PANGAN
Oleh:
Nathasya Saqinnah (J0410221031)
Adinda Norma Cahya N (J0410221055)
Samuel Christian Ananda (J0410221270)
Thalla Taqy Alya N (J0410221294)
Imtiyaaz Anggraeni (J0410221351)
BOGOR
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Sari buah nanas adalah cairan yang dihasilkan dari proses pengepresan
daging buah nanas dilanjutkan dengan proses sesuai dengan kategorinya.
Pengolahan sari buah nanas dapat mengamankan hasil panen yang berlimpah
sehingga daya simpannya menjadi lebih lama dan jangkauan pemasarannya lebih
luas. Perlakuan buah nanas menjadi sari nanas bertujuan untuk memperpanjang
masa simpannya dan daya tahannya.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan pengolahan sari buah nanas pada praktikum
Manajemen Pengolahan dan Mutu Pangan, yaitu :
1. Untuk mengetahui Prosedur yang tepat pada pembuatan sari buah nanas.
2. Untuk melakukan pengamatan sari buah nanas selama masa penyimpanan
di suhu ruang.
3. Untuk mengetahui Evaluasi Produk sari buah nanas.
BAB II
METODOLOGI
Alat Bahan
Mangkuk Na Benzoat
Talenan Air
Baskom
Panci
Kompor
Penjepit Krusibel
Botol Plastik
Lap Kain
Timbangan
Termometer
Refkraktometer
pH meter
3.2 Pembahasan
Pada data pengamatan pengolahan sari buah nanas yang telah dilakukan
dengan memfokuskan kualitas dengan parameter warna, pemisahan sari buah, dan
kebusukan didapatkan hasil yaitu : Terdapat perubahan - perubahan yang dapat
terlihat cukup jelas dari wujud fisik sari buah, mulai dari warna sari buah yang
awalnya berwarna kuning cerah setelah beberapa hari mulai berubah menjadi
kuning pudar atau bening.
Pemisahan antara sari buah dan air pun dapat terlihat dengan jelas di hari
ke lima, dimana pada bagian bawah botol terlihat gumpalan berwarna kuning
yang mulai mengendap. Berbanding terbalik pada hari 0 atau saat hari produksi
dimana sari buah masih terlihat tercampur. Adanya pemisahan sari buah di hari ke
dua kemungkinan dipengaruhi oleh pemberian CMC yang kurang tepat, yang
dimana seharusnya CMC berperan sebagai penstabil larutan.
Namun pada sari buah yang kelompok kami buat, tidak ada tanda-tanda
kerusakan atau pertumbuhan jamur di dalam botol. Hal ini dikarenakan adanya
kandungan asam sitrat yang tinggi dalam buah nanas dan tambahan 0,1 Asam
Sitrat dari banyaknya sari buah nanas serta tambahan Na Benzoat.
Diketahui persyaratan keasaman untuk minuman sari buah yaitu minimal
0,2% keasaman atau setara dengan pH 4,22 dan persyaratan padatan terlarut
(°Brix) yaitu minimal 10 (SNI 3719-2014). Kelompok kami memperoleh data
pengetesan pH dari sari buah nanas yaitu pH 4,5 dan padatan terlarut (°Brix) 13,
yang dimana sudah memenuhi standar minimal yang berlaku.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum, pengolahan sari buah nanas dapat dilakukan
dengan prosedur yang meliputi ekstraksi buah nanas, pembuatan larutan gula,
CMC (Carboxy Methyl Cellulose), asam sitrat, dan natrium benzoat, serta proses
formulasi dan pemasakan sari buah nanas. Selama penyimpanan, terjadi
perubahan warna sari buah nanas menjadi kuning pudar atau bening, dan terjadi
pemisahan antara sari buah dan air pada hari kedua dengan adanya gumpalan
kuning yang mengendap di bagian bawah botol. Meskipun demikian, tidak
ditemukan tanda-tanda kerusakan atau pertumbuhan jamur pada sari buah nanas
yang dihasilkan. Hal ini dapat dikaitkan dengan kandungan asam sitrat dalam
buah nanas dan tambahan asam sitrat dalam sari buah nanas yang berperan dalam
mencegah kerusakan dan pertumbuhan jamur. Selain itu, sari buah nanas yang
dihasilkan juga memenuhi standar keasaman dan padatan terlarut yang ditetapkan
dalam SNI. Kesimpulan ini menunjukkan bahwa pengolahan sari buah nanas
dapat menjadi alternatif yang baik untuk mencegah kerusakan buah nanas dan
menjadikannya produk bernilai ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
Fadel M.M. 2022. Karakteristik Sari Buah Nanas (Ananas comosus (L) Sebagai
Minuman FungsionalDengan Penambahan CMC (CARBOXY METHYL
CELLULOSE). Skripsi :FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS
JAMBI. Diakses pada September 2023.
LAMPIRAN
1. Pembuatan Sari Buah