Anda di halaman 1dari 4

SOAL YANG DIKERJAKAN SOAL : 1,3,5,6,7,9,10,

1. Strategi Korporasi (Corporate strategy)

Merupakan strategi yang mencerminkan seluruh arah perusahaan, dengan tujuan


menciptakan pertumbuhan bagi perusahaan secara keseluruhan dan manajemen berbagai
macam bisnis lini produk. Ada 3 macam strategi yang dapat dipakai pada strategi tingkat
korporasi ini, yaitu :

 Strategi pertumbuhan (growth strategy) adalah strategi berdasarkan terhadap


tahap pertumbuhan yang sedang dilalui perusahaan.
 Strategi stabilitas (Stability Strategy) adalah strategi dalam menghadapi
kemerosotan penghasilan yang sedang dihadapi oleh suatu perusahaan.
 Retrenchment strategy adalah strategi yang diterapkan untuk memperkecil atau
mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan.

Strategi Bisnis (Business Strategy)

Merupakan strategi yang terjadi pada tingkat produk atau unit bisnis dan
merupakan strategi yang menekankan pada perbankan posisi bersaing produk atau jasa
pada spesifik industri atau segmen pasar tertentu.

Strategi Fungsional (Functional Strategy)

Merupakan strategi yang terjadi di level fungsional seperti,


operasional, pemasaran, keuangan, sumber daya manusia. Riset dan pengembangan
dimana strategi ini akan meningkatkan area fungsional perusahaan sehingga
mendapat keunggulan bersaing. Strategi ini harus mengacu pada strategi bisnis dan strategi
korporasi. Memfokuskan pada memaksimumkan produktivitas sumber daya yang
digunakan dalam memberikan value terbaik untuk pemenuhan
kebutuhan pelanggan (customer). Strategi fungsional sering juga disebut Value-based-
strategy.

2. (soal no 3)
Merger adalah penggabungan dua perusahaan menjadi satu, dimana perusahaan yang me-
merger mengambil/membeli semua assets dan liabilities perusahaan yang di-merger
dengan begitu perusahaan yang me-merger memiliki paling tidak 50% saham dan
perusahaan yang di-merger berhenti beroperasi dan pemegang sahamnya menerima
sejumlah uang tunai atau saham di perusahaan yang baru.

Akuisisi adalah pengambil-alihan (takeover) sebuah perusahaan dengan membeli saham


atau aset perusahaan tersebut, perusahaan yang dibeli tetap ada.
Perbedaanya adalah
Merger :
 Dua perusahaan bergabung untuk membentuk perusahaan baru.
 Kedua perusahaan “membubarkan diri” dan membentuk perusahaan baru.
 Cenderung dilakukan oleh dua perusahaan dengan jenis dan ukuran yang sama,
Akuisisi :
 Satu perusahaan membeli perusahaan lain dan mendapatkan kendali atasnya.
 Kedua perusahaan tidak kehilangan eksistensinya.
 Ada kecenderungan perusahaan besar mengendalikan perusahaan yang lebih
kecil
Contoh :
Merger: Bank Lippo Tbk, PT dan Bank CIMB Biaga Tbk,PT menjadi Bank CIMB Niaga
Tbk,PT
Akuisisi :Facebook Akuisisi WhatsApp.

3. (soal no 5)

4. (soal no 6)

Leadership : yaiut tahapan dimana seorang individu mempunyai pengaruh atas orang lain
dan mengilhami, memberikan motivasi, semangat dan juga memberi arahan aktivitas-
aktivitas mereka untuk membantu tercapainya tujuan kelompok dan organisasi.
Komunikasi: dimana setiap individu di suatu perusahaan berkomunikasi dalam hal
perencanaan dan management untuk mencapai satu tujuan.
Motivasi: Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditujukan pada sumber daya
manusia umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi mempersoalkan bagaimana
caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif
mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Motivasi semakin penting
karena manajer membagikan pekerjaan pada bawahannya untuk dikerjakan dengan baik
terintegrasi kepada tujuan yang diinginkan.
Supervisi: supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu
karyawan dalam melakukan pekerjaan secara efektif.
5. (soal no 7)
Pedekatan penilaian kinerja :
Metode yang dapat digunakan untuk menilai kinerja pegawai sangat beragam, baik
melalui pendekatan komparatif (ranking, forced distribution, pembandingan
berpasangan), pendekatan atribut, pendekatan keperilakuan (insiden kritis, Behaviorally
Anchored Rating Scale, Behavioral Observation Scales).

BSC :
uatu metode untuk pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan dengan mengukur
empat perspektif yaitu: perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis
internal, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

6. (soal no 9)
1. tidak dapat menerjemahkan visi dan strategi mereka ke bentuk yang mudah
dimengerti dan dilaksanakan :
Hal ini akan mengakibatkan mayoritas karyawan, 95%, tidak paham akan strategi
organisasi tempat mereka bekerja. Bila mereka tidak memiliki visi yang jelas mengenai
kemana arah organisasi ke depan dan bagaimana rencana untuk mencapainya, maka
akan sulit bagi mereka untuk mengetahui bagaimana sebaiknya mereka berkontribusi
dalam pekerjaan mereka sehari-hari.
2. people barrier :
alah satu contoh people barrier adalah adanya fakta bahwa hanya 25% manajer yang
insentif mereka terhubung dengan strategi. Sebagian besar reward system ditekankan
pada pencapaian target finansial jangka pendek, bukan pada inisiatif stratejik jangka
panjang. Bila hal tersebut terjadi, maka manajer yang pintar akan berinisiatif untuk
melakukan apa saja agar target finansial jangka pendek tersebut tercapai.
3. Kegagalan action plan :
Pada umumnya organisasi memisahkan antara proses penganggaran dan perencanaan
strategik, sehingga anggaran tidak terhubung dengan strategi. Hal ini menciptakan
resource barrier dalam pengeksekusian strategi, dan yang terakhir adalah adanya
management barrier. Masalahnya adalah secara tradisonal belum ada bahasa yang
umum untuk pengkomunikasian strategi. Bila hal tersebut ditambah dengan fokus
jangka pendek pada isu-isu operasional, maka tidak mengejutkan bila 85% dari tim
eksekutif menghabiskan waktu kurang dari 1 jam tiap bulan mendiskusikan strategi.
4. Kendala sumber daya :
60% organisasi tidak menghubungkan budget mereka dengan strategi. Pada
kebanyakan organisasi proses pembuatan organisasi dan budget dilakukan terpisah
oleh dua bagian. Terkadang orang – orang yang bekerja di kedua bagian itu bahkan
tidak saling mengenal. Bila tidak ada proses yang menghubungkan kedua pekerjaan ini
budget tidak akan mendukung strategi yang akan di implementasikan perusahaan.
5. Koordinasi dalam implementasi tersebut tidak efektif :
Koordianasi yang dilakukan oleh berbagai karywan atau kelompok di perusahaan tidak
berjala dengan baik yang mengakibatkan implementasi berjalan lambat dan tujuan
tidak terlaksana.

6. (soal no 10)
(Ini mah sendiri sendiri ya ajg)

Anda mungkin juga menyukai