PLN PADA
UNIT LAYANAN BABAT UP 3
BOJONEGORO
Oleh:
Moh. Iqbal
NIM : 081710033
Oleh:
Moh. Iqbal
NIM : 081710033
Oleh:
Moh. Iqbal
NIM : 081710033
Mengetahui
Manajer Pembimbing Lapangan
PT. PLN ULP Babat PT. PLN ULP Babat
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT karna atas rahmat-Nya Praktikan dapat dapat menyusun
dan menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Nyata ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Praktik kerja ini dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan akademik pada Program Studi
Teknik Elektro , Fakultas Teknik, Universitas Islam Lamongan .
Dalam Penulisan ini Praktikan banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Untuk
itu, pada kesempatan ini Praktikan ingin menyampaikan terimakasih kepada:
1. Arief Budi Laksono, ST, MT selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan
2. AffanBachri, ST, MT selaku Ketua Program Studi Teknik ElektroFakultas Teknik Universitas
Islam Lamongan
3. ZaenalAbidin, ST, M.Eng selaku dosen Pembimbing & Penguji Praktek Kerja Nyata, terima
kasih atas bimbingan dan pengarahannya selama ini
4. Kawan-kawan seperjuangan Prodi Teknik ElektroFT Universitas Islam Lamongan atas
kebersamaan dan dukungannya
Praktikan menyadari masih banyak kekurangan dalam menyelesaikan Laporan PKN ini. Oleh
karena itu Praktikan sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.
Praktikan berharap semoga Laporan Praktik Kerja Nyata ini dapat memberikan masukan yang
bermanfaat bagi Praktikan dan para pembaca serta teman-teman mahasiswa pada khususnya.
Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi mahasiswa/i
yang ingin magang atau melakukan Praktik Kerja Nyata (PKN) di PT PLN (Persero) ULP Babat,
Area Bojonegoro, Lamongan.
Moh. Iqbal
iii
DAFTAR ISI
HalamanJudul ............................................................................................................................... i
Lembar Pengesahan ...................................................................................................................... ii
Kata Pengantar .............................................................................................................................. iii
Daftar Isi ....................................................................................................................................... iv
Daftar Gambar ..............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang .............................................................................................................. 1
1.2 Tujuan PKN.................................................................................................................. 1
1.3 ManfaatPraktekKerjaNyata .......................................................................................... 2
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Sejarahsingkat PT PLN Indonesia ................................................................................ 3
2.2 VisidanMisiPeusahaan ................................................................................................. 3
2.3 Ruang Lingkup PT. PLN UP3 ULP Babat Area Bojonegoro ...................................... 5
2.4 StrukturOrganisasi PT PLN UP3 ULP Lamongan. ...................................................... 6
BAB III KAJIAN PUSTAKA
3.1. Teori Trafo.................................................................................................................... 7
3.2. Jenis – Jenis Trafo ........................................................................................................ 7
3.3. Trafo Distribusi ............................................................................................................ 9
3.4. Teganggan Trafo Distribusi .......................................................................................... 10
3.5. Penyebab Gangguan Trafo ........................................................................................... 10
BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Pemeriksaan Nameplate Trafo ..................................................................................... 12
4.2. Pemeriksaan Secara Manual ......................................................................................... 12
4.3. Pengukuran Nilai Tahanan Isolasi ................................................................................ 12
4.4. Pembongkaran Trafo .................................................................................................... 13
4.5. Pengujian Ohm Meter...................................................................................................13
4.6. Pengukuran Teganggan Tembus Minyak Trafo ........................................................... 14
4.7. Tabel Praktek Kerja ...................................................................................................... 14
4.8. Rangkaian Kegiatan...................................................................................................... 16
4.8.1. Pemeliharaan Umum ................................................................................................. 16
4.8.2.Tujuan Pemeliharaan .................................................................................................. 16
4.8.3. Jenis Pemelihraan ...................................................................................................... 17
4.8.4. Pemeliharaan Rutin ................................................................................................... 17
4.8.5. Pemeliharaan Khusus.................................................................................................19
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan ................................................................................................................... 28
5.2. Saran ............................................................................................................................ 28
DaftarPustaka ............................................................................................................................. 29
Lampiran ..................................................................................................................................... 30
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
3
4
B. Misi
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan
pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
Konsekuensi Misi terhadap strategi korporat :
a. Mencari dan memanfaatkan peluang usaha secara berkesinambungan di bidang bisnis
kelistrikan dan usaha lain yang trerkait.
b. Mengembangkan budaya pelayanan.
c. Menerapkan prinsip-prinsip penyelenggaraan perusahaan yang baik (Good Coorporate
Governance).
d. Anggota perusahaan perlu menyadari bahwa bisnis kelistrikan adalah bagian dari upaya untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
e. Berusaha secara konsisten untuk meningkatkan jangkauan pelayanan kelistrikan.
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk menungkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
Konsekuensi Misi terhadap strategi korporat :
a. Mengembangkan dan menjalankan bisnis kelistrikan sesuai dengan harapan dan aspirasi
masyarakat.
b. Mengembangkan usaha kelistrikan yang selaras dengan kebutuhan pertumbuhan ekonomi di
pasar yang kompetitif.
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
Konsekuensi Misi terhadap strategi korporat :
a. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan produktif.
b. Memacu pemanfaatan energi listrik secara tepat guna dan memberikan nilai tambah bagi
sektor ekonomi.
c. Menjadi pelopor dalam membangun masyarakat yang sadar dan cinta lingkungan.
d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
Konsekuensi Misi terhadap strategi korporat :
a. Membangun dan mengoperasikan fasilitas kelistrikan yang akrab dengan lingkungan alam dan
lingkungan sosial.
b. Menjaga dan memelihara semua fasilitas kelistrikan sehingga tidak mencemari lingkungan.
6
2.3 Ruang Lingkup PT. PLN UP3 ULP Babat Area Bojonegoro
A. Cakupan Tugas dan Wewenang
1. Pelayanan di Bidang Jasa, meliputi : Pemasangan baru dan rubah daya.
2. Pelayanan di Bidang Teknik, meliputi : Pelayanan dan Pemeliharaan terhadap keluhan
pelanggan dan calon pelanggan.
B. Cakupan Pekerjaan
1. Melayani gangguan,
2. Melayani pemasangan baru dan rubah daya,
3. Melayani pengaduan pelanggan/calon pelanggan,
4. Melaksanakan pemeriksaan/mencatat stunt KWh meter pada pelanggan,
5. Merencanakan dan melaksanakan pekerjaan pemeliharaan dan konstruksi jaringan PLN.
6. Mengawasi dan melaksanakan pemutusan bagi pelanggan yang menunggak
7
8
9
2. Trafo Distribusi
Trafo yang digunakan untuk menurunkan tegangan menengah (11,6/20kV) menjadi
tegangan rendah (220/380V). Trafo ini tersebar luas di lingkungan masyarakat dan mudah
mengenalinya karena biasa dicantol di tiang. Oleh karena itu, biasa juga disebut dengan gardu
cantol. Dalam tulisan ini, penulis hanya membahas tentang trafo ini saja.
membatasinya. Selain itu bisa juga besaran arusnya diambil sebagai input data masukan
peralatan pengaman jaringan.
3.3. Trafo Distribusi
Sesuai dengan penjelasan diatas, maka sebuah transformator distribusi berfungsi untuk
menurunkan tegangan transmisi menengah 20kV ke tegangan distribusi 220/380V sehingga
dengan demikian, peralatan utamanya adalah unit trafo itu sendiri, antara lain:
1. Inti Besi/Kernel Inti besi berfungsi untuk membangkitkan dan mempermudah jalan fluks yang
timbul akibat adanya arus listrik dalam belitan atau kumparan trafo. Bahan inti tersebut
terbuat dari lempengan-lempengan baja tipis mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang
diakibatkan oleh arus eddy (eddy current).
2. Kumparan Trafo Kumparan Trafo Kumparan trafo terdiri dari beberapa lilitan kawat
berisolasi membentuk kumparan, dan kumparan tersebut diisolasi, baik terhadap inti besi
maupun terhadap kumparan lain dengan menggunakan isolasi padat seperti karton, pertinax
dan lain-lain. Terdapat dua kumparan pada inti tersebut yaitu kumparan primer dan kumparan
sekunder. Jika kumparan primer dihubungkan dengan tegangan/arus bolak-balik maka pada
kumparan tersebut timbul fluks yang menimbulkan induksi tegangan, bila pada rangkaian
sekunder ditutup (rangkaian beban) maka mengalir arus pada kumparan tersebut. Sehingga
pada kumparan ini berfungsi sebagai alat transformasi tegangan dan arus.
3. Media pendingin
Khusus jenis trafo tenaga tipe basah, kumparan-kumparan dan intinya direndam dalam
minyak-trafo, terutama trafo-trafo tenaga yang berkapasitas besar, karena minyak trafo
mempunyai sifat sebagai media pemindah panas dan bersifat pula sebagai isolasi ( tegangan
tembus tinggi ) sehingga berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi. Untuk itu minyak trafo
harus memenuhi persyaratan sbb:
a. ketahanan isolasi harus tinggi ( >10kV/mm )
b. Berat jenis harus kecil, sehingga partikel- partikel di dalam minyak dapat mengendap dengan
cepat.
c. Penyalur panas yang baik.
d. Titik nyala yang tinggi, tidak mudah menguap yg dapat membahayakan. e. Sifat kimia yang
stabil.
11
4. Bushing
Merupakan penghubung antara kumparan trafo ke jaringan luar. Bushing adalah sebuah
konduktor yang diselubungi oleh isolator, yang sekaligus berfungsi sebagai penyekat antara
konduktor tersebut dengan tangki trafo.
5. Tangki dan konservator (khusus pada trafo tipe basah)
Pada umumnya bagian-bagian dari trafo yang terendam minyak trafo yang ditempatkan
di dalam tangki baja. Tangki trafo-trafo distribusi umumnya dilengkapi dengan sirip-sirip
pendingin ( cooling fin ) yang berfungsi memperluas permukaan dinding tangki, sehingga
penyaluran panas minyak pada saat konveksi menjadi semakin baik dan efektif untuk
menampung pemuaian minyak trafo, tangki dilengkapi dengan konservator.
3.4. Tegangan Trafo Distribusi
Tegangan pada trafo distribusi selalu dinaikkan sampai dengan 5%. Hal ini dimaksudkan
agar dapat mengantisipasi terjadinya drop tegangan pada saluran dengan rincian sbb:
a. Maksimum 3% hilang pada saluran antara pembangkit (dalam hal ini trafo distribusi) sampai
dengan sambungan rumah.
b. Maksimum 1% hilang pada saluran antara sambungan rumah sampai dengan KWh meter.
c. Maksimum 1% hilang pada saluran KWh meter - panel pembagi - alat listrik terjauh. Semakin
besar rugi daya dalam persen, berarti semaki besar kerugian energi yang terjadi.
3.5. Penyebab Gangguan Trafo
1. Tegangan Lebih Akibat Petir Gangguan ini terjadi akibat sambaran petir yang mengenai kawat
phasa, sehingga menimbulkan gelombang berjalan yang merambat melalui kawat phasa
tersebut dan menimbulkan gangguan pada trafo. Hal ini dapat terjadi karena arrester yang
terpasang tidak berfungsi dengan baik, akibat kerusakan peralatan/pentanahan yang tidak
ada. Pada kondisi normal,arrester akan mengalirkan arus bertegangan lebih yang muncul
akibat sambaran petir ke tanah. Tetapi apabila terjadi kerusakan pada arrester, arus petir
tersebut tidak akan dialirkan ke tanah oleharrestersehingga mengalir ke trafo. Jika tegangan
lebih tersebut lebih besar dari kemampuan isolasi trafo, maka tegangan lebih tersebut akan
merusak lilitantrafo dan mengakibatkan hubungan singkat antar lilitan.
2. Overload dan Beban Tidak Seimbang
Overload terjadi karena beban yang terpasang pada trafo melebihi kapasitas maksimum
yang dapat dipikul trafo dimana arus beban melebihi arus beban penuh (full load) dari
12
trafo.Overloadakan menyebabkan trafo menjadi panas dan kawat tidak sanggup lagi menahan
beban, sehingga timbul panas yang menyebabkan naiknya suhu lilitan tersebut. Kenaikan ini
menyebabkan rusaknya isolasi lilitan pada kumparan trafo.
4. Loss Contact Pada Terminal Bushing
Gangguan ini terjadi pada bushing trafo yang disebabkan terdapat kelonggaran pada
hubungan kawat phasa (kabel schoen) dengan terminal bushing. Hal ini mengakibatkan tidak
stabilnya aliran listrik yang diterima oleh trafo distribusi dan dapat juga menimbulkan panas
yang dapat menyebabkan kerusakan belitan trafo .
4. Isolator Bocor/Bushing Pecah
Gangguan akibat isolator bocor/bushing pecah dapat disebabkan oleh :
a) Flash Over
Flash Over dapat terjadi apabila muncul tegangan lebih pada jaringan distribusi seperti
pada saat terjadi sambaran petir/surja hubung. Bila besar surja tegangan yang timbul menyamai
atau melebihi ketahanan impuls isolator, maka kemungkinan akan terjadiflash overpada
bushing. Pada system 20 KV, ketahanan impuls isolator adalah 160 kV.Flash over menyebabkan
loncatan busur api antara konduktor dengan bodi trafo sehingga mengakibatkan hubungan
singkat phasa ke tanah.
b)Bushing Kotor
Kotoran pada permukaan bushing dapat menyebabkan terbentuknya lapisan penghantar di
permukaan bushing. Kotoran ini dapat mengakibatkan jalannya arus melalui permukaan bushing
sehingga mencapai body trafo. Umumnya kotoran ini tidak menjadi penghantar sampai endapan
kotoran tersebut basah karena hujan/embun.
5. Kegagalan Isolasi Minyak Trafo/Packing Bocor Kegagalan isolasi minyak trafo dapat terjadi
akibat penurunan kualitas minyak trafo sehingga kekuatan dielektrisnya menurun. Hal ini
disebabkan oleh :
1.Packing bocor, sehingga air masuk dan volume minyak trafo berkurang.
2.Karena umur minyak trafo sudah tua.
BAB IV
PEMBAHASAN
13
14
2. Kumparan Sekunder-body
Tabel 4.2 Hasil Megger Kumparan Sekunder-Body
Pengukuran Hasil Keterangan
r - body 1200 MΩ Baik
s - body 1200 MΩ Baik
t - body 1200 MΩ Baik
3. Kumparan Primer-sekunder
Tabel 4.3 Hasil Megger Kumparan Primer-Sekunder
Pengukuran Hasil Keterangan
R-r 1200 MΩ Baik
S-s 200 MΩ Baik
T-t 1200 MΩ Baik
N-n 1200 MΩ Baik
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa kerusakan yang terjadi adalah pada kumparan
primer-body yang menunjukkan rendahnya tahanan isolasi.
4.4. Pembongkaran Trafo
Pekerjaan selanjutnya adalah pembongkaran kumparan trafo dari tangki/casing trafo.
Namun, sebelum lilitan yang rusak dibongkar perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Arah lilitan kumparan
2. Ukuran diameter penampang
3.Hitung jumlah lilitan
4.5. Pengujian Ohm Meter
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada sambungan/rangkaian belitan yang
putus pada kumparan primer/sekunder. Pengujian ini bisa menggunakan multimeter yang
difungsikan sebagai ohm meter. Jika saat pengujian menunjukkan angka nol, berarti ada kawat
dalam kumparan tersebut yang putus.
16
Selasa,
Di Kantor PLN Entry data
10/09/2019
Mengecek dan
Rabu
Pengecekan memperbaiki/mengganti part –
11/09/2019
part yang sudahtidaklayak
Kamis,
Di Kantor PLN Entry Data
12/09/2019
Jum’at,
Di Kantor PLN Entry Data
13/09/2019
Sabtu,
Libur Libur Kantor
14/09/2019
Minggu,
Libur Libur Kantor
15/09/2019
Senin, Membantu memangkas pohon
Penebangan
16/09/2019 yang menganggu kabel jaringan
Selasa,
Di Kantor PLN Entry Data
17/09/2019
Rabu Memindahkan part tidak layak
Di Kantor PLN
18/09/2019 pakai ke gudang
Kamis,
Di Kantor PLN Entry Data
19/09/2019
Jum’at,
Di Kantor PLN Entry Data
20/09/2019
Sabtu,
Libur Libur Kantor
21/09/2019
Minggu,
Libur Libur Kantor
22/09/2019
18
Senin,
Di Kantor PLN Entry Data
23/09/2019
Rabu
Pemeliharaan Mengganti Pinsolator
25/09/2019
Kamis,
Di Kantor PLN Entry data
26/09/2019
Jum’at, Memperkenalkan recloser dan
Pemeliharaan area
27/09/2019 fungsinya
Sabtu,
Libur Libur Kantor
28/09/2019
Minggu,
Libur Libur Kantor
29/09/2019
Senin,
Di Kantor PLN Entry Data
30/09/2019
Selasa,
Di Kantor PLN Entry Data
01/10/2019
Rabu
Perpisahan Perpisahan
02/10/2019
4.8. RangkaianKegiatan
4.8.1.Pemeliharaan Umum
Dengan dasar Surat Edaran Direksi PT.PLN (Persero) Nomor : 040.E/152/DIR/1999 maksud
diadakannya kegiatan pemeliharaan jaringan distribusi, tujuan utama dari pelaksanaan
pemeliharaan distribusi adalah untuk :
Oleh karena luas dan kompleknya keadaan jaringan distribusi dan tidak sedikitnya system
jaringan dan peralatan distribusi yang perlu dipelihara, pemeliharaan jaringan distribusi dapat
dikelompokan dalam tiga macam pemeliharaan yaitu :
4.8.4Pemeliharaan Rutin.
Pemeriksaan rutin adalah pekerjaan pemeriksaan jaringan secara visual (inspeksi) untuk
kemudian diikuti dengan pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan saran-
saran (rekomendasi) dari hasil inspeksi, antara lain penggantian, pembersihan, peneraan dan
pengetesan .
Hasil pekerjaan diharapkan dari pekerjaan pemeriksaan rutin ini adalah dapat
ditemukannya kelainan-kelainan atau hal-hal yang dikawatirkan bisa menyebabkan terjadinya
gangguan sebelum periode pemeliharaan rutin berikutnya terselenggara.Suatu system jaringan
dapat dinyatakan sudah mengalami pemeliharaan rutin, system jaringan sudah diperiksa secara
visual dan saran-saran sudah dilaksanakan, kecuali saran pekerjaan yang bersifat
perubahan/rehabilitasi jaringan.
21
Perubahan/ penyempurnaan dalam hal ini dimaksudkan suatu usaha/ pekerjaan untuk
penyempurnaan system atau peralatan distribusi dengan cara mengganti/ merubah system
peralatan dengan harapan agar daya guna dan keandalan system peralatan yang lebih tinggi dapat
dicapai tanpa merubah kapasitas system peralatan semula.Pekerjaan-pekerjaan yang termasuk
perubahan/ penyempurnaan yang dimaksudkan diantaranya adalah :
22
• Pemeliharaan semesteran.
• Pemeliharaan tahunan.
• Pemeliharaan 3 tahunan.
• Mengadakan inspeksi terhadap saluran udara harus mempunyai jarak aman yang sesuai
dengan yang di ijinkan (2 m).
• Mengadakan evaluasi terhadap hasil inspeksi yang telah dilaksanakan dan segera mengadakan
tindak lanjut.
Pada prakteknya pemeliharaan tahunan dapat dilaksanakan dalam dua keadaan yaitu :
• Gardu distribusi.
Pemeliharaan tiga tahunan merupakan program pemeliharaan sebagai tindak lanjut dari
kegiatan pemeliharaan tahunan yang telah diselenggarakan.Kegiatan pemeliharaan tiga tahunan
dilaksanakan dalam keadaan bebas tegangan dimana sifat pemeliharaanya baik teliti dan
penyaluran, biasa sampai tahap bongkar pasang (over houl).
Dengan keadaan ini, pelaksanaan pemeliharaan tiga tahunan merupakan kegiatan
pemeliharaan rutin yang termasuk pekerjaan pemeriksaan rutin sistematis.
Pekerjan pemeliharaan rutin gardu distribusi dilaksana-kan dalam dua jenis pemeriksaan,
yaitu :
yang perlu mendapat perhatian pada waktu pelaksanaan kegiatan pemeliharaan tahunan (rutin)
beban tegangan diantaranya adalah :
3. peralatan pelindung.
Bagian sistem yang cukup rawan terhadap gangguan dari luar (external ) salah satu
diantaranya adalah :
Saluran udara tidak berisolasi, baik pada tegangan menengah (SUTM) maupun pada tegangan
rendah (SUTR).
Dengan demikian SUTM dan SUTR perlu mendapat pemeliharaan yang semestinya .Adanya
pepohonan, layang-layang, bangunan tinggi, petir dan sebagainya dapat menyebabkan tingkat
gangguan pada SUTM dan SUTR dan untuk mempertahankan umur teknisnya.
Dalam pelaksanaanya, pemeliharaan SUTM dan SUTR dapat dilaksanakan dalam 2 (dua)
jenis pemeriksaan yaitu : pemeriksaan rutin yang dapat diselenggarakan satu tahun sekali dan
pemeriksaan sistematis dapat diselenggarakan dalam tiga tahun sekali atau tergantung kepada
27
1. Kawat penghantar.
2. Isolator Penghantar
3. Tiang penghantar
1. Kawat Penghantar.
Penghantar merupakan alat/ perangkat untuk memindahkan energi listrik dari satu tempat ke
tempat lain dengan hasil seoptimal mungkin.Dilihat dari jenis logamnya, penghantar listrik yang
dipergunakan oleh PLN pada dewasa ini terdiri dari :
1. Logam tembaga.
2. Logam aluminium.
Penghantar yang terbuka dari logam tembaga yang sering kita sebut BC (Bare Copper)
atau BCC (Bare Copper Conductor) merupakan penghantar yang baik untuk menghantarkan
energi listrik, meskipun penghantar ini mempunyai bobot yang lebih besar dan disamping itu
mempunyai harga yang lebih mahal.
Penghantar yang terbuat dari aluminium murni yang sering kita sebut ACC atau A2C (All
Alumunium Conductor) merupakan penghantar listrik yang cukup baik, keuntungan penghantar
ini bobotnya lebih ringan dari tembaga dan harganya lebih murah.Namun meskipun demikian
kawat alumunium mempunyai kuat tarik yang lebih kecil dari tembaga dan lebih rapuh.
Untuk mengurangi kelemahan ini dibuat penghantar alumunium campuran yang sering
disebut AAAC atau A3C (All Alumunium Alloy Conductor) dimana jenis penghantar ini
mempunyai kelebihan dari A2C yaitu mempunyai kuat tarik yang lebih besar.
Kuat tarik suatu penghantar perlu mendapat perhatian sewaktu melakukan penarikan kawat
selain itu yang perlu diperhatikan dari penghantar ini adalah kuat hantar arusnya (KHA).
28
Dimana masing-masing penhantar mempunyai kuat hantar arusnya terdiri sesuai dengan
jenis dan penampang penghantarnya.Penghantar yang lebih besar akan mempunyai kuat hantar
arus yang lebih besar.Hal-hal yang perlu mendapat perhatian dalam pelaksanaan pemeliharaan
kawat penghantar, diantaranya adalah :
• Jamper/joint.
• Kondisi kawat/lingkungan.
• Pengkatan kawat.
• Tiang kayu.
• Tiang beton.
• Tiang besi.
• Tiang 8 m.
• Tiang 9 m.
• Tiang 11 m.
• Tiang 12 m.
• Tiang 13 m.
• Tiang awal/akhir.
30
• Tiang sudut.
• Tiang percabangan.
• Tiang penegang.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan tiang listrik diantaranya adalah :
4. Pondasi tiang.
Sambungan luar pelayanan (SLP) yaitu bagian sambungan pelayanan mulai dari titik
penyambungan di tiang KTR sampai dengan unit tiang atap pengikat atap.
Sambungan masuk pelayanan (SMP) yaitu bagian sambungan pelayanan mulai dari unit
tiang atap/pengikat atap sampai dengan alat pembatas.
Adapun penghantar untuk sambungan luar pelayanan (SMP) dapat digunakan 2 jenis
penghantar yaitu :
Pemeliharaan rutin untuk sambungan pelayanan diadakan dalam periode satu tahun sekali
dengan maksud untuk meningkatkan mutu pelayanan dan penyaluran lebih tinggi.Adapun
31
pemeliharaan yang dilaksanakan adalah pemeriksaan secara visual dan hal-hal yang perlu
diperiksa antara lain :
• Kondisi penghantar.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari semua pembahasan yang telah di tulis ditas adalah
sebagai berikut :
1. Trafo Distribusi merupakan salah satu jenis dari trafo yang digunakan sebagai trafo
penurun tegangan (step down) dari tegangan menengah (11,6/20kV) menjadi tegangan
rendah (220/380V).
2. Trafo Distribusi merupakan komponen yang sangat penting dalam mendistribusikan
tenaga listrik ke konsumen.
3. Pemeliharaan yang teratur, pengunaan /pemakaian serta management yang baik dari
Trafo Distribusi akan meningkatkan keandalan sistem tenaga listrik sehingga kontinuitas
pelayanan listrik ke konsumen terjamin.
4. Semakin banyak jumlah gangguan trafo maka semakin besar, begitu juga sebaliknya
bila gangguan pada trafo kecil, akan menurun.
5.2. Saran
33
34
LEMBAR PENILAIAN LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
(Diisi Oleh Dosen Pembimbing)
Nama Instansi tempat PKL : PT. PLN (persero) ULP Babat area Bojonegoro
Alamat Instansi : JL. Raya pantura 151, Plaosan, Babat, kabupaten
Lamongan, Jawa timur 62271, Indonesia
Nama/NomorMahasiswa : Moh. Iqbal/081710033
Program Studi/Semester : Teknikelektro/smt 05
Lama Praktik : 30 hari/dari tanggal 02 September s.d. 02 Oktober 2019
No. Aspek Penilaian (angka) Keterangan
1. Sistematikalaporan
2. Kelengkapanlaporan
3. Kerapian
4. Tata Tulis
5. Bahasa
6. Relevansidankeluasansumberpus
takadenganpersoalankajian
7. Kelengkapan data
8. Pembahasansesuaitujuan
9. Kesimpulansesuaitujuan
10. Ketepatanpenyerahan
NILAI RATA-RATA :
Jumlah Nilai =
10
Nama/NomorMahasiswa : …………………………………………
Program Studi/Semester : …………………………………………
NILAI RATA-RATA :
JumlahNilai =
10
Ketentuan Penilaian :
1. 0 – 55 : D
2. 56 – 70 : C
3. 71 – 85 : B
4. 86 – 100 : A
Yang Menyerahkan,
Dosen Pembimbing PKL,
…………………………..
NIP.
Catatan :
1 lembar diserahkan ke Ketua Program Studi
LAMPIRAN – 3
TATA TERTIB
TATA TERTIB PESERTA PKL
Judul PKL; Pemeliharaan Trafo Distribusi Di PT. PLN Pada Unit Layanan Babat Up 3
Bojonegoro
Tanda tangan
Catatan Dosen
Bimb. ke Hari/Tanggal Materi Bimbingan dosen
Pembimbing
pembimbing
Keterangan:
1. Mahasiswa wajib bimbingan minimal 6 kali, bila > 6 kali kartu ini boleh dicopy
2. Kartu ini wajib dilampirkan pada laporan Praktik Industri.
TelahDinyatakanMemenuhiSegalaPersyaratan
UntukDiikutkanPadaUjianKomprehensifPraktek Kerja Nyata (PKN)
Pada Program StudiTeknikElektro
PadaHari :Minggu
Tanggal :25 Januari 2019
Mengetahui Mengesahkan,
Dekan FakultasTeknik Unisla Kaprodi Teknik Elektro Unisla
Bahwa Laporan Praktek Kerja Nyata ini belum pernah digunakan untuk kegiatan akademis
apapun dan merupakan pemikiran saya sendiri bukandari pihak-pihak lain. Laporan Praktek
Kerja Nyata ini sepenuhnya menjadi milik penulis, semua informasi yang diambil dari penulis
lain telah penulis berikan penghargaan dan dedikasi yang setinggi-tingginya yakni penulis
tuliskan sumber kutipan dan tahun terbitnya. Oleh karena itu, semua tulisan dalam Laporan
Praktek Kerja Nyata ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.
Apabila ada pihak-pihak yang merasa ada kesamaan judul, tulisan dan informasi yang berada
dalam tulisan ini, maka saya siap untuk diklarifikasi dan mempertanggung jawabkan segala
resiko yang ditimbulkan.
MOH. IQBAL