Oleh:
Rahayu Nur’aini
4122.1.16.11.0048
SKRIPSI
SKRIPSI
Oleh:
Rahayu Nur’aini
4122.1.16.11.0048
AGROTEKNOLOGI
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis (MSG) yang tepat dalam
pertumbuhan dan hasil tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.). Penelitian
ini dilaksanakan di Desa Cigendel, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang
pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2020. Rangcangan lingkungan dalam
penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari 6 taraf
perlakuan dan diulang 4 kali meliputi : A = 0 g tanaman-1, B = 5 g tanaman-1, C =
10 g tanaman-1, D = 15 g tanaman-1, E = 20 g tanaman-1, F = 25 g tanaman-1. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa pemberian MSG meningkatkan pertumbuhan dan
hasil tanaman bawang daun. Dosis terbaik adalah 20 g tanaman-1 MSG yang
ditunjukan oleh pengamatan jumlah daun, jumlah anakan, volume akar.
Kata kunci : monosodium glumatat, petumbuhan, hasil, bawang daun
i
ABSRACT
The study was intended to get a proper dose (MSG) og the study’s growth
and yield spring onion ( Allium fistulosum L.) in the cigendel village,district
pamulihan, sumedang district in August to October 2020. The environmental
framing in this study used randomized Block Design (RBD) of 6 levels of treatment
and repeated 4 times i,e. : A = 0 g plant-1, B = 5 g plant-1, C = 10 g plant-1, D = 15
g plant-1, E = 20 g plant-1, F =25 g plant-1. Has I The study shows that MSG giving
increases growth and greed leaf production is best 20 g plant-1 of MSG indicated by
the observation of number of leaves the volume of roots.
Keywords : monosodium glutamat, growth, yield, spring onion
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
memberi rahmat dan nikmat yang tidak terhingga, Shalawat serta salam semoga
tetap dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi panutan umat-Nya
Glutamat (MSG) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Daun (Allium
fistulosum L.)” ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna menyelesaikan
bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan
Winaya Mukti.
7. Prof. Dr. Hj. Ai Komariah, Ir., MS. Rektor Universitas Winaya Mukti.
iii
Semoga amal kebaikan yang telah diberikan mendapat ganjaran yang
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK …………………………………………………………………… i
ABSTRACT …………………………………………………………………. ii
2.3 Hipotesis..................................................................................... 15
v
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 16
vi
RIWAYAT HIDUP ………………………………………………………… 60
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
14. Analisi Jumlah Anakan Umur 60 HST 51
x
BAB I
PENDAHULUAN
daunnya atau bagian daun yang masih muda. Pangkal daunnya membentuk
cakram, di cakram ini muncul tunas daun dan akar serabut. Warna bunganya
putih. Biji yang masih muda berwarna putih, setelah tua berwarna hitam.
Bila kering, biji mudah menjadi tepung. Bawang daun mengandung vitamin
Tabel 1. Kadungan gizi dalam setiap 100 g sayuran bawang daun segar
1
2
Besi 1,22 mg
Magnesium 23 mg
Mangan 0,137 mg
Fosfor 49 mg
Kalium 212 mg
Natrium 17 mg
Zink 0,52 mg
Sumber : (Sugeng, 2013:1-2).
Menurut Laude & Tambing (2010) menyatakan bahwa bawang daun adalah
salah satu jenis tanaman sayuran yang berpotensi dikembangkan secara intensif dan
komersil. Pemasaran produksi bawang daun segar tidak hanya untuk pasar dalam
negeri melainkan juga pasar luar negeri. Jenis bawang daun yang diekspor ke
Singapura dan Belanda adalah bawang prei. Selain itu, permintaan bawang daun
Bawang daun dapat tumbuh dengan optimal jika struktur tanah mendukung,
yaitu dengan tersedianya nutrisi atau unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
berkurangnya unsur hara di dalam tanah yang dibutuhkan oleh bawang daun.
Pemupukan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memenuhi
ketersediaan unsur hara tanah yang dibutuhkan oleh bawang daun. Tanaman
untuk dapat memperbaiki tingkat kerenyahan dan kualitas fisiknya, dimana bawang
daun yang diinginkan konsumen memiliki kualitas yang bersih, warna tangkai dan
3
helai daun hijau dan tidak kekuningan, keabu-abuan atau kecoklatan (Cahyono,
2005).
Dunia pertanian tidak terlepas dari penggunaan bahan kimia, baik untuk
sumber bahan kimia tersebut ada yang bersumber dari bahan organik (berasal dari
bahan hidup) dan anorganik ada yang bersumber dari bahan kimia sintetis (buatan
pabrik). Penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus dan berlebihan, tidak
dan produktivitasnya akan menurunkan tingkat kesuburan tanah (Citra Kunia putri
Menurut (Citra Kunia putri dan trisna insan Noor, 2013a) sejak tahun 1984
sangat dominan untuk meningkatkan hasil pertanian secara nyata dan cepat.
Sebaliknya masyarakat hampir melupakan residu yang ada pada bahan kimia,
apalagi dalam jumlah yang banyak akan lama terdegradasi. Selain itu, residu juga
bisa tertinggal pada produk hasil panen dan pada lingkungan tempat budidaya
(tanah serta air). (Yusharmen et al., 2017), menyatakan residu bahan kimia pada
produk dalam jumlah yang berlebihan dapat mengganggu kesehatan manusia, baik
mengaplikasikan.
Residu pada lingkungan dapat mencemari tanah dan air di lokasi budidaya,
Monosodium Glutamat (MSG) atau biasa dikenal dengan Mecin. Seperti yang telah
diteliti oleh (Propagation, 2018), tujuannya adalah agar tanaman itu dapat tumbuh
dapat diterapkan pada berbagai jenis tanaman, misalnya kacang tanah yang diteliti
oleh (Jannah et al., 2018) dan tanaman selendri yang diteliti oleh (Apium et al.,
monosodium glutamat atau yang sering disebut (MSG). Menurut Azzamy (2016),
media tanam untuk bawan g daun dalam polibag adalah campuran tanah dan pupuk
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan dosis (MSG) yang tepat
dalam pertumbuhan dan hasil tanaman bawang daun (Allium fistulosum L.).
(bumbu) sebagi bahan campuran pada beberapa jenis makanan. Tanaman bawang
daun juga dapat digunakan untuk bahan pengobatan (terapi). Pada saat ini
ditentukan oleh jumlah kombinasi faktor faktor produksi yang digunakan, misalnya
ialah tanah. Tanah sebagai tempat tumbuh tanaman ialah faktor produksi yang
tingkat kesuburan tanah akan berkurang kadar nutrisinya karena diserap secara
produktivitas bawang daun tersebut. Suatu cara alternatif yang dapat dilakukan
yang dibutuhkan dapat diberikan melalui pemupukan dengan dosis dan cara yang
6
7
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Asparagales
Famili : Alliaceae
Genus : Allium
Ciri-ciri umum tanaman bawang daun termasuk jenis tanaman sayuran daun
semusim (berumur pendek). Tanaman ini berbentuk rumput atau rumpun dengan
Secara morfologi, bagian atau organ-organ penting bawang daun adalah sebagai
berikut.
1. Akar
Bawang daun berakar serabut pendek yang tumbuh dan berkembang ke semua
arah di sekitar permukaan tanah. Perakaran bawang daun cukup dangkal antara
8-10 cm. perakaran bawang daun dapat tumbuh dan berkembang dengan baik
pada tanah yang gembur, subur, mudah menyerap air dan kedalaman tanah
cukup dalam.
8
2. Batang
Bawang daun memiliki dua macam batang, yaitu batang sejati dan batang semu
batang sejati berukuran sangat pendek, berbentuk cakram dan terletak pada
bagian dasar yang berada di dalam tanah. Batang yang tampak di permukaan
pelepah daun (kelopak daun) yang saling mebungkus dengan kelopak daun
yang lebih muda sehingga kelihatannya seperti batang. Batang semu berwarna
varietasnya. Batang sejati dan batang semu bawang daun bersifat lunak.
3. Daun
menyerupai pipa, dan bagian ujungnya meruncing. Ukuran Panjang daun sangat
berwarna hijau muda sampai hijau tua dan permukaannya daun halus. Daun
sebagai bumbu atau penyedap sayuran dan memiiki rasa agak pedas.
4. Bunga
Bunga bawang daun terdiri atas 6 buah mahkota bunga, 6 buah benang sari, 1
buah plasenta, tangkai bunga, kelopak bunga, dan bakal buah. Bakal buah terdiri
atas 3 daun buah (carpel) yang membentuk 3 buah ruang (ovarium) dan tiap
berwana putih. Benang sari memiliki tangkai yang panjangnya 0,5 cm.
9
5. Buah
Buah bawang daun berbentuk bulat, terbagi atas tiga ruang, berukuran kecil,
dan berwarna hijuau muda. Satu buah bawang daun mengandung 6 biji yang
berukuran sangat kecil. Dalam satu tandan terdapat sekitar 61-74 buah.
6. Biji
Biji bawang daun yang masih muda berwarna putih dan setelah tua berwarna
hitam, berukuran sangat kecil, berbentuk bulat agak pipih, dan berkeping satu.
7. Umbi
umbi berbeda dengan jenis bawang lainnya (bawang merah, bawang putih, dan
bawang bombay). Umbi yang terbentuk pada bawang daun berukuran kecil.
Bawang daun menghendaki suhu udara berkisar 19℃ - 24℃. Daerah yang
memiliki kisaran suhu udara tersebut adalah daerah yang memiliki ketinggian 400-
1.200 mdpl. Kelembapan udara yang optimal bagi pertumbuhan bawang daun
berkisar antara 80-90%. Kelembapaan udara yang tinggi (lebih dari 90%)
rumpun sedikit dan tidak subur, kualitas daun jelek, dan produksi biji rendah karena
dengan nama non-essential amino acid, glutamic acid, digunakan sebagai bahan
MSG akan berasa seperti ditambah kaldu daging (protein). Oleh karena itu,
diharapkan MSG juga dapat di jadikan bahan penyubur alternative pengganti untuk
karbon,nitrogen, unsur non logam seperti sulfur dan forfor, unsur logam seperti Ca,
Zn, K, Cu, Mn, Mg, dan Fe, vitamin, air, dan energi (Basarang & Rianto, 2018).
mempercepat pertumbuhan dan menambah ukuran sel bakteri. Salah satu fungsi
MSG adalah sebagai substansi untuk sintesis protein. (Rahmi & Shovitri, 2017)
kaya akan karbon, dan karbon tersebut dimanfaatkan mikroorganisme untuk bahan
(MSG) telah lama dilakukan oleh masyarakat sebagai pupuk untuk tanaman pangan
Bawang daun merupakan jenis bawang yang ada didunia dan bawang daun
mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Daun bawang daun banyak digunakan
sebagai bumbu masak. Bawang daun ini sendiri memiliki manfaat dan kegunaan
yang besar bagi kehidupan manusia. Bagian utama pada bawang daun dan paling
penting adalah daun dan batangnya. Penggunaan daun dan batang bawang daun
selain digunakan sebagai bumbu dapur sehari-hari, juga dapat digunakan sebagai
karena itu perlu diperhatikan program budidaya tanaman bawang daun tersebut agar
budidaya bawang daun ini dapat terus ditingkatkan dan dipertahankan. Salah satu
cara yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan program budidaya tersebut
adalah dengan memperhatikan kondisi tanah yang harus subur, gembur dan banyak
daun. Saat ini banyak sekali dikaji senyawa-senyawa organik yang ada di sekitar
pertumbuhan tanaman. senyawa ini terdapat secara alami diproduksi oleh hampir
seluruh tubuh mahluk hidup dan digunakan untuk kepentingan metabolisme dan
sebagai sumber energi, jika digunakan untuk pemupukan tanaman maka tanaman
MSG berbentuk kristal, berwarna putih, dan larut dalam air. MSG terdiri
dari 12,2% natrium, 78,2% glutamat, dan 9,6% H2O (Food Standards Australia
Saat ini banyak sekali dikaji senyawa-senyawa organik yang ada di sekitar
Salah satunya sembako rumah tangga yaitu MSG (Monosodium Glutamate) yang
Glutamate (MSG) atau biasa dikenal dengan Mecin, bumbu penyedap masakan
dengan salah satu merek terkenal seperti Aji No Moto adalah senyawa organik yang
unsur N (Nitrogen), selain itu MSG juga mengandung Fosfor (P), Kalium (K),
disamping itu juga terdapat kandungan Natrium (Na) yang sangat dibutuhkan
dan juga diperlukan untuk pembentukan protein serta berbagai senyawa organik
Menurut (Dewi et al., 2016), unsur nitrogen (N) dapat berfungsi untuk
pertumbuhan tunas, batang, dan daun. Selain itu unsur fosfor (P) dapat berfungsi
untuk merangsang pertumbuhan akar, dan buah. Unsur P ini dapat membantu
tidak tumbuh menjadi kerdil, karena kurangnya unsur P. MSG merupakan garam
Natrium (Na) yang berikatan dengan asam amino berupa asam glutamat. Natrium
(Na) itu sendiri dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman akibat kekurangan unsur
kalium (K). Kalium itu sendiri berfungsi dalam proses fotosintesis, pengangkutan
hasil asimilasi enzim dan mineral termasuk air (Subandi, 2013). 3 Senyawa ini
terdapat secara alami dan diproduksi oleh hampir seluruh tubuh mahluk hidup dan
(Aglaonema sp.) adalah 10 gram MSG per tanaman. Selain itu hasil penelitian yang
lain menurut (Meltin, 2009) yang telah menggunakan MSG pada tanaman bayam
cabut menyatakan bahwa konsentrasi terbaik untuk tinggi batang, jumlah daun dan
panjang daun dengan dosis 20 g/tan. Penelitian menggunakan MSG ini diperkuat
juga oleh hasil penelitian (Citra Kunia putri dan trisna insan Noor, 2013b) yang
menunjukkan bahwa MSG mengandung unsur Na 5%, fosfat 0,4 %, dan K 1,7%
2018). Senyawa utama yang terkandung dalam MSG adalah asam amino glutamat
glutamate berbentuk tepung kristal berwarna putih yang mudah larut dalam air dan
tidak berbau.
menjadi tidak mudah mati (Citra Kunia putri dan trisna insan Noor, 2013a).
Berdasarkan pada beberapa penjelasan di atas maka peneliti juga tertarik untuk
lingkungan. Cook 1962 dalam Mathius (1994) menyatakan pupuk anorganik yang
digunakan dalam jangka panjang dapat berakibat buruk pada tanaman maupun
tanah, karena komponen hara dari pupuk anorganik tidak dapat diikat partikelnya
dengan bahan organik tanah dan akan tercuci dengan adanya aliran air.
MSG sebagai pupuk organik alternatif. Pada penelitian ini saya menggunakan
tumbuhan bawang daun karena menurut saya bahwa tanaman bawang daun itu
sendiri memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Selain itu apabila pertumbuhan dipicu
dengan pemberian MSG dengan dosis 0 gram, 5 gram, 10 gram, 15 gram, 20 gram
2.3. Hipotesis
2. Terdapat salah satu dosis yang berpengaruh paling baik terhadap pertumbuhan
percobaan dilaksanakan mulai dari bulan Agustus sampai dengan Oktober 2020.
(tanah + pupuk kandang kambing 1:1) , benih (anakan) bawang daun yang berumur
kurang lebih 2,5 bulan, Monosodium Glutamat (MSG) atau sering dibilang micin,
gembor, pisau atau gunting pangkas, timbangan, thermometer, alat tulis dan
kamera.
16
17
sebagai berikut :
A : 0 gram/polibag
B : 5 gram/polibag
C : 10 gram/polibag
D : 15 gram/polibag
E : 20 gram/polibag
F : 25 gram/polibag
penunjang yang digunakan adalah suhu harian, hama penyakit dan gulma.
secara statistik. Respon tanaman yaitu suatu reaksi yang dimunculkan oleh
diantaranya:
18
1. Tinggi tanaman
Tinggi tanaman adalah rata-rata tinggi tanaman (cm) diukur dari ujung
tanaman diukur dengan alat ukur penggaris yang diamati pada waktu : 15
Jumlah daun adalah rata-rata jumlah daun yang tumbuh dari tanaman.
Jumlah anakan adalah jumlah anakan yang ada disekitar induknya. Jumlah
Berat segar pada saat panen adalah berat tanaman bawang daun pada saat
panen dengan keadaan segar dan penimbangan bobot segar bawang daun
5. Volume Akar
yang telah terisi air. Selisih volume air setelah akar dimasukan merupakan
volume akar dengan satuan ml. Volume akar sendiri di ukur pada saat
bagian atas tanaman dan bagian akar setelah ditimbang berat kering
Keterangan :
i : Perlakuan
j : Ulangan
εij : Pengaruh acak pada ulangan ke-i. dan τ pada taraf ke-j
20
Adapun daftar sidik ragam rancangan acak kelompok (RAK) seperti pada
Tabel berikut :
Bila Fh > F.05, maka untuk mengetahui beda dua rata-rata dilakukan
analisis lanjutan dengan menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
dengan rumus :
KT Galat
SX̅ = √
r
Keterangan :
LSR : Least significant ranges
SSR : Studentized significant ranges
Sx : Galat baku rata-rata
α : Taraf nyata 5%
dbg : Derajat bebas galat
p : Jarak antar perlakuan
r : Ulangan
KTG : Kuadrat tengah galat
sebagai berikut:
21
1. Persiapan Benih
Benih dibeli dari petani dan diambil dari pertanaman yang sudah disemai
2. Penanaman
Penanaman anakan bawang daun pada saat anakan berumur 2,5 bulan dan
3. Pemberian Perlakuan
4. Pemeliharaan
mengganti tanaman yang tidak tumbuh, tumbuh tidak normal dan mati,
Tanaman cadangan ini ditanam sesuai dengan perlakuan yang ada dan
seumur.
Hama yang ditemukan pada percobaan ini sangat terlihat pada fase
Penyakit yang ditemukan pada percobaan ini yaitu penyakit busuk akar
5. Pengamatan
6. Panen
Panen dilakukan pada saat tanaman bawang daun sudah berumur 75 Hari
lampiran tersebut, suhu rata-rata harian adalah 24,60oC. Suhu yang baik untuk
demikian, suhu selama percobaan masih sesuai untuk tanaman bawang daun.
23
24
A B
C D
E F
Sumber : Dokumentasi Pribadi 2020
25
Hasil pengamatan dan hasil analisis statistik terhadap tinggi tanaman pada
umur 15 HST, 30 HST, 45 HST, 60 HST, dan 75 HST dapat dilihat pada lampiran
Keterangan : Angka rata-rata perlakuan yang ditandai huruf kecil yang sama pada
kolom yang sama menunjukan berbeda tidak nyata menurut uji Jarak
Berganda Duncan pada taraf 5%.
26
memberikan pengaruh yang sama bagi tinggi tanaman pada umur 15 HST,30
lainnya.
Hasil pengamatan dan hasil analisis statistik terhadap jumlah daun pada
umur 15 HST, 30 HST, 45 HST, 60 HST dan 75 HST dapat dilihat pada lampiran
Tabel 4. Pengaruh Dosis MSG Terhadap Jumlah Daun per rumpun pada
Umur 15 HST, 30 HST, 45 HST, 60 HST dan 75 HST.
Jumlah Daun (helai)
Perlakuan
15 HST 30 HST 45 HST 60 HST 75 HST
-1
A (0 g tanaman ) 1,50 a 4,00 a 5,67 a 8,50 a 9,92 a
B (5 g tanaman -1) 1,67 a 4,75 a 7,00 c 9,33 a 10,84 a
C (10 g tanaman -1) 1,58 a 4,92 a 7,00 c 9,33 a 11,67 a
-1
D (15 g tanaman ) 1,75 a 4,50 a 6,25 b 9,67 a 10,83 a
-1
E (20 g tanaman ) 1,84 a 5,17 a 9,17 d 11,33 a 11,67 a
-1
F (25 g tanaman ) 1,92 a 4,08 a 6,92 c 8,33 a 9,25 a
Keterangan : Angka rata-rata perlakuan yang ditandai huruf kecil yang sama pada
kolom yang sama menunjukan berbeda tidak nyata menurut uji Jarak
Berganda Duncan pada taraf 5 %.
memberikan pengaruh yang berbeda pula bagi julmah daun per tanaman. Pada umur
30 HST, 45 HST, 60 HST dan 75 HST pemberian MSG dengan dosis E (20 gram)
27
memperlihatkan jumlah daun per rumpun yang terbanyak dan berbeda nyata
Hasil pengamatan dan hasil analisis statistik terhadap banyak anakan pada
umur 30 HST, 45 HST, 60 HST dan 75 HST dapat dilihat pada lampiran 12, 13, 14
dan 15. Hasil analisis menunjukan adanya pengaruh MSG terhadap jumlah anakan
Tabel 5. Pengaruh Dosis MSG Terhadap Jumlah Anakan per rumpun pada
Umur 30 HST, 45 HST, 60 HST dan 75 HST.
Jumlah Anakan
Perlakuan
30 HST 45 HST 60 HST 75 HST
-1
A (0 g tanaman ) 0,08 a 1,17 a 1,67 a 1,67 a
-1
B (5 g tanaman ) 0,58 a 1,33 a 1,75 a 1,83 a
C (10 g tanaman -1) 0,42 a 1,42 a 1,58 a 1,75 a
D (15 g tanaman -1) 0,33 a 1,17 a 1,84 a 1,84 a
E (20 g tanaman -1) 0,59 a 2,00 a 2,42 a 2,33 a
F (25 g tanaman -1) 0,17 a 1,33 a 1,42 a 1,42 a
Keterangan : Angka rata-rata perlakuan yang ditandai huruf kecil yang sama pada
kolom yang sama menunjukan berbeda tidak nyata menurut uji Jarak
Berganda Duncan pada taraf 5 %.
memberikan pengaruh yang nyata bagi tanaman bawang daun. Pada umur 30 HST
dan 75 HST dengan dosis E (20 gram) memperlihatkan jumlah anakan per rumpun
Hasil pengamatan dan analisis statisti terhadap Volume Akar dapat dilihat
pada lampiran 16. Hasil analisis menunjukan adanya pengaruh dosi MSG terhadap
Volume Akar umur HST. Pengaruh dosis MSG dari masing-masing perlakuan
Tabel 6. Pengaruh Dosis MSG Terhadap Volume Akar pada Umur 75 HST.
A = (0 g tanaman-1) 4,12 a
-1
B = (5 g tanaman ) 5,35 a
-1
C = (10 g tanaman ) 5,57 a
-1
D = (15 g tanaman ) 5,71 a
-1
E = (20 g tanaman ) 4,39 a
-1
F = (25 g tanaman ) 5,40 a
Keterangan : Angka rata-rata perlakuan yang ditandai huruf kecil yang sama pada
kolom yang sama menunjukan berbeda tidak nyata menurut uji Jarak
Berganda Duncan pada taraf 5 %.
Hasil pengamatan dan hasil analisis statistik terhadap Bobot Segar per
Tanaman Sampel dapat dilihat pada lampiran 17. Hasil analisis menunjukan adanya
pengaruh dosis MSG terhadap Bobot Segar per Taman Sampel pada umur 75 HST.
Tabel 7. Pengaruh dosis MSG Terhadap Bobot Segar per Tanaman Sampel
pada Umur 75 HST.
Perlakuan Bobot Segar per Sampel
A = (0 g tanaman-1) 35,29 a
-1
B = (5 g tanaman ) 46,66 a
-1
C = (10 g tanaman ) 44,63 a
-1
D = (15 g tanaman ) 41,00 a
-1
E = (20 g tanaman ) 38,84 a
-1
F = (25 g tanaman ) 36,70 a
Keterangan : Angka rata-rata perlakuan yang ditandai huruf kecil yang sama pada
kolom yang sama menunjukan berbeda tidak nyata menurut uji Jarak
Berganda Duncan pada taraf 5 %.
Pada tabel 7. Menunjukan bahwa pemberian MSG dengan semua dosis
Hasil pengamatan dan hasil analisis statistic terhadap Nisbah Pupus Akar
dapat dilihat pada lampiran 18. Hasil analisis menunjukan adanya pengaruh dosis
MSG terhadap Nisbah Pupus Akar pada umur 80 HST. Pengaruh dosis MSG dari
perlakuan memperlihatkan Nisbah Pupus Akar yang sama satu sama lainnya.
30
4.2 Pembahasan
berbeda nyata untuk setiap parameter yang diamati. Meskipun perbedaan tidak
terlalu signifikan, tetapi perlakuan tanpa MSG selalu menunjukan angka paling
rendah. Hal ini berarti bahwa MSG berperan dalam mempengaruhi pertumbuhan
tanaman bawang daun terutama pada tinggi tanaman, jumlah daun , jumlah anakan,
bobot segar dan volume akar. Namun ada juga tanpa MSG menunjukan angka
tinggi dan berpengaruh terhadap Nisbah Pupus Akar karena bawang daun sendiri
memiliki kandungan air yang cukup banyak sehingga cukup sulit menurunkan
petak percobaan. Pengukuran dilakukan dari pangkal batang sampai pada ujung
daun tertinggi. (Fera et al., 2019). Tinggi tanaman merupakan ukuran tanaman yang
tanaman merupakan ukuran pertumbuhan yang paling mudah dilihat (Sitompul dan
Guritno, 1995). Total pengamatan terakhir tinggi tanaman bawang daun memiliki
tinggi tanaman yang beragam. Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data
diketahui bahwa tinggi tanaman pada pengaruh dosis MSG terhadap tanaman
bawang daun pada umur 60 HST dan 75 HST pada dosis B (5 gram) terjadi
peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan dosis MSG yang lainnya.
tubuh tanaman dan jenis media tanam. Perakaran media tanam dengan tanaman
31
akarnya ke dalam media tanam untuk melakukan interaksi dengan media tanam.
Rahayu (2020) menambahkan tinggi tanaman lebih banyak dipengaruhi oleh faktor
lingkungan seperti suhu tanah, udara, kelembaban, cahaya, dan kandungan hara
akhirnya akan berpengaruh pada tinggi tanaman dan jumlah daun. Ketersediaan
unsur hara P pada tanaman berperan dalam pembentukan pada jaringan akar,
Lukman (2010) menyatakan bahwa unsur fosfat dibutuhkan oleh tanaman untuk
pembentukan sel pada jaringan akar, tunas yang sedang tumbuh dan memperkuat
batang sehingga tidak mudah rebah. Sehingga pemberian pupuk organik limbah
cair yang memiliki kandungan fospor yang tinggi dan kandungan N yang tinggi
Jumlah daun per rumpun merupakan rata-rata jumlah daun tiap rumpun
tanaman sampel yang dihitung dari daun yang sudah terpisah dari ujung batang
sampai dengan daun yang masih berwarna hijau (Fera et al., 2019). Total jumlah
daun pada umur 30 HST, 45 HST dan 60 HST tanaman bawang daun memiliki
pengaruh yang cukup signifikan pada dosis MSG yang sama pada perlakuan E (20
gram). Hal ini sesuai dengan (Gunawan & Daningsih, 2019), dimungkinkan karena
perolehan semua faktor pertumbuhan tiap-tiap tanaman masih dalam jumlah yang
Jumlah anakan per rumpun adalah rata-rata banyaknya anakan dari tanaman
sampel pada tiap petak percobaan yang sudah terpisah dari tanaman induk
32
(SHELANI, 2019). Total jumlah anakan pada umur 30 HST, 45 HST dan 60 HST
tanaman bawang daun memiliki pengaruh yang signifikan pada dosis MSG yang
Dari hasil Bobot Segar per Tanaman Sampel dapat diketahui bahwa
dosis yang lainnya. Sedangkan dari hasil Volume Akar dan Nisbah Pupus Akar
ddapat diketahui bahwaa dosis MSG D (15 gram) menunjukan hasil tertinggi
5.1 Kesimpulan
2. Dosis (MSG) pada perlakuan E (20 gram) memberi hasil terbaik pada
5.2 Saran
33
34
DAFTAR PUSTAKA
Apium, L., Untuk, D., Salah, M., & Syarat, S. (2019). Pemberian MSG (
Monosodium Glutamate ) Dalam Pembuatan Pupuk Cair Urin Sapi Terhadap
Pertumbuhan Tanaman Seledri Pengaruh Pemberian Msg ( Monosodium
Glutamate ).
Balai, W., Pelatihan, B., & Binuang, P. (2017). Analisa Usaha Tani Bawang Daun
(Allium fistulusom L) Di Kelurahan Binuang Kecamatan Binuang Kabupaten
Tapin Kalimantan Selatan. 42, 17–21.
Basarang, M., & Rianto, R. (2018). Pertumbuhan Candida sp dan Aspergillus sp
dari Bilasan Bronkus Penderita Tuberkulosis Paru pada Media Bekatul
Growth of Candida sp and Aspergillus sp from Bronchoscopy Pulmonary
Tuberculosis Patients on Bran Media. 9(18), 74–82.
Citra Kunia putri dan trisna insan Noor, 2011. (2013a). Kombinasi Pupuk Organik
Cair Limbah Cangkang Telur Dan Ajinamoto Terhadap Pertumbuhan
Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L). Analisis Pendapatan Dan
Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Petani, 53(9), 1689–1699.
Citra Kunia putri dan trisna insan Noor, 2011. (2013b). Pemanfaatan Monosodium
Glutamat Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Pakcoy
(Brassica chinensis L). Analisis Pendapatan Dan Tingkat Kesejahteraan
Rumah Tangga Petani, 53(9), 1689–1699.
Contents Welcoming speech Organizing committee List of article in prosiding i ii
iii iv v. (2018). 3.
Dewi, N. K., Bekti, K., & Farida, H. (2016). Pemanfaatan Serasah Lamun
(Seagrass) sebagai Bahan Baku POC. Proceeding Biology Education
Conference, 13(1), 649–652.
Fera, A. R., Sumartono, G. H., & Tini, W. (2019). Pertumbuhan dan Hasil
Tanaman Bawang Daun ( Allium fistulosum L .) Pada Jarak Tanam Dan
Pemotongan Bibit Yang Berbeda The Growth and Yield of Spring Onion (
Allium fistulosum L .) Using The Various Plant Spacing and The Seedlings
Tuber Cutting. 19(1), 11–18.
Fitrih, D. N. I. (2017). Aplikasi Analisa Sensori Spectrum Desriptive Analysis
Untuk Pembentukan Dan Pelatihan Panelis Terlatih Sebagai Pengujian Mutu
Produk Monosodium Glutamat (MSG) Di Pt. Cheil Jedang Indonesia
Jombang Jawa Timur.
Gunawan, D. I., & Daningsih, E. (2019). Pertumbuhan Kangkung Darat (Ipomoea
reptans Poir ) Pada Media Praktikum Hidroponik Rakit Apung dengan.
September, 15–27.
35
Hidayat, A. M., Ambarwati, E., Wedhastri, S., & Basunanda, P. (2015). Pengujian
Lima Pupuk Organik Cair Komersial dan Pupuk NPK pada Jagung ( Zea mays
L .) Examination of Five Commercial Liquid Organic Fertilizers and NPK
Fertilizer on Maize ( Zea mays L .). 4(September 2014), 9–20.
Jannah, M., Dharmawan, A. R., & Rukmana, I. (2018). Pemberian monosodium
glutamate pada tanaman dan potensinya dalam mempengaruhi pertumbuhan
cabai. 207–212.
Laude, S., & Tambing, Y. (2010). Pertumbuhan dan Hasil Bawang Daun (Allium
Fistulosum L.) pada Berbagai Dosis Pupuk Kandang Ayam. J. Agroland,
17(2), 144–148.
Lukman, L. (2010). Efek Pemberian Fosfor Terhadap Pertumbuhan Dan Status
Hara Pada Bibit Manggis. Jurnal Hortikultura, 20(1), 82960.
https://doi.org/10.21082/jhort.v20n1.2010.p
Manullang, W. R., Yamika, W. S. D., & Moenandir, J. (2019). Aplikasi Nitrogen
Dan Pupuk Daun Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Daun
(Allium Fistulosum L.). PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science,
4(2), 105–114. https://doi.org/10.21776/ub.jpt.2019.004.2.2
Meltin, L. (2009). Budidaya Tanaman Bawang Daun (Allium Fistulosum L.) Di
Kebun Benih Hortikultura (Kbh) Tawangmangu. Igarss 2014, 1, 1–59.
Monosodium, P., Sebagai, G., & Penyubur, M. (2018). Peranan Monosodium
Glutamat Sebagai Media Penyubur Alternatif Pengganti Brain-heart Infosion
Broth (BHIB) Untuk Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli. 1(1).
Nuraida, L., Madaniyah, S., & Andarwulan, N. (2014). Free Glutamate Intake
From Foods Among Adults : Case Study in Bogor and Jakarta. 1(2), 100–109.
Penerbitan, M., To, H., It, U., Ahli, P., & Pendukung, T. (n.d.). Monosodium
Glutamat.
Propagation, W. (2018). Μ 2 , Ρ 2 Μ 1 , Ρ 1. 2(May), 2–3.
Qi, J. Q., Tian, H. Y., Wang, Y. Y., Kin, G., Pang, H., Li, L. T., Lai, H., Chan, W.,
Park, J. E. G. H. J., An, K., Hwang, Y., Park, J. E. G. H. J., Noh, H. J., Kim,
J. Y., Park, J. E. G. H. J., Hwang, N. M., Hyeon, T., Reverón, H., Elissalde,
C., … Zeng, G. (2019). Pengaruh Pemberian MSG (Monosodium Glutamate)
Terhadap Pertumbuhan Umbi Bawang Merah (Allium cepa L.).
Qibtiah, M., Pertanian, F., & Pertanian, D. F. (2016). Pertumbuhan Dan Hasil
Tanaman Bawang Daun ( Allium Fistulosum L .) Pada Pemotongan Bibit
Anakan Dan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dengan Sistem Vertikultur
spesifik sehingga masakan yang diberi Di daerah Kalimantan Timur tanaman
bawang daun belum banyak me. Jurnal AGRIFOR, XV(June 2014), 249–258.
Rahayu, D. (2020). Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Sapi Pada
Media Tanam Tanah, Pasir Dan Serbuk Kayu Terhadap Pertumbuhan
36
BULAN
TANGGAL
AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER
1 24 25 24,5
2 24,5 24,5 24
3 25,5 25 24
4 26 24,5 24
5 26 24,5 24
6 26 25 24
7 26 25 24
8 25,5 25 24,5
9 25,5 25,5 25
10 25 25,5 25
11 25,5 25 24,5
12 25,5 25 24,5
13 25,5 23,5 24,5
14 24,5 24,5 -
15 26,5 24,5 -
16 25,5 25 -
17 25,5 25 -
18 25,5 25 -
19 25 25,5 -
20 25,5 25 -
21 25 24 -
22 25 24 -
23 25 24,5 -
24 25 25 -
25 23,5 25 -
26 25 25 -
27 25,5 25 -
28 25,5 25 -
29 25,5 25,5 -
30 25,5 25,5 -
31 25,5 - -
Rata-rata
25,31 24,87 24,35
Suhu per Bulan
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020
Rata-rata suhu harian selama penelitian yaitu, 24,92oC
38
Ulangan
Perlakuan Total Rata-rata
I II III IV
A 13,33 13,67 13,67 11,67 52,34 13,09
B 13,33 13,00 15,67 15,67 56,00 14,00
C 12,67 18,33 14,67 14,67 60,34 15,09
D 14,00 14,33 14,67 15,00 58,00 14,50
E 13,67 15,33 12,67 12,00 53,67 13,42
F 13,33 14,67 15,67 14,00 57,67 14,42
Total 80,33 89,33 85,35 83,01 338,02
Rata-rata 13,39 14,89 14,23 13,84 56,34
F hitung (Fhit)
KT galat
Sẋ =√
r
1,75
=√
4
= 0,66
Daftar SSR dan LSR
P 2 3 4 5 6
SSR.05 3,01 3,16 3,25 3,31 3,36
LSR.05 1,99 2,09 2,15 2,19 2,22
40
Ulangan
Perlakuan Total Rata-rata
I II III IV
A 28,00 26,67 28,00 26,33 109,00 27,25
B 27,33 30,33 31,00 30,67 119,33 29,83
C 24,67 34,00 28,33 24,67 111,67 27,92
D 30,00 28,00 20,00 31,00 109,00 27,25
E 27,67 33,33 29,67 21,33 112,00 28,00
F 29,67 28,33 34,00 29,67 121,67 30,42
Total 167,34 180,66 171,00 163,67 682,67
Rata-rata 27,89 30,11 28,50 27,28 113,78
Sumber DB JK KT FH F 0.5
Ulangan 3 36,59 12,20 0,87 tn 3,29
Perlakuan 5 26,67 5,33 0,38 tn 2,90
Galat 15 211,33 14,09
Total 23 13,55
Keterangan : tn : Berbeda Tidak Nyata
41
Ulangan
Perlakuan Total Rata-rata
I II III IV
A 33,00 32,67 35,33 30,67 131,67 32,92
B 33,67 37,67 39,00 34,67 145,01 36,25
C 34,00 38,00 36,67 33,67 142,34 35,59
D 35,67 31,00 35,00 37,33 139,00 34,75
E 35,33 40,00 33,67 30,00 139,00 34,75
F 35,33 31,67 38,67 39,00 144,67 36,17
Total 207,00 211,01 218,34 205,34 841,69
Rata-rata 34,50 35,17 36,39 34,22 140,28
Sumber DB JK KT FH F 0.5
Ulangan 3 30,82 10,27 1,15 tn 3,29
Perlakuan 5 16,76 3,35 0,37 tn 2,90
Galat 15 134,57 8,97
Total 23 182,15
Keterangan : tn : Berbeda Tidak Nyata
42
Ulangan
Perlakuan Total Rata-rata
I II III IV
A 37,67 38,67 35,33 35,00 146,67 36,67
B 38,67 41,33 39,00 35,00 154,00 38,50
C 39,00 41,33 36,67 38,67 155,67 38,92
D 38,67 36,00 35,00 42,00 151,67 37,92
E 34,67 42,00 33,67 36,00 146,34 36,59
F 38,00 36,00 38,67 43,33 156,00 39,00
Total 226,68 235,33 218,34 230,00 910,35
Rata-rata 37,78 39,22 36,39 38,33 151,73
Sumber DB JK KT FH F 0.5
Ulangan 3 23,39 7,80 1,01 tn 3,29
Perlakuan 5 25,35 5,07 0,66 tn 2,90
Galat 15 115,82 7,72
Total 23 164,56
Keterangan : * : Berbeda Nyata
tn : Berbeda Tidak Nyata
43
Ulangan
Perlakuan Total Rata-rata
I II III IV
A 38,67 39,67 39,33 40,67 159,34 39,84
B 41,33 42,33 46,00 42,67 172,33 43,08
C 40,67 44,00 40,67 39,67 165,01 41,25
D 41,33 39,67 43,00 43,67 167,67 41,92
E 36,67 42,67 34,00 40,00 153,34 38,34
F 39,00 39,00 44,00 44,67 167,00 41,75
Total 239,00 247,30 247,00 251,40 984,70
Rata-rata 39,83 41,22 41,17 38,33 164,12
Sumber DB JK KT FH F 0.5
Ulangan 3 57,04 19,01 3,15 tn 3,29
Perlakuan 5 13,38 52,68 0,44 tn 2,90
Galat 15 90,45 6,03
Total 23 160,87
Keterangan : tn : Berbeda Tidak Nyata
44
Ulangan
Perlakuan Total Rata-rata
I II III IV
A 1,67 1,67 1,33 1,33 6,00 1,50
B 1,33 1,67 2,00 1,67 6,67 1,67
C 1,33 1,33 2,00 1,67 6,33 1,58
D 1,67 2,00 2,00 1,33 7,00 1,75
E 1,67 1,67 2,33 1,67 7,34 1,84
F 2,00 1,67 1,67 2,33 7,67 1,92
Total 9,67 10,01 11,33 10,00 41,01
Rata-rata 1,61 1,67 1,89 1,67 6,84
b. Data Transformasi √x
Ulangan
Perlakuan Total Rata-rata
I II III IV
A 1,29 1,29 1,15 1,15 4,89 1,22
B 1,15 1,29 1,41 1,29 5,15 1,29
C 1,15 1,15 1,41 1,29 5,01 1,25
D 1,29 1,41 1,41 1,15 5,27 1,32
E 1,29 1,53 1,53 1,29 5,40 1,35
F 1,41 1,29 1,29 1,53 5,53 1,38
Total 7,60 7,74 8,21 7,71 31,26
Rata-rata 1,27 1,29 1,37 1,28 5,21
Sumber DB JK KT FH F 0.5
Ulangan 3 0,04 0,01 0,99 tn 3,29
Perlakuan 5 0,07 0,01 1,13 tn 2,90
Galat 15 0,19 0,01
Total 23 0,30
Keterangan : tn : Berbeda Tidak Nyata
45
Ulangan
Perlakuan Total Rata-rata
I II III IV
A 3,67 5,00 3,33 4,00 16,00 4,00
B 4,33 5,67 5,00 4,00 19,00 4,75
C 4,00 5,33 4,67 5,67 19,67 4,92
D 4,67 4,33 5,00 4,00 18,00 4,50
E 5,33 5,67 5,33 4,33 20,66 5,17
F 4,00 4,00 4,00 4,33 16,33 4,08
Total 26,00 30,00 27,33 26,33 109,66
Rata-rata 4,33 5,00 4,56 4,39 18,28
b. Data Transformasi √x
Ulangan
Perlakuan Total Rata-rata
I II III IV
A 1,92 1,82 1,82 2,00 7,98 1,99
B 2,08 2,38 2,24 2,00 8,70 2,17
C 2,00 2,31 2,16 2,38 8,85 2,21
D 2,16 2,08 2,24 2,16 8,48 2,12
E 2,31 2,38 2,31 2,08 9,08 2,27
F 2,00 2,00 2,00 2,08 8,08 2,02
Total 12,47 13,39 12,77 12,54 51,16
Rata-rata 2,08 2,23 2,13 2,09 8,53
Sumber DB JK KT FH F 0.5
Ulangan 3 0,09 0,03 1,65 tn 3,29
Perlakuan 5 0,24 0,05 2,68 tn 2,90
Galat 15 0,26 0,02
Total 23 0,59
Keterangan : tn : Berbeda Tidak Nyata
46
Ulangan
Perlakuan Total Rata-rata
I II III IV
A 6,33 6,00 5,00 5,33 22,66 5,67
B 7,67 9,00 6,67 4,67 28,01 7,00
C 5,33 8,00 7,33 7,33 27,99 7,00
D 7,00 6,67 6,00 5,33 25,00 6,25
E 9,67 11,67 8,33 7,00 36,67 9,17
F 5,00 6,67 9,33 6,67 27,67 6,92
Total 41,00 48,01 42,66 36,33 168,00
Rata-rata 6,83 8,00 7,11 6,06 28,00
b. Data Transformasi √x
Ulangan
Perlakuan Total Rata-rata
I II III IV
A 2,52 2,45 2,24 2,31 9,51 2,38
B 2,77 3,00 2,58 2,16 10,51 2,63
C 2,31 2,83 2,71 2,71 10,55 2,64
D 2,65 2,58 2,45 2,31 9,99 2,50
E 2,11 3,42 2,89 2,65 12,06 3,01
F 2,24 2,58 3,05 2,58 10,46 2,61
Total 15,59 16,86 15,92 12,54 63,08
Rata-rata 2,60 2,81 2,81 2,09 10,51
Sumber DB JK KT FH F 0.5
Ulangan 3 0,39 0,13 2,14 tn 3,29
Perlakuan 5 0,92 0,18 3,00 * 2,90
Galat 15 0,92 0,06
Total 23 2,23
Keterangan : * : Berbeda Nyata
tn : Berbeda Tidak Nyata
47
Ulangan
Perlakuan Total Rata-rata
I II III IV
A 10,33 9,67 6,67 7,33 34,00 8,50
B 9,00 12,00 9,33 7,00 37,33 9,33
C 7,00 11,33 9,33 9,67 37,33 9,33
D 9,67 10,33 11,67 7,00 38,67 9,67
E 12,00 14,33 10,67 8,33 45,33 11,33
F 8,33 8,33 8,67 8,00 33,33 8,33
Total 56,33 65,99 56,34 47,33 225,99
Rata-rata 9,39 11,00 9,39 7,89 37,67
b. Data Transformasi √x
Ulangan
Perlakuan Total Rata-rata
I II III IV
A 3,21 3,11 2,58 2,71 11,61 2,90
B 3,00 3,46 3,05 2,65 12,16 3,04
C 2,65 3,37 3,05 3,11 12,18 3,04
D 3,11 3,21 3,42 2,65 12,39 3,10
E 3,46 3,79 3,27 2,89 13,40 3,35
F 2,89 2,89 2,94 2,83 11,55 2,89
Total 18,32 19,83 18,32 16,82 73,29
Rata-rata 3,05 3,30 3,05 2,80 12,21
Sumber DB JK KT FH F 0.5
Ulangan 3 0,75 0,25 4,25 * 3,29
Perlakuan 5 0,56 0,11 1,91 tn 2,90
Galat 15 0,88 0,06
Total 23 2,20
Keterangan : * : Berbeda Nyata
tn : Berbeda Tidak Nyata
48
Ulangan
Perlakuan Total Rata-rata
I II III IV
A 12,33 10,00 8,00 9,33 39,66 9,92
B 8,67 13,00 12,67 9,00 43,34 10,84
C 7,67 15,67 10,67 12,67 46,68 11,67
D 10,00 10,33 14,33 78,67 43,33 10,83
E 11,67 16,00 11,00 8,00 46,67 11,67
F 8,67 10,33 8,33 9,67 37,00 9,25
Total 59,01 75,33 65,00 57,34 256,68
Rata-rata 9,84 12,56 10,83 9,56 42,78
b. Data Transformasi √x
Ulangan
Perlakuan Total Rata-rata
I II III IV
A 3,51 3,16 2,83 3,05 12,56 3,14
B 2,94 3,61 3,56 3,00 13,11 3,28
C 2,77 3,96 3,27 3,56 13,55 3,39
D 3,16 3,21 3,79 2,94 13,11 3,28
E 3,42 4,00 3,32 2,83 13,56 3,39
F 2,94 3,21 2,89 3,11 12,15 3,04
Total 18,75 21,15 19,64 18,50 78,04
Rata-rata 3,12 3,53 3,27 3,08 13,01
Sumber DB JK KT FH F 0.5
Ulangan 3 0,72 0,24 2,01 tn 3,29
Perlakuan 5 0,39 0,08 0,65 tn 2,90
Galat 15 1,80 0,12
Total 23 2,91
Keterangan : tn : Berbeda Tidak Nyata
49
a. Data Pengamatan
Ulangan
Perlakuan Total Rata-rata
I II III IV
A 0,00 0,33 0,00 0,00 0,33 0,08
B 0,33 1,00 1,00 0,00 2,33 0,58
C 0,00 0,67 0,67 0,33 1,67 0,42
D 0,33 0,33 0,67 0,00 1,33 0,33
E 0,67 1,00 0,67 0,00 2,34 0,59
F 0,33 0,33 0,00 0,00 0,66 0,17
Total 1,66 3,66 3,01 0,33 8,66
Rata-rata 0,28 0,61 0,50 0,06 1,44
Ulangan
Perlakuan Total Rata-rata
I II III IV
A 0,71 0,91 0,71 0,71 3,03 0,76
B 0,91 1,22 1,22 0,71 4,07 1,02
C 0,71 1,08 1,08 0,91 3,78 0,95
D 0,91 0,91 1,08 0,71 3,61 0,90
E 1,08 1,22 1,08 0,71 4,10 1,02
F 0,91 0,91 0,71 0,71 3,24 0,81
Total 5,23 6,26 5,88 4,45 21,82
Rata-rata 0,87 1,04 0,98 0,74 3,64
Sumber DB JK KT FH F 0.5
Ulangan 3 0,32 0,11 6,08 * 3,29
Perlakuan 5 0,24 0,05 2,71 tn 2,90
Galat 15 0,26 0,02
Total 23 0,82
Keterangan : * : Berbeda Nyata
tn : Berbeda Tidak Nyata
50
a. Data Pengamatan
Ulangan
Perlakuan Total Rata-rata
I II III IV
A 1,67 1,67 0,33 1,00 4,67 1,17
B 1,33 2,33 1,00 0,67 5,33 1,33
C 1,00 1,67 1,67 1,33 5,67 1,42
D 1,67 1,33 1,00 0,67 4,67 1,17
E 2,67 2,67 1,67 1,00 8,01 2,00
F 1,00 1,00 2,33 1,00 5,33 1,33
Total 9,34 10,67 8,00 5,67 33,68
Rata-rata 1,56 1,78 1,33 0,95 5,61
b. Data Transformasi √x
Ulangan
Perlakuan Total Rata-rata
I II III IV
A 1,29 1,29 0,57 1,00 4,16 1,04
B 1,15 1,53 1,00 0,82 4,50 1,12
C 1,00 1,29 1,29 1,15 4,74 1,18
D 1,29 1,15 1,00 0,82 4,26 1,07
E 1,63 1,63 1,29 1,00 5,56 1,39
F 1,00 1,00 1,53 1,00 4,53 1,13
Total 7,37 7,90 6,69 5,79 27,75
Rata-rata 1,23 1,32 1,11 0,97 4,62
Sumber DB JK KT FH F 0.5
Ulangan 3 0,42 0,14 2,38 tn 3,29
Perlakuan 5 0,32 0,06 1,08 tn 2,90
Galat 15 0,87 0,06
Total 23 1,60
Keterangan : tn : Berbeda Tidak Nyata
51
a. Data Pengamatan
Ulangan
Perlakuan Total Rata-rata
I II III IV
A 2,67 2,00 1,00 1,00 6,67 1,67
B 1,33 2,67 2,33 0,67 7,00 1,75
C 1,00 2,33 1,67 1,33 6,33 1,58
D 2,00 2,00 2,67 0,67 7.34 1,84
E 2,67 3,67 2,33 1,00 9,67 2,42
F 2,00 1,67 1,00 1,00 5,67 1,42
Total 11,67 14,34 11,00 5,67 42.68
Rata-rata 1,95 2,39 1,83 0,95 7,11
b. Data Transformasi √x
Ulangan
Perlakuan Total Rata-rata
I II III IV
A 1,63 1,41 1,00 1,00 5,05 1,26
B 1,15 1,63 1,53 0,82 5,13 1,28
C 1,00 1,53 1,29 1,15 4,97 1,24
D 1,41 1,41 1,63 0,82 5,28 1,32
E 1,63 1,92 1,53 1,00 6,08 1,52
F 1,41 1,29 1,00 1,00 4,71 1,18
Total 8,25 9,20 7,98 5,79 31,22
Rata-rata 1,37 1,53 1,33 0,97 5,20
Sumber DB JK KT FH F 0.5
Ulangan 3 1,42 0,35 6,77 * 3,29
Perlakuan 5 0,27 0,05 1,07 tn 2,90
Galat 15 0,77 0,05
Total 23 2,08
Keterangan : * : Berbeda Nyata
tn : Berbeda Tidak Nyata
52
a. Data Pengamatan
Ulangan
Perlakuan Total Rata-rata
I II III IV
A 2,67 2,00 1,00 1,00 6,67 1,67
B 1,33 2,67 2,33 0,67 7,00 1,75
C 1,00 2,33 1,67 1,33 6,33 1,58
D 2,00 2,00 2,67 0,67 7.34 1,84
E 2,67 3,67 2,33 1,00 9,67 2,42
F 2,00 1,67 1,00 1,00 5,67 1,42
Total 11,67 14,34 11,00 5,67 42.68
Rata-rata 1,95 2,39 1,83 0,95 7,11
b. Data Transformasi √x
Ulangan
Perlakuan Total Rata-rata
I II III IV
A 1,63 1,41 1,00 1,00 5,05 1,26
B 1,15 1,63 1,53 0,82 5,13 1,28
C 1,00 1,53 1,29 1,15 4,97 1,24
D 1,41 1,41 1,63 0,82 5,28 1,32
E 1,63 1,92 1,53 1,00 6,08 1,52
F 1,41 1,29 1,00 1,00 4,71 1,18
Total 8,25 9,20 7,98 5,79 31,22
Rata-rata 1,37 1,53 1,33 0,97 5,20
Sumber DB JK KT FH F 0.5
Ulangan 3 1,42 0,35 6,77 * 3,29
Perlakuan 5 0,27 0,05 1,07 tn 2,90
Galat 15 0,77 0,05
Total 23 2,08
Keterangan : * : Berbeda Nyata
tn : Berbeda Tidak Nyata
53
Ulangan
Perlakuan Total Rata-rata
I II III IV
A 4,83 4,33 3,33 4,00 16,49 4,12
B 6,10 6,30 3,67 5,33 21,40 5,35
C 7,50 6,78 3,67 4,33 22,28 5,57
D 6,90 5,42 3,00 7,50 22,82 5,71
E 3,87 5,75 2,17 5,77 17,56 4,39
F 8,33 4,58 5,53 3,17 21,61 5,40
Total 37,53 33,16 21.37 30,10 122,16
Rata-rata 6,26 5,53 3,56 5,02 20,36
Sumber DB JK KT FH F 0.5
Ulangan 3 23,33 7,78 5,05 tn 3,29
Perlakuan 5 8,80 1,76 1,14 tn 2,90
Galat 15 27,72 1,54
Total 23 59,86
Keterangan : tn : Berbeda Tidak Nyata
54
Lampiran 17. Analisis Bobot Segar per Tanaman Sampel Umur 75 HST
Ulangan
Perlakuan Total Rata-rata
I II III IV
A 37,58 37,06 34,15 32,37 141,16 35,29
B 38,14 62,72 47,27 38,51 186,64 46,66
C 34,44 60,61 39,00 44,47 178,52 44,63
D 38,00 41,05 47,70 37,23 163,98 41,00
E 34,30 63,69 26,45 30,91 155,35 38,84
F 34,64 34,07 37,64 40,43 146,78 36,70
Total 217,10 299,20 232,21 223,92 972,43
Rata-rata 36,18 49,87 28,70 37,32 162,07
Sumber DB JK KT FH F 0.5
Ulangan 3 398,53 132,84 1,92 tn 3,29
Perlakuan 5 718,28 143,66 2,08 tn 2,90
Galat 15 1036,74 69,12
Total 23 125,24
Keterangan : tn : Berbeda Tidak Nyata
55
Ulangan
Perlakuan Total Rata-rata
I II III IV
A 6,41 3,46 4,09 4,16 18,12 4,53
B 5,64 4,08 5,43 3,12 18,27 4,57
C 4,57 4,79 3,36 4,66 17,38 4,35
D 4,80 4,61 3,82 5,60 18,83 4,71
E 4,21 4,35 2,46 3,79 14,81 3,70
F 3,13 4,19 5,22 4,43 16,97 4,24
Total 28,76 25,48 24,38 25,76 104,38
Rata-rata 4,79 4,25 4,06 4,29 17,40
Sumber DB JK KT FH F 0.5
Ulangan 3 443,91 147,97 133,97 * 3,29
Perlakuan 5 0,05 0,01 0.01 tn 2,90
Galat 15 16,57 1,10
Total 23 460,53
Keterangan : * : Berbeda Nyata
tn : Berbeda Tidak Nyata
56
A C F E B D
Ulangan II
Keterangan :
Perlakuan :
A (kontrol)
B (5 gram)
C (10 gram)
D (15 gram)
D F C A E B
E (20 gram) Ulangan III
F (25 gram)
C A B E F D
Ulangan IV
E C A B D F
57
Nomor : 86/Kpts/SR.120/3/2005
Panjang daun : 30 cm
Hasil : 70 g / batang
UNSUR JUMLAH
Natrium 12%
Glutamate 78%
Air 10%
Minggu ke -
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Pengisian Polibag
Penanaman
Pemberian perlakuan
Pengamatan
Pemeliharaan
Pemanenan
Pengovenan
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama lengkap Rahayu Nur’aini dengan nama panggilan Ayu. Lahir di
Sumedang 01 agustus 1998 dari pasangan suami-istri Momo Saeful-Juarsih. Anak
kedua dari empat bersaudara. Satu kakak laki-laki (Syarif Hidayat) dan dua adik
laki-laki (Wahyudi Kurniawan dan Akbar Triyadi). Penulis menempuh Pendidikan
formal : SDN Ketib 2004-2010, SMP Negeri 4 Sumedang 2010-2013, SMK PPN
Tanjungsari 2013-2016. Pada tahun 2016 penulis tercatat sebagai mahasiswa S-1
Program Studi Agroteknologi-Fakultas Pertanian Universitas Winaya Mukti.
Penulis memiliki pengalaman organisasi diantaranya : Tahun 2017-2018 menjadi
anggota bidang Rumah Tangga Himabud S-1 Fakultas Pertanian Universitas
Winaya Mukti. 2017-2019 menjadi anggota bidang Diklat UKM Lingkung Seni
Sunda Citraresmi Universitas Winaya Mukti (2 Periode).
61
62