Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN

TUGAS RANCANG – 1
LINES PLAN

DISUSUN OLEH :
Devin Wijaya
2018.02.1.0004

UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KELAUTAN
TEKNIK PERKAPALAN
2019/2020
TUGAS RANCANG – 1
LINES PLAN

LEMBAR PENGESAHAN

Tugas Rancang - 1 mengenai pengerjaan Lines Plan, Hydrostatic & Bonjean Curves
ini dikerjakan oleh :
Nama : Devin Wijaya
NIM : 2018.021.0004
Tipe Kapal : General Cargo
Metode yang dipakai : Sesuai pentujuk buku panduan merancang kapal.
Mulai Tugas : Senin, 11 September 2019
Selesai Tugas : selasa, 19 Desember 2019

Dikerjakan Oleh :

Devin Wijaya
2018.021.0004

Dan disetujui oleh Dosen Pembimbing :


Nama : Ir. Didik Hardianto M.T
NIK : 01106

Disetujui Oleh :
Surabaya, Desember 2019

Ir. Didik Hardianto M.T


01106

TEKNIK PERKAPALAN
UHT SURABAYA 2
TUGAS RANCANG – 1
LINES PLAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini yang ditujukan untuk memenuhi Tugas
Rancang – 1 (Lines Plan).
Rasa hormat dan terima kasih saya sampaikan kepada dosen pembimbing yang telah
membimbing dan mengajar dengan sabar dan juga kepada senior serta teman–teman yang
telah banyak membantu dalam penyelesaian laporan Tugas Rancang – 1.
Laporan ini saya susun dan laksanakan atas tugas yang telah diberikan kepada saya.
Dalam Tugas Rancang – 1 ini yang dibahas dan dikerjakan adalah tugas Perencanaan Dasar
Garis (Lines plan), Kurva Bonjean, dan Kurva Hidrostatic yang semuanya itu merupakan
dasar bagi saya untuk dapat mengerti dan menyelesaikan tugas – tugas berikutnya.
Dalam penggambaran Tugas Rancang - 1 ini saya menggunakan Form Data dan
Buku Refrensi tentang tugas-tugas yang bersangkutan, dimana buku tersebut sangat banyak
membantu saya dalam penyelesaian penggambaran ini.
Harapan saya dalam pembuatan laporan Tugas Rancang - 1 ini dapat membantu dan
menambah pengetahuan saya tentang penggambaran bentuk badan kapal beserta sifat-
sifatnya. Sehingga dalam tugas berikutnya saya tidak terlalu sulit menyelesaikan.
Diakhir kata ini, saya sebagai penyusun laporan mengharap masukan baik saran atau
kritik atas semua kekurangan yang telah saya buat.

Surabaya, 19 Desember 2018

Devin Wijaya
NIM :18.02.1.0004

TEKNIK PERKAPALAN
UHT SURABAYA iii
TUGAS RANCANG – 1
LINES PLAN

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR .............................................................................................................iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 5
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 5
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 6
1.3 Tujuan .......................................................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................. 7
2.1 Rencana Garis (Lines Plan) ......................................................................................... 7
2.2 Dimensi Kapal ............................................................................................................. 8
2.3 Koefesien Bentuk Kapal .............................................................................................. 9
2.4 Bidang – Bidang yang Memotong Kapal .................................................................. 11
BAB III DESAIN BENTUK BADAN KAPAL .................................................................... 13
3.1 Bentuk Haluan ........................................................................................................... 13
3.2 Bentuk Buritan ........................................................................................................... 14
3.3 Curves of Sectional Area (CSA) ................................................................................ 17
3.4 Sheer Plan .................................................................................................................. 24
3.5 Body Plan ................................................................................................................... 25
3.6 Half Breadth Plan ....................................................................................................... 28
3.7 Sent dan Buttock line ................................................................................................. 30
BAB IV MENGHITUNG DISPLASMENT
BAB V PENUTUP .................................................................................................................. 32
5.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 32
5.2 Saran .......................................................................................................................... 32

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 33

TEKNIK PERKAPALAN
UHT SURABAYA iv
TUGAS RANCANG – 1
LINES PLAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan Negara kepulauan(archipelago) dimana laut dominan dari
daratan sehingga masyarakat membutuhkan alat transportasi untuk menghubungkan antar
pulau tersebut. Alat transportasi tersebut bernama kapal, dimana kapal tersebut adalah
bangunan teknik yang dapat mengapung dan dapat bergerak, untuk menggerakkannya bisa
menggunakan bambu gala, dayung dan pada zaman sekarang menggunakan tenaga mesin.
Bentuk kapal sendiri bermacam – macam dimana sebatang kayu yang tengahnya di bolongkan
sampai baja yang dapat menjadi bahan utama membuat kapal.
Kapal adalah kendaraan pengangkut penumpang di laut, pada semua daerah yang
mempunyai perairan tertentu. Sejak dahulu, orang sudah menggunakan kapal sebagai sarana
transportasi laut. Hal ini sudah menjadi kebiasaan hubungan antara kelompok orang dengan
kelompok orang lainnya. Semua ini diperlukan sebagai sarana transportasi laut. Alat untuk
transportasi itu adalah kapal atau perahu. Dengan menggunakan kapal, orang akan dapat
menuju ke suatu tempat untuk berinteraksi dengan orang lain yang memilki tujuan tertentu.
Dalam pembuatan kapal pada dewasa ini melalui beberapa tahap dan pemeriksaan
sehingga kapal yang akan dibuat dapat memenuhi criteria yang diinginkan dan keselamatan
bagi awak kapal tersebut. Tahap tersebut yang pertama adalah gambar dimana gambar
tersebut menampilkan desain kapal yang akan dibangun. Gambar yang digambar untuk
perencanaan awal pertama yaitu “gambar pokok” (Main Drawing), contoh gambar pokok
terdiri dari Rencana garis, Rencana Umum, Rencana Kontruksi dan sebagainya.
Dalam proses pembuatan kapal, dikenal sebuah istilah yang disebut dengan mould
loft, yakni suatu pekerjaan menggambar bentuk badan kapal maupun konstruksinya dalam
skala 1:1 pada lantai gambar. Tujuan mould loft sendiri adalah untuk mencapai bentuk badan
kapal yang akurat dengan ukuran konstruksi kapal yang tepat, sehingga dalam proses
pembangunannya segala ukuran yang terpakai sudah tepat dan tidak ada kesalahan bentuk
maupun ukuran.

TEKNIK PERKAPALAN
UHT SURABAYA 5
TUGAS RANCANG – 1
LINES PLAN

Mould loft mencakup beberapa gambar, dan salah satunya adalah gambar Lines Plan.
Lines Plan merupakan gambar rencana garis yang terdiri dari gambar potongan dan
penampang kapal yang terdiri dari Body Plan, Buttock Line, dan Water Line.
Pada laporan ini penulis membahas apa yang dimaksud dengan lines plan yang
merupakan gambar awal dari gambar pokok dan cara membuat lines plan, sehingga gambar
linesplan dapat digunakan untuk merencanakan Kurva Hidrostatik dan Kurva Bonjean,
dimana Kurva Hidrostaik berfungsi untuk karakteristik badan kapal yang tercelup sedangkan
Kurva Bonjean yang berfungsi merencanakan volume ruang muat, letak LCB, dll. Gambar
Lines Plan ini penting adanya karena dari gambar inilah kita dapat membentuk kapal yang
akan akan dibangun dengan menggunakan skala 1:150.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam rumusan masalah mengenai Lines Plan ini, akan diperinci penjelasannya dalam
bab-bab berikutnya. Di sini penulis menjelaskan rumusannya sebagai berikut :
(1) Apakah definisi dari Lines Plan?
(2) Apa sajakah yang mencakup ukuran dan dimensi-dimensi kapal?
(3) Bidang-bidang apa sajakah yang terdapat dalam pembuatan Lines Plan?
(4) Bagaimanakah proses penggambaran Lines Plan?
(5) Perhitungan apa sajakah yang dipergunakan dalam penggambaran Lines Plan?

1.3 Tujuan
Tujuan di sini menjelaskan pernyataan dari rumusan masalah yang telah dibuat
sebelumnya. Tujuan dari penulisan laporan Lines Plan adalah sebagai berikut :
(1) Untuk mdengetahui definisi dari Lines Plan.
(2) Untuk mengetahui ukuran dan dimensi-dimensi kapal.
(3) Untuk mengetahui bidang-bidang dalam pembuatan Lines Plan.
(4) Untuk mengetahui proses penggambaran Lines Plan.
(5) Untuk mengetahui perhitungan yang dipergunakan dalam penggambaran Lines Plan.

TEKNIK PERKAPALAN
UHT SURABAYA 6
TUGAS RANCANG – 1
LINES PLAN

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rencana Garis (Lines Plan)


Lines Plan atau Rencana Garis adalah gambar proyeksi bentuk badan kapal secara
total terutama pada bagian badan kapal yang berada dibawah bidang air, yang dibuat pada
selembar kertas. Gambar proyeksi tersebut dibuat berdasarkan pada cara pemotongan secara
membujur maupun melintang, begitu pula dengan cara horizontal maupun vertikal. Posisi dan
ukuran pemotongan badan kapal dilakukan dengan cara tertentu, tergantung pada ukuran
badan kapal yang harus terpotong.
Pada linesplan akan terlihat jelas bentuk badan kapal dengan garis-garis yang saling
terhubung. Pada gambar ini merupakan rencana awal untuk melaksanakan perencanaan
selanjutnya, misalnya perencanaan kurva hidrostatik dan kurva bonjean.
Menggambar banyak menggunakan bermacam-macam metode misalnya form data,
NSP dll hal ini sebagai pedoman awal untuk merencanakan penggambaran lines plan sendiri.
Pada umumnya pemotongan badan kapal pada gambar linesplan dilakukan dengan
perjanjian tertentu terhadap ketiga tipe proyeksinya, kemudian diberikan nama pada bentuk
gambar proyeksinya. Ke tiga bentuk gambar proyeksi tersebut adalah:
1. Potongan membujur vertikal disebut sebagai Sheer Plan
2. Potongan melintang vertikal disebut sebagai Body Plan
3. Potongan membujur horizontal disebut sebagai Half Breadth Plan

TEKNIK PERKAPALAN
UHT SURABAYA 7
TUGAS RANCANG – 1
LINES PLAN

2.2 Dimensi Kapal


Dimensi badan kapal yang akan ditulis yaitu dimensi pokok badan kapal, dimensi
inilah yang digunakan sebagai dasar untuk perencanaan Lines Plan, Kurva Hidustatik dan
Bonjean
2.2.1. Forward perpendicular (FP)
Garis tegak haluan dibuat pada perpotongan garis air muat perencanaan dengan
linggi haluan.
2.2.2. After Perpendicular (AP)
Garis tegak buritan dibuat pada perpotongan garis air muat perencanaan
dengan sisi depan poros kemudi
2.2.3. Length Between Perpendicular
Panjang garis antara AP dan FP
2.2.4. Length Water Line, Lwl
Panjang garis air muat perencanaan dari Fp sampai linggi buritan pada kapal
dalam keadaan sarat penuh.
2.2.5. Length Over All, Loa
Panjang keseluruhan badan kapal yang diukur dari titik terjauh haluan

2.2.6. Breadth Moulded, Bmld


Lebar terbesar kapal yang diukur pada midship dari sisi ke sisi

Gambar 2.2.7.a, Lebar Kapal (umum) Gambar 2.2.7.b, Lebar Kapal Kayu

TEKNIK PERKAPALAN
UHT SURABAYA 8
TUGAS RANCANG – 1
LINES PLAN

2.2.7. Depth Moulded, Dmld/Hmld


Merupakan kedalaman kapal yang di ukur dari atas balok geladak sampai dasar
dalam kapal

Gambar 2.2.8.a, Kedalaman Kapal Gambar 2.2.8.b, Kedalaman Kapal


2.2.8. Draught Moulded
Merupakan sarat air penuh, yang diukur dari sarat air terndah sampai sarat air
penuh.

Gambar. 2.2.9.a, Sarat Kapal (Umum) Gambar.2.2.9.b,Sarat Kapal Kayu


2.2.9. Midship Φ
Titik tengah antara garis Lpp
2.2.10. Centre Line
Sebuah bidang yang membelah tengah kapal bengan arah membujur.

2.3 Koefesien Bentuk Kapal


Koefisien bentuk kapal adalah bentuk badan kapal yang ada di bawah air, terhadap
suatu ukuran yang membatasi ukuran badan kapal tersebut.
2.3.1. Block Coefficient
Koefesien blok(Cb), adalah isi penuh berupa volume displasemen V dengan
volume balok yang mempunyai panjang,lebar dan tinggi yang sama pada sarat.
𝑉
Cb =
𝐿𝑝𝑝𝑥 𝐵𝑚𝑙𝑑 𝑥 𝑑

TEKNIK PERKAPALAN
UHT SURABAYA 9
TUGAS RANCANG – 1
LINES PLAN

Gambar. 2.3.1., Koefesien Blok


2.3.2. Midship Section Area Coefficient
Koefesien midship ( Cm) perbandingan antara luas midship dengan luas segi
empat yang dibatasi lebar dan sarat kapal.
𝑀𝑆𝐴
Cm =
𝐵𝑚𝑙𝑑 𝑥 𝑇
2.3.3. Water Plan Area Coefficient
Koefesien bidang air (Cw), adalah perbandingan antara luas bidang air dengan
luas segiempat yang dibatasi oleh panjang dan lebar kapal.
𝑊𝑃𝐴
Cw =
𝐿𝑤𝑙 𝑥 𝐵𝑚𝑙𝑑

Gambar 2.3.3. Koefesien Bidang Air


2.3.4. Prismatic coefficient
Koefesien prismatic (Cp), adalah sebuah perbandingan antara Volume badan
kapal dengan volume prismanya.

TEKNIK PERKAPALAN
UHT SURABAYA 10
TUGAS RANCANG – 1
LINES PLAN

Gambar 2.3.4, Koefesien Prismatik Horizontal

Gambar 2.3.4., Koefesien Prismatik Vertical

2.4 Bidang – Bidang yang Memotong Kapal


Untuk mempermudah memahami bentuk badan kapal, terutama yang berada di bawah
permukaan air (tercelup dala air), maka kita juga harus mengetahui bidang-bidang datar utama
yang memotong badan kapal.
Bidang utama yang memotong kapal ada tiga, yaitu bidang diametral, bidang tengah
kapal dan bidang garis air.
2.4.1. Bidang Diametral
Bidang diametral adalah bidang tegak memanjang yang melalui sumbu kapal
(centre line). Bidang ini akan memotong kapal tepat di tengah-tengahnya dan akan
menunjukkan garis air tepi bentuk kapal apabila dipandang dari samping. Apabila kita
buat buat bidang sejajar dengan bidang diametral ini, maka akan diperoleh garis-garis
bentuk lengkungan badan kapal yang terlihat dari samping, yang keseluruhannya berada
di dalam lingkup bidang pandangan samping kapal. Garis-garis ini biasanya disebut
sebagai Buttock Line.
Garis Tegak Potongan Memanjang (Buttock Line).Diumpamakan seperti
sebuah kapal dipotong-potong tegak memanjang kapal. Penampang kapal yang
terbentuk karena pemotongan ini disebut bidang garis tegak potongan memanjang.

TEKNIK PERKAPALAN
UHT SURABAYA 11
TUGAS RANCANG – 1
LINES PLAN

Gambar 2.4.1, Bidang Diametral


2.4.2. Bidang Tengah Kapal
Bidang tengah kapal adalah bidang tegak melintang yang melalui pertengahan
panjang LPP.
Bidang ini akan memotong kapal tepat di tengah-tengah panjangnya dan akan
menunjukkan garis tepi bentuk kapal apabila dipandang dari depan. Apabila kita buat
bidang-bidang sejajar dengan bidang tengah ini, maka akan diperoleh garis-garis bentuk
lengkungan badan kapal yang terlihat dari depan, yang keseluruhannya berada dalam
lingkup bidang pandangan depan kapal. Garis-garis ini biasanya disebut Body Plan.

Gambar 2.4.2, Bidang Tengah Kapal


2.4.3. Bidang Garis Air
Bidang garis air adalah bidang horizontal yang melalui permukaan air pada
saat kapal muatan penuh.
Bidang ini akan memotong kapal dan akan menunjukkan garis tepi bentuk
kapal apabila dipandang dari atas. Apabila kita buat bidang-bidang yang sejajar dengan
bidang garis air ini, maka akan diperoleh garis-garis bentuk lengkungan badan kapal
yang terlihat dari atas pada tinggi permukaan air yang berbeda-beda yang
keseluruhannnya berada di dalam lingkup bidang pandangan atas kapal. Garis-garis ini
biasanya disebut Water Line.

Gambar 2.4.3, Bidang Garis Air

TEKNIK PERKAPALAN
UHT SURABAYA 12
TUGAS RANCANG – 1
LINES PLAN

BAB III
DESAIN BENTUK BADAN KAPAL

Data Kapal
Type Kapal : General Cargo
Nkk : 020
Lpp : 119 m
Bmld : 18,3 m
Dmld : 9,9 m
Tmld : 7,757 m
Disp. : 13152 ton
Vd : 13,3 knot
Poop : 24,65 m
F.cle : 10,7 m

3.1 Bentuk Haluan


Haluan terdapat pada depan kapal sehingga memotong linggi atau FP pada kapal. Pada
haluan harus memiliki kontruksi yang kuat karena pada bagian ini badan kapal selalu
menerima gaya dinamis dari air laut.Bermacam-macam bentuk haluan, seperti :

Merencanakan bentuk linggi haluan (stem) dan linggi buritan (stern) kapal. Bentuk
dari stem harus disesuaikan bentuk dari bow line. Dewasa ini linggi haluan dibuat dari pelat

TEKNIK PERKAPALAN
UHT SURABAYA 13
TUGAS RANCANG – 1
LINES PLAN

dan bentuknya makin keatas makin membesar jari-jarinya. Sudut kemiringan ± 15. Linggi
haluan dengan bulbous-bow digambar dengan teknik tertentu.

3.2 Bentuk Buritan


Buritan terletak pada belakang kapal yang memotong linggi buritan atau AP dan
dibawah buritan terdapat alat propulsi kapal yaitu propeller. Dibelakan titik AP terdapat
bagian kapal yang masih tercelup air yang dinamakan Cant Part, pada bagian ini terdapat
perhitungan khusus ketika merencanakan kurva hidrostatik.
Bentuk linggi buritan tergantung dari diameter propeler yang dapat diambil = 0,6T –
0,7 T, sedang diameter boss =1/6 diameter propeler. Untuk besarnya clearance didapat pada
Lloyd Register , Norske Veritas , dll. Bentuk linggi buritan tergantung konstruksinya, untuk
single atau twin-screw, dengan atau tanpa sepatu linggi, bentuk sendok (cruiser) atau
terpotong (transom) dsb.

3.2.1. Daun Kemudi


 Luas rudder
A = T x Lpp / 100 [1+25 (Bmld/Lpp) 2] (m2)
97,116 𝑥 119 18,3 𝑥 119 2
= [ 1 + 25 ( ) ]
100 100
= 14,688 m2

TEKNIK PERKAPALAN
UHT SURABAYA 14
TUGAS RANCANG – 1
LINES PLAN

 Ukuran Daun Kemudi


h = Tinggi daun kemudi
b = Lebar daun kemudi

 Tinggi Kemudi (h)


h= (0,6 - 0,7) T
= 4,654 m

 Lebar Kemudi (b)


b = A/h
= 3,156 m

 Lebar Bagian Balansir (b')


b' = A'/h
= 0,631 m

 Luas Bagian Balansir (A')


A'=20% Luas Kemudi(A)
= 2,938 m2

3.2.2 propeller
 Diameter Propeller (D):
D = (0,6 - 0,7) T
= 4,654 m

 Diameter Ujung Depan ( df )


df = 0,1737 × D
0,808 m

TEKNIK PERKAPALAN
UHT SURABAYA 15
TUGAS RANCANG – 1
LINES PLAN

 Diameter ujung belakang (da)


da = 0,131 x D
0,610 m

 Panjang Boss Total ( L)


L = 0,167 × D
0,777 m

 Ketirusan ( dA )
dA = 10% × df
0,081 m

 Diameter Boss (Db)


Db= 1/6D
0.776 m

3.2.3. Stren Clearance

 J= 0,0343.T
= 0,266 m

TEKNIK PERKAPALAN
UHT SURABAYA 16
TUGAS RANCANG – 1
LINES PLAN

 K= 0,0226.Lpp
= 2,689 m

 L= R=0,164.T
= 1,272 m

 M= 0,045T+0,5Dp
= 2,676 m

 N= 0,48 x df
= 0,388 m

 O= 3%Lpp
3,570 m
3.3 Curves of Sectional Area (CSA)
CSA adalah curve section area adalah bentuk lengkungan luas penampang setiap
station. Sebelum menggambar CSA ada perhitungan perhitungan yang diselesaikan. Salah
satu metode menggambar CSA menggunakan Form Data. Untuk menggunakan formula Form
Data diperlukan data yang diperoleh dari data kapal. Data tersebut berupa CM, Cb, CWP, CP,
untuk memperoleh data tersebut dilakukan perhitungan.

3.3.1. Perhitungan Data Kapal


 Perhitungan Froude Number
𝑉
Fn = 1 Ket : V = kecepatan kapal (m/s2)
(𝑔 . 𝐿𝐵𝑃)2
G = Gravitasi (9,8 m/s2)
1 knots = 0,5144 (m/s)
13,3 𝑥 0,5144
Fn =
(9,8 𝑥 119)1/2
6,842
Fn =
372,529

TEKNIK PERKAPALAN
UHT SURABAYA 17
TUGAS RANCANG – 1
LINES PLAN

Fn = 0,018
 Perhitungan CB, CM, CWP, dan CP
Menurut Jensen 1994
𝐷𝑖𝑠𝑝𝑙𝑎𝑐𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡
CB =
𝐿𝑥𝐵𝑥𝑇𝑥𝜌
13152
=
119𝑥 18,3 𝑥 7,757 𝑥 1,025
= 0,760

CM = 0,9 + 0, 1 √𝐶𝐵
= 0,9 + 0, 1 √0, 760
= 0, 987
CWP = 0, 788 x CB + 0, 248
= 0, 788 x 0,760 + 0, 248
= 0, 847
𝐶𝐵
CP =
𝐶𝑀
0,760
=
0,987
= 0, 769
LCB/LBP = (8, 80 – 38, 9 x Fn)/100
= (8, 80 – 38, 9 x 0, 02)/100
= (8,80 – 8, 926)/100
= - 0, 126/100 = 0,00073
3.3.2. Diagram Form Data
Form data terdiri dari beberapa diagram yang terkait , karena penggunaannya
berurutan. Setiap diagram tersebut dibuat dengan ketelitian tinggi, dengan didahului data
yang berupa angka- angka yang kemudian digabung menjadi grafik. Dari grafik ini
setelah ditentukan suatu posisi akan didapatkan besaran yang sama.
3.3.3. Combination Diagram
Diagram yang terdiri atas 4 komponen utama yang saling menentukan
 Garis tegak dibagian tepi menunjukkan harga Cp
 Garis mendatar di dasar menunjukkan harga LCB

TEKNIK PERKAPALAN
UHT SURABAYA 18
TUGAS RANCANG – 1
LINES PLAN

 Garis miring ke kanan atas menunjukkan harga CpA


 Garis miring ke kiri atas menunjukkan harga CpF
Penentuan harga CpA dan CpF kapal dilakukan dengan cara menyilangkan
harga LCB yang telah dihitung dengan harga perhitungan Cp.
 Tempatkan harga LCB pada dasar diagram, kemudian tarik garis vertical
keatas
 Tempatkan harga Cp pada bagian garis tepi diagram, kemudian tarik garis
mendatar sehingga memotong garis LCb
 Titik potong garis tersebut, merupakan posisi titik temu antara CpA dan CpF

Gambar 3.3.3 a, Combination Diagram

FORM Β δ
V2 A 0, 980 0,60 0, 65 0,70
V2 F 0, 980 0,55 0, 55 0,65
V3 A 0,940 0,50 0,55 0,60 0,65 0,70
V3 F 0,940 0,50 0,55 0,60 0,65 0,70
N2 A 0,980 0,55 0,60 0,65 0,70 0,75
N2 F 0,980 0,55 0,60 0,65 0,70 0,75
N3 A 0,940 0,50 0,55 0,60 0,65 0,70
N3 F 0,940 0,50 0,55 0,60 0,65 0,70
N4 A 0,880 0,45 0,50 0,55 0,60 0,65
N4 F 0,880 0,40 0, 75 0,55 0,60 0,65

TEKNIK PERKAPALAN
UHT SURABAYA 19
TUGAS RANCANG – 1
LINES PLAN

U1 A 0,995 0,70 0,75 0,80


U1 F 0,995 0,70 0,75 0,80
U2 A 0,980 0,55 0,60 0,65 0,70 0,75
U2 F 0,980 0,55 0,60 0,65
U3 A 0,940 0,50 0,55 0,60 0,70
U3 F 0,940 0,50 0,55 0,60 0,70

Gambar 3.3.3 b, Tabel Bentuk kapal

Gambar 3.3.3. c, Gambar Diagram Non Dimensional Areas Of Section U1 A

TEKNIK PERKAPALAN
UHT SURABAYA 20
TUGAS RANCANG – 1
LINES PLAN

Gambar 3.3.3.d, Gambar Diagram Non Dimensional Areas Of Section B0 1F

3.3.4. Tabel Pengukuran Luas Penampang


Pada diagram daiatas akan terlihat beberapa bentuk garis
 Garis mendatar menunjukkan harga pembagian sarat
 Garis tegak menunjukkan harga 0 skala luas bidang darimidship
 Garis miring menunjukkan harga luas penampang
Sarat kapal d ditunjukkan dalam satuan skala yang merupakan fungsi sarat d
kapal yaitu 0,1d 0,2d 0,4d 0,6d 0,8d terus ke sarat 1,5. Luas penampang melintang yang
sesungguhnya berdimensi m2 akan ditemukan dengan cara mengalikan hasil pengukuran
factor B x d/8
Untuk menghitung tabel pengukuran luas penampang sebelumnya mengukur
pada diagram Non Dimensional Areas of section sehingga hasilnya dimasukkan pada
tabel luas penampang. Setelah pengukuran selesai lalu luas dimasukkan pada tabel luas
penampang melintang

TEKNIK PERKAPALAN
UHT SURABAYA 21
TUGAS RANCANG – 1
LINES PLAN

Station Measured Of Area Calculated Of Area

1 2 3=2xBxd/8

0 0,3 5,323

0.5 1,7 30,165

1 3,6 63,879

2 7 124,209

3 8,2 145,502

4 8,3 147,276

5 8,3 147,276

6 8,3 147,276

7 8,1 143,728

8 7,1 125,983

9 3,6 63,879

9.5 1,4 24,842

10 0 0

Tabel Luas Penampang Melintang

Dengan menggunakan perhitungan yang didapatkan pada calculated of area,


dapat dibuat CSA . langkah pengerjaannya sebagai berikut :
 Bagilah panjang kapal menjadi 10 bagian sama panjang tambahkan station ½
dan 9 ½ serta penambahan panjang ukuran LWL
 Dari setiap garis tersebut buatlah garis tegak sehingga melebihi ukuran skala
yang telah diukurkan pada lajur 3
 Hubungkan masing-masing titik ujung garis tegak tersebut sehingga
didapatkan bentuk CSA

TEKNIK PERKAPALAN
UHT SURABAYA 22
TUGAS RANCANG – 1
LINES PLAN

Perhitungan volume displasemen kapal ditentukan dengan membuat tabel yang


sudah dibuat konversi simpsonnya.
Tabel Perhitungan Volume dan LCB

Calculated Of Simpson Function of Moment of Function of Moment


Lever
Station Area Factors Areas Area Areas

1 2 3 4=2x3 5 6 = 2x 5 7=6x3

a 0,000 0,150 0,000 -5,2 0,000 0,000

b 2,613 0,600 1,568 -5,1 -13,326 -7,996

0 5,323 0.650 3,460 -5 -26,616 -17,301

0.5 30,165 2 60,330 -4.5 -135,743 -271,485

1 63,879 1,5 95,818 -4 -255,516 -383,273

TEKNIK PERKAPALAN
UHT SURABAYA 23
TUGAS RANCANG – 1
LINES PLAN

2 124,209 4 496,836 -3 -372,627 -1490,508

3 145,502 2 291,004 -2 -291,004 -582,008

4 147,276 4 589,105 -1 -147,276 -589,105

5 147,276 2 294,553 0 0,000 0,000

6 147,276 4 589,105 1 147,276 589,105

7 143,728 2 287,455 2 287,455 574,910

8 125,983 4 503,934 3 377,950 1511,801

9 63,879 1,5 95,818 4 255,516 383,273

9.5 24,842 2 49,684 4.5 111,788 223,576

10 0 0,5 0,000 5 0,000 0,000

3358,670 0 -62,122 -59,010

3.4 Sheer Plan


Pada gambar ini ditunjukkan badan kapal dari arah sisi kanan, yaitu titik terjauh
haluan kapal dan buritan., pada gambar sheeer plan terdapat potongan Water line dengan jarak
tertentu dimulai dari dasar kapal sampai sarat air penuh. Pada bagian tengah gambar terdapat
lengkungan garis dari geladak buritan sampai geladak haluaa, garis ini yang disebut Buttock
Line.
Pada sheer plan terdapat bentuk buritan dan haluan yang telah digambar sebelumnya
dan station yang telah dibagi sesuai panjang kapal

TEKNIK PERKAPALAN
UHT SURABAYA 24
TUGAS RANCANG – 1
LINES PLAN

3.4.1. Fore Castle dan Poop


Merupakan bangunan atas kapal yang jaraknya mempunyai tinggi tertentu dari
geladak kapal, jaraknya dari geladak kapal yaitu (2,4-2,5)M. pada bangunan atas
merupakan pondasi dari perumahan geladak sedangkan di depan kapal sebagai fungsi
untuk alat penambatan kapal dll.
3.4.2. Bullwark
Merupakan kontruksi pagar yang dibuat dari pelat yang diletakkan diatas
samping bangunan atas yang berjarak 1 M yang merupakan pelindung untuk awak kapal
agar tidak jatuh ke laut.

3.5 Body Plan


Body plan adalah proyeksi tampak depan kapal yang menunjukkan bentuk station dari
buritan sampai haluan, pada gambar ini di bagi menjadi 2 melalui bidang tengah yang disebut
centre Line, dimana sebelah kiri adalah station AP sampai Midship sedangkan disebelah
kanan adalah dari midship sampai FP,pada Body Plan terdapat bidang yang memotong secara
vertical sedangan bidang yang memotong secara horizontal yaitu Water line. Pada
penggambaran body plan menggunakan metode dengan mengukur diagram non dimensional.

TEKNIK PERKAPALAN
UHT SURABAYA 25
TUGAS RANCANG – 1
LINES PLAN

3.5.1. Diagram Non Dimensional


Setelah menggambar sheer plan selanjutnya menggambar Body plan, sebelum
menggambarnya maka perlu mengukur luasan terhadap bidang air padadiagram Non
Dimensional
Pada diagram ini ditunjukkan bentuk setiap bidang air mulai dasar sebagai 0
sampai ketinggian sarat 1,6d, dengan bentuk seperti ini akan didapatkan bentuk body plan
yang langsam tidak terputus pada sarat d
Pada diagram Non Dimensional section ini terdapat garis-garis yang
menunjukkan
 Garis mendatar menunjukkan skala sarat kapal 1/10d
 Garis tegak menunjukkan skala lebar kapal 1/10d
 Garis miring menunjukkan diagram lebar kapal

Non Dimensional Sections U1A

TEKNIK PERKAPALAN
UHT SURABAYA 26
TUGAS RANCANG – 1
LINES PLAN

Non Dimensional Sections B0 1F

Diagram tersebut diberikan dalam satuan 8 cm, maka untuk menentukan lebar
kapal ½ B, perlu dibuatkan konversi dengan bilangan B/16. Ukuran besaran yang didapat
pada diagram CPA dan CPF secermat mungkin

TEKNIK PERKAPALAN
UHT SURABAYA 27
TUGAS RANCANG – 1
LINES PLAN

Calculation Of The water line Breadths

TEKNIK PERKAPALAN
UHT SURABAYA 28
TUGAS RANCANG – 1
LINES PLAN

Setelah perhitungan ini selesai maka perhitungannya dikonversikan dan masukkan data pada
perhitungan autocad.
3.6 Half Breadth Plan
Bentuk proyeksi setengah badan kapal pada arah horizontal membujur. Pada proyeksi
ini menunjukkan bentuk bidang air dimana bidang air terendah sampai bidang air setinggi
geladak, pada Half Breadth terdapat bidang air, station maupun buttock. Pada penggambaran
halfbreadth dilakukan dengan memproyeksikan luasan bidang air pada Body plan
Merencanakan Half Breadth Plan
 Menentukan jumlah water line (WL) yang akan dibuat.
 Pada umumnya garis WL dibuat berdasarkan ukuran meter (WL 0; WL 0,5; WL 1;
WL 2; WL 3; WL 4; dan WL 5)

TEKNIK PERKAPALAN
UHT SURABAYA 29
TUGAS RANCANG – 1
LINES PLAN

 Garis WL diukur mulai Base Line (garis dasar kapal). Pada kapal dengan sarat ait 5,0
m, missal pembagian sarat airnya dapat dibagi menjadi 7 WL yaitu WL 0; WL 0,5;
WL 1; WL 2; WL 3; WL 4; dan WL 5.
 Selanjutnya garis-garis WL tersebut digambar pada body plan.
 Kemudian ukur jarak tiap station pada garis WL terhadap garis sumbu atau
centerline.
 Didapatkan hasil jarak tiap-tiap station terhadap centerline di masing-masing WL
yang ditentukan .
 Setelah diukur, gambar breadth plan sesuai dengan jarak WL terhadap CL pada tiap-
tiap station . Dengan cara membuat garis lurus sepanjang Lwl setelah itu bagi dengan
tiap station (titik A-FP)
 Setelah mendapatkan hasil pengukuran tiap station terhadap centerline di setiap WL .
Maka bisa kita transformasikan hasil tersebut di garis yg telah dibuat sepanjang L wl
yang telah di bagi dari titik A hingga FP .
 Maka lakukan lah proyeksi setiap luasan bidang air terhadap semua station pada
body plan terhadap half breadth
 Lalu hubungkanlah setiap luasan air pada half breadth yang telah diproyeksi.
 Proyeksikan dari sheer plan terhadap half bredth unuk menggambar bentuk haluan
dan buritan.
3.7 Sent dan Buttock line
Setelah penggambaran bodyplan dan half breadth selesai, untuk mengkoreksi bentuk
station pada body plan dan bidang air pada half breadth maka digambarlah garis tersebut.
3.7.1. Sent line
Merupakan garis diagonal yang berfungsi untuk mengecek keselaran station
pada body plan. Garis ini terdapat di bawah half breadth.
 Buatlah garis dari pojok bilga terhadap centre line pada sarat air penuh.
 Dari garis tersebut ukurlah jarak dari titik garis pada sarat ke setiap station
dengan melakukan perintah DAL pada autocad
 Lakukanlah pengukuran pada station selanjutnya.

TEKNIK PERKAPALAN
UHT SURABAYA 30
TUGAS RANCANG – 1
LINES PLAN

 Setelah pengukuran selesai sesuai ukuran pada station body plan lalu buatlah
garis pada station yang sama dan masukkan nilai pengukuran dari garis
tersebut.
 Lakukanlah dari AP sampai FP
 Lalu hubungkan setiap ujung garis
 Apabila garis selaras maka bentuk station pada body plan terkoreksi baik.
3.7.2. Buttock Line
Sent line untuk mengkoreksi keselarasan bentuk station sedangkan buttock line
untuk mengkoreksi bentuk bidang air pada half breadth yang di proyeksikan pada sheer
plan, bidang buttock line di tempatkan pada jarak tertentu terhadap centre line:
 Buttock line 1 pada jarak ½ half breadth dari centre line
 Buttock line 2 pada jarak ¾ half breadth dari centre line
 Buttock line 3 pada jarak ½ dari buttock line 2
Setelah bidang buttock telah di tentukan maka lakukanlah proyeksi dari half
breadth terhadap sheer plan sehingga bidang air yangterdapat pada halh breadth dapat di
chek dengan baik, lihat gambar dibawah ini.

TEKNIK PERKAPALAN
UHT SURABAYA 31
TUGAS RANCANG – 1
LINES PLAN

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Pada awal perencanaan pembangunan kapal baru maupun konversi kapal dibutuhkan
gambar awal yang dinamakan lines plan, lines plan digunakan sebagai gambar perencanaan
gambar selanjutnya dimana gambar ini berupa proyeksi garis yang memotong badan kapal
yang tercelup air. Dari gambar ini akan terlihat bentuk kapal yang direncanakan. Setelah
gambar ini selesai dilanjut pada perencanaan Hidrostatik Curves dimana lengkungan-
lengkungan yang mewakili sifat- sifat kapal yang tercelup air, yang berfungsi sebagai
perencanaan untuk perencanaan selanjutnya dan untuk awak kapal berguna untuk operasi
kapal. Selain kurva hidrostatik ada juga kurva bonjean yang merupakan kurva mewakili
luasan penampang vertikal kapal, kurva ini berguna bagi Engineer kapal untuk merencanakan
suatu ruangan yang berfungsi untuk kapal. Tugas-1 merupakan tugas awal yang harus
dimengerti sehinnga dapat bermanfaat untuk mengerjakan Tugas Rancang selanjutnya.

4.2 Saran
Dalam mengerjakan Tugas Rancang – 1 banyak menggunakan metode yang kita dapat
pelajari, pilihlah metode yang dapat dimengerti dalam mengerjakan Tugas Rancang – 1.

TEKNIK PERKAPALAN
UHT SURABAYA 32
TUGAS RANCANG – 1
LINES PLAN

DAFTAR PUSTAKA

Adjie, P.D. 1995. Buku Panduan Dan Format Perhitungan Hydrostatics dan Bonjeans,
Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah. Surabaya. Hang Tuah
Press
Adjie, P.D. Buku Ajar Teori Bangunan Kapal – 1, Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan
Universitas Hang Tuah, Surabaya. Hang Tuah Press
Adjie,P.D. 1995. Buku Asistensi Lines Plan untuk Kapal Oil Tanker, Fakultas Teknik
Universitas Hang Tuah. Surabaya. Hang Tuah Press.

TEKNIK PERKAPALAN
UHT SURABAYA 33

Anda mungkin juga menyukai