Anda di halaman 1dari 12

FIKI |Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi |ISSN : 2087-2372

http://jurnal.unnur.ac.id/index.php/jurnalfiki

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR DI BIDANG OTOMOTIF


UNTUK MENDIAGNOSA KERUSAKAN SEPEDA MOTOR
MANUAL NON INJEKSI MENGGUNAKAN METODE
CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB
Zaenal Abidin
Program Studi Informatika Universitas Nurtanio Bandung
Jl. Pajajaran 219 Husein Sastranegara Bandung
Email: zaenal1309@gmail.com

Sepeda motor merupakan alat tranportasi yang banyak di minati oleh masyarakat Indonesia, namun tidak sedikit
pengendara sepeda motor yang tidak mengetahui kondisi sepeda motornya sendiri.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan analisis, perancangan, dan pengimplementasian
sistem pakar yang dapat mendiagnosa kerusakan sepeda motor, Analisis dilakukan dengan cara mewawancarai
para pakar di bidang sepeda motor agar data yang di analisis bisa akurat.
Sistem pakar yang di kembangkan dalam penyusunan tugas akhir ini menggunakan metode certainty factor yaitu
metode untuk mengelola ketidakpastian dalam sistem berdasarkan aturan
Hasil akhir perancangan tersebut menghasilkan Sistem pakar diagnosa kerusakan sepeda motor manual
noninjeksi berbasis web yang diharapkan bermanfaat bagi seluruh masyarakat yang memiliki sepeda motor
manual non injeksi.

Kata Kunci: sistem, pakar, sepeda, motor, certainty, factor

1. PENDAHULUAN ahli dalam bidang otomotif, khususnya sepeda


1.1 Latar Brlakang Masalah motor bisa disubstitusikan ke komputer dalam
bentuk program sehingga dapat digunakan
Dalam menciptakan tenaga ahli atau seorang
sebagai alat bantu bagi mekanik dalam
pakar diperlukan waktu dan biaya yang tidak
mendiagnosa kerusakan atau bagi para
sedikit. Salah satu cara untuk menanggulangi
pengguna sepeda motor yang awam
permasalahan ini adalah dengan menciptakan
suatu sistem pakar (expert sistem).
1.2 Identifikasi Masalah
Sebagian besar masyarakat sekarang telah Berdasarkan latar belakang yang telah
menjadikan sepeda motor sebagai sarana dijelaskan, maka dapat diidentifikasi masalah,
transportasi utama dalam melakukan aktifitas yaitu:
sehari-hari. Tetapi banyak pengendara sepeda 1. Banyak pengendara sepeda motor yang
motor yang tidak mengetahui kendala tidak mengetahui kendala kerusakan yang
kerusakan yang dialami oleh sepeda motor dialami oleh sepeda motornya?
tersebut, Masalah bagi pengendara yang tidak 2. Faktor kelupaan atau faktor lainnya pada
mengetahui jenis kerusakan, akan sangat fatal mekanik pada saat menangani kerusakan
apabila jenis kerusakan tersebut tidak segera sepeda motor sehingga melakukan
ditangani. kesalahan diagnosa kerusakan?

Saat ini mekanik membutuhkan waktu yang 1.3 Rumusan Masalah


cukup lama untuk mendiagnosa kerusakan
Perumusan masalah yang mendasari
sepeda motor, bahkan mekanik kadang-kadang
pembuatan Tugas Akhir ini adalah sebagai
melakukan kesalahan diagnosa karena faktor
berikut :
kelupaan atau faktor lainnya.
1. Bagaimana cara membantu mekanik
dalam memudahkan mendiagnosa
Dengan menggunakan metode sistem pakar,
diharapkan kemampuan seorang pakar yang
104
Jurnal FIKI Volume VIII, No. 2, Agustus 2018
FIKI |Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi |ISSN : 2087-2372
http://jurnal.unnur.ac.id/index.php/jurnalfiki

kerusakan sepeda motor manual non knowledge engineer adalah sebagai


injeksi? penghubung antara suatu sistem pakar
2. Bagaimana pembuatan aplikasi sistem dengan pakarnya.
pakar untuk mendiagnosa kerusakan b. Modul Konsultasi(Consultation Mode)
sepeda motor manual non injeksi? Pada saat sistem berada pada posisi
memberikan jawaban atas permasalahan
1.4 Tujuan Penelitian yang diajukan oleh user, sistem pakar
berada dalam modul konsultasi. Pada
Berdasarkan permasalahan yang di teliti, maka
modul ini, user berinteraksi dengan sistem
tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah:
dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan
1. Sistem yang dirancang dapat digunakan
yang diajukan oleh sistem.
oleh para pengguna sepeda motor yang
c. Modul Penjelasan(Explanation Mode)
awam untuk mengetahui kerusakan sepeda
Modul ini menjelaskan proses
motor yang di milikinya dengan segera
pengambilan keputusan oleh sistem
tanpa bantuan seorang pakar.
(bagaimana suatu keputusan dapat
2. Sistem yang dirancang dapat mempercepat
diperoleh).
dan mengurangi kesalahan mekanik dalam
mendiagnosa kerusakan sepeda motor.
2.3 Struktur Sistem Pakar
2. LANDASAN TEORI Komponen utama pada struktur sistem pakar
2.1 Sistem Pakar (Hu et al, 1987) meliputi:
a. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
Sistem pakar adalah suatu program komputer
Basis pengetahuan merupakan inti dari
yang dirancang untuk mengambil keputusan
suatu sistem pakar, yaitu berupa
seperti keputusan yang diambil oleh seorang
representasi pengetahuan dari pakar. Basis
atau beberapa orang pakar. Menurut Marimin
pengetahuan tersusun atas fakta dan
(1992), sistem pakar adalah sistem perangkat
kaidah. Fakta adalah informasi tentang
lunak komputer yang menggunakan ilmu, fakta,
objek, peristiwa, atau situasi. Kaidah
dan teknik berpikir dalam pengambilan
adalah cara untuk membangkitkan suatu
keputusan untuk menyelesaikan masalah-
fakta baru dari fakta yang sudah diketahui.
masalah yang biasanya hanya dapat
Menurut Gondran (1986) dalam Utami
diselesaikan oleh tenaga ahli dalam bidang
(2002), basis pengetahuan merupakan
yang bersangkutan.
representasi dari seorang pakar, yang
kemudian dapat dimasukkan kedalam
Dalam penyusunannya, sistem pakar
bahasa pemrograman khusus untuk
mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan
kecerdasan buatan (misalnya PROLOG
kesimpulan (inference rules) dengan basis
atau LISP) atau shell sistem pakar
pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu
(misalnya EXSYS, PC-PLUS,
atau lebih pakar dalam bidang tertentu.
CRYSTAL, dsb.)
Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan
b. Mesin Inferensi (Inference Engine)
dalam komputer, yang selanjutnya digunakan
Mesin inferensi berperan sebagai otak dari
dalam proses pengambilan keputusan untuk
sistem pakar. Mesin inferensi berfungsi
penyelesaian masalah tertentu.
untuk memandu proses penalaran terhadap
suatu kondisi, berdasarkan pada basis
2.2 Modul Penyusun Sistem Pakar
pengetahuan yang tersedia. Di dalam
Suatu sistem pakar disusun oleh tiga modul mesin inferensi terjadi proses untuk
utama (Staugaard, 1987), yaitu: memanipulasi dan mengarahkan kaidah,
a. Modul Penerimaan Pengetahuan (Knowledge model, dan fakta yang disimpan dalam
Acquisition Mode) basis pengetahuan dalam rangka mencapai
Sistem berada pada modul ini, pada saat Ia solusi atau kesimpulan. Dalam prosesnya,
menerima pengetahuan dari pakar. Proses mesin inferensi menggunakan strategi
mengumpulkan pengetahuan-pengetahuan penalaran dan strategi pengendalian.
yang akan digunakan untuk Strategi penalaran terdiri dari strategi
pengembangan sistem, dilakukan dengan penalaran pasti (Exact Reasoning) dan
bantuan knowledge engineer. Peran strategi penalaran tak pasti (Inexact
105
Jurnal FIKI Volume VIII, No. 2, Agustus 2018
FIKI |Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi |ISSN : 2087-2372
http://jurnal.unnur.ac.id/index.php/jurnalfiki

Reasoning). Exact reasoning akan MD : Measure of Disbelief (Nilai


dilakukan jika semua data yang Ketidakpercayaan)
dibutuhkan untuk menarik suatu P : Probability
kesimpulan tersedia, sedangkan inexact E : Evidence (Peristiwa/Fakta)
reasoning dilakukan pada keadaan
sebaliknya. Strategi pengendalian Formula dasar digunakan apabila belum ada
berfungsi sebagai panduan arah dalam nilai CF untuk setiap gejala yang menyebabkan
melakukan prose penalaran. Terdapat tiga penyakit. Kombinasi certainty factor yang
tehnik pengendalian yang sering digunakan untuk mengdiagnosa penyakit
digunakan, yaitu forward chaining, adalah (Turban: 2005):
backward chaining, dan gabungan dari 1. Certainty Factor untuk kaidah dengan
kedua tehnik pengendalian tersebut. premis/gejala tunggal (single premis
d. Basis Data (Database) rules):
Basis data terdiri atas semua fakta yang CF gejala = CF[user] * CF[pakar]
diperlukan, dimana fakta-fakta tersebut 2. Apabila terdapat kaidah dengan
digunakan untuk memenuhi kondisi dari kesimpulan yang serupa (similiary
kaidah-kaidah dalam sistem. Basis data concluded rules) atau lebih dari satu
menyimpan semua fakta, baik fakta awal gejala, maka CF selanjutnya dihitung
pada saat sistem mulai beroperasi, maupun dengan persamaan:
fakta-fakta yang diperoleh pada saat CF combine = CF old + CF gejala *(1-
proses penarikan kesimpulan sedang CF old)
dilaksanakan. Basis data digunakan untuk 3. Sedangkan untuk menghitung persentase
menyimpan data hasil observasi dan data terhadap penyakit, digunakan persamaan:
lain yang dibutuhkan selama pemrosesan. CF persentase = CF combane* 100
e. Antarmuka Pemakai (User Interface)
Fasilitas ini digunakan sebagai perantara Untuk menentukan keterangan faktor
komunikasi antara pemakai dengan sistem keyakinan dari pakar, dilihat dari CF combine
dengan berpedoman dari tabel interpretasi
2.4 Metode Certainty Factor (CF) (term) certainty factor.
Faktor kepastian (Certainty Factor)
2.6 Proses Hitung Manual atau
menyatakan kepercayaan dalam sebuah
kejadian atau fakta atau hipotesis berdasarkan Implementasi Metode Certainty Factor (CF)
bukti atau penilaian pakar. Certainty factor
Pada sesi diagnosa penyakit, user diberikan
menggunakan suatu nilai untuk mengasumsi
pilihan interpretasi yang masing-masing
derajad keyakinan seorang pakar terhadap suatu
memiliki nilai CF sebagai berikut:
data.
Tabel 2.1 Interpretasi Sesi Diagnosa Penyakit
2.5 Formula Certainty Factor
Certainty factor memperkenalkan konsep
keyakinan dan ketidakyakinan yang kemudian
diformulakan dalam rumusan dasar sebagai
berikut:

CF [H,E]= MB[H,E] – MD[H,E]

Keterangan:

CF[H,E] : Certainty factor hipotesa yang Proses penghitungan prosentase keyakinan


dipengaruhi oleh evidence e diawali dengan pemecahan sebuah kaidah
diketahui dengan pasti (rule) yang memiliki gejala majemuk, menjadi
MB[H,E] : Measure of belief terhadap hipotesa kaidah-kaidah (rules) yang memiliki gejala
H, jika diberikan evidence E tunggal. Kemudian masing-masing rule baru
(antara 0 dan 1)

106
Jurnal FIKI Volume VIII, No. 2, Agustus 2018
FIKI |Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi |ISSN : 2087-2372
http://jurnal.unnur.ac.id/index.php/jurnalfiki

dihitung CF nya dengan memggunakan THEN Pneumonia Bakterialis


persamaan 2:
Kaidah 1.4:
CF gejala = CF(user)*CF(pakar) IF Batuk Yang Dimulai Dengan Cepat
(Gejala 4)
Namun apabila terdapat lebih dari satu gejala, THEN Pneumonia Bakterialis
maka CF penyakit dihitung dengan
menggunakan persamaan 3: Proses perhitungan manual untuk kaidah 1.1:
CF gejala1 = CF(user)*CF(pakar)
CF combine = CF old+ CF gejala *(1- CF = 0.6*0.4
old) = 0.240
Proses perhitungan manual untuk kaidah 1.2:
Sebagai contoh kasus adalah proses pemberian CF gejala2 = CF(user)*CF(pakar)
nilai CF pada setiap gejala hingga perolehan = 0.2*0.7
prosentase keyakinan untuk penyakit paru-paru = 0,140
Pneumonia Bakterialis. Proses perhitungan manual untuk kaidah 1.3:
CF gejala3 = CF(user)*CF(pakar)
Kaidah 1: = 0.8*0.7
IF Demam Tinggi (Gejala 1) = 0.560
AND Nyeri Dada (Gejala 2) Proses perhitungan manual untuk kaidah 1.4:
AND Napas Pendek-Pendek (Gejala 3) CF gejala4 = CF(user)*CF(pakar)
AND Batuk Yang Dimulai Dengan Cepat = 0.4*0.6
(Gejala 4) = 0.240
THEN Pneumonia Bakterialis
Dikarenakan terdapat lebih dari satu gejala,
Langkah pertama, pakar menentukan nilai CF maka untuk menentukan CF penyakit
untuk masing-masing gejala. Adapun nilai CF selanjutnya digunakan persamaan 3:
yang diberikan pakar misalnya:
CF pakar (Gejala 1) = 0.4 CF combine1 (CF gejala1, CF gejala2) =
CF pakar (Gejala 2) = 0.7 CF gejala1 + CF gejala2 * (1-CF gejala1)
CF pakar (Gejala 3) = 0.7 = 0.240 + 0.140 * (1-0.240)
CF pakar (Gejala 4) = 0.6 CF old1 = 0.289
CF combine2 (CF old1, CF gejala3) = CF
Misalkan user memilih jawaban sebagai old1 + CF gejala3 * (1- CF old1) = 0.289
berikut: + 0.560 * (1-0.289)
Gejala 1 = (Ya) Cukup Yakin = 0.6 CF old2 = 0.604
Gejala 2 = (Ya) Kurang Yakin = 0.2 CF combine3 (CF old2, CF gejala4) = CF
Gejala 3 = (Ya) Yakin = 0.8 old2 + CF gejala4 * (1- CF old2) = 0.604
Gejala 4 = (Ya) Sedikit Yakin = 0.4 + 0.240 * (1-0.604)
CF old3 = 0.334
Kaidah awal (kaidah 1) yang memiliki 4 gejala
dipecah menjadi kaidah yang memiliki gejala Keterangan:
tunggal, sehingga menjadi: CFold terakhir merupakan CFpenyakit,
berdasarkan hasil perhitungan CF di atas, maka
Kaidah 1.1: CF penyakit adalah 0.334. Selanjutnya hitung
IF Demam Tinggi (Gejala 1) persentase keyakinan terhadap penyakit dengan
THEN Pneumonia Bakterialis persamaan
Persentase = CF penyakit * 100
Kaidah 1.2: = 0.334*100
IF Nyeri Dada (Gejala 2) = 33.4 %
THEN Pneumonia Bakterialis Berdasarkan hasil perhitungan, maka
keterangan tingkat keyakinan berdasarkan tabel
interpretasi adalah sedikit yakin.
Kaidah 1.3:
IF Napas Pendek-Pendek (Gejala 3)
107
Jurnal FIKI Volume VIII, No. 2, Agustus 2018
FIKI |Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi |ISSN : 2087-2372
http://jurnal.unnur.ac.id/index.php/jurnalfiki

3. ANALISIS DAN PERANCANGAN Saat ini mekanik membutuhkan waktu yang


3.1 Analisi Permasalahan cukup lama untuk mendiagnosa kerusakan
sepeda motor, bahkan mekanik kadang-kadang
Sepeda motor merupakan kendaraan bermotor
melakukan kesalahan diagnosa karena faktor
beroda dua, atau tiga tanpa rumah-rumah, baik
kelupaan atau faktor lainnya.
dengan atau tanpa kereta samping. Berdasarkan
dari segi transmisinya sepeda motor terbagi jadi
Dengan menggunakan metode sistem pakar,
dua yaitu transmisi manual dan transmisi
diharapkan kemampuan seorang pakar yang
otomatis.
ahli dalam bidang otomotif, khususnya sepeda
motor bisa disubstitusikan ke komputer dalam
Transmisi manual biasanya digunakan pada
bentuk program sehingga dapat digunakan
motor bebek dan motor sport, tipe transmisi
sebagai alat bantu bagi mekanik dalam
manual ini mengharuskan untuk mengatur
mendiagnosa kerusakan atau bagi para
perpindahan gear ketika ingin menambah atau
pengguna sepeda motor yang awam. Dalam
mengurangi tenaga mesin motor. Sedangkan
mendiagnosa kerusakan sepeda motor sering
transmisi otomatis biasanya digunakan pada
kali dihadapkan oleh ketidakpastian dalam
motor matic, tipe transmisi otomatis ini
menganalisis sebuah informasi. Oleh karena itu
memudahkan Anda dalam berkendara karena
penerapan metode certainy factor cocok untuk
Sistem penggerak roda yang berjalan secara
diterapkan dalam sistem pakar ini, karena
otomatis atau biasa disebut dengan
metode ini dapat mengakomodasi
Continuously Variable Transmission (CVT)
ketidakpastian menjadi sebuah nilai yang
akan menyebabkan perpindahan gear tanpa
menggambarkan tingkat keyakinan seorang
perlu dipicu secara manual.
pakar.
Seiring perkembangan teknologi di bidang
Sistem pakar yang akan dibangun merupakan
otomotif sistem bahan bakar pada sepeda motor
sebuah aplikasi sistem pakar berbasis web,
terbagi jadi dua yaitu sistem injeksi dan sistem
sebab dengan mengembangkan aplikasi
karburator (noninjeksi).
berbasis web dapat membantu pemilik sepeda
motor dalam melakukan diagnosis kerusakan
Perbedaan antara sistem karburator (non
sepeda motornya dimana saja dan kapan saja
injeksi) dan injeksi adalah hanya pada proses
penghisapan bensin ke ruang bakar. Pada
3.2 Perancangan Sistem
Sistem Injeksi sudah menggunakan peranti
elektronik seperti injektor, yang tugasnya Dalam melakukan perancangan sistem pakar
menyemprotkan bensin ke ruang bakar. ada beberapa tahap yang harus dilakukan, agar
Sedangkan pada karburator yang masih aplikasi yang dibuat dapat berfungsi sesuai
mengandalkan hisapan yang diperoleh dari dengan yang diharapkan.
pergerakan piston pada silinder. Sistem injeksi
bisa menyeimbangkan volume bensin yang 3.2.1 Desain Arsitektur
disemprotkan ke ruang bakar dengan kebutuhan
Desain arsitektur dapat dilihat pada Gambar 3.1
mesin, sehingga didapat hasil pembakaran yang
yang menggambarkan hubungan antara
efisien. Jadi Sistem Injeksi sudah tentu akan
elemen-elemen utama dari sistem pakar
lebih irit.
diagnosis kerusakan sepeda motor manual non
injeksi yang akan dibuat.
Sebagian besar masyarakat sekarang telah
menjadikan sepeda motor sebagai sarana
transportasi utama dalam melakukan aktifitas
sehari-hari. Tetapi banyak pengendara sepeda
motor yang tidak mengetahui kendala
kerusakan yang dialami oleh sepeda motor
tersebut, Masalah bagi pengendara yang tidak
mengetahui Jenis kerusakan, akan sangat fatal
apabila Jenis kerusakan tersebut tidak segera
ditangani. Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Pakar
Kerusakan Sepeda Motor Manual Noninjeksi
108
Jurnal FIKI Volume VIII, No. 2, Agustus 2018
FIKI |Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi |ISSN : 2087-2372
http://jurnal.unnur.ac.id/index.php/jurnalfiki

Penjelasan dari desain arsitektur untuk sistem Setelah semua hasil perhitungan nilai CF
pakar diagnosa kerusakan sepeda motor gejala didapatkan, maka proses
manual non injeksi adalah sebagai berikut: selanjutnya melakukan perkalian dengan
a. User nilai CF rule dari setiap kerusakan sepeda
User dalam sistem pakar ini adalah orang motor. Nilai CF kerusakan pertama
yang memasukkan jawaban dari diperoleh dari perhitungan nilai CF
pertanyaan-pertanyaan berupa fakta-fakta berdasarkan CF rule kerusakan pertama.
gejala yang terjadi pada sepeda motor. Proses perhitungan nilai CF dari
Nilai dari jawaban tersebut nantinya akan kerusakan diawali dengan mencari nilai
diolah untuk mendapatkan suatu CF dari gejala pertama dan gejala kedua,
kesimpulan. setelah itu kedua nilai CF tersebut akan
b. Konversi Nilai dikombinasikan. Hasil dari nilai CF
Proses konversi nilai merupakan proses kombinasi pertama nantinya akan
dalam melakukan konversi jawaban dari dikombinasikan dengan nilai CF rule dari
user menjadi sebuah nilai tertentu yang gejala berikutnya. Proses perhitungan
nantinya akan diolah dalam proses nilai CF kombinasi akan diulang sampai
inferensi. dengan gejala terakhir dari kerusakan
c. Knowledge Base pertama. Setelah perhitungan nilai CF
Knowledge base berisi kumpulan dari dari kerusakan pertama selesai, maka
fakta-fakta mengenai situasi, kondisi atau proses perhitungan akan dilanjutkan
permasalahan yang ada; dan aturan-aturan sampai dengan kerusakan terakhir.
yang digunakan sebagai acuan dalam Apabila nilai semua kerusakan
menggunakan pengetahuan untuk ditemukan, maka proses perhitungan telah
menyelesaikan masalah yang ada. Dalam selesai dan akan menampilkan nilai CF
sistem pakar diagnosa kerusakan sepeda dari semua kerusakan sepeda motor
motor manual non injeksi ini, fakta dan beserta saran perbaikan yang harus
aturan yang ada telah di desain berupa dilakukan.
data gejala kerusakan, data kerusakan, e. Output
dan data saran pengobatan terhadap Output merupakan hasil kesimpulan dari
penyakit kulit. sistem yang menunjukkan jawaban dari
d. Inference Engine gejala atau fakta mengenai kerusakan
Mesin Inferensi adalah sebuah program sepeda motor yang telah di input-kan.
untuk memandu proses penalaran Output yang dihasilkan sistem pakar ini
terhadap suatu kondisi berdasarkan pada merupakan hasil diagnosis kerusakan
basis pengetahuan yang ada, sepeda motor manual noninjeksi beserta
memanipulasi dan mengarahkan rule, saran perbaikan yang harus dilakukan
model, dan fakta yang disimpan dalam
knowledge base untuk mencapai solusi 3.2.2 Use Case Diagram
atau kesimpulan. Dalam sistem pakar ini
Model use case menjelaskan mengenai aktor-
dapat dilihat dalam perhitungan certainty
aktor yang terlibat dengan perangkat lunak
factor.
yang dibangun beserta proses-proses yang ada
didalamnya. Diagram use case dari Aplikasi
Proses dalam mesin inferensi ini dimulai
Sistem pakar diagnosa kerusakan sepeda motor
dengan inputan jawaban pertanyaan
manual non injeksi adalah sebagai berikut:
gejala-gejala yang dialami sepeda motor.
Setelah semua pertanyaan dijawab, maka
jawaban tersebut akan dikonversi dari
sebuah “certain term” menjadi sebuah
nilai CF. Nilai hasil konversi nantinya
akan dikalikan dengan nilai CF pakar.
Setelah mendapatkan hasil perkalian nilai
CF gejala, maka akan dilakukan verifikasi
apakah nilai tersebut harus dikombinasi
untuk menghasilkan sebuah nilai atau Gambar 3.2 Use Case Diagram SP Kerusakan
tidak. Motor
109
Jurnal FIKI Volume VIII, No. 2, Agustus 2018
FIKI |Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi |ISSN : 2087-2372
http://jurnal.unnur.ac.id/index.php/jurnalfiki

Tabel 3.1 Definisi Aktor 4. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN


4.1 Implementasi
Implementasi sistem merupakan kelanjutan
dari kegiatan perancangan sistem dan dapat
disebut sebagai usaha untuk mewujudkan
sistem yang dirancang. Langkah-langkah dari
proses implementasi sistem adalah urutan dari
kegiatan awal sampai kegiatan yang dilakukan
dalam mewujudkan sistem yang dirancang.
3.2.3 Entity Relationship Diagram (ERD)
4.1.1 Batasan Implementasi
Entity Relationship diagram (ERD) adalah
diagram yang digunakan untuk merancang Dalam mengimplementasikan perangkat lunak,
suatu basis data, untuk memperlihatkan pemantauan, dan pengendalian aplikasi sistem
hubungan atau relasi antar entitas atau objek pakar diagnosa kerusakan sepeda motor manual
yang terlihat beserta atributnya. Berikut ini noninjeksi berbasis web ini terdapat beberapa
merupakan Entity Relationship diagram (ERD) hal yang menjadi batasan implementasi, yaitu:
basis data dari sistem pakar diagnosa kerusakan
sepeda motor manual noninjeksi. 4.1.2 Implementasi Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang harus disiapkan dalam
implementasi sistem pakar diagnosa
kerusakan sepeda motor manual non-injeksi
berbasis web yaitu melakukan development
tools yang di lakukan diantaranya:
1. Notepad++
Notepad++ yang digunakan sebagai text
editor untuk membuat source code PHP
dalam pengembangan sistem pakar
diagnosa kerusakan sepeda motor manual
noninjeksi berbasis web ini.
2. Xampp
Xampp yang digunakan sebagai server
yang berdiri sendiri (localhost), MySQL
database, dan penerjemah bahasa yang
ditulis dengan bahasa pemrograman PHP.
Gambar 3.3 ERD Sistem Pakar Diagnosa 3. Mozilla Firefox
Kerusakan Sepeda Motor Manual Noninjeksi Mozilla Firefox adalah web browser
digunakan untuk membuka halaman web
3.2.3 Struktur Navigasi Menu yang di buat.

4.1.3 Implementasi Perangkat Keras


Perangkat keras yang digunakan di sistem
pakar diagnosa kerusakan sepeda motor manual
noninjeksi berbasis web ini berdasarkan
spesisikasi kebutuhan yang harus dipenuhi
untuk menjalankan sistem pakar tersebut di
antaranya:
1. Harddisk minimal 20 GB,
2. RAM 512 MB,
3. Processor minimum Pentium IV,
4. Monitor color 14’’,
5. Mouse,
6. Keyboard,
Gambar 3.4 Struktur Navigasi Menu
110
Jurnal FIKI Volume VIII, No. 2, Agustus 2018
FIKI |Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi |ISSN : 2087-2372
http://jurnal.unnur.ac.id/index.php/jurnalfiki

7. Printer (opsional)

4.1.4 Implementasi Antarmuka 4. Halaman hasil diagnosa


Halaman hasil menampilkan hasil
Sistem pakar diagnosa kerusakan sepeda motor diagnose.
manual noninjeksi berbasis web ini terdiri dari
tampilan-tampilan dan proses yang
berhubungan dengan sistem, untuk
memperjelas sistem pakar tersebut maka dapat
dilihat pada gambar berikut:
1. Index (halaman utama)
Halaman utama terdapat menu beranda,
login, informasi, petunjuk, diagnose dan
hasil.

Gambar 4.4 Hasil Diagnosa

5. Login
Halaman menampilkan form login untuk
memasuki halaman utama pakar atau
halaman utama admin sesuai level user
yang di masukan.

Gambar 4.1 Halaman Index

2. Halaman diagnosa
Halaman diagnosa menampilkan pilihan
bagian sepeda motor yang akan didiagnosa

Gambar 4.5 Login

6. Pakar index (halaman utama pakar)


Halaman utama pakar bisa diakses setelah
melakukan login dengan level user pakar,
pada halaman ini terdapat menu beranda,
logout, daftar kerusakan, daftar gejala,
Gambar 4.2 Halaman Diagnosa rule, CF pakar, dan ganti password

3. Halaman input data diagnosa


Halaman input data diagnose
menampilkan pertanyaan yang harus diisi
oleh user sesuai dengan kondisi sepeda
motor yang akan didiagnosa

Gambar 4.6 Pakar Index

7. Admin index (halaman utama admin)


Halaman utama admin bisa diakses setelah
Gambar 4.3 Input Data Diagnosa melakukan login dengan level user admin,

111
Jurnal FIKI Volume VIII, No. 2, Agustus 2018
FIKI |Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi |ISSN : 2087-2372
http://jurnal.unnur.ac.id/index.php/jurnalfiki

pada halaman ini terdapat menu beranda,


logout, dan data user.

Gambar 4.7 Admin Index

4.2 Pengujian
Pengujian merupakan bagian yang penting
dalam siklus pengembangan perangkat lunak.
Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas
dan juga mengetahui kelemahan dari perangkat
lunak. Pengujian perangkat lunak ini
menggunakan metode pengujian black box.
Pengujian black box ini tidak perlu tahu apa
yang sesungguhnya terjadi dalam sistem atau
perangkat lunak, yang diuji adalah masukan
serta keluarannya. Dengan berbagai masukan
yang diberikan, apakah sistem atau perangkat Tabel 4.3 Rencana Pengujian Halaman Admin
lunak memberikan keluaran seperti yang kita
harapkan atau tidak.

4.2.1 Rencana Pengujian


Pengujian sistem pakar ini menggunakan data
uji berupa sebuah data masukan dari user.

Tabel 4.1 Rencana Pengujian Halaman User

Tabel 4.4 Rencana Pengujian Kesesuaian


dengan Pakar

Tabel 4.2 Rencana Pengujian Halaman Pakar

112
Jurnal FIKI Volume VIII, No. 2, Agustus 2018
FIKI |Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi |ISSN : 2087-2372
http://jurnal.unnur.ac.id/index.php/jurnalfiki

4.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian


Berikut beberapa kasus pengujian dan hasil dari
pengujiannya:

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Halaman User

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Halaman Pakar

113
Jurnal FIKI Volume VIII, No. 2, Agustus 2018
FIKI |Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi |ISSN : 2087-2372
http://jurnal.unnur.ac.id/index.php/jurnalfiki

Tabel 4.8 Hasil Pengujian Kesesuaian dengan


Pakar

Tabel 4.7 Hasil Pengujian Halaman Admin

114
Jurnal FIKI Volume VIII, No. 2, Agustus 2018
FIKI |Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi |ISSN : 2087-2372
http://jurnal.unnur.ac.id/index.php/jurnalfiki

sepeda motor yang telah di diagnosa oleh


sistem.

DAFTAR PUSTAKA

1. Barasa Haidi. (2013). “Pengertian


Xampp”. [Online]. Tersedia:
https://haidibarasa.wordpress.com/2013/07
/06/pengertian-xampp/. [23 Mei 2017]
2. Daryanto. 2002. Teknik Reparasi Dan
Perawatan Sepeda Motor. Jakarta : Bumi
Aksara
3. Deviachrista. (2013). “Pengertian UML
(Unified modeling language) dan Jenis
Diagram UML”. [Online]. Tersedia:
https://deviachrista.blogspot.co.id/2013/05
5. KESIMPULAN DAN SARAN /pengertian-uml-unified-modeling.html.
5.1 Kesimpulan [23 Mei 2017]
4. Dwi Arta Permana Bayu. (2014).
Kesimpulan dari skripsi yang berjudul: “Fungsional Dari Notepad++”. [Online].
“Implementasi Sistem Pakar di Bidang Tersedia:https://bayudwiarta.wordpress.co
Otomotif Untuk Mendiagnosa Kerusakan m/2014/10/16/fungsional-dari-notepad/.
Sepeda Motor Manual Non Injeksi [22 Mei 2017]
Menggunakan Metode Certainty Factor 5. Fowler, Martin.2005. UML Distilled. Edisi
Berbasis Web” adalah sebagai berikut: 3. Yogyakarta: Andi
1. Sistem pakar ini bisa menjadi alat bantu 6. Hastomo Widi. (2013). “Pengertian Dan
bagi pengendara sepeda motor untuk Kelebihan Database MySQL”. [Online].
mengetahui kendala kerusakan yang Tersedia:
dialami oleh sepeda motornya. http://hastomo.net/php/pengertian-dan-
2. Sistem pakar ini juga bisa menjadi alat kelebihan-database-mysql/. [21 Mei 2017]
bantu mekanik sepeda motor untuk 7. Rahman Taufiq. (2014). “Pengertian Dari
menghindari kelupaan atau faktor lainnya PHP”. [Online]. Tersedia:
saat mendiagnosa kerusakan sepeda motor. https://rahman371.wordpress.com/2014/09
/19/pengertian-dari-php/. [21 Mei 2017]
5.2 Saran 8. Reka yanti. (2015). “Metode Certainty
Dalam pembuatan Sistem Pakar Untuk Factor (CF) Serta Proses Hitung Manual
Mendiagnosa Kerusakan Sepeda Motor Manual Contoh Kasus Diagnosa Penyakit Paru-
Non Injeksi Menggunakan Metode Certainty Paru”. [Online]. Tersedia:
Factor Berbasis Web ini masih banyak hal yang http://rekayantianwar.blogspot.com/2015/
dapat dikembangkan, seperti: 09/metode-certainty-factor-cf-serta-
1. Sistem pakar yang sudah dibuat hanya proses.html?m=1. [21 Mei 2017]
untuk mendiagnosa kerusakan sepeda 9. Yuliana Esti. (2011).”Pengertian Sistem
motor manual dengan sistem pembakaran Pakar”. [Online]. Tersedia:
karburator (non injeksi), kedepannya bisa http://teknikinformatika-
di kembangkan sehingga bisa esti.blogspot.co.id/2011/06/pengertian-
mendiagnosa semua jenis sepeda motor sistem-pakar.html. [21 Mei 2017]
2. Sistem pakar ini hanya menggunakan
metode certainty factor, kedepannya bisa
di kembangkan dengan menggunakan
lebih dari satu metode sehinnga bisa di
bandingkan metode mana yang lebih baik
dalam mendiagnosa kerusakan sepeda
motor.
3. Penambahan fitur untuk menghitung
kemungkinan biaya perawatan kerusakan
115
Jurnal FIKI Volume VIII, No. 2, Agustus 2018

Anda mungkin juga menyukai