Learning Management System berbantuan aplikasi Google Classroom pada
pembelajaran Fisika Kelas X SMA
Bagus Purwo Nugroho (1808041028) nugrohobagus92@gmail.com Pendidikan Fisika, Program Pascasarjana Kampus 2 UAD Umbulharjo, Kota Yogyakarta 55161
PENDAHULUAN keterampilan, pengetahuan dan
Kini teknologi telah berkembang secara kemampuan dibidang teknologi, media pesat, setiap pekerjaan kini dapat selesai dan informasi, keterampilan dengan mengusap jari pada layar gawai pembelajaran dan inovasi serta yang dimiliki. Misalnya untuk membeli keterampilan hidup dan karir[2]. Untuk sesuatu yang diinginkan hanya cukup menghadapi pembelajaran di abad 21, dengan menggerakkan jari ke layar gawai setiap orang harus memiliki keterampilan untuk memilih barang yang diinginkan. berpikir kritis, pengetahuan dan Nilai praktis menjadi hal yang paling kemampuan literasi digital, literasi utama. Generasi net hanya perlu informasi, literasi media dan menguasai menggerakkan mouse di board atau teknologi informasi dan komunikasi[3]. hanya menyentuh screen komputer serta Ada beberapa keuntungan yang kita boleh masuk dan keluar dunia cyber dapatkan ketika memanfaatkan Google tanpa harus meninggalkan rumah. Classroom sebagai Learning Management Generasi net lebih mengekspresikan System (LMS), yakni proses set-up pada kebebasannya kepada dunia sehingga Google Classroom sangat cepat dan mereka lebih merasa dianggap oleh dunia nyaman jika dibandingkan harus di sekitar mereka[1]. menginstall LMS lokal atau mendaftarkan Sebagai modernisasi teknologi di bidang ke provider LMS. Guru tinggal mengakses pendidikan Google menjawab kebutuhan aplikasi Google Classroom serta bisa guru dengan membuat aplikasi Google memulai membagikan tugas-tugas dan Classroom. Pemanfaatan Google Classroom bahan ajar. dapat melalui multiplatform yakni dapat Peserta didik tidak lagi harus men- melalui komputer dan dapat melalui download tugas yang diberikan guru. gawai. Guru dan peserta didik dapat Guru pun tinggal membuat dan mengunjungi situs mendistribusikan dokumen untuk https://classroom.google.com atau dapat peserta didik mereka secara online. Guru mengunduh aplikasi melalui playstore di juga dapat menentukan peringkat, android atau melalui app store di IOS memberikan umpan balik untuk semua dengan keyword Google Classroom. tugas dan melakukan penilaian Penggunaan tersebut tanpa dipungut menggunakan aplikasi Google Classroom. biaya, sehingga pemanfaatannya dapat Dengan demikian, ada potensi untuk dilakukan sesuai kebutuhan. menghemat sebagian besar waktu bagi Pembelajaran dengan memanfaatkan keduanya, baik peserta didik maupun teknologi mendukung upaya untuk gurunya. Semuanya dilakkan secara meningkatkan kemampuan abad 21 dari paperless, sehingga tidak ada waktu yang peserta didik. P21 (Partnership for 21st terbuang untuk mendistribusikan Century Learning) mengembangkan dokumen fisik[4]. framework pembelajaran di abad 21 yang Salah satu manfaat paling penting dari menuntut siswa untuk memiliki menggunakan Google Classroom adalah sangat dimungkinkan untuk melakukan di dalamnya. Kemudian Tidak ada tombol kolaborasi online yang efisien. Guru dapat ‘Share’ untuk berbagi kegiatan kelas mengirimkan pemberitahuan ke peserta dengan orang lain dan yang terakhir didik mereka untuk memulai diskusi adalah tidak ada tombol ‘Like’ atau online atau memberitahu mereka tentang indikator yang menunjukkan jumlah kegiatan pembelajaran online tertentu[4]. audiens yang sudah membaca atau Dengan Google Classroom, semuanya menyukai materi yang dibagikan di berada dalam satu lokasi terpusat. kelas[6]. Peserta didik dapat melihat semua tugas- STRATEGI PEMBELAJARAN tugas mereka dalam folder tertentu, guru Pembelajaran dengan memanfaatkan dapat menyimpan bahan eLearning dan piranti online sangat disarankan file yang dikirim akan lansung menggunakan strategi blended learning. terintegrasi ke dalam Google drive yang Heinze A dan Procter C, (2010) tersusun secara rapih[5]. Tidak perlu menyatakan bahwa “blended learning is a khawatir tentang dokumen hilang atau mixture of the various learning strategies penilaian hilang, karena itu semua and delivery methods that will optimize tersimpan dalam LMS yang gratis ini. the learning experience of the user”[7]. Fasilitator online / guru dan pelatih Sedangkan menurut Halverson L. R, memiliki kekuatan untuk berbagi Graham (2012), mendefinisikan blender informasi dan sumber daya online dengan learning yaitu; The definition of an online peserta didik mereka langsung. Daripada program or blended program is similar to harus memperbarui kursus eLearning the definition used for courses; an online atau mengirim email individu untuk program is one where at least 80 percent setiap siswa, mereka tinggal mengakses of the program content is delivered online aplikasi Google Classroom dan and a blended program is one where mendistribusikan link ke sumber daya between 30 and 79 percent of the program online dan materi eLearning tambahan content is delivered online[8]. yang dapat menguntungkan peserta didik Dari definisi para ahli tersebut maka mereka. Ini memberikan kesempatan dapat disimpulkan bahwa blended kepada siswa untuk memperoleh update learning adalah pencampuran dua atau tepat waktu yang berhubungan dengan lebih strategi atau metode pembelajaran pelajaran saat ini, sehingga mereka dapat untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih memahami materi dan akses diharapkan. Bonk dan Graham (2004: 4) peralatan multimedia yang dapat yaitu : 1) Kombinasi antara strategi meningkatkan pengalaman eLearning pembelajaran, 2) Kombinasi antara mereka[4]. metode pembelajaran, 3) Kombinasi Di balik keunggulan fitur-fitur yang antara online learning dengan disediakan oleh Google Classroom, tentu pembelajaran tatap muka[9]. Opsi juga ada berbagai kekurangan yang masih kombinasi online dan tatap muka dirasakan oleh pengguna sebagai didukung dengan aplikasi google kekurangan aplikasi ini. Meskipun classroom menjadi solusi learning demikian kami yakin perusahaan Google management system. akan terus menyempurnakan sistemnya Langkah awal dari blended learning agar menjadi yang terbaik. Beberapa berbasi google classroom adalah orientasi kekurangannya yaitu Google Classroom awal materi pembelajaran secara tatap hanya bisa diakses oleh pemilik akun muka, kemudian belajar google[5]. Hal ini sebagai syarat mutlak mandiri/berkelompok secara daring, lalu untuk bisa menikmati fitur-fitur yang ada melakukan presentasi dan diskusi terbuka di kelas, apabila masih belum [2] Partnership for 21st Century cukup maka dapat pula dilakukan diskusi learning, “21st CENTURY STUDENT daring pasca presentasi. Setelah cukup, OUTCOMES,” pp. 1–9, 2015. maka guru membuat penugasan dan test [3] M. Frydenberg and D. Andone, akhir sebagai assessment dari kegiatan Learning for 21 st Century Skills. pembelajaran tersebut. 2011. Sintaks Blended Learning berbasis [4] “Apa saja kelebihan dari Google Google Classroom. Classroom_ - Start Up _ Produk - Orientasi Awal Dictio Community.” . (offline / tatap muka) [5] M. R. Fiqriawan, “Kelebihan dan Kekurangan EDMODO.” Belajar Mandiri (online / daring) [6] Seno Ns, “√ Google Classroom_ Kelas Online Praktis dan Ekonomis.” 2018. Presentasi dan Diskusi (offline / tatap muka) [7] A. Heinze and C. Procter, “The Significance of the Reflective Diskusi Lanjut Practitioner in Blended Learning,” (online / daring) Int. J. Mob. Blended Learn., vol. 2, no. 2, pp. 18–29, 2010, doi: Assigment + Test (UH) 10.4018/jmbl.2010040102. [8] L. R. Halverson, C. R. Graham, K. J. Spring, and J. S. Drysdale, “An Dalam implementasinya strategi blended analysis of high impact scholarship learning berbasis google classroom and publication trends in blended memiliki keterbatasan yaitu lemahnya learning,” Distance Educ., vol. 33, kualitas dan kontrol terhadap siswa. no. 3, pp. 381–413, Nov. 2012, doi: Lemahnya kualitas dan kontrol terhadap 10.1080/01587919.2012.723166. model pembelajaran seperti belum mampunya peserta didik dalam [9] C. R. Graham, “BLENDED mengelola waktu dan memproses LEARNING SYSTEMS: DEFINITION, informasi secara mandiri menjadi CURRENT TRENDS, AND FUTURE permasalahan yang harus segera DIRECTIONS,” Handb. blended diselesaikan[10]. Selain itu Tidak Learn. Glob. Perspect. local Des., vol. meratanya sarana dan prasarana 13, no. 10/11, p. 35, 2004, doi: pendukung dan rendahnya pemahaman 10.2307/4022491. tentang teknologi juga menghambat [10] H. T. PRABOWO, “IMPLEMENTASI proses pembelajaran dengan strategi ini. MODEL PEMBELAJARAN BLENDED REFERENSI LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS [1] F. I. Gunawan, “Pengembangan BELAJAR MULTIMEDIA SISWA Kelas Virtual Dengan Google KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK Classroom Dalam Keterampilan MUHAMMADIYAH 2 KLATEN Pemecahan Masalah (Problem UTARA TAHUN AJARAN Solving) Topik Vektor Pada Siswa 2013/2014,” 2014. Smk Untuk Mendukung Pembelajaran,” Pros. Semin. Nas. Etnomatnesia, pp. 340–348, 2017.