Merupakan strategi yang terjadi pada tingkat produk atau unit bisnis dan
merupakan strategi yang menekankan pada perbankan posisi bersaing produk atau jasa
pada spesifik industri atau segmen pasar tertentu.
2. (soal no 3)
Merger adalah penggabungan dua perusahaan menjadi satu, dimana perusahaan yang me-
merger mengambil/membeli semua assets dan liabilities perusahaan yang di-merger
dengan begitu perusahaan yang me-merger memiliki paling tidak 50% saham dan
perusahaan yang di-merger berhenti beroperasi dan pemegang sahamnya menerima
sejumlah uang tunai atau saham di perusahaan yang baru.
3. (soal no 5)
4. (soal no 6)
Leadership : yaiut tahapan dimana seorang individu mempunyai pengaruh atas orang lain
dan mengilhami, memberikan motivasi, semangat dan juga memberi arahan aktivitas-
aktivitas mereka untuk membantu tercapainya tujuan kelompok dan organisasi.
Komunikasi: dimana setiap individu di suatu perusahaan berkomunikasi dalam hal
perencanaan dan management untuk mencapai satu tujuan.
Motivasi: Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditujukan pada sumber daya
manusia umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi mempersoalkan bagaimana
caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif
mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Motivasi semakin penting
karena manajer membagikan pekerjaan pada bawahannya untuk dikerjakan dengan baik
terintegrasi kepada tujuan yang diinginkan.
Supervisi: supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu
karyawan dalam melakukan pekerjaan secara efektif.
5. (soal no 7)
Pedekatan penilaian kinerja :
Metode yang dapat digunakan untuk menilai kinerja pegawai sangat beragam, baik
melalui pendekatan komparatif (ranking, forced distribution, pembandingan
berpasangan), pendekatan atribut, pendekatan keperilakuan (insiden kritis, Behaviorally
Anchored Rating Scale, Behavioral Observation Scales).
BSC :
uatu metode untuk pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan dengan mengukur
empat perspektif yaitu: perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis
internal, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
6. (soal no 9)
1. tidak dapat menerjemahkan visi dan strategi mereka ke bentuk yang mudah
dimengerti dan dilaksanakan :
Hal ini akan mengakibatkan mayoritas karyawan, 95%, tidak paham akan strategi
organisasi tempat mereka bekerja. Bila mereka tidak memiliki visi yang jelas mengenai
kemana arah organisasi ke depan dan bagaimana rencana untuk mencapainya, maka
akan sulit bagi mereka untuk mengetahui bagaimana sebaiknya mereka berkontribusi
dalam pekerjaan mereka sehari-hari.
2. people barrier :
alah satu contoh people barrier adalah adanya fakta bahwa hanya 25% manajer yang
insentif mereka terhubung dengan strategi. Sebagian besar reward system ditekankan
pada pencapaian target finansial jangka pendek, bukan pada inisiatif stratejik jangka
panjang. Bila hal tersebut terjadi, maka manajer yang pintar akan berinisiatif untuk
melakukan apa saja agar target finansial jangka pendek tersebut tercapai.
3. Kegagalan action plan :
Pada umumnya organisasi memisahkan antara proses penganggaran dan perencanaan
strategik, sehingga anggaran tidak terhubung dengan strategi. Hal ini menciptakan
resource barrier dalam pengeksekusian strategi, dan yang terakhir adalah adanya
management barrier. Masalahnya adalah secara tradisonal belum ada bahasa yang
umum untuk pengkomunikasian strategi. Bila hal tersebut ditambah dengan fokus
jangka pendek pada isu-isu operasional, maka tidak mengejutkan bila 85% dari tim
eksekutif menghabiskan waktu kurang dari 1 jam tiap bulan mendiskusikan strategi.
4. Kendala sumber daya :
60% organisasi tidak menghubungkan budget mereka dengan strategi. Pada
kebanyakan organisasi proses pembuatan organisasi dan budget dilakukan terpisah
oleh dua bagian. Terkadang orang – orang yang bekerja di kedua bagian itu bahkan
tidak saling mengenal. Bila tidak ada proses yang menghubungkan kedua pekerjaan ini
budget tidak akan mendukung strategi yang akan di implementasikan perusahaan.
5. Koordinasi dalam implementasi tersebut tidak efektif :
Koordianasi yang dilakukan oleh berbagai karywan atau kelompok di perusahaan tidak
berjala dengan baik yang mengakibatkan implementasi berjalan lambat dan tujuan
tidak terlaksana.
6. (soal no 10)
(Ini mah sendiri sendiri ya ajg)