Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN SEMENTARA

PRAKTIKUM ILMU PEMULIAAN TANAMAN

1. Acara Praktikum Seleksi Masa


2. Hari / Tanggal Prak Rabu, 14 April 2021
3. Nama Praktikan Risqan Nabawi Z. No. Mhs. : 134190007
Golongan A
4. Nama Partner 1. Vira Melina Nurfadila No. Mhs. : : 134190001
2. Linton No. Mhs. : 134190002
3. Dwi Prasetyani No. Mhs. : 134190003
4. Andi Ahmad Aqsha No. Mhs : 134190004
Mahmud Fithra
5. Alfi Syahrum No. Mhs. : 134190005
6. Aprilia Nur Safitri No. Mhs. : 134190006
6. Bima Abdi P. No. Mhs : 134190008
7. Dwi Syah Fitri No. Mhs : 134190009
8. Muhammad Mirza No. Mhs : 134190010
Irawan Munthe
9. Sartika Sari No. Mhs : 134190011
10. Kiki Nur Mahanani No. Mhs : 134190013
11. Hettinora S. No. Mhs : 134190014
5. Asisten Pembimbing : 1. Fitria Indah Susanti No. Mhs : 134180056
6. Tujuan Praktikum 1. Memilih tanaman yang sesuai dengan kriteria
seleksi
2. Mendapatkan hasil yang lebih unggul

7. Bahan dan alat yang digunakan


a. Bahan : Varietas tanaman Jagung
b. Alat : Meteran
c. Hasil Pengamatan/Perhitungan
Yogyakarta, 14 April 2021
Asisten praktikum
Tanda Tangan

(Fitria Indah Susanti)

Lab.PemuliaanTanaman Kelompok :Risqan Nabawi Zulhatta

Nama : 134190007

Acara IV. SELEKSI MASSA

Komoditas: Jagung

A.Kuantitatif
PARAMETER PENGAMATAN*
No Tinggi tanaman (cm) Diameter Batang (cm) Panjang Tongkol (cm)
A B A B A B
1 229 205 7 5 32 30
2 220 240 6 7 35 27
3 233 229 6 6 30 23
4 267 229 7 6 31 23
5 227 207 6 5 29 30
Rerat 235 222 6,4 5,8 31,4 26,6
a
A-B 13 0,6 4,8
Keterangan: A = Tanaman Terpilih B=
Tanaman Sampel Acak (*) = parameter sesuai
pilihan
Pembahasan dan kesimpulan
A. Pembahasan
Metode seleksi massa adalah seleksi didasarkan atas penampilan
karakter (fenotipe), yaitu dengan memilih tanaman yang berpenampilan
baik dan menghilangkan tanaman kurang baik dari populasi hasil random
mating. Untuk melakukan seleksi massa, populasi tanaman jagung
sebaiknya besar. Dari populasi tersebut dipilih sebanyak mungkin tanaman
yang mempunyai fenotipe baik dan seragam. Seleksi massa dilakukan pada
saat pertumbuhan vegetatif dan generatif, dan setelah panen. Dalam seleksi
massa perlu diamati keseragaman variabel: tinggi tanaman, tinggi tongkol,
bentuk batang, jumlah daun, bentuk daun, sudut daun, mulai keluarnya
bunga jantan (tassel), mulai keluarnya tongkol (bunga betina), jumlah
tongkol per tanaman, umur panen, bentuk tongkol, panjang dan diameter
tongkol, barisan biji per tongkol, berat tongkol, bentuk biji, berat
biji/tongkol, warna batang, warna daun, warna bunga, warna biji, dan lain-
lain (Pradnyawathi, 2012)
Tujuan seleksi massa adalah untuk membandingkan nilai kemajuan
genetik harapan seleksi massa dengan seleksi tongkol ke baris pada sifat-
sifat ekonomis jagung, dan mendapatkan galur-galur untuk memperbaiki
penampilan populasi segregasi hasil persarian bebas keturunan kultivar
hibrida atau memiliki tujuan yaitu memperbaiki populasi secara umum
dengan memilih dan mencampur genotipe – genotipe superior. Seleksi
massa terbagi dua macam yaitu Seleksi massa positif adalah pemulia
mengamati penampilan fenotipe setiap individu dalam suatu populasi lalu
memilih individu yang akan dipelihara keturunannya kelak. Seleksi massa
negatif (disebut juga roguing). Seleksi massa negatif, terutama untuk
memelihara kemurnian sifat suatu populasi individu-individu yang
menyimpang dari penampilan normal dibuang. (Makmur, 2000)
Pada praktikum kali ini melakukan pengamatan pada komoditas
tanaman jagung, dengan jumlah 10 tanaman, 5 tanaman sampel dan 5
tanaman pilihan dengan parameter pengamatan tinggi tanaman, diameter
batang dan panjang tongkol.Pada pengamatan tanaman pilihan pertama
hingga tanaman ke lima memiliki rerata tinggi tanaman 235 cm, dengan
rerata diameter batang 6,4 cm, dan rerata panjang tongkol 31,4 cm. pada
Pengamatan yang dilakukan pada tanaman sampel pertama hingga ke lima
memiliki rerata tinggi tanaman 222 cm, dengan rerata diameter batang 5,8
cm, dan rerata panjang tongkol 26, 6 cm Selisih dari kedua tanaman
tersebut yaitu pada tinggi tanaman 13 cm , diameter batang 0,6 dan
panjang tongkol 4,8 cm.
Berdasarkan hasil pengamatan pada tinggi tanaman, diameter batang
dan panjang tongkol terjadi kemajuan seleksi positif, hal ini dapat dilihat
dari selisih dari A-B (pengurangan rerata tanaman A dengan tanaman B)
bernilai positifkemajuan seleksinya itu positif karena nilainya positif
sehingga tanaman tersebut atau terpilih bisa digunakan sebagai bahan
tanama generasi selanjutnya. Hal ini mengindiksikan bahwa karakter
diameter batang dan jumlah buah per tanaman lebih banyak dipegaruhi
oleh gen-gen non aditif. Sifat jumlah daun, tinggi tanaman dan panjang
tongkol memiliki nilai ragam aditif lebih besar dari ragam, dominan. Di
samping itu, sifat- sifat tersebut memiliki nilai heritabilitas dalam arti
sempit yang tinggi. Sifat tinggi tanaman dan panjang tongkol memiliki
nilai koefisien korelasi genetik yang positif dan nyata terhadap hasil. Sifat-
sifat tanaman yang memiliki respon seleksi yang tinggi jika dilakukan
seleksi maka diperoleh kemajuan seleksi yang besar., demikian juga sifat
yang dijadikan keriteria seleksi yaitu tinggi tanaman, panjang tongkol dan
jumlah daun masih menunjukkan kemajuan genetik yang positif nyata dan
linear. Ini berarti bahwa populasi jagung tersebut masih memiliki peluang
untuk ditingkatkan hasilnya (Yunandra, 2016).

B. Kesimpulan
Dari pengamatan yang diamati terhadap tanaman jagung, dapat
disimpulkan bahwa :
1. kriteria seleksi massa yang ditentukan pada tanaman pilihan dan
tanaman sampel seperti tinggi tanaman, panjang tongkol dan diameter
batang
2. Seleksi massa yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan hasil yang
unggul.

Anda mungkin juga menyukai