PENDAHULUAN
dengan kebutuhan dan situasi jamannya, karena dengan pendidikan manusia akan
hidup lebih sejahtera, dan dapat meningkatkan segala potensi yang dimiliki oleh
1
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa, pada hakekatnya dari
tujuan pendidikan nasional adalah usaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam
rangka meningkatkan dan mendidika warga Negara yang memiliki budi pekerti
dan akhlaq mulia serta bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
diantaranya :
1. Pendidikan formal masih terpusat pada aspek kognitif dan psikomotor saja.
menurun.
bantuan dari pihak pemerintah baik sarana prasarana maupun sumber daya
2
manusianya telah disiapkan oleh pemerintah, baik pendidikan formal di bawah
akhlaq (aspek afektif) dalam pendidikan formal mengalami hambatan, maka pada
kesempatan ini akan diteliti pada pada pendidikan nonformal terutama yang
anak serta orang dewasa pada waktu yang telah ditetapkan, biasanya untuk anak-
anak tiap hari sedangkan untuk orang dewasa dilaksanakan dalam satu minggu
3
Majlis Taklim biasanya dikelola oleh DKM di tiap-tiap Mesjid Jami, atau
tersendiri yang murni dikelola oleh golongan masyarakat tertentu. Dan tentunya
ada seorang penanggung jawab yaitu oleh tokoh masyarakat atau ulama setempat.
Cianjur.
Kecamatan Campaka.
4
peningkatan Ukhuwah Islamiyah di Desa Margaluyu yang dilaksanakan oleh
Majlis Taklim.
peribadahan masyarakat.
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, oleh sebab itu pada saat
untuk menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat. Sebagaimana hadits Nabi
masyarakat melalui kebijaksanaan Negara (Tap MPR No. IV/MPR/1973 JO. Tap
MPR No. IV/MPR/1978, tentang GBHN) yang menetapkan antara lain dalam bab
itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan
pemerintah.
5
Oleh karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama, maka lembaga
masyarakat seperti majelis ta.lim adalah lembaga pendidikan Islam yang dapat
mengantisipasi dalam menangkal berbagai hal yang negatif yang diakibatkan oleh
dalam kata lain variabel dapat didefinisikan sebagai suatu sifat yang dapat dimiliki
6
- Menumbuh kembangkan sikap
ukhuwah islamiyah
Kecamatan Campaka Cianjur, karena letak Majelis Ta'lim tersebut dekat dengan
domisili penulis, selain itu penulis merupakan salah satu jama'ah dari Majelis
Ta'lim tersebut, hal ini mendorong penulis untuk mengetahui dan meneleti lebih
1. Populasi
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitian
2. Sampel
Yang dimaksud sampel adalah .sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
"untuk pedomanumum yang saya dapat katakan bahwa populasi cukup homogen
terdapat populasidibawah seratus (100) maka dapat digunakan sampel sebanyak
7
50 %, bila populasidibawah seribu (1000) maka dapat digunakan sampel
sebanyak 25 % dan bilaterdapat diatas seribu (1000) maka dapat digunakan
sampel sebanyak 15 %".
Oleh karena itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 66 % dari 60
Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan. Untuk mencapai
tujuan maka dalam penelitian ini penulis menggunakan riset kepustakaan dan riset
lapangan.
diteliti, dan riset lapangan (filed research) adalah penelitian dengan mencari dan
digunakan dalam penelitian adalah metode analitis uji korelasi, yaitu prosedur
sehingga dapat diambil kesimpulan apakah masalah yang diteliti terdapat korelasi
yang signifikan. Data penelitian ini diperoleh melalui observasi, wawancara dan
angket.
8
langsung serta mengamati dari dekat kegiatan-kegiatan dan berbagai kegiatan
informasi secara nyata bagaimana peranan metode da.wah yang dilakukan majelis
jawab dengan pengurus Majelis Ta'lim Nurmayasari. Metode ini penulis gunakan
Ta.lim Nurmayasari, fasilitator dan pihak lain yang terlibat dalam kegiatan majelis
jemaah majelis ta’lim untuk mendapat data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
1. Editing
pada tahap ini, penulis memeriksa satu persatu angket yang telah diisi dan
angket tersebut, maka penulis dapat mengetahuinya dan bias meminta responden
untuk melengkapinya.
9
2. Tabulating dan Analisis
setelah melakukan pengumpulan data, maka selanjutnya data tersebut diolah dan
frekuensi:
f
P= X 100%
n
Keterangan:
P = Angka persentase
a. 100 % = Seluruhnya
e. 50 % = Setengahnya
10
Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu anggapan yang dianggap sah dan
Ho (Hipotesa nihil): Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara peranan
BAB II
11
TINJAUAN TEORITIS TENTANG PERANAN METODE DA’WAH
MAJLIS TA’LIM DALAM MEMBENTUK UKHUWAH ISLAMIYAH
Lebih jauh, berikut ini akan disajikan mengenai metode dakwah menurut
usaha yang menipu dan cara-cara yang keliru. Seperti dikemukakan oleh
Muthahhari (2000:15), bahwa Islam sama sekali tidak dapat berdamai dengan
Dengan mengutip pandangan dari Haji Mirza Husain Nuri, guru dari
sebuah hadits lemah yang kemudian terbukti palsu, maka hal itu dianggap tidak
2. Mereka yakin bahwa tujuan mereka adalah untuk mendorong orang untuk
menangisi Imam Husain; dan karenanya dianggap sebagai tujuan yang luhur.
menyiarkan agama.
khususnya terhadap para da’i yang lebih menekankan untuk menangisi Imam
12
Husain meskipun dengan cara-cara yang salah. Berkenaan dengan hal tersebut,
Muthahhari mengutip contoh yang dibawakan oleh Haji Mirza Husain Nuri.
Yakni kisah tentang sarjana dari kelompok Yazdi yang sedang dalam perjalanan
Masyhad.
sangat kecewa karena takut tidak sampai ke Masyhad agar ia dapat menghadiri
upacara perkabungan untuk Imam Husain As. Karena tidak ada pilihan lain, ia
sana. Seorang khatib naik ke mimbar dan orang-orang yang hadir di masjid
membekalinya dengan sekantung batu. Sang khatib kaget ketika tak seorang pun
yang menangis selama khutbah. Lalu si khatib mematikan lampu dan mulai
seperti itu. Ia menjawab, “Ini adalah satu-satunya cara untuk membuat orang-
orang itu menangisi Imam Husain As, dan saya harus menggunakan cara apa pun
mengatakan bahwa sang khatib tersebut salah dan mengatakan bahwa kesyahidan
Imam Husain memiliki cerita yang cukup menyedihkan hati untuk membuat
orang-orang itu mencucurkan air mata, jika memang mereka benar-benar cinta
13
Tetapi jika orang-orang itu tidak mengetahui siapa Imam Husain, mereka
tidak akan menangis bahkan untuk ratusan tahun mendatang. Dari kisah yang
tujuan utama para da’i adalah bukan membuat orang-orang untuk menangisi
sendirinya mereka tidak usah dipaksa untuk menangisi Imam Husain karena
Apa yang disampaikan kepada mata dan telinga tidak selalu diterima oleh
bukanlah suara ataupun bentuk dari simbol-simbol tulisan, namun sesuatu yang
disebut dengan nalar dan logika. Pengetahuan tidak menerima selain nalar dan
pengajaran yang baik, dan ajaklah mereka berdebat dengan caracara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu lebih mengetahui siapa saja yang telah sesat dari jalan-
Nya dan Dia lebih mengetahui siapa saja yang diberikan petunjuk”.
14
Ayat di atas dikutip oleh Muthahhari untuk menunjukkan bahwa al-Qur’an
pun telah menggariskan metode dakwah yang relevan, yang salah satunya melalui
metode hikmat, yaitu pengetahuan yang berbasis kepada nalar dan logika. Ketiga,
yang dapat meresap ke dalam hati dan jiwa manusia yang paling dalam.
mempengaruhi pikiran manusia saja. Dan itu pun hanya untuk kalangan tertentu.
terminologi khusus dengan ratusan frase dan istilah yang sulit untuk dipahami
secara sekilas.
mereka dalam mengungkapkan secara sederhana. Di sisi lain, para nabi tidak
seluruh gagasannya dalam kata-kata yang sangat jelas dan mudah dipahami. Apa
masalah Keesaan Tuhan, diungkapkan oleh para Rasul dalam dua kalimat
sederhana, mudah dipahami, dan meresap ke dalam hati siapa saja yang
mendengarnya.
15
Artinya: “Dia-lah Allah Yang Maha Esa, Allah Maha Utuh. Dia tidak beranak dan
tidak pula diperanakkan, dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan Dia” (QS.
Al-Ikhlas [114]:1-4).
sederhana dan memberi penerangan yang akan berhasil dalam menyeru manusia
kepada Allah.
Khutbah Imam Ali, misalnya, yang amat fasih, masih dapat dimengerti
oleh orang awam dan orang yang hadir dapat menarik manfaat dari khutbah-
dakwah harus mengandung kabar gembira dan peringatan. Hal ini terkait dengan
kabar gembira, dan pemberi peringatan, dan untuk menjadi penyeru kepada agama
Allah dengan izin-Nya dan untuk menjadi cahaya yang menerangi. Dan
sesungguhnya bagi mereka karunia yang besar dari Allah (QS. Al-Ahzâb [33]:45-
mengerjakan sesuatu, ada dua cara untuk melakukannya, apakah dengan memakai
16
kabar gembira atau dengan memberikan peringatan, atau keduanya pada waktu
1. Membesarkan hati dengan berita gembira. Sebagai contoh, jika seseorang ingin
menarik tentang sekolah dan manfaat yang akan ia peroleh dari sekolah itu.
Cerita ini akan membesarkan hati si anak dan mendorong perasaan dan
2. Memberi peringatan tentang akibat buruk. Seorang anak yang telah diterangkan
tentang akibat buruk tidak bersekolah dan tetap buta huruf, akan lebih senang
cukup. Hal ini berlaku pula dalam memberi peringatan. Alasan mengapa al-
Qur’an disebut sebagai Sab’u al-Matsani, adalah karena al- Qur’an menggunakan
metode ini seharusnya dipergunakan hingga yang satu menjadi pelengkap bagi
yang lainnya. Sangat salah apabila hanya menekankan pada kabar gembira
banyak “kabar gembira” yang diberikan dan lebi sedikit “peringatan”. Karena
itulah, dalam kitab suci al-Qur’an kata “membawa kabar gembira” selalu
17
mendahului “memberi peringatan” dalam banyak ayat-ayatnya. Itulah
spektakuler sebagai sebuah metode dakwah yang original, sangat mendasar, dan
aplikatif sebagai sebuah metode ideal dalam kegiatan dakwah di masa kini. Ideide
mengenai dakwah Muthahhari di atas adalah sebuah jawaban dan harapan yang
cerah untuk perkembangan ilmu dakwah, dan untuk memajukan masyarakat Islam
hidup. Dalam QS. Al Anfal: 24 di sana di siratkan bahwa yang menjadi maksud
dari da'wah adalah menyadarkan manusia akan arti hidup yang sebenarnya. Hidup
diterangkan dalam firman Allah: "Inilah kitab yang kami turunkan kepadamu
izin Tuhan mereka kepada jalan yang perkasa, lagi terpuji." (QS. Ibrahim: 1).
hidup di dunia dan di akhirat yang diridlai oleh Allah Swt. Nabi Muhammad
berbagai cara melalui lisan, tulisan dan perbuatan. Dimulai dari istrinya,
18
keluarganya, dan teman-teman karibnya hingga raja-raja yang berkuasa pada saat
itu.
Di antara raja-raja yang mendapat surat atau risalah Nabi Saw adalah
kaisar Heraclius dari Byzantium, Mukaukis dari Mesir, Kista dari Persia(Iran) dan
Raja Najasyi dari Habasyah (Ethiopia). Suatu kaum yang senantiasa berpegang
teguh pada prinsip ber-amar ma'ruf nahi munkar akan mendapatkan balasan dan
110).
pahalanya dan pahala orang yang mengamalkannya sampai hari kiamat, tanpa
4. Terhindar dari laknat Allah sebagai mana yang terjadi pada Bani Isra'il karena
kebenaran dan melarang dari kemunkaran. Rasul Saw. bersabda: "Barang siapa
jika masih belum mampu hendaklah ia menolak dengan hatinya. Dan (dengan
19
Hadits ini memberikan dorongan kepada orang Muslim untuk ber-amar
ma'ruf dengan kekuasaan dalam arti kedudukan dan kemampuan fisik dan
khutbah-khutbah, sebab semua. Muslim tentunya tidak ingin bila hanya termasuk
di dalam golongan yang lemah imannya. Da'wah dan amar ma'ruf nahi munkar
dengan metode yang tepat akan menghantarkan dan menyajikan ajaran Islam
secara sempurna.
tersebut sebenarnya akan terus berubah-ubah sesuai dengan kondisi dan situasi
masyarakat yang dihadapi para da'i. Amar ma'ruf dan nahi munkar tidak bertujuan
yang dimiliki. Ketegasan dalam menyampaikan amar ma'ruf dan nahi munkar
dengan strategi yang halus dan menggunakan metode tadarruj (bertahap) agar
hanya karena kesalahan kecil dalam menyampaikan amar ma'ruf nahi munkar
justru mengakibatkan kerusakan dalam satu umat dengan social cost yang tinggi.
20
beberapa poin yang insya Allah bisa diterapkan dalam berbagai bentuk
masyarakat:
1. Hendaknya amar ma'ruf nahi munkar dilakukan dengan cara yang ihsan agar
lain. Ingatlah ketika Allah berfirman kepada Musa dan Harun agar berbicara
2. Islam adalah agama yang berdimensi individual dan sosial, maka sebelu
diri, sebab cara amar ma'ruf yang baik adalah yang diiringi dengan
keteladanan.
politik.
4. Amar ma'ruf nahi munkar dilakukan menurut Al-Qur'an dan Al-Sunnah, serta
menyampaikan da'wah amar ma'ruf nahi munkar, para da'i dituntut memiliki
rasa tanggung jawab yang tinggi, baik kepada Allah maupun masyarakat dan
negara.
lakukan harus benar-benar ikhlas dan sejalan dengan apa yang telah digariskan
oleh Al Qur'an dan Sunnah. Bertanggung jawab kepada masyarakat atau umat
21
Bertanggung jawab kepada negara mengandung arti bahwa pengemban
berlaku dalam sebuah negara, maka kelancaran da'wah itu sendiri akan terhambat
para raja, maupun para tokoh-tokoh masyarakat setempat. Dasar metode ini
adalah QS An-Nahl (16) : 125, yang artinya :”Serulah (manusia) kepada jalan
Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan
cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang
siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang
peringatan-peringatan secara lemah lembut, tukar pikiran dari hati ke hati dan
penuh toleransi. Ini yang dimaksud Mau’izatul Hasanah. Namun apabila cara
Mujadalah billati hiya ihsan. Cara kedua ini diterapkan kepada tokoh yang secara
22
Rangkain cara ini bisa dilihat ketika Raden Rahmat atau Sunan Ampel dan
dan kebijakan Raden Rahmat, maka Arya Damar kemudian masuk islam bersama
istrinya. Dan tak lama kemudian diikuti pula oleh hampir segenap anak negerinya.
Demikian pula halnya ketika beliau berdakwah terhadap Prabu Brawijaya Ketika
mendengar wejangan yang demikian bagus dari Sunan Ampel, sesunggunya terasa
sulit bagi Prabu Brawijaya untuk menolak. Tapi karena beliau berkedudukan
sebagai raja, tentu banyak pertimbangan yang membuatnya tidak mudah begitu
Meski repot mengelak, akhir nya beliau menolak secara halus, dengan
alasan bahwa sebagai raja dia terikat adat kebiasaan kerajaan dan tradisi rakyatnya
tidak bisa diabaikan begitu saja. Namun lain halnya dengan sang permaisuri yang
tidak mempunyai beban berat. Prabu tidak keberataan bila permaisuri memang
berkehendak masuk Islam. Metode seperti ini digunakan pula oleh Sunan Kalijaga
perdebatan seru, dan perdebatan itu berakhir dengan tunduknya Adipati untuk
masuk Islam. Ia sangat terkesan dengan anjuran Sunan Kalijaga tentang peri
kesopanan (akhlaq). Bahkan saking tertariknya dengan Sunan Kalijaga, maka dia
rela mengorbankan pangkat dan keduniaan, harta dan keluarganya demi menuruti
syarat-syarat yang diajukan Sunan Kalijaga agar dapat diteriama sebagai murid
bahwa Sunan Kudus pernah mengikat seekor lembu di halaman masjid, sehingga
23
masyarakat yang ketika itu masih memeluk agama Hindu datang berduyun-duyun
Cara ini sangat praktis dan strategis. Seperti diketahui, lembu merupakan
binatang ke ramat bagi umat Hidu. Menyaksikan bahwa lembu tidak dihinakan
oleh Sunan Kudus, terbitlah niat dan simpati masyarakat penganut Hindu.
Agar ajaran islam dapat dengan mudah dimengerti dan dilaksanakan oleh
didasarkan pada pokok pikiran ‘li kulli maqam maqat’, yakni memperhatikan
bahwa setiap jenjang dan bakat ada tingkat, bidang materi dan kurikulumnya.
Begitu pula saat menyampaikan ajaran fiqih yang ditujukan terutama bagi
diterapkan) dapat menjadi tradisi yang memungkinkan terciptanya adat islami dan
bersifat normatif. Dengan begitu diharapkan ajaran islam secara sadar atau tidak
sadar masyarakaat telah menjalankan ajaran serta amalan yang islami, karena
24
khitanan, dll. Sesuai karakter yang termuat di dalamnya, maka ilmu kalam atau
cerita wayang. Untuk keperluan itu, maka diciptakan lakon Dewa Ruci, Jimaat
Kalima Sada, dan dikarang pula buku-buku bacaan umum, misalnya Kitab
Ambiyo (kitab Al Anbiyaa), berisi kisah para nabi. Selanjutnya ilmu tasawuf,
yang oleh Sunan Bonang disebut sebagai ilmu suluk. Ilmu ini di sampaikan
melalui wirid, yaitu pengajaran dengan wejangan, tertutup dan sangat ekslusif.
Tempat dan waktunya ditentukan. Ilmu ini hanya disediakan untuk orang-orang
ilmu lanjut yang dengan sendirinya menuntut suatu ilmu dasar, juga demi menjaga
salah paham, salah pengertian dan salah penggunaan terhadap ilmu ini. Contoh
masalah ini adalah ketika Raden Fatah menyatakaan keinginan untuk berguru
kepada Sunan Ampel, maka Raden Fatah ditanya lebih dulu apakah sudah
memiliki dasar. Dan karena ternyata Raden Fatah memilikinya, maka tidak
kelompok wirid, Raden Fatah memang telah memiliki dasar ilmu yang dibawanya
daerah. Tempat yang dituju adalah daerah-daerah yang sama sekali kosong
penghuni atau kosong pengaruh islamnya. Sunan Kalijaga mengkader Kyai Gede
25
di daerah tersebut dan sekitarnya, hingga kemudian Pandanarang dikenal sebagai
Sunan Tembayat. Sunan Kalijaga juga mengutus Ki Cakrajaya dari Purworejo dan
hutan tersebut dan membuat kota baru, dan sekaligus mengimami masyarakat
Islam pada tahun-tahun berikutnya. Selain itu Sunan Ampel juga mengirim utusan
lain. Mengamati metode dakwah walisongo ini berikut bukti-buktinya, maka tidak
2. Da'wah Fardiah
Metode da'wah yang dilakukan seseorang kepada orang lain (satu orang)
atau kepada beberapa orang dalam jumlah yang kecil dan terbatas. Biasanya
da'wah fardiah terjadi tanpa persiapan yang matang dan tersusun secara tertib.
Termasuk kategori da'wah seperti ini adalah: menasihati teman sekerja, teguran,
anjuran memberi contoh. Termasuk dalam hal ini pada saat mengunjungi orang
sakit, pada waktu ada acara tahniah (ucapan selamat), dan pada waktu upacara
kelahiran (tasmiyah).
26
3. Da'wah Ammah
lisan yang ditujukan kepada orang banyak dengan maksud menanamkan pengaruh
Da'wah Ammah ini kalau ditinjau dari segi subyeknya, ada yang dilakukan oleh
perorangan dan ada yang dilakukan oleh organisasi tertentu yang berkecimpung
dalam soal-doal da'wah. Hidayah Petunjuk Allah Swt kepada manusia mengenai
merupakan bentuk masdar (infinitif) dari kata kerja hada (telah menunjuki atau
membimbing) dan yahdi (akan atau sedang menunjuki atau membimbing), yang
sangat banyak dalam al-Qur'an. Selain itu pengertian petunjuk atau bimbingan
yang terkandung dalam kata hidayah itu persis sama dengan kata al-huda, yang
Pengertian hidayah yang terkandung dalam kata hada, yahdi dan al-huda
itu pada umumnya mengacu kepada bimbingan atau petunjuk bagi manusia
benar (al-haq), atau jalan yang terpuji (as-sirat al-hamid). Hidayah itu diberikan
oleh Allah kepada manusia supaya manusia mengikutinya dengan baik, agar
mereka berhasil memperoleh apa yang mereka butuhkan di dunia ini dengan cara
yang baik, benar, lurus, atau terpuji, sehigga mereka berbahagia dunia dan akhirat.
Tugas muballigh dalam hal ini adalah memberikan penerangan kepada ummat
27
4. Da'wah bil-Lisan
Dakwah jenis ini adalah penyampaian informasi atau pesan da'wah melalui
lisan (ceramah atau komunikasi langsung antara subyek dan obyek da'wah).
Da'wah jenis ini akan menjadi efektif bila: disampaikan berkaitan dengan hari
ibadah seperti khutbah Jum'at atau khutbah hari Raya, kajian yang disampaikan
5. Dakwah bil-Haal
Hal ini dimaksudkan agar si penerima da'wah (al-Mad'ulah) mengikuti jejak dan
hal ikhwal si da'i (juru da'wah). Da'wah jenis ini mempunyai pengaruh yang besar
pada diri penerima da'wah. Pada saat pertama kali Rasulullah Saw batu tiba di
kota Madinah beliau mencontohkan dakwah bil al hal ini dengan mendirikan
masjid Quba, dan mempersatukan kaum anshor dan kaum muhajirin dalam ikatan
ukhuwah Islamiyah.
6. Da'wah bit-Tadwin
Memasuki zaman global seperti saat sekarang ini pola da'wah bit at-
sangat penting dan efektif. Keuntungan lain dari da'wah model ini tidak menjadi
musnah meskipun sang dai, atau penulisnya sudah wafat. Menyangkut da'wah bit-
Tadwim ini Rasulullah saw bersabda," Sesungguhnya tinta para ulama adalah
28
7. Da'wah bil Hikmah
tekanan maupun konflik. Dengan kata lain da'wah bi al-hikmah merupakan suatu
Dalam kitab al-Hikmah fi al Da'wah Ilallah ta'ala oleh Said bin Ali bin wahif al-
memperbaiki (membuat manjadi lebih baik atau pas) dan terhindar dari kerusakan;
ungkapan untuk mengetahui sesuatu yang utama dengan ilmu yang utama; obyek
kebenaran(al-haq) yang didapat melalui ilmu dan akal; pengetahuan atau ma'rifat.
Menurut istilah Syar'i; valid dalam perkataan dan perbuatan, mengetahui yang
Menurut akar katanya, istilah majelis taklim terssusun dari gabungan dua
kata : majlis yang berarti (tempat) dan taklim yang berarti (pengajaran) yang
Majelis taklim adalah salah satu lembaga pendidikan diniyah non formal yang
29
bertujuan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT dan
akhlak mulia bagi jamaahnya, serta mewujudkan rahmat bagi alam semesta.
pendidikan agama islam yang paling fleksibal dan tidak terikat oleh waktu.
Majelis taklim bersifat terbuka terhadap segla usia, lapisan atau strata social, dan
jenis kelamin.
Waktu penyelenggaraannya pun tidak terikat, bisa pagi, siang, sore, atau
gedung. Aula, halaman, dan sebagainya. Selain tiu majelis taklim memiliki dua
fungsi sekaligus, yaitu sebagai lembaga dakwah dan lembaga pendidikan non-
mampu bertahan dan merupakan lembaga pendidikan islam yang paling dekat
dengan umat (masyarakat). Majelis taklim juga merupakan wahana interaksi dan
komunikasi yang kuat antara masyarakat awam dengan para mualim, dan antara
sesama anggot jamaah majelis taklim tanpa dibatasi oleh tempat dan waktu.
alternative bagi mereka yang tidak memiliki icukup tenaga, waktu, dan
30
b. Peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tantang standar nasional
pendidikan.
pendidikan keagamaan.
2006.
santun dan sesuai atau serasi antara manusia dengan Allah, antara manusia
Allah SWT.
hubungan yang santun dan serasi antara manusisa dengan Allah, sesama
kepada Allah SWT. Sedangkan tujuan khusus dari mjlis taklim adalh
31
a) membina dan mengmbangkan ajaran islam dalam rangka membentuk
umat.
karena tidak di dukung oleh seperangkat aturan akademik kurikulum, lama waktu
belajar, tidak ada kenaikan kelas, buku raport, ijazah dan sebagainya sebagaimana
Dilihat dari segi tujuan, majelis ta.lim termasuk sarana dakwah Islamiyah yang
pelaksanaan ta’lim Islami sesuai dengan tuntutan pesertanya. Dilihat dari aspek
32
Di samping peranannya yang ikut menentukan dalam membangkitkan
pendidikan Islam tersebut ada yang berbentuk langgar, suarau, rangkang. Telah
dikemukakan bahwa majelis ta.lim adalah lembaga pendidikan non formal Islam.
yang berperan sentral pada pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat
agama Islam sesuai tuntunan ajaran agama. Majelis ini menyadarkan umat Islam
hidup sosial. budaya dan alam sekitar masing-masing, menjadikan umat Islam
33
Untuk tujuan itu, maka pemimpinnya harus berperan sebagai penunjuk
jalan ke arah kecerahan sikap hidup Islami yang membawa kepada kesehatan
Dalam kaitan ini H.M. Arifin mengatakan: Jadi peranan secara fungsional majelis
dan ukhrawiah bersamaan (simultan), sesuai tuntunan ajaran agama Islam yaitu
iman dan taqwa yang melandasi kehidupan duniawi dalam segala bidang
Menurut Imam Hasan Al-Banna: Ukhuwah Islamiyah adalah keterikatan hati dan
1) Nikmat Allah :
34
menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.
(QS 3:103)
Artinya :
Dan yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman)
[622]. walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada
di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan
tetapi Allah Telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya dia
Maha gagah lagi Maha Bijaksana.
(QS.8:63)
bersifat abadi dan universal karena berdasarkan aqidah dan syariat Islam.
Ukhuwah Jahiliyah bersifat temporer (terbatas pada waktu dan tempat), yaitu
35
1. Memberitahukan kecintaan pada yang kita cintai
7. Sering bersilaturahmi.
sebagai pemimpin.
9. Hormat kepada orang tua dan sayang pada orang yang lebih muda
10. Berbuat kebaikan kepada kaum kerabat yang dekat dan jauh
11. Berbuat kebaikan kepada tetangga dekat dan tetangga yang jauh
36
12. Menolong orang fakir miskin, ibnu sabil, dan anak yatim
mukminin
BAB III
HASIL PENELITIAN
37
Penelitian tentang peranan Metode Da’wah Majelis Ta'lim Nurmayasari
dalam membentuk Ukhuwah Islamiyah yang dilakukan pada tanggal 21-25 Juni
secara lengkap untuk selanjutnya diolah dan dianalisa secara statistic serta
dirintis pada tahun 1968 oleh para ulama disekitarnya, antara lain: KH.Hilman
Majelis Ta'lim ini awalnya hanya mengadakan pengajian kaum bapak dan
ibu saja, pada setiap malam Rabu dan Sabtu setelah shalat Isya bertempat di
Cianjur.
gagasan dari para jama'ah pengajian untuk mendirikan pengajian khusus untuk
ibu-ibu dan remaja. Pada tanggal 2 sya'ban 1411 H bertepatan pada tanggal 17
setiap hari Jum’at tiap pukul 4 sore setelah ba’da shalat Asyar bertempat di Masjid
karena remaja dan ibu-ibu di sekitar Majelis Ta'lim Nurmayasari ada sebagian
38
yang hanya mengenyam pendidikan umum saja, dan juga ada sebagian remaja
Hal ini mendorong para perintis merasa perlu untuk memberi perhatian
kepada para remaja tersebut agar memiliki pengetahuan agama yang luas.
Pengajian ibu-ibu dan remaja ini mulai mengalami perkembangan, hal ini terlihat
dari jumlah jama'ahnya yang semakin bertambah. Besarnya minat ibu-ibu dan
Minggu pertama jam 08.00 sampai dengan selesai, dengan bentuk pengajian yaitu
ceramah agama.
Tenaga pengajar pengajian remaja pada awalnya dipimpin oleh para perintis
Majelis Ta'lim, dan guru dari luar antara lain: KH. Sumarno Syafi'i dan KH.
Munahar. Mengingat usia para perintis sudah tua, KH. Muhammad Yusuf (Al-
pada saat ini yang mengajar pengajian remaja antara lain: Ustadz Fathurrahman
(fiqh), Ustadz Muhammad Syahru (Tafsir), Alwi Husin (akhlaq), Ustadzah Wafa.
pengajian. Jama'ah pengajian ibu-ibu dan remaja yang mengikuti pengajian juga
antusias jumlah mereka 60 orang, mulai usia 12 sampai 27 tahun. Sebagian besar
39
dari jama'ah adalah para pelajar dan ibu rumahtangga, dan sebagian lagi
jama'ahnya sudah bekerja. Dalam setiap pengajian jama'ah harus mengisi absen
Menurut data yang penulis peroleh dari hasil observasi dan survey, Majelis Ta'lim
belajar mengajar, seperti: spidol, white board (papan tulis), alat pengeras suara
sebagai tempat untuk menyimpan sarana tersebut dan juga digunakan sebagai
dasar atau tempat biasa jama'ah masjid Al-Mujahidin melaksanakan sholat lima
waktu.
Proses pengajian dilaksanakan selama 2 Jam yaitu pukul 19.30 sampa 21.30,
pengajian di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh salah satu jama'ah,
kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dibacakan oleh tiga
40
sampai empat orang jama'ah, setelah itu penyampaian materi oleh guru. Metode
Pembina : M. Huh
Ketua : Mulyadi
Sekretaris I : Hildan
Bendahara I : Ade. S
1. Siti Muthiah
2. Fitri
1. H. Asep
2. Sanuddin
Seksi Kepemudaan
1. S. Yusuf. H
41
2. Abdillah
1. Misbahul Khoir
2. Ahmad Rifa'i
Pengurus inilah yang mengelola kegiatan yang ada di Majelis Ta'lim sehingga
Nurmayasari dilaksanakan satu kali seminggu, yaitu malam Kamis setelah shalat
Isya. Materi yang dikaji adalah Hadits, Tafsir, Akhlaq, Fiqh, yang diajarkan
Penasehat
Pembina
Ketua
Wakil Ketua
Ketua Ketua
Ketua
SelainKetua
kegiatan pengajian Mingguan, pengajian remaja Majelis Ta'lim Al-
Seksi-seksi
Mujahidin juga melaksanakan pengajian bulanan, dengan mengundang para ulama
atau kyai untuk memberikan siraman rohani atau pengetahuan agama Islam
42
(ceramah). Pengajian remaja Majelis Ta'lim Al-Mujahidin juga mempunyai
Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menambah wawasan para jama'ah dan
Adzan, Hifzil Qur'an, Pawai Ta'aruf, dan lain-lain. Kegiatan ini diselenggarakan
setiap empat tahun sekali, dengan lama kegiatan 7 sampai 10 hari. Sedangkan para
remaja dan dihadiri oleh jama'ah pengajian remaja, para undangan, dan
masyarakat sekitarnya.
Peranan Majelis Ta'lim Al-Mujahidin secara umum dapat terlihat dari berbagai
43
akan membawa dampak positif bagi jama'ah yang selanjutnya menjadi landasan
dapat mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang wawasan agama Islam
dan akhirnya menambah pengetahuan mereka tentang Islam sebagai agama yang
hanya untuk menambah wawasan keagamaan Islam saja tetapi juga menjadi ajang
Pelatihan Bilal, Khotib dan Imam. Hal ini dilakukan agar remaja yang ada
44
tentang pentingnya pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini yang
perkembangan jaman.
kehidupan.
Tabel 1
Bagaimanakah Keberadaan Majelis Ta'lim Nurmayasari
45
A Sangat penting 24 60 %
B Penting 16 40 %
C Kurang penting - -
D Tidak penting - -
Majelis Ta'lim Nurmayasari sangat penting yaitu sekitar 60 % dan yang menjawab
cukup penting.
Tabel 2
Bagaimanakan Frekwensi kehadiran mengaji
A Selalu 13 32,5 %
B Sering 16 40 %
C Kadang-kadang 11 27,5 %
D Tidak pernah - -
Jumlah N= 40 100 %
Bila dilihat dari prosentase di atas sekitar 32,5 % dari jama'ah selalu mengikuti
pengajian dan yang menjawab sering mengikuti pengajian secara rutin sebanyak
46
rutin. Dari tabel di atas mununjukan bahwa Majelis Ta'lim Nurmayasari
mempunyai daya tarik bagi jama'ah sehingga sebagian besar sering menghadiri
kegiatan tersebut.
Tabel 3
D Ikut-ikutan - -
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar jama'ah yang mengikuti aktivitas
yang mengikuti Majelis Ta'lim karena ajakan teman atau pengurus sebanyak 17,5
% dan 7,5 % atas perintah keluarga. Dengan demikian kesadaran agama dalam
Tabel 4
Apa Alasan Bergabung di Majelis Ta'lim Nurmayasari
47
B Memperbanyak teman 3 7,5%
D Iseng-iseng saja - -
Jumlah N= 40 100 %
pengetahuan agama, di samping itu ada juga yang beralasan untuk memperbanyak
teman yaitu sekitar 7,5 % dan mengisi waktu luang 5 %. Hal ini menunjukan
Tabel 5
Bagaimana Keaktifan Mengikuti Kegiatan Keagamaaan
B Aktif 20 50%
D Tidak aktif - -
Bila dilihat prosentase di atas 27,5 % dari jama'ah terbilang sangat aktif dan 50 %
jama'ah menyatakan aktif, sedangkan 22,5 % jama'ah kurang aktif. Hal ini
48
Tabel 6
Apakah Pengetahuan Bertambah Setelah Mengikuti Pengajian
C Kurang bertambah - -
jama'ahnya.
Tabel 7
Bagaimana Cara Penyampaian Materi
D Tidak menarik/membosankan - -
dalam penyampaian materi mereka dapat memahami dengan baik karena sangat
sistematis dan ada pula yang menyatakan cukup sederhana yaitu 50 %. Sedangkan
49
yang menyatakan sering berbelit-belit adalah sebanyak 5 %. Hal ini menunjukan
Tabel 8
Metode apa yang Diinginkan dalam pengajian
B Ceramah 3 7,5%
C Diskusi 1 2,5%
D Tanya jawab -
menginginkan metode ceramah, diskusi dan Tanya jawab yang dipakai di Majelis
Ta'lim Nurmayasari. Sedangkan metode ceramah saja 7,5 %, metode diskusi saja
2,5 % dan metode Tanya jawab saja 5 %. Dengan demikian tabel di atas
Tabel 9
Bagaimanakah Pengamalan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari
A Selalu 7 17,5%
B Sering 29 72,5%
C Kadang-kadang 4 10%
D Tidak pernah - -
50
Pada tabel di atas 17,5 % responden menyatakan selalu dan 72,5 % menyatakan
Tabel 10
Bagaimana Peran Majelis Ta'lim dalam Mempengaruhi Sikap dan Perilaku
Keagamaan
NO Alternatif Jawaban (F) (P)
C Kurang berperan - -
D Tidak berperan - -
Tabel 11
Faktor-faktor apa yang Berperan Terhadap Sikap dan Perilaku Keagamaan
NO Alternatif Jawaban (F) (P)
51
C Bimbingan guru ngaji 5 12,5%
bahwa bimbingan orang tua sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan
bimbingan guru ngaji dan baca buku agama juga berperan penting dalam
Tabel 12
Apakah Pelaksanaan sikap Bermusyawarah dan memilih orang yang bertaqwa dan
berakhlak karimah sebagai pemimpin dalam kehidupan sehari-hari
A Selalu 23 57,5%
B Kadang-kadang 9 22,5%
D Belum pernah - -
bermusyawarah dan memilih orang yang bertaqwa dan berakhlak karimah sebagai
52
tergantung keadaan. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar selalu
Ta'lim ini.
Tabel 13
Apakah selalu Tolong menolong dalam kebajikan dan ketaqwaan
A Selalu 27 67,5%
B Sering 8 20%
C Kadang-kadang 5 12,5%
D Tidak pernah - -
menolong dalam kebajikan dan ketaqwaan. Hal ini menunjukan bahwa sebagia
Tabel 14
Apakah selalu Bersikap sopan dan lemah lembut
A Selalu 23 57,5%
53
B Sering 9 22,5%
C Kadang-kadang 8 20%
D Tidak pernah - -
Nurmayasari selalu bersikap sopan dan lemah lembut. Sedangkan 22,5% dari
responden menyatakan sering bersikap sopan dan lemah lembut dan 22,5 %
menyatakan kadang-kadang.
Tabel 15
Apakah selalu Menjalin hubungan silaturahmi dan melakukan rekonsiliasi
(perdamaian)
A Selalu 9 22,5%
B Sering 12 30%
C Kadang-kadang 19 47,5%
D Tidak pernah - -
Tabel 16
54
Apakah selalu Menghormati ulama shaleh/ahli ilmu
A Selalu 36 90%
B Sering 4 10%
C Kadang-kadang - -
D Tidak pernah - -
mereka selalu menghormati ulama shaleh/ahli ilmu dan 10% menyatakan sering
menghormati ulama shaleh/ahli ilmu sudah melekat dalam diri mereka, walaupun
Tabel 17
Bagaimana dalam Mentaati larangan mencela diri sendiri dan meremehkan
sesama mukmin
D Membantah perintahnya - -
selalu mentaati dengan senang hati larangan mencela diri sendiri dan meremehkan
55
sesama mukmin. Sedangkan sekitar 15 % dari responden menyatakan biasa saja
dalam mentatati larangan mencela diri sendiri dan meremehkan sesama mukmin.
Tabel 18
Bagaimana Mentaati larangan menggunjing kepada sesama manusia
C Biasa saja - -
D Membantah perintahnya - -
mentaati dengan senang hati untuk tidak menggunjing kepada sesama manusia.
Tabel 19
Apakah selalu Hormat kepada Orang tua dan sayang pada orang yang lebih muda
A Selalu 21 52,5%
B Sering 18 45%
C Kadang-kadang 1 2,5%
D Tidak pernah - -
selalu hormat kepada orang tua dan sayang pada orang yang lebih muda,
Tabel 20
56
Berbuat kebaikan kepada kaum kerabat yang dekat dan jauh
A Selalu 14 35%
B Sering 20 50%
C Kadang-kadang 4 10%
D Tidak pernah 2 5%
kebaikan kepada kaun kerabat yang dekat dan jauh, sedangkan 50 % sering, 10 %
Tabel 21
A Selalu 14 35%
B Sering 20 50%
C Kadang-kadang 4 10%
D Tidak pernah 2 5%
kebaikan kepada tetangga jauh dan dekat, sedangkan 50% dari anggota jama'ah
pernah.
Tabel 22
57
Menolong orang fakir miskin, ibnu sabil, dan anak yatim
A Selalu 15 37,5%
B Sering 25 62,5%
C Kadang-kadang - -
D Tidak pernah - -
Berdasarkan tabel di atas 37,5 % dari jama'ah Majelis Ta'lim menyatakan selalu
menolong orang fakir, ibnu sabil dan anak yatim, sedangkan 62,5 % mereka
sering menolong.
Tabel 23
A Selalu 30 75%
B Sering 10 25%
C Kadang-kadang - -
D Tidak pernah - -
mereka selalu.
Tabel 24
58
Mendo’akan dan memohonkan ampunan kepada Allah SWT untuk kaum
mukminin
A Selalu 15 37,5%
B Sering 25 62,5%
C Kadang-kadang - -
D Tidak pernah - -
Berdasarkan tabel di atas 37,5 % dari jama'ah Majelis Ta'lim menyatakan selalu
mendoakan dan memohonkan ampun kepada Allah SWT untuk kaum mukminin,
semua mukminin.
responden yang menjawab selalu dan sering. Meskipun sebagian kecil responden
islamiyah, ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menjawab kadang-
kadang dan tidak pernah. Apabila dilihat dari ilmu pengetahuan, responden
pengajian di Majelis Ta'lim atas kemauan sendiri yaitu sekitar 75 %. Hal ini
mengikuti pengajian di Majelis Ta'lim Nurmayasari. Motivasi itu timbul dari diri
59
parajama’ah tersebut tanpa paksaan dari orang lain. Ini terlihat kesadaran tentang
yang telah mendidik dan mengarahkan para jema’ah agar jangan sampai mereka
akan mendapat pengetahuan dan pendidikan agama maupuan umum dan dapat
berarti: pengaruh yang signifikan antara peranan Metode Da’wah Majelis Ta'lim
dalam membentuk ukhuwah islamiyah, dan sebaliknya hipotesa nihil (Ho) ditolak
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
60
Sikap Keagamaan Remaja di Desa Belendung Batu Ceper Tangerang., penulis
Ta’lim Nurmayasari ini adalah sangat berperan hal ini dapat dilihat dari hasil
angket yang disebarkan kepada para jemaah, diantara indikator yang dapat
1. Para jemaah sebagian besar telah dapat memilih calon pemimpin orang
3. Para jema’ah majlis ta’lim telah dapat melaksanakan sikap, dan perilaku
baik.
B. saran
61
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Majelis Ta'lim Nurmayasari
hanya mendengarkan dan menerima materi yang diajarkan saja. Akan tetapi
usahakan materi yang akan dibahasn terlebih dahulu dibaca oleh jama'ah secara
hari.
hendaklah lebih bervariasi sehingga menarik minat para jama'ah untuk ikut
menghadiri.
internasional menjadi suatu hal yang penting yang harus diperhatikan para
pengurus.
62