BAB I
LANDASAN TEORI
I. KONSEP DASAR TEORI
A. Pengertian
1. Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi,
anemia ini termasuk jenis anemia yang pengobatannya relatif mudah,
bahkan murah.Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional
karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat,
dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia.
Anemia kehamilan disebut “potential danger to mother and child”
potensial membahayakan ibu dan anak), karena itulah anemia
memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam
pelayanan kesehatan pada lini terdepan (Manuaba, 2010:237).
2. Anemia dalam kehamilan ialah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin
di bawah 11g% pada trimester 1 dan 3 atau kadar <10,5g% pada
trimester 2 (Saifuddin,2001:281).
3. Ibu hamil dikatakan anemia jika hemoglobin darahnya kurang dari 11
gr%. Bahaya anemia pada ibu hamil tidak saja berpengaruh terhadap
keselamatan dirinya, tetapi juga pada janin yang dikandungnya
(Wibisono, 2009:101).
4. Menurut Rukiyah, Ai Yeyeh, dkk (2010:114), anemia merupakan
suatu keadaan adanya penurunan kadar hemoglobin, hematokrit dan
jumlah eritrosit dibawah nilai normal. Pada penderita anemia, lebih
sering disebut kurang darah, kadar sel darah merah
(Hemmoglobin/Hb) di bawah nilai normal.
B. Etiologi
Penyebab anemia tersering adalah defisiensi zat-zat nutrisi. Sering
kali defisiensinya bersifat multipel dengan manisfestasi klinik disertai
infeksi, gizi buruk, atau kelainan herediter seperti hemoglobinopati.
Namun, penyebab mendasar anemia nutrisional meliputi asupan yang
tidak cukup, absorbsi yang tidak adekuat, bertambahnya zat gizi yang
1
2
C. Insiden
Frekuensi ibu hamil dengan anemia di Indonesia relatif tinggi yaitu
63,5%, sedangkan di Amerika hanya 6%. Menurut WHO, 40% kematian
ibu di negara berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan.
Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan
perdarahan akut bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi
(Saifuddin, 2006:281).
E. Klasifikasi Anemia
Menurut Mansjoer (2001:289-290), klasifikasi anemia meliputi:
1. Defisiensi besi
Defisiensi besi adalah defisiensi nutrisi yang paling sering
ditemukan. Resikonya meningkat pada kehamilan dan berkaitan
dengan asupan besi yang tidak adekuat dibandingkan kebutuhan
pertumbuhan janin yang cepat. Anemia defisiensi besi merupakan
tahap defisiensi besi yang paling parah, yang ditandai oleh penurunan
cadangan besi, konsentrasi besi serum dan saturasi transferin yang
rendah, konsentrasi hemoglobin atau nilai hematokrit yang menurun.
Pada kehamilan, kehilangan zat besi terjadi akibat pengalihan besi
maternal ke janin untuk eritropoiesis, kehilangan darah saat persalinan
dan laktasi.
Anemia defisiensi besi dapat meningkatkan resiko komplikasi
seperti kelahiran kecil untuk masa kehamilan (KMK), kelahiran
prematur, dan mortalitas perinatal. Pencegahan anemia defisiensi besi
dapat dilakukan dengan suplementasi besi dan asam folat.
2. Defisiensi asam folat
Pada kehamilan, kebutuhan folat meningkat 5-10 kali lipat
karena transfer folat dari ibu ke janin. Peningkatan lebih besar pada
kehamilan multipel, diet yang buruk, infeksi, adanya anemia hemolitik
atau pengobatan antikonvulsi. Kadar estrogen dan progesteron yang
tinggi selama kehamilan memiliki efek penghambat terhadap absorbsi
folat.
Gejala-gejala desifiensi asam folat sama dengan anemia secara
umum ditambah kulit yang kasar. Pada pemeriksaan apusan darah
tampak prekursor eritrosit secara morfologis lebih besar (makrositik)
dan perbandingan inti-sitoplasma yang abnormal juga normakonm.
Defisiensi asam folat ringan juga telah dikaitkan dengan
anomali kongenital janin, terutama efek pada penutupan tabung neural
(neural tube defects). Selain itu, defisiensi asam folat dapat
4
F. Patofisiologi
Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah oleh
karena perubahan sirkulasi yang semakin meningkat terhadap plasenta dari
pertumbuhan payudara. Volume plasma meningkat 45-65% dimulai pada
trimester II kehamilan, dan maksimum terjadi pada bulan ke-9 dan
meningkatnya sekitar 1000 ml, menurun sedikit menjelang aterm serta
kembali normal 3 bulan setelah partus. Stimulasi yang meningkatkan
volume plasma seperti laktogen plasenta, yang menyebabkan peningkatan
sekresi aldesteron sehingga terjadi pengenceran darah (Rukiyah, Ai
Yeyeh, dkk, 2010: 115)
G. Penatalaksanaan
Terapi anemia defisiensi besi ialah dengan preparat besi oral atau
parenteral. Terapi oral ialah dengan pemberian preparat besi: fero sulfat,
fero gluconat atau Na-fero bisitrat. Pemberian preparat 60 mg/hari dapat
menaikkan kadar Hb sebanyak 1 gr%/bulan. Efek samping pada traktus
gastrointestinal relatif kecil pada pemberian preparat Na-fero bisitrat
dibandingkan dengan ferosulfat. Kini program nasional menganjurkan
kombinasi 60 mg besi dan 50 µg asam folat untuk profilaksis anemia.
7
jika terjadi perdarahan yang cukup banyak, sebab hal ini dapat
menyebabkan anemia (kurang darah)(Manuaba, 2010: 239).
2. Data Obyektif
a. Keadaan umum : Lemah (Saifuddin, 2006: 282), gangguan sistem
neuromuskular, lesu, lemah, lelah, dan disphagian(Rukiyah,
2010:115).
b. Tanda-tanda vital
TD : Mengalami hipotensi (tekanan darah lebih rendah dari
90/60 mmHg).
Nadi : Palpitasi (sensasi detak jantung yang cepat atau tidak
menentu), takikardi (denyut janung yang lebih cepat dari
denyut jantung normal, biasanya disefinisikan sebagai
lebih besar dari 100 denyut per menit) (Murti, 2010)
Respirasi : Takipnea (Taber, 1994: 85)
Suhu : Sedikit meningkat (kurang dari 100oF atau 38 oC) atau
keduanya (Taber, 1994: 85).
c. Pemeriksaan fisik
Muka : Nampak pucat (Saifuddin, 2006: 282).
Mata : Fungsi penglihatan berkunang-kunang,
konjungtiva tampak pucat (Manuaba,2010: 239).
Mulut : Bibir tampak pucat dan kering, lidah atropi
(Mansjoer, 2000:493).
Leher : Pembesaran kelenjar limpa (Rukiyah, 2010:115).
Dada : Gambaran fisik lain yang menyertai anemia berat
yaitu kardiomegali, bising hemik (Taber, 1994:85).
Aksila : Bersih, tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
Abdomen : Untuk anemia berat yaitu hepatomegali dan
splenomegali (Taber, 1994: 85).
Ekstermitas : Pucat atau perubahan jaringan epitel kuku
(Rukiyah, 2010:115).
d. Pemeriksaan khusus
12
4) Auskultasi
Menurut Saifuddin (2006: N-9) DJJ dihitung dengan cara
menghitung 5 detik pertama, interval 5 detik dilanjutkan untuk
menghitung 5 detik kedua interval 5 detik dan 5 detik ketiga.
Jumlah penghitungan dikali 4. DJJ normal 120-160 x/mnt. Kalau
bunyi jantung terdengar kiri atau kanan di bawah pusat, maka
presentasi kepala, kalau terdengar kiri atau kanan setinggi atau di
atas pusat, maka presentasi bokong. Kalau terdengar di pihak yang
berlawanan dengan bagian-bagian terkecil janin maka sikap anak
13
a. Mencari hubungan antara data atau fakta yang satu dengan lainnya
untuk mencari sebab dan akibat.
b. Menentukan masalah dan apa masalah utamanya.
c. Menentukan penyebab utamanya.
d. Menentukan tingkat resiko masalah
B. Diagnosa/Masalah
G1/>1...., usia kehamilan … minggu, hidup, tunggal/ganda, intra uterine
situs bujur/lintang, habitus fleksi/defleksi, punggung kiri dan kanan,
presentasi kepala/bokong, kesan panggul normal, KU ibu dan janin kurang
baik dengan masalah anemia.
C. Planing/perencanaan
Diagnosa : G1/>1....., usia kehamilan 28-40 minggu, hidup, tunggal/ganda,
intra uterine situs bujur/lintang, habitus fleksi/defleksi,
punggung kiri dan kanan, presentasi kepala/bokong, kesan
panggul normal, KU ibu dan janin kuraang baik dengan masalah
anemia.
Tujuan : Ibu dan janin sehat, sejahtera sampai melahirkan
Kriteria:
Keadaan ibu
- Keadaan umum baik
- Kesadaran composmentis
- Tanda-tanda vital:
TD : 100/70 – 130/90 mmHg S : 36,50C– 37,50C
N : 76-88 x/menit R: 16-24 x/menit
- Pemeriksaan laboratorium
Hb > 11 gr% Protein urine (-) Reduksi urine (-)
- Keadaan janin baik
- TFU sesuai dengan usia kehamilan
Intervensi:
1. Jelaskan kondisi ibu saat ini
15
R/ Istirahat yang cukup dapat mengurangi rasa stress pada ibu dan
tidur malam yang kurang akan berakibat turunnya kadar Hb
6. Jelaskan perubahan-perubahan fisiologis ibu hamil
R/ Informasi yang diberikan dapt membantu meningkatkan penerimaan
diri terhadap keadaannya
7. Diskusikan dan beri penyuluhan kebutuhan dasar ibu hamil meliputi :
perawatan payudara, senam hamil, nutrisi, eliminasi, personal hygiene,
dan aktivitas
R/ Dapat mengetahui sejauh mana pengetahuan ibu sehingga dapat
diberikan penyuluhan yang tepat
8. Diskusikan keluhan-keluhan ibu hamil trimester II
R/ Ibu mengetahui keluhan pada trimester III dan cara mengatasinya
D. Pelaksanaan
Bidan melakukan rencana asuhan kebidanan secara komprehensif, efisien,
efektif dan aman berdasarkan evidence based kepada klien/pasien dalam
bentuk upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Dilaksanakan
secara mandiri, kolaborasi dan rujukan (kepmenkes, no. 938/2007).
Kriteria implementasi :
1. Memperhatikan keunikan klien sebagai makhluk bio-psiko-spiritual-
kultural.
2. Setiap tindakan harus terdapat persetujuan klien (inform consent)
3. Melaksanakan asuhan berdasarkan evidence based
4. Melibatkan klien/pasien dalam setiap tindakan
5. Menjaga privasi klien
6. Melaksanakan prinsip pencegahan infeksi
7. Mengikuti perkembangan kondisi klien secara berkesinambungan
8. Menggunakan sumber daya, sarana dan fasilitas yang ada dan sesuai
9. Melakukan tindakan sesuai standart
10. Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan (kepmenkes No.
938/2007).
E. Evaluasi
17
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian Data
Tanggal pengkajian : Senin, 5 Juni 2017, pukul 09.00 WIB
Tempat pengkajian : Ruang KIA Puskesmas Taji
1. Data Subyektif
a. Biodata Istri Suami
Nama : Ny. “N” Tn. “N”
Umur : 22 tahun 22 tahun
Agama : Islam Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : IRT Swasta
Penghasilan :- Rp 2000.000/bulan
Umur menikah : 21 tahun 21 tahun
Lama/brp x : 1 tahun/1 kali 1 tahun/1kali
menikah
Alamat :Sobontoro, Karas, Magetan
b. Keluhan utama
Ibu mengatakan hamil pertama usia kehamilan 4-5 bulan, mengeluh
kadang-kadang pusing dan terkadang tidak nafsu makan.
c. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat penyakit yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit dengan gejala
nyeri dada, mudah lelah, jantung berdebar-debar, tangan
berkeringat pada malam hari (Jantung), batuk lebih dari 2 minggu,
berdahak, dan keluar darah (TBC), sering kencing pada malam hari
minimal 7 kali pada malam hari, sering merasa mudah haus, lapar,
berat badan turun drastis (DM) kuning, kencing seperti teh
(Hepatitis), sering pusing, cepat lelah, nafsu makan berkurang
(Anemia).
18
19
2) Eliminasi
Sebelum hamil : BAB teratur 1x sehari pada pagi hari,
konsistensi lunak, warna kuning, tidak ada
keluhan BAB. BAK 4 kali sehari, warna
kuning jernih, bau amoniak, tidak ada
keluhan BAK.
Selama hamil : BAB teratur 1x sehari pada pagi hari,
konsistensi lunak, warna kuning, tidak ada
keluhan BAB. BAK 5 kali sehari, urine
warna kuning jernih, bau amoniak, dan
tidak ada keluhan saat BAK.
21
3) Personal Hygiene
Sebelum hamil : Ibu mengatakan mandi 2 x sehari memakai
sabun, gosok gigi 2 x sehari, keramas dua
hari sekali. Ibu berganti pakaian dan celana
dalam setelah sehabis mandi. Selesai BAK
dan BAB ibu cebok dengan air bersih dari
depan ke belakang. Ibu ganti pembalut 2-3x
sehari.
Selama hamil : Ibu mengatakan mandi 2 x sehari memakai
sabun, gosok gigi 2 x sehari, keramas dua
hari sekali. Ibu berganti pakaian setelah
sehabis mandi dan celana dalam setiap kali
merasa basah. Selesai BAK dan BAB ibu
cebok dengan air bersih dari depan ke
belakang. Ibu melakukan perawatan
payudara setiap kali mandi dengan baby oil.
4) Rekreasi
Sebelum hamil : Ibu mengatakan biasanya menonton TV
bersama keluarga untuk mengisi waktu
luang,kadang-kadang berkunjung ke rumah
saudara.
Selama hamil : Ibu mengatakan biasanya menonton TV
bersama keluarga untuk mengisi waktu
luang.
5) Aktivitas
Sebelum hamil : Ibu setiap hari melakukan pekerjaan rumah
tangga seperti memasak, mencuci,
membersihkan rumah, menyetrika baju,
menonton TV.
Selama hamil : Ibu setiap hari melakukan pekerjaan rumah
tangga seperti memasak, mencuci,
membersihkan rumah, menyetrika baju,
22
f. Riwayat Ketergantungan
Ibu tidak memiliki ketergantungan terhadap rokok, minuman
beralkohol maupun obat-obatan tertentu. Ibu juga tidak pernah minum
jamu. Suami ibu merokok tetapi saat merokok tidak didekat ibu.
g. Dukungan sosial dan spiritual
Selama hamil ibu didampingi suami untuk kontrol dan keluarga selalu
berdoa agar tidak ada masalah pada kehamilan dan proses persalinan
dapat berjalan lancar.
h. Keadaan lingkungan sosial budaya
Di daerah ibu tidak terdapat budaya menghindari makanan berprotein,
menggunakan bebat perut (mekamakai stagen), senden dengan kaki
lurus.
2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan umum: baik, lemah, lesu
2) TTV
TD = 100/70 mmHg S = 36,7oC
N = 82 x/menit R = 22 x/menit
3) Anthropometri
BB = 66kg
TB = 163 cm
23
LILA = 24 cm
4) Pemeriksaan fisik
Muka : Pucat.
Mata : Simetris, sklera putih, konjungtiva palpebra
pucat, kelopak mata tidak oedem.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar
limfe, dan peningkatan tekanan vena jugularis.
Dada : Bentuk simetris, tidak ada tarikan inter costa,
pernapasan teratur, tidak ada wheezing dan
ronchi, bunyi jantung irama teratur
Payudara : Bersih, simetris, tidak ada benjolan abnormal,
puting menonjol.
Aksila : Bersih, tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, pembesaran perut
sesuai umur kehamilan, janin membujur,
intrauterin.
Genetalia : Tidak ada condiloma akuminata/condiloma
talata, tidak ada oedem, varises, pembesaran
kelenjar bartholini maupun kelenjar skene.
Anus : Bersih, tidak ada haemoroid.
Ekstermitas : Simetris, tidak ada kelainan fungsi anatomis,
kuku bersih, pucat, tidak oedem, dan tidak ada
varises.
b. Pemeriksaan khusus
1) TFU MC Donald : 16 cm
2) TBJ : (16-12)x155= 620gram
3) Palpasi
- Leopold I
TFU 2 jari bawah pusat, balotement positif
4) DJJ belum terdengar
c. Pemeriksan laboratorium
Tanggal 5 Juni 2017 :
24
Hb 9,5 gr%
Albumin (-)
Reduksi (-)
HbsAg Non Reaktif
VCT Non Reaktif
Golongan Darah A
3. Analisis data
Diagnosa/masalah Data dasar
GIP00000, UK 17-18 minggu, DS : - Ibu mengatakan hamil yang
janin tunggal, hidup, intra pertama usia kehamilan 17-18
uterin, TFU 2 jari bawah minggu
pusat, balotement positif, - Ibu mengeluh kadang-kadang
KU ibu dan janin baik pusing dan sering tidak nafsu
dengan masalah anemia makan.
ringan. DO :
- KU lemah, lesu
- TTV
TD = 100/70 mmHg
N = 82 x/menit
S = 36,7oC
R = 22 x/menit
- Muka pucat
- Mata
Simetris, sklera putih, konjungtiva
palpebra pucat, kelopak mata tidak
oedem
- Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid, kelenjar limfe, dan bendungan
vena jugularis.
- Dada
25
B. Diagnosa Kebidanan
GIP00000, UK 17-18 minggu, janin tunggal, hidup, intra uterin, TFU 2 jari
bawah pusat, balotement positif, KU ibu dan janin baik dengan masalah
anemia ringan. Prognosa baik.
C. Perencanaan
Diagnosa : GIP00000, UK 17-18 minggu, janin tunggal, hidup, intra
uterin, TFU 2 jari bawah pusat, balotement positif, KU ibu
dan janin baik dengan masalah anemia ringan. Prognosa
baik.
Tujuan : Ibu dan janin sehat, sejahtera selama hamil sampai melahirkan
Kriteria :
Keadaan ibu
- Keadaan umum baik
- Kesadaran composmentis
- Tanda-tanda vital:
TD : 100/70 – 130/90 mmHg S : 36,50C– 37,50C
N : 76-88 x/menit R: 16-24 x/menit
- Pemeriksaan laboratorium
Hb > 11 gr% Protein urine (-) Reduksi urine (-)
Keadaan janin
- TFU sesuai dengan usia kehamilan
Intervensi :
1. Jelaskan kondisi ibu saat ini
a. Beritahu ibu hasil pemeriksaan ibu dan janin.
R/ agar ibu merasa tenang dan kooperatif.
b. Berikan pengertian tentang resiko yang dapat saja terjadi pada ibu
hamil dengan anemia.
27
makanan yang menghambat penyerapan zat besi seperti teh, kopi, ataupun
soft drink.
5. Menganjurkan ibu untuk sering beristirahat yaitu tidur pada malam hari
kurang lebih 7-8 jam dan siang selama kurang lebih 1-2 jam juga hindari
istirahat yang berlebihan dan bekerja yang terlalu berat karena istirahat
yang cukup dapat mengurangi rasa stress pada ibu dan tidur malam
yang kurang akan berakibat turunnya kadar Hb. Istirahat yang dianjukan
bagi ibu hamil adalah miring ke kiri karena memperlancar pasokan darah
dari ibu ke plasenta. Dan menganjurkan ibu tidur terlentang karena dapat
menyebabkan sesak nafas.
6. Memberikan terapi Fe diminum 2x sehari 1 tab jumlah 20 tab dan
menganjurkan minum Fe dengan jeruk anget untuk mempermudah
penyerapan.
7. ibu Menjelaskan perubahan-perubahan fisiologis ibu hamil
a. Rahim (uterus)
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh
estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat. Pembesaran ini
pada dasarnya disebabkan oleh hipertrofi otot polos uterus.
b. Dinding vagina dan vulva
Pengaruh hormon estrogen, vagina dan vulva mengalami peningkatan
pembuluh darah sehingga nampak semakin merah dan kebiru-biruan.
Pada trimester III, dinding vagina mengalami banyak perubahan yang
merupakan persiapan untuk mengalami peregangan pada waktu
persalinan. Perubahan ini mengakibatkan bertamnbah panjangnya
dinding vagina.
c. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum gravidatatum,
korpus luteum gravidatatis berdiameter kira-kira 3 cm, kemudian
korpus luteum mengecil setelah plasenta terbentuk. Pada trimester III,
korpus luteum sudah tidak berfungsi lagi karena telah digantikan oleh
plasenta yang telah terbentuk.
d. Payudara
30
E. Evaluasi
Tanggal : Senin, 5 Juni 2017 pukul 09.45 WIB
S : - Ibu mengatakan memahami penjelasan yang diberikan
O : - Ibu dapat menjelaskan kembali tentang gizi ibu hamil
dengan anemia
- Tanda-tanda vital
TD = 100/70 mmHg
N = 82 x/menit
S = 36,70C
R = 22 x/menit
A : GIP00000, UK 17-18 minggu, janin tunggal, hidup, intra
uterin, TFU 2 jari bawah pusat, balotement positif, KU
ibu dan janin kurang baik dengan masalah anemia
ringan. Pengetahuan ibu tentang anemia bertambah.
33
Petugas
Vicki Mawarsih Z.
P27824211040
34
DAFTAR PUSTAKA
34