Di susun oleh :
Nim : D1A013059
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas segala
rahmat, petunjuk, dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini untuk memenuhi
tugas laporan Pasca panen tentang Indek keasaman pada buah jeruk. laporan ini dapat digunakan
sebagai bahan untuk menambah pengetahuan, sebagai teman belajar, dan sebagai referensi tambahan
dalam belajar Pasca panen. laporan ini dibuat sedemikian rupa agar pembaca dapat dengan mudah
mempelajari dan memahami secara lebih lanjut.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk menambah pengetahuan dan
wawasan Pasca panen. Jangan segan bertanya jika pembaca menemui kesulitan. Semoga keberhasilan
selalu berpihak pada kita semua.
Pematangan suatu buah dapat ditentukan dengan berbagai cara yaitu mengamati
warna,kekerasan buah,dan aroma.Akan tetapi cara tersebut terdapat berbagai kelemahan
yaitu subyektivitas pengamat.Buah yang telah matang mengandung gula yang tinggi atau
kandungan gula yang maksimal.Kandungan asam pada buah yang matang sangat
sedikit.Kandungan gula dapat ditentukan dengan mengukut padatan terlarut
total.Pengukuran tersebut menggunakan refraktometer.Kandungan asam pada buah dapat
ditentukan dengan metode titrasi.Pada buah tertentu terdapat indeks pematangan buah
yang menghubungkan antara kandungan gula dan kandungan asam.Kandungan vitamin C
pada buah juga merupakan parameter untuk menentukan kualitas buah.Ketiga parameter
tersebut merupakan suatu hal yang dapat digunakan untuk mengetahui kualitas dan
tingkat kematangan pada buah
Zat yang terkandung didalam tiap jenis buah buahan memiliki jumlah serta
kadar yang berbeda beda. Tiap buah tersebut memiliki karakteristik dan tingkat
kematangan yang beragam sehingga membuat kandungan zat yang terdapat didalamnya
juga berbeda beda. Beberapa zat dan bahan yang terkandung didalamnya selain
kandungan vitamin C diantaranya adalah total asam, pektin dan pHnya.
Pada analisis terhadap kandungan buah ini digunakan beberapa jenis buah, yaitu
nanas,jambu biji, jeruk dan labu siam. Analisis terhadap kandungan vitamin C, pektin,
pH, dan juga total asam perlu dilakukan karena kandungan zat-zat tersebut dianggap
dapat mempengaruhi sifat fisik serta kimia secara keseluruhan sehingga dapat
mempengaruhi mutu dari buah-buahan itu juga.
1.2 Tujuan
Komoditas hortikultura
juga ada dalam jeruk. Ikatan glukosida utama pada sebagian besar buah jerukadalah hesperidin.
Selain itu, kulit jeruk banyak berisi pektin (Verheij danCoronel,1992).
4.1 HASIL
ULANGAN Xi Xi 2
1 matang 1,8 3,24
2 matang 1,5 2,25
1 mentah 1,5 2,25
2 mentah 2,2 4,84
7 12,58
S2 = ( 4 x 12,58 ) 49
4x3
S2 = 1,32
12
S = 0,11
S = 0,33
4.2 PEMBAHASAN
Keasaman sangat erat hubungannya dengan total asam. Semakin tinggi total asam
pada buah maka pH buah-buahan akan semakin rendah (makin asam), demikian juga
sebaliknya.
Total asam buah-buahan tersebut diperoleh berdasarkan volume NaOH yang digunakan
agar terjadi perubahan warna. Setelah diperoleh volume NaOH yang digunakan, total
asam dapat dicari melalui persamaan : Total Asam (TA %) = 0,1115 %
5.1 Kesimpulan
Buah jeruk segar setelah dipetik masih melangsungkan proses hidup. Beberapa proses
hidup yang penting pada buah jeruk adalah respirasi, transpirasi, danproses pematangan
buah.
Jeruk tergolong buah yang laju respirasinya rendah, yaitu 5-10 mg CO2/kg-jam
pada kisaran suhu 5C
Produksi etilen buah jeruk sangat rendah, yaitu kurang dari 0,1 l/kg-jam pada
suhu 20oC
Buah jeruk harus dipanen pada saat yang tepat. Jeruk tidak boleh dipanenterlalu muda
karena termasuk buah non-klimakterik yaitu tidak mengalamipematangan selama
pemeraman dan tidak boleh dipanen terlalu tua karenawaktu penyimpanannya akan
pendek.
Proses kematangan buah jeruk ditandai oleh perubahan warna kulit, rasamenjadi lebih
manis, rasa asam/hambar berkurang, dan kadar jusnya meningkatmaksimum kemudian
menurun lagi sehingga buah jeruk siap dipanen bilakandungan jusnya 33 40%, dan nilai
TPT nya 10-12
oBrix Perubahan setelah masa pemanenan buah jeruk dapat dipicu oleh beberapafaktor,
di antaranya oleh faktor kimia atau biokimia di dalam buah jeruk itusendiri, fisik atau
mekanik, dan biologis atau mikrobiologis.
Buah jeruk harus mendapatkan teknologi pascapanen yang tepat agar kesegaran
sekaligus umur simpannya dapat bertahan lama.
Penanganan pascapanen buah jeruk yang tidak tepat dapat mengakibatkan kehilangan
hasil (penampakan, susut bobot dan penurunan nilai gizi) yang tinggi yang disebabkan
oleh cara panen yang tidak tepat, penampakan yang kurang menarik karena adanya bintik
coklat/hitam pada permukaan kulit buah atau warna kulit buah yang tidak seragam,
ukuran dan tingkat ketuaan yang tidak seragam, teknik pengemasan dan pengangkutan
yang tidak tepat, hygiene pegawai dan sanitasi peralatan atau perlengkapan yang kurang.
5.2 Saran
Dalam praktikum ini masih banyak hal hal yang harus diperbaiki , sehingga kiranya
kerja sama antar praktikan itu sangat diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA
https://natyalaksmi.wordpress.com/laporan-analisis-pangan-buah/
http://www.academia.edu/4569380/laporan_analisis_pangan_buah_-_buahan
LAMPIRAN