Anda di halaman 1dari 23

Sistimatika Permenaker No.

5 Tahun 2018

10 Bab

74 Pasal

10 Lampiran (Tehnik Operasional)

Berlaku sejak tgl. 27 April 2018


Diundangkan di JKT
Sistimatika Permenaker 5 Tahun 2018
Bab I Ketentuan Umum (5 Pasal)
Bab II Pengukuran dan Pengendalian Lingkungan Kerja
( 20 Pasal )
Bab III Penerapan Higiene dan Sanitasi (19 Pasal)
Bab IV Personil K3 ( 13 Pasal )
Bab V Pemeriksaan dan Pengujian (11 pasal)
Bab VI Peninjauan Berkala NAB dan Standar ( 1 Pasal)
Bab VII Pengawasan (1 Pasal)
Bab VIII Sangsi (1 Pasal)
Bab IX Ketentuan Peralihan (1 Pasal)
Bab X Ketentuan Penutup (2 Pasal)
Penjelasan Lampiran
1. NILAI AMBANG BATAS FAKTOR FISIKA
2. STANDAR PENCAHAYAAN
3. NILAI AMBANG BATAS FAKTOR KIMIA
4. INDEKS PAJANAN BIOLOGI
5. STANDAR FAKTOR BIOLOGI
6. STANDAR FAKTOR ERGONOMI
7. STANDAR FAKTOR PSIKOLOGI
8. PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBINAAN AHLI
K3 LINGKUNGAN KERJA
9. FORMULIR PEMERIKSAAN DAN/ATAU
PENGUJIAN
10. STIKER TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN K3
LINGKUNGAN KERJA
Kebisingan
Iklim Kerja
Getaran
Gelombang Mikro
Radiasi Sinar UV

KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI


Medan Magnet
26
Waktu Pemaparan Per Hari Intensitas Kebisingan Dalam
dBAB
8 Jam 85
4 88
2 91
1 94

30 Menit 97
15 100
7,5C 103
3,75C 106
1,88C 109
0,94C 112

28,12 DetikC 115


14,06 118
7,03 121
3,52 124
1,76 127
0,88 130
0,44 133
0,22 136
0,11 139
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI 27
Dalam PERMENAKER ini terdapat kolom
keterangan huruf A, B dan C, dengan
penjelasan sebagai berikut:

A Tidakboleh ada paparan
berkelanjutan, berselang atau
dampak kebisingan berlebih di
atas 140 dB

B NAB terukur dalam dBA dengan
respon pengukuran lambat

C Dibatasi oleh sumber kebisingan

KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI


ISBB (°C)
Pengaturan Siklus Waktu Kategori Laju Metabolit
Kerja Rendah Sedang Berat Sangat
Berat
75% - 100% 31,0 28,0 - -
50% - 75% 31,0 29,0 27,5 -
25% - 50% 32,0 30,0 29,0 28,0
0% - 25% 32,5 31,5 30,5 30,0
• Penambahan Tabel Laju Metabolit pada Beberapa
Pekerjaan
• Penambahan Kategori Laju Metabolit
• Adanya perubahan range temperatur udara dan
keterangan pada Tabel Jadwal dan Pemanasan untuk Shift
Kerja 4 Jam
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI
GETARAN

KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI


Kekuatan Kekuatan
Power Waktu
Medan medan
Frekuensi Density pemaparan
listrik magnit
( mW/cm2 ) ( menit )
( V/m ) ( A/m )

30 kHz – 100 kHz 1842 163 6


100 kHz – 1 MHz 1842 16,3/f 6
1 MHz – 30 MHz 1842/f 16,3/f 6
30 MHz – 100 MHz 61,4 16,3/f 6
100 MHz – 300 MHz 10 61,4* 0,163* 6
300 MHz – 3 GHz f/30 6
3 GHz – 30 GHz 100 33.878,2/f1,079
30 GHz – 300 GHz 100 67,62/f 0,476
*Penambahan nilai pada kolom kekuatan medan listrik dan kekuatan medan
magnit
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI
RADIASI SINAR UV

KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI


NAB MEDAN MAGNET

NAB Pemaparan Medan Magnet Statis Yang


Diperkenankan
Kadar Tertinggi Diperkenankan
No. Bagian Tubuh
(Ceiling )
Seluruh Tubuh (tempat kerja
1 2T
umum)
Seluruh Tubuh (pekerja
2 khusus dan lingkungan kerja 8T
yang terkendali)
2 Anggota gerak (Limbs) 20 T
Pengguna peralatan medis
3 0,5 mT
elektronik
Keterangan: mT ( milli Tesla), T (Tesla)

KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI


NAB MEDAN MAGNET

NAB medan magnet untuk frekwensi 1 - 30 kHz

Rentang
No. Bagian Tubuh NAB (TWA)
Frekuensi
1 Seluruh tubuh 60/f mT 1 – 300 Hz

2 Lengan dan paha 300/f mT 1 – 300 Hz

3 Tangan dan kaki 600/f mT 1 – 300 Hz


Anggota tubuh
4 dan seluruh 0,2 mT 300Hz – 30KHz
tubuh
Keterangan: f adalah frekuensi dalam Hz

KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI


FAKTOR KIMIA
 Faktor fisik bahan kimia dikelompokkan :
 Padat, seperti debu, serat atau partikel yang dapat
berasal dari debu rokok, debu logam, debu mineral, serat
kapas dan kain.
 Cair misalnya cairan semprotan pembasmi serangga,
solvent dan lain-lain
 Gas dan Uap, seperti O2, N2, CO2, SO2,NH3, NO2, H2S
yang berbentuk gas, sedangkan dalam bentuk uap
misalnya pelarut cat atau tinner yang mengandung
benzene, toluene, xylene dan derifat-derifatnya, uap
pelarut atau pembersih gemuk, uap pencuci
dipercetakan/printing, uap pelarut, perekat dan
sebagainya
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI
NAB FAKTOR KIMIA

 Terdapat penambahan keterangan


Notasi
 Tidak terdapat rujukan untuk
menggunakan Apendiks
 Terdapat perubahan notasi, nama
bahan kimia, No. CAS, nilai dan
satuan NAB, serta keterangan

KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI


FAKTOR KIMIA (Ps.20)
 Pengukuran dan pengendalian Faktor Kimia dilakukan pada Tempat Kerja
yang memiliki potensi bahaya bahan kimia.
 Dilakukan terhadap pajanannya dan terhadap pekerja yang terpajan.
 Pengukuran terhadap pajanan yang hasilnya untuk dibandingkan dengan
NAB harus dilakukan paling singkat selama 6 (enam) jam.
 Pengukuran yang hasilnya untuk dibandingkan dengan PSD, harus
dilakukan paling singkat selama 15 (lima belas) menit sebanyak 4
(empat) kali dalam durasi 8 (delapan) jam kerja.
 Pengukuran yang hasilnya untuk dibandingkan dengan KTD harus dilakukan
menggunakan alat pembacaan langsung untuk memastikan tidak terlampaui.
 Pengukuran Faktor Kimia terhadap pekerja yang mengalami pajanan
dilakukan melalui Pemeriksaan kesehatan khusus pada spesimen tubuh
Tenaga Kerja dan dibandingkan dengan IPB.

KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI


INDEKS PAJANAN BIOLOGI

KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI


FAKTOR BIOLOGI
 Merupakan faktor lingkungan kerja yang berkaitan
dengan makhluk hidup seperti virus, bakteri, jamur,
debu-debu organik (debu kapas), dan makhluk
hidup mikro lainnya.

 Penyakit akibat kerja yang ditimbulkan seperti


tabakosis, bagasosis, grain asma sporotrichisis, dll.
 Syarat faktor biologi adalah parameter
mikroorganisme, yaitu angka kuman yang terdiri dari
 Jumlah bakteri total 700 cfu/m3
 Jumlah jamur total 1.000 cfu/m3, dan
 Tidak terdapat mikroorganisme patogen.

KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI


FAKTOR ERGONOMI
 Desain manual handling menggambarkan
tingkat risiko dalam melakukan manual
handling
 Contoh analisis pekerjaan manual handling
 Koreksi nilai tabel
 Industri menerapkan desain stasiun kerja dan
manual handling untuk pengendalian faktor
ergonomi, sedangkan pengukuran
antropometri memberikan data dasar bagi
kedua desain tersebut.
 Pengukuran antropometri dapat dijadikan
acuan dalam kajian dan pengembangan
standar.
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI
FAKTOR PSIKOLOGI
 Terkait dengan Pasal 86 ayat 1 huruf (b) UU No.13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan , menyebutkan
bahwa setiap pekerja mempunyai hak untuk
memperoleh perlindungan atas moral dan kesusilaan.

 Terkait dengan Pasal 8 UU no.1 Tahun 1970 tentang


Keselamatan Kerja, salah satu poinnya menyebutkan
adanya pemeriksaan kondisi mental pekerja

KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI


FAKTOR PSIKOLOGI
 Kuesioner Survei Diagnosis Stres (SDS) bertujuan
untuk menilai tingkat risiko stres akibat sumber-
sumber penyebab stres di tempat kerja dan tidak
diperuntukkan menilai derajat stres personal.
 Kuesioner dapat digunakan baik oleh tenaga
profesional maupun awam di bidang keselamatan
dan kesehatan kerja.
 Ketentuan jumlah responden dalam survei ini
mengacu pada perhitungan jumlah sample , Jika
populasi kurang dari 30 maka jumlah responden
menggunakan total populasi.

KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI


Stiker
F. SANGSI
Pengusaha dan/atau Pengurus
yang tidak memenuhi ketentuan dalam
Peraturan Menteri ini
dikenakan sanksi sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja
dan
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan.

KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI


G. PENUTUP

Kemenaker-Direktorat Bina DAN


KEMENTERIAN TENAGA KERJA K3 TRANSMIGRASI
idm2017 RI

Anda mungkin juga menyukai