Anda di halaman 1dari 22

Proposal Skripsi

Sistem Pakar untuk Kerusakan Hardware

dan Software Komputer Menggunakan Metode Forward Chaining

Disusun Oleh :

Nama : Bayu Sutrisno

NIM : 15.5.00018

Program Studi : Teknik Informatika

Program Pendidikan : Strata Satu

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER


SINAR NUSANTARA
SURAKARTA
2018
PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI

Nama Pelaksana Skripsi : Bayu Sutrisno

Nomor Induk Mahasiswa : 15.5.00018

Jurusan : Teknik Informatika

Judul Skripsi : Sistem Pakar untuk Kerusakan Hardware dan

Software Komputer Menggunakan Metode

Forward Chaining

Dosen Pembimbing 1 : Bebas Widada, S.Si, M.Kom

Dosen Pembimbing 2 : Kustanto, S.T, M.Eng

Surakarta, Januari 2018

Menyetujui,

Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2

Bebas Widada, S.Si, M.Kom. Kustanto, S.T, M.Eng.

Mengetahui,

Ketua STMIK Sinar Nusantara

Kumaratih Sandradewi,S.P., M,Kom.


I. JUDUL

Sistem Pakar untuk Kerusakan Hardware dan Software Komputer

Menggunakan Metode Forward Chaining.

II. LATAR BELAKANG

Penelitian yang telah dilakukan oleh Sukadi Ahmad Jamal dengan judul

“Rancang Bangun Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Notebook Pada Widodo

Computer Ngadirojo Kabupaten Pacitan” telah membahas permasalahan dan

keterbatasan kemampuan teknisi pada jenis kerusakan baru yang belum dikuasai.

Sistem pakar dibuat dapat untuk mempermudah pekerjaan teknisi dalam mencari

solusi lebih yang cepat, sebagai panduan, dan memberikan keterangan informasi

kerusakan kepada pelanggan. Metode pencarian kerusakan pada netbook yaitu

metode pelacakan kedepan (forward chaining).

EDP (Electronic Data Processing) melakukan tugas kewenangan dalam

memelihara serta memantau kelayakan hardware, software, dan jaringan

komputer supaya dapat berjalan dengan baik ketika digunakan oleh karyawan.

Pengguna komputer pada karyawan rumah sakit Triharsi yang mengeluh dari

permasalahan komputer dengan tindakan perbaikan yang dilakukan oleh

banyaknya EDP dalam koordinasi saat pergantian waktu kerja atau shift kerja

yang kurang informasi untuk menyelesaikan permasalahan karena tidak ada

pencatatan pengolahan informasi perbaikan, dan EDP yang masih belum paham

tentang penyelesaian permasalahan yang terjadi pada hardware dan software

komputer. Akan tetapi, pada kenyataan dilapangan ketika terjadi permasalahan

pada hardware atau software komputer, EDP kurang mampu mengatasi masalah

tersebut. Karena tidak adanya pencatatan informasi, pengolahan informasi

1
perbaikan yang belum memadahi, dan kurangnya pemahaman EDP dalam

menyelesaikan masalah tersebut.

Kasus ketika terjadi kerusakan yang belum dapat diatasi, maka EDP

menanyakan kepada ahli untuk cara mengatasi supaya dapat berjalan normal atau

dapat digunakan kembali. Ketika kerusakan perangkat dilakukan oleh EDP

pertama yang belum selesai kemudian bertukar shift kerja, maka selanjutnya

dilakukan kembali untuk penyelesaian oleh EDP lain, jadi proses perbaikan

memerlukan pencatatan dan sistem sebagai pengetahuan sebagai penganti pakar

dalam melakukan perbaikan untuk menyelesaikan pekerjaan EDP. Untuk

menyelesaikan permasalahan atau kerusakan yang belum dapat teratasi, EDP

harus bertanya kepada ahli tentang cara mengatasi masalah tersebut. Dikarenakan

sistem kerja yang digunakan EDP adalah sistem shift kerja, maka ketika proses

perbaikan oleh EDP, dibutuhkan suatu pencatatan dan sistem yang berisi

informasi sehingga mempermudah pekerjaan EDP.

Dengan permasalahan yang terjadi pada proses perbaikan kerusakan

hardware dan software komputer, maka diperlukan media bantu untuk mengatasi

permasalahan dengan solusi pengetahuan dari ahli untuk EDP dalam

menyelesaikan permasalahan dan bagian EDP mempunyai catatan sebagai

tindakan yang sudah dilakukan agar dapat ditinjau kembali.(ini bacaen lagi,

tujuan penyampaiane dapet, tapi bahasamu mbulet) Dengan adanya sistem

pakar, maka penanganan kerusakan hardware dan software akan mudah diatasi

dengan solusi, saran atau informasi perbaikan dari sistem.

Sistem Pakar memberikan informasi identifikasi terhadap kerusakan

hardware dan software komputer di rumah sakit Triharsi Surakarta dengan

2
tindakan sebagai langkah kepada EDP untuk perbaikan dan mendiagnosa jenis

kerusakan yang terjadi. Berdasarkan masalah diatas penulis tertarik untuk

memberi solusi dengan membuat sistem pakar untuk kerusakan hardware dan

software komputer Rumah Sakit Triharsi Surakarta dengan menggunakan metode

forward chaining.

III. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah, maka rumusan masalah

yang akan menjadi pembahasan dalam penelitian ini adalah bagaimana membuat

aplikasi informasi sistem pakar kerusakan hardware dan software komputer untuk

melakukan pekerjaan dalam mencari solusi dan memberikan keterangan

kerusakan dengan menggunakan metode forward chaining?

IV. BATASAN MASALAH

Supaya permasalahan yang dimaksud penulis tidak meluas agar dapat

terarah dan mudah dipahami, maka perlu adanya pembatasan masalah. Adapun

batasan masalah yaitu sebagai berikut :

1. Sistem aplikasi ini digunakan untuk pencarian solusi kerusakan atau

masalah yang terjadi pada komputer berupa hardware dan software.

2. Rule hardware dan peripheral komputer meliputi :

- harddisk tidak terdeteksi, maka dicek apakah hardisk sudah terpasang

dengan kabel power dan data sudah benar atau memindah kabel data port

hardisk pada motherboard.

3
- power supply tidak hidup, maka pastikan sudah tertancap pada aliran

listrik atau stop kontak, periksa kabel power supply tidak mengalami

cacat produk atau putus kabel.

- keyboard, mouse dan monitor tidak dikenali oleh komputer, maka periksa

kabel setiap peripheral tersebut tidak mengalami cacat produk atau putus

kabel dan konektor terpasang dengan benar.

3. Rule Software komputer meliputi :

- sistem operasi Windows 7 (tujuh) tidak dapat berjalan saat booting dan

menampilkan layar hitam, maka periksa kabel VGA atau VGA card

terpasang dengan benar, periksa power layar monitor, atau diperlukan

install ulang sistem operasi windows

- aplikasi winrar terdapat pesan error seperti “please purchase winrar

license, diagnostic messages”, microsoft word dan microsoft excel

terdapat pesan seperti “read-only, microsoft office is not activated” atau

“product activation failed”, maka produk aplikasi tersebut harus di

registrasi dengan serial number supaya tidak muncul pesan.

- Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS).

4. Teknik pencarian forward chaining dimulai dengan fakta yang diketahui

kemudian disamakan dengan bagian IF atau bagian gangguan kerusakan dari

rules IF-THEN. Jika terdapat fakta yang sama degan bagian IF yang terpilih,

maka rule akan dijalankan atau dieksekusi.

5. Metode yang digunakan adalah Forward Chaining.

V. TUJUAN

4
Tujuan pembuatan skripsi ini adalah merancang, membangun, dan

membuat aplikasi sistem informasi pakar untuk kerusakan hardware dan

software komputer di Rumah Sakit Triharsi Surakarta dengan menerapkan metode

Forward Chaining.

VI. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi pihak akademik untuk melaksanakan tugas sebagai penyelenggara

pendidikan dan skripsi ini dapat dijadikan referensi dalam penerapan ilmu

sistem pakar kerusakan software dan hardware komputer.

2. Bagi mahasiswa untuk dapat mempratekan mempraktekkan ilmu yang

diperoleh selama kuliah di STMIK Sinar Nusantara Surakarta dan sebagai

bentuk pembuktian dari hasil pencapaian selama kegiatan pembelajaran.

3. Manfaat bagi instansi untuk dapat memperbaiki kerusakan dan melakukan

tindakan dari kesimpulan atau solusi, mengambil keputusan yang telah

disediakan supaya dapat digunakan melalui sistem pakar yang diperoleh dari

pengetahuan ahli.

4. Sistem ini diharapkan dapat digunakan oleh EDP Rumah Sakit Triharsi

Surakarta dan dapat digunakan sebagai pedoman perbaikan, menemukan

solusi dan mengambil keputusan.

VII. METODE PENELITIAN

Untuk memperoleh data yang tepat dan guna untuk hasil diagnosa yang

akurat dan berguna untuk kesempurnaan sitem sistem yang dibuat, maka penulis

menggunakan beberapa metode penelitian dalam pembuatan skripsi sebagai

berikut:

1. Observasi

5
Tindakan observasi terhadap perangkat yang tersedia untuk dilakukan cek

atau memeriksa kondisi perangkat yang dapat digunakan atau terjadi

kerusakan. Dilakukannya pencatatan ketika ada kerusakan pada komputer

dan membuat basis data sebagai fakta data dan mencatat permasalahan yang

belum bisa diatasi dan menanyakan kepada pakar untuk menyelesaikan

suatu permasalahan yang terjadi.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada karyawan yang menggunakan komputer dari

kerusakan yang terjadi dan menayakan menanyakan ahli pakar untuk

mengambil informasi dan pengetahuan dalam menyelesaikan kerusakan.

3. Studi pustaka

Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang mendukung

serta mempunyai kaitan dengan laporan penelitian yang bersifat teoritis

dengan membaca buku, jurnal, artikel dan media online.

4. Perancangan sistem

Tahap ini menentukan rancangan sistem yang akan dibuat dengan desain

sesuai kebutuhan, maka perancangan ini meliputi :

a. Perancangan database

Data yang sudah ada akan disimpan di database MySQL dan

menggunakan aplikasi XAMPP sebagai bantuan virtual server.

b. Perancangan antarmuka dan desain

Dalam pembuatan aplikasi perancangan antarmuka diperlukan untuk

terciptanya aplikasi yang baik dan dapat digunakan dengan program

6
perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak,

representasi antarmuka, dan prosedur pengodean pengkodean.

c. Implementasi pembuatan aplikasi

Setelah semua data yang terkumpul dalam satu database dan

rancangan aplikasi sudah ditentukan, maka selanjutnya melakukan

pembuatan aplikasi. Program yang digunakan yaitu berupa website

agar dapat mudah diakses, bahasa pemograman pemrograman

menggunakan Hypertext Prepocessor (PHP) dengan framework

codeigniter, dan desain tampilan menggunakan bootstraps.

d. Pengujian aplikasi

Pengujian dilakukan dengan metode waterfall, sebuah metode dalam

pengembangan sistem yang dilakukan untuk pembaruan sistem yang

berjalan. Setelah semua tahap dilalui dari mulai pengumpulan data,

perancangan data, desain prototype aplikasi dan pembuatan aplikasi,

selanjutnya pengujian aplikasi yang akan memenuhi syarat atau tidak,

jika tidak maka akan ada perbaikan aplikasi hingga memenuhi syarat

aplikasi yang dapat digunakan untuk selanjutnya.

VIII. LANDASAN TEORI

Berikut landasan teori atau tinjauan pustaka untuk menyelesaikan masalah

penelitian:

A. Teori Pengetahuan Dasar

1. Komputer

7
Menurut Kadir (2017) menyatakan bahwa, “Komputer

merupakan peralatan elektronik yang bermanfaat untuk melaksanakan

berbagai pekerjaan yang dilakukan oleh manusia.

Sedangkan menurut Yani (2014) bahwa, “Komputer (computer)

adalah alat yang dipakai untuk mengelolah data menurut prosedur

yang telah dirumuskan. Kata computer atau compute yang berarti

menghitung, semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang

pekerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa

alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu

sendiri.

Komputer adalah perangkat elektronik yang memanipulasi

informasi atau data. Komputer mampu menyimpan, mengambil, dan

mengolah data seperti mengetik dokumen, mengirim e-mail, bermain

game, dan menjelajah Web. Didalam komputer terdapat kumpulan

dari perangkat-perangkat yang menjadikan satu kesatuan yang terdiri

dari perangkat (peripheral), masukan data (input), pemrosesan data

(proses), dan keluaran data atau hasil data (output).

Proses data setelah ada dokumen dan tersedia di sistem,

kemudian untuk memunculkan dokumen dilakukan dengan pencarian

sesuai topik pembahasan yaitu kerusakan terhadap software dan

hardware komputer. Pada pencarian, selanjutnya melakukan

perbaikan jika terjadi kerusakan serta menerima laporan terhadap

keluhan perangkat komputer yang terjadi seperti komputer tidak dapat

menyala, indikator monitor mati yang tersedia di database sistem.

8
2. Perangkat Lunak (Software)

Menurut Kadir (2017), perangkat lunak adalah instruksi-

instruksi yang ditujukan kepada komputer agar dapat melaksanakan

tugas sesuai kehendak pemakai. Sedangkan menurut Yani (2014:2),

software merupakan beberapa kumpulan perintah yang dieksekusi

oleh mesin komputer dalam menjalankan pekerjaannya.

Kegunaan perangkat lunak atau software ini dapat menyimpan

perintah, dokumen, arsip dan data elektronik. Perangkat lunak terbagi

menjadi dua yaitu aplikasi dan sistem operasi. Perangkat lunak sistem

yang harus ada di suatu komputer yang berfungsi penting agar dapat

menjalankan program yang terdapat atau program yang akan

digunakan oleh pengguna. Sedangkan perangkat lunak aplikasi yang

terdapat di komputer yang telah tertanam atau terinstall program

supaya dapat menjalankan aplikasi dan dapat digunakan sesuai

kebutuhan pengguna. Pada perangkat lunak sistem bertugas mengolah

semua data, file, dokumen, dan aplikasi agar dapat berjalan pada

komputer dengan menggunakan sistem operasi yang telah terinstalasi.

3. Perangkat Keras (Hardware)

Menurut Kadir (2017), perangkat keras adalah peranti-peranti

yang terkait dengan komputer dan terlihat secara fisik, sebagai contoh

yaitu monitor, harddisk, mouse, dan masih banyak peranti komputer

yang terpasang.

Sedangkan menurut Yani (2014), hardware komputer

merupakan sekumpulan perangkat keras yang ada dalam komputer.

9
Hardware merupakan salah satu elemen dari sistem komputer, suatu

alat yang bisa dilihat dan diraba oleh manusia secara langsung, yang

mendukung proses komputerisasi. Hardware komputer terdiri dari

beberapa komponen utama, yaitu CPU (Central Processing Unit),

Input Device, dan Output Device.

Di dalam komputer terdapat perangkat keras yang rumit dalam

sistem yang bekerja agar dapat menyala dan digunakan sesuai

kebutuhan yang ada. Komputer yang terdiri dari perangkat keras dan

perangkat lunak yang saling berhubungan. Dengan adanya perangkat

keras, maka sistem dapat dijalankan dan memenui memenuhi

penggunaan komputer. Perangkat keras yang terdapat di dalam

komputer seperti motherboard, processor, kipas processor, harddisk,

DVD-Rom, RAM, Batry BIOS, dan pendukung perangkat keras

terdapat keyboard, mouse, monitor, power supply. Pada perangkat

keras ini digunakan dan harus ada dalam penggunaan komputer

sebagai media penggunaan sistem yang akan dijalankan.

4. Kecerdasan Buatan

Menurut Cahyo Kresnanto (2018), Kecerdasan Buatan

merupakan komputer atau sistem dengan kemampuan berfikir berpikir

dan bertindak dan diharapkan dapat menyelesaikan masalah-masalah

secara mandiri.

Kecerdasan buatan memerlukan ilmu pengetahuan yang

mempelajari dan menerapkan kemampuan berfikir berpikir sebagai

10
pengolah sistem informasi yang dapat diterapkan dalam sebuah

pemrograman atau suatu mesin yang bermanfaat. Permasalahan dapat

diselesaikan dengan menerapkan konsep kecerdasan buatan (Artificial

Intelligence) yaitu dengan pohon pelacakan dan menerapkan metode

pencarian. Manusia bisa pandai dalam menyelesaikan segala

permasalahan karena manusia mempunyai pengalaman yang diperoleh

dari berlajar belajar dan pelatihan dalam menyelesaikan permasalahan.

Maka AI akan memberikan beberapa metoda metode dari

penggabungan sumber daya manusia dengan komputer agar dapat

bekerja dalam menyelesaikan masalah dan komputer akan pintar

dalam melakukan tindakan-tindakan.

5. Rumah Sakit

Menurut Sungguh (2014:305), Rumah Sakit adalah institusi

pelayanan kesehatan yang telah ditentukan dan diatur oleh peraturan

perundang undangan Negara Republik Indonesia. Rumah sakit sebagai

sarana pelayanan kesehatan merupakan unit sosial ekonomi, harus

mengutamakan tugas kemanusiaan dan mendahulukan fungsi

sosialnya.

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi

masyarakat dengan karakteristik yang dipengaruhi oleh perkembangan

ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan

sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan

pelayanan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar

terwujud derajat kesehatan

11
Rumah sakit yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

perorangan yang dilakukan secara terintegrasi dan berkesinambungan.

Upaya tersebut dilaksanakan dalam bentuk rawat jalan, pelayanan

gawat darurat, rawat jalan, dan rawat inap berdasarkan pertimbangan

kebutuhan pelayanan kesehatan. Dengan rumah sakit, pasien dapat

melakukan konsultasi masalah kesehatan untuk memperoleh

pelayanan kesehatan yang diperlukan, baik secara langsung maupun

tidak langsung di rumah sakit.

6. Sistem Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) menurut

Kurniastuti (2017) adalah sebuah sistem informasi yang terintegrasi

yang digunakan untuk menangani keseluruhan proses manajemen

Rumah Sakit, mulai pelayanan diagnosa dan tindakan untuk pasien,

medical record, apotik apotek, gudang farmasi, panagihan, database,

personalia, penggajian karyawan, proses akuntansi sampai dengan

pengendalian oleh manajemen.

Integrasi pelayanan tersebut terdapat dalam sistem yang menjadi

satu kesatuan dalam sistem yang saling berhubungan. Adanya SIMRS

tersebut dapat memudahkan pengguna memberikan informasi secara

digitalisasi dan mempercepat proses pelayanan dan transaksi sampai

ke kasir. Sistem tersebut saling berkaitan pada bagian yang ada di

rumah sakit sesuai kebutuhan dan pembagian menu yang terdapat

pada bagian masing masing.

B. Teori Sistem Pakar

12
1. Sistem Pakar

Menurut Baidawi dan Nurjanah (2017) dalam jurnal yang

berjudul Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Diabetes Pada Anak

Berbasis Web Menggunakan Metode Forward Chaining, ”Sistem

Pakar merupakan suatu program yang sengaja dibuat dengan tujuan

untuk mendapatkan suatu kesimpulan, jawaban, solusi yang mendekati

atau mirip dengan seorang pakar dalam bidang tertentu.

Sistem pakar secara umum adalah usaha untuk menirukan

keahlian dari seorang pakar yang diterapkan pada sistem berbasis

komputer yang digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah.

Seorang pakar adalah seseorang yang mempunyai keahlian khusus

yang dapat menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh

orang awam dan tidak semua orang memberikan keputusan dari hasil

diagnosa untuk menyelesaikan masalah. Diharapkan dengan sistem

yang dibuat melalui keahlian seorang pakar yang diterapkan pada

sistem, orang awam dapat meyelesaikan suatu masalah tertentu tanpa

seorang ahli dalam bidang tersebut.

Menurut jurnal yang berjudul Visualisasi Konsep Umum Sistem

Pakar Berbasis Multimedia karya milik Hayadi (2017) di dalamnya

menyatakan bahwa karya Tuban (1995), konsep dari suatu sistem

pakar mengandung beberapa unsur atau elemen yaitu keahlian, ahli,

pengalihan keahlian, inferensi, aturan dan kemampuan untuk

menjelaskan.

13
Beberapa pemecahan masalah dilakukan dalam penelitian

dengan membuat kesimpulan dari sekumpulan data dan diambil

keputusan dari hasil observasi untuk mendapatkan pengetahuan. Hasil

yang diperoleh dibuat sebagai data akibat-akibat yang mungkin terjadi

untuk menentukan diagnosa secara kompleks berdasarkan gejala-gejala

pada komputer. Pemakaian sistem pakar yang diperoleh akan dapat

menghasilkan aktifitas aktivitas sebagai asisten yang mempunyai

pengetahuan yang diperlukan untuk menangani kerusakan atau gejala

yang terjadi.

2. Pencarian

Pencarian perlu dilakukan untuk meningkatkan tindakan

selanjutnya dari data yang diperoleh, atau pencarian untuk

memanfaatkan informasi untuk dikelola sebagai sumbernya. Pencarian

dilakukan terhadap arsip atau catatan seperti kerusakan pada komputer

terjadi dan software yang terinstal. Arsip yang tersedia akan

digunakan sebagai informasi agar dapat dilakukan proses tindakan

selanjutnya dengan tujuan untuk mempercepat mengambil keputusan.

Data khusus disimpan dalam komputer, oleh sistem dieksekusi yang

menghasilkan kesimpulan yang spesifik dari permasalahannya.

(Vizureanu, 2010).

Informasi merupakan kumpulan data yang diperoleh kemudian

diolah menjadi sumber informasi yang dapat dipergunakan atau

menambah wawasan terhadap pengguna. Pengelolaan menggunakan

komputer yang menjadiakn menjadikan data untuk proses pengarsipan

14
perbaikan perangkat dengan menggunakan kecerdasan buatan, ilmu

komputer yang berupaya mengembangkan program cerdas dan dapat

memberikan informasi tindakan yang harus dilakukan untuk perbaikan

dari permasalahan yang terjadi.

3. Logika

Logika sebagai bentuk representasi pengetahuan dengan

membentuk kesimpulan berdasarkan fakta yang telah ada. Proses

logika berupa fakta-fakta yang diketahui kebenarannya sehingga dapat

dilakukan penalaran pada proses logika.

C. Teori Metode Forward Chaining

1. Metode Forward Chaining

Menurut Giarrtano dan Riley, forward chaining adalah salah

satu metode dari sistem pakar yang menari atau menelusuri solusi

melalui masalah pada jurnal yang berjudul Sistem Pakar untuk

Penyakit Anak Menggunakan Metode Forward Chaining karya jurnal

Suwarso, Budhi, dan Dewi (2015). Sedangkan menurut Sri

Kusumadewi, forward chaining merupakan pencocokan fakta atau

pernyataan dimulai dari kiri (IF) atau dengan kata lain penalaran

dimulai dari fakta terlebih dahulu untuk menguji kebenaran.

Dengan menggunakan metode ini, maka dapat melakukan

pertimbangan dan fakta-fakta yang berujung pada sebuah kesimpulan

berdasarkan fakta-fakta. Forward chaining disebut juga bottom-up

reasoning atau pertimbangan dari bawah ke atas, karena metode ini

15
mempertimbangkan bukti dan fakta dari bawah kemudian menuju

kesimpulan level atas berdasarkan fakta-faktanya.

Pencarian atau teknik pelacakan ke depan yang dimulai dengan

informasi yang ada atau metode inference yang melakukan penalaran

dari suatu masalah untuk menghasilkan kesimpulan atau tujuan

sebagai solusi dengan pendekatan yang berorientasi data. Pendekatan

dimulai dari informasi yang tersedia, atau dasar ide, kemudian

dilakukan kesimpulan. Metode inference tree adalah mekanisme

berfikir dan pola penalaran yang digunakan oleh sistem untuk

mencapai suatu kesimpulan. Dengan metode ini dapat menganalisa

masalah tertenu dan selanjutnya mencari kesimpulan atau solusi yang

terbaik dari bukti, kaidah, atau fakta-fakta dalam basis pengetahuan

yang ada dalam basis data.

Menganalisa kerusakan yang terjadi pada komputer berupa

perangkat keras (hardware) atau perangkat lunak (software) dengan

mencari fakta yang cocok dengan bagian atau rule yang telah dibuat

dari aturan IF-Then. Kaidah sebagai hubungan dua bagian premis

(jika) dan bagian konklusi (maka). Apabila premis dipenuhi, maka

bagian konklusi juga akan bernilai benar. Aturan premis dan konklusi

dapat berhubungan dengan OR atau AND. Permasalahan yang terjadi

pada komputer kemudian dirangkum oleh pakar untuk menemukan

solusi dalam menyelesaikan permasalahan yang tarjadi kemudian

dimasukan ke dalam sebuah tabel pakar basis data. Contoh proses rule

yang akan dijalankan :

16
Rule 1 : IF A and C, THEN E

Rule 2 : IF D and C, THEN F

Rule 3 : IF B and E, THEN F

Rule 4 : IF B, THEN C

Rule 5 : IF F, THEN G

Faktanya adalah A benar dan B benar

Maka langkahnya :

1. Dimulai dari rule 1 selanjutnya rule 2 karena

di rule 1 terdapat C dan E tidak diketahui, maka tidak diambil

kesimpulan. Kemudian dilakukan pada rule 3, rule 4 terdapat

nilai kebenaran karena B diketahui benar.

2. Selanjutnya rule 5 tidak diketahui. Kembali

ke rule 1 bernilai benar karena A dan C benar maka F benar.

3. Di rule 2 tidak diketahui karena nilai D

belum diketahui.

4. Di rule 3 terdapat B dan F benar maka E

bernilai benar.

5. Di rule 5 terdapat F dan G benar sehingga

nilai G adalah kesimpulannya.

IX. KERANGKA PIKIR

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dibuat dan metode yang

digunakan, maka dalam tahap kerangka pemikiran berguna untuk menghasilkan

17

Proses penyelesaian perbaikan


suatu aplikasi yang dapat menyajikan informasi dengan menginplementasikan

mengimplementasikan aplikasi sistem pakar untuk pengarsipan kerusakan

software dan hardware komputer menggunakan metode forward chaining:

Kurangnya pengetahuan Ketika ada masalah EDP


EDP terhadap penyelesaian menanyakan solusi dan
kerusakan hardware dan tindakan perbaikan kepada
software komputer ahli

Sosialisasi Ahli Buku Catatan Sistem Pakar


Pakar untuk EDP untuk Kerusakan

Analisa Data

Perancangan dan Implementasi Menggunakan Metode


Aplikasi Sistem Pakar Forward Chaining

Pengujian Aplikasi
Sistem Pakar

Sistem baru yaitu aplikasi sistem


pakar untuk kerusakan hardware
dan software komputer

Gambar 1. Kerangka Pikir Aplikasi

18
WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
A. Tempat dan waktu

Tempat : Rumah Sakit Triharsi Surakarta.

Alamat : Jl. Monginsidi No.82, Gilingan, Banjarsari, Surakarta.

Waktu : 2 November 2018 sampai dengan 30 Juni 2019

B. Pelaksanaan

N TAHUN 2018/2019
KEGIATAN Juli
Des Mar Apr Mei Juni
O
1  Survey lokasi penelitian

dan permohonan ijin

penelitian
2.  Pelaksanaan penelitian

 Pembuatan proposal

 Konsultasi Proposal
3.  Konsultasi BAB I
4.  Konsultasi BAB II

 Konsultasi BAB III


5.  Konsultasi BAB IV
6.  Pembuatan Program
7  Konsultasi hasil program

aplikasi

 Penyelesaian atau tahap


 Akhir pembuatan skripsi

X. DAFTAR PUSTAKA

Baidawi, Taufik, and Nurjanah Nurjanah. 2017. “Sistem Pakar Diagnosis


Penyakit Diabetes Pada Anak Berbasis Web Menggunakan
Metode Forward Chaining.” Paradigma - Jurnal Komputer dan
Informatika 19(1): 69–73.
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/paradigma/article/vie

19
w/1782.
Cahyo Kresnanto, Nindyo. 2018. “Kecerdasan Buatan (Artificial
Intelligent).”
Hayadi, B Herawan. 2017. “Visualisasi Konsep Umum Sistem Pakar
Berbasis Multimedia.” Riau Journal Of Computer Science 3(1):
17–22.
Kadir, Abdul. 2017. Dasar Logika Pemrogrograman Komputer. jakarta:
PT. Elex Media Komputindo.
Kurniastuti, Ima. 2017. “SIMRS : Era Digital Sistem Manajemen Rumah
Sakit.”
Sungguh, As’ad. 2014. Kode Etik Profesi Tentang Kesehatan
Kedokteran, Psikologi, Kebidanan, Keperawatan, Apoteker,
Dan Rumah Sakit. ed. Tarmizi. Jakarta Timur: Sinar Grafika.
Suwarso, Gideon Abram Filando, Gregorius Satia Budhi, and Lily Puspa
Dewi. 2015. “Sistem Pakar Untuk Penyakit Anak Menggunakan
Metode Forward Chaining.” Jurnal Infra 3(2): 18.
Yani, Ahmad. 2014. Panduan Menjadi Teknisi Komputer. madiun: CV.
Andi Offset (Penerbit Andi). http://www.madcoms.com.
Wijaya, Edi. 2013. Analisis Pengunaan Algoritma Breadth First Search
Dalam Konsep Artificial Intellegencia. Jurnal TIME. Vol. 2, No.
2: 18-26.Kandaga, T., & Sarean, R. B. 2010. Konsep dan
Perancangan Code-Completion untuk PHP. Jurnal Informatika,
Vol. 6, No.1: 95-103.

20

Anda mungkin juga menyukai