Anda di halaman 1dari 1

Pada dasarnya lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di luar manusia, yang mempengaruhi

kehidupan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Suatu individu dan masyarakat
merupakan objek dan subjek lingkungan. Dikatakan sebagai objek lingkungan berarti manusia dan
masyarakat dikendalikan oleh lingkungan. Sedangkan sebagai subjek lingkungan, artinya manusia dan
masyrakat memiliki peranan untuk mengendalikan, memanimpulasi, memperbaiki, merombak,
mengkondisikan dan mengekspoitasi lingkungan yang ada seperti yang dikehendakinya.

Kondisi lingkungan yang ada dapat mempengaruhi atau bahkan dipengaruhi oleh tindakan manusia dan
masyarakat. Hal ini merupakan ciri adanya hubungan timbal balik antara keadaan lingkungan dengan
kondisi social budaya. Sebagai contoh mungkin hampir sama dibeberapa daerah dengan daerah
disekitar lingkungan saya, dimana lingkungan tersebut kini tak lagi murni seperti awalnya, melainkan
telah banyak perubahan-perubahan yang mana perubahan tersebut adalah sebagai manifestasi hasil
dari tindakan manusia. Jika dahulu disekitar tempat tinggal masih banyak ditemukan pepohonan
rindang, mungkin di masa sekarang, pepohonan tersebut telah berkurang atau bahkan hilang. Hal ini
karena adanya salah satu pengaruh social budaya dimana masyarakat yang dulunya mungkin hanya
beberapa kini berkembang menjadi masyarakat yang lebih komplek, bisa disebabkan karena adanya
perpindahan penduduk atau munculnya generasi-generasi baru, sehingga tentu mereka terus
membutuhkan unsur primer dalam kebutuhan hidup lebih tepatnya kebutuhan tempat tinggal. Pohon-
pohon atau hutan-hutan yang tadinya rimbun mulai dikurangi untuk dijadikan lahan tempat tinggal.
Lebih dari itu, diera sekarang, dimana teknologi semakin canggih dan transportasi semakin memadai
ternyata berdampak juga terhadap perubahan lingkungan, budaya masyarakat yang menggunakan alat
transportasi pribadi seperti motor dan mobil cenderung mengeluarkan zat berbahaya dan racun yang
dapat mencemarkan lingkungan dan mengubah lingkungan tersebut mulai menjadi tidak sehat.

Kondisi lingkungan yang berubah memprihatinkan ini lah yang ternyata juga menjadi boomerang bagi
masyarakat itu sendiri dan hal ini mempengaruhi tindakan social budaya masyarakatnya, dimana
masyarakat mulai menyadari tindakannya yang merusak lingkungan sehingga mereka berusaha untuk
memperbaiki, mengelola dan memanfaatkan lingkungan secara bijaksana dengan berdasarkan pada
etika lingkungan dan ilmu yang di miliki. Kalau di sekitar tempat tinggal saya, untuk melakukan hal ini
biasanya diadakan acara kerja bakti di hari-hari libur (biasanya hari minggu) kemudian dilanjutkan
dengan acara makan bersama seluruh warga, tujuannya selain menjaga lingkungan juga untuk
meningkatkan hubungan sosial antar warga. Budaya ini sudah dilakukan dan berjalan selama dua tahun
belakangan.

Pada intinya maksud dari hubungan timbal balik antara kondisi lingkungan dengan kondisi sosial budaya
adalah setiap tindakan yang dilakukan manusia terhadap lingkungannya entah baik atau buruk akan
kembali pada diri mereka sendiri.

Anda mungkin juga menyukai