Anda di halaman 1dari 8

Model Pembelajaran Bauran (Blended Learning) Berbasis Google

Classroom

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Ni Nyoman Parwati, M.Pd.
I Putu Pasek Suryawan, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :
Sesilia Br Barus (2213011067)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA
2023
Saat ini, dunia dikejutkan oleh wabah penyakit Penyakit yang disebabkan oleh virus
disebut Corona atau yang dikenal dengan Covid-19. Karena keberadaan Pandemi Covid-19,
menyebabkan implementasi yang berbeda dengan kebijakan untuk memutus mata rantai
penularan virus COVID 19. Social distancing adalah keputusan yang sulit dalam
implementasi kebijakan masing-masing negara untuk mencegah penyebaran Covid-19 akibat
kebijakan ini dampak negatif pada semua aspek kehidupan. Sebuah platform media sosial
diperlukan untuk mendukung pembelajaran online. Media sosial adalah media di mana
pengguna dapat menemukan informasi, berkomunikasi satu sama lain, dan berteman secara
online. Seperti diketahui, ada banyak sekali jenis media sosial salah satunya yaitu Google
Classroom .
Google Classroom merupakan aplikasi dikembangkan oleh tim insinyur dan
pengembang di Google. Namun, tidak ada satu individu tunggal yang secara khusus dapat
disebut sebagai pencetus atau ahli di balik pengembangan Google Classroom. Proyek ini
merupakan hasil kolaborasi tim yang terdiri dari berbagai ahli dalam bidang teknologi
pendidikan, desain antarmuka, dan pengembangan perangkat lunak di Google.
Google Classroom saat itu diperkenalkan pada 12 Agustus di tahun 2014, dimana
dikhususkan untuk pembelajaran online (daring) atau yang lebih dikenal dengan kelas online
sehingga dapat memudahkan dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan proses pembelajaran
kapan saja dan dimana saja tanpa terikat jarak dan waktu. Layanan yang ada didalam google
classroom ini adalah seperti Google Mail, Google Drive, Google Calendar, Google Docs,
Google Sheets, Google Slides, dan Google sites. Hal ini dikarenakan baik dosen maupun
mahasiswa dapat mendistribusikan materi, mendistribusikan tugas, mengumpulkan tugas,
menilai tugas tanpa terikat jarak dan waktu.
Google Classroom yaitu aplikai yang berbentuk ruang kelas yang terhubung melalui
koneksi internet dan terjadi di dunia maya (Faruq, Dafik dan Suharto, 2018).
Google classroom merupakan suatu metode pembelajaran berbasis online yang
ditujukan untuk meningkatkan kualitas Pendidikan sebagai bentuk usaha proses pembelajaran
yang telah dibatasi dengan ruang dan waktu (Blundo,2011).
Google classroom yaitu sebuah aplikasi untuk terciptanya ruang kelas didunia maya,
selain itu google classroom juga menjadi sarana untuk melaksanakan pembelajaran sekaligus
submit tugas bahkan nilai yang telah dikumpulkan oleh peserta didik (Herman dalam Hammi,
2017).
Google Classroom adalah ruang kelas skalabel yang berfungsi studi saat ini. Kita
dapat mengunduh aplikasi Google Classroom gratis di ponsel Android maupun IOS. Proses
belajar melalui google Sangat mudah untuk membuat ruang kelas, memberikan tugas sangat
hemat waktu karena guru memberikan tugas tanpa kertas. Selain bahan pelajaran juga juga
dapat digunakan ketika siswa tidak lagi berada di kelas. Kemudahan disajikan dengan
kemajuan nyata dalam teknologi saat ini untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran yang
lebih efektif
Google Classroom merupakan solusi yang dapat digunakan bagi para guru di tengah
wabah covid 19 ini sebagai fasilitas gratis pembelajaran online untuk peserta didik di era
milenial sekarang. Selain itu, Google Classroom memiliki potensi untuk menghemat sebagian
besar waktu bagi peserta didik dan pengajar karena proses menyiapkan google classroom
sangat cepat dan nyaman untuk digunakan. Waktu tidak akan terbuang sia-sia untuk
mendistribusikan dokumen fisik karena tugas yang telah diberikan kepada peserta didik oleh
pengajar dapat diselesaikan tepat waktu secara online. Hal tersebut membuat kendala Waktu
yang kurang ketika pembelajaran tatap muka berlangsung dapat teratasi. Keberadaan Google
Classroom adalah sistem manajemen pembelajaran yang ditawarkan oleh google untuk guru.
Aplikasi ini menyediakan lokasi sentral untuk berkomunikasi dengan peserta didik,
mengajukan pertanyaan, dan membuat tugas (Maharani & Kartini, 2019).
Lima unsur dasar dalam pembelajaran yaitu, sistematik, prinsip reaksi, sistem sosial,
sistem pendukung, dan dampak pembelajaran. Berikut ini merupakan penjelasan terkait unsur
dasar pembelajaran yang terdapat dalam model pembelajaran Google Classroom :
1. Sistematik model pembelajaran Google Classroom
Dengan menggunakan sistematis model pembelajaran Google Classroom, guru dapat
mengelola kelas secara efisien, memberikan materi dan tugas kepada siswa, berkomunikasi
dengan siswa, memberikan penilaian, dan mendorong kolaborasi serta keterlibatan siswa
dalam pembelajaran online.
 Membuat Kelas
Guru membuat kelas virtual di Google Classroom. Setiap kelas memiliki nama,
deskripsi, dan kode unik yang dapat digunakan oleh siswa untuk bergabung dengan kelas
tersebut.
 Mengundang Siswa
Guru mengundang siswa untuk bergabung dengan kelas melalui kode unik atau
undangan langsung. Siswa dapat menggunakan kode tersebut untuk bergabung dengan
kelas di dalam platform Google Classroom.
 Memberikan Materi Pelajaran
Guru membagikan materi pelajaran kepada siswa melalui fitur "Materi" di Google
Classroom. Materi pelajaran dapat berupa file teks, presentasi, video, atau tautan ke
sumber daya digital lainnya. Siswa dapat mengakses materi tersebut kapan saja dan di
mana saja.
 Memberikan Tugas
Guru memberikan tugas kepada siswa melalui fitur "Tugas" di Google Classroom.
Guru dapat menambahkan deskripsi tugas, tanggal pengumpulan, dan lampiran yang
relevan. Siswa dapat mengakses tugas, mengirimkan pekerjaan mereka, dan melihat
umpan balik dari guru.
 Diskusi Kelas
Siswa dan guru dapat berkomunikasi dan berdiskusi melalui fitur "Diskusi" di Google
Classroom. Guru dapat memulai diskusi atau menjawab pertanyaan siswa. Diskusi ini
memungkinkan interaksi antara guru dan siswa, serta antara siswa satu sama lain.
 Penilaian dan Umpan Balik
Guru memberikan penilaian dan umpan balik kepada siswa melalui fitur "Penilaian"
di Google Classroom. Guru dapat menilai pekerjaan siswa, memberikan komentar, dan
memberikan umpan balik secara individual atau kepada seluruh kelas.
 Pengelolaan Kelas
Guru dapat mengelola kelas, mengatur pengumuman, mengatur jadwal, atau
mengubah pengaturan kelas melalui fitur pengelolaan yang disediakan di Google
Classroom.
 Keterlibatan dan Kolaborasi
Google Classroom memungkinkan siswa untuk berinteraksi dan bekerja sama dalam
lingkungan virtual. Siswa dapat berkolaborasi dalam tugas kelompok, memberikan
tanggapan atau komentar pada pekerjaan teman sekelas, dan berpartisipasi dalam diskusi
kelas.
 Akses Orang Tua
Google Classroom juga menyediakan akses untuk orang tua atau wali siswa. Orang
tua dapat melihat tugas, pengumuman, dan umpan balik yang diberikan oleh guru kepada
siswa melalui fitur akses orang tua.

2. Sistem Sosial model pembelajaran Google Classroom


Sistem sosial dalam model pembelajaran Google Classroom berfokus pada interaksi antara
guru dan siswa, interaksi siswa-siswa, kolaborasi, pengembangan kemampuan sosial,
pengaturan norma dan aturan, serta penghargaan dan dukungan. Dalam konteks virtual,
Google Classroom menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran yang efektif dan
memperkuat hubungan sosial antara semua peserta didik dan pendidik.
 Interaksi Guru-Siswa
Google Classroom memfasilitasi komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa
melalui fitur-fitur seperti pengumuman, komentar, dan umpan balik. Guru dapat memberikan
petunjuk, memberikan penjelasan, memberikan umpan balik langsung, dan berinteraksi
dengan siswa secara individual atau dalam kelompok. Interaksi ini memungkinkan guru
untuk memberikan dukungan dan bimbingan, serta memfasilitasi pemahaman siswa terhadap
materi pembelajaran.
 Interaksi Siswa-Siswa
Google Classroom juga menyediakan fitur-fitur yang memungkinkan interaksi dan
kolaborasi antara siswa. Siswa dapat berpartisipasi dalam diskusi kelas, berbagi sumber daya,
memberikan tanggapan, dan bekerja sama dalam tugas kelompok. Interaksi siswa-siswa ini
mendorong pembelajaran kolaboratif, pertukaran ide, dan saling membantu antara sesama
siswa.
 Kolaborasi dan Pengembangan Kemampuan Sosial
Melalui fitur-fitur seperti tugas kelompok dan berbagi dokumen, Google Classroom
memfasilitasi kolaborasi dan pengembangan kemampuan sosial siswa. Siswa dapat bekerja
sama dalam proyek, saling memberikan umpan balik, dan belajar bersama. Hal ini
mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan kerjasama, komunikasi, dan
kepemimpinan dalam konteks virtual.
 Pengaturan Norma dan Aturan
Guru dapat menetapkan norma dan aturan dalam Google Classroom untuk mengatur
interaksi dan perilaku siswa dalam lingkungan virtual. Aturan-aturan ini dapat mencakup
etika berkomunikasi, kerjasama, dan penghormatan terhadap pendapat orang lain. Dengan
memiliki pengaturan norma dan aturan yang jelas, Google Classroom membantu
menciptakan lingkungan yang aman, terstruktur, dan mendukung pembelajaran yang efektif.
 Penghargaan dan Dukungan
Google Classroom juga memungkinkan guru dan siswa untuk memberikan
penghargaan dan dukungan satu sama lain. Guru dapat memberikan pujian dan pengakuan
kepada siswa yang berprestasi, sementara siswa dapat memberikan dukungan moral dan
saling memotivasi. Hal ini membangun iklim positif dan membantu menciptakan rasa inklusi
dan rasa memiliki dalam komunitas pembelajaran.

3. Prinsip Reaksi model pembelajaran Google Classroom


Prinsip-prinsip ini menekankan pentingnya responsivitas guru terhadap kebutuhan dan
kemajuan siswa di Google Classroom. Dengan menjadi responsif, guru dapat menciptakan
pengalaman pembelajaran yang efektif, terlibat, dan inklusif dalam lingkungan virtual.
 Responsif terhadap Peserta Didik
Guru harus responsif terhadap kebutuhan dan kemajuan individu siswa di Google
Classroom. Ini melibatkan memberikan umpan balik yang relevan dan mendukung,
memastikan siswa merasa didengar, dan memberikan bimbingan yang diperlukan. Guru juga
harus merespons pertanyaan dan kebutuhan siswa dengan cepat dan efektif.
 Responsif terhadap Perkembangan Pembelajaran
Guru harus merespons perkembangan pembelajaran siswa dengan cara yang memadai
di Google Classroom. Ini melibatkan memantau kemajuan siswa, menganalisis hasil
penilaian, dan mengidentifikasi area yang memerlukan perhatian tambahan. Guru kemudian
dapat menyesuaikan instruksi, memberikan sumber daya tambahan, atau memberikan tugas
yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan siswa.
 Responsif terhadap Keterlibatan Siswa
Guru harus merespons tingkat keterlibatan siswa dalam pembelajaran di Google
Classroom. Ini melibatkan mengamati partisipasi siswa, memotivasi mereka untuk
berkontribusi, dan merespons dengan memberikan pujian atau umpan balik positif. Guru juga
dapat mencari cara untuk meningkatkan keterlibatan siswa melalui tugas-tugas menarik,
penggunaan multimedia, atau diskusi kelas yang menarik.
 Responsif terhadap Keberagaman Siswa
Guru harus merespons keberagaman siswa dalam Google Classroom. Ini melibatkan
mempertimbangkan gaya belajar yang berbeda, kebutuhan individual, atau latar belakang
budaya. Guru harus menyediakan materi dan instruksi yang memadai untuk memenuhi
kebutuhan semua siswa dan memastikan inklusivitas dalam lingkungan pembelajaran.

4. Sistem pendukung model pembelajaran Google Classroom


Google classroom dapat membantu tenaga pendidik dalam memberikan pembelajaran
daring dengan fitur-fitur yang tersedia pada aplikasi google classroom. Fitur-fitur yang
tersedia pada aplikasi google classroom di antaranya yaitu (Wijoyo, dkk, 2020; Button,
2020).
1. Diskusi virtual
Google classroom dapat mendukung pembelajaran jarak jauh secara real time, karena
guru dan siswa dari seluruh dunia dapat berkumpul dan melaksanakan pembelajaran di
tempat virtual dalam waktu yang sama. Melalui fitur ini siswa dapat menjawab pertanyaan,
menanggapi teman sekelas, dan juga memulai topik baru dalam pembelajaran. Fitur ini dapat
diintegrasikan dengan google dokumen, yang memungkinkan adanya kolaborasi dalam
pembuatan dokumen tertulis. Alat yang tersedia pada fitur diskusi virtual memberikan
kesempatan pada guru agar dapat mengontrol kondisi kelasnya. Guru dapat mengaktifkan
atau menonaktifkan siswa pada saat ada permintaan.
2. Penugasan
Tugas yang diunduh akan disimpan kemudian dinilai pada rangkaian aplikasi
produktivitas google yang memungkinkan kolaborasi antara guru dan peserta didik atau
peserta didik dengan peserta didik. Tugas yang diunggah dapat berupa dokumen, googleform
maupun spreadsheet. Siswa yang telah bergabung dalam kelas akan menerima pemberitahuan
melalui email yang telah didaftarkan.
3. Penilaian
Google classroom memiliki banyak rancangan penilaian yang berbeda-beda. Guru dapat
memperhatikan kemajuan tiap peserta didik pada saat peserta didik memberikan komentar.
Selain itu, guru dapat memberikan komentar pada tugas yang telah diserahkan agar peserta
didik dapat memperbaiki tugasnya dan setelahnya diserahkan kembali. Tugas yang sudah
dinilai tidak dapat diedit kecuali tugas dikembalikan oleh guru.
4. Komunikasi
Komunikasi dua arah dapat terjalin ketika guru mengunggah pengumuman yang dapat
dikomentari oleh peserta didik. Konten yang akan dipublikasi dapat diambil dari berbagai
media dalam google, seperti file dari google drive atau youtube. Guru memiliki pilihan untuk
mengirim email kepada satu peserta didik atau lebih. Aplikasi ini dapat diakses melalui iOS,
Android dan web.
5. Laporan Orisinalitas
Laporan orisinalitas diperkenalkan pada Januari tahun 2020. Melalui fitur ini
memungkinkan guru dan peserta didik dapat mendeteksi kata-kata yang sama persis atau
mirip dengan sumber lain. Fitur laporan orisinalitas dapat membantu guru untuk meninjau
keorisinilan tugas yang diserahkan peserta didik. Melalui G Suite for Education, laporan
orisinalitas dapat diaktifkan oleh guru untuk tiga tugas. Namun, pembatasan dicabut karena
untuk menggunakan fitur ini pengguna harus mengeluarkan biaya.
6. Kursus Arsip
Salah satu fitur yang dapat digunakan ketika pembelajaran telah selesai yaitu kursus arsip.
Pada akhir semester kelas dapat diarsipkan dan secara otomatis terhapus dari beranda kelas,
kemudian di tempatkan di area kelas arsip. Kelas yang telah diarsipkan hanya dapat dilihat
saja, tetapi bisa diubah jika dipulihkan terlebih dahulu.
7. Aplikasi Seluler
Google classroom diperkenalkan pada tahun 2015. Aplikasi ini tersedia untuk perangkat
iOS dan Android. Pengguna aplikasi google classroom dapat melampirkan foto sebagai tugas,
berbagi file dari aplikasi lain, dan mendukung akses offline.
8. Privasi Sunting
Google classroom sebagai bagian dari G Suite for Education tidak menampilkan iklan apa
pun dalam halaman untuk guru dan siswa. Data pengguna yang tersimpan tidak digunakan
atau dipindai untuk tujuan periklanan.
Dalam kombinasi, sistem pendukung ini membantu guru dalam mengelola,
mengorganisir, dan menyampaikan materi pembelajaran secara efektif di Google Classroom.
Mereka juga memfasilitasi keterlibatan siswa, kolaborasi, dan penilaian yang mudah.

5. Dampak pembelajaran model pembelajaran Google Classroom


 Kelebihan Google Classroom
Menurut Janzen M dan Mary, 2016 (dalam Shampa Iftakhar, 2016) menyatakan
kelebihan dari Google Classroom antara lain yaitu:
 Mudah diterapkan
Sangat mudah diterapkan Penggunaan ruang belajar Google classroom sengaja
dikerjakan pada antarmuka pendidikan dan pilihan yang digunakan untuk penyampaian tugas
dan mengikuti, korespondensi dengan seluruh kursus atau orang juga diatur ulang melalui
peringatan pernyataan email.
 Dapat beradaptasi dengan waktu
Google Classroom dimaksudkan untuk menghemat waktu. Ini mengoordinasikan dan
mengkomputerisasi pemanfaatan aplikasi Google lainnya, termasuk laporan, slide, dan
halaman pembukuan, meningkatkan cara paling umum dalam memberikan alokasi arsip,
peninjauan, penilaian perkembangan, dan masukan.
 Berbasis cloud
Google Classroom membawa inovasi yang lebih ahli dan berguna untuk digunakan
dalam kondisi pembelajaran karena aplikasi Google menangani sebagian besar perangkat
khusus ventura berbasis cloud yang digunakan di seluruh usia ahli.
 Fleksibel
Aplikasi ini sangat mudah digunakan dan dapat digunakan oleh pendidik dan siswa
dalam lingkungan belajar tatap muka dan lingkungan online. Hal ini memungkinkan pendidik
untuk mengeksplorasi dan memengaruhi metode pembelajaran terbalik dengan lebih mudah
serta mengotomatisasi dan mengelola distribusi tugas, pengumpulan, dan komunikasi.
 Gratis
Google Classroom sendiri dapat digunakan oleh siapa saja untuk membuka kelas di
Google Classroom, cukup memiliki akun email dan gratis. Selain itu dapat mengakses
aplikasi apa pun yang tersisa, seperti Drive, Dokumen, Spreadsheet, slide. Cukup mendaftar
melalui email.
Ramah seluler, Google Classroom dimaksudkan untuk responsif. Mudah digunakan di ponsel
apa pun, akses portabel ke materi sangat penting dalam iklim pembelajaran terkait web saat
ini.
Bukan hanya itu saja melainkan google classroom juga dapat mengehmat dari sisi
pemakaian kuota, karena aplikasi ini fokus pada pembelajaran baik dalam penyampaian
materi maupun dalam pemberian tugas kepada peserta didik. Materi yang dibagikan melalui
link yang disebarkan kepada setiap peserta didik. Kelebihan yang lainnya google classroom
memudahkan pendidik dan peserta didik berkomunikasi dimanapun dan kapanpun itu, selain
itu di aplikasi google classroom memiliki fitur untuk saling membalas komentar yang bisa
meningkatkan komunikasi antara peserta didik dengan pendidik (Atikah Rini, dkk. 2021,
hlm. 15).
 Kekurangan Google Classroom
 Google Classroom yang melalui web mengharuskan peserta didik dan pendidik
agar terkoneksi dengan internet.
 Pembelajaran peserta didik berupa individu, mengurangi tingkat sosial peserta
didik.
 Jika peserta didik tidak memperhatikan pembelajaran, dampaknya peserta didik
akan tidak memahami semua pembelajaran.
 Membutuhkan spesifikasi hardware, software dan jaringan internet yang tinggi
Disimpulkan google classroom memiliki kelebihan yang banyak contohnya seperti
memudahkan peserta didik dan pendidik untuk melakukan pembelajaran jarak jauh,
menghemat kertas dalam mengumpulkan tugas dan mengerjakan tugas, lebih fleksibel dan
lebih mudah dalam menggunakannya. Tetapi adapun juga kekurangan dalam google
classroom ini yaitu peserta didik dan pendidik harus memiliki koneksi internet yang sangat
bagus, peserta didik juga tidak memiliki sosialisasi yang bagus karena melakukan
pembelajarannya sendiri/individual.

Anda mungkin juga menyukai