Anda di halaman 1dari 3

“Kriiiiinggg”….

Kriiinggg”……
“syah…..Aisyah, bangun nak.heh..bangun sholat subuh dulu”.
Khodijah menarik tangan Anaknya itu sembari mendudukkan Aisyah.
“ngantuk ma,,” rengek aisyah.
“Ntar tidur lagi nak, tapi sekarang bangun dulu”, pinta Khodijah.
“Masyaallah” khodijah ikut terhempas ke tempat tidur mengikuti Aisyah yang kembali
merebahkan tubuh nya ke kasur.

“makannya pelan-pelan aja syah..” pinta khodijah sedikit hawatir.


“iya ma, Aisyah udah telat nih ma” jelas Aisyah
“makanya kalo abis subuh jangan tidur lagi, trus kalo malam juga jangan suka begadang”.
khodijah mengingatkan kembali.
“heheh,, abisnya sih ngantuk ma”
“yaudah cepetan abisin makanannya, terus berangkat”
“iya ma’


“masuk, nggak, masuk, nggak, masuk, nggak, masuk”, Hitung aisyah dengan jemarinya.
“kok masuk sih?” Tanya aisyah pada diri sendiri.
“yaudah ah masuk aja deh” sedikit ragu namun aisyah tetap saja melangkah dan membuka knop
pintu.
“Assalamu’alaikum”. Aisyah mengucap salam saat aisyah berhasil membuka pintu kelas.
“wa’alaikumsalam” jawab pak bustomi dengan tatapan tajam kepada aisyah.
“MAMPUS”, kata aisyah lirih.
“dari mana saja Aisyah? bangun tidur? makan saya lama? Atau mandi saya lama?” ejek pak
bustomi dengan gaya sok tahunya.
“maaf pak, saya telat. Ada kendala pak dirumah paaakk” rengek aisyah.
“gak ada toleransi lagi buat siapa saja yang terlambat hari ini, dan itu termasuk kamu aisyah, jadi
silahkan keluar” jelas pak bustomi.
”LOH.. kan saya udah usaha masuk kelas pak” jelas aisyah.
“gak ada toleransi lagi, silahkan keluar-sebelum…” pak bustomi menggantungkan kalimatnya.
Dengan putus asa aisyah segera keluar dari kelas sambil meneteskan air nata kesalnya karna
sudah di keluarkan dari kelas dan membuat dirinya malu.
Aisyah tak pernah menyalahkan orang lain, dia Cuma kesal dengan dirinya sendiri.
“gimana nih ntar kalo aku knak SP?”, tanyanya pada diri sendiri.
“pusing deh” keluh aisyah memegangi kepalanya yang sedikt berdenyut.
“kenapa lagi syah?” Tanya alif.
“gapapa lif, Cuma pusing aja” jelas aisyah.
“yaudah aku antar kamu pulang aja ya?” tawar alif.
“nggak usah lif, ntar aku abis ini masih ada makul lagi” bohong aisyah.
Aisyah terpaksa berbohong setiap alif ingin mengantarkannya pulang, karena aisyah merasa
tidak enak kalo harus merepotkan orang lain karena ulahnya.


Terik matahari yang cukup panas itu membuat aisyah mengernyitkan dahi dan memicingkan
sebelah matanya, sambil berdiri aisyah menoleh kanan-kiri seperti lagi menunggu seseorang.
“Kemana ya?”, gumam aisyah.
Selang beberapa menit mobil sport berwarna putih mucul dari arah barat dan berhenti tepat di
depan aisyah. Si pemilik mobil menurunkan kaca mobilnya.
“udah lama ya nunggunya?” Tanya wildant.
“lumayan” jawab aisyah sambil membuka pintu mobil.
“langsung pulang atau makan dulu?” Tanya wildant.
“langsung pulang aja”. Pinta aisyah.
Si pemilik mobil tak menanyakan nya lagi dan langsung melajukan mobilnya. Diperjalanan
aisyah dan wildan tak sedikitpun membuka pembicaraan. Dua puluh menit perjalanan yang
hening tiba disebuah rumah bernuansa putih dan taman yang hijau.
“kamu gak mampir dulu” sambil membuka pintu aisyah menawarkan wildant mampir
kerumahnya.
“nggak usah, langsung pulang aja” jawab wildant.
“oh yaudah”
“salam ke mama syah”
“iya insyaallah”
Malam begitu sunyi, udarapun sangat sejuk sampai aisyah tak sedikitpun berani membuka
jendela kamarnya.
“tuhan lancarkanlah acara pernikahan ini” pinta aisyah kepada sang maha esa.
Seraya aisyah mengucap amin sebelum aisyah memejamkan matanya untuk kesekian kalinya.
Akhir-akhir ini aisyah seringkali terbangun karena memikirkan hal yang tak pernah dia fikirkan
sebelumnya. Aisyah harus menjalani rumah tangga bersama orang yang telah menjadi pilihan
ummahnya. Aisyah tidak mencintainya namun aisyah slaliu berusaha mencintai laki-laki yang
akan menjadi suaminya lusa nanti.


Disisi lain ternyata wildan juga sedang memikirkan wanita yang akan dia nikahi.
“tuhan.. semoga ini adalah wanita yang engkau beri untukku” lirih wildant.
Beberapa kali wildan berusaha memejamkan matanya namun usahanya itu sama sekali tidak
membuahkan hasil.
“Pernikahan akan dilaksanakan lusa nanti, apa iya aku bisa mencintainya?”
“Jika ini yang terbaik untukku tolong mudahkanlah aku untuk menempuh jalan yang engkau
ridhoi itu tuhan” pinta wildant.


Pagi itu udara sedikit sejuk dan cukup menyayat badan, aisyah memandangi dirinya dicermin
yang memantulkan wajah cantiknya itu.
Alroji menunjukkan 07:00 tapi cuaca masih kelihatan pagi sekali.
Sebentar lagi keluarga wildan akan segera datang untuk melamarnya.
Hanaya tinggal hitungan menit aisyah akan segera menjadi milik orang lain, waktu menunjukkan
pukul 09:00 pernikahan akan segera dilaksanakan, itu berarti aisyah dan wildant akan syah
menjadi kekasih halal.

Anda mungkin juga menyukai