TEKNOLOGI BENIH
Oleh :
Nim :D1A013059
AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2016
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Perkecambahan benih merupakan salah satu kriteria yang berkaitan dengan kualitas
benih. Perkecambahan benih juga merupakan salah satu tanda dari benih yang telah
mengalami proses penuaan. Pengertian dari berkecambah itu sendiri adalah jika dari benih
tersebut telah muncul plumula dan radikula di embrio. Plumula dan radikula yang tumbuh
diharapkan dapat menghasilkan kecambah yang normal, jika faktor lingkungan mendukung.
(Kuswanto 2001).
Viabilitas benih menunjukkan persentase benih yang akan menyelesaikan
perkecambahan, kecepatan perkecambahan dan vigor akhir dari kecambah-kecambah yang
baru berkecambah. Viabilitas benih dapat ditentukan dengan suatu prosedur penguji
pengujian yang dibukukan. Hal ini paling nyata dari pengukuran viabilitas adalah persentase
perkecambahan yaitu angka rata-rata persentase dari uji suatu spesies yang menghasilkan
kecambah normal pada kondisi perkecambahan yang apling normal
(Qomara 2003).
Keragaman suhu inkubasi, jenis kertas substrat (kertas merang, kertas koran, kertas
saring), dan periode pengujian (penentuan final count pada hari ke-7, 11, atau 14 setelah
tabur) dapat menyebabkan keragaman hasil pengujian daya kecambah yang melampaui batas
toleransi. Satu lot benih yang sama bila diuji oleh laboratorium yang berbeda akan
memberikan hasil yang berbeda. Penggunaan metode pengujian seperti ini tidak mungkin
dapat diharapkan untuk mendukung industri dan perdagangan benih yang menuntut
reproduksibilitas tinggi (Kartasapoetra 2002).
Daya berkecambah suatu benih dapat diartikan sebagai mekar dan berkembangnya
bagian bagian penting dari suatu embrio suatu benih yang menunjukkan kemampuannya
untuk tumbuh secara normal pada lingkungan yang sesuai. Dengan demikian pengujian daya
kecambah benih ialah pengujian akan sejumlah benih, berupa persentase dari jumlah benih
tersebut yang dapat atau mampu berkecambah pada jangka waktu yang telah ditentukan
(Danuarti 2005).
Perbedaan daya kecambah antar varietas dapat disebabkan karena masing-masing benih
mempunyai ukuran yang berbeda-beda, kandungan zat makanan serta umur panen yang
Benih padi
Benih kedelei
Benih jagung
Kertas tensil (buram)
Kertas label
Nampan
Air
Dan germinator
Selasa 10 13 14 12,33
(15 Maret 2016)
Rabu 7 5 4 2,66
3 (16 Maret 2016)
Kamis 5 0 3 0,88
(17 Maret 2016)
Kedelai
Selasa 0 4 4 2,66
(15 Maret 2016)
Rabu 18 20 16 9
(16 Maret 2016)
5 Kamis 23 25 24 7,99
(17 Maret 2016)
Jagung
Selasa 1 4 5 3,33
(15 Maret 2016)
Rabu 16 20 18 9
(16 Maret 2016)
6 Kamis 25 25 23 8,10
(17 Maret 2016)
4.2 PEMBAHASAN
Dari data diatas, maka dapat dikatakan benih yang memiliki daya kecepatan
berkecambah yaitu kemapuan benih untuk berkecambah dengan cepat pada waktu
yang telah ditentukan serta mengamati keserentakan benih ini muncul. dalam hal ini ,
terdapatlah benih yang normal. Benih dikatakan berkecambah normal ialah benih
yang memiliki perkembangan system perakaran yang baik terutama akar primer ,
terdapat pula perkembangan jaringan dan hipokotilnya serta pertumbuhan plumulanya
Pada pengamatan hari ke 2dan 4 setelah tanam pada benih padi untuk kelompok 1
diperoleh rata-rata 0,83.
Pada pengamatan hari ke 2 dan 4 setelah tanam pada benih padi untuk kelompok 2
diperoleh rata-rata2,46.
Pada pengamatan hari ke 2dan 4 setelah tanam pada benih kedelai untuk kelompok 3
diperoleh rata-rata5,29.
Pada pengamatan hari ke 2dan 4 setelah tanam pada benih kedelai untuk kelompok 4
diperoleh rata-rata5,18.
Pada pengamatan hari ke 2dan 4 setelah tanam pada benih jagung untuk kelompok 5
diperoleh rata-rata6,55.
Pada pengamatan hari ke 2 dan 4 setelah tanam pada benih jagung untuk kelompok 6
rata-rata6,81.
Berdasarkan hasil pengamatan dengan data diatas maka diketahui bahwa kecepatan
perkecambahan benihtanaman jagung lebih tinggi dengan hasil index value test dari
keseluruhan komoditi diperoleh hasil dengan rata-rata 6,68 dibandingkan dengan
kecepatan perkecambahan tanaman kedelai dengan rata-ratakeseluruhan komoditi
5,235 dan padi yang memiliki nilai rata-rata kecepatan perkecambahan jauh lebih
rendah dibandingkan dengan kecepatan perkecambahan benih jagung dan kedele
yaitu diperoleh hasil dari keseluruhan komoditi 1,645.
Sedangkan benih lain yang tidak normal, dapat dikatakan bahwa benih itu berkecambah
secara abnormal dan mati. Dimana dalam proses perkecambahannya, benih itu
pertumbuhannya sedikit lebih rendah dibandingkan benih dengan kecambah yang normal .
dapat berupa kecambah nya yang rusak, tanpa kotiledon, kecambah yang bentuknya cacat,
busuk, dsb.
Benih yang tidak tumbuh ini kemungkinan mempunyai factor gentik atau factor fisik
yang tidak bisa untuk melakukan proses perkecambahan dan oleh factor lingkungan .
PERTANYAAN
1. Apa yang dimaksud dengan perkecambahan dan faktor apa yang mempengaruhi ?
2.
JAWABAN
Perkecambahan adalah proses tumbuh suatu tanaman dari benih menjadi tanaman mini yang
memiliki plumula dan radikula.
c) Cukup oksigen. Kekurangan salah satu di antara syarat diatas umumnya biji tidak akan
berkecambah.
d) Adanya cahaya, terutama ini adalah esensial untuk kebanyakan biji rerumputan dan
beberapa biji tanaman tertentu.
5.1 kesimpulan
5.2 saran
Mengadakan pengujian pada metode lain seperti Antar Kertas dan sebagainya dan
dilakukan pengujian terhadap benih komoditas yang lain.
http://siskannajwa.blogspot.co.id/2014/02/uji-daya-dan-kecepatan-berkecambah-benih.html