Anda di halaman 1dari 9

Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Vol. 30 No.

2, 2019 : 81 - 89

PENGARUH TINGKAT KEMASAKAN DAN MEDIA PERKECAMBAHAN


TERHADAP VIABILITAS BENIH CENGKEH ZANZIBAR

Determination of Physiologycal Maturity and Effect of Germination Media on Zanzibar Clove


Seeds Viability

Rian Virvian Hidayat R. Pelealu1), Eny Widajati2), dan Faiza C. Suwarno2)


1)
Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor
Jalan Raya Dramaga, Kampus Dramaga,Bogor
2)
Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor
Jalan Meranti, Kampus Dramaga, Bogor

INFO ARTIKEL ABSTRAK/ABSTRACT


Article history: Rendahnya mutu benih cengkeh berkontribusi terhadap rendahnya produktivitas
Diterima: 31 Januari 2019 cengkeh nasional di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat
Direvisi: 06 Mei 2019 masak fisiologis dan pengaruh media perkecambahan terhadap viabilitas benih
Disetujui: 01 April 2020 cengkeh. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyimpanan dan Pengujian
Mutu Benih dan Kebun Percobaan Leuwikopo, Bogor sejak Oktober 2017 sampai
Desember 2018. Bahan yang digunakan adalah benih cengkeh Zanzibar dari pohon
berumur ≥ 10 tahun. Benih berasal dari kebun rakyat Kabupaten Tolitoli, Sulawesi
Kata kunci: Tengah. Penelitian menggunakan rancangan split plot, empat ulangan. Petak utama
Syzygium aromaticum; media adalah empat tingkat kemasakan benih berdasarkan warna buah yaitu hijau
perkecambahan; cengkeh
Zanzibar
kemerahan, merah muda, merah dan merah tua. Anak petak adalah tiga jenis media
perkecambahan yaitu pasir, kokopit dan zeolit, sehingga terdapat 12 perlakuan.
Setiap satuan percobaan terdiri atas 40 butir benih untuk uji daya berkecambah, dan
5 butir benih untuk uji kadar air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase
viabilitas benih cengkeh tidak dipengaruhi oleh tingkat masak benih berdasarkan
Keywords: warna buah, tetapi dipengaruhi oleh media perkecambahan. Karakteristik mutu
Syzygium aromaticum; fisiologis benih cengkeh yang baik adalah memiliki bobot kering benih 2,70 g, daya
germination media; Zanzibar
berkecambah 100 %, indeks vigor 73,75 %, dan kecepatan tumbuh 1,19 % etmal-1.
clove
Di antara tiga jenis media perkecambahan yang diuji (pasir, kokopit, dan zeolit),
media pasir merupakan media perkecambahan terbaik untuk benih cengkeh, dan
dapat direkomendasikan kepada produsen benih.
Low seeds quality of the clove tree may attribute to the low national productivity of
cloves in Indonesia. The study aimed to determine the level of physiological fruit
maturity and the effect of germination media on the viability of clove seeds. The
study was performed at the Leuwikopo Seeds Storage and Quality Testing
Laboratory and Leuwikopo Research Installation, Bogor, in October 2017 to
December 2018. The material used was the Zanzibar clove seeds from ≥ 10 years
old trees. The clove seeds obtained from a farmer’s plantation in Tolitoli District,
Central Sulawesi. The study arranged in a split-plot design, with four replications,
with the main plot was four levels of seed viability based on fruit colors: reddish-
green, pink, red, and dark red. The subplots were three types of germination media,
namely sand, cocopeat, and zeolite. Thus, there were twelve treatments. Each plot
consisted of 40 seeds for germination test and five seeds for water content
determination. The results showed that the percentage of clove seeds viability
negatively influenced by the level of fruit maturity based on the color of the fruit but
was affected by the germination media. Good physiological quality of clove seeds
characterized by dry seed weight of 2.70 g, 100 % germination rate, vigor index of

* Alamat Korespondensi : eny_widajati@apps.ipb.ac.id

DOI : http://dx.doi.org/10.21082/bullittro.v30n2.2019.81-89
0215-0824/2527-4414 @ 2017 Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
This is an open access article under the CC BY-NC-SA license (http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/3.0/)
Accreditation Kemenristekdikti Number : 30/E/KPT/2018 81
Pengaruh Tingkat Kemasakan dan Media Perkecambahan ... (Rian Virvian Hidayat R. Pelealu, Eny Widajati, dan Faiza C. Suwarno)

73.75 %, and growth rate of 1.19 % etmal-1. Among the three types of germination
media tested (sand, cocopeat, and zeolite), sand was the best germination media for
clove seeds. Hence it is recommended to seeds producer.

PENDAHULUAN penentuan metode uji daya berkecambah benih


cengkeh perlu dilakukan. Hasil penelitian pada
Produktivitas rata-rata cengkeh{Syzygium benih jamblang menunjukkan bahwa hitungan hari
aromaticum (L.) Merr. & L.M. Perry}Indonesia pertama dan kedua ditetapkan pada hari ke-32 dan
saat ini masih rendah yaitu sebesar 425 kg.ha -1 ke-83 setelah benih dikecambahkan (Indraeni
(DITJENBUN 2016) atau sekitar 2,1-2,7 kg/pohon 2017).
dari potensinya sebesar 572 kg.ha-1 atau sekitar Pengujian daya berkecambah benih
2,8-3,7 kg/pohon (Ruhnayat dan Wahyudi 2012). membutuhkan lingkungan yang optimum serta
Produksi tanaman sangat ditentukan oleh dapat diulangi pada tempat atau daerah berbeda
penggunaan varietas unggul dan benih bermutu. dengan hasil yang sama sehingga betul-betul
Mutu benih ditentukan secara fisik, fisiologis dan
menggambarkan mutu suatu lot benih. Media yang
genetik. Mutu fisiologis benih terbaik diperoleh
memiliki karakter fisik seperti porositas, aerasi dan
pada saat benih memasuki fase masak fisiologis
drainase yang baik merupakan faktor penting lain
yang diindikasikan oleh bobot kering dan vigor
keberhasilan pengujian daya berkecambah suatu
maksimum. Masak fisiologis benih cengkeh
lot benih. Hal tersebut dikarenakan setiap benih
sebelumnya ditentukan berdasarkan umur setelah
memiliki respon berbeda terhadap media
antesis yang ditandai dengan tingginya nilai daya
perkecambahan (Bahri dan Saukani 2017).
berkecambah (Setyaharni 1987). Namun,
Penggunaan media perkecambahan yang sesuai
penggunaan umur setelah antesis sebagai indikator
telah banyak dilaporkan sebelumnya dan terbukti
masak fisiologis sangat tidak efektif karena waktu
efektif, diantaranya penggunaan media pasir pada
antesis bunga tidak serempak pada setiap tangkai
benih pala (Febriyan dan Widajati 2015) dan benih
dan antar tangkai bunga. Waktu berbunga yang
jamblang (Indraeni 2017), media kokopit pada
tidak serempak menghasilkan buah yang tidak
benih aren (Rofik dan Murniati 2008) serta media
seragam tingkat kemasakannya, sehinga diperlukan
zeolit pada benih duku (Hartati et al. 2001).
metode lain untuk menentukan masak fisiologis
benih. Menurut Yuniarti et al. (2016) fase masak Penelitian ini bertujuan untuk menentukan masak
fisiologis benih selain dapat ditentukan fisiologis benih cengkeh dan media
menggunakan indikator umur setelah antesis, juga perkecambahan yang tepat untuk pengujian
dapat ditentukan menggunakan indikator ukuran viabilitas benih cengkeh.
dan warna buah. Warna buah sebagai indikator
masak fisiologis benih yang ditandai dengan nilai BAHAN DAN METODE
daya berkecambah yang tinggi, telah digunakan
dan terbukti efektif pada benih salam (Setyowati Penelitian dilaksanakan di Laboratorium
dan Fadli 2015), kopi (Ichsan et al. 2013) dan Penyimpanan dan Pengujian Mutu Benih dan di
kakao (Kusumastuti 2013). Kebun Percobaan Leuwikopo, Departemen
Benih dengan vigor tinggi ditandai dengan Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian
bobot kering maksimum, perkecambahan yang Institut Pertanian Bogor, sejak Oktober 2017
seragam serta memiliki kecepatan tumbuh yang sampai Desember 2018. Bahan yang digunakan
tinggi. Bobot kering benih ditentukan dengan adalah benih cengkeh Zanzibar dari pohon
metode oven. Perkecambahan benih ditentukan berumur ≥ 10 tahun. Benih berasal dari kebun
berdasarkan jumlah kecambah normal pada rakyat Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah.
hitungan hari pertama dan kedua. Selama ini, Penelitian menggunakan rancangan split
rujukan pengujian daya berkecambah benih plot. Petak utama adalah tingkat kemasakan benih
cengkeh belum menentukan hitungan hari pertama berdasarkan warna buah cengkeh yaitu 1) merah
dan kedua (ISTA 2014). Oleh karena itu, hijau, 2) merah muda, 3) merah dan 4) merah tua.

82
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Vol. 30 No. 2, 2019 : 81 - 89

Anak petak adalah jenis media perkecambahan ketebalan 10 cm dari dasar wadah. Boks plastik
yaitu a) pasir, b) kokopit dan c) zeolit. Rancangan diletakkan di atas rak bambu dengan ketinggian
terdiri atas 12 kombinasi perlakuan dengan empat 80 cm dari permukaan tanah. Benih ditanam pada
ulangan sehingga terdapat 48 satuan percobaan. media tanam dengan posisi melintang, radikula
Setiap satuan percobaan terdiri atas 40 butir benih menghadap ke bawah, kemudian ditimbun kembali
untuk uji daya berkecambah dan 5 butir benih hingga sebagian besar bagian benih tertutup media
untuk uji kadar air. tanam. Penyiraman dilakukan setiap hari dan
Benih diseleksi berdasarkan warna buah penyemprotan fungisida berbahan aktif Mankozeb
(Gambar 1). Benih merah hijau ditentukan saat dengan dosis 3 g.l-1, dilakukan seminggu sekali
warna merah cerah telah mencapai ¼-½ dari atau disesuaikan dengan berat ringannya serangan
ukuran panjang buah (Gambar 1a). Benih merah cendawan pada benih.
muda saat warna merah cerah telah menutupi Pengujian kadar air (KA) benih dilakukan
seluruh atau minimal tiga per empat permukaan sebelum pengecambahan benih. Benih diiris tipis
buah (Gambar 1b). Benih merah ditentukan saat menggunakan cutter dengan ketebalan
seluruh permukaan buah yang berwarna merah ± 0,3-0,4 cm. Kadar air benih diukur menggunakan
cerah berubah menjadi merah tua (Gambar 1c). metode oven pada suhu oven 103±2 0C selama
Benih merah tua ditentukan saat warna merah tua 17±1 jam. Pengujian viabilitas benih dilakukan
pada buah telah berubah menjadi berwarna merah dengan menghitung jumlah kecambah normal
gelap keungu-unguan dengan tekstur daging buah setiap hari hingga periode 50 hari setelah tanam
lembek (Gambar 1d). (HST). Tolok ukur viabilitas benih yang diamati
Buah dikupas pada air mengalir untuk adalah penentuan hari pengamatan pertama dan
menghilangkan lendir pada benih, kemudian benih terakhir, uji daya berkecambah, daya berkecambah
disortasi berdasarkan kualitas kesehatan dan benih (DB), potensi tumbuh maksimum (PTM),
keseragaman ukuran benih. Benih sehat adalah indeks vigor (IV) dan kecepatan tumbuh (K CT).
benih tanpa cacat fisik dan tidak ditemukan bintik- Analisis data dilakukan dengan uji F, apabila
bintik hitam pada permukaan benih, panjang benih berpengaruh nyata, dilakukan uji lanjut
1,8-2,2 cm dengan bobot basah sebesar 0,8-1,2 g. menggunakan uji Least Significant Difference
Benih direndam dalam larutan fungisida berbahan (LSD) pada taraf 5 %.
aktif Mankozeb dengan dosis 3 g.l-1 selama 2
menit, setelah itu ditiriskan selama 5 menit. Kadar air benih (KA)
Pengecambahan benih dilakukan di rumah kaca
menggunakan boks plastik berukuran 35 x 30 x Kadar air diukur dengan menggunakan
12 cm. metode oven suhu rendah konstan (103±2°C)
Masing-masing media tanam dimasukkan selama (17±1) jam. Setiap ulangan terdiri atas 5 g
ke dalam wadah boks plastik hingga mencapai benih. Kadar air benih dihitung dengan rumus:

(a) (b) (c) (d)

Gambar 1. Penentuan tingkat kemasakan benih cengkeh Zanzibar berdasarkan warna buah (a) merah hijau; (b) merah
muda; (c) merah; (d) merah tua.
Figure 1. Zanzibar seeds clove maturity based on fruit colours (a) reddish green; (b) pink; (c) red; (d) dark red.

83
Pengaruh Tingkat Kemasakan dan Media Perkecambahan ... (Rian Virvian Hidayat R. Pelealu, Eny Widajati, dan Faiza C. Suwarno)

M2 - M3 persentase kecambah normal dan periode waktu


KA (%) x 100 %
M2 – M1 pengamatan (etmal). Rumus yang digunakan dalam
Keterangan/Note : menentukan kecepatan tumbuh adalah sebagai
M1 = Bobot cawan + tutup (g)/Weight of cup + cup lid
(g). berikut :
M2 = Bobot benih + M1 sebelum dioven (g)/Seeds tn

M3
weight + M1 before drying in the oven (g).
= Bobot benih + M1 setelah dioven (g)/Seeds
KCT = ∑ N
t
weight + M1 after drying in the oven (g). n=0
Keterangan/Note :
First count dan final count N = Persentase kecambah normal/normal sprouts
percentage.
First count atau hitungan pertama t = Periode waktu perkecambahan (etmal = 24
ditentukan saat persentase kecambah normal per jam)/germination period (etmal = 24 hours).
tn = Waktu akhir pengamatan/the last day of observation
hari (etmal) mencapai maksimum. Final count atau
hitungan kedua ditentukan saat persentase
kecambah normal per hari tidak lagi menunjukkan HASIL DAN PEMBAHASAN
pertambahan (akumulasi). Pada penelitian ini first
count benih cengkeh ditentukan melalui Kadar air benih
pencapaian first count tercepat dari masing-masing
Kadar air merupakan salah satu indikator
kombinasi benih dan media terbaik. Sementara itu,
masak fisiologis benih. Hasil penelitian
final count ditentukan dengan melihat pencapaian
menunjukkan bahwa kadar air benih cengkeh
final count terlambat dari masing-masing
mengalami penurunan seiring bertambahnya
kombinasi benih dan media terbaik. Hal ini
tingkat kemasakan benih (Gambar 2). Penurunan
dimaksudkan agar penetapan hasil perkecambahan
kadar air dari benih berwarna merah hijau ke
ditentukan berdasarkan kondisi benih dan
merah tua sebesar 12 %.
lingkungan paling optimum dan pengujian dapat
dilakukan kembali pada waktu dan tempat berbeda Penentuan kecambah normal dan hari
dengan hasil yang sama. pengamatan uji daya berkecambah

Daya berkecambah (DB) Kecambah normal benih cengkeh pada


penelitian ini ditentukan berdasarkan kelengkapan
Daya berkecambah benih diukur struktur esensial kecambah yaitu akar primer dan
berdasarkan persentase kecambah normal pada hari sekunder, kotiledon, hipokotil, epikotil dan
ke-47 setelah tanam. plumula dengan panjang kecambah dari pangkal
akar minimal 4 kali panjang benih (Gambar 3).
Potensi tumbuh maksimum (PTM)

Potensi tumbuh maksimum diperoleh


dengan menghitung persentase jumlah benih yang
berkecambah, baik berkecambah normal dan
abnormal.

Indeks vigor (IV)

Indeks Vigor dihitung berdasarkan


persentase jumlah kecambah normal pada hari
ke-28 setelah tanam.

Kecepatan tumbuh (K CT)


Gambar 2. Kadar air benih cengkeh Zanzibar pada
Kecepatan tumbuh diamati setiap hari berbagai tingkat kemasakan buah.
Figure 2. The water content of Zanzibar seeds clove
sampai dengan hari ke-47 dengan menghitung at different level of fruits maturity.

84
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Vol. 30 No. 2, 2019 : 81 - 89

Tingkat masak benih berdasarkan warna berasal dari buah berwarna merah hijau dan merah
buah tidak berpengaruh terhadap hitungan pertama yang ditanam pada media pasir menghasilkan
perkecambahan. Sebaliknya, media perkecam- hitungan kedua yang nyata lebih cepat dibanding
bahan memberikan pengaruh nyata terhadap benih yang ditanam pada media kokopit dan media
hitungan pertama perkecambahan. Media pasir dan zeolit (Tabel 2). Berdasarkan data tersebut media
zeolit menghasilkan hitungan pertama pasir merupakan media terbaik untuk
perkecambahan yang sama dan nyata lebih cepat perkecambahan benih cengkeh. Pertumbuhan
dibanding media kokopit (Tabel 1). Benih yang untuk mencapai kecambah normal paling cepat

Keterangan/Note :
1. plumula/plumule
2. daun muda/young leaf
3. epikotil/epicotyl
4. kotiledon/cotyledon
5. hipokotil/hypocotyl
6. akar primer/primary roots
7. akar sekunder/secondary roots

Gambar 3. Struktur kecambah normal, abnormal dan benih mati cengkeh Zanzibar pada 27 hari setelah tanam.
Figure 3. The structure of normal sprout, abnormal sprout and dead seeds of Zanzibar clove at 27 days after
planting.

Tabel 1 Pengaruh media perkecambahan terhadap hitungan hari pertama daya berkecambah benih cengkeh Zanzibar.
Table 1. Effect of germination media to the first count of Zanzibar seeds clove germination.

Media Perkecambahan
Pasir Zeolit Kokopit
Hari setelah tanam
28,125 b 28,8125 b 31,3125 a
Keterangan/Note :
Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada baris yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf uji lanjut LSD
5%./Numbers followed by same letter in the same rows were not significantly different at 5% LSD.

Tabel 2. Pengaruh tingkat kemasakan benih dan media perkecambahan terhadap hitungan hari kedua daya
berkecambah benih cengkeh Zanzibar
Table 2. Effect of seeds maturity level and germination media to the final count of Zanzibar seeds clove germination.

Benih
Media Merah hijau Merah muda Merah Merah tua
hari setelah tanam
Pasir 37,25 c 41,25 a 33,00 c 37,25 b
Kokopit 47,00 a 42,00 a 46,75 a 47,25 a
Zeolit 41,00 b 38,75 b 36,00 b 39,50 b
KK/CV (%) 4,25

85
Pengaruh Tingkat Kemasakan dan Media Perkecambahan ... (Rian Virvian Hidayat R. Pelealu, Eny Widajati, dan Faiza C. Suwarno)

yaitu hari ke-28 setelah tanam pada media pasir Benih pada semua tingkat kemasakan yang
(Tabel 1), sehingga ditentukan sebagai hari dikecambahkan dengan media pasir dan zeolit
pertama pengamatan uji daya berkecambah dan menghasilkan potensi tumbuh maksimum
hitungan kedua yaitu pada 41 HST (Tabel 2). mencapai 100 %. Benih yang ditanam pada media
kokopit menghasilkan potensi tumbuh maksimum
Penentuan masak fisiologis benih dan daya berkecambah benih yang nyata lebih
rendah dibanding media pasir dan zeolit (Tabel 3).
Penentuan tingkat masak fisiologis dapat
Menurut Tresniawati et al. (2014) benih
dievaluasi dengan mengamati bobot kering benih,
kemiri sunan yang telah masuk fase awal 26
daya berkecambah, potensi tumbuh maksimum dan
sampai dengan 28 MSA (minggu setelah antesis)
vigor benih. Hasil pengujian menunjukkan bahwa
memiliki daya berkecambah yang tidak berbeda
bobot kering benih pada polong merah muda,
nyata yaitu masing-masing sebesar 52 dan 60 %.
merah dan merah tua tidak menunjukkan
Hasil pengujian mengindikasikan bahwa buah
perbedaan yang nyata secara statistik. Bobot kering
cengkeh berwarna merah hijau dan merah muda
benih tertinggi ditunjukkan oleh benih berwarna
telah berada pada fase awal pemasakan benih,
merah yaitu rata-rata 2,67 g, sedangkan terendah
dimana benih telah mampu tumbuh menjadi
pada benih berwarna merah hijau (Gambar 4).

Gambar 4. Bobot kering benih cengkeh pada berbagai tingkat kemasakan buah.
Figure 4. Dry weight of seeds clove at different level of fruits maturity.

Tabel 3. Pengaruh tingkat kemasakan benih dan media perkecambahan terhadap viabilitas benih cengkeh Zanzibar.
Table 3. Effect of seeds maturity levels and germination media to Zanzibar clove seeds viability.

Tingkat kemasakan
Media Merah hijau Merah muda Merah Merah tua
---------- Daya berkecambah (%)----------
Pasir 98,13±1,73 a 95,00±0,50 a 98,13±5,73 a 98,75±0,92 a
Kokopit 85,63±0,60 b 87,50±29,17 b 94,38±0,23 b 90,63±0,23 b
Zeolit 96,88±0,56 a 97,50±0,17 a 100,00±0,00 a 98,75±2,08 a
KK/CV (%) 2,86
---------- Potensi tumbuh maksimum (%) ----------
Pasir 100,00±0,00 a 100,00±0,00 a 100,00±0,00 a 100,00±0,00 a
Kokopit 86,88±0,40 b 90,00±4,67 b 98,13±0,40 a 93,75±37,50 b
Zeolit 100,00±0,00 a 100,00±0,00 a 100,00±0,00 a 100,00±0,00 a
KK/CV (%) 2,51
Keterangan/Note :
Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf uji lanjut LSD
5 %/Numbers followed by same letter in the same columns were not significantly different at 5% LSD.

86
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Vol. 30 No. 2, 2019 : 81 - 89

kecambah meskipun bobot kering, daya kokopit mengikat dan menahan air yang sangat
berkecambah dan potensi tumbuh maksimum kuat diduga menyebabkan lingkungan
benih belum mencapai maksimum. Hal ini perkembangan akar benih cengkeh menjadi lembab
menandakan bahwa struktur embrio benih telah dan kekurangan oksigen akibat jenuh air. Pada
terbentuk meski belum sempurna sehingga kondisi sangat lembab perkembangan benih
memungkinkan benih untuk berkecambah. menjadi kecambah akan terganggu yaitu
Media pasir dan zeolit merupakan media perkembangan kecambah melambat, menjadi
yang sesuai untuk perkecambahan benih cengkeh kecambah abnormal hingga sebagian atau seluruh
(Tabel 3). Daya berkecambah dan potensi tumbuh benih mati akibat kekurangan suplai oksigen pada
maksimum yang tinggi pada kombinasi dengan akar dan serangan patogen.
masing-masing benih menunjukkan bahwa media Benih dari semua tingkat kemasakan buah
pasir dan zeolit mampu menyediakan air dan yang ditanam pada media pasir menghasilkan nilai
oksigen dalam jumlah cukup untuk mendukung indeks vigor dan kecepatan tumbuh yang nyata
perkembangan benih menjadi kecambah normal. lebih tinggi dibandingkan benih yang ditanam pada
Pada penelitian Rofik dan Murniati (2008) media media zeolit dan kokopit. Benih yang berasal dari
pasir merupakan media tanam terbaik untuk tingkat masak buah berwarna merah yang
perkecambahan benih aren dibandingkan media dikecambahkan pada media pasir menghasilkan
lainnya dan menghasilkan daya berkecambah nilai indeks vigor dan kecepatan tumbuh yang
sebesar 88,33 %. Penggunaan media zeolit pada paling tinggi (Tabel 4).
perkecambahan benih duku memberikan hasil yang Benih masak fisiologis ditandai dengan
nyata lebih baik yaitu sebesar 83,6 % vigor benih maksimum. Menurut Sadjad (1994)
(Hartati et al. 2001). Kualitas aerasi dan drainase indeks vigor dan kecepatan tumbuh merupakan
yang baik pada media perkecambahan tolok ukur vigor benih yang lebih sensitif untuk
memudahkan benih mendapatkan air dan udara menilai tingkat viabilitas dibandingkan viabilitas
dalam jumlah yang cukup (Ciptaningtyas dan potensial dan viabilitas total. Hasil analisis vigor
Suhardiyanto 2016), serta menjaga kelembaban benih ini menguatkan hasil analisis viabilitas
lingkungan tumbuh akar tetap optimal selama potensial dan viabilitas total sebelumnya. Benih
proses perkecambahan (Rusmin et al. 2014). masak fisiologis memiliki embrio yang telah
Kombinasi media kokopit dengan benih terbentuk sempurna dan cadangan makanan
berumur lebih muda yaitu benih merah hijau dan maksimum untuk mendukung proses metabolisme
merah muda menghasilkan daya berkecambah dan dan perkembangan struktur penting dalam benih
potensi tumbuh maksimum nyata lebih rendah. Hal yaitu akar, hipokotil, epikotil dan plumula hingga
yang sama juga dapat dilihat pada benih yang lebih menjadi kecambah normal (Mello et al. 2010).
tua. Hal ini menunjukkan bahwa media kokopit Sementara benih belum masak fisiologis belum
kurang sesuai untuk perkecambahan benih memiliki cadangan makanan yang cukup sehingga
cengkeh. Menurut Soepardi (1983) media proses perkecambahan lebih lambat tercermin dari
perkecambahan memiliki pori makro yang akan nilai kecepatan tumbuh benih dan indeks vigor
diisi udara dan pori mikro yang akan diisi air. yang lebih rendah. Benih lewat masak fisiologis
Semakin kuat daya ikat dan daya tahan media juga akan mengalami proses perkecambahan yang
terhadap air, semakin lembab dan lama air lebih lambat. Hal ini dimungkinkan karena deraan
bertahan pada media. Hasil penelitian sebelumnya cuaca lapang saat di pohon induknya (Pramono
menunjukkan bahwa kapasitas media kokopit and Rustam 2017; Shaban 2013). Hasil penelitian
dalam menahan air sebesar 14,7 kali dari bobot Baharudin (2011) juga menunjukkan bahwa benih
keringnya (Sutater, T., Suciantini & R 1998) dan kakao hibrida TSH 858 x Sca 6 dan ICS 60 x Sca 6
daya simpan air sebesar 695,4 % yang dipanen lewat masak fisiologis nyata
(Hasriani et al. 2013). Semakin lama waktu mengalami penurunan daya berkecambah, indeks
pengamatan dan penyiraman dilakukan semakin vigor dan kecepatan tumbuh. Berdasarkan hasil
besar dan lama air terikat dan tertahan didalam pengamatan daya berkecambah, indeks vigor dan
pori-pori media kokopit. Kemampuan media kecepatan tumbuh benih maka panen benih

87
Pengaruh Tingkat Kemasakan dan Media Perkecambahan ... (Rian Virvian Hidayat R. Pelealu, Eny Widajati, dan Faiza C. Suwarno)

Tabel 4. Pengaruh tingkat kemasakan benih dan media perkecambahan terhadap vigor benih cengkeh Zanzibar.
Table 4. Seeds clove vigor on various seeds maturity levels and germination media to Zanzibar clove seeds vigor.

Tingkat Kemasakan
Media
Merah hijau Merah muda Merah Merah tua
---------- Indeks Vigor (%) ----------
Pasir 54,38±2,56 a 56,25±7,42 a 73,75±9,58 a 63,13±3,06 a
Kokopit 43,13±2,73 c 45,63±1,90 c 47,50±4,33 c 45,63±12,56 c
Zeolit 51,25±2,25 b 53,13±2,06 b 57,50±4,33 b 55,00±2,83 b
KK/CV (%) 7,80
---------- Kecepatan Tumbuh (% KN etmal-1) ----------
Pasir 1,05±0,00 a 0,92±0,00 a 1,19±0,00 a 1,04±0,00 a
Kokopit 0,73±0,00 c 0,77±0,00 c 0,88±0,00 c 0,78±0,00 c
Zeolit 0,95±0,00 b 1,01±0,00 b 1,11±0,00 b 1,00±0,00 b
KK/CV (%) 4,72

Keterangan/Note :
Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf uji lanjut LSD
5 %/Numbers followed by same letter in the same columns were not significantly different at 5 % LSD.

cengkeh Zanzibar yang tepat adalah pada saat buah Ditjenbun, D.J.P. (2016) Statistik Perkebunan
berwarna merah. Media pasir merupakan media Indonesia; Cengkeh 2015-2017. Jakarta (ID).
yang tepat untuk perkecambahan benih cengkeh. Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan.
Febriyan, D.G. & Widajati, E. (2015) Pengaruh
Teknik Skarifikasi Fisik dan Media
KESIMPULAN Perkecambahan terhadap Daya Berkecambah
Benih Pala (Myristica fragrans). Buletin
Masak fisiologis benih cengkeh Zanzibar Agrohorti. 3 (1), 71-78.
yang tepat ditentukan pada saat buah berwarna doi:10.29244/agrob.3.1.71-78.
merah berdasarkan nilai indeks vigor (73,75 %) Hartati, U., C Suwarno, F. & Suwardi (2001)
dan kecepatan tumbuh (1,19 % etmal-1), bobot Pengaruh Zeolit Terhadap Perkecambahan
kering benih (26,7 g) dan daya berkecambah (100 Benih Duku (Lansium domesticum Correa).
%). Pengamatan pertama pada uji daya Repositori IPB, pp. 1-7.
berkecambah benih dilakukan pada 28 hari setelah Hasriani, Kalsim, D.K. & Sukendro, A. (2013)
tanam (HST) dan pengamatan ke dua dilakukan Kajian Serbuk Sabut Kelapa (Cocopeat)
pada 41 HST. Pasir adalah media perkecambahan sebagai Media Tanam. IPB Press, (1992), pp.
yang paling tepat untuk benih cengkeh. 1-7.
Ichsan, C.N.I.N., Hereri, A.I. & Budiarti, L. (2013)
Kajian Warna Buah dan Ukuran Benih
DAFTAR PUSTAKA Terhadap Viabilitas Benih Koi Arabika
(Coffea arabica L.) Varietas Gayo 1. Jurnal
Baharudin (2011) Peningkatan Mutu Benih dan Floratek. 8 (2), 110-117.
Bibit Kakao Hibrida (Theobroma cacao L.)
dengan Pendekatan Fisiologi dan Biologi. Indraeni, M.N. (2017) Karakterisasi,
Repository IPB. Pengembangan Metode Uji dan Daya Simpan
Benih Jamblang (Syzygium cumini (L.) Skeels.
Bahri, S. & Saukani (2017) Pengaruh Ukuran Biji Repositori IPB.
dan Media Tanam Terhadap Perkecambahan
dan Pertumbuhan Bibit Karet (Hevea ISTA (2014) International Rules for Seed Testing.
brasiliensis Muell. Arg.). Jurnal Penelitian The International Seed Testing Association
Agrosamudra. 4 (1), 10-22. (ISTA) Zurichstr 50. CH-8303 Basserdorf. 1
Januari. Switzerland.
Ciptaningtyas, D. & Suhardiyanto, H. (2016) Sifat
Thermo-Fisik Arang Sekam. Jurnal Teknotan. Kusumastuti, C.T. (2013) Tingkat Kemasakan dan
10 (2), 1-6. Letak Buah pada Tanaman Pengaruhnya

88
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Vol. 30 No. 2, 2019 : 81 - 89

terhadap Hasil dan Mutu Benih Kakao Setyaharni, E. (1987) Pengaruh Tingkat
(Theobroma cacao L.). Agro UPY. 5 (1), 38- Kemasakan Benih, Media dan Kondisi Ruang
48. Terhadap Viabilitas Benihcengkeh (Eugenia
caryohyllus (Sreng.) Bullock et arrison)
Mello, J.I. de O., Barbedo, C.J., Salatino, A. &
Selama Periode Konservasi. Repositori IPB,
Figueiredo-Ribeiro, R. de C.L. (2010) Reserve
pp. 1-93.
Carbohydrates and Lipids from the Seeds of
Four Tropical Tree Species with Different Setyowati, N. & Fadli, A. (2015) Penentuan
Sensitivity to Desiccation. Brazilian Archives Tingkat Kematangan Buah Salam (Syzgium
of Biology and Technology. 53 (4), 883-889. polyanthum (wight) walpers) sebagai Benih
doi:10.1590/S1516-89132010000400019. dengan Uji Kecambah dan Vigor Biji. Jurnal
Pusbindiklat Lipi. 1 (1), 1-8.
Pramono, A.A. & Rustam, E. (2017) Perubahan
Kondisi Fisik, Fisiologis dan Biokimia Benih Shaban, M. (2013) Biochemical Aspects of Protein
Michelia champaca pada berbagai Tingkat Changes in Seed Physiology and Germination.
Kemasakan. Prosiding Seminar Nasional Intl J Adv Biol Biomed Res. 1 (8), 885-898.
Masyarakat Biodiversitas Indonesia. 3 (3),
Soepardi, G. (1983) Sifat dan Ciri Tanah.
368-375. doi:10.13057/psnmbi/m030313.
Repositori IPB.
Rofik, A. & Murniati, E. (2008) Pengaruh
Sutater, T., Suciantini & R, T. (1998) Serbuk Sabut
Perlakuan Deoperkulasi Benih dan Media
Kelapa sebagai Media Tanam Krisan dalam
Perkecambahan untuk Meningkatkan
Modernisasi Usaha Pertanian Berbasis
Viabilitas Benih Aren (Arenga pinnata
Kelapa. In: Prosiding Konferensi Nasional
(Wurmb.) Merr.). Jurnal Agronomi Indonesia.
Kelapa. Badan Penelitian dan Pengembangan
36 (1), 33-40. doi:10.24831/jai.v36i1.1342.
Tanaman Industri, pp. 23-300.
Ruhnayat, A. & Wahyudi, A. (2012) Petunjuk
Tresniawati, C., Murniati, E. & Widajati, E. (2014)
Teknis Pembenihan Tanaman Cengkeh
Perubahan Fisik, Fisiologi dan Biokimia
(Eugenia aromaticum).
Selama Pemasakan Benih dan Studi
Rusmin, D., Suwarno, F.C., Darwati, I. & Ilyas, S. Rekalsitransi Benih Kemiri Sunan. J. Agron.
(2014) Pengaruh Suhu dan Media Indonesia. 42 (1), 74-79.
Perkecambahan Terhadap Viabilitas dan doi:10.24831/jai.v42i1.8157.
Vigor Benih Purwoceng untuk Menentukan
Yuniarti, N., Kurniaty, R., Danu, N.F. & Siregar,
Metode Pengujian Benih. Buletin Penelitian
N. (2016) Mutu Fisik, Fisiologis dan
Tanaman Rempah dan Obat. 2545-52 (1), 45-
Kandungan Biokimia Benih Trema (Trema
52.
orientalis Linn. Blume) berdasarkan Tingkat
Sadjad, S. (1994) Kuantifikasi Metabolisme Benih. Kemasakan Buah. Jurnal Perbenihan
In: Jakarta, PT. Widiasarana Indonesia. Tanaman Hutan. 4 (2), 53-65.
doi:10.20886/bptpth.2016.4.2.53-65.

89

Anda mungkin juga menyukai