0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
19 tayangan1 halaman
Penelitian ini membahas potret masyarakat Sunda yang ditampilkan dalam drama komedi "Juragan Hajat" karya Kang Ibing. Drama ini menggunakan bahasa Sunda pasar dan menampilkan realitas sosial masyarakat Sunda di bawah garis kemiskinan seperti kesulitan ekonomi. Kang Ibing ingin menyampaikan kritiknya terhadap pemerintah agar lebih memperhatikan kesejahteraan masyarakat bawah melalui drama ini.
Penelitian ini membahas potret masyarakat Sunda yang ditampilkan dalam drama komedi "Juragan Hajat" karya Kang Ibing. Drama ini menggunakan bahasa Sunda pasar dan menampilkan realitas sosial masyarakat Sunda di bawah garis kemiskinan seperti kesulitan ekonomi. Kang Ibing ingin menyampaikan kritiknya terhadap pemerintah agar lebih memperhatikan kesejahteraan masyarakat bawah melalui drama ini.
Penelitian ini membahas potret masyarakat Sunda yang ditampilkan dalam drama komedi "Juragan Hajat" karya Kang Ibing. Drama ini menggunakan bahasa Sunda pasar dan menampilkan realitas sosial masyarakat Sunda di bawah garis kemiskinan seperti kesulitan ekonomi. Kang Ibing ingin menyampaikan kritiknya terhadap pemerintah agar lebih memperhatikan kesejahteraan masyarakat bawah melalui drama ini.
Penelitian ini berjudul Potret Masyarakat Sunda Dalam Drama Komedi
“Juragan Hajat” Karya Kang Ibing. Penelitian ini dilatar belakangi-selain berangkat dari psiko-geografis penulis sebagai orang Sunda-drama tersebut mempunyai ketertarikan tersendiri yakni cerita yang ditampilkan diadopsi dari realitas yang terjadi di lingkungan masyarakat Sunda, yakni dengan menampilkan realitas sosial yang terjadi di masyarakat Sunda yang berada dibawah garis kemiskinan. Misalnya, kesulitan ekonomi, kesulitan membayar uang pendidikan, kasus perselingkuhan, perjudian yang dikontraskan dengan sosok Juragan. Dalam skenario drama yang berlangung tiga babak ini, menggunakan penggunaan Bahasa Sunda Pasar, menjadikan drama tersebut lebih kena “keakuaannya” atau selaras dengan tema yang di angkat. Di dalam tingkatan bahasa atau Undak Usuk Basa, bahasa yang ditampilkan dalam drama tersebut merupakan bahasa cohag yang cenderung mengarah kepada bahasa kasar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan Analisis wacana Teun A van Djik yang memiliki produk unggulan yakni Kognisi Sosial dan Kontek Sosial. Meski penelitian ini hanya sampai pada taraf kognisi sosial, namun-menurut hemat penulis-sedikit banyaknya sudah masuk ke wilayah konteks sosial. Sehingga yang menjadi pertanyaan klasik dari penelitian ini adalah aspek Tematik, aspek Skematik, aspek Semantik, aspek Sintaksis, aspek Stilistik, aspek Retoris dan Ideologi kang Ibing terhadap drama komedi “Juragan Hajat”. Dengan pendekatan dan metode tersebut, penulis mengkaji bagaimana latar belakang Potret Masyarakat Sunda Dalam Drama Komedi “Juragan Hajat” Karya Kang Ibing. Setelah melakukan penelusuran secara teks dan kognisi sosial, diperoleh suatu kesimpulan bahwa drama komedi yang berjudul “Juragan Hajat” karya kang Ibing rupanya sebagai bentuk kepedulian kang Ibing terhadap masyarakat Sunda yang berada di bawah garis kemiskinan. Sesuai dengan latar belakang kang Ibing sebagai seorang komedian Sunda, sehingga di dalam skenario drama yang ditampilkannya pun bernuansa humor Sunda atau yang lebih dikenal dengan sebutan heureuy Bandung. Bukan hanya itu, tanpa ragu kang Ibing melakukan semacam kritik terhadap pemerintahan agar lebih memfokuskan kesejahteraan kepada masyarakat bawah. Kang Ibing seakan tidak ada tekanan dalam menggunakan bahasa Sunda dalam drama yang ditampilkan. Hal itu dimaksudkan-selain untuk menjaga kelestarian bahasa-karena tema yang di angkat adalah kehidupan masyarakat bawah dalam menjalankan aktivitasnya, sehingga sangat berpengaruh terhadap bahasa yang digunakan. Bahkan dengan nada humornya kang Ibing menuturkan bahwa “tidak mungkin masyarakat bawah-dalam melakukan percakapannya dengan sesama- menggunakan bahasa percakapan yang dilakukan oleh para petinggi atau pemerintah”.