Anda di halaman 1dari 20

PENGUJIAN DAYA

KECAMBAH

OLEH:
JHONY JAKSEN MARASSING
NIM : A41131709
PENDAHULUAN
Benih merupakan bagian tanaman yang digunakan
untuk tujuan pertanaman, artinya benih memiliki fungsi
agronomis. Untuk itu benih yang diproduksi dan
tersedia harus bermutu tinggi agar mampu
menghasilkan tanaman yang mampu berproduksi
maksimal. Mutu benih mencakup tiga aspek yaitu :
 Mutu Fisik
 Mutu Fisiologis
 Mutu Genetis
 a. Mutu genetik, yaitu aspek mutu benih yang
ditentukan berdasarkan identitas genetik yang telah
ditetapkan oleh pemulia dan tingkat kemurnian dari
varietas yang dihasilkan
 b. Mutu fisiologi, yaitu aspek mutu benih yang
ditunjukan oleh viabilitas benih meliputi daya
berkecambah/daya tumbuh dan vigor benih
 c. Mutu fisik, yaitu aspek mutu benih yang ditunjukan
oleh tingkat kebersihan, keseragaman benih dari segi
ukuran maupun bobot, kontaminasi dari benih lain atau
gulma, dan kadar
PENGUJIAN BENIH
 Tujuan : menetapkan (menaksir) nilai setiap contoh
dari sejumlah benih yang diuji selaras dengan kualitas
benih
 Dengan pengujian, menghindari pemakaian benih
berkualitas rendah mencegah timbulnya kerugian.
 Pengendalian kualitas benih meliputi kegiatan:
◦ Analisa Mutu Fisik ( kemurnian, kadar air, bobot 1000
butir) . Kemurnian (benih murni, spesies lain, gulma dan
kotoran)
◦ Analisa Mutu Fisiologis (Daya Perkecambahan dan Vigor)
◦ Analisa Kesehatan
◦ Ukuran dan keseragaman
Uji Daya Kecambah
Uji daya berkecambah adalah salah satu uji
viabilitas benih cara langsung dengan indikasi
langsung yaitu uji untuk mengetahui
kemampuan benih untuk berkecambah normal
dan membentuk tanaman normal pada lapang
yang serba memadai.
TUJUAN UJI PERKECAMBAHAN

Informasi kebutuhan benih dalam usaha tani

Menilai kualitas benih

Mengetahui laju deteriorasi benih


Menentukan nilai % viabilitas memenuhi batas ambang sesuai
peraturan

Menduga daya simpan benih

Menentukan lama batas kedaluarsa


Tipe Perkecambahan
Epigeal Hipogeal
 Tipe ini terjadi, jika plumula dan  Tipe ini terjadi, jika plumula muncul ke
kotiledon muncul di atas permukaan permukaan tanah sedangkan kotiledon
tanah. tinggal di dalam tanah.
Contoh: perkecambahan kacang hijau  Contoh: perkecambahan kacang kapri
(Vigna radiata) (Pisum sativum), Jagung (Zea mays)
Faktor – faktor yang mempengaruhi perkecambahan
benih
1. Tingkat kemasakan benih
Benih harus telah masak fisiologis, sehingga cadangan
makanan dalam benih tercukupi
2. Ukuran benih
Karbohidrat, protein, lemak, dan mineral ada dalam
jaringan penyimpanan benih lebih banyak
3. Dormansi Benih
4. Zat dalam benih
5. Air
Jumlah air yang tersedia dilingkungan media
perkecambahan sangat mendukung proses
perkecambahan
6. Temperatur
Temperatur yang terlalu tinggi dan terlalu rendah dapat
menyebabkan benih berkecambah secara abnormal
Minimum (oC) Optimum (oC) Maksimum (oC)
Jenis tanaman

Beras 11 32 38

Jagung 9 33 42

Gandum 4 25 32

Rye 2 25 35

Lucerne 1 30 38
Proses Perkecambahan benih
Proses perkecambahan benih merupakan suatu rangkaian
kompleks dari perubahan-perubahan morfologi, fisiologi dan
biokimia. Tahap-tahap yang terjadi pada proses
perkecambahan benih adalah:
 penyerapan air oleh benih, melunaknya kulit benih dan
hidrasi dari protoplasma
 terjadi kegiatan-kegiatan sel dan enzim-enzim serta naiknya
tingkat respirasi benih
 terjadi penguraian bahan-bahan seperti karbohidrat, lemak
dan protein menjadi bentuk-bentuk yang melarut dan
ditranslokasikan ke titik-titk tumbuh
 asimilasi dari bahan-bahan tersebut di atas pada daerah
meristematik untuk menghasilkan energi bagi pertumbuhan
sel-sel baru
 pertumbuhan kecambah melalui proses pembelahan,
pembesaran dan pembagian sel-sel pada titik tumbuh.
PELAKSANAAN PENGUJIAN
1. Asal benih

 Benih yang digunakan harus memiliki tingkat kemurnian


98% dan pengambilan benih harus secara acak. Pada
umumnya benih yang akan di uji daya tumbuhnya telah
terlebih dahulu melalui pengujian kemurnian benih.
2. Jumlah Benih

 Benih yang digunakan dalam pengujian daya tumbuh


adalah minimal 400 sampel benih yang telah terseleksi
terlebih dahulu
Penanaman (Metode Tanam)

 Penanaman dilakukan dengan cara ulangan, untuk tiap


ulangan terdiri dari 100, 50, atau 25 butir, tergantung
jenis dan substratnya. Benih di atur merata satu sama
yang lain. Penyusunan benih ini bertujuan untuk
menghindari benih dari penularan virus dan bakteri
dari benih yang satu ke benih yang lain. Metode
penanaman (perkecambahan) yang sering digunakan
adalah:
1. Uji Diatas Kertas (UDK)
2. Uji Antar Kertas (UAK)
3. Uji Kertas Digulung (UKD)
Bagan Pengujian Daya Kecambah
WORKING
SAMPLE

BENIH DARI UJI


KEMURNIAN BENIH

400 SAMPLE BENIH

4 X 100 16 X 25
8 X 50 BENIH
BENIH BENIH

UJI
PERKECAMBAHAN

UJI DAYA
KECAMBAH

UJI UJI
DIATAS ANTAR UJI KERTAS
KERTAS KERTAS DIGULUNG (UKD)
(UDK) (UAK)
UJI PERKECAMBAHAN BENIH

UJI PERKECAMBAHAN

PENGAMATAN
KECAMBAH

WAKTU KRITERIA
PENGAMATAN KECAMBAH

Setelah Atau KECAMBAH BENIH BENIH BENIH


NORMAL KECAMBAH KERAS MATI
(3x24) (5x24) ABNORMAL SEGAR
Jam + Jam + TIDAK
(2x24) (2x24) BERKECAM
Jam Jam BAH
METODE UJI DAYA KECAMBAH
 Metoda Uji Daya Kecambah Secara Langsung Dengan
Kertas Merang
UJI DIATAS KERTAS (UDK)

Benih diletakan pada permukaan kertas basah yang


terdiri dari dua atau beberapa lapisan kertas yang telah
dibasahkan yang telah diletakan pada cawan petri, box
plastik atau baki derminator
Metode ini sangat baik digunakan untuk benih yang
membutuhkan cahaya untuk perkecambahannya.
UJI ANTAR KERTAS (UAK)

UAK dimaksudkan menguji benih dengan


menanam benih diantara lembar substrat,
kemudian dilipat. Metode ini digunakan bagi benih
yang tidak peka terhadap cahaya untuk
perkecambahannya. Misalnya benih padi, sorghum,
bayam dan sebagainya
 UJI KERTAS DIGULUNG (UKD)

Metode ini dimaksudkan untuk menguji benih


dengan cara menanam benih diantara lembar
substrat, kemudian digulung. Dapat digunakan
untuk benih yang tidak peka cahaya untuk
perkecambahannya.
KRITERIA KECAMBAH BENIH
Daya kecambah benih memberikan informasi kepada
pemakai benih akan kemampuan benih tumbuh normal
menjadi tanaman yang berproduksi wajar dalam lingkungan
yang optimum.
1. Kecambah Normal
2. Kecambah Abnormal
 kecambah rusak
 kecambah cacat tidak seimbang
 kecambah lambat
3. Benih tidak berkecambah
 benih segar tidak tumbu
 benih keras
 benih mati
PERKECAMBAHAN BENIH PADI
 Gambar 1a. Kecambah Padi Normal

 Gambar 1b. Kecambah Padi Abnormal

Anda mungkin juga menyukai