Disusun Oleh:
Jalan Sukawangi Kaler, Jelegong, Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat 40911
A. MANAJEMEN
B. PEMASARAN
Jenis Produk Th 1 Th 2 Th 3 Th 4 Th 5
Pati Garut
37800 39100 40000 41500 42000
Termodifikasi
Kapasitas Produksi
i
Ketersediaan Bahan
Bahan 1
Rencana
(Umbi Garut)
Tahun Produksi
SUR Jml Keb
(kg) Harga Jumlah
(g) (kg)
Rp.
1 216.432 10.000 2.164.320 Rp4.328.640.000
2.000
Rp.
2 220.329 10.000 2.203.290 Rp4.406.580.000
2.000
Rp.
3 224.739 10.000 2.247.390 Rp4.494.780.000
2.000
Rp.
4 229.228 10.000 2.292.280 Rp4.584.560.000
2.000
Rp.
5 233.822 10.000 2.338.220 Rp4.676.440.000
2.000
Bahan 2
Rencana
(Sodium Sulfat)
Tahun Produksi
SUR Jml Keb
(kg) Harga Jumlah
(g) (kg)
Rp.
1 216.432 100 21.643,2 Rp 108.216.000
5.000
Rp.
2 220.329 100 22.032,9 Rp 110.165.000
5.000
Rp.
3 224.739 100 22.473,9 Rp 112.370.000
5.000
Rp.
4 229.228 100 22.922,8 Rp 114.614.000
5.000
Rp.
5 233.822 100 23.382,2 Rp 116.911.000
5.000
Bahan 3
Rencana (Propilena Oksida)
Tahun Produksi
(kg) SUR Jml Keb Jumlah
Harga
(g) (kg)
1 216.432 80 17.315 Rp. 300.000 Rp 5.194.368.000
2 220.329 80 17.626 Rp. 300.000 Rp 5.287.896.000
3 224.739 80 17.979 Rp. 300.000 Rp 5.393.736.000
4 229.228 80 18.338 Rp. 300.000 Rp 5.501.472.000
5 233.822 80 18.706 Rp. 300.000 Rp 5.611.728.000
ii
Bahan 4
Rencana
(STMP & STPP)
Tahun Produksi
SUR Jml Keb
(kg) Harga Jumlah
(g) (kg)
Rp.
1 216.432 50 10.822 Rp 269.457.840
24.900
Rp.
2 220.329 50 11.016 Rp 274.309.605
24.900
Rp.
3 224.739 50 11.237 Rp 279.800.055
24.900
Rp.
4 229.228 50 11.461 Rp 285.388.860
24.900
Rp.
5 233.822 50 11.691 Rp 291.108.390
24.900
Bahan 5
Rencana
(NaOH) TOTAL
Tahun Produksi
SUR Jml Keb BIAYA
(kg) Harga Jumlah
(g) (kg)
Rp. Rp
1 216.432 50 10.822 Rp 305.169.120
28.200 10.205.850.960
Rp. Rp
2 220.329 50 11.016 Rp 310.663.890
28.200 10.389.613.995
Rp. Rp
3 224.739 50 11.237 Rp 316.881.990
28.200 10.597.567.545
Rp. Rp
4 229.228 50 11.461 Rp 323.211.480
28.200 10.809.246.340
Rp. Rp
5 233.822 50 11.691 Rp 329.689.020
28.200 11.025.876.410
D. KEUANGAN
Analisis Keuangan
Deskripsi Th 1 Th 2 Th 3 Th 4 Th 5
Keuntungan Rp Rp Rp Rp Rp
(bersih) 402.246.377 412.242.433 422.438.409 432.838.305 443.446.199
ROI 3,53% 3,55% 3,57% 3,58% 3,60%
Break Event
(unit/kg) 206912,68 211050,93 215271,95 219577,39 223968,94
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga laporan ini
bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya, laporan ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya laporan selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penulis,
Juni 2019
iv
DAFTAR ISI
v
3.1.1.2 Kegunaan Utama Produk ............................ Error! Bookmark not defined.
3.1.2 Proses Produksi .................................................. Error! Bookmark not defined.
3.1.2.1 Pembuatan Tepung Garut ........................... Error! Bookmark not defined.
3.1.2.2 Pembuatan Pati Modifikasi ......................... Error! Bookmark not defined.
3.2 Recana Produksi (dalam kilogram) ........................... Error! Bookmark not defined.
3.3 Rencana Kebutuhan Bahan dan Pembelian Bahan ... Error! Bookmark not defined.
3.3.1 Kebutuhan bahan ............................................... Error! Bookmark not defined.
3.3.2 Rencana pembelian bahan.................................. Error! Bookmark not defined.
3.4 Rencana Kebutuhan Tenaga Kerja Langsung ........... Error! Bookmark not defined.
3.5 Kebutuhan Mesin dan Peralatan ................................ Error! Bookmark not defined.
3.6 Tanah dan bangunan.................................................. Error! Bookmark not defined.
3.7 Rencana Biaya Umum Pabrik ................................... Error! Bookmark not defined.
BAB IV ORGANISASI DAN MANAJEMEN ....................................................................... 17
4.1 Bentuk Kepemilikan .................................................................................................. 17
4.2 Organisasi dan Tata Kerja ......................................................................................... 17
4.3 Kebutuhan Tenaga Kerja Tak Langsung ................................................................... 18
4.4 Jenis-jenis Perijinan................................................................................................... 18
4.5 Kegiatan Pra Operasi dan Jadwal Kegiatan .............................................................. 20
4.6 Kebutuhan Inventaris Kantor .................................................................................... 20
4.7 Rencana Biaya Umum ............................................................................................... 21
BAB V KEUANGAN .............................................................................................................. 22
5.1 Kebutuhan Modal Untuk Memulai Usaha ................................................................ 22
5.2 Sumber Dana ............................................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 24
LAMPIRAN ............................................................................................................................. 25
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.2 Rencana Kebutuhan Bahan Umbi Garut dan Sodium SulfatError! Bookmark not
defined.
Tabel 3.3 Rencana Kebutuhan Bahan Propilena Oksida dan STMP&STPPError! Bookmark
not defined.
Tabel 3.4 Rencana Kebutuhan Bahan NaOH .......................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.5 Rencana Pembelian Bahan Umbi Garut .................. Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.6 Rencana Pembelian Bahan Sodium Sulfat............... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.7 Rencana Pembelian Bahan Propilena Oksida .......... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.8 Rencana Pembelian Bahan STMP dan STPP .......... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.9 Rencana Pembelian Bahan NaOH ........................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.10 Rencana Kebutuhan Tenaga Kerja Langsung ........ Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.11 Rencana Kebutuhan Mesin dan Peralatan ............. Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.12 Rencana Biaya Umum Pabrik ................................ Error! Bookmark not defined.
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Tanaman garut mengandung karbohidrat dan zat besi yang lebih tinggi dibandingkan
tepung terigu dan beras giling dengan kandungan lemak paling rendah dibandingkan tepung
terigu dan beras giling. Pati dari tanaman garut ini memiliki struktur yang sangat lembut
dibandingkan pati biasa sehingga pati garut dapat lebih mudah dicerna oleh organ
pencernaan. Struktur yang sangat lembut pada pati garut ini dapat dimanfaatkan untuk
industri makanan bayi dan bagi para penderita maag terutama maag kronis pati garut ini
sangat dianjurkan untuk dikonsumsi Selain itu pati garut modifikasi dapat dimanfaatkan
sebagai pengental pada industri makanan yang membutuhkan pengental. Pati garut
modifikasi ini memiliki ketahanan pada bahan pangan yang memiliki pH rendah. Pemasaran
pati garut modifikasi ini kami lakukan secara online dan offline. Dimana pemasaran secara
offline berfokus di wilayah Jawa Barat, sedangkan pemasaran online dilakukan diseluruh
wilayah Indonesia. Pemasaran pati gartut modifikasi ini akan dilakukan di berbagai rumah
sakit, industri makanan bayi, dan industri makanan yang membutuhkan pengental.
Manfaat Ekonomi
Bahan baku yang digunakan pada pati garut modifikasi ini adalah tanaman garut.
Pemanfaatan tanaman garut sebagai bahan baku akan meningkatkan konsumsi tanaman garut
yang belum banyak diketahui oleh masyarakat Indonesia secara luas dan manfaat ekonomi
yang didapatkan yaitu peningkatan penjualan oleh para petani tanaman garut. Selain itu
manfaat ekonomi dari bisnis pati garut modifikasi ini adalah mengurangi jumlah
pengangguran dan membantu perekonomian negara
Manfaat Sosial
Pati garut yang memiliki banyak sekali manfaat positif untuk dikonsumsi akan
memberikan rasa aman yang tinggi nagi paar konsumen tanpa rasa khawatir saat
mengkonsumsi pati garut ini. Pati garut modifikasi ini sangat baik dikonsumsi oleh penderita
maag sehingga penderita maag tidak perlu mengkonsumsi obat penetral asam lambung yang
1
2
dapat memperberat kerja ginjal. Pemasaran pati garut secara online ini dilakukan dengan
merekrut distributor tiap kota di seluruh wilayah Indonesia dimana komunikasi antar
distributor akan ditingkatkan melalui grup distributor pati garut Arundina ini.
Pada proses produksi pati garut modifikasi ini tentu dihasilkan limbah. Limbah yang
dihasilkan ini tentu tidak langsung dibuang tetapi dilakukan pengolahan limbah terlebih
dahulu sehingga memenuhi baku mutu limbah dana man unutk lingkungan. Selain unttuk
memenuhi kewajiban mengelola limbah hingga mencapai baku mutu, pengelolaan limbah ini
juga guna tetap menciptakan rasa aman pada masyarakat sekitar lingkungan pabrik pati ini
sehingga tidak menciptakan rasa kekhawatiran dengan adanya pabrik yang berada
dilingkungan mereka serta tetap menjaga kesejahteraan masyarakat disekitar pabrik.
1) Menjadi perusahaan penghasil pati modifikasi yang unggul dan bertumbuh secara
dinamis
2) Menjadikan pati garut modifikasi arundina sebagai pemasok pati garut di Indonesia
1.2.2 Misi
1) Menjaga kualitas saat proses pembuatan pati garut dimulai dari treatment awal
bahan baku hingga produk dihasilkan.
2) Meningkatkan proses produksi pati garut secara bertahap guna memenuhi
kebutuhan seluruh masyarakat Indonesia
3) Meningkatkan promosi produk melalui media online dan media promosi lain
4) Menguatkan sistem-sistem pemasaran dengan nilai-nilai kejujuran dan ekonomis
Riwayat Pendidikan :
SMAN 24 Bandung
Politeknik Negeri Bandung
BAB II
Produk yang ditawarkan adalah pati garut modifikasi dengan nama dagang
“Arundina”. Pati garut modifikasi adalah pati yang berasal dari umbi garut (Maranta
arundiancea) yang telah mengalami perlakuan fisik maupun kimia secara terkendali sehingga
mengubah atau memperbaiki satu atau lebih dari sifat pati alami yang kurang
menguntungkan sehingga akan memperluas penggunaannya.
Pati tersebut merupakan pati bebas gluten dan memiliki tekstur yang sangat lembut
sehingga mudah dicerna oleh organ pencernaan dan mengurangi beban kerja organ
pencernaan. Selain itu pati garut juga mempunyai kadar glikemik yang rendah sehingga tidak
akan menaikkan kadar gula darah setelah dikonsumsi.
Setelah dilakukan modifikasi maka pati garut akan memiliki sifat tambahan salah
satunya memiliki resistansi yang tinggi pada kondisi pH rendah (asam) sehingga dapat
diaplikasikan pada produk makanan yang memiliki pH rendah seperti sebagai bahan
pengental pada industri saus, jus, mayonaise dan lain-lain.
2.2 Permintaan
2.2.1. Jumlah Permintaan Terhadap Produk
a) Sasaran Pembeli
Target pasar adalah masyarakat kalangan menengah atas dengan usia 6 bulan ke
atas yang suka dengan sajian makanan sehat di seluruh Indonesia, rumah sakit,
dan Industri pangan di Jawa Barat.
5
6
Target pasar utama adalah ibu rumah tangga yang memiliki bayi usia 6 bulan
keatas, penderita diabetes dan maag kronis, rumah sakit, serta industri pangan
yang membutuhkan bahan pengental seperti industri saus, jus, mayonaise dan
lain lain di Jawa Barat.
b) Jumlah konsumen
Jumlah konsumen dari produk pati garut modifikasi “Arundina” dapat diperkirakan
sebagai berikut :
Individu : 1.000 orang
Rumah sakit : 328 unit
Industri pangan : 20 unit
c) Jumlah kebutuhan
Jumlah kebutuhan produk minimum berkisar antara 36.000 – 38.340 kg.
d) Total kebutuhan per Tahun
Total kebutuhan per tahun bisa mencapai 55.080 – 69.120 kg.
2.3 Penawaran
2.3.1 Jumlah Produk Sejenis di Pasar
Produk pati garut sudah dijual di pasaran namun masih dalam jumlah kecil karena
belum banyak masyarakat yang mengenal produk tersebut. Beberapa nama dagang pati garut
yang telah dijual dipasar antara lain lingkar organik, eka farm, mama kamu, dan lain-lain.
3. Mama Kamu
Jumlah
Tahun ke- Jumlah Produk (Kg) Harga per Kg (Rp) Jumlah (Rp)
1 36000 50.000 1.800.000.000
2 36550 50.000 1.827.500.000
3 37370 50.000 1.868.500.000
4 38405 50.000 1.920.250.000
5 40100 50.000 2.005.000.000
Jumlah 9.421.250.000
BAB III
Tepung Garut adalah tepung bebas gluten yang diperoleh dari ekstrak pati tanaman
garut (Maranta arundinacea L). Tepung ini memiliki khasiat mencegah maag dan gangguan
pencernaan lain serta menurunkan kadar kolesterol. Kandungan indeks glisemik tepung garut
hanya 1/7 dari tepung terigu dan tidak menyebabkan kenaikan gula darah. Selain itu pati
tepung garut juga mudah dicerna, cocok untuk makanan bayi dan manula.
Tanaman garut ini pun mengandung karbohidrat dan zat besi yang lebih tinggi
dibandingkan tepung terigu dan beras giling. Semetara kandungan lemaknya rendah pula
ketimbang terigu dan beras. Mengandung tepung pati yang sangat lembut sehingga mudah
dicerna dan banyak dipakai dalam industry makanan bayi dan bakanan khusus orang-orang
sakit.
9
10
o Oven
o Tray
o Ayakan
o Penumbuk
Prosedur Kerja:
o Tepung garut
o Na2SO4 (Natrium Sulfat) 10%
o NaOH (Natrium Hidroksida) 5%
o HCl (Asam Klorida) 1M
o STMP (Natrium tri-meta fosfat)
o STPP (Natrium tri-poli fosfat)
o Propilena oksida
11
Prosedur Kerja:
o Melarutkan 2400 kg pati garut dalam larutan natrium sulfat 10% untuk
mendapatkan suspensi dengan konsentrasi 40%. Saat pengadukan, pH
ditingkatkan menjadi 10,5 dengan menambahkan NaOH 5%.
o Menambahkan Propilena oksida dengan konsentrasi 8% berat pati yang
digunakan. Suspensi diaduk selama 30 menit pada suhu kamar. Kemudian
pada reactor suspensi diaduk selama 24 jam pada suhu 40°C dan kecepatan
putar 200 rpm.
o Menambahkan campuran STMP dan STPP pada perbandingan 1%: 4% dari
berat pati yang digunakan. Setiap suspensi diaduk selama 30 menit pada suhu
kamar, dan pH diturunkan menjadi 5,5 dengan menambahkan HCl 1M.
o Melakukan pengadukan kembali selama 24 jam pada suhu 40°C dan
kecepatan putar 200 rpm.
o Memisahkan pati dari pelarut yang diendapkan dengan sentrifugasi, pada 2500
rpm selama 15 menit, setelah itu endapan dicuci dengan air suling lima kali.
Pati yang diendapkan dikeringkan pada suhu 50°C selama 12 jam (kadar air
10-12%) dan kemudian dihancurkan dan diayak dengan ukuran 100 mesh.
2.338.22 Rp.
5 233.822 10.000 2.000 Rp4.676.440.000
0
Rp.
2 220.329 100 22.032,9 5.000 Rp 110.165.000
Rp.
3 224.739 100 22.473,9 5.000 Rp 112.370.000
Rp.
4 229.228 100 22.922,8 Rp 114.614.000
5.000
Rp.
5 233.822 100 23.382,2 5.000 Rp 116.911.000
13
Rp.
2 220.329 50 11.016 24.900 Rp 274.309.605
Rp.
3 224.739 50 11.237 24.900 Rp 279.800.055
Rp.
4 229.228 50 11.461 Rp 285.388.860
24.900
Rp.
5 233.822 50 11.691 24.900 Rp 291.108.390
Tabel 3.6 Rencana Kebutuhan Bahan NaOH dan Total Biaya Rencana Kebutuhan Bahan
Bahan 5
Rencana TOTAL
(NaOH)
Tahun Produksi BIAYA
SUR Jml Keb
(kg) Harga Jumlah
(g) (kg)
Rp. Rp
1 216.432 50 10.822 28.200 Rp 305.169.120
10.205.850.960
Rp. Rp
2 220.329 50 11.016 28.200 Rp 310.663.890
10.389.613.995
14
Rp. Rp
3 224.739 50 11.237 28.200 Rp 316.881.990
10.597.567.545
Rp. Rp
4 229.228 50 11.461 Rp 323.211.480
28.200 10.809.246.340
Rp. Rp
5 233.822 50 11.691 28.200 Rp 329.689.020
11.025.876.410
o Sodium Sulfat
Tabel 3.8 Rencana Pembelian Bahan Sodium Sulfat
Uraian Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
Kebutuhan (kg) 21.643,20 22.032,90 22.473,90 22.922,80 23.382,20
Persediaan akhir (kg) 43,29 44,07 44,95 45,85 46,76
Jumlah kebutuhan (kg) 21.686,49 22.076,97 22.518,85 22.968,65 23.428,96
Persediaan awal (kg) 0 43,29 44,07 44,95 45,85
Jumlah pembelian (kg) 21.686,49 22.033,68 22.474,78 22.923,70 23.383,12
Harga Rp. 5.000 Rp. 5.000 Rp. 5.000 Rp. 5.000 Rp. 5.000
Rp. Rp. Rp. Rp.
Nilai pembelian Rp. 114.618.489
108.432.432 110.168.397 112.373.910 116.915.594
o Propilena Oksida
Tabel 3.9 Rencana Pembelian Bahan Propilena Oksida
15
o NaOH
Tabel 3.11 Rencana Pembelian Bahan NaOH
Uraian Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
Kebutuhan (kg) 10.821,60 11.016,45 11.236,95 11.461,40 11.691,10
Persediaan akhir (kg) 21,64 22,03 22,47 22,92 23,38
Jumlah kebutuhan (kg) 10.843,24 11.038,48 11.259,42 11.484,32 11.714,48
Persediaan awal (kg) 0 21,64 22,03 22,47 22,92
Jumlah pembelian (kg) 10.843,24 11.016,84 11.237,39 11.461,85 11.691,56
BAB IV
Usaha ini termasuk kedalam kategori Usaha Kecil Menengah (UKM), yang didirikan
oleh beberapa orang dimana tiap pendiri memberikan uangnya untuk modal usaha, sehingga
bentuk kepemilikan dari usaha ini adalah CV (Commaditaire Vennotschap). Pihak pendiri
dan pemberi modal yang bersedia menjadi pengelola perusahaan disebut sekutu
komplementer. Sementara pihak investor, yaitu pemberi modal dengan tanggung jawab
sebatas modal yang diberikan disebut sekutu komanditer.
1. Struktur Organisasi
Direktur Perusahaan
Indra Maulana Arifin
2. Pembagian Tugas
a. Ketua
Mengawasi dan memastikan seluruh departemen bekerja dengan baik.
Memastikan koordinasi dan komunikasi antar departemen. Memberikan saran dan
masukan bagi tiap departemen agar lebih baik lagi.
b. Departemen Produksi
Bertanggung jawab atas kelancaran proses produksi, mulai dari pengoperasian,
quality checking, dan safety.
c. Departemen Pemasaran
Bertanggung jawab atas proses pemasaran, mulai dari analisis pasar, pembuatan
metode pemasaran yang baik, hubungan antara perusahaan dan pembeli.
18
d. Departemen Keuangan
Bertanggung jawab atas aliran uang yang keluar dan masuk perusahaan.
e. Departemen HR
Bertanggung jawab atas kualitas dari tiap-tiap sumber daya manusia yang ada di
perusahaan.
Kebutuhan Tenaga Kerja Tak Langsung untuk beberapa departemen dapat dilihat
pada Tabel 5.1 berikut.
No Departemen Jumlah
1 Pemasaran 2
2 Keuangan 1
3 HR 1
Jenis-jenis perijinan yang perlu diperhatikan bagi UKM yang bergerak di bidang
makanan mencakup sebagai berikut.
Izin Usaha Industri (IUI) adalah izin operasional yang diberikan kepada setiap orang
atau badan untuk melakukan kegiatan usaha bidang Industri yang mengolah suatu
bahan baku menjadi suatu produk dengan komposisi dan spesifikasi baru.
4. Izin Usaha Perdagangan (IUP)
IUP adalah izin operasional bagi perusahaan atau badan yang melakukan kegiatan
usaha di bidang perdagangan, yaitu berupa kegiatan jual beli barang/jasa. Izin ini di
kota lain disebut Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). IUP untuk perdagangan jasa
mencakup penyediaan jasa dan sewa-menyewa. Sedangkan IUP untuk perdagangan
barang hanya mencakup kegiatan jual beli barang yang tidak memerlukan proses
pengolahan atau produksi.
5. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Tanda Daftar Perusahaan (TDP) adalah dokumen pengesahan bahwa suatu usaha telah
melakukan kewajiban pendaftaran perusahaan. Dalam praktik, pengurusan TDP
merupakan tahapan terakhir dalam pendirian suatu badan usaha, karena TDP baru bisa
diurus setelah pelaku usaha memiliki Akta Pendirian Perusahaan (baik berupa
Perusahaan Perseorangan, Firma, CV, PT, atau Koperasi), Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP) perusahaan, dan izin teknis operasional usaha seperti Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP) untuk usaha perdagangan atau Izin Usaha Industri (IUI) untuk
usaha di bidang industri.
6. Izin BPOM
Izin BPOM merupakann surat izin yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan
Makanan guna melindungi masyarakat terhadap bahaya konsumsi suatu produk
makanan dan minuman serta obat-obatan. Produsen makanan, minuman serta obat
yang disajikan dalam suatu kemasan tertentu, wajib mendaftarkan produknya ke
BPOM guna memperoleh izin penjualan dan peredaran di masyarakat.
7. Sertifikasi Halal MUI
Sertifikat Halal adalah suatu fatwa tertulis dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang
menyatakan kehalalan suatu produk sesuai dengan syari'at Islam. Sertifikat Halal ini
merupakan syarat untuk mendapatkan ijin pencantuman label halal pada kemasan
produk dari instansi pemerintah yang berwenang.
8. Sertifikat Produksi Pangan-Industri Rumah Tangga (SPP-IRT)
Sertifikat Produksi Pangan – Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) adalah jaminan
tertulis yang diberikan oleh Bupati/Walikota – melalui Dinas Kesehatan - terhadap
20
pangan hasil produksi Industri Rumah Tangga yang telah memenuhi persyaratan dan
standar keamanan tertentu, dalam rangka produksi dan peredaran produk pangan.
Jadwal Kegiatan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Perencanaan Bisnis
2 Survey dan Analisis Pasar
3 Persiapan Tempat Usaha
4 Pengurusan Perizinan
5 Survey Bahan Baku
6 Survey Peralatan
7 Penentuan Partner Bisnis
8 Pengenalan Produk
Rincian kebutuhan inventaris kantor dapat dilihat pada Tabel 5.3 berikut.
21
Sesuai dengan deskripsinya, biaya umum yang direncanakan adalah untuk memenuhi
kebutuhan bagian-bagian yang menunjang produksi dan pemasaran. Biaya tersebut terdiri
diantaranya adalah:
KEUANGAN
22
23
24
LAMPIRAN
2. Pati Garut
4. Centrifuge
25
5. Oven 7. Sieve Shaker
26
8. Denah Pabrik
PABRIK Office
Mushola
Pos
Parkiran Satpam
27