Memberi latihan mobilisasi dini post partum SC. Mobilisasi adalah suatu pergerakan dan posisi yang akan melakukan suatu aktivitas / kegiatan. Mobilisasi ibu post partum adalah suatu pergerakan, posisi atau adanya kegiatan yang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalianan Caesar. 2. Diagnosa keperawatan: Hambatan mobilisasi fisik berhubungan dengan kelemahan umum 3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional: a. Memberikan salam b. Memvalidasi kondisi pasien dan identitas c. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan d. Menjelakan tahap-tahap melakukan gerakan secara bertahap setealah post partum SC 1) 6 jam pertama ibu post SC Istirahat tirah baring, mobilisasi dini yang bisa dilakukan adalah menggerakkan lengan, tangan, menggerakkan ujung jari kaki dan memutar pergelangan kaki, mengangkat tumit, menegangkan otot betis serta menekuk dan menggeser kaki 2) 6-10 jam, ibu diharuskan untuk dapat miring kekiri dan kekanan mencegah trombosis dan trombo emboli. 3) Setelah 24 jam ibu dianjurkan untuk dapat mulai belajar untuk duduk 4) Setelah ibu dapat duduk, dianjurkan ibu belajar berjalan e. Mengevaluasi dengan meminta pasien menyebutkan kembali tahap-tahap melakukan gerakan setalah melahirkan. Pada pasien ini dapat melakukan miring kiri dan miring kanan 4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahannya: Mobilisasi dini atau latihan gerakan setelah melahirkan jika dilakukan tidak bertahap dan berlebihan dapat menimbulkan pendarahan pada luka jahitan SC, dan menimbulkan rasa nyeri. Anjurkan pasien agar melakukan latihan gerakan secara bertahap dan dalam mengurangi nyeri dapat menganjurkan atau mengajarkan manajemen nyeri teknik relaksasi napas dalam. 5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan: a. Membantu jalannya penyembuhan penderita / ibu yang sudah melahirkan. b. Untuk menghindari terjadinya infeksi pada bekas luka sayatan setelah operasi seksio sesaria. c. Mengurangi resiko terjadinya konstipasi. d. Mengurangi terjadinya dekubitus, kekakuan atau penegangan otot – otot di seluruh tubuh. e. Mengatasi terjadinya gangguan sirkulasi darah, pernafasan, peristaltik maupun berkemih. 6. Hasil yang didapat dan maknanya: Pendidikan kesehatan mobilisasi dini post partum SC yang diberikan pada pasien ini setelah 7 jam post operasi SC, hasil yang didapatkan pasien dapat melakukan latihan gerakan miring kiri dan miring kanan. Hal ini sesuai dengan tahap satu yaitu latihan gerakan 6 jam setelah operasi SC. Saya melakukan tindakan ini atas persetujuan dan didampingi kakak perawat yang berdinas, pasien merasa memahami penjelasan yang diberikan dan mampu menerapkan miring kiri dan miring kanan. 7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah/ diagnosa tersebut. (mandiri dan kolaborasi): Dalam masalah hambatan mobilisasi fisik pada pasien post partum baik secara spontan maupun operasi SC, dapat dilakukan secara bertahap. Hal ini diperlukan pengawasan dan bantuan dari keluarga maupun perawat untuk membantu pasien dalam melakukan latihan gerakan setelah melahirkan. Tindakan kolaborasi yang dapat dilakukan adalah kolaborasi dokter dalam pemberian vitamin dan kolaborasi tim gizi dalam pemberian nutrisi yang mengandung tinggi protein dan tinggi serat. Hal ini dapat membantu dalam proses penyembuhan luka SC dan memberikan stamina tubuh yang kuat.
Banjarmasin,.......Desember 2017 Mengetahui Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan