Anda di halaman 1dari 29

PLAN OF ACTION (POA)

UPAYA PROMOSI KESEHATAN


TAHUN 2019

PEMERINTAH KOTA SURABAYA


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MOJO
Jalan Mojo Klanggru Wetan II/11 Surabaya
2019

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya Plan Of Action (POA) Puskesmas
Mojo. Plan Of Action (POA) ini disusun sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan Puskesmas Mojo pada
tahun 2019.

Semoga Plan Of Action (POA) ini dapat berguna sebagai pedoman ke depan untuk Puskesmas
sendiri, pembaca, maupun pengguna. Apabila terdapat kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan
Plan Of action ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kritik dan saran yang membangun sangat
kami harapkan sehingga dapat menjadi masukan untuk Plan Of Action (POA) ini. Dengan adanya
kritik dan saran tersebut diharapkan dapat membuat Puskesmas Mojo menjadi lebih baik dan dapat
lebih meningkatkan kinerjanya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Kepala Puskesmas Mojo

dr. Nurul Atfianah

NIP. 19650129 200112 2 001

2
DAFTAR ISI

Cover .....................................................................................................................1
Kata Pengantar .....................................................................................................2
Daftar Isi ................................................................................................................3
Bab I Pendahuluan..................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.....................................................................................4
1.2 Tujuan dan Manfaat..............................................................................5
Bab II Analisis Situasi...........................................................................................6
2.1 Data Umum Puskesmas Induk.............................................................6
2.2 Data Umum Puskesmas Pembantu.......................................................6
2.3 Keadaan Geografi.................................................................................7
2.4 Visi dan Misi Puskesmas Mojo............................................................7
2.5 Data Sosial Ekonomi............................................................................9
2.6 Data Sarana Kesehatan.......................................................................11
2.7 Kondisi Internal Puskesmas...............................................................12
2.8 Sumber Daya Manusia.......................................................................13
2.9 Struktur Organisasi Puskesmas Mojo.................................................16
2.10 UKBM .............................................................................................17
BAB III Isu Strategis............................................................................................20
BAB IV Priotitas Masalah....................................................................................22
4.1 Masalah..............................................................................................22
4.2 Prioritas Masalah................................................................................22
4.2.1 Penentuan Prioritas Masalah...........................................................22
4.2.2 Hasil Penentuan Prioritas Masalah..................................................24
Bab V Analisis Penyebab Masalah dan Alternatif Pemecahan Masalah..............25
Bab VI Rencana Usulan Kegiatan .......................................................................29
BAB VII Kesimpulan...........................................................................................30
BAB VIII Penutup................................................................................................31

3
DAFTAR TABEL

4
DAFTAR GAMBAR

5
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Puskesmas merupakan organisasi fungsional di bidang pelayanan kesehatan dasar yang
berfungsi sebagai pusat penggerak berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, pusat
pelayanan kesehatan masyarakat primer, dan pusat pelayanan kesehatan perorangan. Puskesmas
merupakan sarana kesehatan yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Untuk itu, peranan puskemas bukan hanya menjadi sarana pelayanan pengobatan dan rehabiliatif saja
tetapi juga menjadi sarana upaya promotif dan preventif.
Promosi kesehatan (promkes) menjadi salah satu upaya wajib di puskesmas. Promosi kesehatan
di puskesmas merupakan upaya puskesmas dalam memberdayakan pengunjung dan masyarakat baik di
dalam maupun di luar puskesmas agar dapat mengenali masalah kesehatan, mencegah, dan
menanggulanginya. Promosi kesehatan dapat dilakukan di berbagai ruang kehidupan, dalam keluarga,
sekolah, tempat kerja, tempat-tempat umum, dan tentu saja kantor-kantor pelayanan kesehatan. Dalam
melaksanakan program promosi kesehatan diperlukan suatu tahapan yang sistematis guna pencapaian
tujuan program yang ditetapkan. Tahapan promosi kesehatan meliputi tahap pengkajian, perencanaan,
implementasi dan evaluasi hasil.
Profil promosi kesehatan merupakan laporan yang memberikan gambaran tentang komunitas
tentang potensi daerah dan potret masyarakat dalam promosi kesehatan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Profil kesehatan berisi tentang data wilayah (seperti luas wilayah, daerah
administatif), data kependudukan (seperti perkembangan jumlah penduduk, jumlah rumah tangga, jenis
kelamin, kelompok umur, kepadatan penduduk), pontensi daerah (kondisi sosial ekonomi, budaya
masyarakat ketersediaan akses informasi, mitra potensial), potret masyarakat (pola pengambilan
keputusan, pola pencarian pelayanan kesehatan, sumberdaya organisasi promosi kesehatan di daerah,
dan keberhasilan pencapaian program beserta cara pencapaiannya.
Visi Puskesmas Mojo adalah “Menjadikan Puskesmas Mojo sebagai Pusat Pelayanan
Kesehatan Masyarakat yang terdepan dan bermutu”. Dengan demikian, Puskesmas Mojo akan
senantiasa meningkatkan dan menyempurnakan upaya peningkatan dan pengembangan pelayanan
kesehatan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat pula. Puskesmas
Mojo membawahi 3 Kelurahan yaitu Kelurahan Gubeng, Kelurahan Mojo dan Kelurahan Airlangga,
dengan beragam permasalahan di tiap wilayah tersebut.
Perencanaan program promkes di Puskesmas Mojo didasarkan atas hasil dari pencapaian
program promkes, sehingga nantinya dapat ditemukan kesenjangan antara target dan cakupan.
Kesenjangan tersebut merupakan suatu masalah program promkes di Puskesmas Mojo akan kita bahas
lebih lanjut pada bab selanjutnya. Dengan perencanaan yang baik, diharapkan gambaran masyarakat
Indonesia di masa depan dicapai yaitu Indonesia sehat 2020, khususnya dalam program promkes.

1.2 Tujuan dan Manfaat


6
Tujuan dan manfaat penyusunan Plan of Action (POA) 2019 ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Puskesmas
a. Mempunyai rencana kegiatan program Promkes Puskesmas Mojo sebagai dasar dalam
pelaksanaan dan pengelolaan segala aktifitas di program promkes dalam periode satu tahun
ke depan.
b. Kegiatan dan aktivitas program promkes di Puskesmas Mojo dapat berjalan dengan lancar,
dan sesuai dengan tujuan serta target.
2. Bagi Dinas Kesehatan Kota
a. Sebagai dasar untuk melakukan monitoring dan evaluasi
b. Sebagai bahan masukan bagi perencanaan di tingkat kabupaten/ kota.
c. Sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan dan kebijakan.

7
BAB II
ANALISIS SITUASI

2.1 DATA UMUM PUSKESMAS INDUK


- Nama Puskesmas : Puskesmas Mojo
- Nomor Kode Puskesmas : P3578100202
- Alamat : Jl.Mojo Klanggru Wetan II no.11 Surabaya
Kode pos 60285 Telp. (031) 5932332
- Kecamatan : Gubeng
- Wilayah : Surabaya Timur
- Kota : Surabaya
- Propinsi : Jawa Timur
- Tahun Berdiri : 1984
- Tipe Puskesmas : Perkotaan Non Perawatan
- Email : pkmmojosby.@gmail.com
2.2 DATA UMUM PUSKESMAS PEMBANTU
Nama Puskesmas : Puskesmas Pembantu Gubeng Klingsingan
Alamat : Jalan Gubeng Klingsingan Gang IV/ 24
- Visi, Misi, Motto serta Tata Nilai Puskesmas
1. Visi :
“Mewujudkan Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan yang berkwalitas /
menuju masyarakat sehat dan mandiri”
2. Misi :
a. Meningkatkan kwalitas dan mempermudah akses pelayanan kesehatan.
b. Meningkatkan upaya kesehatan perorangan dan masyarakat.
c. Meningkatkan kemandirian dan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.
3. Motto: “KESEHATAN ANDA ADALAH KEBAHAGIAAN KAMI”
4. Tata Nilai Puskesmas PASTI
Profesional
Ramah
Disiplin
Tanggung jawab
Ikhlas
2.3 KEADAAN GEOGRAFI
Letak geografis Puskesmas Mojo berada di wilayah Surabaya Timur dengan luas Wilayah
Kerja : ± 4,36 Km2. Secara umum wilayah kerja Puskesmas Mojo berupa dataran rendah. Batas
Wilayah Kerja Puskesmas Mojo adalah sebagai berikut:
- Sebelah Utara : Kecamatan Tambaksari
- Sebelah Selatan : Wilayah kerja Puskesmas Pucangsewu
- Sebelah Barat : Kecamatan Genteng

8
- Sebelah Timur : Kecamatan Sukolilo
Terdiri dari 3 kelurahan dan 25 RW yaitu :
a. Kelurahan Mojo
Luas wilayah 1,76 KM ² dengan 13 RW
b. Kelurahan Airlangga
Luas 1,62 KM² dengan 8 RW
c. Kelurahan Gubeng
Luas 1,10 KM ² dengan 4 RW

Gambar 2.1 Peta Wilayah Puskesmas Mojo

2.2 KEPENDUDUKAN JUMLAH PENDUDUK, PIRAMIDA PENDUDUK


Data demografi puskesmas Mojo pada tahun 2019 sebagai berikut :

9
Sumber: Proyeksi Penduduk Tahun 2018
Gambar 2.2 Diagram Jumlah Penduduk
Diagram di atas menunjukkan jumlah laki- laki sebanyak 38.814(49,29%) orang dan
penduduk perempuan sebanyak 39.923 (50,70%) orang. Jumlah penduduk seluruhnya
sebanyak 78.737 orang. Berdasarkan diagram di atas dapat disimpulkan jika jumlah
penduduk yang paling banyak di adalah perempuan. Sedangkan jumlah penduduk
berdasarkan golongan umur dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Golongan Umur

Umur Laki-laki Perempuan Jumlah


0-4 2786 2671 5457
1-4 2244 2130 4374
5-9 2799 2686 5485
10-14 2546 2446 4992
15-19 2938 3199 6137
20-24 3769 3867 7636
25-29 3446 3421 6867
30-34 3177 3197 6374
35-39 3029 3089 6118
40-44 2921 2999 5920
45-49 2859 3050 5909
50-54 2657 2903 5560
55- 59 2117 2314 4431
60- 64 1549 1532 3081
65- 69 1049 1001 2050
70-74 629 704 1333
75+ 543 844 1387
Total 41.058 42.053 78.757

LAKI-LAKI UMUR PEREMPUAN

543 844

10
629 704
1049 1001
1549 1532

2117 2314

2657 2903
2859 3050
2921 2999
3029 3089

3177 3197
3446 3421
3769 3867
2938 3199
2546 2446

2799 2686
2244 2130
2786 2671
Gambar 2.3 Piramida Penduduk Tahun 2018

2.2.1 Data Sosial Ekonomi


A. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Gambar 2.4 Jumlah penduduk Menurut Tingkat Pendidikan


Diagram di atas menunjukkan Jumlah Penduduk di wilayah puskesmas Mojo menurut tingkat
pendidikan. Berdasarkan diagram di atas dapat disimpulkan jika penduduk paling banyak adalah tamat
SMA/ sederajat yaitu sebanyak 29.007 orang (36, 68%).
- Tamat SD / sederajat : 12.846 orang (16,24% jumlah penduduk)
- Tamat SMP / sederajat : 10.702 orang (13,53% jumlah penduduk)
11
- Tamat SMA / sedejarat : 29.007 orang (36,68% jumlah penduduk)
- Tamat D3 : 2.756 orang (3,48% jumlah penduduk)
- Tamat perguruan tinggi : 11.324 orang (14,32% jumlah penduduk)
- Tamat Pasca Sarjana : 869 orang (1,098 % jumlah penduduk)
Data Sarana Tempat – Tempat Umum

a. Sarana Pendidikan
- Jumlah Paud : 30 buah
- Jumlah TK : 38 buah
- Jumlah SD : 13 buah
- Jumlah SLTP : 6 buah
- Jumlah SLTA : 8 buah
- Jumlah Akademi : 1 buah
- Jumlah PT : 1 buah
- Ponpes : 1 buah
b. Sarana hiburan
- Bioskop : 0 buah
- Kolam Renang : 0 buah
- Pantai : 0 buah
c. Tempat ibadah
- Masjid : 15 buah
- Gereja : 0 buah
- Pura : 0 buah
- Vihara : 0 buah
- Klenteng : 0 buah
d. Fasilitas sarana perekonomian:
- Pasar : 2 buah
- Toko : 42 buah
- Depot air isi ulang : 5 buah
- Jasa boga/ catering : 3 buah
- Salon kecantikan : 5 buah
2.3 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Pemberdayaan Masyarakat atau biasa disebut dengan UKBM (Upaya Kesehatan
Berbasis Masyarakat) adalah salah satu program yang dikembangkan oleh Departemen
Kesehatan yang bertujuan untuk memotivasi masyarakat agar mau dan mampu untuk hidup
sehat dan mandiri. Puskesmas Mojo memiliki beberapa UKBM yang ditampilkan dalam
diagram berikut:

12
Gambar 2.5 Jumlah UKBM
Keterangan:
1. Posyandu balita
Posyandu balita merupakan salah satu jenis UKBM yang ada di masing- masing kelurahan.
Puskesmas Mojo total memiliki 80 posyandu yang tersebar di 3 kelurahan. Hal tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.2 Jumlah posyandu per Kelurahan
KELURAHAN JUMLAH POSYANDU JUMLAH KADER
BALITA
KELURAHAN MOJO 44 POS 220 Orang
KELURAHAN GUBENG 13 POS 65 Orang
KELURAHAN AIRLANGGA 23 115 Orang
TOTAL 80 POS 400 Kader

Posyandu balita memiliki strata yaitu:


Tabel 2.3 Strata Posyandu
JENIS STRATA JUMLAH
Pratama -
Madya 27 pos
Purnama 51 pos
Mandiri 2 pos

2. Posyandu Lansia
Posyandu Lansia merupakan salah satu UKBM yang ada di masing – masing kelurahan.
Puskesmas Mojo memiliki 22 posyandu lansia yang tersebar di 3 kelurahan. Hal tersebut
dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.4 Jumlah posyandu Lansia


KELURAHAN JUMLAH POSYANDU LANSIA
KELURAHAN MOJO 11 POS
KELURAHAN GUBENG 3 POS
KELURAHAN 8 POS
AIRLANGGA
TOTAL 22 POS

13
3. Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu).
Posbindu adalah Pos Pembinaan Terpadu untuk penyakit tidak menular. Puskesmas Mojo
memiliki 15 Posbindu yang tersebar di ketiga kelurahan.
Tebel 2.5 Posbindu Per Kelurahan
KELURAHAN JUMLAH
MOJO 9 POS
GUBRNG 3 POS
AIRLANGGA 3 POS

1. Pos UKK
Pos UKK adalah Pos Kesehatan Kerja. Puskesmas Mojo memiliki 1 buah Pos UKK yang
berada di RW 13 Kelurahan Mojo tepatnya di Pos UKK Pasar Jojoran. Kegiatan pos UKK
dilakukan setiap satu bulan sekali. Kegiatan berupa pemeriksaan fisik, tensi dan penyuluhan.
Tujuan pembentukan Pos UKK ini adalah agar para pedagang tidak sakit sehingga
produktivitas meningkat. Pos UKK Pasar Jojoran terdiri dari 25 anggota.
2. Poskestren
Poskestren adalah pos kesehatan pesantren. Puskesmas Mojo memiliki 1 buah pondok
pesantren yang bernama Darul Hikmah yang terletak di Jalan Gubeng Kertajaya VC No. 57
Kelurahan Airlangga. Kegiatan poskrestren berupa pemeriksaan berkala dan penyuluhan
tentang gizi seimbang, kesehatan reproduksi, gigi, kesehatan lingkungan dll. Pemeriksaan
berkala yang dilakukan berupa pengukuran tensi dan pemeriksaan gigi. Pemeriksaan dilakukan
setiap 6 bulan sekali. Total jumlah santri di pondok tersebut sebanyak 16 orang.
2.4 JARINGAN DAN JEJARING PUSKESMAS
Berdasarkan Permenkes 75 Tahun 2014, Puskesmas memiliki jejaring dan jaringan dalam
rangka meningkatkan aksesibilitas pelayanan Puskesmas. Jejaring yang dimiliki Puskesmas
adalah:

Tabel 2.6 Daftar Jejaring Puskesmas Mojo


Daftar Jejaring Jumlah
Praktek dokter umum 17
praktek dokter gigi mandiri 20
praktek dokter spesialis 30
BPM 8
Klinik Pratama 8
Klinik Utama 3
Apotek 29
Optik 9
Laboratorium 9

14
Selain jejaring Puskesmas juga memiliki jaringan yang terdiri atas Klinik, Rumah Sakit, Apotek,
Laboratorium dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.. jaringan pelayanan Puskesmas Mojo
yaitu:
1. Puskesmas Pembantu
Puskesmas Pembantu merupakan jaringan pelayanan Puskesmas yang memberikan pelayanan
kesehatan secara permanen di suatu lokasi dalam wilayah kerja Puskesmas. Puskesmas
Pembantu merupakan bagian integral Puskesmas, yang harus dibina secara berkala oleh
Puskesmas. Tujuan Puskesmas Pembantu adalah untuk meningkatkan jangkauan dan mutu
pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah kerjanya. Fungsi Puskesmas Pembantu
adalah untuk menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan yang dilakukan Puskesmas,
di wilayah kerjanya. Puskesmas Mojo memiliki 1 (satu) buah Puskesmas Pembantu yang
dipimpin oleh Dokter Nur Diana Dewi. Pustu Puskesmas Mojo berada di jalan Gubeng
Klingsingan IV/ 26.
2. Puskesmas Keliling
Puskesmas Keliling merupakan jaringan pelayanan Puskesmas yang sifatnya bergerak
(mobile), untuk meningkatkan jangkauan dan kualitas pelayanan bagi masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas yang belum terjangkau oleh pelayanan dalam gedung Puskesmas. Puskesmas
Keliling dilaksanakan secara berkala sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dengan
memperhatikan siklus kebutuhan pelayanan. Tujuan dari Puskesmas Keliling adalah untuk
meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat terutama
masyarakat di daerah terpencil/sangat terpencil dan terisolasi baik di darat maupun di pulau-
pulau kecil serta untuk menyediakan sarana transportasi dalam pelaksanaan pelayanan
kesehatan. Puskesmas Mojo memiliki 1 (satu) Puskesmas Keliling yang berada di Jalan
Jojoran RW 13 Kelurahan Mojo.
3. Bidan Desa atau Kelurahan
Bidan desa adalah bidan yang ditempatkan dan bertempat tinggal pada satu desa dalam
wilayah kerja Puskesmas sebagai jaringan pelayanan Puskesmas. Penempatan bidan di desa
utamanya adalah dalam upaya percepatan peningkatan kesehatan ibu dan anak, disamping itu
juga untuk peningkatan status kesehatan masyarakat. Wilayah kerja bidan di desa meliputi 1
(satu) wilayah desa, dan dapat diperbantukan pada desa yang tidak ada bidan, sesuai dengan
penugasan kepala Puskesmas.
Tugas bidan desa, sesuai kewenangannya, yaitu:
.a Pelayanan KIA-KB.
.b Pelayanan promotif, preventif dan pemberdayaan masyarakat.
.c Deteksi dini dan pengobatan awal terkait kesehatan ibu dan anak,
termasuk gizi.
Puskesmas Mojo memiliki 3 (Tiga) Kelurahan, sehingga memiliki 3 orang bidan Desa atau
Bidan Kelurahan (Bikel) yaitu:
Tabel 2.7 Nama Bidan Kelurahan
Nama Jaringan Nama Alamat
Bidan Kelurahan Mojo Ruth Purbo, Amd. Keb Jl. Kalidami No. 41
Bidan Kelurahan Erdina Nova, Amd. Keb Jl. Gubeng Kertajaya 9 C
Airlangga No .42

15
Bidan Kelurahan Gubeng Nila Krisnawati, Amd. Keb Jl. Nias No. 24
Secara garis besar, daftar jaringan yang dimiliki Puskesmas Mojo dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 2.8 Daftar Nama Jaringan Puskesmas Mojo
Nama Jaringan Jumlah Alamat
Puskesmas Pembantu 1 Jln. Gubeng Klingsingan IV/ 26
Puskesmas Keliling 1 Jojoran RW 13 Kelurahan Mojo
Bidan Kelurahan 3 Jl. Kalidami No. 41
Jl. Gubeng Kertajaya 9 C No .42
Jl. Nias No. 24

2.5 SITUASI INTERNAL


Puskesmas Mojo melaksanakan kegiatan Manajemen, UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat)
dan UKP (Upaya Kesehatan Perorangan) berdasarkan Permenkes 75 Tahun 2014. Berikut daftar
nama Penanggung Jawab Admen, UKM dan UKP di Puskesmas Mojo.
Tabel 2.9 Daftar Nama Penanggung Jawab di Puskesmas Mojo
PROGRAM PENANGGUNG JAWAB
Administrasi Manakemen dr. Ratri Herwandari
UKM dr. Nur Diana Dewi
UKP dr. Marina Cahyanti

Program Pokok Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial antara lain :


a. Upaya Promosi Kesehatan
b. Upaya Penyehatan Lingkungan
c. Upaya Upaya Kesehatan Ibu dan Anak Keluarga Berencana
d. Upaya Perbaikan Gizi
e. Upaya Pemberantasan Penyakit (P2)
Sedangkan Program Upaya Kesehatan Pengembangan yang dilakukan :
a. Pelayanan keperawatan kesehatan masayarakat (Perkesmas)
b. Pelayanan kesehatan jiwa
c. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
d. Pelayanan kesehatan tradisional
e. Pelayanan kesehatan indera
f. Pelayanan kesehatan lansia
g. Pelayanan kesehatan kerja
h. Kesehatan matra
Program Pokok Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) antara lain:
1. Pelayanan non rawat inap
2. Pelayanan gawat darurat
3. Pelayanan Kefarmasian

16
4. Pelayanan laboratorium
2.6 PERSYARATAN PELAYANAN
Puskesmas Mojo adalah Puskesmas Non Rawat inap yang memiliki jadwal pelayanan sebagai
berikut:
Tabel 2.10 Jadwal Pelayanan di Puskesmas Mojo
No Unit Pendaftaran Jam Buka
1. Pelayanan Pagi
Senin s/d Kamis 07.30- 14.30 WIB
Jum’at 07.30 – 11.30 WIB
Sabtu 07.30 – 13.00 WIB
2. Pelayanan Sore
Senin s/d Jum’at 14.30 – 17.30 WIB

Tabel 2.11 Jadwal imunisasi


Hari Jenis Imunisasi
Senin BCG, Campak, dan imunisasi lain
Selasa s/d Polio, DPT HB Hib, Hepatitis, TT/Td

Jenis pelayanan yang ada di Puskesmas Mojo antara lain:


Tabel 2.12 Jenis Pelayanan di Puskesmas Mojo
DALAM GEDUNG LUAR GEDUNG
 Poli umum  Puskesmas pembantu
 Poli gigi  Puskesmas keliling
 Poli KIA/ KB  Pos kesehatan kelurahan
 Ruang MTBS  Posyandu balita
 Unit Gizi  Posyandu lansia
 Klinik sanitasi  Posbindu PTM
 Tb wuzz  UKGS/ UKGM
 Ruang menyusui  Perkesmas
 Unit laboratorium  Penyuluhan kesehatan
 Unit farmasi  Kelas catin
 Santun lansia  Kelas ibu pintar balita sehat
 Kelas ibu hamil
 TGC (Tim Gerak Cepat)
 P3k
 Contact Tracing
Persyaratan pelayanan yang harus dibawa saat berobat di Puskesmas Mojo dapat dilihat pada
kewajiban pasien berikut:
1. Membawa kartu identitas (KTP/ AKTE/KSK) dan atau kartu asuransi BPJS/ KIS serta fotocopy
masing – masing 1 lembar untuk kunjungan pertama kali.
2. Pasien berkewajiban membayar retribusi sesuai dengan perda berlaku.
3. Mengikuti alur pelayanan puskesmas
4. Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter dan perawat dalm pengobatannya.
5. Memberikan informasi yang benar dan lengkap tentang masalah kesehatannya kepada tenaga
kesehatan di Puskesmas.
Setelah membawa persyaratan yang dibutuhkan untuk pelayanan, maka pasien akan mendapatkan
hak antara lain:

17
1. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan pelayanan yang
berlaku di Puskesmas dengan Bahasa Indonesia yang baik dan jelas.
2. Pasien berhak memperoleh pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan standar profesi
kedokteran atau kedokteran gigi tanpa diskriminasi.
3. Pasien berhak mendapatkan informasi yang meliputi:
.d Penyakit yang diderita
.e Tindakan medis yang akan dilakukan dan kemungkinan penyakit sebagai
akibat tindakan tersebut, cara mengatasinya dan alternatif lainnya.
.f Prognosa (perjalanan penyakit)
.g Perkiraan biaya pengobatan
4. Pasien berhak menyetujui/ memberikan ijin atas tindakan yang akan dilakukan oleh petugas
sehubungan dengan penyakit yang akan diderita.
5. Pasien berhak menolak tindakan yang akan dilakukan terhadap dirinya dan memperoleh
informasi yang jelas tentang penyakitnya.
6. Pasien berhak untuk menolak tidak melanjutkan pengobatan.
7. Pasien berhak atas privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data – data
medisnya.
8. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
2.7 STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi puskesmas Mojo dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

18
1
BAB III
ISU STRATEGIS
Dari kurangnya capaian program tersebut maka perlu diperlukan analis situasi dengan
mengidentifikasi berbagai faktor internal terhadap kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness)
program perkesmas dan kesempatan (opportunities) serta ancaman-ancaman (threats) dari faktor
eksternal program Upaya Promosi Kesehatan
Berikut ini adalah tabel SWOT dari Upaya Promosi Kesehatan:
Tabel : SWOT

Strengths (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)


1. Puskesmas mempunyai SDM yang cukup 1. Kurangnya sarana dan prasarana di
berkompeten layanan kesehatan masyarakat
2. Puskesmas mempunyai anggaran yang 2. Puskesmas dituntut untuk menjalankan
cukup untuk pembuatan media banyak program yang sudah ditentukan
3. Letak Puskesmas yang strategis 3. Jumlah petugas yang terbatas dan harus
membagi waktu antara kegiatan dalam
gedung dan luar gedung
Opportunities (Peluang) Threats (Ancaman)
1. Pemerintah menyediakan JKN untuk 1. Pengetahuan kader masih kurang dan
masyarakat dalam bentuk BPJS /KIS belum merata.
2. Adanya kerja sama antar lintas sektor. 2. Sarana dan prasarana posyandu dan
3. Puskesmas dikelilingi oleh layanan kesadaran pemanfaatan posyandu kurang
kesehatan pihak swasta 3. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran
4. Puskesmas memiliki UKBM dan Kader masyarakat tentang PHBS (Perilaku Hidup
kesehatan yang siap mendukung semua Bersih dan Sehat).
program Puskesmas 4.Tingginya mobilitas penduduk dan tempat
tinggal yang berpindah pindah.

20
Dari tabel SWOT di atas, maka dapat diambil isu strategis sebagai berikut :
Perpaduan antara Strengths (Kekuatan) dan Threats (Ancaman)
1. Dengan adanya SDM puskesmas yang cukup berkompeten diharapkan dapat memberikan
pelatihan dan tambahan pengetahuan untuk meningkatkan pengetahuan kader kesehatan
2. Meskipun sarana dan prasarana posyandu dan kesadaran pemanfaatan posyandu masih
kurang namun dengan anggaran kesehatan yang cukup besar dari pemerintah dapat
membantu mengoptimalkan kegiatan lain yang dilaksanakan.
3. Dengan adanya petugas yang sudah mendapatkan pelatihan tentang program perkesmas
diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang perilaku
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).
4. Masalah tingginya mobilitas penduduk dapat diselesaikan dengan letak puskesmas yang
strategis.
Perpaduan antara Weakness (Kelemahan) dan Opportunities (Peluang).
1. Kurangnya sarana dan prasarana di layanan kesehatan masyarakat namun Pemerintah telah
menyediakan JKN untuk masyarakat dalam bentuk BPJS / KIS
2. Puskesmas memiliki UKBM dan Kader kesehatan yang siap mendukung semua program
Puskesmas walaupun dituntut untuk menjalankan banyak program yang sudah ditentukan.
3. Adanya kerjasama antar lintas sektor dan hal ini mempermudah puskesmas dalam
menjalankan program-progran yang seharusnya dijalankan

21
BAB IV
PRIORITAS MASALAH

4.1 Penentuan Prioritas Masalah


Prioritas masalah dilakukan untuk menentukan satu masalah yang akan dicari solusinya.
Pemilihan prioritas masalah dilakukan karena keterbatasan sumberdaya yang dimiliki oleh
Puskesmas. Penentuan prioritas masalah menggunakan metode scoring dengan kriteria USG
(Urgent, Seriousness, Growth). Definisi USG :
1. Urgent adalah tingkat kegawatan masalah, artinya apabila masalah tidak segera ditanggulangi
akan semakin gawat :
Dengan bobot skor :
a. 5 = sangat gawat
b. 4 = gawat
c.3 = cukup gawat
d. 2 = kurang gawat
e.1 = tidak gawat
2. Seriousness adalah tingkat keseriusan sebuah masalah, apabila masalah tidak diselesaikan
akan berakibat serius pada masalah lain. Dengan bobot skor :
a. 5 = sangat serius
b. 4 = serius
c. 3 = cukup serius
d. 2 = kurang serius
e. 1 = tidak serius
3. Growth adalah besar atau luasnya masalah berdasarkan pertumbuhan atau perkembangan,
artinya apabila masalah tersebut bila tidak segera ditangani pertumbuhannya akan berjalan
terus.
Dengan bobot skor :
a. 5 = sangat besar
b. 4 = besar
c. 3 = cukup besar
d. 2 = kurang besar
e. 1 = tidak besar
Masalah yang dihadapi oleh Program Promosi Kesehatan berdasarkan data PKP 2018 dapat
dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1 Masalah Upaya Promosi Kesehatan Puskesmas Mojo berdasarkan PKP 2018
22
PROGRAM KEGIATAN TARGET PENCAPAIAN MASALAH

Promosi Pondok pesantren yang 1. Petugas yang


Kesehatan memenuhi 16-18 indikator berperan hanya
PHBS Pondok Pesantren Promkes.
29% 0
(Klasifikasi IV) 2. Belum ada
jadwal
poskestren
Kegiatan intervensi pada Petugas yang
TTU 100% 46% berperan hanya
promkes

Berdasarkan table masalah di atas, selanjutnya dilakukan penentuan prioritas masalah dengan
menggunakan metode USG yang dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 4.2 Tabel Penentuan Prioritas Masalah
No Masalah U S G Jumlah Rangking
1 Pondok pesantren yang 5 4 3 60 1
memenuhi 16-18
indikator PHBS Pondok
Pesantren (Klasifikasi
IV)
2 Kegiatan intervensi pada 4 4 2 32 2
TTU
Berdasarkan tabel di atas dapat ditarik kesimpulan jika masalah yang menjadi prioritas pada program
Promosi Kesehatan adalah Pondok Pesantren yang memenuhi klasifikasi IV. Setelah ditentukan
masalah utama, selanjutnya akan dicari akar penyebab masalah dari kegiatan tersebut. Penentuan akar
penyebab masalah menggunakan analisis tulang ikaan/ fishbone.

23
BAB V
ANALISIS PENYEBAB MASALAH DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

3.1 Analisis Penyebab Masalah

Metode yang digunakan untuk menganalisis penyebab masalah adalah metode


Fishbone, yaitu mencari penyebab masalah sampai dengan ditemukannya akar
penyebab. Akar penyebab yang telah ditemukan kemudian dicari solusinya. Gambar
fishbone yang telah dibuat terdapat dalam lampiran. Berikut adalah prioritas masalah
yang akan dianalisis penyebab masalah dan pemecahan masalahnya.

Manusia Metode

Masalah

Lingkungan Keuangan Materi


al

24
ANALISIS PENYEBAB MASALAH PONDOK PESANTREN YANG MEMENUHI 16-18 INDIKATOR PHBS PONDOK PESANTREN (KLASIFIKASI IV).

MANUSIA METODE

PJ Promkes kurang aktif


Kurangnya pengetahuan santri
melakukan pembinaan, Bentuk penyuluhan PHBS
tentang PHBS.
karena banyak kegiatan di monoton
dalam gedung
Kurangnya pengetahuan santri tentang
penyakit yang dapat menular Jadwal penyuluhan bentrok
dengan kegiatan santri
Pondok pesantren
belum memenuhi
Kurangnya klasifikasi IV.
Kurangnya pencahayaan
ventilasi udara di Belum ada
dalam kamar tidur
kamar tidur transport untuk
Terbatasnya media
kader kesehatan
Banyaknya baju yang penyuluhan di
pondokpesantren
Banyak sampah di Pondok Pesantren
tergantung
dalam kamar

MATERIAL/
SARANA
LINGKUNGAN KEUANGAN

25
Tabel 5.1 Alternatif Pemecahan Masalah

No Masalah Potensial Penyebab Masalah Potensial Pemecahan Masalah Tujuan Uraian Kegiatan
Kurangnya pengetahuan santri tentang Penyuluhan PHBS dengan
PHBS lintas program Meningkatkan Mengadakan penyuluhan
kesadaran dan tentang PHBS secara
Kurangnya pengetahuan santri tentang pengetahuan santri rutin
1 MANUSIA
penyakit yang dapat menular
Pj Promkes kurang aktif melakukan Karena banyak kegiatan di
- Penjadwalan kegiatan
pembinaan dalam gedung
Promkes yang tepat

Menarik minat santri


Mengadakan kegiatan Kegiatan berupa ragam
agar mau mengikuti
integrasi, tidak hanya pemeriksaan seperti
Bentuk Penyuluhan PHBS monoton/ penyuluhan dan
penyuluhan tetapi dengan pemeriksaan gigi,
kurang menarik meningkatkan
mengadakan pemeriksaan kesehatan tubuh santri,
2 METODE pengetahuan tentang
bersama lintas program gizi dll
PHBS

Jadwal penyuluhan bentrok dengan Kegiatan pemeriksaan


kegiatan santri Berkoordinasi dengan pihak Ada kesesuaian jadwal santri
pondok pesantren
3 LINGKUNGAN Kurangnya pencahayaan dalam kamar Meningkatkan Mengadakan penyuluhan
tidur kesadaran dan tentang PHBS secara
- pengetahuan santri rutin
Kurangnya ventilasi udara di kamar tidur
Banyaknya baju yang tergantung Mengingatkan santri agar
tidak menggantung baju

26
No Masalah Potensial Penyebab Masalah Potensial Pemecahan Masalah Tujuan Uraian Kegiatan

Banyak sampah di dalam kamar Mengingatkan santri agar


tidak membuang sampah di
dalam kamar
Belum ada transport untuk kader Akan mengadakan
4 KEUANGAN - -
kesehatan pondok pesantren pengajuan ke DKK

Terbatasnya media penyuluhan di Pondok Media untuk Pembuatan Leaflet, roll


5 SARANA Pengadaan dan pengajuan
Pesantren meningkatkan banner dll
pengetahuan santri

27
BAB VI
RUK PROGRAM TAHUN 2020
Tabel 6.1 Rencana Usulan Kegiatan Program Promosi Kesehatan tahun 2020

28
BAB VII
KESIMPULAN
Dengan dibuatnya Plan of Action untuk Upaya Promosi Kesehatan ini didapatkan bahwa
terdapat 2 masalah di Upaya Promosi Kesehatan yaitu :
1. Pondok pesantren yang memenuhi 16-18 indikator PHBS Pondok Pesantren (Klasifikasi IV)
2. Kegiatan intervensi pada TTU
Dan didapatkan bahwa Pondok pesantren yang memenuhi 16-18 indikator PHBS (Klasifikasi IV)
sebagai masalah utama di upaya Promosi Kesehatan. Perlu adanya kerjasama dengan lintas program
dan lintas sektor untuk mengatasi masalah tersebut.

29

Anda mungkin juga menyukai