OLEH :
STEFANDO GABRIEL ANGRIANTO 25416087
0
Universitas Kristen Petra
BAB I
INTRODUCTION
Memasak adalah salah satu kegiatan yang paling sering kita jumpai di
manapun kita berada, entah ketika kita berada di rumah ataupun ketika kita sedang
berada di luar rumah. Ketika memasak juga setiap orang pasti akan menggunakan
pisau untuk memotong bahan-bahan makanan, sayur-sayuran, maupun aneka
daging yang nantinya akan diolah menjadi sebuah makanan. Ketika memotong
bahan-bahan makanan seperti bawang, cabai, maupun rempah-rempah lainnya
setiap orang pasti membutuhkan ketelitian dan fokus yang tinggi untuk
memotongnya, karena bahan-bahan tersebut mempunyai ukuran yang cukup kecil.
Pada saat memotong bahan-bahan tersebut tidak sedikit orang akan mengalami
kecelakan seperti tangan teriris oleh pisau yang digunakan, hal ini tentu sangat
mengganggu proses masak-memasak.
1.3 Tujuan
1
Universitas Kristen Petra
Tujuan dari pembuatan alat pemotong bawang ini adalah untuk
memudahkan orang-orang yang ingin memasak dan yang tidak lihai dalam
menggunakan pisau terutama orang-orang yang baru belajar memasak.
Selain itu juga, dapat membuat alat yang memiliki harga yang ekonomis
sehingga dapat menjangkau semua kalangan tanpa terkecuali.
1.4 Batasan Masalah
Pembuatan dari produk pengiris bawang ini pasti memiliki
beberapa permasalahan yang tidak mungkin dapat menjawab semua
kebutuhan dari konsumen. Produk ini tentu saja memiliki beberapa
keterbatasan, berikut adalah beberapa keterbatasan dari produk ini :
1. Produk ini memiliki ukuran yang cukup besar dan pastinya akan memakan
space yang cukup banyak.
2
Universitas Kristen Petra
BAB II
Produck Description
Produk yang mempunyai cara penggunaan yang sangat sederhana,
produk ini dapat mempermudah dalam pemotongan bawang dalam jumlah
yang banyak sekaligus. Selain dapat memotong banyak bawang, produk
ini juga membuat tangan menjadi aman, karena pada saat pemotongan
bawang tangan tidak bersentuhan secara langsung dengan pisau
pemotongnya. Produk ini mempunyai bentuk yang terlihat seprti
tumpukan balok yang di beri kaki pada bagian depan dan belakang papan
pengirisnya, pemberian kaki ini bertujuan untuk membuat space agar pada
saat pemotongan, hasil pemotongan bisa langsung jatuh ke wadah yang
telah disediakan.
3
Universitas Kristen Petra
- Produk mempunyai biaya produksi 40%-50% dari harga jual,
sehingga mempunyai nilai jual yang relatif murah.
- Konsumen yang menggunakan produk ini selalu merasa puas
ketika selesai digunakan.
Primary Market :
- Wanita modern
- Wanita karir
- Orang yang baru belajar memasak
- Ibu rumah tangga
- Bapak-bapak
Secondary Market :
Chef-chef
Assumption :
- Mudah untuk di simpan
- Tidak mudah rusak
- Mudah diperbaiki
- Harga yang cukup murah
- Dapat mengatur tingkat ketebalan hasil potongan
Stakeholders :
- Konsumen
- Karyawan
- Supplier bahan baku
- Marketing
4
Universitas Kristen Petra
BAB III
Permasalahan ini juga sering menimpa orang yang baru belajar memasak,
wanita karir dan kepada laki-laki yang pada umumnya jarang menggunakan pisau
atau berhubungan dengan dapur. Permasalahan ini membuat saya mendapatkan
ide untuk membuat produk yang cara kerjanya membuat tangan kita tidak
bersentuhan langsung dengan pisau pemotongnya. Produk ini mempunyai fungsi
yang sama dengan pisau pada umunya, namun dapat mengiris bawang sekaligus
dalam jumlah yang banyak. Produk ini juga dapat membantu para orang-orang
yang tidak lihai dalam menggunakan pisau khususnya para laki-laki yang jarang
berhubungan dengan dapur.
5
Universitas Kristen Petra
Kategori Penilaian Presentase
responden
Praktis
Alat yang dibuat harus bisa digunakan dengan mudah dan praktis,
dan tidak membuat penggunanya merasa kesusahan pada waktu
menggunakannya. Alat ini juga harus dibuat agar orang yang pertama kali
menggunakannya tidak bingung dan langsung mengerti cara kerja dari alat
ini.
Tahan lama
Alat ini harus dibuat dengan memperhitungkan ketahanan dari alat
tersebut, oleh karena itu material-material yang digunakan dalam membuat
6
Universitas Kristen Petra
alat ini harus menggunakan material yang baik, kuat dan pastinya ramah
lingkungan juga.
3.3. House of
Quality
House of quality merupakan matriks yang berisi tentang hubungan
antara kemauan atau keinginan konsumen, produk yang sudah ada,
produk alternatif dan spesifikasi produknya. Secara garis besar matriks
ini adalah upaya untuk mengkonversi voice of costumer secara langsung
terhadap karakteristik teknis atau spesifikasi teknis dari sebuah produk
(barang atau jasa) yang dihasilkan. House of quality disini untuk
menggambarkan hubungan dan keterkaitan antara whats dan hows.
Berikut adalah matrik house of quality :
7
Universitas Kristen Petra
Gambar 3.2 House of costumer
8
Universitas Kristen Petra
BAB IV
CONCEPT GENERATION
9
Universitas Kristen Petra
4.4 Alternatif Produk
Setelah melakukan beberapa survei dan beberapa pertimbangan
dalam pembuatan produk pengiris bahan makanan, saya menemukan
beberapa alternatif-alternatif yang akan dibuat. Berikut adalah alternatif-
alternatifnya :
10
Universitas Kristen Petra
yang baru belajar masak tetapi bisa juga untuk pengusaha-
pengusaha keripik.
3. Mengganti mata pahat yang awalnya rata menjadi mata pahat bergerigi.
Alternatif ini dibuat sebagai pengembangan dari alternatif produk
yang kedua, yang mana alternatif ini bertujuan untuk mebuat hasil irisan
dari singkong yang dibuat mempunyai hasil yang lebih menarik untuk
dilihat dan bisa menambah membuat daya beli dari konsumen juga pasti
bertambah.
.
11
Universitas Kristen Petra
BAB V
CONCEPT SELECTION
Tangan tidak
- + - +
teriris
Murah + - - 0
Praktis - + - +
Tahan lama - + + -
Mudah di simpan + 0 0 0
Total (+) 2 3 1 2
Total (-) 3 1 3 1
Total -1 2 -2 1
12
Universitas Kristen Petra
5.2 Concept scoring
Setelah melakukan concept screening langkah selanjutnya adalah
melakukan concept scoring yang bertujuan untuk menentukan produk
mana yang nantinya akan di produksi. Penilaian tersebut menggunakan
bobot untuk setiap kriteria, kemudian diberikan ranking untuk tiap
produk dalam memenuhi kriteria. Bobot yang diberikan disini dalam
range 1-5, yang mana di mulai dari yang sangat tidak memenuhi sampai
yang paling memenuhi. Berikut adalah tabel dari concept scoring :
Importance
VOC Produk 1 Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3
(%)
Tangan 21,95%
3 3 3 3
tidak teriris
Murah 18,29% 3 4 4 5
Praktis 20,73% 3 5 3 3
Mudah di 17,07%
3 3 3 5
simpan
13
Universitas Kristen Petra
Ranking dari ketiga alternatif yang akan dipilih :
= 381,67 Ranking 1
= 340,21 Ranking 3
Alternatif 3 = ∑ Importace tiap kriteria * penilaian pada kriteria
= 348.74 Ranking 2
14
Universitas Kristen Petra
posisi-posisi relatif produk yang ada di pasaran yang merupakan
kompetitor. Berikut adalah gambar dari matrik HOQ :
15
Universitas Kristen Petra
Gambar 5.1 House of Costumer
16
Universitas Kristen Petra
BAB VI
PRODUCT ARCHITECTURE
17
Universitas Kristen Petra
Gambar 6.1 Produk Arsitektur
18
Universitas Kristen Petra
Berikut adalah fungsi dari chunk :
1. Penekan
Chunk penekan berfungsi sebagai alat untuk menekan bawang
menuju mata pisau, chunk penekan terdiri dari pegangan tangan dan balok
penekan. Bagian pegangan tangan disini berfungsi sebagai tempat
pegangan tangan ketika hendak menekan bawang yang mau di potong.
Bagian balok penekan mempunyai fungsi sebagai alat yang menekan
bawang agar tetap padat pada saat bawang akan di potong.
2. Wadah bawang
3. Papan pengiris
4. Kaki penyangga
Chunk ini berfungsi sebagai kaki dari papan pengiris yang mana
bertujuan untuk membuat space pada bagian bawah papan pengiris
dengan lantai, agar pada saat proses pengirisan bawang terjadi bawang
langsung jatuh ke tempat yang sudah disediakan dibawah papan pengiris.
19
Universitas Kristen Petra
BAB VII
Industrial Design
7.1 Kriteria
Utility
Alat ini merupakan inovasi dan improvisasi dari metode
pemotongan bawang secara tradisional atau menggunakn pisau dan
papan pemotong yang mana alat ini berfungsi untuk memudahkan
kita dalam mengiris bawang tanpa harus takut tangan kita teriris
oleh mata pisau. Alat ini juga dapat mengiris bawang dengan
jumlah banyak sekaligus dan yang paling penting ialah dapat
mempersingkat waktu pengirisan, sehingga proses memasak
nantinya juga akan lebih cepat.
Appearance
Jika membahas salah satu kriteria dari indsutrial design
yaitu apperance dimana apperance ini membahas wujud dan
bentuk dari produk pengiris bawang. Yang mana penampilan dari
alat ini cukup sederhana, dengan bentuk seperti papan pengiris
dengan mata pisau di bagian papannya dan diberi kayu pada bagian
ujung depan papan bagian bawah dan bagian ujung belakang
bagian bawah papan yang berfungsi sebagai kakinya, papan
pengiris juga di bagian sisi kiri dan kanannya diberi kayu tambahan
yang berfungsi sebagai jalur irisan untuk tempat meletakan bawang
yang mau diris. Pada alat ini juga ada bagian yang berfungsi
sebagai balok penekannya dan alat ini mempunyai warna yang
sama dengan warna dasar dari kayunya tersebut. Alat mempunyai
20
Universitas Kristen Petra
ukuran yang tidak terlalu besar yang dapat memudahkan pemakai
dalam menyimpan produk ini.
Ease of maintenance
Kriteria industrial design yang satu ini yaitu Ease of
maintenance yang mana Ease of maintenance membahas tentang
kemudahan merawat dari suatu produk. Produk yang akan di bahas
perawatannya adalah alat pengiris bawang, untuk merawatnya
sangatlah mudah yaitu ketika ada mata pisau yang sudah tumpul
kita bisa menggantinya dengan mudah dengan memakai obeng
untuk mengendurkan bautnya dan tinggal dibuka mata pisaunya
dan kemudian tinggal menggantinya dengan mata pisau yang baru.
Alat ini jangan disimpan ditempat yang lembab, karena akan
menyebabkan bahan dari produk ini akan mudah berjamur. Ketika
selesai menggunakan produk ini, mata pisaunya dicuci dan
dikeringkan agar mata pisaunya tidak berkarat sehingga mata pisau
dapat bertahan dengan waktu yang lebih lama.
Cost
Untuk harga produk ini sendiri memiliki harga yang tidak
terlalu mahal karena disesuaikan dengan target pasarnya yaitu pada
kelas menengah ke bawah dan sekitarnya, serta menggunakan
bahan-bahan yang mempunyai harga yang tidak mahal juga.
Perkiraan atau estimasi harga produk ini berkisar di harga
RP.30.000 – RP.40.000 yang mana harga dari produk ini dibuat
untuk mengincar pasar dari masyarakat di kelas menengah
kebawah dan bahkan untuk semua kalangan dapat menjangkaunya.
Communication
21
Universitas Kristen Petra
pengguna yang ingin tahu cara merawat dan menggunakan produk
ini dapat melihat di sosial media seperti instagram ataupun
facebook. Hal ini bertujuan untuk orang-orang yang sudah
kehilangan buku panduan dari alat ini yang sebelumnya sudah di
bagikan waktu pembelian produk. Alasan lainnya ialah untuk
menghemat biaya yang diperlukan, sehingga bisa menekan biaya
dari produk ini dan dapat menghemat biaya promosi.
7.2 Scope
Bentuk luar
Bentuk dari alat ini cukup sederhana yaitu seperti papan
biasa yang di beri mata pisau di papan pengirisnya, kemudian di
beri kayu pada bagian ujung depan dan bagian ujung belakang
papan pengiris yang berfungsi sebagai kakinya. Di bagian atas
papan pengiris juga terdapat tempat yang berfungsi sebagai wadah
bawangnya yang diapit dibagian sisi kiri dan kanan papan pengiris,
pada bagian atas wadah terdapat balok yang berfungsi sebagai
penekan pada saat proses pengirisan.
Lekukan
Salah satu scope dari industrial design adalah lekukan,
pada produk ini tidak mempunyai banyak lekukan karena
mempunyai bentuk yang kaku meyerupai balok kayu yang disusun.
Lekukan pada produk ini yaitu pada bagian papan pengiris yang
lebih tepatnya pada bagian yang ada mata pahatnya.
Ukuran / Dimensi
22
Universitas Kristen Petra
Tinggi papan pengiris 6-8cm.
Tebal papan penyusun produk 1 cm.
Panjang mata pisau 6-8 cm.
Merek ( Logo )
Alat ini mempunyai merek “ANG” yang nantinya akan di
letakan pada bagian sisi kiri papan pengiris dari produk tersebut.
23
Universitas Kristen Petra
BAB VIII
DESIGN FOR MANUFACTURING AND ASSEMBLY
Total RP.370.000
Tenaga kerja
24
Universitas Kristen Petra
Biaya tenaga kerja ini untuk pegawai yang bekerja di bagian
lantai produksi,dilantai produksi terdapat 5 pekerja yang bekerja
yang di bagi dalam beberapa bagian, yaitu 3 pekerja di bagian
pemotongan kayu, dan 2 pekerja di bagian perakitan produk. Gaji
untuk 5 orang ini di gaji berdasarkan UMR kota Manokwari untuk
1 bulan yaitu 2.667.000 dan total gaji untuk 5 pekerja adalah
13.335.000.
Biaya Lain
Biaya lain merupakan biaya diluar biaya material ataupun
tenaga kerja, biaya ini biaya meliputi barang-barang perkakas
untuk di lantai produksi.
Pada tabel 8.2 terdapat gergaji dan obeng set dimana kedua alat ini
dapat digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama, untuk gergaji
mungkin mempunyai umur yaitu 2 tahun sehingga biaya untuk 3 buah
gergaji adalah RP.43.750. Sedangkan obeng set mempunyai daya tahan yang
sangat lama pastinya ( 3 tahun) sehingga harga dari 3 obeng set adalah
RP.3.000.
25
Universitas Kristen Petra
Proses perkaitan dari sautu produk digambarkan dengan tujuan untuk
melihat komponen-komponen apa saja yang terpasang dan hubungan antar
satu komponen dengan komponen lainnya. Pada gambar 8.1 menunjukan
susunan dari komponen-komponen dari setiap bagian produk.Gambar 8.1
Gambar 8.1 Design for assembly
8.3
26
Universitas Kristen Petra
Operation Process Chart (OPC) merupakan chart yang
menggambarkan alur dari pembuatan produk. Opc ini berfungsi
sebagai petunjuk dari alur-alur urutan pembuatan dari suatu
produk. Berikut adalah OPC dari produk pengiris bawang yang di
tunjukan pada gambar 8.2 :
0-3
0-4
27
Universitas Kristen Petra
BAB IX
PROTOTYPE AND TESTING
28
Universitas Kristen Petra
Proses pembuatan produk pengiris bawang tidak melalui proses
pembuatan prototype alpha melainkan langsung ke prototype beta atau
produk jadinya. Produk ini mempunyai bahan dasar kayu karena produk
ini bertujuan untuk go green, selain itu produk ini dibuat oleh kayu karena
produk pembanding dari produk ini mempunyai bahan dasar plastik. Yang
mana plastik itu merupakan bahan yang dapat menimbulkan pencemaran
lingkungan dan membutuhkan yang sangat lama untuk terurai dengan
sendirinya oleh alam. Produk jadi ini dapat dilihat pada gambar 9.2
9.3 Testing
Testing dilakukan pada produk Pengiris bawang ini dilakukan
dengan uji coba dilakukan secara nyata sebagaimana produk ini berfungsi
yaitu, dengan melakukan proses pengirisan bawang. Langkah-langkah
yang dilakukan dalam testing ini adalah sebagai berikut :
- Menyiapkan bawang dan alat pengiris bawang
- Mengupas bawang terlebih dahulu
- Memasukan bawang ke wadah pengiris bawang
- Menekan bawang menggunakan alat penekan bawang
- Memaju-mundurkan wadang bawang yang telah berisi bawang
29
Universitas Kristen Petra
BAB X
FINANCIAL ANALYSIS
HargaSatuan Rp 33.150
30
Universitas Kristen Petra
Jenis Jumlah Biaya Total Biaya
Total RP.5.200.000
Total RP.13.335.000
Biaya tenaga kerja ini untuk pegawai yang bekerja di bagian lantai
produksi, dilantai produksi terdapat 5 pekerja yang bekerja yang di bagi dalam
beberapa bagian, yaitu 3 pekerja di bagian pemotongan kayu, dan 2 pekerja di
bagian perakitan produk. Gaji untuk 5 orang ini di gaji berdasarkan UMR kota
Manokwari untuk 1 bulan yaitu 2.667.000 dan total gaji untuk 5 pekerja adalah
13.335.000.
31
Universitas Kristen Petra
Gergaji 3 buah Rp. 350.000 Rp. 1.050.000
10.3 Mark Up
Mark up adalah keseluruhan biaya operasi dan keuntungan yang
diinginkan yang mana merupakan biaya diluar biaya dari produksi yang
meliputi laba dari penjualan produk. Berikut keuntungan/laba dari
penjualan produk ini adalah sebesar 26,69 %. Keuntungan tersebut
diambil dengan mempertimbangkan harga produk yang nantinya akan
dijual, jika keuntungan yang di ambil terlalu besar produk cenderung
akan lebih mahal dan akan mengakibatkan produk tersebut kehilangan
daya belinya.
10.4 Harga Jual
Harga jual merupakan perhitungan jumlah dari HPP ditambah
dengan Mark Up.Berikut adalah tabel harga jual dari produk pengiris
bawang.
HPP Mark Up Harga Jual
Rp 42.000
Jika dalam persentase, HPP sebesar 100% dan mark up sebesar 26,69%
maka harga jual sebesar 126,69% sehingga didapatkan nominal harga jual yaitu
sebesar Rp 42.000.
32
Universitas Kristen Petra
BAB XI
PENUTUP
Memasak merupakan salah satu bagian dari kehidupan yang tidak bisa
dipisahkan dari manusia terutama para wanita dan pada saat memasak kita tidak
bisa jauh dari yang namanya memotong. Kegiatan ini pastinya berhubungan
dengan benda tajam seperti aneka pisau dan perkakas rumah tangga lainnya. Pada
saat menggunakan pisau tidak sedikit dari orang-orang ini yang mengalami
kecelakaan pada saat melakukan pemotongan bahan-bahan makan khususnya
bawang, karena permukaan bawang yang cukup licin ketika bersentuhan langsung
dengan pisau.
Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang di alami pada orang-
orang tersebut seperti tidak lihai dalam menggunakan pisau karena baru mau
belajar memasak atau yang sudah tau memasak tetapi jarang memasak. Produk
pengiris bawang ini berfokus pada masalah-masalah yang dialami oleh orang-
orang tersebut. Produk ini mempunyai cara kerja yang membuat tangan tidak
bersentuhan langsung dengan mata pisau dan dengan adanya produk ini
diharapkan mampu membuat orang-orang yang tidak lihai dalam menggunakan
pisau tidak trauma dengan memasak.
Produk yang saya buat ini mempunyai harga yang cukup murah dan dapat
di jangkau oleh semua kalangan terkhususnya kalangan menengah. Harga jual dari
produk ini adalah RP.42.000, harga ini jika dibandingkan dengan pisau uang
berada dipasaran mempunyai harga yang sedikit lebih mahal. Namun mempunyai
hasil potongan yang jauh lebih banyak di banding menggunakan pisau.
33
Universitas Kristen Petra
DAFTAR PUSTAKA
Olianto, I. (2018, 19 February). Review : Pengiris / Pemotong Bawang Merk
Nikita[Video file]. Retrieved from https://www.youtube.com/watch?
v=HCPdIIz5NdY
34
Universitas Kristen Petra
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Gambar alternatif 1
35
Universitas Kristen Petra
Lampiran 2 : Gambar alternatif 2
36
Universitas Kristen Petra
Lampiran 3 : Gambar alternatif 3
37
Universitas Kristen Petra
Lampiran 4 : Testing
38
Universitas Kristen Petra