Raissa :”azmi,bangun! Sudah Ashar,nak.” Satrio :”iya,bu.” Raissa :”Azmi,lho kok merem lagi! Hayuk,nanti telat,lho! Satrio :”iiyaa” Raissa :“Masya Allah,Azmi. Cepetan. Sudah iqamah, tuh.” Satrio :”HAH?” Raissa :”CEPETAN WUDHU BIAR SEGAR.” MC :Di jalan dalam perjalanan pulang. Izzy :”hai, Azmi. Bangun tidur, ya?” Satrio :”HAH?” Izzy :”Eh,sudah bangun beneran, kan? Kok, tampangnya masih kuyu begitu?” Satrio :”Kalau belum bangun mana bisa jalan, Pak? Izzy :”Mau kemana, sih?” Satrio :”Ya ampun, Pak ustadz! Aku habis dari masjid, tahu!” Izzy :”Hah? Dari masjid? Habis shalat?” Satrio :”Iya! Aku di belakang. Aku lihat Pak ustadz di shaf depan, kok.” Izzy :”Shalat dengan dandanan begini?” Satrio :”Emang kenapa?” Izzy :”Azmi.. Azmi..” Satrio :”EH?” MC :Sesampainya di rumah. Satrio :”Segaaar!” Husain :”Rapi amat, Mau kemana?” Satrio :”Nggak kemana-mana,kok.” “Azmi mau main sepeda juga, ah!” Raissa :”Sebelum Maghrib,pulang, ya.” Teman” Azmi :”Azmi!”,”Keliling kampung yuk!” Satrio :”SIIP!” MC :Maghrib tiba. Satrio :”Fuih,capek juga keliling kampung.” (azmi minum) Satrio :”SEEGGARRR.” Husain :”Azmi, ke masjid, yuk.” Satrio :”Siap, Yah. Azmi wudhu di masjid, ya.” “Badan Azmi masih keringatan, Yah. Main sepedanya seru banget.” Husain :”HEEM” MC :Selesai shalat, Azmi bertemu Pak ustadz. Izzy :”Eh, Azmi. Kok?” Satrio :”Kenapa? Mau bilang aku bangun tidur lagi?” Izzy :”Yee, jangan sensi gitu, dong! Heem, kamu.. belum mandi, ya?” Satrio :”Pak ustadzzz!!” MC :Pulang dari masjid. Satrio :”Pak ustadz nyebelin banget, deh, Yah. Husain :”Kenapa?” Satrio :”Saat shalat Ashar, ngatain Azmi bangun tidur. Sekarang bilang Azmi belum mandi.” Husain :”OOOH!” “Heh, sebenernya Ayah juga merasakan yang sama, sih.” Satrio :”Maksudnya?” Husain :”Heem, kayak belim mandi, Hahaha!” Satrio :”AYAHHH!!” “AZMI, KAN, SUDAH MANDI, KALAU MANDI LAGI, BISA TERLAMBAT SHALAT, YAH!” Husain :”Iya, sih, Besok lagi, pulang main lebih awal. Jangan mepet Maghrib gitu. Jadi, ada waktu untuk bersih-bersih badan. Satrio :”Iya, deh.” MC :Azmi dan keluarga makan malam. Husain :”Ohya, Azmi. Ayah jadi penasaran, nih. Satrio :”Kenapa, Yah?” Husain :”Waktu sholat Ashar, kenapa Azmi dibilang Pak ustadz bangun tidur?” Satrio :”Nggak tahu, tuh. Aneh, kan?” Husain :”Azmi pakai baju apa saat shalat Ashar.” Satrio :”Baju? Pakai sarung dan kaos.” Husain :”Rapi nggak?” Raissa :”Ah, Ayah. Gimana mau rapi? Kaos habis dipakai tidur, pasti kusut.” Satrio :”Ih, Ibu.” Husain :”Azmi suka memperhatikan Pak ustadz di masjid nggak.” Satrio :”Maksudnya?” “Eh? Maksudnya bajunya, ya? Iya, dia selalu rapi, klimis dan... wangi.” “Tapi, Yah. Masa mau shalat saja harus rapi, sih?” Raissa :”Azmi ingat, waktu akan bertemu Pak Bupati saan menang lomba menggambar.” Satrio :”Kenapa, Bu?” Raissa :”Tuh yang ngajak malam-malam ke mal buat beli baju dan sepatu siapa?” Satrio :”Hihi.. masa ketemu sama Pak Bupati nggak pakai baju bagus.” Husain :”Tuh, kan. Mau ketemu Pak Bupati aja harus tampil maksimal.” Satrio :”Bingung, ah. Apa hubungannya?” Husain :”Shalat itu menghadap Allah SWT,kan? Masa Allah SWT kalah sama Pak Bupati?” Satrio :”Oh, iya ya...!” “Azmi nggak jadi sebel lagi sama Pak ustadz. Besok mau bilang makasih, ah!” Raissa&Husain :”Siip!”