Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN ILMU BENIH

PENGUJIAN VIABILITAS SECARA LANGSUNG

DI SUSUN OLEH:

LANA TAIBA: 1805901020027

PRODI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

2019

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kecambah normal adalah kecambah yang menunjukkan kemampuan untuk


berkembang menjadi tanaman normal jika ditanam dalam kondisi optimum. Bobot
kering kecambah normal merupakan tolok ukur viabilitas potensial yang
menggambarkan vigor benih, ditunjukkan dengan kemampuan dalam
mengoptimalkan banyaknya cadangan makanan yang tersedia sehingga bila
dikondisikan atau ditempatkan pada lingkungan yang sesuai mampu tumbuh dan
berkembang dengan baik. Bobot kering kecambah yang tinggi menunjukkan
pemanfaatan cadangan makanan dalam benih yang efisien.

Bobot kering kecambah dapat digunakan untuk mengetahui nilai vigor


yang dimiliki oleh benih tersebut. Semakin tinggi bobot kering kecambah
biasanya viabilitas dan kemampuan vigor yang dimiliki benih tersebut semakin
tinggi. Bobot kering kecambah juga dapat digunakan untuk mengamati
pertumbuhan benih misalnya daya berkecambah benih. Daya kecambah benih
menunjukkan kemampuan benih tumbuh normal menjadi tanaman yang
berproduksi secara normal dalam keadaan biofisik lingkungan yang serba
optimum.

1.2 Tujuan Praktikum

Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari beberapa metode uji viabilitas


benih secara langsung menggunakan beberapa macam substrat.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Viabilitas benih diartikan sebagai kemampuan benih untuk tumbuh menjadi


kecambah. Istilah lain untuk viabilitas benih adalah daya kecambah benih,
persentase kecambah benih atau daya tumbuh benih. Viabilitas benih merupakan
daya kecambah benih yang dapat ditunjukkan melalui gejala metabolisme atau
gejala pertumbuhan, selain itu daya kecambah juga merupakan tolok ukur
parameter viabilitas potensial benih (Sadjad, 1994).

Menurut Copeland dan McDonald (2001), viabilitas benih dapat diukur


dengan tolok ukur daya berkecambah (germination capacity). Perkecambahan
benih adalah muncul dan berkembangnya struktur terpenting dari embrio benih
serta kecambah tersebut menunjukkan kemampuan untuk berkembang menjadi
tanaman normal pada kondisi lingkungan yang menguntungkan. Viabilitas benih
menunjukkan daya hidup benih, aktif secara metabolik dan memiliki enzim yang
dapat mengkatalis reaksi metabolik yang diperlukan untuk perkecambahan dan
pertumbuhan kecambah.

Pada umumnya parameter untuk viabilitas benuh yang digunakan adalah


persentase perkecambahan yang cepat dan pertumbuhan perkecambahan
kuat.dalam hal ini mencerminkan kekuatan tumbuh yang dinyatakan sebagai laju
perkecambahan. Perbedaan laju perkecambahan dan kemampuan benih
berkecambah secara normal menunjukkan perbedaan tingkat viabilitas bemih
yang dihasilkan. Penilaian dilakukan dengan membandingkan antara kecambah
satu dan kecambah lainnya berdasarkan kriteria kecambah normal,ab normal dan
mati( Sutopo,2002)

3
BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Alat

1. Tray
2. Kertas Buram
3. Karet
4. Cawan petri
5. Pinset
6. Geminator

3.2 Bahan

1. Tanah
2. Air
3. Benih Kedelai
4. Benih Tomat
5. Benih Cabe

3.3 Prosedur Kerja

1. Siapkan Benih
2. Ambil 3-4 lembar kertas substrat kertas merang yang telah dibasahi
secukupnya hingga kapasitas lapang
3. Kecambah sebanyak 25 butir benih di atas substrat kertas merang dengan
metode UKDdP,UAK,dan media tanah.
4. Beri label pada tiap perlakuan dan letakkan dalam geminator
5. Sebar benih pada substrat tanah

4
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Berdasarkan praktikum uji viabilitas benih diperoleh hasil berikut :

Jenis Variabel yang diamati Kelompok Rata-rata


N Benih PT DB Ktc Kst T5O 1 2 3 1 2 3 H5 H7 H14
O
Dalam Persen % Hari Pengamatan I Pengamatan II PI PII PIII
1 Kedelai 0,96 0,96 25,036 0,96 - 24 25 23 0 0 0 24 0 -
2 Cabai 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 - 0
3 Tomat 0,68 0 0 0 - 19 18 14 0 0 0 - 17 0

Ket:
PT=Potensi Tumbuh
DB=Daya Kecambah
Ktc=Kecepatan Tumbuh
Kst=Kesemparatan Tumbuh
T5O=Kecepatan Total
H=Hari
PI=Pengamatan

5
4.2 Pembahasan

Dalam Praktikum uji viabilitas benih dengan menggunakan benih


Kedelai,Cabai,dan Tomat,pengujian viabilitas benih meliputi penilaian secara
langsung yaitu dengan metode UAK,UKDdP,Media Tanah.

Terlihat dari hasil praktikum metode UKDdP menunjukkan persentase


viabilitas yang tertinggi yaitu (PT= 0,96%), (DB=0,96%), (Ktc=25,036%),
(Kst=0,96%). Metode UAK pada Tomat menunjukkan persentase viabilitas
(PT=0,68%), ( DB=0 %), (Ktc=0%), (Kst=0%). Metode Media Tanah pada Cabai
menunjukkan persentase viabilitas(PT=0%),( DB=0%),(Ktc=0%),(Kst=0%). Pada
pengamatan kedua tidak ada gejala tumbuh ataupun berkecambah sisa dari
pengamatan satu pada kedelai dan pada tomat.

Metode perkecambahan kertas buram yang kemudian digulung didirikan


dalam suatu plastik( UKDdP ) untuk mengecambahkan benih yang berukuran
besar. Adanya plastik di antara gulungan kertas buram ini membantu pertumbuhan
akar antar individu benih tidak terhambat dan tidak menembus kertas sebagai
tempat pertumbuhan akar individu benih lainnya. Selain itu dengan metode
digulung dan didirikan dapat membentuk plumula benih menjadi tegak serta
kemampuan kertas buram dalam menyerap air memudahkan biji berimbibisi dan
menumbuhkan plumula /radikula lebih cepat tumbuh.

Dari hasil praktikum tersebut UKDdP memiliki persentase viabilitas yang


tinggi dari pada metode yang lainnya,Hal tersebut disebabkan permukaan kulit
benih kedelai cukup halus sehingga memudahkan terjadinya imbibisi apalagi
dalam keadaan air yang rendah yang dapat menyebabkan permukaan kulit akan
pecah sehingga memudahkan air masuk dan kecambah keluar. Selain itu
permeabelitas kulit kedelai yang tinggi akan memudahkan masuknya air dan
oksigen dalam benih yang akan mengaktifkan enzim-enzim yang berperan dalam
metabolisme benih.Metode perkecambahan UKDdP menggunakan kertas buram
yang kemudian digulung didirikan dalam suatu plastik untuk mengecambahkan
benih yang berukuran besar. Adanya plastik di antara gulungan kertas buram ini

6
membantu pertumbuhan akar antar individu benih tidak terhambat dan tidak
menembus kertas sebagai tempat pertumbuhan akar individu benih lainnya. Selain

itu dengan metode digulung dan didirikan dapat membentuk plumula benih
menjadi tegak serta kemampuan kertas buram dalam menyerap air memudahkan
biji berimbibisi dan menumbuhkan plumula /radikula lebih cepat tumbuh.

Metode UAK pada tomat hanya menunjukkan hasil Potensi Tumbuh yaitu
0,68%,sedangkan daya kecambah(DB),kecepatan tumbuh(Ktc),keserampatan
tumbuh( Kst ) dari hasil penelitian menunjukkan 0 % karena benih tidak
berkecambah hanya saja menunjukkan gelaja tumbuh kemungkinan juga benih
tidak bagus dalam aspek genetik.

Metode Media tanah pada Cabai tidak menunjukkan satu pun gejala
tumbuh maupun berkecambah,DB,PT,Kst,Ktc sama dengan 0 % mungkin
disebabkan adanya kerusakan atau menurunnya kualitas benih dalam segi genetik.

7
BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari hasil praktikum adalah metode perkecambahan


UKDdP ( Uji Kertas Digulung didirikan dalam Plastik) menunjukkan
persentase viabilitas yang tinggi dari pada metode UAK, dan media
tanah.Karena disebabkan mudahnya air masuk ke dalam kulit kedelai karena
memiliki permukaan yang halus dan juga karena metode yang digunakan
memudahkan air masuk.

8
DAFTAR PUSTAKA

Sadjad, S.1994.Metode Uji Langsung Viabilitas Benih.Bogor:IPB

Copeland,L O and M,B. McDonald.2001.Principle of Seed Science and


Technology.Kluwer Akademic Publisher.London.

Sutopo, L.2002. Teknologi Benih.Jakarta.245 h:Buku Raja wali Press.

9
LAMPIRAN I

1. Benih Kedelai
Dik hasil pengamatan 1 Pengamatan II
a) Kelompok 1= 24 Tidak ada yang tumbuh setelah pengamatan 1
b) Kelompok 2= 25
c) Kelompok 3=23

PT= x 100%

PT= x 100%

=0,96 %

DB(%)= x100

DB= x 100

DB= 96%

2. Benih Tomat
Dik hasil pengamatan 1
a) Kelompok 1=19
b) Kelompok 2=18
c) Kelompok 3=14

Dengan Rata-rata semua kelompok 17.

PT= x 100%

PT= x 100%

PT= 0,68%

Untuk pengamatan kedua tidak ada lagi yang


tumbuh sisa dari pengamatan pertama.

10
LAMPIRAN II

Gambar waktu pelaksanaan Praktikum

1. Benih Kedelai dengan Metode UKDdP

2. Benih Tomat dengan Metode UAK

3. Benih Cabai dengan Metode Media Tanah

11

Anda mungkin juga menyukai