0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
19 tayangan1 halaman
Bab VI membahas keselamatan pasien di puskesmas yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan insiden, kemampuan belajar dari insiden, dan implementasi solusi untuk meminimalkan risiko. Keselamatan pasien di puskesmas mengacu pada Permenkes tentang keselamatan pasien dan menerapkan standar hak pasien, pendidikan pasien dan staf, serta tujuh langkah menuju keselamatan pasien seperti membangun k
Bab VI membahas keselamatan pasien di puskesmas yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan insiden, kemampuan belajar dari insiden, dan implementasi solusi untuk meminimalkan risiko. Keselamatan pasien di puskesmas mengacu pada Permenkes tentang keselamatan pasien dan menerapkan standar hak pasien, pendidikan pasien dan staf, serta tujuh langkah menuju keselamatan pasien seperti membangun k
Bab VI membahas keselamatan pasien di puskesmas yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan insiden, kemampuan belajar dari insiden, dan implementasi solusi untuk meminimalkan risiko. Keselamatan pasien di puskesmas mengacu pada Permenkes tentang keselamatan pasien dan menerapkan standar hak pasien, pendidikan pasien dan staf, serta tujuh langkah menuju keselamatan pasien seperti membangun k
Keselamatan pasien puskesmas adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat
asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serja implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanaan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Penyelenggaraan Keselamatan Pasien di Puskesmas Kapas mengacu pada Permenkes 11 Tahun 2017 tentang keselamatan pasien, yang dilakukan melalui pembentukan sistem pelayanan yang menerapkan: A. Standar Keselamatan Pasien; B. Sasaran Keselamatan Pasien; dan C. Tujuh langkah menuju Keselamatan Pasien.
A. Standar Keselamatan Pasien sebagaimana yang dimaksud meliputi standar:
1. hak pasien; 2. pendidikan bagi pasien dan keluarga; 3. Keselamatan Pasien dalam kesinambungan pelayanan; 4. Penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan peningkatan Keselamatan Pasien; 5. peran kepemimpinan dalam meningkatkan Keselamatan Pasien; 6. pendidikan bagi staf tentang Keselamatan Pasien; dan 7. komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai Keselamatan Pasien.
B. Sasaran Keselamatan Pasien sebagaimana dimaksud meliputi tercapainya hal-hal:
1. mengidentifikasi pasien dengan benar; 2. meningkatkan komunikasi yang efektif; 3. meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai; 4. memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar, pembedahan pada pasienyang benar; 5. mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan; dan 6. mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh C. Tujuh langkah menuju Keselamatan Pasien sebagaimana dimaksud yaitu : 1. membangun kesadaran akan nilai Keselamatan Pasien; 2. memimpin dan mendukung staf; 3. mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko; 4. mengembangkan sistem pelaporan;
5. melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien;
6. belajar dan berbagi pengalaman tentang Keselamatan Pasien; dan 7. mencegah cedera melalui implementasi sistem Keselamatan Pasien.