Anda di halaman 1dari 6

Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Mobil

Mitsubishi dengan Metode Dempster Shafer


Berbasis Web
1st Zidni Iman Sholihati 2nd Rizki Wahyudi 3rd Aziz Afian Nagita
Teknik Informatika Teknik Informatika Teknik Informatika
Universitas Amikom Purwokerto Universitas Amikom Purwokerto Universitas Amikom Purwokerto
Purwokerto, Indonesia Purwokerto, Indonesia Purwokerto, Indonesia
zidni.imani@gmail.com rizkiw@amikompurwokerto.ac.id aafiannagita@gmail.com

4th Aldi Aprilianto 5th Muhammad Tanzi Dioris 6th Satria Kencana Sujana
Teknik Informatika Teknik Informatika Teknik Informatika
Universitas Amikom Purwokerto Universitas Amikom Purwokerto Universitas Amikom Purwokerto
Purwokerto, Indonesia Purwokerto, Indonesia Purwokerto, Indonesia
aldiapriliantogalur.234@gmail.com tanzidioris77@gmail.com satriakencanasujana@gmail.com

Abstrak - Mobil seringkali mengalami kerusakan – [3][4] yang menggunakan metode forward chaining dalam
kerusakan kecil yang tidak terasa pada awalnya. Kompleksnya mendiagnosa kerusakan pada mobil. Penulis
berbagai sistem yang terdapat pada mobil membuat sulitnya mengembangkan penelitian tersebut dengan menggunakan
mengetahui letak kerusakan mobil. Meskipun informasi metode dempster shafer dikarenakan metode ini lebih
mengenai kerusakan mobil sudah sangat mudah ditemukan, konsisten terhadap penambahan fakta baru dibandingkan
tetap saja diperlukan keahlian dari seorang pakar mobil untuk metode forward chaining.
melakukan pendekatan yang tepat dalam mendiagnosis
kerusakan mobil. Tetapi jumlah pakar mobil tidak sebanding Sistem pakar ini berbasis website agar memudahkan
dengan yang dibutuhkan. Pemilik mobil juga harus mendatangi pengguna dalam mengaksesnya secara daring. Sistem pakar
seorang pakar sehingga menghabiskan waktu dan biaya ini juga diharapkan dapat memudahkan pengguna mobil
tambahan. Penelitian ini adalah pengembangan dari penelitian dalam mendeteksi masalah atau kerusakan komponen di
sebelumya mengenai sistem pakar metode forward chaining dalam mobilnya layaknya sedang berkonsultasi dengan
untuk mendiagnosa kerusakan mobil. Metode dempster shafer pakar teknisi mobil. Keakuratan data sangat diunggulkan
diimplementasikan dalam pengembangan sistem pakar ini. dalam sistem pakar ini, karena data ciri kerusakan dan jenis
Kelebihan penggunaan metode dempster shafer dalam kerusakan diambil melalui wawancara langsung dengan
pengembangan sistem pakar adalah lebih konsisten dengan salah satu teknisi yang berpengalaman dalam dunia
penambahan fakta baru. Sistem pakar ini berbasis web dengan otomotif.
bahasa pemrograman PHP, basis data MySQL, mendeteksi 7
macam kerusakan yang terdiri dari 31 jenis kerusakan dan 48 Penelitian ini diharapkan dapat memberikan hasil
ciri kerusakan. diagnosa yang mempunyai nilai kepastian dan mampu
Kata Kunci: Sistem Pakar, Teori Dempster Shafer, beradaptasi dengan penambahan fakta tanpa harus merubah
Kerusakan Mobil sistem sebelumnya. Penelitian ini juga diharapkan mampu
memudahkan masyarakat dan membantu teknisi untuk
I. PENDAHULUAN mendeteksi jenis kerusakan mobil sehingga mengurangi
Salah satu penyebab kerusakan parah pada mobil kemungkinan rusaknya komponen penting dalam mobil.
berawal dari kerusakan-kerusakan kecil yang dibiarkan terus II. METODE PENELITIAN
menerus karena dianggap sepele. Kerusakan-kerusakan kecil
tersebut dibiarkan tanpa adanya penanganan lanjut juga A. Pengumpulan Data
akan membuat performa mobil terus menurun dan beresiko Adapun teknik pengumpulan data yang diperoleh sebagai
merusak komponen-komponen penting mobil. Kompleksnya dasar dalam penelitian yang digunakan penulis, diantaranya :
berbagai sistem yang terdapat pada mobil juga membuat
sulitnya mengetahui letak kerusakan mobil bagi orang a. Studi Pustaka. Metode ini dilakukan untuk
awam. mendapatkan data literatur tambahan dari buku acuan
mengenai sistem pakar dan metode dempster shafer.
Sistem pakar adalah sistem yang memindahkan
pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk b. Wawancara. Dilakukan untuk mendapatkan data
memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti mengenai ciri-ciri yang tampak dari kerusakan mobil, jenis
layaknya seorang pakar[1][9]. Sistem pakar yang kerusakan, serta bobot nilai dari ciri-ciri kerusakan mobil
dikembangkan dalam penelitian ini bertujuan untuk dengan mewawancarai teknisi berpengalaman dalam dunia
membuat sistem yang berkemampuan diagnosa kerusakan otomotif (Bapak Susilo dari Loxa Service Station).
berdasarkan gejala atau ciri-ciri yang tampak atau dirasakan B. Sistem Pakar
pada mobil. Sistem pakar ini terbatas hanya pada proses
diagnosa dan tidak menggantikan peran teknisi mobil dalam Komponen sistem pakar mengandung beberapa unsur
proses memperbaiki mobil. yang diperlukan agar sistem pakar yang dikembangkan
bekerja selayaknya ahli atau pakar. Komponen-komponen
Sistem pakar ini merupakan pengembangan dari dua tersebut adalah [1][6][7][8]:
penelitian sebelumnya oleh Ida Bagus D. S. dan Ramadiani

XXX-X-XXXX-XXXX-X/XX/$XX.00 ©20XX IEEE


a. User interface adalah tampilan yang memiliki THEN pompa oli
mekanisme untuk berkomunikasi antara pengguna dan sistem
pakar. IF oli mesin cepat menetes jika mobil sedang berhenti

b. Basis pengetahuan adalah kumpulan dasar THEN lampu indikator oli


pengetahuan untuk pemecahan masalah, dasar pemahaman, IF tidak ada percikan api dari ruang pembakaran
ataupun formulasi.
THEN koil rusak
c. Akuisisi pengetahuan adalah akumulasi,
pengumpulan, perpindahan, dan transformasi keahlian pakar IF mesin tiba-tiba mati dan susah dihidupkan AND pegas
dalam menyelesaikan masalah yang selanjutnya diterapkan platina patah
dalam program komputer. THEN platina rusak
d. Mesin inferensi merupakan kesatuan mekanisme yang IF pengereman tidak optimal AND penekanan pedal rem
mengandung pola pikir dan penalaran dengan metode sangat keras
tertentu yang digunakan oleh pakar dalam menyelesaikan
masalah. THEN rem rusak
e. Workplace merupakan wilayah yang terdiri dari Adapun keunggulan sistem pakar adalah [10] :
memori kerja (working memory) yang batas wilayah ini tidak a) Memudahkan pekerjaan seorang pakar dilakukan oleh
nyata. orang awam.
f. Working memory atau memori kerja merupakan b) Meningkatkan efisiensi pekerjaan dalam peningkatan
bagian dari sistem pakar yang fakta-faktanya disimpan dan produktivitas kerja.
diakses saat konsultasi dijalankan.
c) Pekerjaan atau permasalahan yang rumit diselesaikan
g. Fasilitas penjelasan merupakan komponen tambahan dengan lebih efisien dan hemat waktu.
yang akan meningkatkan kemampuan sistem pakar,
komponen ini menggambarkan penalaran sistem kepada d) Otomatis mengulang-ulang proses tanpa biaya mahal.
pemakai mengenai jalannya penalaran sehingga dihasilkan e) Masyarakat luas bisa mengakses pengetahuan pakar
sebuah keputusan. lebih mudah.
h. Perbaikan pengetahuan merupakan sebuah C. Teori dempster shafer
pengetahuan pada sistem pakar yang bisa dirubah kapan saja
sesuai kebutuhan pada sistem) Metode dempster shafer adalah suatu metode pembuktian
matematis (Kusumadewi, 2003) berdasarkan fungsi
Tujuan pengembangan sistem pakar adalah kepercayaan (belief functions) dan pemikiran masuk akal
memanfaatkan pengetahuan dari seorang pakar bidang (plausible reasoning) yang digunakan untuk memadukan
tertentu untuk dijadikan sebuah solusi pemecahan masalah bukti atau informasi-informasi yang terpisah untuk
dalam bentuk mekanisme sistem. Untuk membangun sistem menghitung kemungkinan terjadi dari sebuah peristiwa.
tersebut itu maka dibentuklah konsep dasar sistem pakar
yang terdiri dari beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut terdiri Jenis-jenis penalaran sistem pakar yang sudah ada
dari keahlian, ahli, pengalihan keahlian, inferensi, aturan dan memiliki model yang lengkap dan data yang berlimpah,
kemampuan menjelaskan. Bentuk jika-maka (IF-THEN) tetapi jenis penalaran ini memiliki permasalahan dalam hal
adalah bentuk tertulis dari aturan kaidah produksi. Bagian konsistensi antara kaidah produksi yang sudah berlaku
premis (IF) berisi hal, informasi, fakta, atau bukti yang sebelumnya. Ketidakkonsistenan yang disebut adalah akibat
dianggap benar dan bagian dari konklusi (THEN) berisi adanya penambahan fakta baru. Penalaran yang seperti itu
simpulan atau hasil dari premis yang saling berhubungan [5]. disebut dengan penalaran non monotonis. Contoh penalaran
Cara formal untuk mempresentasikan rekomendasi, arahan, nun monotonis adalah penalaran dengan metode forward
atau strategi disediakan oleh kaidah. chaining. Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan
mengganti penalaran dengan jenis penalaran teori dempster
Beberapa kaidah produksi yang disusun diantaranya : shafer.
IF mesin sulit dihidupkan Teori dempster shafer umumnya dapat dituliskan dalam
THEN karburator sebuah selang atau jangkauan:

IF tidak ada stroom dari aki [Belief, Plausibility]

THEN aki Belief (Bel) adalah tingkatan pengaruh dari bukti


(evidence) yang menopang kepercayaan akan suatu
IF volume oli selalu berkurang himpunan proposisi. Jika berbobot 0 maka menunjukkan
bahwa tidak ada bukti (evidence), dan berlaku sebaliknya
THEN oli tidak cocok
jika berbobot 1 menunjukkan adanya kepastian yang
IF mesin tersengal saat dihidupkan memperkuat bukti (evidence).
THEN karburator Plausibility (Pls) adalah tingkatan ukuran masuk akal
atas bukti (evidence) dan dinotasikan sebagai : Pl(s) = 1 –
IF dinamo starter tidak berputar Bel(-s). Seperti Belief, nilai plausibily juga berada dalam
THEN dinamo selang antara 0 sampai dengan 1. Jika memiliki tingkat belief
yang tinggi, maka dapat dituliskan dengan Bel(-s)=1,
IF tekanan oli menurun sehingga menghasilkan Pl(-s)=0. Terdapat frame of
discernment pada teori dempster shafer dan dinotasikan C07 Laju Kendaraan Tidak Normal
dengan θ (theta). Frame of discernment ini adalah bentuk C08 Mesin Mobil Tidak Bertenaga
dari semesta pembicaraan dari semua kumpulan hipotesis
C09 Mesin Sering Menggelitik/Knocking
yang dibicarakan.
Tidak Terjadi Kebocoran Tapi Volume Oli Selalu
Misalkan : θ = {A,B,D,F} C10
Berkurang
Dengan : C11 Penggantian Oli Yang Tidak Sesuai Dengan Pabrikan
A = Alergi C12 Lampu Indikator Menyala

B = Bronkitis C13 Tekanan Oli Menurun


C14 Terdapat Rembesan Oli Pada Sambungan Blok Mesin
D = Demam
C15 Tekanan Oli Pada Mesin Menurun
F = Flu
C16 Terdapat Rembesan Oli Pada Pack Bak Penampung
Mengkaitkan ukuran kepercayaan elemen-elemen θ C17 Oli Mesin Cepat Menetes Jika Mobil Sedang Berhenti
adalah tujuan penelitian ini. Tiap-tiap elemen tidak didukung
C18 Asap Putih Mengepul Pada Kenalpot Jika Mesin Hidup
secara langsung oleh semua bukti (evidence). Salah satu
contoh, gejala panas sanggup mendukung flu, demam, dan C19 Indikator Temperatut Jarum Petunjuk Pada Posisi Hidup
bronkitis {F,D,B}. Oleh karena itu diperlukan probabilitas C20 Kipas Pendingin Bergoyang
dari sebuah fungsi densitas (m). Elemen-elemen θ tidak C21 Mesin Terasa Panas
hanya didefisinikan dari nilai dari fungsi densitas (m), tetapi
C22 Mengeluarkan Bunyi Menderit
juga seluruh subsetnya. Jadi dapat dirumuskan jika θ berisi n
elemen, maka subset dari θ akan berjumlah 2n. Dari hal ini C23
Terjadi Bersentuhnya Antara Tali Kipas Dan Pully
juga dapat dibuktikan bahwa jumlah dari semua fungsi Kering
densitas (m) akan sama dengan 1 (∑M = 1). Jika terjadi Terdapat Rembesaan Air Pendingin Antara Water Pump
sebuah kasus atau keadaan di mana tidak ada informasi C24
Dengan Blok Mesin
satupun untuk memilih dari contoh keempat hipotesis
C25 Temperatur Over Heat Mesin Menjadi Panas
penyakit di atas, maka disimpulkan nilai:
C26 Terjadi Tetesan Air Pada Bawah Mesin
m{θ} = 1,0
Cairan Pendingin Berwarna Coklat Dan Cairan
Jika kemudian hari diketahui bahwa mengalami panas C27
Pendingin Sangat Panas Dari Biasanya
merupakan gejala dari flu, demam, dan bronkitis dengan m =
0,8, maka: C28 Tidak Ada Stroom Dari Aki
C29 Tidak Ada Percikan Api Dari Ruang Pembakaran
m{F,D,S} = 0,8
C30 Tegangan Listrik Berkurang
m{θ} = 1 – 0,8 = 0,2
C31 Mesin Tiba-Tiba Mati Dan Susah Dihidupkann
Apabila subset θ dinotasikan dengan X, di mana m1 C32 Pegas Platina Patah Karena Lama Digunakan
sebagai fungi densitasnya, dan dinotasikan juga subset dari θ
C33 Stroom Aki Lemah
dengan notasi Y dan m2 sebagai fungsi densitasnya, maka
dapat dirumuskan sebuah fungsi kombinasi dari 2 fungsi C34 Aki Berkurang Dan Sering Tekor
densitas m1 dan m2 sebagai m3. Perhitungan fungsi densitas C35 Lampu CHG Menyala Saat Mobil Sedang Berjalan
ketiga ini (m3) bisa dilihat pada rumus (1):
C36 Stroom Aki Lemah Karena Putaran Altenator Kurang
∑𝑋ᴒ𝑌=𝑍 𝑚1 (𝑋).𝑚2 (𝑌)
𝑚3 = 1− ∑𝑋ᴒ𝑌= ᶲ 𝑚1 (𝑋)
(1) C37 Dinamo Stater Tidak Berputar
Lampu Waktu Sinyatakan Penerangan Agak Terang
C38
Sebelah
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
C39 Lampu Rating Tidak Menyala Sebelah
Dari basis pengetahuan yang dikumpulkan, dapat
dikelompokkan menjadi 3 tabel yang diperlukan dalam Mobil Tiba-Tiba Berhenti Sendiri Pada Waktu Berjalan
C40
menganalisis. Tabel-tabel yang digunakan adalah tabel ciri Padahal Mesin Sehat Bahan Baker Masih Banyak
(1), tabel masalah (2), dan tabel kaidah yang menerangkan Lampu Penerangan Ada Yang Putus, Kemudian Pada
relasi antara kaidah aturan (3).
C41 Bagian Rating Sekring Ada Yang Rusak Dan Tiba-Tiba
TABEL 1. TABEL CIRI Kabel Dari Saluran Ke Body Ada Yang Terlepas
Kode Ciri Nama Ciri C42 And Aki (Baterai) Melemah Tidak Ada Stroom

C01 Boros Bahan Bakar C43 Pengereman Tidak Optimal

C02 Mesin Sulit Dihidupkan C44 Penekanan Pada Rem Sangat Keras

C03 Mesin Tidak Normal C45 Susah Untuk Memasukan Gigi Transmisi

C04 Mesin Mobil Terasa Tersengal Saat Dihidupkan Pressure Plate Pada Kopling Rusak Sehingga Mesin
C46
C05 Mesin Mati Sendiri Tidak Bisa Diputus

C06 Mesin Tersendat-Sendat C47 Bunyi Berisik Pada Bagian Roda


Naf Roda Longgar Sering Terjadi Gesekan Dan TABEL 3. KAIDAH ATURAN
C48
Menimbulkan Bunyi Berisik
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12 M13 M14 M15 M16 M17 M18 M19 M20 M21 M22 M23 M24 M25 M26 M27 M28 M29 M30 M31 CF
C01     0,7
C02      0,9
C03  0,8
C04  0,4
C05  0,95
TABEL 2. TABEL MASALAH C06    0,8
C07   0,8
C08     0,6
Kode Masalah Nama Masalah C09
C10

 
 0,85
0,8
C11  0,8
C12     0,9
M1 Karburator C13  0,9
C14  0,7
C15  0,8
M2 Pompa Bahan Bakar C16  0,8
C17  0,5
C18  0,5
M3 Saluran Bahan Bakar C19
C20


0,9
0,7
C21    0,8
M4 Filter Bahan Bakar C22
C23


0,8
0,7
C24  0,95
M5 Filter Udara C25
C26


0,95
0,8
C27  0,8

M6 Oli Tidak Cocok C28
C29 
0,7
0,9
C30  0,4
C31  0,8
M7 Pompa Oli C32  0,7
C33  0,9
C34  0,8
M8 Filter Oli C35  0,8
C36  0,8
C37  0,5
M9 Bak Penampung Oli C38  0,7
C39  0,8
C40  0,95
M10 Lampu Indikator Oli C41
C42


0,8
0,8
C43  0,5
M11 Radiator C44
C45


0,6
0,6
C46  0,9
M12 Cooling Fan C47
C48


0,5
0,5

M13 Tali Kipas


Dari ketiga tabel di atas diperlukan juga sebuah tabel
M14 Water Pump admin untuk menyimpan data-data admin yang terdiri dari
M15 Selang & Pipa Pendingin password dan username. Admin dibedakan dengan user yang
M16 Cairan Pendingin hanya bisa melakukan diagnosa kerusakan mobil. Admin
M17 Aki berfungsi sebagai operator yang bisa mengakses working
M18 Koil Rusak
memory dan menentukan aturan kaidah beserta nilai
keyakinannya [2].
M19 Distributor
M20 Platina
M21 Kabel Busi
M22 Alternator
M23 Cut Out Dan IC
Gambar 1. Struktur tabel admin.
M24 Vbelt (Tali Kipas)
M25 Dinamo
Relasi tabel atau penghubung antar tabel digambarkan
M26 Lampu,Saluran Kabel Body, dan Sekring
dalam gambar 2. Direlasikan kode_ciri di tabel ciri (1)
M27 Isi Dinamo dengan kode_ciri di tabel kaidah (3), dan kode_masalah di
M28 Rem tabel masalah (2) berelasi dengan kode_masalah di tabel
M29 Kopling Dan Kampasnya kaidah (3).
M30 Transmisi
M31 Tromol Roda

Tabel 3 bagian baris menunjukkan ciri-ciri dan bagian


kolom menunjukkan masalah atau kerusakan. Di kolom yang
paling kanan terdapat kolom CF (Certainty Factor)
menunjukkan nilai keyakinan yang didapat dari hasil
wawancara. Rentang yang digunakan yakni 0 sampai dengan
1. Nilai 0 menandakan tidak mungkin ciri itu berpengaruh
terhadap masalah dan 1 menandakan keyakinan penuh dari Gambar 2. Relasi antar tabel.
ciri terhadap masalahnya.
A. Hasil Pengujian
Langkah-langkah yang diperlukan dari awal hingga
menampilkan hasil diagnosa untuk user cukup sederhana
yaitu cukup dengan memasukkan ciri-ciri atau gejala yang
terlihat pada mobil kemudian menekan tombol analisa
seperti pada gambar 3 dan 4. Alur ini juga dapat
digambarkan dengan flowchart pada gambar 5.
Ciri yang ketiga (C28) diberi fungsi densitas M4
dikarenakan M3 adalah hasil gabungan dari dua fungsi
densitas sebelumnya. Langkah-langkah mencari fungsi
densitas M3 dapat diilustrasikan dengan penjelasan sebagai
berikut:
M1 { M1, M17, M18, {θ} (0,1)
M2 M19, M25 } (0,9)

{ M7, M22, M23, Ø { M7, M22, M23,


M27 } (0,9) (0,81) M27 } (0,09)

Gambar 3. Tampilan depan untuk memasukkan ciri. {θ} (0,1) { M1, M17, M18, {θ} (0,01)
M19, M25 } (0,09)

Dengan menerapkan rumus (1) dilakukan perhitungan


beberapa fungsi M3 sekaligus membuktikan ∑ 𝑀3 = 1.

0,09 0,09
M3 {M7, M22, M23, M27} = = = 0,473684211
1−0,81 0,19
0,09 0,09
M3{M1, M17, M18, M19, M25} = = = 0,473684211
1−0,81 0,19
0,01 0,01
M3 {θ} = = = 0,052631579
1−0,81 0,19

Kemudian menghitung kombinasi antara ciri pertama dan


Gambar 4. Tampilan hasil diagnosa kerusakan mobil.
ciri kedua dengan ciri ketiga dapat diilustrasikan dengan
penjelasan sebagai berikut:
M4 { M17 } (0,7) {θ} (0,3)
M3
{ M7, M22, M23, M27 Ø { M7, M22, M23,
} (0,473684211) (0,331579) M27 } (0,142105)
{ M1, M17, M18, M19, { M17 } { M1, M17, M18,
M25 } (0,473684211) (0,331579) M19, M25 }
(0,142105)
{θ} (0,052631579) { M17 } {θ} (0,015789)
(0,036842)

Dengan menerapkan rumus (1) dilakukan perhitungan


beberapa fungsi M4 sekaligus membuktikan ∑M4 = 1.
0,142105 0,142105
M3 { M7, M22, M23, M27 } = = = 0,212598425
1−0,331579 0,668421053
0,142105 0,142105
M3 {M1, M17, M18, M19, M25} = = = 0,212598425
1−0,331579 0,668421053
0,036842 0,036842
M3 {θ} = = = = 0,023622047
1−0,331579 0,668421053
0,331579+ 0,036842 0,368421
Gambar 5. Flowchart bagian user. M3 { M17 } = = = 0,551181102
1−0,331579 0,668421053

Dari hasil seluruh perhitungan manual metode demster


Penjelasan dari mesin inferensi dengan metode dempster shafer dengan tiga ciri masukkan didapatkan nilai tertinggi
shafer dapat dijelaskan dengan perhitungan manual dari M17 yakni kerusakan aki dengan nilai keyakinan
sebagaimana penerapan rumus (1) sebagai berikut: sebesar 55,12%. Nilai ini sesuai dengan perhitungan melalui
sistem pakar yang sudah dikembangkan oleh peneliti (4).
Ciri-ciri yang dimasukkan : Perlu digarisbawahi bahwa hasil diagnosa yang merupakan
a. C02, mesin sulit dihidupkan. M1 { M1, M17, M18, jenis kerusakan berdasarkan nilai keyakinan yang terbesar
M19, M25 } = 0,9. M1 {θ} = 0,1. dari setiap densitas. Ini berarti bahwa nilai keyakinan yang
rendah bukan berarti rendahnya kepercayaan terhadap hasil
b. C12, lampu indikator menyala. M2 { M7, M22, M23, diagnosa dan juga sebaliknya.
M27 } = 0,9. M2 {θ} = 0,1.
c. C28. Tidak ada stroom dari aki. M4 { M17 } = 0,7.
M4 {θ} = 0,3.
IV. KESIMPULAN Motor." Informatika Mulawarman: Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer 14.1
(2019): 39-45.
Hasil pengembangan sistem pakar sebelumnya dalam [3] Satwika, Ida Bagus Dhany, dan Ida Bagus. "Rancang Bangun Sistem
penelitian ini dapat disimpulkan terdapat kesesuaian hasil Diagnosis Kerusakan Pada Mobil Menggunakan Metode Forward
antara perhitungan teori dempster shafer secara manual Chaining." Diambil dari: http://ojs. unud. ac. id/index.
dengan hasil perhitungan dari mesin inferensi sistem pakar. php/JLK/article/download/4903/3686 (2012).
Pernyataan yang dipaparkan sebelumnya dalam pendahuluan [4] Ramadiani dan Nurbasar. "Sistem Pakar Identifikasi Kerusakan Pada
memperoleh hasil yang sesuai dengan pembahasan pada bab Mobil." Informatika Mulawarman: Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer 6.1
(2016): 29-38.
pembahasan. Sistem pakar diagnosa kerusakan mobil pada
[5] Sulistyohati, Aprilia, and Taufiq Hidayat. "Aplikasi sistem pakar
penelitian sebelumnya yang menggunakan metode forward diagnosa penyakit ginjal dengan metode DEMPSTER-SHAFER."
chaining dapat dikembangkan dengan metode dempster Jurnal Fakultas Hukum UII (2008).
shafer. Sistem pakar diagnosa kerusakan mobil seperti ini [6] Anita Desiani, dan Muhammad Arhami. “Konsep kecerdasan buatan.”
masih dapat dikembangkan lagi dengan metode-metode lain Yogyakarta : ANDI OFFSET. 2006.
untuk pengembangan mesin inferensi jenis lainnya seperti [7] Widodo Budiharto, dan Derwin Suhartono. “ Artificial Intelegence
menggunakan metode certainty factor atau Naive Bayes. konsep dan penerapannya”. Yogyakarta : ANDI OFFSET.2014.
Sistem pakar dengan mesin inferensi dempster shafer seperti [8] Suyoto. “INTELEGENSI BUATAN teori dan pemrogamman .“
ini juga dapat dikembangkan basis lain seperti basis desktop Yogyakarta : Gava Media.
sehingga bisa digunakan ketika berada dalam luar jaringan [9] Syahputra, Siswan. "Sistem Pakar Deteksi dan Penanganan
ataupun berbasis android sehingga mudah digunakan Kerusakan Pada Mesin Mobil dengan Metode Backward Chaining."
Jurnal Teknik dan Informatika 5.2 (2018): 60-66.
dimanapun.
[10] Wulandari, Tika, Guna Yanti Kumala Sari Siregar Pahu, and Dita
DAFTAR PUSTAKA Novita Sari. "PERANCANGAN SISTEM PAKAR DETEKSI
PERTUMBUHAN TANAMAN SEMANGKA BERBASIS
[1] Kusumadewi, Sri. “Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya)”. WEBSITE DENGAN CERTAINTY FACTOR." Jurnal TAM
Yogyakarta : Graha Ilmu. 2003. (Technology Acceptance Model) 9.2 (2019): 134-141.
[2] Iswanti, Sari, dan Ratih Novia Anggraeny. "Implementasi Metode
Dempster-Shafer Pada Sistem Pakar Pendiagnosa Kerusakan Sepeda

Anda mungkin juga menyukai