Ergonomi
Ergonomi
B. Ergonomi
Ergonomi dari bahasa latin ergon (kerja) dan nomos (peraturan, hukum alam). Ergonomi adalah
penyesuaian peralatan dengan kemampuan esensial manusia (Bennet, 1991). Ergonomi adalah
perkaitan orang dengan lingkungan kerjanya (Suyatno, 1985).
Ergonomi adalah penerapan ilmu-ilmu geologis tentang manusia, ilmu-ilmu teknik dan teknologi
untuk mencapai penyesuaian satu sama lain secara optimal dari manusia terhadap pekerjaannya
yang manfaat dari padanya diukur dengan efisiensi dan kesejahteraan kerja. (Nurminanto, 2004)
Dalam pengelolaan Rekam Medis perlu memperhatikan ergonomi karena untuk mepermudah tata
kerja dalam mencapai efisiensi dan efektifitas kerja. Ergonomi juga berpengaruh terhadap
kelelahan kerja yaitu jika sikap dan cara kerja seseorang, contohnya posisi duduk saat kerja
didukung dengan peralatan dan tata letak yang dirancang secara ergonomik maka akan lebih
nyaman untuk melakukan suatu pekerjaan dan dapat meningkatkan produktifitas kerja. Ergonomi
juga dapat mengurangi beban kerja yang berperan untuk memaksimalkan, kenyamanan dan
efisiensi kerja.
1. Prinsip Ergonomi
a. Sikap tubuh dalam pekerjaan sangat dipengaruhi oleh bentuk, susunan, ukuran dan penempatan
mesin-mesin, penempatan alat-alat penunjuk dan cara-cara menjalankan mesin
b. Sikap duduk yang baik adalah sikap duduk yang tegak dengan diselingi istirahat sedikit
membungkuk
c. Tempat duduk yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1) Tinggi dataran duduk dapat diatur dengan papan kaki agar sesuai
dengan tinggi lutut dan paha dalam keadaan datar
2) Tinggi papan sandaran dapat diatur dan menekan pada punggung
3) Lebar papan duduk minimal 35 cm
4) Tinggi meja merupakan ukuran dasar sesuai dengan ukuran
ukuran kerja diatas
d. Kemampuan seorang bekerja seharinya adalah 8-10 jam, lebih dari itu efisiensi dan kualitas kerja
sangat menurun
2. Perancangan Manajemen Ruang Tempat Pendaftaran dan Unit Rekam Medik
a. Desain Kursi Kerja
Pekerjaan sejauh mungkin harus dilakukan sambil duduk. Bekerja dalam sikap duduk akan
mengurangi kelelahan pada kaki, terhindar dari sikap-sikap tidak alamiah dan mengurangi
pemakaian energi. Pemakaian kursi yang tepat tidak menyebabkan keluhan-keluhan pada tenaga
kerja.
Ukuran-ukuran kursi kerja yang baik misalnya sebagai berikut :
1) Tinggi alas duduk sebaiknya dapat disetel antara 38-48 cm (pakai tambah alas kaki)
2) Tompangan pinggang dapat disetel ke atas ke bawah dan bergerak 8-12 cm di atas alas duduk
3) Dalamnya tompangan pinggang adalah 35-38 cm dari ujung dapan alas duduk
4) Dalamnya alas duduk 36 cm
5) Kursi harus stabil dan tidak goyang atau bergerak
6) Kursi harus memungkinkan cukup memberikan kebebasan bagi gerakan khusus pemakainya
y=a+bx
Keterangan :
y = nilai variabel pada suatu waktu tertentu
a = pemotongan antara garis trend dengan sumbu tegak (y)
b = kemiringan garis trend besarnya variabel y yang terjadi pada setiap perubahan satu unit
variabel x
x = periode waktu deret berkala
c. Produktifitas