Anda di halaman 1dari 11

RESUME PATIENT SAFETY

OLEH :
EVI EFRIYANI

PROGRAM STUDI PROFESI KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
2022

Patient Safety atau keselamatan pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan
pasien di rumah sakit menjadi lebih aman (PMK 1691/2011). Sistem ini mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Sistem tersebut
meliputi : Assesment Risiko, Identifikasi dan Pengelolaan Risiko (Laporan dan
Analisa), Belajar dari Insiden (Tindak Lanjut dan Implementasi Solusi).
Tujuannya adalah terciptanya budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit.
Dalam upaya pencapaian tujuan keselamatan pasien ini, setiap rumah sakit wajib
melaksanakan sistem keselamatan pasien melalui upaya- upaya sebagai berikut:
a. Akselerasi program infeksion control prevention (ICP)
b. Penerapan standar keselamatan pasien dan pelaksanaan 7 langkah menuju
keselamatan pasien rumah sakit. Dan di evaluasi melalui akreditasi rumah
sakit
c. Peningkatan keselamatan penggunaan darah (blood safety).
d. Dievaluasi melalui akreditasi rumah sakit.
e. Peningkatan keselamatan pasien di kamar operasi cegah terjadinya wrong
person, wrong site, wrong prosedure (Draft SPM RS:100% tidak terjadi
kesalahan orang, tempat, dan prosedur di kamar operasi)
f. Peningkatan keselamatan pasien dari kesalahan obat. 7. Pelaksanaan
pelaporan insiden di rumah sakit dan ke komite keselamatan rumah sakit.
Manfaat patient safety adalah: Komunikasi dengan pasien berkembang, kejadian
tidak diharapkan (KTD) menurun, risiko klinis menurun, keluhan berkurang, mutu
pelayan Rumah Sakit meningkat, citra Rumah Sakit dan kepercayaan masyarakat
meningkat, diikuti dengan kepercayaan diri yang meningkat.
Pelayanan kesehatan yang melakukan tindakan medis hampir setiap tindakan medik
menyimpan potensi resiko, banyaknya jenis obat, jenis pemeriksaan dan prosedur,
jumlah pasien dan staf RS yang cukup besar potensial bagi terjadinya kesalahan
medis, dalam kenyataannya masalah medical error mencerminkan fenomena gunung
es terdeteksi umumnya adalah adverse event yang ditemukan secara kebetulan saja.
Sebagian besar yang lain cenderung tidak dilaporkan, tidak dicatat, atau justru luput
dari perhatian.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi penerapan Patient Safety:
a) Kepemimpinan
b) Individu
c) Budaya
d) Infrastruktur
e) Lingkungan
Jenis Insiden Keselamatan Pasien:
a) KTD (Kejadian Tidak Diharapkan) – Adverse event
b) KNC (Kejadian Nyaris Cedera ) – Near miss,
c) KTC (Kejadian Tidak Cedera) – No harm incident
d) KPC (Kondisi Potensial Cedera)
Tujuh prinsip menuju keselamatan pasien rumah sakit dan pelayanan kesehatan
terdiri dari:
a) Kesadaran (awareness) tentang nilai keselamatan pasien,
b) Komitmen pelayanan kesehatan berorientasi patient safety,
c) Kemampuan mengidentifikasi faktor risiko penyebab insiden terkait patient
safety,
d) Kepatuhan pelaporan insiden terkait patient safety,
e) Kemampuan berkomunikasi yang efektif dengan pasien tentang factor risiko
insiden terkait patient safety,
f) Kemampuan mengidentifikasi akar masalah penyebab masalah terkait patient
safety,
g) Kemampuan memanfaatkan informasi tentang kejadian yang terjadi untuk
mencegah kejadian berulang.

PERAN BIDAN DALAM PENERAPAN PATIENT SAFETY UNTUK


PERCEPATAN PENURUNAN AKI & AKB
PELAYANAN KEBIDANAN
Mrnurut UU Kebidanan No. 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan
BIDAN
Bidan adalah seorang perempuan yang telah menyelesaikan program pendidikan
Kebidanan baik di dalam negeri maupun di luar negeri yang diakui secara sah oleh
Pemerintah Pusat dan telah memenuhi persyaratan untuk melakukan praktik
Kebidanan.
PELAYANAN KEBIDANAN
Pelayanan Kebidanan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan
bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan secara
mandiri, kolaborasi, dan/atau rujukan
PRAKTIK KEBIDANAN adalah kegiatan pemberian pelayanan yang dilakukan
oleh Bidan dalam bentuk asuhan kebidanan.
ASUHAN KEBIDANAN adalah rangkaian kegiatan yang didasarkan pada proses
pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh Bidan sesuai dengan
wewenang dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat Kebidanan
TUGAS DAN WEWENANG BIDAN
a) Pelayanan Kesehatan Ibu
b) Pelayanan Kesehatan Anak
c) Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan KB
d) Pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang
e) Pelaksanaan tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu
PATIENT SAFETY DALAM KEBIDANAN
a) Suatu sistem atau upaya yang membuat asuhan pasien menjadi lebih aman
b) Mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan tindakan atau tdk mengambil tindakan yg seharusnya di ambil

Model Keselamatan Pasien


Vincent (2010) mengidentifikasi tujuh elemen yang mempengaruhi keselamatan
pasien meliputi :
a) Faktor organisasi dan manajemen.
b) Faktor lingkungan kerja.
c) Faktor tim.
d) Faktor individu
e) Karakteristik Pasien
f) Faktor lingkungan eksternal.
Penerapan Keselamatan Pasien dalam semua kegiatan Pelayanan meliputi :
a) Pelaporan insiden
b) Investigasi insiden –analisis akar masalah
c) Perencanaan Darurat

STANDAR PATIENT SAFETY


Dalam melaksanakan asuhan kepada pasien hendaknya tenaga kesehatan merapkan
Keselamatan pasien terdiri dari 7 Standar meliputi :
a) Hak pasien
b) Mendidik pasien dan keluarga
c) Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
d) Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi
dan program peningkatan keselamatan pasien
e) Standar peran kepemimpinandalam meningkatkan keselamatan pasien
f) Mendidik staf tentang keselamatan pasien
g) Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien

LANGKAH-LANGKAH PASIEN SAFETY


Tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit
a) bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien, ciptakan kepemimpinan &
budaya yg terbuka & adil.
b) pimpin dan dukung staf anda, bangunlah komitmen & fokus yang kuat & jelas
tentang kp di rs anda
c) integrasikan aktivitas pengelolaan risiko, kembangkan sistem & proses
pengelolaan risiko, serta lakukan identifikasi & asesmen hal yang potensial
bermasalah
d) kembangkan sistem pelaporan, pastikan staf anda agar dgn mudah dapat
melaporkan kejadian / insiden, serta rs mengatur pelaporan kpd kkp-rs.
e) libatkan dan berkomunikasi dengan pasien, kembangkan cara-cara
komunikasi yg terbuka dgn pasien
f) belajar & berbagi pengalaman ttg keselamatan pasien, dorong staf anda utk
melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana & mengapa
kejadian itu timbul
g) cegah cedera melalui implementasi system keselamatan pasien, gunakan
informasi yang ada

Keselamatan pasien di pelayanan kesehatan


7 standar keselamatan pasien:
a) hak pasien
b) mendidik pasien dan keluarga
c) keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
d) penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi
dan program peningkatan keselamatan pasien
e) peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
f) mendidik staf dalam keselamatan pasien
g) komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien
Kebijakan pada pasien dipelayanan kesehatan
Tantangan pelayanan kesehatan
a) universal health coverage
b) perubahan pola penyakit
c) pembiayaan
d) kompetensi faskes
e) akses dan mutu pelayanan
f) arus globalisasi
g) resiko keuangan froud
upaya peningkatan pelayanan kesehatan
a) peningkatan kompetensi SDM
b) perbaikan system (pemanfaat IT dibidang kesehatan)
c) kolaborasi nakes
d) pemenuhan persyaratan akreditasi

Komunikasi dalam pelayanan pasien safety


Pengertian Komunikasi
Menurut Potter dan Perry (1993), komunikasi terjadi pada tiga tingkatan yaitu
intrapersonal, interpersonal dan publik. Komunikasi interpersonal adalah interaksi yg
terjadi antara sedikitnya dua orang atau dalam kelompok kecil, terutama dalam
keperawatan. Komunikasi interpersonal yg sehat memungkinkan penyelesaian
masalah, berbagai ide, pengambilan keputusan, dan pertumbuhan personal.
Prinsip-prinsip Komunikasi (Carl Rogers)
a) Perawat harus mengenal dirinya sendiri, Komunikasi harus ditandai dg sikap
saling menerima, percaya, menghargai
b) Perawat harus memahami, menghayati nilai yg dianut oleh pasien
c) Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan pasien, baik fisik maupun
mental
d) Perawat harus dapat menciptakan suasana yg nyaman dan aman bagi pasien
Kejujuran dan terbuka Mampu sbg role model Altruisme Bertanggung jawab
Komponen-komponen dalam Komunikasi
a) Sender (pemberi pesan)
b) Receiver (penerima pesan)
c) Pesan : informasi yg diterima, bisa berupa kata, ide atau perasaan.
d) Media: metode yg digunakan dalam pesan yaitu kata, bisa dg cara ditulis,
diucapkan, diraba, dicium.
e) Umpan balik: penerima pesan memberikan informasi/ pesan kembali kepada
pengirim pesan dalam bentuk komunikasi yg efektif.
Faktor yg Mempengaruhi Komunikasi
a) Situasi/suasana
b) Kejelasan pesan
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yg terjadi antara dua individu atau lebih
dan pesan berisi verbal maupun non verbal.
Hambatan psikologis dalam proses komunikasi:
a) Adanya perbedaan persepsi
b) Terlalu cepat menyimpulkan
c) Adanya pandangan stereotipe
d) Kurangnya pengetahuan
e) Kurangnya minat
f) Sulit mengekspresikan diri
g) Adanya emosi
h) Adanya tipe kepribadian tertentu
Komunikasi terapeutik adalah Komunikasi yg dilakukan seorang perawat saat
melakukan intervensi keperawatan harus mampu memberikan khasiat therapi bagi
proses penyembuhan pasien.

Tahapan Komunikasi Terapeutik Stuart G.W, 1998


a) Tahap Persiapan/Pra-interaksi
b) Tahap Perkenalan/Orientasi
c) Tahap Kerja
d) Tahap Terminasi

7 langkah dan 6 sasaran keselamatan pasien


Keselamatan pasien adalah Bebasnya pasien dari cidera yg tdk seharusnya terjadi atau
cidera yg potensial terjadi terkait dgn pelayanan kesehatan.
Tipe insiden
a) Proses/prosedur klinis
b) Dokumentasi
c) Kecelakaan
d) Imfrastruktur
e) Alat Medis/kes
f) Laboratorium/Patologi
g) Infeksi nosocomial
Tipe-tipe insiden seperti diatas dapat dicegah dengan menerapkan 7 langkah & 6
sasaran keselamatan pasien
6 sasaran keselamatan pasien dirumah sakit
a) Sasaran I Ketepatan identifikasi pasien
Nama
No. Rekam medis
Gelang nama
b) Sasaran II Peningkatan komunikasi yang efektif
Serah terima informasi pasien di RS
c) Sasaran III Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-alert)
Kesalahan pemberian obat
d) Sasaran lV Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi
Masalah pembedahan, salah pasien, salah lokasi operasi, salah prosedur
e) Sasaran V Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Cuci tangan
f) Sasaran VI Pengurangan risiko pasien
Resiko pasien jatuh

Infeksi adalah suatu kondisi penyakit akibat masuknya kuman patogen atau
mikroorganisme llain kedalam tubuh sehingga menimbulkan gejala tertentu.
Tanda-tanda infeksi:
a) Rubor (kemerahan)
b) Kalor (panas)
c) Dolor (nyeri)
d) Tumor (bengkak)
e) Fungsio laesa (perubahan penurunan fungsi)
Standar pengendalian Infeksi
a) Asepsis' merupakan keadaan bebas dari mikroorganisme patogen yg dapat
menyebabkaan penyakit.
b) Desinfeksi' tindakan membunuh kuman patogen dan apatogen tanpa disertai
sporanya dengan menggunakan bahan desinfektan.
c) Sterilisasi' merupakan tindakan membunuh kuman beserta spora nya dengan
menggunakan alat sterilisator.

International Patient Safety Goals (IPSG)


Sasaran Keselamatan Pasien (SKP)
Kapan IPSG 1 dilakukan ?
Identifikasi pasien harus dilakukan sebelum:
a) Memberikan obat, darah, atau produk darah
b) Transfusi darah
c) Mengambil darah dan spesimen lain untuk pengujian klinis
d) Sebelum memberikan perawatan dan prosedur
IPSG2. Meningkatkan Komunikasi Efektif
a) Komunikasi efektif
b) Petugas kesehatan melaporkan kondisi pasien kritis kepada DPJP/ serah
terima pasien kritis, menggunakan teknik SBAR (Situation - Background –
Assessment – Recommendation).
c) Ketika petugas kesehatan menerima pesan verbal/ pertelepon menerapkan
READ BACK/TBaK
Sasaran 3 /IPSG 3
a) Poses kolaborasi
b) Elektrolit konsentrat tidak ada di ruang-ruang perawatan kecuali bila ada
kebutuhan secara klinis di area-area tertentu dan tindakan pencegahan harus
ditetapkan untuk kemungkinan kesalahan pemberian.
Sasaran 4 (IPSG4)
3 ( tiga ) Elemen penting dalam SPO
a) Penandaan lokasi pembedahan (√ )
b) Checklist verifikasi pre operasi
c) Checklist keselamatan Pasien operasi
Sasaran 5 (IPSG 5)
5 moment
a) Setelah menyentuh area sekitar pasien
b) Sebelum dan sesudah menyentuh pasien
c) Sebelum dan sesudah tindakan
d) Setelah terpapar cairan tubuh pasien
e) Sebelum dan setelah melakukan tindakan invasive
Sasaran 6 (IPSG 6)
Semua pasien rawat inap dan rawat jalan dinilai risiko jatuhnya dan dilakukan
penilaian diulang jika diindikasikan terjadi perubahan kondisi pasien atau pengobatan

Anda mungkin juga menyukai