Anda di halaman 1dari 5

ACARA II

PERKECAMBAHAN

A. Tujuan
1. Mengetahui ciri-ciri normal dan abnormal dari berbagai spesies kecambah.
2. Mengetahui macam-macam media untuk pengecambahan benih dan
metode yang dapat dipakai.
3. Menghitung daya kecambah masing-masing spesies benih pada media
berbeda.

B. Tinjauan Pustaka
Perkecambahan biji merupakan proses pertumbuhan embrio dan
komponen-komponen btji lainnya untuk dapat menghasilkan tumbuhan baru.
Proses ini dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor dalam (tingkat kemasakan biii,
ukuran biji, dormansi, dan penghambat perkecambahan) maupun faktor-faktor
luar (air, temperatur, oksigen, dan cahaya). Air merupakan salah satu faktor
luar yang sangat penting dalam perkecambahan, karena penyerapan air
merupakan tahap awal perkecambahan biii. Air berperan penting untuk
mengaktifkan sel-sel yang bersifat embrionik di dalam biji, melunakkan kulit
biji dan menyebabkan mengembangnya embrio dan endosperm, fasilitas untuk
masuknya oksigen ke dalam biji, mengencerkan protoplasma dan media
angkutan makanan dari endospenn atau kotiledon ke daerah titik-titik tumbuh
(Nio Song dan Maria Ballo, 2010).
Tipe perkecambahan ada dua jenis dan yang membedakannya adalah
letak posisi keping benih (kotiledon) pada permukaan tanah. Tipe pertama
adalah epigeal (epygeal germination) dan kedua adalah tipe hipogeal
(hypogeal germination). Apabila keping benih terangkat di atas permukaan
tanah dinamakan tipe epigeal. Namun bila keping benih tersebut tetap tinggal
di dalam tanah disebut hypogeal (Aprilia et al., 2011). Contoh tipe
perkecambahan hipogeal terjadi pada kacang kapri dan jagung. Pada epigeal
perkecambahan tipe ini misalnya terjadi pada kacang hijau dan jarak.
Uji viabilitas merupakan salah satu tolok ukur yang sangat penting
dalam pengujian mutu fisiologis benih. Pengujian viabilitas benih selama ini
umumnya dilakukan dengan menggunakan media perkecambahan kertas,
pasir, kompos dan tanah. Pemilihan jenis media perkecambahan yang tepat
akan pengujian viabilitas benih sangat beragam, bergantung pada jenis dan
ukuran benih tanaman yang akan diuji. Menurut ISTA (2005) untuk jenis
substrat kertas sebaiknya menggunakan kertas filter (saring), blotter dan towel
(Henny, 2016).
Pengujian mutu benih merupakan hal rutin yang dilakukan dalam
rangka proses sertifikasi. Salah satu pengujian rutin yang dilakukan adalah
pengujian daya berkecambah. Pengujian daya berkecambah memerlukan
kondisi optimum pada media perkecambahan, suhu dan kelembaban.
Berdasarkan penelitian Susanti (2010) terdapat perbedaan kecenderungan dari
setiap jenis benih tanaman tentang media yang sesuai untuk
perkecambahannya. Berdasarkan rekomendasi ISTA (2014), media yang
digunakan untuk perkecambahan benih adalah media kertas (kertas saring,
kertas blotter, dan kertas towel), pasir dan media organik. Beberapa media
terutama media kertas yang direkomendasikan ISTA menemui beberapa
kendala dalam penggunaannya di Indonesia, di antaranya harga yang cukup
mahal dan ketersediaan yang terbatas. Hal lain yang penting diperhatikan
dalam pengujian daya berkecambah adalah lamanya waktu pengujian.
Penelitian Anasthasia (2014) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kondisi
untuk perkecambahan benih di Indonesia khususnya pada alat pengecambah
benih IPB 72-1. APB IPB 72-1 bersifat eco germinator yang artinya proses
perkecambahan dalam alat tersebut dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti
RH dan suhu yang cenderung fluktuatif. Hal ini mengakibatkan perbedaan
lamanya pengujian berdasarkan rekomendasi ISTA dengan pengujian di
Indonesia.
Pengujian daya perkecambahan ini dapat dilakukan dengan beberapa
metode yaitu menggunakan substratum. Substartum merupakan suatu bahan
atau material dimana biji ditempatkan untuk pengujian perkecambahan.
Substratum perkecambahan sangat menentukan keberhasilan pengujian
perkecambahan benih. Persyaratan umum substratum perkecambahan adalah
mempunyai daya serap dan daya ikat air yang tinggi, bersih dan steril (bebas
dari mikroorganisme pengganggu), dan homogen (seragam). Substrat kertas
dapat digunakan untuk berbagai metode uji viabilitas benih, yaitu Uji Diatas
Kertas (UDK), digunakan untuk benih-benih berukuran kecil yang
membutuhkan cahaya dalam perkecambahannya, Uji Antar Kertas (UAK),
digunakan untuk benih-benih yang tidak peka cahaya dalam
perkecambahannya, dan Uji Kertas Digulung (UKD), digunakan untuk
benihbenih berukuran besar yang tidak peka cahaya dalam
perkecambahannya. Jika dalam pemakaiannya digunakan plastik sebagai alas
kertas maka disebut Uji Kertas Digulung Didirikan dengan Plastik (UKDdp)
(Yuniarti, 2013)
Menurut ISTA (2014), media untuk pengujian daya berkecambah
benih adalah media kertas dan media pasir. ISTA merekomendasikan media
kertas berupa kertas saring dan kertas blotter untuk pengecambahan benih
walaupun terdapat kendala diantaranya harga yang cukup mahal dan
ketersediaan yang terbatas. Kertas buram bisa dijadikan sebagai substrat
alternatif dalam pengujian daya berkecambah benih turi. Hal ini sejalan
dengan penelitian Purdyaningsih (2015) pada perkecambahan benih wijen
yang menunjukkan bahwa kertas merang dan kertas buram mampu
menghasilkan daya berkecambah yang tinggi karena mampu menahan air
yang cukup selama periode pengujian benih. Substrat yang memiliki daya
berkecambah terendah adalah pasir. Pertumbuhan benih berlangsung lama
ketika dikecambahkan pada media pasir dan bahkan banyak yang terkena
penyakit. Hal ini terjadi kemungkinan disebabkan oleh bentuk benih yang
terlalu kecil sehingga kurang cocok apabila ditanam di pasir. Selain itu,
medianya kurang steril dan kurangnya kemampuan pasir untuk menjaga
kelembaban air sehingga menghambat pertumbuhan kecambah benih
(Mewangi dkk,. 2019).
Penilaian kecambah dibagi menjadi 2, yaitu normal dan abnormal.
Kriteria untuk kecambah normal diantaranya adalah kecambah dengan
pertumbuhan sempurna, ditandai dengan akar dan batang yang berkembang
baik, jumlah kotiledon sesuai, daun berkembang baik dan berwarna hijau, dan
mempunyai tunas pucuk yang baik, kecambah dangan cacat ringan pada akar,
hipokotil/ epikotil, kotiledon, daun primer, dan koleoptil dan kecambah
dengan infeksi sekunder tetapi bentuknya masih sempurna (Prabhandaru,
2017).
Kecambah abnormal adalah kecambah yang tidak memperlihatkan
potensi untuk berkembang menjadi kecambah normal. Dibawah ini
digolongkan ke dalam kecambah abnormal Kecambah rusak: kecambah yang
struktur pentingnya hilang atau rusak berat. Kecambah cacat atau tidak
seimbang: kecambah dengan pertumbuhan lemah atau kecambah yang
struktur pentingnya cacat atau tidak proporsional. Dan kecambah lambat
kecambah yang pada akhir pengujian belum mencapai ukuran normal. Jika
dibandingkan dengan pertumbuhan kecambah benih normal kecambah pada
benih abnormal ukurannya lebih kecil (Sutopo, 2010).
DAFTAR PUSTAKA

Anastasia, N. Dan A. Eddy.2008. Mutu Nata De Seaweed Dalam Berbagai


Konsentrasi Sari Jeruk Nipis.Prosiding Seminar Nasional Sains Dan
Teknologi-Ii. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Mewangi, J. A., T. K. Suharsi, Dan M. Surahman. 2019. Uji Daya Berkecambah Pada
Benih Turi Putih (Sesbania Grandiflora L.). Bul. Agrihorti 7(2): 130-137.

Nio Song And Ballo, Maria (2010) Peranan Air Dalam Perkecambahan Biji. Jurnal


Ilmiah Sains, 10 (2). Pp. 190-195. Issn 1412-3770.

Purdyaningsih, E. 2015. Kajian Pengaruh Pemberian Air Kelapa Dan Urine Sapi
Terhadap Pertumbuhan Stek Nilam. Http://Ditjenbun.Pertanian.Go.Id.
Diakses Tanggal 27 Januari 2016.

Saputro B. T Dan Prabhandaru I. 2017. Respon Perkecambahan Benih Padi (Oryza


Sativa L.) Varietas Lokal Sigadis Hasil Iradiasi Sinar Gamma. Departemen
Biologi, Fakultas Ilmu Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Jurnal
Sains Dan Seni Its Vol. 6, No. 2 58

Susanti, M. 2010. Pengaruh Media Tanam Dan Perlakuan Pra Perkecambahan


Terhadap Perkecambahan Benih Panggal Buaya (Zanthoxylum Rhetsa
(Roxb.) D.C.) [Skripsi]. Bogor (Id): Institut Pertanian Bogor.

Sutopo. 2010. Teknologi Benih. Jakarta. . Pt. Raja Grafindo Persada

Yuniarti, N., Megawati, Dan B. Leksono. (2013). Pengaruh Metode Ekstraksi Dan
Ukuran Benih Terhadap Mutu Fisik-Fisiologis Benih Acacia Crassicarpa.
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 10(3), 129-137.

Anda mungkin juga menyukai