Chevron
234

Mendokumentasikan Penilaian Kinerja Manusia (Human


Performance Assessment)

Uraikan penilaian kinerja manusia


termasuk namun tidak terbatas
pada:
▪ Kondisi mental pekerja (misalnya
kelelahan, semangat, motivasi, dll)
▪ Modus kinerja (yaitu yang berbasis
keterampilan, berdasarkan aturan,
berbasis pengetahuan)
▪ Perangkap kesalahan (yaitu stres, beban
kerja yang tinggi, tekanan waktu,
komunikasi yang buruk, bimbingan kerja
tidak jelas, terlalu percaya diri, pertama
kali menjalankan tugas, gangguan, hari
pertama kembali setelah hari libur, akhir
shift kerja)

© 2014 Chevron
235

Definisi

Kinerja Manusia
Adalah cara orang, budaya, peralatan, lingkungan kerja dan proses
seling berinteraksi sebagai suatu sistem. Upaya Kinerja Manusia
Chevron fokus secara proaktif pada pengurangan kesalahan manusia
dengan:
1. Memperbaiki interaksi antara individu dan sistem kritis, dan
2. Pengenalan situasi kemungkinan kesalahan/error individu dan
menerapkan alat untuk mengurangi kesalahan
Kesalahan Manusia
Suatu tindakan atau kelambanan yang tidak sengaja menghasilkan
sesuatu yang tidak diinginkan atau menyimpang dari seperangkat aturan
atau harapan.
Perangkap Kesalahan
Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kinerja manusia dan
meningkatkan kemungkinan kesalahan.
© 2014 Chevron
236

Definisi

Modus Kinerja
▪ Model mental orang dimana mereka bekerjekerja ketiika mereka
menjalankan tugas, spesifik bagi orang ini pada tugas ini dan saat ini.
– Berbasis Keterampilan – Tugas-tugas sangat sederhana yang memerlukan
sedikit perhatian. Segala sesuatu dilakukan sesuai kebiasaan (rutin
otomatis) dan tidak ada hubungannya dengan keterampilan. Tugas berhasil
diselesai 50-100 kali dalam kurun waktu singkat yang melibatkan dengan
tanpa atau sedikit berpikir. Perkiraan kesalahan adalah 1: 1,000.
– Berdasarkan Aturan – Modus pengambilan keputusan menerapkan suatu
aturan yang diketahui berdasarkan bagaimana akan diingat. Aturan dapat
tertulis atau tidak. Perkiraan kesalahan adalah 1: 100 (dari memori).
– Berbasis Pengetahuan – Situasi baru diselesaikan melalui pengalaman
individu. Tidak ada rutinitas atau aturan yang tersedia untuk menangani
situasi ketika Anda bertanya dalam pikiran. Anda tidak tahu apa yang Anda
tidak tahu dan Anda tidak bisa memikirkan jalan keluar. Tingkat kesalahan
adalah 1:2 - 1:10.
© 2014 Chevron
237

Persetujuan dan Tanda Tangan

▪ Dokumentasikan dengan tandatangan basah dalam JSA, yang menyatakan


anggota tim kerja paham terhadap isi JSA
– Semua anggota baru work team yang datang setelah JSA dilakukan harus
mereview JSA bersama dengan Person Managing Control of Work dan menyatakan
telah memahami isi JSA (dengan tandatangan basah)
– Jika petugas pengawas berubah selama waktu kerja berlangsung, personil
pengawas baru harus meninjau JSA dan menyatakan paham terhadap isi JSA
(dengan tanda tangan basah)
▪ Dokumentasikan persetujuan JSA melalui tanda tangan basah sebelum
pekerjaan dimulai
– Onsite Person Managing Control of Work harus menyetujui JSA
– Pihak lain yang menyetujui (seperti SME, Supervisor Chevron dan kontraktor, dll.)
didokumentasikan dalam PPHA
▪ Dokumen Paket Pekerjaan - lihat IBU Permit to Work Procedure
– PPHA - Permits
– JSA - Work Plans

© 2014 Chevron
238

Job Safety Analysis


Kapan Meninjau JSA (Dibahas dalam PTW Training)

Lakukan peninjauan JSA jika:


▪ Ruang lingkup pekerjaan
berubah
▪ Ada penambahan personil baru
didalam tim kerja
▪ Kondisi lapangan berubah
▪ Near miss, incident, atau terjadi
penghentian pekerjaan
▪ Kekhawatiran yang muncul dari
hasil Penilaian Bahaya
Perorangan

© 2014 Chevron
239

Penilaian Bahaya Perorangan


(Individual Hazard Assessment)

Apakah itu?
▪ Penilaian sendiri yang memberikan kesempatan bagi pekerja individu
untuk fokus pada tugas dan memastikan mereka siap untuk melakukan
tugas itu dengan selamat.
▪ Biasanya merupakan latihan yang dilakukan untuk membantu setiap
pekerja mengerti tanggung jawabnya terhadap kesehatan dan
keselamatan.
Kapan?
▪ Sebelum mulai melaksanakan tugas, dan secara teratur menilai
lingkungan kerja.
Kenapa?
▪ Mendorong tiap karyawan untuk memikirkan serta berpartisipasi dalam
mengidentifikasi dan memastikan pengaman (safeguard) tersedia
untuk bahaya yang terpapar pada mereka
© 2014 Chevron
240

Penutupan Hazard Analysis

Penyelesaian Pekerjaan adalah sbb:


▪ Tinjau tugas dan kegiatan pekerjaan ▪ Apa yang bekerja berjalan
▪ Diskusikan lessons learned untuk dengan baik?
perbaikan berkesinambungan ▪ Apa yang dapat ditingkatkan?
▪ Dokumentasikan lessons learned – Tambahan prosedur
dalam JSA – Langkah-langkah tugas yang
▪ Simpanlah semua dokumentasi (yaitu terlewatkan
dokumentasi PPHA, JSA, paket – Bahaya yang terlewatkan
pekerjaan) ke control room atau – Pengaman yang terlewatkan
lokasi sentralisasi lain untuk – Persetujuan dan/atau tanda
memastikan kepatuhan terhadap: tangan yang terlupakan
– Electronic (MSW PTW IT tool) – Situasi penghentian pekerjaan
– Record retention policies yang terabaikan.

© 2014 Chevron
Peran dan Tanggung
Jawab

© 2014 Chevron
243

Peranan dan Tanggung jawab

Permit User ▪ Meninjau dokumen Planning Phase


▪ Orang atau orang-orang yang Hazard Analysis (PPHA)
melakukan pekerjaan yang telah ▪ Menerbitkan izin kerja umum dan
disetujui sesuai dengan lingkup dan khusus bagi Persons Managing
kondisi yang didokumentasikan pada Control of Work
permit ▪ Meninjau lingkup izin kerja untuk
▪ Memahami kapan harus memastikan aktivitas kerja yang
menghentikan pekerjaan (SWA) saling bertentangan tidak terjadi
secara bersamaan
▪ Berpartisipasi dalam kegiatan
Permit Approver perencanaan kerja (seperti
▪ Memahami pekerjaan yang pertemuan operasi harian, dll.)
direncanakan dan prosedur
▪ Memahami kapan harus
pemberitahuan kondisi darurat
menghentikan pekerjaan (SWA)
▪ Meninjau semua jenis permit dan
rencana kerja sebelum diterbitkan

© 2014 Chevron
244

Peranan dan Tanggung jawab

Authorized Remote Permit


Approver
▪ Memahami pekerjaan yang ▪ Membahas planning phase hazard
direncanakan dan prosedur analysis dengan Person Managing
pemberitahuan kondisi darurat Control of Work di lapangan
▪ Memiliki pengetahuan tentang sebelum mengeluarkan persetujuan
peralatan di area remote (dimana izin kerja secara lisan
pekerjaan akan dilaksanakan) ▪ Memberikan persetujuan izin kerja
▪ Memiliki pengetahuan tentang secara lisan ke Persons Managing
potensi bahaya di area remote Control of Work di lapangan
▪ Mendiskusikan izin dan rencana kerja ▪ Memahami kapan harus
dengan Person Managing Control menghentikan pekerjaan (SWA)
of Work di lapangan sebelum
mengeluarkan persetujuan secara
lisan

© 2014 Chevron
245

Peranan dan Tanggung jawab

Person Managing Control of ▪ Memantau tempat kerja untuk


Work memastikan bahwa area kerja selamat
▪ Memahami pekerjaan yang ▪ Memfasilitasi penutupan kerja (yakni:
direncanakan, operasi/perawatan diskusi lessons learn, penutupan izin
dan prosedur pemberitahuan kondisi kerja, dll.)
darurat ▪ Memahami kapan harus menghentikan
▪ Meninjau planning phase hazard pekerjaan (SWA)
analyses (PPHA)
▪ Memfasilitasi, mereview, dan
mendokumentasikan onsite JSA
▪ Membuat dan/atau membantu dalam
penyusunan izin dan rencana kerja
▪ Mengkomunikasikan lingkup kerja,
potensi bahaya, mitigasi, kondisi
izin/rencana kerja kepada tim kerja

© 2014 Chevron
246

Peranan dan Tanggung jawab

Chevron Manager Tingkat Tinggi ▪ Menyetujui pekerjaan yang tingkat


(High Level Chevron Manager) bahayanya tidak dapat dimitigasi ke
tingkat kemungkinan dan keparahan
▪ Menyetujui kegiatan berpotensi
bahaya sedang atau rendah sesuai
bahaya tinggi termasuk hot tapping,
dengan Table 8 dalam Hazard
hot work saat menyelam,
Analysis Procedure
penggunaan bahan peledak saat
penyelaman, menyelam di ruang ▪ Melakukan MSW leadership
tertutup/ruang terbatas, masuk engagements
kedalam inert atmosphere
▪ Menyetujui pengisolasian yang
mengharuskan isolasi fisik positif
(positive physical isolation) namun Siapa
isolasi fisik positif tersebut tidak
dapat dilakukan.
Facility Manager,
Operation Manager dan
lainnya?
© 2014 Chevron
Prosedur Izin Kerja
(Permit to Work Procedure)

IndoAsia Business Unit


Health, Environment and Safety

© 2014 Chevron
248

Pendahuluan

Izin Kerja (PTW)


▪ Sistim Izin Kerja (PTW) merupakan
sebuah mekanisme untuk mengidentifikasi,
mengkomunikasikan, mengurangi dan
mengendalikan bahaya terkait pekerjaan
yang memiliki potensi dampak buruk
terhadap kesehatan, lingkungan dan
keselamatan
▪ Izin Kerja terdiri atas tiga kegiatan:
– Izin Kerja Umum (General Permit To Work)
– Izin Khusus (Specialized Permits)
– Rencana Kerja (Work Plans)
▪ Jenis-jenis Izin Kerja dan/atau Rencana
Kerja yang dibutuhkan tergantung pada
potensi bahaya dari aktivitas kerja
© 2014 Chevron
249

Pendahuluan

Tujuan Permit to Work Procedure


▪ Memberi otorisasi kepada orang-orang
tertentu untuk melaksanakan pekerjaan
tertentu, di lokasi tertentu, selama jangka
waktu tertentu
▪ Memfasilitasi komunikasi tentang
bagaimana proses kerja dikendalikan dan
siapa yang mengendalikan
▪ Mengidentifikasi ruang lingkup
pekerjaan dan mengatur parameter yang
digunakan untuk mengelola pekerjaan
(misalnya, perubahan kondisi entri yang
dapat diterima ruang lingkup atau
pekerjaan)
▪ Merinci kapan pekerjaan harus
dihentikan
© 2014 Chevron
251

Persyaratan Izin Kerja

Persyaratan Izin Kerja termasuk:


▪ Personil yang berwewenang bertanggung jawab dalam peran izin kerja harus
terlatih dan kompeten. SBU/facility harus mendokumentasikan Permit
Approver, Authorized Remote Permit Approver dan Area Controller yang
diberikan wewenang.
▪ PTW Procedure secara jelas menunjukkan peran dan tanggung jawab tentang
bagaimana sebuah izin:
– Dipersiapkan
– Disetujui/dikeluarkan
– Dimonito/diverifikasi
– Ditangani terhadap perubahan kondisi yang terjadi
– Dilengkapi dan ditutup
▪ Analisis bahaya harus dilakukan ketika merencanakan pekerjaan yang
disyaratkan dalam Hazard Analysis Procedure dan harus mencakup
identifikasi terhadap kebutuhan Permit.

© 2014 Chevron
252

Persyaratan Izin Kerja

▪ Jika diperlukan, persiapan izin kerja khusus dan rencana kerja harus
dilengkapi
▪ Dokumen Izin Kerja (Permit) dan Rencana Kerja (Work Plan) harus
tersedia di tempat kerja dan disimpan setelah pekerjaan selesai
▪ Semua Izin Kerja dan Rencana Kerja yang diperlukan harus
sepenuhnya dilengkapi dan disetujui oleh semua penandatangan
sebelum Permit User melaksanakan pekerjaan
▪ Person Managing Control of Work bertanggung jawab memastikan:
– Izin Kerja (umum dan khusus) dan/atau ) dan/atau Rencana Kerja dibuat
sesuai dengan rincian Permit to Work Procedure,
– Kondisi Izin/Rencana Kerja dikomunikasikan,
– Pekerjaan dilakukan sesuai dengan kondisi Izin/ Rencana Kerja dan
– Izin/ Rencana Kerja diselesaikan.

© 2014 Chevron
253

Persyaratan Izin Kerja

▪ Permit harus disetujui oleh Permit Approver yang telah ditunjuk


▪ Permit mungkin memerlukan otorisasi/persetujuan oleh Subject
Matter Experts (SMEs) dan Manager Chevron tingkat tinggi
sebagaimana diperlukan dalam potensi bahayanya
▪ Rencana kerja harus disetujui oleh SME, Manager Chevron tingkat
tinggi jika diperlukan
▪ Job safety analysis (JSA) harus dilakukan di lapangan bersama
dengan tim pekerja, sebelum pekerjaan dimulai

© 2014 Chevron
254

Table 1. Menentukan Kapan Izin/Rencana Kerja


Diperlukan

Izin/Rencana Kerja Diharuskan Contoh (termasuk namun tidak terbatas


dalam kondisi berikut pada)
Pekerjaan dengan potensi signifikan untuk • Pekerjaan yang melibatkan pembobolan garis,
cedera, insiden atau loss of containment. peralatan atau bejand (vessel)
• Pekerjaan khusus (misal confined space entry, hot
work, excavation, diving, complex lifts, dll.)
Pekerjaan yang diidentifikasi mempunyai • Operasi vacuum truck melibatkan cairan yang
riwayat insiden dengan potensi bahaya mudah menguap dan /atau mudah terbakar,
medium/high material mudah meledak
• Pekerjaan memerlukan pelindung jatuh
Transfer pekerjaan dan tanggung jawab dari • Transfer pekerjaan antar keahlian/ketrampilan
satu grup ke grup lain • Transfer pekerjaan antar perusahaan kontraktor
• Transfer pekerjaan antar perusahaan kontraktor
dan Chevron
Simultaneous operations (SIMOPs) • Kegiatan operasi dan pemeliharaan yang
berlangsung di daerah yang sama
• Kegiatan konstruksi dan operasi yang berlangsung
di daerah yang sama
• Operasi produksi dan drilling yang berlangsung di
daerah yang sama
Atas permintaan • Area Controller
• Person Managing Control of Work
• Tiap anggota team kerja
© 2014 Chevron
255

Persyaratan Izin Kerja Umum

▪ Dokumentasikan tugas pekerjaan yang akan


dilakukan
– Uraian singkat pekerjaan yang akan
dilakukan
– Uraian peralatan yang akan dikerjakan
– Tanggal, jam dan lokasi kerja
SELALU
– Durasi permit
Permit harus dalam bahasa
• 16 jam tanpa validasi ulang yang sesuai bagi tim kerja
• Periode validasi ulang
– Nomor referensi PPHA, jika diperlukan
– Daftar prosedur operation, maintenance
dan/atau drilling & completion yang
diperlukan, jika perlu
– Daftar permit khusus dan/atau dokumentasi
rencana kerja yang diperlukan

© 2014 Chevron
256

Persyaratan Izin Kerja Umum

▪ Dokumen lain yang diperlukan


– Peralatan khusus (crane, alat
berat bermotor) atau perkakas
yang diperlukan
– Jelaskan kebutuhan pengujian
gas
– Jelaskan kegiatan SIMOPs jika
ada
– Jelaskan jika tambahan personil
diperlukan (seperti, SME,
electricians, Manager Chevron
tingkat tinggi)

© 2014 Chevron
257

Izin Kerja Khusus

▪ Mengapa beberapa pekerjaan ▪ Dokumentasikan pekerjaan khusus yang


mengharuskan adanya izin kerja umum akan dilakukan
dan izin kerja khusus?
– Uraian singkat pekerjaan yang akan
▪ Untuk pekerjaan apa saja izin kerja dilakukan
khusus diperlukan?
– Uraian peralatan yang akan
– Hot work
dikerjakan
– Confined space entry
– Tanggal, jam dan lokasi kerja
– Excavation
– Commercial diving – Durasi izin
– Electrical • 16 jam tanpa validasi ulang
– Isolation of Hazardous Energy • Periode validasi ulang
– Nomor referensi PPHA, jika
SELALU diperlukan
Permit harus dalam bahasa – Nomor referensi General Permit To
yang sesuai bagi tim kerja Work
© 2014 Chevron
258

Persyaratan Rencana Kerja

Learning Check DOKUMENTASI RENCANA KERJA


▪ Untuk pekerjaan apa Rencana ▪ Dokumentasikan tugas pekerjaan
yang akan dilakukan
Kerja (Work Plan) diperlukan?
– Uraian singkat pekerjaan yang
▪ Rencana Kerja hanya untuk akan dilakukan
pekerjaan : – Tanggal dan lokasi kerja
▪ SIMOPs – Nomor referensi Izin Kerja Umum
dan Izin Kerja Khusus
▪ Critical/Non-Routine lift – Uraian peralatan yang akan
dikerjakan
– Jelaskan keperluan tambahan
(seperti: SME, spotter, signalmen,
standby personnel)
– Jelaskan informasi persyaratan
lain sesuai persyaratan MSW
Standard yang berlaku (seperti,
Lifting and Rigging, dan SIMOPs)
– Dokumen Lifting & Rigging serta
SIMOPs Plan

© 2014 Chevron
259

Persetujuan Izin Kerja dan Rencana Kerja

Rencana Kerja
▪ Disetujui melalui tanda tangan basah sesuai peran di bawah ini
– SIMOPs plan
• Diketahui oleh Person Managing Control of Work
• Diketahui oleh SIMOPs representative(s)
• Disetujui oleh SIMOPs controller
– Lift plan
• Ditanda tangani oleh Competent person

Competent Person
Orang yang mampu mengidentifikasi potensi bahaya disekitarnya, atau
kondisi kerja yang tidak sehat, beracun atau membahayakan bagi
pekerja; dan diberi wewenang untuk mengambil tindakan perbaikan
untuk menghilangkan bahaya
© 2014 Chevron
260

Persetujuan Jarak Jauh terhadap Izin Kerja

Izin Kerja (permit) yang disetujui jarak jauh (misalnya melalui telephone,
perangkat genggam, sistem PTW elektronik, dll.) harus memenuhi
persyaratan tambahan sebagai berikut:
▪ Onsite Person Managing Control of Work, yang bertanggung jawab
untuk menerbitkan izin dan rencana kerja di lokasi remote, harus
terlatih dan memenuhi kualifikasi sebagai Permit Approver
▪ Authorized Remote Permit Approver (tidak berada di tempat kerja)
harus memiliki pengetahuan tentang lokasi tempat kerja dan tipe
pekerjaan yang akan dilakukan
▪ Onsite Person Managing Control of Work harus mendokumentasikan
tanggal dan waktu diterimanya persetujuan serta nama Authorize
Remote Permit Approver didalam permit (di bagian Permit Approver)

© 2014 Chevron
262

Work Pack

▪ Setelah Izin Kerja (Permit) dan/atau Rencana Kerja (Work Plan)


disahkan oleh individu yang tepat, paket kerja (work pack) diterbitkan
bagi Person Managing Control of Work.
▪ Work pack, sebagaimanadiperlukan sesuai potensi bahaya tugas
pekerjaan, terdiri dari
– General permit to work
– Specialized permit to work
– Work plan
– Hazard analysis

© 2014 Chevron
263

Isolasi

▪ Laksanakan isolasi energi berbahaya sesuai dengan standard Isolation


of Hazardous Energy
– Pastikan bahwa isolasi berada di tempat dan efektif sebelum memulai
pekerjaan
• Person Managing Control of Work bertanggung jawab untuk
memeriksa isolasi dan memastikan peralatan de-energization
▪ Pastikan semua penghalang, peringatan dan pemberitahuan berada di
tempat seperti yang ditentukan oleh MSW Standards, termasuk
namun tidak terbatas pada:
– Working at height
– Excavation
– Lifting and Rigging
– Electrical
– Hot Work

© 2014 Chevron
264

Deteksi Gas

▪ Pengujian gas harus dilakukan sesuai


dengan standard Portable Gas
Detection segera sebelum melakukan
pekerjaan yang membutuhkan
pengujian gas, termasuk namun tidak
terbatas pada:
– Hot Work
– Confined Space Entry
– Isolation of Hazardous Energy
• Didalam area dengan atmosfer
berpotensi bahaya
– Excavation

© 2014 Chevron
265

Melakukan Kerja (Tugas)

▪ Lakukan kerja sesuai dengan kondisi yang diuraikan didalam dokumen


izin (permit), rencana kerja dan analisis bahaya.
▪ Salinan work pack harus disimpan di lokasi, termasuk namun tidak
terbatas pada:
– JSA
– Izin Kerja Umum (General Permit To Work)
– Izin Kerja Khusus (Specialized Permit)
– Rencana Kerja (Work Plan)
Pemantauan-selalu
▪Kerja harus dimonitor untuk memastikan bahwa pekerjaan dilakukan
dengan selamat sesuai dengan Izin Kerja dan/atau Rencana Kerja
▪Siapa yang bertanggung jawab untuk memantau?
– Person Managing Control of Work (PMCoW)
– Tim Kerja
© 2014 Chevron
266

Validasi Ulang Izin (Revalidasi Permit)

Siapa yang memvalidasi ulang


▪ PMCoW
Bagaimana validasi ulang
didocumentasikan
▪ Tandatangan basah
– Tandatangan basah adalah
tandatangan tinta

© 2014 Chevron
267

Validasi Ulang Izin (Revalidasi Permit)

Kapan ▪ Kondisi tempat kerja di lokasi


▪PMCoW tidak berada ditempat kerja kerja berubah
– Pekerjaan harus dihentikan - cuaca
sampai pengganti PMCoW - housekeeping
• Di tempat kerja ▪ Terjadi cidera, insiden atau near
• Izin dan rencana kerja miss di tempat kerja
divalidasi ulang
▪Ditemukan kondisi tidak selamat
Pekerjaan harus dihentikan
yang sebelumnya tidak
•PMCoW harus memvalidasi
terdokumentasi
▪Kekhawatiran tentang keselamatan ulang kondisi izin
disampaikan oleh pekerja  Dengan tanda tangan
▪Fasilitas alarm darurat diaktifkan basah
▪Terjadi kegiatan dari lokasi yang •Kondisi tempat kerja harus
berdekatan yang dapat berpotensi diverikasi bahwa selamat
mempengaruhi pekerjaan untuk melanjutkan kerja

© 2014 Chevron
268

Validasi Ulang Izin (Revalidasi Permit)

Kapan
▪Tempat kerja ditinggalkan tanpa
pengawasan berapapun lamanya
▪Pekerjaan melebihi masa berlaku
permit 16 jam
– Hentikan Pekerjaan
– Masa berlaku 16 jam yang baru
harus dicantumkan pada izin
– Izin harus disetujui ulang oleh
PMCoW melalui tanda tangan
basah

© 2014 Chevron
269

Pembatalan Izin (Permit)

Kapan
▪Perubahan lingkup pekerjaan
seperti diidentifikasi tambahan
langkah kerja, peralatan yang
Sebuah izin tidak dapat
diperlukan, SIMOPs, langkah-
langkah berikut harus dilakukan: divalidasi ulang jika terjadi
– Pekerjaan harus divalidasi perubahan kondisi didalam
ulang berdasarkan Hazard izin (permit)
Analysis Procedure
– Izin baru harus dibuat dan
diterbitkan

© 2014 Chevron
270

Penutupan Izin Kerja

Setelah penyelesaian pekerjaan:


▪Apa ▪ Diskusi penutupan pekerjaan
– Verifikasi bahwa isolasi dan dengan team kerja
barikade sudah dipindahkan – Didokumentasikan pada JSA
– Peralatan telah kembali bekerja • Apa yang bekerja, berjalan
– Tempat kerja telah dikembalikan dengan baik?
ke kondisi operasi normal • Apa yang dapat diperbaiki?
• Tambahan prosedur
▪Siapa
• Tahapan pekerjaan yang
– PMCoW terlewatkan
– Permit Approver • Bahaya yang terlewatkan
• Pengaman yang terlewatkan
• Tandatangan dan/atau
persetujuan yang terlewatkan
• Situasi stop work yang
terlewatkan

© 2014 Chevron
272

MSW Permit to Work


Diagram Alur PTW Procedure

© 2014 Chevron

Anda mungkin juga menyukai