Anda di halaman 1dari 36

KEPERAWATAN KELUARAGA

Konsep Perawatan Home Care

Oleh :
1. Ani Risalatul M (07.40.003) 9. Meida Fitri Y (07.40,031)

2. Bayu Agung S (07.40.006) 10. Mujian C (07.40.034)

3. Dayinta Bayu R(07.40.009) 11. Puji Lestari (07.40,037)

4. Dhella C (07.40.012) 12. Ririh W (07.40.040)

5. D.AlmuSoffa (07.40.015) 13. Ruli R (07.40.043)

6. Febrina A (07.40.018) 14. Sisika E (07.40.046)

7. Heny S (07.20.021) 15. Vina R (07.40.049)

8. Luluk Fauziah (07.40.027) 16. Irvan Fanani (07.40.024)

Home Care
Pasien CVA
Untuk Memenuhi Tugas
Keperawatan Keluarga.
Program Studi D III Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Kepanjen

11/5/2009
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT sebagai pengendali


segala bentuk unsur kehidupan baik yang ada di langit maupun yang ada di
bumi. Karena, hanya dengan rahmat dan ridlonya makalah ini dapat penulis
selesaikan. Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan.

Makalah ini menyajikan materi tentang konsep home care khususnya home
care bagi pasien CVA.

Tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada Dan atas terselesainya


makalah ini kami mengucapkan terimakasih kepada;

1. Bapak Erfandy,S.Kep,Ns, selaku dosen keperawatan Keluarga.


2. Ayah dan Ibu kami yang telah memberikan bantuan baik moril dan
material.
3. Teman-teman kelas 3A yang kompak selalu
4. Serta semua pihak yang tidak bias kami sebutkan satu persatu.

Dan tentu saja dosen pembimbing yang tidak bosan – bosanya memberikan
pengarahan sehingga makalah ini dapat tersaji.

Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini
dimasa mendatang.

Melalui makalah ini penulis berharap menambah pengetahuan pembaca


secara lebih mendalam tentang home care bagi pasien CVA.

Kepanjen, November 2009

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Hampir dua dekade perawat Indonesia mengkampanyekan perubahan


paradigma. Pekerjaan perawat yang semula vokasional hendak digeser menjadi
pekerjaan profesional. Perawat yang dulunya berfungsi sebagai perpanjangan
tangan dokter, kini berupaya menjadi mitra sejajar dokter sebagaimana para
perawat di negara maju. Siapkah pihak lain menerima perubahan paradigma itu?
Siapkah para perawat menerima konsekuensi dari perubahan paradigma itu?
Wacana tentang perubahan paradigma keperawatan bermula dari Lokakarya
Nasional Keperawatan I tahun 1983. Dalam pertemuan itu disepakati bahwa
keperawatan adalah pelayanan profesional.

Pelayanan keperawatan didefinisikan sebagai bagian integral dari pelayanan


kesehatan yang diberikan kepada masyarakat, keluarga, kelompok khusus,
individu, dan sebagainya, pada setiap tingkat, sepanjang siklus kehidupan
pasien.

Mengikuti perkembangan keperawatan dunia, para perawat menginginkan


perubahan mendasar dalam kegiatan profesinya. Kalau tadinya hanya
membantu pelaksanaan tugas dokter, menjadi bagian dari upaya mencapai
tujuan asuhan medis, kini mereka menginginkan pelayanan keperawatan mandiri
sebagai upaya mencapai tujuan asuhan keperawatan.

Jika dulu hanya menjalankan perintah dokter, sekarang ingin diberi


wewenang memutuskan berdasarkan ilmu keperawatan dan bekerja sama
dengan dokter untuk menetapkan apa yang terbaik bagi pasien.

Keluarnya Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan,


UU No 2/1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional serta Surat Keputusan
Menteri Kesehatan No 647/2000 tentang registrasi dan praktik keperawatan lebih
mengukuhkannya sebagai profesi di Indonesia.

Tuntutan perubahan paradigma ini tentu mengubah sebagian besar bentuk


hubungan perawat dengan manajemen organisasi tempat kerja (rumah sakit,
puskesmas), dokter, serta pasien. Jika praktik keperawatan dilihat sebagai
praktik profesi, maka harus ada otoritas atau kewenangan. Ada kejelasan
batasan, siapa melakukan apa. Karena diberi kewenangan maka perawat bisa
digugat, perawat harus bertanggung jawab terhadap tiap keputusan dan tindakan
yang dilakukan.

Perawat harus diberi kesempatan untuk mengambil keputusan secara


mandiri didukung oleh pengetahuan dan pengalaman di bidang keperawatan.
Namun demikian, tidak ada satu pun masalah kesehatan yang hanya diatasi
dengan salah satu disiplin ilmu, karenanya kerja sama dengan pelbagai profesi
lain tetap sangat penting.

Peran lain perawat adalah melakukan advokasi, membela kepentingan


pasien. Saat ini keputusan pasien dipulangkan sangat tergantung kepada
putusan dokter. Dengan keunikan pelayanan keperawatan, perawat berada
dalam posisi untuk bisa menyatakan kapan pasien bisa pulang atau kapan
pasien harus tetap tinggal. Perawat juga berperan memberikan informasi sejelas-
jelasnya bagi pasien.

Untuk bisa bekerja secara profesional diperlukan sarana dan prasarana kerja
yang memadai. Perlu iklim kerja yang kondusif dengan budaya organisasi yang
mendukung dalam berinteraksi dengan tenaga kesehatan lain serta budaya
organisasi yang memfasilitasi kerja sama dengan pasien.

Struktur organisasi hendaknya bisa memfasilitasi kewenangan bagi perawat


dalam membuat keputusan. Untuk bisa bekerja secara tenang dan maksimal,
diperlukan proteksi terhadap risiko kerja dan tindak kekerasan. Konsekuensi dari
perkembangan itu harus ada jenjang karier dan pengembangan staf yang tertata
baik, imbalan jasa, insentif serta sistem penghargaan yang sesuai dan memadai.

Dalam hal persiapan peraturan, Persatuan Perawat Nasional Indonesia


(PPNI) menyatakan sudah menyelesaikan konsep lingkup praktik keperawatan,
standar praktik keperawatan, serta standar kompetensi tiap kategori
keperawatan. Rancangan Undang-Undang Keperawatan juga sudah selesai,
tinggal dibahas di tingkat departemen kemudian diteruskan ke DPR.

Dari adanya dukungan di atas maka model-model praktik keperawatan


profesional pun akan segera diwujudkan. Sejauh ini sudah diidentifikasi bentuk-
bentuk praktik keperawatan mandiri, seperti praktik di rumah sakit, kunjungan
rumah (home care), lembaga/rumah perawatan (nursing home), praktik
berkelompok serta praktik individu. Pelayanan home care akan memudahkan
pelayanan kesehatan kepada klien dan keluarga.

Home Care dilatarbelakangi, salah satunya, oleh permintaan keluarga


penderita yang diharuskan opname, namun tempat di Rawat Inap penuh,
sementara untuk ke RSU merasa keberatan dalam hal biaya. Adakalanya
pelayanan home care bagi penderita kasus terminal, yakni kondisi penyakit yang
dianggap tidak punya harapan lagi (dari sisi medis) dan tidak diterima di RS
manapun.

CVA atau stroke merupakan slah satu penyakiy yang membutuhkan


pelayanan yang intensif. Namun terkadang banyak keluhan dari klien maupun
keluarga menginggat perawatan di rumah sakit yang terasa mahal. Home care
merupak solusi yang tepat bagi penderita CVA atau stroke untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan yang terjangkau, efisien dan berkesinambungan.

Bentuk pelayanan Pendampingan dan Perawatan CVA di rumah (Home Care)


sangat tepat untuk diterapkan dalam keluarga. Pelayanan CVA di rumah (home
care) sangat membantu klien yang mempunyai hambatan fisik, mental dan
social, termasuk memberikan dukungan dan pelayanan untuk hidup mandiri,
sehingga mengurangi beban baik dari anggota keluarga, teman, kerabat maupun
tetangga yang membantu memenuhi kebutuhan hidup menuju kesembuhan dan
kelangsungan hidup klien.

Selain itu program home care sangat diperlukan dalam mendayagunakan


berbagai upaya untuk meningkatkan derajat kesejahteraan klien CVA secara
utuh. Dalam hal ini Program Home Care diharapkan dapat membantu klien CVA
mendapatkan keberlangsungan hidup menuju kemandirian secara bertahap.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

a. MAKSUD

Maksud dari pelaksanaan program Home care adalah untuk


mengembangkan pelayanan social terhadap para pasien dengan
CVA atau yang biasa disebut Stroke dengan memberikan pelatihan
dan bimbingan yang berorientasi pada kebutuhan hidup sehari-hari
tanpa sering merepotkan orang lain serta para pasien tersebut
merasakan bahagia walaupun mengalami keterbatasan dalam
beraktifitas.

b. TUJUAN

Tujuan yang diharapkan dari Pendampingan dan Perawatan pada


pasien dengan CVA di rumah (Home Care) adalah:

1. Meningkatnya kemampuan pasien CVA untuk menyesuaikan


diri terhadap proses perubahan dirinya secara fisik, mental dan
social.

2. Terpenuhinya kebutuhan dan hak pada pasien CVA agar


mampu berperan dan berfungsi di masyarakat secara wajar.
3. Meningkatnya kemampuan keluarga dan masyarakat dalam
pendampingan dan perawatan pasien CVA di rumah.

4. Terciptanya rasa aman, nyaman dan tentram bagi pasien CVA


baik di rumah maupun di lingkungan sekitarnya.

1.3 MANFAAT

a. BAGI PETUGAS HOME CARE

Dengan adanya perawatan homecare dimana mutu dan layanan


petugas lebih intensif diberikan bagi klien CVA akan memberikan
sebuah proses keperawtran yang berkesinambungan. Selain itu
adanya homecare bagi petugas kesehatan dapat memperluas
lapangan pekerjaan dan juga memberikan rasa kepuasan serta
kebanggaan tersendiri bagi perawat homecare. Dengan itu juga
perawat dapat meningkatkan rasa percaya diri karena klien betul-
betul terpantau oleh perawata secara mandiri.

b. BAGI KLIEN HOME CARE

Mempermudah klien serta keluarga dalam melaksanakan


perawatan di rumah secara mandiri dan memperkecil harga
pengeluaran untuk biaya perawatan. Keluarga dan klien juga
mendapat tambahan pengetahuan mengenai kesehatan khususnya
perawatan pada klien CVA.

c. BAGI DUNIA KESEHATAN

Dapat meningkatkan taraf kesehatan dan mempererat hubungan


tim kesehatan, meliputi dokter, perawat, terapis, laborat, dan ahli
gizi. Homecare merupakan sumbangan metode terbaru dalam
dunia kesehatan yagn dapat memberikan keuntungan yang
meksimal bagi klien dan tim keperawatan.
BAB II

KEORGANISASIAN HOME CARE CVA

2.1 PENGERTIAN HOME CARE

Home care (HC) menurut Habbs dan Perrin 1985 merupakan layanan
kesehatan yang dilakukan di rumah pasien (Lerman D dan Eric B.L, 1993)

Di Amerika Home care sudah terorganisasi mulai sekitar tahun 1880 an, di
mana pada saat itu banyak sekali pasien penyakit infeksi dengan angka
kematian yang tinggi. Meskipun pada saat itu telah banyak didirikan rumah sakit
modern, namun pemanfaatannya masih sangat rendah, karena masyarakat lebih
menyukai perawatan di rumah. Kondisi ini berkembang secara profesional,
sehingga pada tahun 1900 terdapat 12.000 perawat terlatih di seluruh USA
(visiting nurse/VN) memberikan asuhan keperawatan di rumah pada keluarga
miskin, public health nurses, melakukan upaya promosi dan prevensi untuk
melindungi kesehatan masyarakat, serta perawat praktik mandiri yang
melakukan asuhan keperawatan pasien di rumah sesuai dengan kebutuhannya
(Lerman D dan Eric B.L, 1993).

Di Indonesia layanan home care sebenarnya bukan merupakan hal yang


baru karena merawat pasien di rumah sudah dilakukan oleh anggota keluarga
maupun oleh perawat sejak jaman dahulu melalui kunjungan rumah.

Homecare biasanya digunakan untuk perawatan pada penyakit kronik yang


memerlukan perawatan lama dan berbiaya mahal bila dirawat di rumah sakit.
Keluarga yang memutuskan untuk melanjutkan perawatan di rumah umumnya
didasari pada perhitungan ekonomi atau kemudahan anggota keluarga lain untuk
menjenguk dan bertemu pasien serta kenyamanan pasien karena dirawat di
rumah akan memberikan rasa aman dan nyaman kepadanya yang sangat
berperan penting untuk membantu proses penyembuhannya.
Dengan jasa layanan home care ini banyak kemudahan yang akan
dirasakan oleh keluarga pasien, misalnya, keluarga pasien dapat dengan mudah
memantau perkembangan kesehatan pasien setiap harinya, tanpa perlu bolak
balik ke rumah sakit.

Setidaknya pihak keluarga akan lebih tenang untuk dapat mengerjakan hal
lain. Dalam hal ini, seorang tenaga perawat profesional akan menggantikan
keluarga pasien sehari-harinya dalam menemani dan merawat pasien di rumah,
secara profesional, sabar, telaten, penuh dedikasi dan bertanggung jawab.

2.2 KELEMBAGAAN HOME CARE

Secara kelembagaan, home care melekat dengan Rawat Inap (Palaran)


sebagai salah satu bentuk layanan medis yakni Rawat Inap yang memiliki hirarki
baku. Dalam institusi layanan kesehatan (dalam hal ini milik pemerintah) semua
sistem ada aturannya, dan sudah tentu kompetensi medis diserahkan kepada
dokter. Selanjutnya dokter dapat mendelegasikan tindakan medis kepada
paramedis berdasarkan indikasi dan protap (prosedur tetap). Ini dimaksudkan
untuk melindungi pasien dan petugas, sehingga jika terjadi sesuatu berkenaan
dengan tindakan medis, dapat dipertanggung jawabkan sesuai undang-undang
dan kompetensi. Kecuali jika Homecare tidak ada tindakan medis, maka
perawatan bersifat follow up, bisa jadi tidak diperlukan penanggung jawab dokter.

Adanya kelembagaan Home Care mengacu pada UU No. 12 Tahun 1992


dan UU No. 29 tahun 2004, kompetensi tindakan medis (praktek, homecare,
klinik, balai pengobatan, RS dan lain-lain) adalah seorang dokter sesuai
Ketentuan Konsil Kedokteran Indonesia. Artinya penanggung jawabnya seorang
dokter atau dokter gigi (dalam hal perawatan kesehatan gigi dan mulut).

Health home care dilakukan oeh tiga kelompok lembaga berwenang, yaitu:
Lembaga Kesehatan di Rumah Bersertifikat (certified home health agency /
CHHA); Program Perawatan Kesehatan di Rumah Jangka Panjang (the long-
term home health care program (LTHHCP); dan Lembaga Berlisensi. Rinciannya
adalah sebagai berikut:

1). Lembaga Kesehatan di Rumah Bersertifikat (CHHA)

Tujuannya adalah untuk memberikan kesempatan bagi individu yang


mengalami penyakit akut untuk menerima perawatan terampil yang dibutuhkan di
rumah mereka sendiri. CHHA memenuhi kebutuhan individu dengan memberi
berbagai jenis pelayanan, termasuk pelayanan keperawatan terampil, terapi
wicara, terapi fisik dan terapi okupasi, pelayanan sosial medis, asisten
perawatan kesehatan di rumah (HHA), konseling nutrisi, transportasi, peralatan,
dan terapi pernapasan.

CHHA juga memiliki program khusus, seperti pelayanan kesehatan mental,


pelayanan pediatrik, program untuk anak dan ibu, dan program AIDS, terdapat
juga pelayanan berteknologi tinggi seperti terapi intravena, kemoterapi di rumah,
dan penatalaksanaan nyeri. CHHA dikenal sebagai program jangka pendek
karena pelayanan yang diberikan biasanya singkat.

2). Program Perawatan Kesehatan di Rumah Jangka Panjang (LTHHCP)

Program Perawatan Kesehatan di Rumah Jangka Panjang dibentuk untuk


memenuhi kebutuhan individu yang menderita penyakit kronis di rumah.
Merupakan program yang memberikan pelayanan sosial dan kesehatan kepada
masyarakat yang membutuhkan perawatan kesehatan di rumah dalam waktu
yang lama. Biaya pelayanan kesehatan pasien tidak boleh lebih dari 75% biaya
rata-rata perawatan institusional jangka panjang di wilayah setempat. Pelayanan
keperawatan yang diberikan meliputi terapi fisik, okupasi, dan wicara, pelayanan
sosial medis, dukungan nutrisi serta pelayanan perawatan personal.

3). Lembaga Berlisensi


Lembaga berlisensi bukan merupakan lembaga medicare bersertifikat.
Lembaga berlisensi dapat memiliki komponen pelayanan profesional yang
menyediakan pelayanan terampil yang diberikan CHHA. Lembaga ini juga dapat
meniru banyak program khusus CHHA. Bagian perawatan terbesar yang
diberikan berasal dan pelayanan perawatan personal. Lembaga berlisensi
menyediakan pelayanan profesional, termasuk pengaturan rumah, ibu rumah
tangga, pegawai perawatan personal (Personal Care Workers /PCW), dan
perawatan seperti yang diberikan HHA
2.3 STRUKTUR ORGANISASI DAN TUPOKSI

Penanggung Jawab

(Dokter)

Ketua umum.

(perawat)

Koordinator keuangan. Ketua pelayanan.

(perawat majemen financial) (perawat)

Ketupel 1. Ketupel 2 Ketupel 3

(perawat) perawat perawat

PelaksanaPelayanan PelaksanaPelayanan PelaksanaPelayanan

(terapi dan,ahli gizi) (farmako dan dokter)


(tim perawat)

KLIEN
Adapun Tupoksi dari organisasi home care ini adalah:

1. Penanggung Jawab
a. Bertanggung jawab atas sagala bentuk pelayanan home cara
b. Menerima konsultasi dari pelaksanaan home care
c. Mengetahui segela bentuk perawtan bagi klien
2. Ketua Umum
a. Mengkoordinasikan tim pelayanan
b. Mengelola segala bentuk pelayanan yang diberikan
c. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan terhadap
kinerja pelayanan.
d. Membuat laporan kegiatan pelayanan
3. Ketua Pelayanan
a. Mengkoordinasikan semua kegiatan pelayanan perawatan
b. Menjalin komunikasi antar ketua pelaksanaan Home Care
c. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan
pelayanan Home Care.
4. Ketua Pelaksana 1, 2 dan 3
a. Mengkoordinasikan semua kegiatan pelayanan perawatan dengan
timnya
b. Mengatur proses pelayanan Home Care
c. Menjalin kerjasama antar tim
d. Menyusun laporan kegiatan pelayanan keperawatan di rumah
5. Pelaksana Pelayanan 1
a. Melaksanakan pengkajian dan menentukan diagnosa keperawatan
b. Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan diagnosa
keperawatan
c. Melaksanakan intervensi / tindakan keperawatan sesuai rencana
yang ditentukan
d. Mengevaluasi kegiatan/ tindakan yang diberikan dg. berpedoman
pada renpra.
e. Membuat dokumentasi tertulis pada rekam kep. setiap selesai
melaksanakan tugas
f. Memberikan pendidikan kesehatan
g. Melakukan usha promotif, preventif dan edukasi.
6. Pelaksana Pelayanan 2
a. Memberikan terapi pada klien
b. Memantau perkembangan dan kemampuan klien
c. Memberikan pengetahuan keluarga dan klien tentang gizi yang
tepet bagi klien
7. Pelaksana Pelayanan 3
a. Memberikan terapi medis yang sesuai
b. Menerima konsulan dari tim perawat
c. Mendiagnosa kemajuan klien.
2.4 HAK DAN KEWAJIBAN KLIEN ATAU KELUARGA DALAM HOME CARE

Klien mempunyai hak untuk diberi informasi secara tertulis sebelum


pengobatan diberikan. Klien dan petugas mempunyai hak dan kewajiban
untuk saling menghargai dan menghormati. Petugas dilarang menerima
pemberian pribadi maupun meminjam sesuatu dari klien.

 Klien mempunyai hak untuk :

a. Membina hubungan dengan petugas sesuai dengan standar etik

b. Memperoleh informasi tentang prosedur-prosedur yang harus


diikuti

c. Mengekspresikan kesedihan dan ketakutannya

d. Klien mempunyai hak dalam pengambilan keputusan, dalam hal ini


klien mempunyai hak untuk diberi tahu secara tertulis tentang
pengaturan, jenis pelayanan yang diberikan, dan jumlah
kunjungan rumah yang akan dilakukan
e. Klien mempunyai hak untuk memperoleh nasehat-nasehat tentang
rencana-rencana perubahan yang akan dilakukan

f. Mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam perencanaan


pelayanan keperawatan, perencanaan perubahan pelayanan
serta nasehat-nasehat lainnya

g. Klien mempunyai hak untuk menolak rencana perubahan tersebut

h. Dalam hal “privacy”, klien mempunyai hak untuk dijaga


kerahasiaan kondisi kesehatannya, hal-hal yang berhubungan
dengan sosial ekonomi, serta hal-hal yang dilakukan di rumahnya

i. Perawat atau petugas hanya akan memberikan informasi bila


diperlukan secara hukum atau bila diperlukan oleh klien atau
keluarganya

j. Dalam hal finansial, klien mempunyai hak untuk diberi informasi


tentang biaya yang harus dikeluarkan, memberikan informasi
pembiayaan dengan jelas.

k. Klien mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan dengan


kualitas yang tinggi, serta berhak mendapat informasi tentang hal-
hal yang berhubungan dengan keadaan emergensi.

 Kewajiban Klien :
a. Mematuhi segala perjanjian pelayanan yang telah disepakati
b. Bekerja sama seluas mungkin dengan perawat pelaksana
perawatan di rumah, ahli terapi, asisten dan pemberian
perawatan lain.
c. Mengikuti rencana perawatan yang disusun berdasarkan
pemahaman, persetujuan dan kerja sama sendiri.
d. Membayar biaya perawatan yang telah dilaksanakan.
2.5 RENCANA KEGIATAN PERAWATAN KLIEN

Rencana kegiatan meliputi beberapa fase, sebagai berikut :

1. Fase persiapan :
 Pihak keluarga menghubungi pelayanan home care atas rujukan
dari rumah sakit. Pada fase ini keluarga hanya perlu menjelaskan
masalah yang dialami.
2. Fase implementasi :
 Ketua Umum menugaskan ketua pelaksana untuk melakukan
pengkajian kebutuhan klien dan perawat pelaksana untuk merawat
klien.
 Hasil pengkajian awal sebagai referensi untuk merencanakan
kebutuhan klien selanjutnya dan dibuat kesepakatan dengan
keluarga (waktu, biaya dan sistem perawatan yang dipilih).
 Ketua pelaksana memantau pelaksanaan pelayanan keperawatan
oleh perawat pelaksana.
3. Fase terminasi :
 Perawat menyelesaikan tugas sesuai kontrak yang disepakati.
 Ketua pelaksana menyerahkan rekap peralatan dan biaya selama
perawatan.
 Koordinator administrasi melakukan kunjungan ke keluarga untuk
penyelesaian administrasi
4. Fase pasca kunjungan :
Evaluasi pelayanan home care pada pasien/keluarga dengan

- angket

- pertelepon

- lewat email

- Kunjungan

Mengenai : pelayanan perawatan, komunikasi, sarana, dll


Mengenai segala bentuk tindakan perawatan dan peralatan serta tarif jasa
pelyanan kami cantumkan dalam lampiran.

2.6 PENJADWALAN KUNJUNGAN RUMAH

Penjadwalan kegiatan ditetapkan berdasarakan kesepakatan bersama


dengan klien. Jadwala pelaksanaan kegiatan ini bisanya lebih sering dilakuakn
pada saat pertama kemudian secara bertahap akan berkurang seiring dengan
kemajuan klien. Akan tetapi pemantau perkembangan klien tidak dibiarka begitu
saja melainkan melalui via telepon dan kunjungan bulanan saja. Mengenai
jadwal kunjungan kami cantumkan padalampiran.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Home care merupakan bentuk pelayanan kesehatan masa depan karena


dengan home care, pasien dapat dirawat dirumahnya sendiri dengan ditemani
oleh anggota keluarga yang lain sehingga kecemasan pasien dapat
diminimalkan. Perawatan di rumah selain dapat mengurangi kecemasan juga
dapat menghemat biaya dari beberapa segi misal biaya kamar, biaya transpor
dan biaya lain-lain yang terkait dengan penjaga yang sakit.Tetapi perlu diingat
bahwa pasien yang dapat layanan home care adalah pasien yang secara medis
dinyatakan aman untuk dirawat di rumah dengan kondisi rumah yang memadai.

3.2 Saran

Segala bentuk pelayan home care yang diberikan semata adalah untuk
membantu kesejahteran dan meningkatkan kesehatan klien. Untuk itu segala
proses pelaksaan perlu kerjasam dan komunikasi antar pihak.
Lampiran 1 (Tarif Jasa Pelayanan)

Tarif Jasa Pelayanan Home Care


No Tindakan Tarif Pelayanan
1. Latihan ROM Rp. 30.000,-
2. Terapi wicara Rp. 40.000 – 50.000,-
3. Konsultasi Langsung - Langsung Rp. 25.000,-
- Via Telephon Rp. 8.000,-/telephon
4. Pemantauan Tekanan Darah Rp. 35.000,-
5. Penanganan nyeri Rp. 25.000,-
6. Tindakan invasive, missal. injeksi Rp. 30.000,-
7. Suction Rp. 35.000,-
8. Pendidikan kesehatan tentang CVA Rp. 50.000,-
9. Kolaborasi dengan Tim Medis, missal. dokter
Kolaborasi dengan Tim Terapis Rp. 140.000,-
10. Laboratorium Rp. 100.000,-
11. Pemantauan CVA Rp. 125.000,-
12. Meliputi : EKG, cek lab, periksa reflek Rp. 50.000,-

Tarif Jasa Perawat


 Rp. 30.000,- / hari untuk 2-3kali kunjungan (berlaku radius 4-7 Km).
 Rp. 20.000 – Rp. 25.000,- / hari untuk 2-3 kali kunjungan (berlaku radius 0-3Km)
 Rp. 60.000,- untuk 2-3 kali kunjungan (berlaku radius 8-14 Km).

Tarif Transport
 Dalam kota : Rp. 5000,- / km.
 Luar Kota : Rp. 8.000,- / km.
Lampiran 2 (Tarif Sewa Alat-Alat Medis)

Daftar Tarif Sewa Alat.

No. Alat Biaya/Bulan

1. Alat suction Rp. 30.000,- / 1bulan


2. Kursi Roda Rp. 30.000,- / 1 bulan
3. Krek atau krak segi empat Rp. 30.000,- / 2 bulan
4. Set oksigen Rp.60.000,- / 1 x pakai
5. Set tempat tidur khusus orang sakit Rp.50.000,-/ 1 bulan

Daftar Harga Alat Medis


No. Alat Biaya
1. Kateter Rp. 20.000,-
2. Kasa Rp. 10.000 / box
3. Pispot Rp. 70.000,-
4. Gel Rp. 8.000,-
5. Handscon Rp. 7.000,- / pasang
6. Plester Rp.15.000,-
7. Spuit - 3 cc Rp. 5.000,-
- 1 cc Rp. 3.000,-
- 5 cc Rp. 6.500,-
- 10 cc Rp. 8.000,-
8. Urobag Rp. 10.000,-
9. Aquabides Rp. 3.000,-
10. Alcohol Rp. 6.500,-
11. Under pad Rp. 25.000,- / bag
EKG Rp. 20.000,-
Lampiran 3 (Jadwal Kegitan Kunjungan Home Care CVA)

Jadwal Kegiatan Kunjungan Home Care


KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN:

NO WAKTU KEGIATAN PELAKSANA

1. Minggu  Kontrak dengan klien Ketua pelaksana 1


pertama dan ketua
 Mengkaji keadaan klien dan keluarga pelayanan
 Mendata segala kebutuhan klien

2. Minggu  Mulai melakukan intervensi seperti check up refleks, tingkat Pelaksana 1, 2,


kedua - kesadarandan juga kemajuan kemampuan aktivitas klien dan 3
keempat
 Membantu kegiatan ADL klien
 Menfasilitasi klien terapi wicara, mengenggam, duduk dan
berjalan
 Mengajarkan keluarga untuk merawat klien dengan benar

3 Minggu  Pemantauan keadaan klien dan perkembanganya Perawat 1 dan 2


kelima
 Melaukan perawatan yang diperlukan seperti rawat luka
dekubitus bila ada
 Mengirimkan sample darah klien untuk dicheck

4. Minggu  Pemantauan perkembangan klien tiap 1 bulan sekali Perawat 1 dan 2


keenam dst
 Memfasilitasi klien terapi jalan

5. 6 bulan  Follow up keadaan klien Ketupel dan


berikutnya pelaksana
 Konsul dengan tim perawatan, dokter mauapun terapi bila pelayanan
ada keluhan
Format evaluasi kegiatan kunjungan

Masalah
Tindakan yang Saran yang Pelaksanaan Nama
Tanggal kesehatan yang
dilakukan diberikan dari keluarga petugas
ditangani
Lampiran 4 (Jadwal Kunjungan Rumah)

JADWAL KUNJUNGAN RUMAH

No Tipe klien Kategori Klien Waktu Kunjungan

1. Klien perawatan total  Klien dengan Kunjungan dilakukan


gangguan sesering mungkin
kesadaran tingkat 3
3-4 kali seminggu rutin
 Klien yang paralisis selama 6 bulan
total
Setiap kunjungan selama 2-3
jam

2. Klien perawatan partial  Klien yang perlu Awal kunjungan 2-3 kali
terapi jalan , duduk seminggu selama 6 bulan
atau pun pertama
menggengam
Kemudian berkurag sesuai
 Klien yang perkenmbangan klien
hemiparese,
hemiplegi Setiap kunjungan selama 1-2
jam
 Klien dengan
kelemahan
ekstremitas
sabagian
Contoh jadwal kunjungan rumah :

PENJADWALAN KUNJUNGAN RUMAH

NO NAMA ALAMAT TANGGAL KETERANGAN


KUNJUNGAN

10
Lampiran 5 (Format Rujukan dari RS / Klinik)

R.S. HARAPAN KITA


Jl. Gatot Subroto No. 27A SURAT RUJUKAN
Kepanjen- Malang
Telp 0341-393000 Fax. 0341-398398
Kepada Yth.
Koordinator Pelayanan Home Care CVA
Jl. Bakti Mulya 14
Belimbing – Malang
Telp. (0341) 435000
Mohon perawatan Home Care pada,
Nama :
Umur :
Alamat :
Keluhan :
Pemeriksaan :
Diagnosa :
Terapi yang sudah diberikan :

Demikian atas bantuan dan kerjasamanya kami sampaikan terimakasih.

…………,………………..20…
Pemeriksa,

(…………………………)
Telp. ……………..........
Lampiran 6 (Format Pengkajian)

LAMPIRAN

CONTOH FORMAT PENGKAJIAN DATA

DASAR

A.Riwayat Keperawatan

Data Biografi

Pasien

Nama :........................................................................

Tempat/Tangal Lahir :........................................................................

Jenis Kelamin :........................................................................

Suku/Latar Belakang Budaya :.............................................................................

Pemdidikan :........................................................................

Agama :........................................................................

Pekerjaan :.......................................................................

Alamat :.......................................................................

Keluarga

Nama Orang Tua/Istri/Suami :......................................................................

Tempat/Tanggal Lahir :......................................................................

Pendidikan :......................................................................

Agama :......................................................................

Pekerjaan :......................................................................

Jumah Orang yang Tinggal :...........................................................................

Serumah
Pola Sehat – Sakit

Alasan Masuk Rumah Sakit :.............................................................

Status Kesehatan Sekarang :.............................................................

(termasuk uraian keluhan utama sesuai pola PQRST)

Status Kesehatan Dahulu :.............................................................

Status Kesehatan Keluarga :.............................................................

Status Sistem Fisiolagi :.............................................................

Pertimbangan Perkembangan :.............................................................

Pola Pemeliharaan Kesehatan

Pandangan Terhadap Kesehatan :......................................................................

Kebiasaan Pribadi :......................................................................

Pola Tidur dan Terjaga :......................................................................

Latihan dan Aktifitas :......................................................................

Rekreasi :......................................................................

Nutrisi :......................................................................

Stres dan Pola Pemecahan Masalah :.....................................................................

Sosial dan Ekonomi :......................................................................

Pola Kesehatan Lingkungan :......................................................................

Pola Kesehatan Kerja :......................................................................

Pola Peranan – Kekerabatan

Konsep Diri :.....................................................

Latar Belakang Budaya, Spiritual, Agama :.....................................................

Pola Peranan – Kekerabatan dalam Keluarga :.....................................................

Pola Hubungan Seksual dan Reproduksi :.....................................................

Pola Dukungan Sosial :.....................................................


B.Pengkajian Fisik

Tanda – Tanda Vital

Suhu :...............................oC Pernapasan :..............................x/menit

Nadi :...............................x/menit Tinggi Badan : .............................cm

Tek. Darah :...............................mmHg Berat Badan :..............................kg

Keadaan Umum

Kesan Umum :

( ) Baik ( ) Cukup ( ) Dispneau

( ) Buruk ( ) Sedang ( ) Nyeri

Wajah :

( ) Baik ( ) Ekspresi Datar

( ) Trembling ( ) Kelainan Bentuk

Kesadaran : ..................................................................................................................

Penaksiran Usia :....................................................................................................................

Bentuk Badan

( ) Kekar ( ) Ramping

( ) Obesitas ( ) Sedang ( ) Sangat Kurus

Cara Berbaring dan Bergerak :..............................................................................................

Bicara :

( ) Jelas dan Lancar ( ) Menonton ( ) Cepat

( ) Pelan / Lemah ( ) Parau ( ) Kekerasan Naik Turun

Pakaian, Kerapian, dan Kebersihan Badan :

( ) Bersih ( ) Rapi ( ) Serasi

( ) Kotor ( ) Berbau ( ) Parfum Berlebih


Kulit, Rambut, Kuku

Inspeksi Palpasi

Warna Kulit................................. Suhu.............................................

Jaringan Parut............................. Kelembaban.................................

Jumah Rambut............................. Tekstur.........................................

Warna Kuku................................. Turgor..........................................

Bentuk Kuku................................ Edema..........................................

Lain-lain.......................................

Kepala

Inspeksi Palpasi

Kesimetrisan Wajah..................... Kulit Kepala................................

Tengkorak.................................... Deformitas...................................

Rambut.........................................

Kulit Kepala.................................

Mata

Inspeksi Lensa ...........................................

Bentuk Bola Mata........................ Gerakan........................................

Kelopak........................................ Lapang Pandang...........................

Konjungtiva ................................. Visus............................................

Sklera........................................... Palpasi

Kornea ......................................... Tekanan Bola Mata......................

Iris................................................

Pupil Kanan :...............................

Kiri :...............................
Telinga

Inspeksi Palpasi

Daun Telinga................................ Kartilago......................................

Liang............................................ Nyeri Tekan Tragus.....................

Membran Timpani....................... Uji Pendengaran...........................

Hidung dan Sinus

Inspeksi Palpasi

Bagian Luar.................................. Septum.........................................

Bagian Dalam............................... Sinus.............................................

Ingus.............................................

Perdarahan....................................

Penyumbatan................................

Mulut

Inspeksi Palpasi

Bibir............................................. Pipi...............................................

Gigi.............................................. Palatum........................................

Gusi.............................................. Dasar Mulut.................................

Lidah Membran Mukosa.............. Lidah............................................

Faring Uvula................................ Perkusi

Tonsil........................................... Gigi..............................................

Bau Mulut................................................
Leher

Inspeksi Palpasi

Bentuk Leher................................ Kelenjar Limfe.............................

Warna Kulit.................................. Kelenjar Tiroid.............................

Bengkak....................................... Trakea..........................................

Tumor.......................................... Pembuluh Darah...........................

Tekanan Vena.............................. Lain-lain...................................................

Gerakan........................................

Pembuluh Darah

Inspeksi dan Palpasi

A. Temporalis................................... A. femoralis.......................................
A. Karotis.........................................
A. brakialis........................................ A. poplitea........................................

A. radialis.......................................... A. tibialis posterior...........................

A. dorsalis pedis................................

Dada

Inspeksi

Bentuk....................................

Retraksi..................................

Kulit.......................................

Payudara.................................

Lain-lain...................................
Paru-Paru

Inspeksi

Kiri Kanan

Palpasi

Kiri Kanan

Perkusi

Kiri Kanan

Auskultasi

Kiri Kanan

Jantung

Inspeksi

Palpasi

Perkusi

Auskultasi

Abdomen

Inspeksi

Bentuk Kontur Permukaan

Retraksi Penonjolan

Simetris

Auskultasi

Bising Usus Bunyi Vena

Bunyi Arteri Lain-lain

Perkusi
Palpasi

Ringan Limpa

Dalam Ginjal

Hepar Kandung Kemih

Lain-lain

Anus dan Rektum

Inspeksi

Palpasi

Alat Kelamin

Inspeksi

Palpasi

Muskuloskeletal

Otot

Inspeksi Palpasi

Ukuran Kelemahan

Kontraktur Kontraksi

Kontraksi Gerakan

Kekuatan Lain-lain

Tulang

Inspeksi Palpasi

Susunan Tulang Edema

Deformitas Nyeri tekan

Pembengkakan
Persendian

Inspeksi

Kaku

Rentang Gerak

Palpasi

Nyeri Tekan

Bengkak

Krepitasi

Lain-lain

Neurologi

Kesadaran

Sensasi

Regulasi Integrasi

Pola Pemecahan Masalah / Penyesuaian Diri

C. ringkasan Riwayat Keperawatan dan Pengkajian fisik

D. Formulasi Masalah/Diagnosis Keperawatan


Lampiran 7 (Format Inform Consent)

SURAT PERSETUJUAN
Yang bertanda-tangan di bawah ini :..............................................................................
Nama :..............................................................................
Umur / jenis kelamin :............................. tahun, Laki-laki/Perempuan,*)
No. KTP/SIM/Paspor *) :..............................................................................
Alamat :.............................................................................
Dengan ini menyatakan sesungguhnya :..............................................................................
TELAH BESEDIA
Untuk diteruskan : Perawatan Home care
Untuk dilakukan : Tindakan Medik berupa....
Terhadap:
Diri sendiri Istri Suami
Lainya Orang Tua Anak
Nama pasien :..........................................................................................................
Umur / jenis kelamin : ..........................................................................................................
Alamat :..........................................................................................................
Ruangan :..........................................................................................................
Rekam Medis No. :..........................................................................................................

Saya juga telah menyatakan sesunguhnya bahwa saya :


a) Telah diberikan penjelasan serta peringatan akan bahaya, risiko, serta kemungkinan –
kemungkinan yang timbul, apabila :
- tidak dilakukan perawatan dan pengobatan home care,
- dihentikan rawat home care
- tidak dilakukan tindakan medik berupa....
b) Telah saya pahami sepenuhnya segala penjelasan yang diberikan oleh dokter,
c) Atas tanggung jawab dan risiko saya sendiri saya TETAP MENOLAK anjuran dari
dokter tersebut.
Catatan :
*) Coret yang tidak sesuai Jakarta,……………………
Beri tanda X yang dipakai Yang bertanggungjawab
DAFTAR PUSTAKA

http://jasakesehatan.blogspot.com/2009/05/apa-itu-homecare-secara-
sederhana.html

http://kedokteran-keperawatan-kebidanan.blogspot.com/: Home Care dan "sedikit


konsep untuk anda"
Diterbitkan Agustus 5, 2007 Artikel , Health , Kesehatan , Personal 41 Comments
Tags: Artikel, Health, Kesehatan, Personal

Sumber : blogs.unpad.ac.id

Anda mungkin juga menyukai