Anda di halaman 1dari 3

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

Initial klien : Ny. R


Diagnosa medis : Post Partum SC
No RM : 37.06.xx

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan:


Memberi latihan mobilisasi dini post partum SC. Mobilisasi adalah suatu
pergerakan dan posisi yang akan melakukan suatu aktivitas / kegiatan. Mobilisasi
ibu post partum adalah suatu pergerakan, posisi atau adanya kegiatan yang
dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalianan Caesar.
2. Diagnosa keperawatan:
Hambatan mobilisasi fisik berhubungan dengan kelemahan umum
3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional:
a. Memberikan salam
b. Memvalidasi kondisi pasien dan identitas
c. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
d. Menjelakan tahap-tahap melakukan gerakan secara bertahap setealah post
partum SC
1) 6 jam pertama ibu post SC
Istirahat tirah baring, mobilisasi dini yang bisa dilakukan adalah
menggerakkan lengan, tangan, menggerakkan ujung jari kaki dan
memutar pergelangan kaki, mengangkat tumit, menegangkan otot betis
serta menekuk dan menggeser kaki
2) 6-10 jam, ibu diharuskan untuk dapat miring kekiri dan kekanan
mencegah trombosis dan trombo emboli.
3) Setelah 24 jam ibu dianjurkan untuk dapat mulai belajar untuk duduk
4) Setelah ibu dapat duduk, dianjurkan ibu belajar berjalan
e. Mengevaluasi dengan meminta pasien menyebutkan kembali tahap-tahap
melakukan gerakan setalah melahirkan. Pada pasien ini dapat melakukan
miring kiri dan miring kanan
4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara
pencegahannya:
Mobilisasi dini atau latihan gerakan setelah melahirkan jika dilakukan tidak
bertahap dan berlebihan dapat menimbulkan pendarahan pada luka jahitan SC,
dan menimbulkan rasa nyeri. Anjurkan pasien agar melakukan latihan gerakan
secara bertahap dan dalam mengurangi nyeri dapat menganjurkan atau
mengajarkan manajemen nyeri teknik relaksasi napas dalam.
5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan:
a. Membantu jalannya penyembuhan penderita / ibu yang sudah melahirkan.
b. Untuk menghindari terjadinya infeksi pada bekas luka sayatan setelah operasi
seksio sesaria.
c. Mengurangi resiko terjadinya konstipasi.
d. Mengurangi terjadinya dekubitus, kekakuan atau penegangan otot – otot di
seluruh tubuh.
e. Mengatasi terjadinya gangguan sirkulasi darah, pernafasan, peristaltik
maupun berkemih.
6. Hasil yang didapat dan maknanya:
Pendidikan kesehatan mobilisasi dini post partum SC yang diberikan pada pasien
ini setelah 7 jam post operasi SC, hasil yang didapatkan pasien dapat melakukan
latihan gerakan miring kiri dan miring kanan. Hal ini sesuai dengan tahap satu
yaitu latihan gerakan 6 jam setelah operasi SC. Saya melakukan tindakan ini atas
persetujuan dan didampingi kakak perawat yang berdinas, pasien merasa
memahami penjelasan yang diberikan dan mampu menerapkan miring kiri dan
miring kanan.
7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah/ diagnosa tersebut. (mandiri dan kolaborasi):
Dalam masalah hambatan mobilisasi fisik pada pasien post partum baik secara
spontan maupun operasi SC, dapat dilakukan secara bertahap. Hal ini diperlukan
pengawasan dan bantuan dari keluarga maupun perawat untuk membantu pasien
dalam melakukan latihan gerakan setelah melahirkan. Tindakan kolaborasi yang
dapat dilakukan adalah kolaborasi dokter dalam pemberian vitamin dan kolaborasi
tim gizi dalam pemberian nutrisi yang mengandung tinggi protein dan tinggi serat.
Hal ini dapat membantu dalam proses penyembuhan luka SC dan memberikan
stamina tubuh yang kuat.

Banjarmasin,.......Desember 2017
Mengetahui
Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

( ) ( )

Anda mungkin juga menyukai